Kementrian Lembaga: TNI AD

  • Metode ex gratia dinilai dapat selesaikan sengketa Blang Padang

    Metode ex gratia dinilai dapat selesaikan sengketa Blang Padang

    Jakarta (ANTARA) – Jurnalis senior Yuswardi Ali Suud menilai ada jalan lain yang dapat diambil dalam penyelesaian sengketa lahan Blang Padang di Aceh, yakni dengan mekanisme ex gratia.

    “Negara memiliki satu mekanisme yang bernama ex gratia, pengakuan yang diberikan bukan karena diwajibkan hukum, tapi karena dikehendaki oleh rasa keadilan,” kata Yuswardi dalam siaran pers resmi yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.

    Menurut Yuswardi, jalan tersebut layak ditempuh di tengah dua pendekatan berbeda yang digunakan TNI AD dan Pemprov Aceh dalam mengklaim Blang Padang.

    Dari sisi TNI AD, kata Ali, lebih mengedepankan bukti administratif yang sah dan diakui oleh negara. Sedangkan Pemprov Aceh menggunakan pendekatan historis dengan mengacu pada peristiwa sebelum kemerdekaan.

    Dua sudut pandang ini, menurut Yuswardi, berdiri sendiri dan tidak bisa disatukan sehingga sulit untuk menemukan jalan keluar.

    “Dalam kasus Blang Padang, ex gratia adalah jalan pulang yang terhormat. Negara tidak kehilangan wibawa, militer tidak kehilangan muka, dan masyarakat Aceh mendapatkan kembali ruang wakaf yang telah menjadi bagian dari identitas kota Banda Aceh selama lebih dari seabad,” kata Yuswardi.

    Ex gratia ini, lanjut Yuswardi, juga dimungkinkan terjadi setelah sebelumnya Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) membuka ruang diskusi dengan Pemerintah Provinsi Aceh guna menyelesaikan permasalahan sengketa ini.

    Dengan menggunakan metode ini, Yuswardi berharap persoalan sengketa bisa diselesaikan dengan kondusif dan penuh kedamaian. Dia juga berharap lahan bersejarah itu bisa jatuh ke pihak yang tepat.

    “Kini, keputusan berada di tangan Presiden dan Menteri Keuangan. Apakah mereka bersedia melihat tanah wakaf Blang Padang bukan sekadar persoalan aset, tapi sebagai simbol keadilan yang ditunda?,” tutup Yuswardi

    Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan pihaknya siap duduk berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi Aceh soal permasalahan Lahan Blang Padang.

    “Kalau mau ada sesuatu hal, mestinya duduk bareng, ngobrol. Kita kan nggak punya kewenangan ngasih,” kata Maruli saat ditemui di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/7)

    Menurut Maruli, Kementerian Keuangan adalah pihak yang memiliki kewenangan atas lahan tersebut.

    Berdasarkan peraturan dan administrasi yang berlaku, lahan tersebut lalu diserahkan ke Kementerian Pertahanan dan selanjutnya dipakai TNI AD untuk dikelola.

    Hal tersebut, lanjut Maruli, membuat TNI AD tidak bisa serta merta memberikan lahan tersebut sesuai dengan keinginan Pemerintah Provinsi Aceh.

    “Kami kan di situ ada juga surat kami legalitasnya dari Kementerian Keuangan,” jelas Maruli.

    Maruli berharap permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik melalui prosedur dan ketentuan yang berlaku.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KSAD siap berdiskusi dengan Pemprov Aceh bahas lahan Blang Padang

    KSAD siap berdiskusi dengan Pemprov Aceh bahas lahan Blang Padang

    “Kalau mau ada sesuatu hal, mestinya duduk bareng, ngobrol. Kita kan gak punya kewenangan ngasih,”

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan pihaknya siap duduk berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi Aceh soal permasalah Lahan Blang Padang.

    “Kalau mau ada sesuatu hal, mestinya duduk bareng, ngobrol. Kita kan nggak punya kewenangan ngasih,” kata Maruli saat ditemui di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu.

    Menurut Maruli, Kementerian Keuangan adalah pihak yang memiliki kewenangan atas lahan tersebut.

    Berdasarkan peraturan dan administrasi yang berlaku, lahan tersebut lalu diserahkan ke Kementerian Pertahanan dan selanjutnya dipakai TNI AD untuk dikelola.

    Hal tersebut, lanjut Maruli, membuat TNI AD tidak bisa serta merta memberikan lahan tersebut sesuai dengan keinginan Pemerintah Provinsi Aceh.

    “Kami kan di situ ada juga surat kami legalitasnya dari Kementerian Keuangan,” jelas Maruli.

    Maruli berharap permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik melalui prosedur dan ketentuan yang berlaku.

    Asal muasal lahan Blang Padang

    Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan soal asal usul kepemilikan Tanah Lapang Blang Padang yang ada di Provinsi Aceh.

    Dalam pernyataan pers resmi Kadispenad yang diterima TNI AD di Jakarta, Selasa, dijelaskan bahwa tanah tersebut awalnya dipakai oleh Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai tempat pemusatan pasukan di masa perjuangan 1945.

    Setelah itu, KNIL selaku pihak militer Belanda menyerahkan lahan serta tersebut sarana dan prasarananya ke pihak Indonesia.

    “Pada tahun 1950 Pemerintah Belanda melalui KNIL melaksanakan penyerahan seluruh sarpras militer yang berada di atas tanah Blang Padang dan sekelilingnya kepada pihak militer Indonesia dan beberapa dokumen tersimpan di TNI AD terkait hal tersebut,” kata Wahyu dalam siaran pers resmi yang diterima Antara di Jakarta, Selasa (1/7).

    Selanjutnya, kata Wahyu, setelah melewati beberapa tahapan administrasi, Menteri Keuangan (Menkeu) selaku Pengelola Barang (PB) mengeluarkan Surat Keputusan Nomor KMK-193/KM.6/WKN.1/KNL.01/2021 tanggal 24 Agustus 2021 tentang Penetapan Status Pengguna (PSP) kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan).

    Surat tersebut mengukuhkan status Kemhan sebagai Pengguna Barang (PB), dalam hal ini lahan tersebut.

    “Tahapan berikutnya, Kemhan selaku Pengguna Barang menyerahkan pengelolaan tanah tersebut kepada TNI AD selaku Kuasa Pengguna Barang (KPB),” kata Wahyu.

    Selanjutnya, jelas Wahyu, TNI AD menggunakan lahan tersebut untuk berbagai kebutuhan seperti upacara, sarana olahraga dan sarana yang kerap dipakai masyarakat ataupun pemerintah daerah untuk menggelar kegiatan.

    Wahyu sendiri menekankan pihaknya tidak masalah jika pemerintah daerah setempat ingin mengambil alih kepemilikan lahan tersebut.

    “Namun hal yang harus dipedomani adalah bahwa perubahan tersebut perlu dilaksanakan sesuai Prosedur yang berlaku,” jelas Wahyu.

    “Secara mekanisme dan prosedur, tentunya TNI AD tidak bisa serta merta menyerahkan kepada Pemprov Aceh,” tambah dia.

    Wahyu pun menjelaskan ada beberapa cara yang bisa ditempuh pihak pemerintah daerah jika ingin mengambil alih lahan tersebut.

    Salah satu caranya yakni Pemprov Aceh bisa berkomunikasi dengan Menkeu selaku pengelola barang untuk merubah PSP yang menetapkan Kemhan sebagai pengguna barang.

    Wahyu berharap, cara yang telah diatur sesuai dengan prosedur yang berlaku dapat ditempuh Pemprov Aceh untuk menyelesaikan masalah tanah ini.

    “Sekali lagi saya tegaskan bahwa TNI AD tidak mempermasalahkan jika Pemprov Aceh akan mengelola tanah tersebut, tentunya setelah ada perubahan PSP, karena sebenarnya TNI AD juga sudah cukup banyak menerima bantuan tanah dari Pemda di wilayah melalui mekanisme yang berlaku,” tutup Wahyu.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rektor UIN harap Presiden respon surat Gubernur Aceh soal Blang Padang

    Rektor UIN harap Presiden respon surat Gubernur Aceh soal Blang Padang

    “Kita berharap Pak Presiden dapat segera merespon, seperti beliau merespon dengan cepat terkait dengan konflik pulau. Jadi untuk ini, kita berdoa semuanya,”

    Banda Aceh (ANTARA) – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry, Prof Mujiburrahman berharap Presiden RI Prabowo Subianto memberikan respon terhadap surat Gubernur Aceh Muzakir Manaf terkait tanah wakaf Blang Padang Banda Aceh.

    “Kita berharap Pak Presiden dapat segera merespon, seperti beliau merespon dengan cepat terkait dengan konflik pulau. Jadi untuk ini, kita berdoa semuanya,” kata Prof Mujiburrahman, di Banda Aceh, Rabu.

    Sebelumnya, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem telah menyurati Presiden RI Prabowo Subianto terkait permohonan penyelesaian tanah wakaf milik Masjid Raya Baiturrahman yakni Blang Padang.

    Dalam surat Gubernur Aceh Nomor 400.8/7180 tertanggal 17 Juni 2025 itu disampaikan beberapa bukti terkait kepemilikan tanah wakaf Blang Padang yang terletak di Kampung Baru Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh tersebut.

    Disampaikan, berdasarkan sejarah dan dokumen dan dokumen peninggalan kesultanan Aceh dan dokumen Belanda, tanah Blang Padang bersama tanah wakaf di Blang Punge diwakafkan oleh Sultan Iskandar Muda untuk keperluan kemakmuran, kemaslahatan dan pemeliharaan Masjid Raya Baiturrahman.

    Dalam surat itu dituliskan, tanah wakaf Blang Padang, sejak 20 tahun lalu atau paska Tsunami Aceh, telah dikelola oleh TNI AD melalui Kodam Iskandar Muda.

    Prof Mujib mendukung langkah yang ditempuh Gubernur Aceh dengan menyurati Presiden beserta bukti-bukti yang ada, diharapkan permasalahan ini dapat diselesaikan secepat mungkin.

    “Kita memberi dukungan penuh kepada Pak Gubernur agar masalah tanah Blang Padang itu, yang hari ini sudah disurati kepada Pak Presiden juga segera bisa selesai,” ujar Prof Mujiburrahman.

    Sementara disisi lain, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan asal usul kepemilikan tanah lapang Blang Padang.

    Dalam pernyataan pers resmi di Jakarta, Selasa (1/7), Kadispenad menjelaskan bahwa tanah tersebut awalnya dipakai oleh Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai tempat pemusatan pasukan di masa perjuangan 1945.

    Setelah itu, KNIL selaku pihak Belanda menyerahkan lahan serta sarana dan prasarananya ke pihak Indonesia.

    “Pada tahun 1950, Pemerintah Belanda melalui KNIL melaksanakan penyerahan seluruh sarpras militer yang berada di atas tanah Blang Padang dan sekelilingnya kepada pihak militer Indonesia dan beberapa dokumen tersimpan di TNI AD terkait hal tersebut,” kata Wahyu.

    Selanjutnya, kata Wahyu, setelah melewati beberapa tahapan administrasi, Menteri Keuangan (Menkeu) selaku Pengelola Barang (PB) mengeluarkan Surat Keputusan Nomor KMK-193/KM.6/WKN.1/KNL.01/2021 tanggal 24 Agustus 2021 tentang Penetapan Status Pengguna (PSP) kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan).

    Surat tersebut mengukuhkan status Kemhan sebagai Pengguna Barang (PB), dalam hal ini lahan tersebut.

    “Tahapan berikutnya, Kemhan selaku Pengguna Barang menyerahkan pengelolaan tanah tersebut kepada TNI AD selaku Kuasa Pengguna Barang (KPB),” kata Wahyu.

    Dirinya juga menekankan, TNI AD tidak masalah jika pemerintah daerah setempat ingin mengambil alih kepemilikan lahan tersebut.

    Namun, hal yang harus dipedomani adalah bahwa perubahan tersebut perlu dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku.

    “Secara mekanisme dan prosedur, tentunya TNI AD tidak bisa serta merta menyerahkan kepada Pemprov Aceh,” kata Brigjen TNI Wahyu Yudhayana.

    Pewarta: Rahmat Fajri
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bukan Dibuang, Ini Fakta Bocah Jatuh dari Bus Mabes AD di Tol JORR
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juli 2025

    Bukan Dibuang, Ini Fakta Bocah Jatuh dari Bus Mabes AD di Tol JORR Megapolitan 2 Juli 2025

    Bukan Dibuang, Ini Fakta Bocah Jatuh dari Bus Mabes AD di Tol JORR
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Belakangan ini tengah viral video seorang bocah laki-laki terjatuh dari bus bertuliskan “Mabes AD” di ruas
    Tol JORR
    kawasan
    Jakarta
    Selatan.
    Video tersebut lantas menimbulkan banyak spekulasi publik terkait alasan mengapa bocah tersebut bisa terjatuh dari
    bus Mabes AD
    .
    Pihak TNI Angkatan Darat (AD) memastikan, bahwa bocah tersebut tidak disengaja terjatuh dari bus.
    Dalam keterangan resminya, Selasa (1/7/2025), Kepala Subdinas Penerangan Umum Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kasubdispenum Dispenad), Kolonel Mujahidin, menjelaskan bahwa bocah itu duduk di dekat pintu darurat saat bus sedang melaju.
    Karena bocah tersebut cukup aktif dan kurangnya pemahaman tentang sistem keamanan, pintu darurat tersebut terbuka dan menyebabkan anak itu terjatuh ke jalan tol.
    “Pada saat melintas di jalan
    tol JORR
    , terdapat satu orang anak yang cukup aktif duduk di dekat pintu darurat. Karena tidak mengetahui prosedur keamanan, tiba-tiba pintu terbuka dan anak tersebut terjatuh,” jelas Mujahidin.
    Bus Digunakan untuk Keperluan Keluarga Anggota TNI
    Mujahidin menambahkan, bus yang digunakan bukan dalam rangka operasional militer.
    Bus tersebut tengah digunakan untuk mengantar anggota TNI dan keluarganya menghadiri acara takziah di wilayah Bogor.
    “Bus yang ditumpangi tersebut adalah kendaraan dukungan kepada anggota dan keluarga untuk keperluan takziah, menjenguk anggota yang sedang mengalami musibah,” ujarnya.
    Begitu mengetahui insiden itu terjadi, sopir bus segera menghentikan laju kendaraan dan rombongan langsung mencari anak tersebut di sepanjang ruas tol.
    Kondisi Bocah Usai Jatuh
    Beruntung, seorang pengemudi mobil pribadi yang berada tepat di belakang bus sempat menyaksikan kejadian tersebut.
    Dalam unggahan akun Threads @
    eni.santoso72
    , suami pemilik akun yang mengemudi saat itu, langsung menepi dan menolong anak tersebut yang terlihat masih sadar namun menangis dan mengalami luka ringan di bagian kening.
    “Saat anak tersebut digendong dan dibawa ke dalam mobil, anak itu terus menangis. Suami saya melihat ada luka di kening anak itu, meskipun tidak berdarah, hanya seperti luka tergores,” tulis Eni.
    Suami Eni lalu membawa anak itu sambil berusaha mengejar bus yang diduga membawa rombongan keluarga si bocah.
    Setelah melihat beberapa orang berdiri di pinggir jalan tol, ia memberi isyarat dan menepi. Salah seorang pria dari rombongan itu kemudian mengambil anak tersebut dari dalam mobil.
    “Meskipun suami saya tidak mengetahui pasti apakah orang tersebut adalah orangtua anak itu atau bukan, namun beliau percaya bahwa anak itu akan aman karena orang-orang yang ada di pinggir tol itu rupanya rombongan yang berada di dalam bus,” tulis Eni lagi.
    TNI AD menegaskan, bahwa anak tersebut tidak mengalami luka serius dan kini dalam keadaan sehat.
    Pihaknya juga mengapresiasi bantuan dari warga yang ikut membantu menyelamatkan anak itu dan memastikan keselamatannya.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Malangnya Bocah Tergeletak di Jalan Tol, Terekam Kamera Jatuh dari Bus Mabes AD
                        Megapolitan

    4 Malangnya Bocah Tergeletak di Jalan Tol, Terekam Kamera Jatuh dari Bus Mabes AD Megapolitan

    Malangnya Bocah Tergeletak di Jalan Tol, Terekam Kamera Jatuh dari Bus Mabes AD
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang bocah laki-laki tergeletak di jalan
    Tol JORR
    Joglo Ciledug – Veteran Bintaro, Jakarta Selatan, setelah terjatuh dari bus Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Mabes AD), Senin (30/6/2025).
    Peristiwa itu terekam kamera dashboard (dashcam) pengemudi mobil yang melintas di belakang bus dan viral di media sosial.
    Dalam video yang diunggah akun Threads @eni.santoso72, bocah tersebut terlihat jatuh dari sisi kanan bus saat kendaraan melaju cukup kencang di lajur tiga tol KM 12 A wilayah Joglo.
    Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Dhanar Dono Vernandhie, membenarkan insiden tersebut dan menyebut bus yang ditumpangi bocah itu bertuliskan “Mabes AD”.
    Menurut dia, kejadian bermula saat bus melaju dari arah Meruya menuju Ciledug.
    “Telah terjadi kejadian anak kecil yang terjatuh dari bus yang bertuliskan Mabes AD,” ujar Dhanar saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (1/7/2025).
    Setibanya di KM 12 A, bocah tersebut tiba-tiba terjatuh dari sisi kanan kendaraan.
    Insiden itu langsung disaksikan pengemudi mobil di belakang bus yang kemudian menghentikan laju kendaraannya untuk memberikan pertolongan.
    Atas kejadian itu, polisi menyelidiki sosok pengemudi bus itu sekaligus berkoordinasi dengan Mabes AD.
    “Kami sedang memeriksa dan mencari identitas pengemudi dan kendaraan. Kami juga telah melakukan koordinasi dengan Danton Rantis Mabes AD,” kata dia.
    Salah satu pengemudi mobil yang berada di belakang bus bertindak cepat menolong bocah itu dan membawanya ke dalam mobil.
    Dalam unggahannya di media sosial, Eni, istri pengemudi tersebut, menceritakan, sang suami berusaha menenangkan anak yang terus menangis.
    “Saat anak tersebut digendong dan dibawa ke dalam mobil, anak itu terus menangis. Suami saya melihat ada luka di kening anak itu, meskipun tidak berdarah, hanya seperti luka tergores,” tulis Eni dalam akun Threads-nya.
    Sambil melanjutkan perjalanan dengan hati-hati, pengemudi mobil tersebut mencoba menyusul bus yang diduga ditumpangi orang tua bocah itu.
    Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), pengemudi melihat sejumlah orang menepi dan berjalan melawan arah di pinggir tol.
    “Setelah melihat orang-orang berjalan di pinggir tol melawan arah seperti mencari sesuatu, suami saya mulai menyalakan lampu dim untuk memberi isyarat kepada mereka,” ujar Eni.
    Setelah memastikan situasi aman, sang suami menepikan mobil.
    Seorang pria dari rombongan bus kemudian menghampiri, dan bocah itu diserahkan kepada pria tersebut. “Meskipun suami saya tidak mengetahui pasti apakah orang tersebut adalah orang tuanya, beliau percaya anak itu akan aman karena orang-orang itu merupakan rombongan dari dalam bus,” lanjut Eni.
    Kasubdispenum Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Kolonel Mujahidin, menjelaskan, bus tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan keluarga besar TNI.
    “Bus yang ditumpangi tersebut adalah kendaraan dukungan kepada anggota dan keluarga untuk keperluan takziah menjenguk anggota yang sedang mengalami musibah di wilayah Bogor,” jelas Mujahidin dalam keterangannya, Selasa.
    Ia mengatakan, anak yang terjatuh duduk di dekat pintu darurat.
    Karena tidak mengetahui prosedur keamanan, pintu darurat itupun terbuka dan bocah tersebut terjatuh dari
    bus Mabes AD
    .
    “Sesaat setelah terjatuh, pengemudi bus segera berhenti. Kondisi anak tersebut dalam keadaan sehat, tidak terdapat luka serius, hanya luka lecet ringan,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Arkhan Kaka Jadi Prajurit TNI AD, Dilantik dengan Pangkat Sersan Dua
                        Nasional

    6 Arkhan Kaka Jadi Prajurit TNI AD, Dilantik dengan Pangkat Sersan Dua Nasional

    Arkhan Kaka Jadi Prajurit TNI AD, Dilantik dengan Pangkat Sersan Dua
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Eks pemain Timnas U-17 Indonesia,
    Arkhan Kaka
    , resmi bergabung menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (
    TNI AD
    ) dan dilantik sebagai Bintara TNI AD dengan pangkat Sersan Dua pada Sabtu (29/6/2025) lalu.
    Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan, Arkhan direkrut melalui jalur khusus Mabes TNI untuk atlet sepak bola dan bola voli.
    “Info tersebut memang benar, Arkhan bergabung menjadi prajurit TNI AD melalui jalur rekrutmen program khusus Mabes TNI (jalur atlet sepak bola dan bola voli),” kata Brigjen Wahyu kepada
    Kompas.com
    , Rabu (2/7/2025).
    Arkhan sebelumnya telah menempuh pendidikan pertama di Resimen Induk Kodam Jaya (Rindam Jaya/Jayakarta).
    Setelah dilantik, ia akan melanjutkan pendidikan kejuruan atau kecabangan sebelum nantinya ditempatkan di satuan tugas yang akan ditentukan kemudian.
    “Untuk penempatan tugas atau satuan barunya nanti akan ditentukan kemudian setelah menjalani pendidikan kejuruan/kecabangan tersebut,” ujar Wahyu.
    Arkhan Kaka dikenal publik setelah menjadi bagian dari skuad Timnas U-17 Indonesia di ajang Piala Dunia U-17 tahun 2023.
    Penyerang muda ini menjadi salah satu andalan Garuda Muda dan sempat mencuri perhatian lewat performanya di lapangan.
    Langkah Arkhan mengikuti jejak menjadi prajurit TNI AD melalui jalur atlet menambah daftar pesepak bola nasional yang berkontribusi di dunia militer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cegah stunting, Kasad bantu 450 paket sembako untuk warga kurang mampu di Boyolali

    Cegah stunting, Kasad bantu 450 paket sembako untuk warga kurang mampu di Boyolali

    Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.

    Cegah stunting, Kasad bantu 450 paket sembako untuk warga kurang mampu di Boyolali
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 01 Juli 2025 – 17:04 WIB

    Elshinta.com – Upaya membantu  meringankan beban masyarakat kurang mampu, TNI Kodim 0724 Boyolali menyalurkan bantuan sembako kepada warga Desa Senting. Bantuan diserahkan langsung Babinsa Koramil 10 Sambi, Serka Heri di Aula Balai Desa Senting, Kecamatan Sambi pada Selasa (1/7/2025).

    Dalam kegiatan kemanusiaan tersebut, Pasiter Kodim 0724/Boyolali, Lettu Inf Nasoha mengatakan, bantuan tersebut berasal langsung dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Program ini merupakan bagian dari komitmen TNI AD untuk mendukung pemerintah dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting, sekaligus membantu masyarakat yang membutuhkan.

    “Sebanyak 450 paket sembako kami bagikan kepada warga di tiga desa, yaitu Desa Sobokerto dan Ngargorejo di Kecamatan Ngemplak, serta Desa Senting di Kecamatan Sambi,” kata Lettu inf Nasoha seperti dilaporkan Kontributor Elshinta Sarwoto.

    Lebih lanjut Lettu Inf Nasoha menegaskan, keterlibatan TNI dalam kegiatan sosial merupakan wujud nyata pelaksanaan Delapan Wajib TNI, khususnya butir kedelapan, yaitu menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.

    “Permasalahan yang melanda masyarakat adalah tanggung jawab bersama. Sebagai alat negara, TNI lahir dari rakyat dan untuk rakyat. Kami tidak akan tinggal diam melihat kesulitan yang mereka alami,” ujarnya.

    Melalui kegiatan ini, TNI AD kembali menunjukkan komitmennya untuk senantiasa berada di garda terdepan dalam membantu masyarakat, baik dalam situasi darurat maupun kondisi normal, demi mewujudkan kesejahteraan dan keutuhan bangsa Indonesia.

    “Kehadiran kami di tengah masyarakat bertujuan untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan. Ini sudah menjadi kewajiban kami untuk selalu memberikan kontribusi nyata,” pungkasnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Penjelasan Dispenad Soal Insiden Bocah Jatuh dari Bus Mabes AD di Tol

    Penjelasan Dispenad Soal Insiden Bocah Jatuh dari Bus Mabes AD di Tol

    Jakarta

    Pihak TNI Angkatan Darat (AD) buka suara terkait bocah yang jatuh dari bus bertulisan Mabes AD di Tol JORR Joglo. TNI AD menyebut bus tersebut digunakan dalam rangka takziah.

    “Bus yang ditumpangi tersebut adalah kendaraan dukungan kepada anggota dan keluarga untuk keperluan takziah, menjenguk anggota yang sedang mengalami musibah di wilayah Bogor,” kata Kasubdispenum Dispenad, Kolonel Mujahidin Alihwan, kepada detikcom, Selasa (1/7/2025).

    Mujahidin menjelaskan dalam perjalanan saat melintas di Tol JOR, bocah tersebut duduk di dekat pintu darurat. Tiba-tiba, pintu terbuka dan anak tersebut jatuh.

    “Kemudian pada saat melintas di jalan Tol JORR, terdapat satu orang anak yang cukup aktif duduk di dekat pintu darurat. Karena tidak mengetahui prosedur keamanan, tiba-tiba pintu terbuka dan anak tersebut terjatuh,” terang Mujahidin.

    Pengemudi bus segera berhenti setelah mengetahui adanya bocah yang terjatuh. Mujahidin menyebutkan bocah tersebut dalam kondisi sehat.

    “Sesaat setelah terjatuh, pengemudi Bus segera berhenti. Kondisi anak tersebut dalam keadaan sehat, tidak terdapat luka serius hanya luka lecet ringan,” imbuhnya.

    Kronologi Singkat Kejadian

    “Kami telah melakukan pengecekan di TKP, kemudian memeriksa dan mencari identitas pengemudi dan kendaraan, serta menghubungi Senkom PJR, dan melakukan koordinasi dengan Danton Rantis Mabes AD,” kata Dhanar Dono dalam keterangannya, Selasa (1/7).

    Dhanar menjelaskan kronologi singkat insiden jatuhnya bocah tersebut. Ia menyebutkan korban terjatuh dari bus bertuliskan Mabes AD.

    Pengemudi mobil kemudian mendapati bus bertuliskan Mabes AD itu tengah menepi di KM 14 A. Selanjutnya, pengemudi pun menyerahkan bocah tersebut untuk dibawa kembali oleh bus.

    (mea/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korps Marinir TNI AL disiapkan untuk bina siswa yang tidak disiplin

    Korps Marinir TNI AL disiapkan untuk bina siswa yang tidak disiplin

    “Untuk anak masuk barak, rencananya mungkin ada dari korps Marinir akan menyiapkan,”

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya akan menyiapkan korps Marinir untuk menampung siswa di Jawa Barat yang kurang disiplin dalam program pembinaan di barak yang dijalankan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    “Untuk anak masuk barak, rencananya mungkin ada dari korps Marinir akan menyiapkan,” kata Ali saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu.

    Ali menjelaskan, pelibatan korps Marinir itu terjadi berdasarkan kerja sama yang dibangun Ali dengan Dedi Mulyadi dalam pertemuan beberapa waktu lalu.

    Ali melanjutkan, nantinya para siswa akan dilatih dan diberikan pendidikan di bidang kedisiplinan guna merubah karakter siswa menjadi lebih baik.

    Saat ditanya kapan Marinir akan membina para siswa tersebut, Ali belum bisa menjelaskan dengan rinci.

    “Ini sedang dipantau dan dilihat. Kira-kira kesatrian-kesatrian mana dari Marinir yang cocok untuk diterapkan,” kata Ali.

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi telah menjalankan program pembinaan masuk barak beberapa waktu lalu.

    Dalam pembinaan sebelumnya, Dedi menggandeng satuan dari TNI AD di barak, tepatnya di Rindam Siliwangi dan Menarmed 1 Kostrad Purwakarta.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • TNI AL bina atlet olahraga air lewat KSAL Cup

    TNI AL bina atlet olahraga air lewat KSAL Cup

    Upacara pembukaan KSAL CUP yang diikuti perwakilan peserta dari TNI AD, AL dan AU di Pantai Festival Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (28/6/2025) (ANTARA/Walda Marison)

    TNI AL bina atlet olahraga air lewat KSAL Cup
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 28 Juni 2025 – 16:21 WIB

    Elshinta.com – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali berupaya membina atlet olahraga air nasional dengan menggelar KSAL Cup yang digelar di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu.

    Ali saat ditemui dalam acara pembukaan KSAU Award mengatakan, kegiatan ini digelar demi meningkatkan kualitas atlet agar dapat berprestasi di kancah internasional.

    Kegiatan yang sebelumnya telah dimulai sejak Rabu (25/6) diikuti oleh lebih dari 2.300 peserta.

    “Peserta yang ikut terdiri atas personel TNI AD, AL, AU hingga Polri. Ada juga peserta dari macam negara yakni dari Thailand, Singapura dan Amerika Serikat,” kata Ali saat ditemui di Ancol.

    Tidak hanya memperlombakan atlet senior dan dari satuan saja, ajang ini juga turut memperlombakan atlet junior yakni di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).

    Ali melanjutkan, dalam ajang ini pihaknya menggelar beragam cabang lomba diantaranya dayung, layar, ski air, jet ski, renang, dan selam.

    Di setiap cabang perlombaan, pihaknya telah menyediakan hadiah untuk kategori lomba juara 1, 2 dan 3 berupa uang dan piala.

    Nantinya para pemenang lomba serta atlet yang dianggap berpotensial akan dibina lagi oleh TNI AL dan pihak-pihak terkait agar dapat lebih berprestasi di kancah internasional.

    Dengan adanya kegiatan ini, Ali berharap para atlet nasional cabang olahraga air dapat berprestasi di tingkat internasional demi mengharumkan nama bangsa.

    Sumber : Antara