Soal 6 Kodam Baru, Anggaran dan Persepsi Militerisasi Perlu Dipikirkan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pengamat militer dari lembaga swadaya masyarakat Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai hal penting yang perlu dipikirkan dari rencana pembantukan enam komando daerah militer (kodam) adalah soal anggaran dan soal persepsi publik.
“Kita juga perlu menjaga agar langkah ini tidak menimbulkan persepsi militerisasi wilayah. Perlu disampaikan secara terbuka kepada publik bahwa tujuan utama dari pembentukan Kodam adalah untuk memperkuat kehadiran negara dalam konteks pertahanan dan pengabdian kepada masyarakat,” kata Khairul Fahmi kepada
Kompas.com
, Jumat (8/8/2025).
Soal anggaran, tentunya pembentukan satuan baru butuh duit negara. Komponen yang perlu biaya meliputi pelbagai hal di dalamnya.
“Dari sisi anggaran, pembangunan Kodam baru memerlukan biaya besar, bukan hanya untuk infrastruktur, tetapi juga untuk kebutuhan logistik, operasional, dan pengisian personel,” kata Khairul.
Di sisi lain, pemerintah juga berkeinginan untuk meremajakan jajaran alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang tentu butuh anggaran besar.
“Ini harus dikelola secara bijak agar tidak membebani APBN secara tidak proporsional, apalagi di tengah tuntutan modernisasi alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit,” tambahnya.
Ia menambahkan, pembentukan Kodam harus disertai perencanaan operasional yang matang agar tidak sekadar menjadi “struktur di atas kertas.”
Menurutnya, keberadaan satuan teritorial seharusnya benar-benar efektif, adaptif, dan responsif terhadap tantangan nyata di lapangan.
Khairul menilai, keberadaan Kodam di wilayah strategis akan mempercepat respons terhadap isu keamanan lokal, bencana alam, konflik sosial, hingga aktivitas ilegal lintas batas.
“Selama ini ada sejumlah wilayah yang secara geografis terlalu luas untuk dijangkau secara optimal oleh Kodam yang ada. Akibatnya, respons terhadap isu-isu keamanan lokal, bencana alam, konflik sosial, hingga kegiatan ilegal lintas batas menjadi kurang cepat dan tidak kontekstual,” ungkapnya.
Khairul juga mengingatkan pentingnya komunikasi publik untuk menjelaskan tujuan utama pembentukan Kodam.
Jika dijalankan dengan baik, lanjut Khairul, pemekaran ini bisa memperkuat sinergi pertahanan dan pembangunan, sekaligus mendekatkan TNI AD dengan masyarakat di berbagai daerah.
Rencananya, peresmian enam kodam baru akan dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 10 Agustus 2025.
Berikut adalah enam kodam baru yang akan diresmikan negara:
1. Kodam XIX/Tuanku Tambusai – meliputi wilayah Riau dan Kepulauan Riau.
2. Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol – meliputi wilayah Sumatera Barat dan Jambi.
3. Kodam XXI/Radin Inten – meliputi wilayah Lampung dan Bengkulu.
4. Kodam XXII/Tambun Bungai – meliputi wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
5. Kodam XXIII/Palaka Wira – meliputi wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
6. Kodam XXIV/Mandala Trikora – berpusat di Merauke, Papua Selatan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: TNI AD
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308695/original/012926100_1754553278-1000838218.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tragis Nasib Prada Lucky: 7 Kali Gagal Tes Masuk TNI, Setelah Diterima 3 Bulan Malah Tewas Dianiaya Senior
Keluarga kaget mendengar kabar Prada Lucky tewas usai dianiaya seniornya. Prajurit TNI AD itu bertugas di Batalyon TP 834 Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penuturan paman korban, Rafael Davids, keponakannya itu baru hitungan bulan menjadi prajurit TNI. “Prajurit baru dan pelantikannya bulan Juni,” kata Davids kepada wartawan, Kamis (7/8/2025).
Menurutnya, Lucky beberapa waktu lalu sempat pulang ke Kupang untuk mengadakan syukuran dengan keluarga dan teman-temannya. Kemudian tanggal 5 Juni, kembali ke kompi.
Rafael menambahkan, Prada Lucky dikenal sosok baik. Meski pendiam, tetapi tidak angkuh. “Tidak sombong apa segala, tidak anak ini,” kenangnya.
Menurutnya, Rafael anak kedua dari empat bersaudara. Dia memiliki kakak perempuan dan dua adik laki-laki yang masih kecil.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308952/original/014501100_1754562510-1000839789.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jeritan Histeris Ibunda Peluk Erat Foto di Samping Jasad Prada Lucky: Mama Sudah Datang Nak
Liputan6.com, Jakarta- Tangis ibu Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), Sepriana Paulina Mirpey, pecah. Di samping jenazah, dia duduk sambil memeluk erat foto sang putra.
Prada Lucky tewas diduga akibat dianiaya seniornya. Prada Lucky merupakan prajurit TNI AD yang bertugas di Batalyon TP 834 Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Lucky, mama sudah datang ni nak, Lucky kan minta mama datang ke Nagekeo, mama sudah datang,” ucap Sepriana sambil mengusap air matanya, Jumat (8/8/2025).
Sepriana mengungkap momen saat pertama kali Prada Lucky dianiaya seniornya. Saat itu, Prada Lucky dicambuk. Karena kesakitan, Prada Lucky melarikan diri dan mencari perlindungan di rumah ibu angkatnya. Di sana, luka-luka di tubuhnya dirawat seadanya dengan minyak dan kompres dingin.
“Dia lari ke bawah ke mama angkatnya, badannya hancur semua. Dari tangan, kaki, belakang,” tuturnya pilu.
Prada Lucky juga mengungkapkan sosok yang menganiaya tak lain seniornya dari Bamak (Badan Pembinaan Hukum Militer) dan Dasintel (Komando Daerah Intelijen). Namun, Lucky tak sempat menyebut nama pelaku secara spesifik.
“Mama saya dipukul, dipukul sama Bamak, Dasintel, dan senior-senior lainnya,” ujar Sepriana dengan suara bergetar.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308695/original/012926100_1754553278-1000838218.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Ayah dan Ibu Prada Lucky Terkulai Lemas Lihat Kondisi Anaknya Sekarat Hingga Meninggal
Ayah korban, Sersan Mayor Christian Namo tak bisa menahan emosi. Dia takkan membiarkan pelaku lolos dari hukum.
“Dianiaya senior dan saya akan kejar pelakunya sampai ke manapun. Anak saya sudah tidak ada, saya tuntut keadilan,” ungkapnya sambil meneteskan air mata..
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Prada Lucky sempat mengalami tindakan kekerasan di barak militer sebelum dilarikan ke rumah sakit. Prada Lucky sempat mengaku jika ia dianiaya seniornya kepada dokter yang merawatnya di ruang radiologi.
“Dia mengaku kepada dokter dipukuli oleh seniornya di barak,” ungkapnya.
Serma Cristian Namo kembali meluapkan emosinya. Dia meminta para pelaku yang menyiksa anaknya untuk dipecat dari TNI AD lalu dijatuhi hukuman mati.
“Saya meminta agar keadilan ditegakkan, karena ini menyangkut nyawa,” tegasnya.
Dia akan terus menuntut keadilan agar para pelaku dihukum mati. “Saya tuntut keadilan pakai jalur hak asasi manusia, nyawa saya jadi taruhannya,” ungkapnya.
“Kalau tidak ada keadilan, saya akan gali kembali kuburan untuk dibawa ke orang-orang yang paling bertanggungjawab,” sambungnya
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308912/original/094870900_1754559566-1000839464.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tangis Sersan Mayor Christian Pecah, Ngamuk Anaknya Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior di Barak
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Prada Lucky sempat mengalami tindakan kekerasan di barak militer sebelum dilarikan ke rumah sakit. Prada Lucky sempat mengaku jika ia dianiaya seniornya kepada dokter yang merawatnya di ruang radiologi.
“Dia mengaku kepada dokter dipukuli oleh seniornya di barak,” ungkapnya.
Serma Cristian Namo kembali meluapkan emosinya. Dia meminta para pelaku yang menyiksa anaknya untuk dipecat dari TNI AD lalu dijatuhi hukuman mati.
“Saya meminta agar keadilan ditegakkan, karena ini menyangkut nyawa,” tegasnya.
Dia akan terus menuntut keadilan agar para pelaku dihukum mati. “Saya tuntut keadilan pakai jalur hak asasi manusia, nyawa saya jadi taruhannya,” ungkapnya.
Cristian mengancam akan menyelesaikan dengan caranya sendiri jika hukum tidak bisa menjerat pelaku.
“Kalau tidak ada keadilan, saya akan gali kembali kuburan untuk dibawa ke orang-orang yang paling bertanggungjawab,” sambungnya.
-
/data/photo/2025/08/07/6894146145665.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Militer Selidiki Kasus Kematian Prada Lucky di Nagekeo Regional 7 Agustus 2025
Polisi Militer Selidiki Kasus Kematian Prada Lucky di Nagekeo
Tim Redaksi
SIKKA, KOMPAS.com
– Pihak Polisi Militer TNI tengah menyelidiki kasus kematian seorang prajurit TNI AD bernama Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23).
Prada Lucky adalah anggota Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, NTT.
Prada Lucky meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025), saat sedang menjalani perawatan intensif di Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo.
Menurut Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, kasus tersebut sedang ditangani penyidik Polisi Militer.
“Kita serahkan semuanya kepada penyidik dalam hal ini Polisi Militer,” ujar Agus saat dihubungi, Kamis (7/8/2025).
Agus menegaskan bahwa penyelidikan dilakukan untuk mengungkap kasus kematian Prada Lucky, termasuk pelaku dalam kejadian itu. Sebab, ada dugaan Prada Lucky tewas akibat dianiaya seniornya.
Apabila terbukti korban meninggal dunia karena dianiaya, maka pelaku akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
“Tentunya nanti akan proses selanjutnya,” kata dia.
Berdasarkan informasi, Lucky diduga mreningal akbat tindakan kekerasan oleh beberapa orang seniornya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2018/02/27/3992341628.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Anggota TNI AD di Nagekeo Tewas, Diduga Dianiaya Senior Regional 7 Agustus 2025
Anggota TNI AD di Nagekeo Tewas, Diduga Dianiaya Senior
Tim Redaksi
SIKKA, KOMPAS.com
– Seorang prajurit TNI Angkatan Darat (AD), Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), yang bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, NTT, meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025).
Lucky tewas diduga akibat dianiaya seniornya.
Sebelum meninggal, Lucky telah menjalani perawatan intensif di Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto membenarkan bahwa salah satu prajurit di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 meninggal.
“Kalau yang meninggal benar adanya prajurit kita dari Batalion 834, itu yang meninggal,” ujar Agus saat dihubungi, Kamis (7/8/2025).
Meski demikian, Agus belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Sebab, kasus tersebut sedang didalami oleh penyidik polisi militer.
“Kalau memang nanti mengarah ke hal tersebut (dianiaya), tentu nanti akan ada proses selanjutnya,” ujarnya.
Agus menyatakan, pihaknya akan terus mengawal kasus tersebut sampai proses penyelidikan rampung.
“Semuanya sedang berjalan, sama-sama kita akan mengawal, jadi kita belum bisa pastikan bagaimana (kejadin) dan siapa (pelakunya),” tandasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

KPK Berpeluang Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Rumah Prajurit TNI AD, Tapi..
Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons peluang untuk mengusut dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan rumah prajurit TNI Angkatan Darat (TNI AD).
“Kami lihat dari siapa pelakunya ya,” ujar Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu dilansir dari Antara, Kamis (7/8/2025).
Lebih lanjut, Asep menjelaskan jika pelaku kasus tersebut merupakan anggota TNI, maka tidak ditangani oleh KPK.
Pasalnya, kata dia, tindak pidana yang menjerat prajurit kewenangannya ada di Kejaksaan.
“Itu koneksitas. Nanti bisa ditangani di Kejaksaan karena di Kejaksaan ada Jampidmil, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Militer,” ujarnya.
Namun, apabila pelakunya adalah masyarakat sipil atau bukan anggota TNI, maka KPK bisa menangani kasus tersebut.
“Jadi kami bisa join [ikut mengusut] gitu. Nanti misalkan kalau ada yang TNI, ditangani oleh TNI. Kemudian yang sipilnya kami tangani, walaupun di MK (Mahkamah Konstitusi) ada putusan kan ya,” katanya.
Keputusan MK yang dimaksud Asep adalah Putusan Nomor 87/PUU-XXI/2023 yang menegaskan KPK berwenang mengusut kasus-kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan anggota TNI.
Walaupun demikian, Asep mengatakan akan mengecek terlebih dahulu ada atau tidaknya laporan dugaan korupsi dalam pengadaan rumah prajurit TNI AD ke Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM) KPK.
Sebelumnya, konsorsium IndonesiaLeaks yang terdiri atas empat media, yakni Jaring.id, Suara.com, Independen.id, dan Tempo, berkolaborasi menelusuri pengadaan rumah prajurit TNI AD di masa Kepala Staf TNI AD (KSAD) Dudung Abdurachman.
/data/photo/2024/10/05/6700e07695eb8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2017/10/12/19521111507190532ddc-defile-hut-tni-di-makassar.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
