Aksi Paratrike TNI AU Simulasikan Pemadaman Kebakaran Hutan dari Langit Batujajar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Lima unit Paratrike milik TNI Angkatan Udara (TNI AU) unjuk ketangkasan dengan melakukan simulasi misi pemadaman kebakaran hutan dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) TNI AD, Batujajar, Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).
Dilihat dari tayangan YouTube Puspen TNI, dalam simulasi tersebut, lima unit paratrike terbang membentuk formasi taktis dari arah kanan podium.
Skenario menggambarkan terjadinya kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang, dengan titik api yang sulit dijangkau jalur darat.
“Setiap paratrike dilengkapi dengan
fire extinguisher ball
, sebuah alat pemadam api berbentuk bola yang dirancang khusus untuk langsung memadamkan titik api,” ucap pemandu acara dikutip dari tayangan YouTube Puspen TNI, Minggu.
Para penerbang menurunkan ketinggian secara presisi dan mengarah tepat ke sumber api untuk melakukan pemadaman secara terkoordinasi.
Titik api pun tampak padam perlahan berkat ketangkasan personel paratrike TNI AU itu.
“Hadirin yang berbahagia, telah kita saksikan lima unit Paratrike Tentara Nasional Indonesia melaksanakan pemadaman api menggunakan fire extinguisher ball,” ujar narator acara.
Atraksi udara ini menjadi salah satu rangkaian pertunjukan kemampuan pasukan dalam upacara yang turut dihadiri Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pejabat TNI, dan tamu undangan lainnya.
Paratrike TNI AU adalah salah satu bentuk pembinaan potensi dirgantara (Potdirga) yang dilakukan oleh TNI AU, khususnya dalam bidang paramotor atau microlight.
Paratrike melibatkan latihan dan penggunaan pesawat paramotor untuk berbagai keperluan, seperti latihan personel, demonstrasi, dan kegiatan lain yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan kehadiran TNI AU.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: TNI AD
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310858/original/061055500_1754798780-1000850520.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Komisi XIII DPR RI Minta Panglima TNI Tindak Tegas Pelaku Pembunuhan Prada Lucky
Liputan6.com, Jakarta – Anggota Komisi XIII DPR RI Umbu Rudi Kabunang meminta Panglima TNI menindak tegas pelaku dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo.
Ia menegaskan, penegakan hukum harus dilakukan secara transparan dan objektif demi menjamin keadilan bagi korban serta membersihkan institusi TNI dari budaya kekerasan.
“Semua pelaku harus diungkap dan dihukum seberat-beratnya, bahkan dikeluarkan dari TNI. Proses hukum harus transparan dan objektif, karena ini menyangkut hak hidup dan perlindungan dari negara,” ujar Umbu Rudi, Minggu (10/8/2025).
Prada Lucky, prajurit TNI yang baru dua bulan bertugas di Batalyon Infanteri 834/WM Nagekeo, meninggal dunia pada Rabu 6 Agustus 2025 setelah dirawat di ICU RSUD Aeramo akibat luka-luka yang diduga kuat akibat penganiayaan oleh seniornya. Tubuh korban ditemukan penuh lebam dan luka sayatan.
Umbu Rudi menekankan, pengusutan tidak boleh berhenti pada pelaku langsung.
“Harus ditelusuri rantai komando. Siapa yang membiarkan, siapa yang tahu tapi tidak bertindak,” ucap dia.
Menurut Umbu Rudi, pengungkapan kasus ini penting untuk menunjukkan bahwa TNI berkomitmen menjunjung tinggi HAM dan melindungi setiap prajuritnya. Ayah korban, Sersan Mayor Christian Namo, berharap pelaku dijatuhi hukuman berat.
“Hukum mati pelaku,” katanya singkat saat prosesi pemakaman di TPU Kapadala, Kupang, Sabtu 9 Agustus 2025.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Dapil NTT II Gavriel Putranto Novanto menyatakan keprihatinan dan duka mendalam atas meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit muda TNI AD Batalyon TP 834 Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, yang diduga kuat menjadi korban kekerasan oleh beberapa seniornya.
“Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar almarhum Prada Lucky, khususnya kepada ayah beliau, Serma Christian Namo, yang juga merupakan anggota TNI aktif,” ucapnya.
Tangis Sepriana Paulina Mirpey pecah saat menceritakan derita putranya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), prajurit TNI AD yang diduga tewas akibat penganiayaan.
-
/data/photo/2025/08/09/6897398937526.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Amarah Keluarga Prada Lucky di Pemakaman: Anak Kami Tewas dalam Pembantaian… Regional 9 Agustus 2025
Amarah Keluarga Prada Lucky di Pemakaman: Anak Kami Tewas dalam Pembantaian…
Tim Redaksi
KUPANG, KOMPAS.com –
Suasana duka dalam ibadah pemakaman Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) berubah menjadi mimbar tuntutan keadilan yang sarat amarah pada Sabtu (9/8/2025).
Di hadapan ribuan pelayat di Rumah Dinas TNI AD Kodim 1617 Rote Ndao, yang berada di Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Otniel, perwakilan keluarga Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), dengan suara bergetar namun tegas mendesak pimpinan TNI mengusut tuntas kasus ini.
Sebab, kematian Prada Lucky adalah sebuah pembantaian, bukan wafat di medan perang.
“Kepada pimpinan tertinggi (TNI) yang punya wewenang. Usut semua sampai tuntas. Karena ketika kita biarkan, citra TNI pasti tercoreng,” kata Otniel.
“Kita mau biarkan mereka, atau mempertahankan citra TNI. Bapa ibu, TNI adalah kebanggaan rakyat tetapi jika kita biarkan, maka ini akan mencoreng nama besar TNI,” tambah Otniel.
Menurut Otniel, keluarga tidak menyesali kematian Lucky, karena bagi keluarga hidup dan mati tidak bisa terpisahkan. Bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.
Namun yang disesalkan adalah cara dari kematian Lucky.
“Kami dipaksa untuk kuat karena keadaan, kami dipaksakan untuk ikhlas karena kenyataan,” ujar Otniel.
“Kalau anak kami gugur di medan juang, tentunya kami akan menangis kegirangan. Tapi anak kami meninggal dalam pembantaian,” sambungnya.
Dia menyebut, oknum yang diduga menganiaya Lucky, adalah para preman yang berseragam. Sehingga preman-preman itu tidak boleh dibiarkan.
“Mereka ibarat batu kerikil di bawah sepatu. Mereka ibarat duri dalam daging. Ke mana pun pergi, selalu membawa masalah. Itu yang kami ingatkan,” tegasnya.
“Mari kita usut dan proses mereka sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kami sangat dirugikan,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang prajurit TNI Angkatan Darat (AD), Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), yang bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, NTT, meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025). Lucky tewas diduga akibat dianiaya seniornya.
Sebelum meninggal, Lucky telah menjalani perawatan intensif di Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto membenarkan bahwa salah satu prajurit di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 meninggal.(K57-12).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310574/original/049742400_1754733951-1000847770.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Isak Tangis Iringi Pemakaman Prada Lucky
Liputan6.com, Jakarta – Isak tangis mengiringi pemakaman Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Kelurahan Kuanino, Kupang, Sabtu (9/8/2025) siang. Ratusan pelayat dari berbagai penjuru hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada prajurit muda TNI AD yang meninggal tragis karena diduga dianiaya oleh seniornya.
Prosesi ibadat syukur pemakaman digelar pukul 12.30 WITA di rumah duka. Hadir jajaran petinggi TNI, termasuk Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang, perwakilan Brigif Komodo Kupang, pemerintah daerah, anggota DPD asal NTT Paul Liyanto, rekan sejawat, sahabat dekat, dan masyarakat umum.
Suasana haru semakin pecah ketika ibunda Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey, menangis saat peti jenazah ditutup. Sang ayah, Serma Kristian Namo, berdiri tegar di sisi peti, memberi penghormatan terakhir untuk putra tercintanya.
Dalam sambutannya, perwakilan keluarga menyampaikan duka bercampur amarah. Keluarga menegaskan tidak akan berhenti menuntut keadilan.
“Harus diusut tuntas dan para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Ini bukan hanya demi keluarga kami, tetapi demi tegaknya keadilan bagi seluruh masyarakat,” kata perwakilan keluarga Prada Lucky.
Sementara ibu Prada Lucky, Seprianau Paulina Mirpey meminta agar pelaku penganiayaan anaknya dihukum berat.
“Meraka harus dihukum mati,” tegasnya.
/data/photo/2025/08/10/68982be8a27bd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


/data/photo/2025/08/10/689803d033626.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/07/23/68804f72ee0af.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308695/original/012926100_1754553278-1000838218.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)