Kementrian Lembaga: TNI AD

  • Ratusan mahasiswa mulai datangi gerbang utama Gedung DPR/MPR RI

    Ratusan mahasiswa mulai datangi gerbang utama Gedung DPR/MPR RI

    Jakarta (ANTARA) –

    Ratusan mahasiswa dari sejumlah kampus di DKI Jakarta mulai mendatangi gerbang utama Gedung DPR/MPR RI yang berada di Jalan Gatot Subroto, untuk melakukan aksi unjuk rasa.

    Ratusan mahasiswa ini menggunakan beragam jaket almamater kampus mereka dan berjalan kaki (long march) dari kawasan Senayan menuju gerbang utama DPR/MPR RI, Kamis.

    Mahasiswa datang secara berkelompok dan membawa berbagai atribut organisasi, spanduk, hingga poster berisi tuntutan.

    Satu jam yang lalu di lokasi yang sama, ribuan massa aksi buruh sudah membubarkan diri setelah menyampaikan aspirasi mereka.

    “Aksi ini merupakan aksi damai dan siang ini aksi kami sudahi karena para buruh harus kembali bekerja,” kata Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal.

    Sebelumnya Polda Metro Jaya menyiapkan sebanyak 4.531 personel gabungan untuk mengawal unjuk rasa kelompok buruh di depan Gedung DPR RI hari ini.

    Ribuan personel itu terdiri atas 2.174 personel Polda Metro Jaya, 1.725 personel bawah kendali operasi (BKO) yang melibatkan unsur TNI AD, Marinir, Brimob Mabes, Den C, Kodim Jakarta, Kogas Sabhara, Satpol PP dan Dishub, dan 632 personel dari jajaran Polres.

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri meminta kepada seluruh aparat keamanan yang mengawal aksi unjuk rasa pada Kamis agar tidak melakukan tindakan agresif.

    “Tindakan represif hanya dilakukan oleh tim Reskrim terhadap massa yang bertindak anarkis. Penggunaan gas air mata pun hanya boleh dilakukan atas perintah langsung Kapolda,” kata Asep di Jakarta, Kamis.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ratusan mahasiswa mulai padati gerbang belakang Gedung DPR/MPR RI

    Ratusan mahasiswa mulai padati gerbang belakang Gedung DPR/MPR RI

    Jakarta (ANTARA) – Ratusan mahasiswa mulai memadati kawasan gerbang belakang Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, sekitar pukul 13.40 WIB.

    Kehadiran mereka merupakan bagian dari aksi unjuk rasa yang menolak sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan masyarakat.

    Pantauan di lokasi, massa mahasiswa datang secara berkelompok. Mereka membawa berbagai atribut organisasi, spanduk, hingga poster berisi tuntutan.

    “Assalamualaikum, kami datang bawa pasukan,” kata mereka sambil jalan menuju gerbang belakang Gedung DPR/MPR.

    Suasana di sekitar pintu belakang DPR RI pun semakin ramai dengan orasi yang bergantian disampaikan lewat pengeras suara.

    “Kok gerbangnya ga dibuka? Kami kan mau menyampaikan aspirasi,” teriak mahasiswa.

    Sementara itu, aparat kepolisian terlihat berjaga ketat di sekitar area pintu belakang. Polisi terus mengantisipasi potensi gesekan antara massa dengan petugas.

    Situasi di lokasi masih kondusif. Namun, arus lalu lintas di sekitar gerbang belakang DPR RI mulai tersendat imbas konsentrasi massa yang terus berdatangan.

    Adapun Polda Metro Jaya menyiapkan sebanyak 4.531 personel gabungan untuk mengawal unjuk rasa kelompok buruh di depan Gedung DPR RI hari ini.

    Ribuan personel itu terdiri atas 2.174 personel Polda Metro Jaya, 1.725 personel bawah kendali operasi (BKO) yang melibatkan unsur TNI AD, Marinir, Brimob Mabes, Den C, Kodim Jakarta, Kogas Sabhara, Satpol PP dan Dishub, dan 632 personel dari jajaran Polres.

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri meminta kepada seluruh aparat keamanan yang mengawal aksi unjuk rasa agar tidak melakukan tindakan agresif.

    “Tindakan represif hanya dilakukan oleh tim Reskrim terhadap massa yang bertindak anarkis. Penggunaan gas air mata pun hanya boleh dilakukan atas perintah langsung Kapolda,” kata Asep di Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan Polda Metro Jaya menurunkan sebanyak 4.500 lebih personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh elemen buruh di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat.

    Untuk itu, dia menegaskan kepada seluruh personel agar mengedepankan sikap humanis dan terukur dalam bertugas, serta tidak bergerak sendiri, tetap kompak, dan selalu berkoordinasi dengan komandan lapangan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi cegat 120 pelajar terprovokasi medsos ikut demo buruh di DPR

    Polisi cegat 120 pelajar terprovokasi medsos ikut demo buruh di DPR

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mencegat sebanyak 120 pelajar yang hendak mengikuti demonstrasi buruh di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis.

    Para pelajar tersebut diduga terprovokasi oleh ajakan yang tersebar di media sosial (medsos).

    “Setidaknya, pukul 08.30 WIB tadi ada 120 pelajar dicegat, dicegah, dijaga dan dilindungi niatnya karena mereka mau bergerak ke gedung DPR untuk ikut melaksanakan aksi penyampaian pendapat dalam bentuk unjuk rasa,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam di kawasan Gedung DPR, Jakarta, Kamis.

    Sebanyak 120 pelajar itu diamankan di sejumlah titik oleh polres di wilayah Jakarta, Bekasi, Tangerang, Depok, dan sekitarnya.

    Ade menyebutkan Polres Kabupaten Bekasi mengamankan 48 pelajar asal Bekasi, Indramayu, dan Cirebon.

    Kemudian, Polres Metro Kota Bekasi mencegah 29 pelajar yang berasal dari Cirebon dan Purwakarta, sementara Polres Metro Tangerang Kota mengamankan 11 pelajar dari Serang, Banten.

    “Lalu, ada juga dari Depok. Polres Metro Depok mencegah tujuh pelajar yang hendak ikut ke Jakarta,” ucap Ade.

    Selanjutnya, Polres Metro Jakarta Pusat mencegah 25 pelajar asal Indramayu dan Cianjur di tengah perjalanan mereka menuju Gedung DPR.

    “Bisa dibayangkan itu laporan terakhir pukul 08.30 WIB, ya, jam berapa mereka berangkat dari rumahnya masing-masing,” ujar Ade.

    Menurut dia, hasil pemeriksaan awal menunjukkan mayoritas pelajar berangkat setelah mendapat ajakan atau provokasi melalui media sosial.

    “Ini sangat kita sayangkan, karena yang resmi menyampaikan pemberitahuan aksi hanyalah dari serikat buruh KSPI. Pelajar tidak ada kaitan dengan aksi ini, justru rentan dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” jelas Ade.

    Bahkan, sambung dia, pelajar tersebut masih mengenakan seragam sekolah lengkap dan kemungkinan tidak meminta izin terlebih dahulu kepada orang tua mereka atau berniat bolos dari jam pelajaran sekolah.

    Polisi masih melakukan penelusuran guna mengetahui jika ada di antara mereka yang membawa senjata saat hendak bergabung dengan aksi buruh tersebut.

    Saat ini, pihak kepolisian juga melakukan penyisiran untuk mencegah lebih banyak pelajar memasuki area unjuk rasa di sekitar Gedung DPR.

    Aksi unjuk rasa yang diadakan oleh massa buruh yang tergabung dalam Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh (KSP-PB) itu diikuti oleh ribuan buruh dari kawasan Jabodetabek. Aksi serupa juga digelar serempak di daerah-daerah lain.

    Aksi tersebut dimulai sekitar pukul 10.00 WIB di depan gerbang utama kompleks parlemen DPR/MPR, Jakarta.

    Dalam aksi tersebut, buruh mengusung enam tuntutan utama. Pertama, hapus outsourcing dan tolak upah murah (HOSTUM). Mereka meminta agar Upah Minimum Tahun 2026 naik sebesar 8,5 sampai 10,5 persen.

    Kedua, stop Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan bentuk Satgas PHK. Ketiga, reformasi pajak perburuhan sekaligus kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Rp7,5 juta per bulan, hapus pajak pesangon, hapus pajak Tunjangan Hari Raya (THR), hapus pajak Jaminan Hari Tua (JHT), dan hapus diskriminasi pajak perempuan menikah.

    Keempat, sahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Ketenagakerjaan tanpa Omnibus law. Kelima, sahkan RUU Perampasan Aset dan berantas korupsi. Keenam, revisi RUU Pemilu untuk redesain sistem Pemilu 2029.

    Sementara itu, Polda Metro Jaya menyiagakan 4.531 personel gabungan untuk mengawal unjuk rasa kelompok buruh di depan Gedung DPR hari ini.

    Ribuan personel itu terdiri dari 2.174 personel Polda Metro Jaya, 1.725 personel bawah kendali operasi (BKO) yang melibatkan unsur TNI AD, Marinir, Brimob Mabes, Den C, Kodim Jakarta, Kogas Sabhara, Satpol PP dan Dishub DKI Jakarta, serta 632 personel dari jajaran Polres.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Catat Rute Transjakarta yang Dialihkan Imbas Demo Depan Gedung DPR dan Patung Kuda – Page 3

    Catat Rute Transjakarta yang Dialihkan Imbas Demo Depan Gedung DPR dan Patung Kuda – Page 3

    Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal menyebutkan sebanyak 5.000 buruh di Jabodetabek dan Karawang mengikuti aksi unjuk rasa hari ini yang berlangsung di depan gerbang utama gedung DPR/MPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

    Polda Metro Jaya menyiagakan 4.531 personel gabungan untuk mengawal unjuk rasa tersebut.

    Ribuan personel itu terdiri dari 2.174 personel Polda Metro Jaya, 1.725 personel bawah kendali operasi (BKO) yang melibatkan unsur TNI AD, Marinir, Brimob Mabes, Den C, Kodim Jakarta, Kogas Sabhara, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan (Dishub).

    Adapun sejumlah tuntutan utama yang akan disuarakan dalam demo buruh DPR, yaitu:

    Hapus Outsourching dan Tolak Upah Murah (HOSTUM).

    Naikkan Upah Minimum Tahun 2026 sebesar 8,5 sampai 10,5 persen.

    Stop PHK: Bentuk Satgas PHK

    Reformasi Pajak Perburuhan: Naikan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) Rp. 7.500.000 per bulan, hapus pajak pesangon, hapus pajak THR, hapus pajak JHT, hapus diskriminasi pajak perempuan menikah.

    Sahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Ketenagakerjaan tanpa Omnibuslaw.

    Sahkan RUU Perampasan Aset: Berantas Korupsi.

    Revisi RUU Pemilu: Redesign Sistem Pemilu 2029.

  • Hampir 5000 personel disiapkan untuk kawal aksi buruh di Jakarta

    Hampir 5000 personel disiapkan untuk kawal aksi buruh di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyiapkan sebanyak 4.531 personel gabungan untuk mengawal unjuk rasa kelompok buruh di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (28/8).

    “Untuk mengamankan aksi besok (28/8), 4.531 personel gabungan sudah disiapkan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Rabu.

    Ribuan personel itu terdiri atas 2.174 personel Polda Metro Jaya, 1.725 personel bawah kendali operasi (BKO) yang melibatkan unsur TNI AD, Marinir, Brimob Mabes, Den C, Kodim Jakarta, Kogas Sabhara, Satpol PP dan Dishub.

    “Kemudian, 632 personel dari jajaran Polres,” katanya.

    Ia menghimbau kepada para pengunjuk rasa agar menyampaikan pendapat dengan tertib, damai dan tidak mengganggu ketertiban umum.

    Ia juga mengingatkan massa agar tidak memaksakan diri masuk ke ruas tol karena dapat membahayakan keselamatan.

    “Kami mohon kepada para buruh untuk menjaga ketertiban, menyampaikan aspirasi dengan damai, sesuai aturan. Jangan sampai ada tindakan anarkis yang justru merugikan,” tegasnya.

    Selain itu, ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas potensi ketidaknyamanan akibat rekayasa lalu lintas yang mungkin diberlakukan.

    “Kami memohon maaf jika nanti ada pengalihan arus lalu lintas yang menimbulkan ketidaknyamanan. Langkah ini semata-mata untuk menjaga keamanan, keselamatan dan kelancaran bersama,” katanya.

    Polisi mengimbau masyarakat yang tidak berkepentingan di sekitar kawasan DPR untuk mencari rute alternatif dan selalu mengikuti informasi terkini arus lalu lintas melalui akun resmi media sosial TMC Polda Metro Jaya.

    Sebelumnya, Polda Metro Jaya bakal merekayasa arus lalu lintas karena unjuk rasa di Jakarta, terutama sekitar Istana, Mahkamah Konstitusi dan DPR RI pada Kamis (28/8).

    “Untuk konsep pelayanan penyampaian pendapat di muka umum, masih sama. Jadi, silakan masyarakat menyampaikan pendapat, diatur oleh undang-undang,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin.

    Ia menyebut, rencana rekayasa arus lalu lintas sudah disiapkan, namun penerapannya bersifat situasional tergantung jumlah dan mobilitas massa yang hadir.

    Bila massa demo bisa berbagi ruas jalan dengan pengguna jalan lain, kata Komarudin, maka arus lalu lintas tetap berjalan normal.

    Namun, tegasnya, jika massa sampai memakan badan jalan, maka akan dilakukan pengalihan arus.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KSAL Ungkap Beda Kodaeral yang Baru Dibentuk Dibanding Era 70-an
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 Agustus 2025

    KSAL Ungkap Beda Kodaeral yang Baru Dibentuk Dibanding Era 70-an Nasional 26 Agustus 2025

    KSAL Ungkap Beda Kodaeral yang Baru Dibentuk Dibanding Era 70-an
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan bahwa Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) yang baru dibentuk punya perbedaan fungsi dibandingkan Kodaeral yang pernah berdiri pada tahun 1970-an dan 1980-an.
    Ali menuturkan, Kodaeral saat ini memiliki fungsi yang lebih lengkap karena tidak hanya bersifat pendukung operasional, tetapi juga memiliki kemampuan langsung dalam melaksanakan operasi.
    “Kalau Kodaeral yang dulu maksudnya tahun 70-an sampai 80-an, kalau yang sekarang ini lebih lengkap. Jadi dia mempunyai fungsi tidak hanya pendukung operasional dari kapal-kapal ataupun pesawat, tapi juga mempunyai kemampuan operasional di daerahnya,” kata Ali di Mabes TNI AL, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).
    KSAL menambahkan, fungsi utama Kodaeral adalah pemberdayaan wilayah pertahanan maritim serta kesiapan menghadapi situasi kritis, termasuk perang.
    “Nantinya ada fungsi pertahanan pantai. Itu jadi fungsi utama dari Kodaeral adalah melaksanakan pertahanan pantai. Kalau dalam kondisi kritis atau kondisi perang, dia operasi anti-amfibi atau pertahanan pantai,” kata Ali.
    Ia melanjutkan, Kodaeral berada langsung di bawah komando Koarmada RI dan akan membawahi Pangkalan TNI AL (Lanal) serta Pos TNI AL (Posal) di wilayah masing-masing.
    Saat ini ada beberapa Lanal dan Posal baru yang dibangun, termasuk peningkatan sejumlah Posal menjadi Lanal kelas D.
    “Ini dilaksanakan untuk memperkuat dan menjadi perpanjangan mata dan telinga dari Angkatan Laut itu sendiri,” kata Ali.
    Ia menambahkan, penguatan Kodaeral juga dibarengi dengan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
    Kapal-kapal besar akan dipenuhi oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan), sedangkan kapal kecil dapat dipenuhi baik oleh Kemenhan maupun TNI AL.
    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meresmikan pembentukan 14 Kodaeral dalam upacara gelar pasukan operasional dan kehormatan militer di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) TNI AD, Batujajar, Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).
    Pembentukan Kodaeral ini akan menggantikan nomenklatur Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) di sejumlah wilayah strategis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Panglima lantik pejabat Irjen TNI hingga Kapuspen Mabes TNI baru

    Panglima lantik pejabat Irjen TNI hingga Kapuspen Mabes TNI baru

    Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto. ANTARA/Rio Feisal

    Panglima lantik pejabat Irjen TNI hingga Kapuspen Mabes TNI baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 26 Agustus 2025 – 06:30 WIB

    Elshinta.com – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto melantik beberapa pejabat tinggi (pati) untuk menempati jabatan strategis dari mulai Irjen TNI, Assisten Operasi (Asops) Pangima TNI hingga Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI.

    Pelantikan itu dilakukan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur dan dipimpin langsung oleh Jenderal TNI Agus Subiyanto.

    “Saya yakin dan percaya para pejabat baru mampu mencurahkan segenap daya dan upaya dalam mendukung terwujudnya TNI yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif, sehingga mampu menjawab tantangan tugas TNI yang semakin kompleks,” kata dia saat memberikan sambutan di acara pelantikan seperti dikutip siaran pers Mabes TNI, Jakarta Pusat, Senin.

    Dalam siaran pers tersebut, dijelaskan beberapa pejabat yang dilantik dalam jabatan baru diantaranya Inspektur Jenderal (Irjen) TNI kini dijabat Laksda TNI Hersan menggantikan Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.

    Posisi Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI beralih dari Letjen TNI Gabriel Lema ke Letjen TNI Bobby Rinal Makmun yang sebelumnya menjabat Dankodiklat TNI.

    Pergantian lainnya meliputi jabatan Asrenum Panglima TNI yang kini dijabat Letjen TNI Candra Wijaya menggantikan Mayjen TNI Harvin Kidingallo.

    Sementara jabatan Aslog Panglima TNI diserahkan kepada Mayjen TNI Rudi Puruwito. Lalu jabatan Kabalog TNI dipercayakan kepada Mayjen TNI Lin Nofrianto.

    Kapusminpers TNI resmi dijabat Brigjen TNI Hanryan Indrawira. Selanjutnya ada jabatan Kapuspen TNI yang sebelumnya diemban Mayjen TNI Kristomei Sianturi kini diserahkan ke Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah.

    Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI juga menerima laporan 31 perwira mendapatkan kenaikan pangkat berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/1706/VIII/2025 tanggal 22 Agustus 2025, yang terdiri dari 23 Pati TNI AD 7 Pati TNI AL, dan 1 Pati TNI AU.

    Agus berharap seluruh pejabat yang menempati posisi baru dapat memberikan kinerja terbaiknya untuk menjalankan tugas pertahanan TNI.

    Sumber : Antara

  • 8
                    
                        Massa Demo 25 Agustus Tergeletak di Depan DPR, Kepalanya Bocor
                        Megapolitan

    8 Massa Demo 25 Agustus Tergeletak di Depan DPR, Kepalanya Bocor Megapolitan

    Massa Demo 25 Agustus Tergeletak di Depan DPR, Kepalanya Bocor
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Dua orang massa demo 25 Agustus 2025 terbaring tepat di depan gerbang utama Gedung DPR RI usai dipukul mundur oleh polisi, Senin (25/8/2025).
    Salah satu massa aksi yang berasal dari Ciputat, Tangerang Selatan mengalami luka bocor pada bagian belakang kepalanya.
    Pengamatan
    Kompas.com
    , pemuda itu mengalami luka di kepala akibat lemparan batu. Akibatnya, pemuda itu mengalami pendarahan.
    Saat berlangsungnya demo 25 Agustus ini, pria itu berada di sisi barat gerbang utama Gedung DPR RI. Dia berada di dekat polisi yang hendak membubarkan para peserta aksi.
    Namun, saat sejumlah massa melempar batu ke arah barikade polisi, dia pun menjadi korban salah sasaran dan terkena lemparan batu.
    Massa aksi lainnya yang membawa peralatan medis darurat segera memberikan pertolongan pertama.
    “Aku ada, aku ada (peralatan medis),” ucap salah satu perempuan yang menggendong sebuah tas berwarna hitam.
    Satu massa aksi lainnya juga tergeletak sambil menahan sakit di tengah jalan karena tangan kanannya mengalami dislokasi saat kericuhan terjadi.
    Dia juga mendapat bantuan dari salah satu relawan medis yang berjaga di sekitar gerbang utama DPR RI.
    Massa aksi yang melihat kejadian tersebut segera memanggil bantuan agar para massa aksi bisa dievakuasi.
    “Pak, pak ini bantuin pak cepetan,” ucap seorang ibu-ibu kepada salah satu personel TNI.
    Kedua korban ditandu keluar oleh dua orang anggota TNI AD dan mendapat perawatan medis di dalam ambulans.
    Sebelumnya, beredar kabar di media sosial soal rencana demo 25 Agustus 2025 di Gedung DPR RI. Aksi ini digelar untuk memprotes kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat.
    Salah satu tuntutan yang disuarakan adalah kenaikan tunjangan bagi anggota DPR RI di tengah ekonomi negara dan masyarakat yang semakin melemah.
    Kabar ini beredar secara luas melalui berbagai platform media sosial dan disebut bertajuk sebagai aksi “Revolusi Rakyat Indonesia”.
    Masyarakat dari berbagai kalangan pun terlihat mulai memadati area depan Gerbang DPR RI yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pagi ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terindikasi ada gerakan untuk menjatuhkan Presiden

    Terindikasi ada gerakan untuk menjatuhkan Presiden

    GELORA.CO – Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara, Ruslan Buton, membantah keterlibatannya dalam rencana aksi demonstrasi besar-besaran yang akan digelar pada hari ini, Senin 25 Agustus 2025.

    Pencatutan namanya dalam aksi yang digagas oleh kelompok Revolusi Rakyat Indonesia, sengaja dilakukan untuk menyudutkan dirinya.

    Gelombang ajakan demonstrasi di kantor wakil rakyat, Senayan, Jakarta, ramai tersiar dalam berbagai platform media sosial.

    Aksi bubarkan DPR RI ini dilakukan sebagai bentuk tindakan protes atas disahkannya tunjangan rumah bagi para pejabat wakil rakyat sebesar Rp 50 juta/bulan. Pengesahan tunjangan ini dinilai telah melukai seluruh masyarakat yang tengah berjuang menghadapi turbulensi ekonomi keluarga.

    Di balik itu semua, rupanya terindikasi ada agenda lain yang disembunyikan dalam gerakan demonstrasi ini. Menurut Ruslan, agenda terselubung tersebut adalah adanya gerakan yang bertujuan menggulingkan Prabowo Subianto dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia.

    “Mereka membuat pamflet-pamflet dengan foto diri saya, seolah-olah saya sebagai koordinator lapangan untuk turun aksi di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Kepada masyarakat, saya himbau agar menghindari dan tidak datang dalam aksi hari ini,” unggah Ruslan dalam akun tiktok @ruslan_buton_75, Minggu, 24 Agustus 2025.

    Upaya adanya gerakan terselubung ini, dapat dilihat dari masifnya narasi kebencian yang disiarkan melalui media sosial. Menurutnya, hal ini adalah rangkaian upaya untuk menjatuhkan kredibilitas Presiden Prabowo.

    “Saya ingatkan agar mewaspadai aksi demonstrasi ini. Sebab terindikasi adanya gerakan untuk menjatuhkan kredibilitas Presiden Indonesia, Prabowo Subianto,” Jelasnya.

    Mantan pasukan infanteri TNI AD ini, bahkan telah mengetahui adanya dugaan kelompok tertentu yang sengaja menunggangi aksi unjuk rasa ini dengan memanfaatkan kemarahan rakyat, akibat pengesahan tunjangan perumahan untuk anggota dewan sebesar Rp 50 juta di tengah himpitan ekonomi yang menjerat masyarakat.

    “Jadi yang memberikan himbauan untuk menghadiri acara demonstrasi adalah kelompok geng Solo dan antek-anteknya. Mereka inginkan rakyat bersatu gulingkan Prabowo Subianto dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia,”ungkap Ruslan.

    Sebab itu, dia meminta masyarakat agar mewaspadai gerakan aksi unjuk rasa ini dengan tidak menghadiri ajakan untuk melakukan demonstrasi di Gedung DPR RI, Jakarta.

    Mengingat tujuan aksi unjuk rasa dilakukan untuk mengganggu stabilitas keamanan nasional yang berakhir pada upaya menggulingkan Prabowo Subianto.

    “Jika terjadi chaos, maka kredibilitas Presiden bakal hancur. Secara konstitusional dengan alasan stabilitas keamanan nasional, Prabowo bisa saja dicopot jabatannya. Oleh karena itu, saya menghimbau kepada seluruh anak bangsa untuk tidak ikut menghadiri ajakan aksi demonstrasi di gedung DPR RI,” pungkasnya.***.

  • Beginilah latihan renang taktis dan penyeberangan sungai TNI di Aceh

    Beginilah latihan renang taktis dan penyeberangan sungai TNI di Aceh

    Rabu, 30 Juli 2025 11:03 WIB

    Sejumlah prajurit TNI AD dari Yonif 116/GS Meulaboh melaksanakan latihan renang taktis dan penyeberangan sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Desa Suak Ribe, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa (29/7/2025). Kegiatan latihan yang diikuti 210 prajurit tersebut bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan fisik, mental serta daya tempur dalam menghadapi situasi pertempuran sesungguhnya. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU

    Prajurit TNI AD dari Yonif 116/GS Meulaboh melaksanakan latihan renang taktis dan penyeberangan sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Desa Suak Ribe, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa (29/7/2025). Kegiatan latihan yang diikuti 210 prajurit tersebut bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan fisik, mental serta daya tempur dalam menghadapi situasi pertempuran sesungguhnya. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU

    Prajurit TNI AD dari Yonif 116/GS Meulaboh melaksanakan latihan renang taktis dan penyeberangan sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Desa Suak Ribe, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa (29/7/2025). Kegiatan latihan yang diikuti 210 prajurit tersebut bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan fisik, mental serta daya tempur dalam menghadapi situasi pertempuran sesungguhnya. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.