Kementrian Lembaga: TNI AD

  • Warga Bongkar Identitas Penjarah Rumah Sri Mulyani

    Warga Bongkar Identitas Penjarah Rumah Sri Mulyani

    Jakarta

    Kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani turut menjadi sasaran penjarahan oleh kelompok tak dikenal. Penjarahan tersebut terjadi Bintaro Sektor III, Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025) dini hari.

    Berdasarkan pantauan detikcom, kediaman Sri Mulyani dijaga ketat oleh TNI AD. Awak media pun tidak dapat mendekat lebih jauh ke lokasi tersebut.

    Salah seorang warga sekitar Jalan Mandar, Olav, mengaku sempat menemui kelompok penjarah. Ia menyebut kelompok itu bukan berasal dari warga sekitar.

    “Bukan orang sini, saya sudah tanya, itu rata-rata. Yang pertama dari Pamulang, yang kedua itu dari Tangerang sama Depok,” terang Olav kepada wartawan di Jalan Mandar, Bintaro Sektor III, Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025).

    Olav menduga kelompok tersebut berusia 25-35 tahun. Ia juga menyebut rumah Sri Mulyani memang jarang dihuni.

    “Ini mah rumahnya emang nggak ada orang, kosong. Cuma ada barang doang, orangnya nggak sempat tinggal di sini,” ungkapnya.

    (rrd/rrd)

  • Lukisan-AC Berserakan, Begini Penampakan Rumah Sri Mulyani Usai Dijarah

    Lukisan-AC Berserakan, Begini Penampakan Rumah Sri Mulyani Usai Dijarah

    Jakarta

    Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tampak porak-poranda usai dijarah massa pada Minggu dini hari, (31/8/2025). Sejumlah barang seperti lukisan hingga pendingin ruangan (AC) terlihat berantakan di depan rumahnya.

    Pantauan detikFinance di lokasi, akses menuju kediaman Sri Mulyani, di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan dipasangi portal. Personel TNI AD berjaga ketat di sekitar rumah untuk mengamankan situasi pascainsiden.

    Penampakan Rumah Sri Mulyani pasca dijarah massa, tampak lukisan, AC, kursi hingga dispenser air berserakan di depan rumahnya. Foto: Penampakan Rumah Sri Mulyani pasca dijarah massa. Foto: Andi Hidayat/detikcom

    Sejumlah warga terlihat berkumpul dan menyaksikan kondisi rumah dari luar pagar. Mereka tampak penasaran dengan kondisi kediaman Sri Mulyani yang menjadi sasaran amuk massa.

    Penampakan Rumah Sri Mulyani pasca dijarah massa. Foto: Penampakan Rumah Sri Mulyani pasca dijarah massa. Foto: Andi Hidayat/detikcom

    Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Sri Mulyani mengenai kerusakan maupun barang-barang yang hilang akibat penjarahan tersebut. Aparat menegaskan penjagaan akan terus dilakukan untuk memastikan keamanan di sekitar lokasi.

    (rrd/rrd)

  • TNI AD Bantah soal Viral Narasi 2 Oknum TNI Jadi Provokator Demo di Mako Brimob Depok
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Agustus 2025

    TNI AD Bantah soal Viral Narasi 2 Oknum TNI Jadi Provokator Demo di Mako Brimob Depok Nasional 30 Agustus 2025

    TNI AD Bantah soal Viral Narasi 2 Oknum TNI Jadi Provokator Demo di Mako Brimob Depok
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pihak TNI membantah viralnya narasi video yang menyebut ada dua oknum anggotanya menjadi provokator dalam aksi demonstrasi di Markas Komando (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Sabtu (30/8/2025).
    Bahkan, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan, dirinya langsung melakukan pengecekan ke pihak terkait menyikapi adanya narasi yang menyudutkan TNI tersebut.
    “Saya sudah cek ke jajaran Kodam Jaya/Jayakarta, sesuai hasil komunikasi dan pengecekan dengan sumber dari internal Korbrimob,” kata Wahyu saat dikonfirmasi, Sabtu (30/8/2025).
    Dari hasil pengecekan tersebut, menurut dia, ditemukan sejumlah fakta di antaranya lokasi kejadian dalam video ada di dalam Kompleks Brimob, Kelapa Dua.
    “Lokasi tersebut adalah area terbatas, dalam aksi unjuk rasa tadi pagi tidak ada penangkapan pengunjuk rasa dari unsur TNI,” kata Wahyu.
    Dia melanjutkan bahwa kegiatan dalam video tersebut dalam rangka latihan.
    “Kegiatan yang ada di video tersebut adalah dalam rangka latihan untuk menerima kunjungan polisi dari Turki bulan lalu,” ujar Wahyu.
    Jenderal TNI bintang satu ini pun berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan berita yang tidak jelas sumbernya.
    Wahyu juga berharap agar semua pihak menjaga kondusivitas.
    “Saya juga mengharap semua pihak saat ini menjaga kondusivitas dengan tidak mudah percaya atas berita-berita atau konten-konten yang beredar, mohon diklarifikasi kepada pihak yang terkait dahulu,” katanya.
    Lebih lanjut, dia Wahyu mengungkapkan, aparat TNI juga menghentikan sejumlah aksi anarkis terhadap fasilitas-fasilitas umum.
    “Karena fasilitas-fasilitas tersebut juga digunakan warga masyarakat lain dan tidak berkaitan dengan tema unjuk rasa yang berlangsung ya,” ujarnya.
    Adapun dalam semua video beredar, sejumlah anggota Brimob Polri seperti sedang menggiring dan mengamankan dua orang.
    Narasi yang beredar di video itu menyebut bahwa dua orang itu adalah oknum TNI yang menjadi provokator saat demo yang berlangsung di depan Mako Brimob, Depok.
    Namun, dalam video yang viral itu tidak ada sumber jelas atau narasumber yang mengkonfirmasi kejadian serta narasi itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasukan TNI duduk di jalan sambil dengar aspirasi demonstran Kwitang

    Pasukan TNI duduk di jalan sambil dengar aspirasi demonstran Kwitang

    Jakarta (ANTARA) – Pasukan TNI dari tiga matra yakni Marinir TNI AL, Korpasgat TNI AU dan Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) duduk bersama dengan demonstran sambil mendengarkan aspirasi massa di Jalan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, Sabtu.

    Dari pantauan Antara di lokasi, terlihat perwakilan dari Marinir dan Korpasgat berdialog dengan salah satu perwakilan massa.

    Dalam dialog tersebut, massa meminta beberapa temannya yang sudah ditahan di dalam Mako Brimob Kwitang untuk dibebaskan.

    Prajurit yang mewakili Korps Marinir dan Korpasgat pun mendengarkan aspirasi salah satu demonstran itu dengan seksama.

    Tidak hanya adegan saling duduk bersama dan mendengarkan aspirasi, beberapa kali TNI dan para demonstran juga sempat saling bergurau dan bertegur sapa.

    Hingga saat ini proses dialog antara demonstran dan personel TNI masing berlangsung.

    Sebelumnya, Pangkostrad Letjen TNI Mohammad Fadjar sempat mendatangi lokasi untuk mendengarkan tuntutan massa.

    Hal tersebut dilakukan Fadjar di sela sela kunjungannya ke Mako Brimob untuk memeriksa kondisi keamanan usai jadi sasaran aksi masa dua hari berturut-turut.

    “Mereka cuma minta kawannya dibebaskan, tapi sudah kita bebaskan,” kata Fadjar kepada awak media di depan Mako Brimob Kwitang.

    Fadjar pun tidak menjelaskan secara rinci berapa orang dari massa itu yang ditahan, berapa yang dibebaskan dan di mana para demonstran itu sebelumnya ditahan.

    Untuk diketahui, aksi demonstrasi ini buntut dari tewasnya seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan karena ditabrak kendaraan taktis (rantis) milik Brimob.

    Peristiwa ini terjadi saat massa sedang melakukan aksi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).

    Affan yang diketahui berada di kerumunan massa ditabrak mobil Brimob yang ingin melarikan diri dari kerumunan demonstran.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • TNI AD Bantah Larang Prajurit Aktivitas di Luar Rumah karena Jakarta Memanas

    TNI AD Bantah Larang Prajurit Aktivitas di Luar Rumah karena Jakarta Memanas

    Jakarta

    Pesan berjudul “TELEGRAM DINAS” yang berisi larangan prajurit TNI AD dan keluarganya untuk keluar rumah beredar. TNI AD membantah larangan tersebut.

    Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana membantah adanya surat edaran atas nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Surat itu berisi perintah bagi prajurit dan keluarganya untuk tidak beraktivitas di luar rumah karena situasi di Jakarta sedang memanas.

    “TNI AD tidak mengeluarkan surat tersebut, secara ketentuan dinas semua aspek di dokumen tersebut tidak sesuai dengan administrasi umum yang berlaku di TNI/TNI AD,” kata Wahyu dilansir Antara, Jumat (29/8/2025).

    Menurut Wahyu, di saat seperti ini banyak pihak memanfaatkan momentum kericuhan demonstrasi untuk menyebarkan informasi tidak benar (hoax) yang menyesatkan masyarakat.

    Wahyu meminta seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi informasi yang berkeliaran di media sosial (medsos).

    Pernyataan Kadispenad itu untuk meluruskan soal beredarnya pesan berjudul “TELEGRAM DINAS” yang berisi perintah Asisten Intel KSAD kepada seluruh prajurit dan keluarganya dalam menghadapi situasi saat ini.

    Berikut isi pesan yang tersebar di medsos:

    TELEGRAM DINAS
    Nomor : T-357/VIII/2025
    Derajat : SANGAT SEGERA
    Klasifikasi : KONFIDENSIAL

    DARI : Asintel Kasad
    KEPADA :

    1. Pangdam Jaya

    2. Danrem jajaran Garnisun Jakarta

    3. Dandim jajaran Garnisun Jakarta

    4. Seluruh Prajurit TNI AD dan keluarga di wilayah Garnisun/Jakarta

    ISI :

    1. Berdasarkan perkembangan terakhir, situasi di wilayah Jakarta mengalami peningkatan eskalasi dan berpotensi menimbulkan kerawanan keamanan.

    2. Seluruh Prajurit TNI AD beserta keluarga agar tidak keluar rumah serta menunda segala bentuk aktivitas di luar rumah, kecuali atas perintah dinas atau untuk keperluan yang benar-benar mendesak.

    3. Personel agar senantiasa waspada, tenang, tidak terprovokasi isu liar, serta mengikuti instruksi resmi melalui jalur komando.

    4. Komandan satuan jajaran agar melaksanakan pengawasan dan memastikan perintah ini dipatuhi sepenuhnya oleh seluruh anggota dan keluarga.

    5. Keselamatan prajurit dan keluarga merupakan prioritas utama dalam menghadapi situasi saat ini.

    SELESAI

    Dikeluarkan di : Jakarta
    Pada tanggal : 29 Agustus 2025

    ASISTEN INTELIJEN KASAD
    (Cap Ditandatangani)

    (jbr/imk)

  • Massa Mundur dari Polda Metro Jaya Dihalau Water Canon dan Gas Air Mata

    Massa Mundur dari Polda Metro Jaya Dihalau Water Canon dan Gas Air Mata

    Bisnis.com, JAKARTA – Massa aksi yang berunjuk rasa di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025) malam, terpantau dipukul mundur setelah aparat kepolisian menembakkan water cannon dan gas air mata. Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut turut memecah konsentrasi demonstran.

    Pantauan Bisnis di lokasi pukul 19.20 WIB, sebagian besar massa mundur dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Jalan Gatot Subroto.

    Dalam proses itu sempat terjadi insiden pelemparan batu dari dalam kompleks Polda Metro Jaya ke arah kerumunan yang memicu emosi aparat TNI AD.

    Massa juga sempat melakukan pelemparan ke gerbang Polda serta merusak pos polisi di Jalan Gatot Subroto.

    Situasi semakin memanas ketika aparat melepaskan tembakan gas air mata dari arah Semanggi, sementara dari arah sebaliknya massa dikepung aparat berseragam hitam. Sebelumnya, dua mobil berisi aparat dari arah FX Sudirman memasuki area Polda Metro Jaya, membuat massa panik dan berlarian ke arah Bundaran Senayan.

    Dalam kepanikan itu, para demonstran menyebut kepada Bisnis bahwa mereka merasa terkepung.

    Sebagian massa melarikan diri melalui kawasan Gelora Bung Karno (GBK), sementara lainnya berteduh di halte-halte di sepanjang Jalan Sudirman.

    Saat ini, Jalan Jenderal Sudirman tampak lengang, hanya menyisakan lalu lintas kendaraan bermotor dengan arus menuju Sudirman dari Bundaran Senayan yang ditutup aparat.

  • Live: Demonstrasi di Mako Brimob, Polda Metro, hingga Pemakaman Ojol Affan Kurniawan

    Live: Demonstrasi di Mako Brimob, Polda Metro, hingga Pemakaman Ojol Affan Kurniawan

    Live Timeline

    12:07
    WIB

    11:30
    WIB

    11:12
    WIB

    10:56
    WIB

    10:56
    WIB

    Bisnis.com, JAKARTA — Aksi demonstrasi buruh dan masyarakat luas di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) berlangsung hingga malam hari. Timbul korban jiwa seorang pengemudi ojek online (ojol) karena dilindas oleh polisi dengan mobil rantis.

    Kejadian itu memicu amarah publik dan kalangan sesama pengemudi ojol. Hingga Jumat (29/8/2025) dini hari ratusan massa mendatangi markas Mako Brimob (Brigade Mobil) di Kwitang, Jakarta.

    “Hukum pelaku. Hukum pelaku. Harus dihukum mati. Teman gue yang lu lindas,” teriak orang-orang yang mendatangi Mako Brimob.

    Ojol yang dilindas oleh Brimob itu bernama Affan Kurniawan. Dia meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam upaya untuk mendapatkan pertolongan medis.

    Affan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat pada Jumat (29/8/2025) pagi ini. Ratusan driver ojol dari berbagai wilayah mulai berdatangan ke TPU Karet Bivak untuk mengantarkan Affan, rekan satu aspal mereka, ke peristirahatan terakhir.

    Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mengutuk keras tindakan aparat polisi Brimob yang represif hingga mengakibatkan tewasnya driver ojol Affan Kurniawan.

    Ketua SPAI Lily Pujiati mengatakan tindakan represif aparat pada Kamis (28/8/2025) telah menyebabkan dua driver ojol menjadi korban yakni satu orang luka-luka, dan satu orang tewas.

    Atas kejadian tersebut, dia menuntut Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk segera menghentikan tindakan represif agar tidak jatuh korban. Selain itu, dia menuntut Kapolri untuk bertanggung jawab.

    “Kapolri untuk bertanggung jawab atas jatuhnya korban meninggal dunia dan luka-luka,” kata Lily dalam keterangan resmi, Jumat (29/8/2025).

    Lebih lanjut, Lily menegaskan bahwa pihaknya bersama dengan rekan-rekan ojol akan mengawal kasus ini hingga tuntas.

    Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Abdul Karim mengaku ada tujuh orang apparat di dalam mobil rantis. Karim bahkan tidak tahu siapa yang menjadi sopir di dalam mobil rantis tersebut.

    Hingga saat konferensi pers berlangsung pada Kamis (29/8/2025) malam, Karim masih belum memberitahukan identitas aparat yang mengendarai mobil rantis yang melindas beberapa orang di sekitar Pejompongan, Jakarta.

    “Pelaku sudah kita amankan yang saat ini sementara dalam proses pemeriksaan,” ujar Karim dalam konferensi pers di RSCM, Kamis (29/8/2025).

    12:07 WIB

    Presiden Prabowo Sampaikan Duka Cita Mendalam

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya seorang pengemudi ojek online Affan Kurniawan akibat ditabrak oleh kendaraan taktis Brimob Polri dalam aksi demonstrasi anarkis yang terjadi pada Kamis (28/8/2025) malam. 

    “Saya atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Indonesia mengucapkan turut berduka cita dan menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya sangat sedih dan prihatin terjadinya peristiwa ini,” ujar Prabowo dalam video yang dipublikasikan Sekretariat Presiden, Jumat (29/8/2025). 

    Prabowo menegaskan pemerintah akan menjamin kehidupan keluarganya dan akan memberikan perhatian khusus kepada, baik orang tua, adik-adik dan kakak-kakak almarhum Affan Kurniawan. Prabowo kembali menekankan bahwa dirinya terkejut dan kecewa dengan tindakan petugas yang belebihan.

    “Saya sudah instruksikan insiden tadi malam diusut secara tuntas dan transparan, serta petugas-petugas yang terlibat harus bertanggung jawab. Seandainya diketemukan mereka berbuat di luar kepatutan ketentuan yang berlaku, akan kita ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” imbuhnya.

    11:30 WIB

    Kapolda dan Wakapolda Metro Jaya Ikut Tabur Bunga di Makam Affan Kurniawan

    Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri didampingi Wakapolda Metro Jaya Brigjen Dekananto Eko Purwono hadir dalam pemakaman korban terlindas kendaraan taktis (Rantis) Brimob Affan Kurniawan (21).

    Berdasarkan pantauan Bisnis.com, keduanya hadir menggunakan pakaian dinas khas kepolisian. Kedua pejabat polisi itu juga turut melakukan tabur bunga selepas acara pemakaman.

    Saat melakukan prosesi tabur bunga, puluhan pengemudi ojek online masih mengelilingi makam Affan. Edi dan Dekananto melakukan prosesi itu dengan disaksikan oleh keluarga korban dan puluhan driver ojek online lainnya.

    Dengan wadah bunga dipegang oleh Dekananto, kedua pejabat kepolisian itu menaburkan bunga secara bergantian ke atas makam Affan. Beberapa kali, Edi tampak menundukkan kepalanya.

    11:12 WIB

    Anies Baswedan hingga Jusuf Hamka Hadir di Pemakaman Affan Kurniawan

    Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan konglomerat Jusuf Hamka hadir di pemakaman korban Affan Kurniawan, Jumat (29/8/2025).

    Pantauan Bisnis di lokasi, Anies Baswedan datang menggunakan kemeja berwarna biru. Kehadiran Anies di TPU Karet Bivak bersamaan dengan kehadiran jenazah Affan di lokasi.

    “Apa yang dialami Affan, tidak boleh terulang lagi,” ujar Anies saat pemakaman Affan.

    Sementara itu, konglomerat Jusuf Hamka hadir menggunakan kemeja putih bercorak biru. Di pemakaman itu, Jusuf Hamka menekankan pentingnya menyelesaikan masalah dengan kepala yang dingin, lalu dia berjanji akan memberikan beasiswa bagi adik Affan.

    10:56 WIB

    Solidaritas Ojol, Pemakaman Affan Kurniawan Dipenuhi Ratusan Mitra Pengemudi

    Ratusan ojek online (ojol) memenuhi TPU Karet Bivak untuk mengantarkan korban Affan Kurniawan ke peristirahatan terakhirnya, Jumat (29/8/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi sekitar pukul 10.15 WIB, ratusan ojek online telah memenuhi Jalan K.H. Mas Mansyur, sehingga lalu lintas tertutup. Bersamaan dengan itu, mobil pengantar jenazah memasuki TPU Karet Bivak sembari diikuti para ojol yang melantangkan surat Al Fatihah.

    Beberapa lainnya meneriakkan kekesalan mereka terhadap institusi Polri yang telah menyebabkan tewasnya Affan.

    Saat mengantarkan jenazah ke liang lahat, para pengemudi ojek online seolah langsung sadar akan tugas mereka untuk membantu mengangkat keranda jenazah menuju liang lahat. Al-Fatihah kembali berkumandang.

    Affan adalah korban dari kekerasan aparat. Dia dilindas secara brutal menggunakan mobil rantis oleh Brimob pada Kamis (28/8/2025). Dikabarkan bahwa saat itu Affan berada di lokasi untuk mengantarkan pesanan makanan, tetapi dia berujung menjadi korban aparat kepolisian.

    Sekitar pukul 10.30 WIB, jenazah Haffan tengah dimakamkan. “Mudah-mudahan almarhum diterima amal ibadahnya, diampuni segala dosanya,” kata keluarga Affan.

    10:56 WIB

    Pasukan TNI Denzipur Datang ke TPU Karet Bivak

    Puluhan pasukan TNI Denzipur atau Detasemen Zeni Tempur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat terlihat mendatangi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat untuk mengikuti prosesi pemakaman Affan Kurniawan. Diketahui, Affan merupakan salah satu driver ojek online (Ojol) yang meninggal dunia usai dilindas mobil rantis Brimob saat aksi demonstrasi Kamis (28/8/2025) malam. 

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, pasukan TNI Denzipur tersebut datang lengkap dengan seragamnya. Mereka memasuki area pemakaman dengan tertib. Area TPU Karet Bivak sebelumnya sudah dipenuhi oleh ratusan driver ojol yang datang dari berbagai wilayah untuk mengantarkan almarhum Affan di tempat peristirahatan terakhir.

    Bahkan, pasukan TNI Denzipur tersebut menyalami driver ojol yang ada di TPU Karet Bivak satu per satu. Driver ojol yang ada di lokasi pun menyambut pasukan TNI tersebut dengan tangan terbuka.

    “Terima kasih, Pak sudah hadir. Terima kasih,” ujar salah satu driver ojol kepada pasukan TNI Denzipur tersebut.

  • Pasukan TNI Denzipur Datang ke Pemakaman Affan Kurniawan di TPU Karet Bivak

    Pasukan TNI Denzipur Datang ke Pemakaman Affan Kurniawan di TPU Karet Bivak

    Bisnis.com, JAKARTA – Puluhan pasukan TNI Denzipur atau Detasemen Zeni Tempur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat terlihat mendatangi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat untuk mengikuti prosesi pemakaman Affan Kurniawan. Diketahui, Affan merupakan salah satu driver ojek online (Ojol) yang meninggal dunia usai dilindas mobil rantis Brimob saat aksi demonstrasi Kamis (28/8/2025) malam. 

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, pasukan TNI Denzipur tersebut datang lengkap dengan seragamnya. Mereka memasuki area pemakaman dengan tertib. Area TPU Karet Bivak sebelumnya sudah dipenuhi oleh ratusan driver ojol yang datang dari berbagai wilayah untuk mengantarkan almarhum Affan di tempat peristirahatan terakhir.

    Bahkan, pasukan TNI Denzipur tersebut menyalami driver ojol yang ada di TPU Karet Bivak satu per satu. Driver ojol yang ada di lokasi pun menyambut pasukan TNI tersebut dengan tangan terbuka.

    “Terima kasih, Pak sudah hadir. Terima kasih,” ujar salah satu driver ojol kepada pasukan TNI Denzipur tersebut.

    Affan Kurniawan, driver ojek online (ojol) yang meninggal dunia akibat dilindas mobil rantis Brimob akan dimakamkan pagi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat. 

    Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis dari keluarga, jenazah Affan Kurniawan akan dimakamkan pada Jumat (29/8/2025) pagi ini. 

    Puluhan driver ojol dari berbagai wilayah mulai berdatangan ke TPU Karet Bivak untuk mengantarkan Affan, rekan satu aspal mereka, ke peristirahatan terakhir. Jenazah Affan saat ini masih disemayamkan di rumah duka yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat. 

    Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mengutuk keras tindakan aparat polisi Brimob yang represif hingga mengakibatkan tewasnya pengemudi ojek online atau driver ojol Affan Kurniawan.

    Ketua SPAI Lily Pujiati mengatakan tindakan represif aparat pada Kamis (28/8/2025) telah menyebabkan dua driver ojol menjadi korban yakni satu orang luka-luka, dan satu orang tewas.

    Atas kejadian tersebut, dia menuntut Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk segera menghentikan tindakan represif agar tidak jatuh korban. Selain itu, dia menuntut Kapolri untuk bertanggung jawab.

    “Kapolri untuk bertanggung jawab atas jatuhnya korban meninggal dunia dan luka-luka,” kata Lily dalam keterangan resmi, Jumat (29/8/2025).

    Lebih lanjut, Lily menegaskan bahwa pihaknya bersama dengan rekan-rekan ojol akan mengawal kasus ini hingga tuntas.

    “Atas tragedi ini kami menghimbau kawan-kawan ojol bersatu dan merapatkan barisan untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan diselesaikan secara adil,” ujarnya.

    Selain itu, dia meminta dukungan masyarakat untuk memantau perkembangan peristiwa ini agar tidak terjadi lagi tindakan kekerasan yang menimbulkan korban.

    Diberitakan sebelumnya, beredar video mobil rantis yang diduga dikendarai oleh anggota Brimob menabrak beberapa orang pria, termasuk Affan Kurniawan yang bekerja sebagai driver ojol Gojek.

    Warga setempat dan para pendemo kemudian mengejar mobil rantis ini hingga sampai ke markas Brimob. Kebrutalan aparat ini bagi pendemo merupakan pelanggaran HAM bagi warga yang melakukan demo.

  • YLBHI Hingga KontraS Desak Aparat Tak Represif Hadapi Pendemo 28 Agustus

    YLBHI Hingga KontraS Desak Aparat Tak Represif Hadapi Pendemo 28 Agustus

    JAKARTA – Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) yang terdiri dari YLBHI, KontraS, LBH Jakarta, dan LBH Pers mendesak aparat untuk tak menggunakan kekerasan dalam menghadapi aksi unjuk rasa yang kembali digelar di depan Gedung DPR RI pada hari ini.

    Wakil Ketua Bidang Advokasi YLBHI Arif Maulana menuturkan, aksi massa ini harus dipandang sebagai bagian dari pelaksanaan hak asasi manusia dan bentuk upaya aktif untuk ikut serta dalam berjalannya pemerintahan yang dianggap semakin mengkhawatirkan.

    “Kami mengimbau agar aparat keamanan untuk tidak bertindak represif dan menjamin kebebasan berekspresi dan berpendapat,” kata Arif dalam keterangannya, Kamis, 28 Agustus.

    Arif mengingatkan Polri untuk mentaati serta mengedepankan penggunaan kekuatan yang didasarkan pada prinsip kebutuhan dan proporsionalitas, serta mengedepankan langkah-langkah preventif sesuai dengan ketentuan dalam Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian.

    “Penggunaan senjata pengurai massa oleh aparat dalam menjalankan tugas juga harus disesuaikan dengan situasi dan dilakukan sedemikian rupa untuk mengurangi risiko yang tidak diinginkan, sebagaimana diatur dalam United Nations Basic Principles on the Use of Force and Firearms by Law Enforcement Officials,” jelas Arif.

    Berkaca pada aksi unjuk rasa 25 Agustus lalu, setidaknya, sebanyak 370 orang ditangkap secara sewenang-wenang oleh anggota kepolisian dan diangkut paksa menuju Polda Metro Jaya.

    Arif mengaku pihaknya memantau dan menyaksikan massa aksi yang tengah ditahan di Polda Metro Jaya mengaku mengalami sejumlah tindakan kekerasan hingga menyebabkan sebagian tubuhnya penuh luka.

    Selain itu, proses hukum yang berjalan di Polda Metro Jaya yang diklaim sebagai “pengamanan” dan “pendataan” justru merupakan tindakan tidak berdasar hukum dan kami nilai hanya menjadi kamuflase dari praktik penangkapan sewenang wenang oleh aparat sebagai pelanggaran hak asasi manusia.

    “Perlu kami tegaskan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tidak mengatur istilah pengamanan, melainkan upaya paksa berupa perampasan kemerdekaan seseorang yang diatur dalam kerangka penangkapan atau penahanan,” tegas dia.

    Sehingga, Arif mendesak, Polri untuk melakukan proses pemeriksaan secara etik dan proses pidana terhadap para anggota kepolisian yang melakukan pelanggaran seperti tindakan brutal terhadap massa aksi hingga penghalang-halangan proses bantuan hukum dalam aksi 25 Agustus dan 28 Agustus.

    Sebagai informasi, Polisi akan berpatroli di titik-titik yang telah dipetakan untuk mencegah pelajar kembali ikut dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

    Dalam skema pengamanan, Polda Metro Jaya mengerahkan 4.531 personel terkait pengamanan aksi unjuk rasa kelompok buruh di depan Gedung DPR RI.

    Ribuan personel itu terdiri atas 2.174 personel Polda Metro Jaya, 1.725 personel Bawah Kendali Operasi (BKO) yang melibatkan unsur TNI AD, Marinir, Brimob Mabes, Den C, Kodim Jakarta, Kogas Sabhara, Satpol PP, dan Dishub, serta 632 personel Polres jajaran. 

  • Warga Kebayoran Lama Ungkap Sejarah Rumah yang Diklaim Kostrad sebagai Rumah Dinas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Agustus 2025

    Warga Kebayoran Lama Ungkap Sejarah Rumah yang Diklaim Kostrad sebagai Rumah Dinas Megapolitan 28 Agustus 2025

    Warga Kebayoran Lama Ungkap Sejarah Rumah yang Diklaim Kostrad sebagai Rumah Dinas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga RW 007 Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan, yang terdampak penertiban rumah dinas oleh Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) mengungkapkan sejarah mereka menempati lahan tersebut.
    Mereka menyebutkan, rumah itu awalnya diberikan kepada prajurit untuk dibangun secara mandiri berdasarkan Surat Perintah dari seorang prajurit Kostrad bernama Amien Iljas pada Juli 1969.
    “Tertulis di situ, dibangun secara berdikari. Jadi warga di sini tinggal awalnya itu dari surat perintah, baru setelahnya keluar surat izin penempatan,” jelas salah seorang warga bernama Agus, saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Kamis (28/8/2025).
    Menurut warga, surat perintah maupun Surat Izin Penempatan tidak mencantumkan batas waktu berlakunya. Hal itu menjadi dasar warga untuk tetap tinggal di rumah tersebut hingga kini.
    Sebelum itu, lahan yang dulunya merupakan perkebunan karet diberikan kepada sejumlah prajurit lajang yang terlibat dalam operasi Trikora. Saat itu, tempat tinggal mereka hanya berupa barak sederhana.
    “Perumahan kami ini dibangun pada 1961 secara swadaya dari barak penampungan sementara persiapan operasi Trikora,” kata Agus.
    Adapun prajurit yang sudah berkeluarga kala itu mendapat fasilitas berupa hotel atau Asrama Lagoa di Tanjung Priok.
    Dua tahun kemudian, prajurit lain yang kembali dari Operasi Trikora juga ikut membangun rumah di lokasi tersebut.
    Seiring waktu, barak itu berkembang menjadi perumahan lengkap dengan kamar mandi, dapur, pompa, hingga ruang kamar.
    Semua pembangunan dilakukan secara swadaya tanpa bantuan dana dari pihak komando.
    “Dan pembangunan selanjutnya sampai keadaan fisik bangunan yang kita lihat sekarang dan fasilitasnya di kompleks ini hampir sepenuhnya dari warga atas inisiatif dana sendiri,” ujar Agus.
    Warga menolak klaim Kostrad yang menyatakan rumah mereka berdiri di atas tanah negara dengan hak milik TNI AD.
    Mereka merujuk pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Agraria tertanggal 8 Agustus 1968 nomor SK.41/HGU/68, yang mencabut hak guna usaha TNI AD.
    “Bahwa hak guna usaha tersebut telah dicabut haknya dan menjadi tanah yang dikuasai langsung oleh negara,” bunyi surat tersebut.
    Sementara itu, Kostrad bersikukuh bahwa lahan tersebut memang milik negara yang dikuasai TNI AD sejak 1961.
    “Pada 1961 berdasarkan surat keputusan Pangdam Jaya nomor 162, diambil menjadi milik negara untuk kepentingan angkatan darat,” jelas Kepala Zeni Kostrad, Czi Harry Pratomo, dalam sosialisasi Penertiban Rumah Dinas Kostrad di Markas Kostrad, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025).
    Sengketa ini juga mendapat perhatian Komnas HAM. Lembaga itu mengirimkan surat kepada Kostrad pada 11 Agustus 2025, menindaklanjuti laporan 13 warga Kebayoran Lama yang mengaku akan digusur.
    Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, meminta agar penggusuran ditunda.
    “Nah, dalam surat kami menyampaikan agar penggusuran itu ditunda, dan kami meminta keterangan dari Pangkostrad atau yang mewakili untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan,” ujar Anis saat dikonfirmasi, Jumat (15/8/2025).
    Sebagai bentuk perlawanan, warga menggelar aksi di sekitar tempat tinggal mereka di Jalan Kompleks Kostrad pada Kamis (14/8/2025), sehari sebelum menerima Surat Peringatan (SP) ke-3. Aksi ini digelar setelah masa tenggat SP-2 berakhir.
    Dalam laporan ke Komnas HAM, warga juga menegaskan rumah yang mereka tempati bukanlah rumah negara.
    Pasalnya, mereka sudah membangun dan merenovasi rumah secara mandiri sejak lama tanpa adanya dana dari APBN.
    “Bahwa rumah yang saat ini ditempati bukan merupakan rumah negara di lingkungan Kementerian Pertahanan maupun TNI,” ungkap salah satu warga, Deni.
    Mereka menilai, bila Kostrad ingin menggusur, maka langkah itu seharusnya ditempuh melalui jalur hukum, bukan hanya dengan penertiban sepihak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.