Kementrian Lembaga: TNI AD

  • 5
                    
                        TNI Miliki Seragam PDL Baru, Bakal Dipakai Serentak Saat HUT Ke-80
                        Nasional

    5 TNI Miliki Seragam PDL Baru, Bakal Dipakai Serentak Saat HUT Ke-80 Nasional

    TNI Miliki Seragam PDL Baru, Bakal Dipakai Serentak Saat HUT Ke-80
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi memiliki seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) baru.
    Seragam ini akan mulai digunakan secara serentak oleh semua matra pada perayaan HUT ke-80 TNI pada 5 Oktober 2025.
    Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita yang sudah menggunakan seragam PDL baru tersebut mengatakan, perubahan seragam lapangan ini merupakan arahan langsung dari Panglima TNI.
    “Iya, ini sebelumnya dari keputusan Bapak Panglima, kita pakai ini bersama Wakasad. Dan nanti tanggal 5 Oktober semuanya sudah pakai ini,” kata Tandyo saat ditemui di Gedung Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Rabu (1/10/2025).
    Ia menambahkan, pemakaian seragam baru sudah mulai diberlakukan sejak 27 September 2025 berdasarkan Keputusan Panglima (Keppang).
    Ia pun memohon doa kepada semua agar seragam PDL TNI yang baru ini lancar.
    Seragam PDL terbaru ini mengusung motif baru yang menggantikan loreng lama, yakni Loreng Malvinas yang telah digunakan sejak 1982.
    Menurut Tandyo, motif baru tersebut dirancang agar lebih efektif dalam penyamaran, terutama saat prajurit bertugas di hutan atau medan operasi tertentu.
    “Sekarang kan, namanya kan Loreng Malvinas yang lama, dari tahun 1982. Itu yang pertama. Yang kedua, (fungsinya), jadi kalau kita masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersamar,” ungkap jenderal bintang empat TNI itu.
    Wakil Panglima TNI memastikan bahwa penggunaan PDL baru ini berlaku untuk semua matra, baik TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU.
    Dengan begitu, pada momen HUT ke-80 TNI mendatang, semua prajurit akan tampil seragam menggunakan pakaian dinas lapangan baru.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • The Untold Stories Istri Perwira Kostrad yang Mengintai Markas PKI

    The Untold Stories Istri Perwira Kostrad yang Mengintai Markas PKI

    GELORA.CO – Saat G30 S PKI meletus, kisah tersembunyi muncul: seorang istri perwira Kostrad menjadi “mata-mata” yang mengintai aktivitas PKI.

    Ia memantau markas musuh dengan penuh keberanian tak lekang oleh rasa takut di tengah kekacauan malam itu.

    “Pak Harto meminta saya untuk tidak keluar rumah dan menyiapkan pakaian secukupnya,” kenang Tati Sumiyati, seperti yang ia ungkapkan dalam buku Pak Harto The Untold Stories (2012) dikutip, Sabtu 28 September 2025.

    Kata orang sekitarnya, “Dia berjalan tanpa suara, mencatat tiap gerak-gerik.” Ungkapan itu menggambarkan betapa cermat tugasnya.

    Tindakannya tak mudah: ia harus menyelinap ke area rawan dengan risiko besar jika ketahuan.

    Ia kadang berpura-pura berjalan santai, tapi mata dan telinganya tetap awas, mencari tanda-tanda gerakan PKI.

    Di malam yang gelap, setiap langkahnya terasa berat, tapi tekadnya lebih berat: mempertahankan keamanan negeri.

    Semasa itu, komunikasi dengan suami penting: “Dia memberi kode lewat lampu kecil,” demikian kata saksi tentang metode intelijen sederhana namun efektif.

    Kapan pun ia melihat sesuatu mencurigakan, ia segera mencatat dan memberi tahu pihak militer terdekat.

    Sikapnya pun penuh waspada: ia tahu bahwa satu kesalahan bisa mengorbankan dirinya dan keluarganya.

    Meski bekerja dalam tekanan, ia tetap menjaga tampilan sebagai istri biasa agar tak menarik perhatian.

    Ketika pasukan militer kemudian bergerak, laporan-laporannya sangat bernilai sebagai bagian dari pengungkapan operasi PKI.

    “Pak Harto mampu membalikkan keadaan, menguasainya sekaligus menjadikan TNI AD sebagai pihak yang paling menekan,” ujar Soetoyo dikutip dari buku Pak Harto The Untold Stories.

    Banyak yang tak tahu bahwa di balik layar heroik para jenderal, terdapat sosok wanita yang ikut berjasa dalam pengintaian.

    Kini kisahnya tetap hidup sebagai pengingat bahwa dalam sejarah, tindakan kecil di malam gelap bisa menyelamatkan banyak nyawa.***

    Sumber: strategi 

  • Bupati Tulungagung Bantu Mediasi Warga dengan TNI AD Terkait Akses Listrik

    Bupati Tulungagung Bantu Mediasi Warga dengan TNI AD Terkait Akses Listrik

    Tulungagung (beritajatim.com) -Permasalahan kesulitan akses listrik yang dialami warga di kawasan eks Perkebunan Kaligentong Tulungagung menjadi perhatian Pemkab setempat. Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, menyatakan siap menjembatani warga dengan pihak Kodam V/Brawijaya terkait persoalan akses listrik.

    Hal ini dikarenakan sesuai keputusan Mahkamah Agung kawasan tersebut merupakan milik TNI AD. Selama ini, warga dari lima desa di kawasan bekas perkebunan tersebut mengeluh karena tidak bisa menikmati aliran listrik negara. Penyebabnya, permukiman mereka berdiri di atas tanah milik TNI AD.

    Gatut mengaku sudah berkunjung dan melihat kondisi langsung masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut. Adapun desa yang termasuk dalam area perkebunan Kaligentong adalah Desa Rejosari dan Kalibatur di Kecamatan Kalidawir, Desa Kaligentong dan Panggungkalak di Kecamatan Pucanglaban, serta Desa Kersikan di Kecamatan Tanggunggunung.

    “Saya sudah berkunjung ke warga. Kondisi mereka memang sangat memprihatinkan,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

    Kesulitan warga untuk mengakses aliran listrik dikarenakan mereka tinggal di kawasan tanah milik TNI AD sehingga diperlukan rekomendasi khusus. Kawasan tersebut rencananya akan dibangun batalyon baru. Gatut sendiri berusaha membuka komunikasi dengan TNI AD, agar kebutuhan listrik masyarakat bisa segera terwujud.

    “TNI bagian dari rakyat, dan rakyat juga cinta dengan TNI. Kami hanya berharap ada solusi terbaik, sehingga rakyat hidup ayem, tenteram bersinergi dengan TNI dan Pemkab Tulungagung,” jelasnya.

    Selama ini, warga hanya bisa menikmati listrik secara terbatas dengan menyambung daya dari rumah kerabat yang jaraknya cukup jauh. Akibatnya, listrik hanya mampu menyalakan 3–4 lampu, tanpa bisa menghidupkan perangkat elektronik lain seperti televisi. Gatut juga menegaskan tetap menghormati keputusan Mahkamah Agung yang menetapkan bahwa bekas Perkebunan Kaligentong adalah milik TNI AD.

    “Tapi kita ini kan manusia. Kami ingin terjadi komunikasi yang baik, agar mereka juga diperhatikan, saya akan ke Jakarta lagi untuk mencari solusi masalah ini, termasuk berkomunikasi dengan anggota DPR RI dari Dapil V Jawa Timur,” pungkasnya. [nm/suf]

  • TNI: Prajurit bawa senjata ke bank di Gowa karena masalah emosional

    TNI: Prajurit bawa senjata ke bank di Gowa karena masalah emosional

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan penyebab prajurit TNI AD membawa senjata dan menembakkannya di dalam bank di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan karena ada permasalahan emosional.

    “Dugaan sementara, yang bersangkutan mengalami masalah pribadi yang mengganggu kondisi emosional,” kata Freddy kepada Antara di Jakarta, Jumat.

    Namun demikian, Freddy tidak menjelaskan secara rinci apa pemicu utama yang menyebabkan prajurit tersebut mengalami masalah emosional.

    Berkaca dengan hal tersebut, Freddy memastikan jajarannya akan mengevaluasi diri tentang tatacara penggunaan dan kepemilikan senjata api di internal TNI.

    “Hal ini menjadi bahan evaluasi bagi TNI agar tidak lagi terjadi kejadian serupa,” tegas dia.

    Jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 1409/Gowa mengamankan seorang anggota TNI inisial Praka S yang membawa senjata api laras panjang hingga meletuskan senjatanya dan nyaris mengenai anggota intel Kodim di salah satu bank BUMN Cabang Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    “Memang betul telah terjadi ada letusan senjata atau penembakan di Gowa. Itu oknum TNI berinisial S dari satuan TNI yang ada di sini, itu melakukan penembakan, tapi sasarannya adalah terkena dinding,” kata Dandim 1409/Gowa Letkol (Inf) Heri Kuswanto kepada wartawan di Gowa, Kamis (25/9).

    Ia menjelaskan, yang bersangkutan memang sedang berada di bank. Awalnya masuk ke bank tersebut membawa senjata senapan laras panjang yang disimpan dalam jaketnya. Sempat teriak lalu ditenangkan satpam bernama Asrul.

    “Diamankan oleh sekuriti untuk menuju ke ruangan sekuriti (pos), dari pihak sekuriti bank menelpon kami, menelpon anggota unit intel,” ujar Heri.

    Bersama empat anggota intel tiba di lokasi, pelaku saat itu masih berada di ruangan Satpam Bank BRI. Saat anggota intel Kodim Serda Pahri mendekati pelaku senjatanya langsung diarahkan kepadanya.

    “Anggota unit intel datang ke sana, pas datang ke sana, yang bersangkutan ini kaget, kenapa ada orang intel di sini, sehingga langsung senjatanya diarahkan ke anggota kami,” ucap dia.

    Senjata api tersebut diarahkan ke salah seorang anggota intel bernama Serda Pahri dengan sigap menepis Senpi ke atas dan terjadi letusan mengarah ke tembok pos pintu masuk Satpam. Spontan, Serda Pahri langsung mempiting pelaku di bagian leher untuk dilumpuhkan dibantu anggota lain.

    “Saat diarahkan larasnya ke badan anggota kami, langsung ditangkis ke atas, terus terjadi letusan, seperti itu. Terus untuk kondisi anggota kami, sampai sekarang tidak apa-apa, Alhamdulillah tidak apa-apa,” tuturnya.

    Usai dilumpuhkan di bank, pelaku lalu dibawa ke Markas Kodim 1409/Gowa untuk diperiksa lebih lanjut termasuk menanyakan maksud dari perbuatannya tersebut.

    Belakangan diketahui, anggota TNI ini adalah prajurit dari Satuan Infanteri 3 Kostrad. Dandim menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan divisinya untuk dijemput dan diproses Denpom Divisi Infanteri 3 Kostrad.

    “Alhamdulillah, koordinasi kami dengan hubungan kami dengan divisi sangat baik. Ada kejadian ini langsung kami berkoordinasi, langsung kami informasikan sehingga yang bersangkutan sudah diamankan oleh satuannya,” katanya lagi.

    Saat ditanyakan dari hasil pemeriksaan apakah oknum tersebut diduga memiliki gangguan mental atau ada penyebab lain, kata dia, pihaknya hanya mengamankan dan menanyakan dari satuan mana, selebihnya diserahkan ke satuannya.

    “Nah itu selebihnya kami tidak paham, karena yang bersangkutan juga saat ini sudah dibawa ke satuannya, dan mungkin satuannya yang lebih paham,” ucapnya menambahkan.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pomdam Jaya Pastikan Usut Tuntas Oknum TNI Pemukul Staf Zaskia Mecca

    Pomdam Jaya Pastikan Usut Tuntas Oknum TNI Pemukul Staf Zaskia Mecca

    Jakarta

    Oknum anggota TNI AD diproses Pomdam Jaya terkait pemukulan terhadap staf artis Zaskia Mecca. Oknum TNI tersebut sudah ditahan Pomdam Jaya.

    “Saat ini yang bersangkutan sudah diamankan di Denpom Jaya-2 untuk proses penanganan selanjutnya,” kata Kapendam Jaya Kolonel Czi Anto Indriyanto, Kamis (25/9/2025).

    Dia mengatakan Pomdam Jaya masih meminta keterangan pihak-pihak terkait sebagai saksi saat kejadian berlangsung. Pemukulan oknum TNI tersebut bermula dari cekcok di jalanan dengan korban.

    “Betul ada kejadian pemukulan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI terhadap Saudara FS yang diawali dengan perselisihan lalu lintas di jalan raya di antara keduanya,” katanya.

    Selain proses hukum, dia mengatakan, komunikasi dengan pihak korban juga terus dilakukan. Pemeriksaan terhadap FS untuk proses hukum selanjutnya masih berjalan.

    “Proses komunikasi antara kedua belah pihak sebagai bentuk tanggung jawab selain proses hukum yang bersangkutan tadi sampai saat ini juga terus dilakukan oleh Satuan yang bersangkutan,” kata dia.

    Sebelumnya diberitakan, staf Zaskia Mecca diduga mengalami pemukulan saat mengantar anak Zaskia ke sekolah di kawasan Ampera, Jakarta Selatan (Jaksel).

    Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus menjelaskan pihak korban baru membuat laporan kemarin. Dia mengatakan kasus ini masih berproses.

    “Korban baru kemarin membuat laporan pengaduan dan masih berproses, terima kasih,” kata Donny.

    Kasus pemukulan ini terkuak setelah Zaskia Mecca membuat unggahan lewat akun Instagram pribadinya. Zaskia bercerita peristiwa terjadi pada Senin (22/9) pukul 07.15 WIB.

    Korban saat itu tengah mengantar anak Zaskia Mecca ke sekolah. Sesampai di lokasi, disebutkan ada pemotor yang mengendarai Vespa matik berwarna pink melawan arah dan hampir menabrak korban.

    Korban saat itu membunyikan klakson, tapi pemotor itu tak terima. Korban disebut dianiaya hingga leher dan kepalanya diinjak oleh pelaku sampai helm korban hancur.

    Penganiayaan dilakukan di depan anak Zaskia Mecca. Pelaku sempat diamankan warga setempat, tapi tak lama setelahnya pergi dari lokasi.

    Halaman 2 dari 2

    (jbr/mei)

  • Gubernur  : Satgas Pamtas sudah jaga wilayah perbatasan dengan baik

    Gubernur  : Satgas Pamtas sudah jaga wilayah perbatasan dengan baik

    Kupang (ANTARA) – Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena mengatakan ratusan personel Satgas Pamtas RI-RDTL sudah menjalankan tugasnya dengan baik menjaga wilayah perbatasan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Tentunya mereka sudah bekerja dengan baik, menjaga wilayah perbatasan kita, terutama di wilayah perbatasan di Kabupaten Belu dan Malaka sampai di Oepoli,” katanya di Kupang, Kamis.

    Hal ini disampaikannya usai menghadiri upacara pelepasan Satgas Yonif 741/Garuda Nusantara dan Satgas Yonarhanud 15/Dahana Bhaladika Yudha di Lapangan Lantamal VII Kupang.

    Melki mengatakan kehadiran personel Satgas Pamtas RI-RDTL di NTT tidak hanya dalam hal menjaga pertahanan negara di batas negara, tetapi juga di bidang lain.

    “Saya dapat kabar bahwa mereka ini melakukan kegiatan-kegiatan dalam aspek kesehatan, seperti penanganan stunting serta juga di bidang pendidikan,” ujar dia.

    Di bagian stunting, Satgas Pamtas membagikan susu bagi ibu-ibu hamil dan anak-anak untuk membantu tumbuh kembang anak-anak di wilayah perbatasan RI-RDTL..

    Mereka juga, ujar Melki, memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah perbatasan RI-RDTL serta membantu masyarakat dalam aspek berbagi pengalaman untuk bercocok tanam.

    “Dalam bidang pertanian juga saya dengar mereka cukup membantu warga kita di perbatasan RI-RDTL,” tambah dia.

    Melki menyampaikan terima kasih kepada para personel TNI AD di wilayah perbatasan yang sudah berdedikasi untuk pembangunan di NTT.

    Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan pesan untuk personel Satgas Pamtas RI-RDTL yang sudah berada di dua markas Satgas Pamtas yakni sektor Timor dan Barat.

    “Saya berharap juga selain tugas pertahanan negara, di waktu sengang juga saya harap mereka bisa membantu masyarakat di perbatasan RI-RDTL,” ujar dia.

    Pewarta: Kornelis Kaha
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kota Pontianak Menari Tanpa Bayangan, Fenomena Kulminasi Matahari yang Pikat Dunia

    Kota Pontianak Menari Tanpa Bayangan, Fenomena Kulminasi Matahari yang Pikat Dunia

    Pontianak, yang lahir pada 23 Oktober 1771, terus menata dirinya. Pemerintah setempat kini berdialog dengan TNI AD untuk memperluas area Tugu Khatulistiwa agar menjadi destinasi wisata unggulan dunia.

    Data kunjungan mencatat lebih dari 50 ribu orang memasuki kawasan itu hingga Agustus 2025, dan angka itu terus merangkak naik.

    Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak, Rizal Almutaha menegaskan kulminasi adalah sarana edukasi.

    “Bukan hanya festival, tetapi pusat pembelajaran,” katanya.

    Ia percaya Tugu Khatulistiwa bisa menjadi landmark global, menandingi menara-menara ikonik dunia.

    Simfoni Tanpa Bayangan

    Kala sore merayap, musik tradisi berpadu dengan tawa anak-anak yang baru saja menegakkan telur di lantai marmer. Matahari turun perlahan, bayangan kembali hadir, namun kesan tak memudar.

    Kulminasi telah menulis kisah lain tentang Pontianak, kota yang berdiri di garis imajiner bumi, kota yang menolak dilupakan.

    Di antara riuh tepuk tangan, wisatawan mancanegara menggenggam sertifikat digital kunjungan Tugu Khatulistiwa simbol bahwa mereka pernah berada di titik nol dunia.

    Sebuah tanda bahwa Pontianak bukan hanya persinggahan, tetapi rumah singkat bagi jiwa-jiwa yang mencari keajaiban.

    Dan ketika malam menutup tirai, langit kembali bersinar penuh bintang. Bayangan kembali setia, tapi kenangan tentang siang tanpa bayangan tinggal abadi.Pontianak menari dalam ingatan, memantulkan cahaya matahari yang pernah tegak lurus, menghadirkan kekaguman yang tak pudar.

  • Pilihan Oke, Chemistry-nya Cocok dengan Prabowo

    Pilihan Oke, Chemistry-nya Cocok dengan Prabowo

    GELORA.CO – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM RI (Menkopolhukam) Mahfud MD menanggapi soal penunjukan Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan RI (Menkopolkam) yang baru.

    Adapun Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago resmi dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Menkopolkam RI dalam reshuffle (perombakan) Kabinet Merah Putih jilid III di Istana Negara, Rabu (17/9/2025).

    Sebelumnya, kursi Menkopolkam RI diduduki Budi Gunawan yang dicopot dalam reshuffle kabinet jilid II pada Senin (8/9/2025) dan sempat dirangkap oleh Menteri Pertahanan RI (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin selama sembilan hari.

    Selain ditunjuk sebagai Menkopolkam RI, Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago juga dianugerahi kenaikan pangkat berupa Jenderal Kehormatan (Hor), sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian panjangnya di TNI.

    Djamari Chaniago sendiri sudah pensiun pada 2004 silam, serta dikenal sebagai perwira tinggi TNI AD yang pernah menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi pada 1997–1998 dan Wakil Kepala Staf TNI AD (1999–2000).

    Mahfud MD menilai, Djamari Chaniago adalah sosok yang tepat sebagai Menkopolkam RI.

    Sebab, purnawirawan TNI yang kini berusia 76 tahun tersebut adalah tokoh senior yang bisa menempati posisi senior pula sebagai Menteri Koordinator yang membawahi berbagai kementerian dan lembaga.

    “Menurut saya, tepat ya,” kata Mahfud MD, sebagaimana dikutip dari tayangan Terus Terang yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Mahfud MD Official, Senin (22/9/2025).

    “Tepat dalam pengertian senioritas karena Menkopolkam itu kan membawahi beberapa kementerian, ada 14 kementerian lembaga yang di bawah itu,” jelasnya.

    “Jadi dia harus berada di atas, harus bersuara sehingga memberi warna yang sama kebijakan pemerintah terhadap kementerian yang dia bawa,” tambahnya.

    Mahfud MD juga menyebut Djamari Chaniago cocok jadi Menkopolkam RI karena lebih senior daripada Prabowo.

    Diketahui, Djamari Chaniago yang lahir di Padang, Sumatra Barat pada 8 April 1949 dan berusia 76 tahun, lebih tua dua tahun daripada Prabowo yang lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951.

    Menurut Mahfud MD, tugas sebagai Menkopolkam tidak sulit, hanya butuh keberanian untuk menyatukan opini yang beragam menjadi satu suara yang mewakili pemerintah.

    “Dan itu menurut saya, Pak Djamari Chaniago oke. Dia seorang Letjen pada saat pensiun dan menjadi jenderal ketika diangkat. Dan dia lebih senior dari Presiden Prabowo. Iya, dia lebih senior dari Presiden Prabowo,” papar Mahfud.

    “Jadi menurut saya oke, nggak sulit kok Menkopolkam itu, tinggal keberanian untuk berada di atas opini yang berserakan dan dia membuat opini yang mewakili keseluruhan opini pemerintahan,” sambungnya.

    Sebagai informasi, saat ini ada delapan kementerian yang berada di bawah koordinasi Kemenkopolkam RI pada Kabinet Merah Putih 2024-2029.

    Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 139 Tahun 2024 Tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029. 

    Menurut Pasal 24 ayat (1) Perpres RI Nomor 139 Tahun 2024, delapan kementerian/lembaga tersebut adalah sebagai berikut: 

    Kementerian Dalam Negeri;Kementerian Luar Negeri;Kementerian Pertahanan;Kementerian Komunikasi dan Digital;Kejaksaan Agung Republik Indonesia;Tentara Nasional Indonesia;Kepolisian Negara Republik Indonesia;dan instansi lain yang dianggap perlu.

    Kemudian pada Pasal (2) disebutkan, instansi lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h dikoordinasikan oleh Menkopolkam RI dalam hal melaksanakan tugas dan fungsi yang terkait dengan isu di bidang politik dan keamanan.

    Chemistry yang bagus dengan Prabowo

    Mahfud MD juga menyebut bahwa sosok Djamari Chaniago sebagai Menkopolkam RI penting untuk menyerasikan langkah pemerintahan yang dipimpin Prabowo.

    Pakar hukum tata negara yang pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2008–2013 ini juga menilai, chemistry (perasaan saling terhubung) antara Djamari dan Prabowo cocok.

    Sehingga, Djamari dapat merepresentasikan Prabowo dalam kebijakannya.

    “Sangat penting ya. Pertama untuk menyerasikan langkah-langkah pemerintahan kita yang mewakili wajah Pak Prabowo sebagai presiden. Representasi Pak Prabowo dalam kebijakannya,” ujar Mahfud MD.

    “Dan untuk itu mungkin chemistry-nya cocok [dengan] Pak Prabowo, karena lebih kepada persoalan chemistry,” tambahnya.

    “Jadi bisa dan mungkin Pak Prabowo cukup hormatlah kepada Djamari karena kan lebih senior sedikit,” katanya.

    “Oleh sebab itu ya kita lihat saja bahwa kita ingin melihat Menkopolkam itu seperti elang yang ada di atas semua yang dibawahinya itu,” imbuhnya.

    “Lalu suarakan, ‘Ini loh Kominfo begini, kejaksaan begini, polisi begini, kasus ini kalau menimbulkan kontroversi penyelesaiannya begini, penjelasan publiknya begini.’ Nah, saya kira Pak DJamari oke,” tandas Mahfud.

    Sosok Djamari Chaniago

    Djamari Chaniago lahir di Padang, Sumatra Barat, pada 8 April 1949 dan merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) tahun 1971.

    Ia resmi pensiun sebagai perwira tinggi (Pati) TNI AD pada 2004 dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (Letjen).

    Sepanjang perjalanan kariernya, Djamari pernah menempati sejumlah jabatan strategis di tubuh TNI AD.

    Djamari tercatat pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sejak Mei 1998 hingga November 1999.

    Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak November 1999 hingga Maret 2000.

    Karier Djamari makin moncer kala ia menduduki kursi jabatan sebagai Kepala Staf Umum TNI sejak Maret 2000 hingga Maret 2004.

    Djamari diketahui juga pernah menjadi bagian dari Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memutuskan bahwa Prabowo terbukti melakukan pelanggaran ketika terlibat dalam operasi penculikan sejumlah aktivis pada 1997-1998.

    Selain Djamari Chaniago, DKP tersebut terdiri dari Subagyo Hadisiswoyo dan Fachrul Razi sebagai ketua dan wakil ketua, lalu ada juga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agum Gumelar, Yusuf Kartanegara, dan Arie J. Kumaat.

  • Ratusan personel TNI diberangkatkan ke perbatasan RI dan RDTL

    Ratusan personel TNI diberangkatkan ke perbatasan RI dan RDTL

    Kupang (ANTARA) – Ratusan personel TNI AD dari satuan Kostrad diberangkatkan ke perbatasan Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) untuk menjaga wilayah perbatasan tersebut.

    “Berangkatlah dengan penuh rasa bangga, kalian adalah duta TNI, duta bangsa, sekaligus cermin keluarga. Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI dalam setiap pelaksanaan tugas,” kata Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Hendro Cahyono di Kupang,Senin sore.

    Hal ini disampaikannya saat menggelar apel gelar pasukan menyambut kedatangan Satgas Tempur Yonarmed 12/AY/2/2 Kostrad dan Yonarhanud 2/ABW/2 Kostrad di Mako Lantamal VII Kupang.

    Personel itu akan diberangkatkan menggantikan satgas pamtas sebelumnya yakni Yonif 741/Garuda Nusantara di sektor timur dan Yonarmed 15/Divif 3 Kostrad di sektor barat yang sudah bertugas selama satu tahun di daerah perbatasan itu.

    Satgas Yonarmed 12/AY/2/2 Kostrad menggantikan Yonif 741/GN Sektor Timor, sementara Yonarhanud 2/ABW/2/ Kostrad mengantikan Sektor barat Yonarmed 15/DBY.

    Dalam arahannya dia mengingatkan seluruh prajurit Satgas Pamtas RI–RDTL untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan menjauhi segala bentuk pelanggaran, termasuk narkoba, ilegal logging, dan ilegal trading.

    “Tugas operasi adalah kehormatan dan kebanggaan karena tidak semua prajurit mendapat kesempatan ini. Laksanakan dengan rasa tanggung jawab, jaga kehormatan, dan hindari pelanggaran sekecil apapun,” ujar dia.

    Ia meminta seluruh personel segera melakukan orientasi wilayah, mempelajari karakteristik medan, serta mengenali tokoh adat dan masyarakat setempat agar dapat menjunjung tinggi kearifan lokal.

    Danrem juga menekankan pentingnya membangun komunikasi sosial yang baik demi mewujudkan kemanunggalan TNI dan rakyat.

    Ia juga menekankan agar seluruh prajurit menjaga kesehatan, kekompakan, tidak mudah terprovokasi, serta selalu meluangkan waktu untuk beribadah.

    “Saya berharap dan mendoakan seluruh prajurit Satgas selalu dalam lindunganNya, dan kembali dari penugasan dalam keadaan lengkap serta aman,” ujarnya.

    Pewarta: Kornelis Kaha
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Panglima TNI ungkap alasan TNI tambah alutsista baru

    Panglima TNI ungkap alasan TNI tambah alutsista baru

    Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan alasan pihaknya menambah alat utama sistem senjata (alutsista) baru, salah satunya Tank Harimau.

    Agus saat ditemui di TNI Fair di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu, menerangkan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar dan memiliki pulau-pulau terpencil.

    Dalam menjaga kedaulatan tanah air, kata dia, dibutuhkan alutsista yang canggih seiring dengan berkembangnya zaman.

    “Kalau kita lihat peperangannya sekarang dunia itu sudah sangat canggih sekali. Kalau kita tidak mengikuti perkembangan zaman bagaimana kita mau melindungi masyarakat?” ucapnya.

    Maka dari itu, TNI menambah kekuatan baru dengan menghadirkan alutsista seperti Tank Harimau guna menjaga Indonesia.

    Diketahui, dalam TNI Fair 2025, TNI Angkatan Darat (AD) memamerkan alutsista Tank Harimau yang merupakan hasil kerja sama Indonesia-Turki dan merupakan hasil produksi dalam negeri.

    Tank Harimau memiliki bobot sekitar 30 ton dengan dimensi panjang 7 meter, lebar 3,2 meter, dan tinggi 2,62 meter. Kendaraan tempur ini mampu melaju hingga kecepatan 70 kilometer per jam dengan jarak jelajah mencapai 600 kilometer.

    Persenjataan utamanya berupa meriam kaliber 105 milimeter dengan jarak capaian lebih dari 5 kilometer, tergantung jenis munisi, sementara jarak tembak efektifnya sekitar 3 kilometer.

    Tank hasil kerja sama Indonesia-Turki itu mulai diproduksi pada 2019 dan tiba di Indonesia sejak 2021. Saat ini TNI AD tercatat telah mengoperasikan 18 unit Tank Harimau.

    Selain Tank Harimau, TNI AD juga memamerkan sejumlah alutsista modern lain seperti Panser Anoa, Leopard, helikopter, serta perlengkapan komunikasi dan konstruksi.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.