Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Bocah Asal Prigen Pasuruan Hilang 3 Hari, Diduga Hanyut di Sungai

    Bocah Asal Prigen Pasuruan Hilang 3 Hari, Diduga Hanyut di Sungai

    Pasuruan (beritajatim.com) – Seorang bocah bernama Nur Huda (8) dilaporkan hilang dari rumah. Diketahui Huda merupakan warga Desa Bulukandang, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

    Menurut keterangan Kapolsek Prigen AKP Sugiyanto, Huda dikabarkan menghilang sejak Kamis (21/3/2024). Mulanya dia bermain bersama seorang temannya di sekitaran MTs (Madrasah Tsanawiyah) Raden Fatah.

    “Korban keluar dari rumahnya sejak pukul 11.00 WIB bersama seorang temannya di MTs Raden Fatah. Namun sampai pukul 17.00 WIB, korban belum pulang kerumah,” kata Sugiyanto, Minggu (24/3/2024).

    Hal tersebut kemudian membuat sanak keluarga mencari di lokasi terakhir Huda bermain. Menurut salah satu saksi, sebelum menghilang, Huda sedang bermain di Sungai Bulukandang.

    Sugiyanto mengatakan, hingga saat ini pencarian terus dilakukan oleh tim SAR dan juga petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan. Pencarian dilakukan di sekitaran sungai yang menjadi lokasi terakhir bocah itu.

    Segala sesuatu sudah dilakukan oleh tim gabungan tersebut hingga menyusuri bagian sungai. Namun, Sugiyanto tak menjelaskan secara rinci sudah berapa meter lokasi yang ditempuh oleh tim gabungan.

    “Kita sudah dibantu dari BPBD Kabupaten untuk melakukan pencarian di sekitaran sungai. Mari kita doakan agar korban segera ditemukan,” tambahnya. [ada/suf]

  • Bocah 5 Tahun di Jodipan Malang Hanyut Terbawa Arus Sungai Brantas

    Bocah 5 Tahun di Jodipan Malang Hanyut Terbawa Arus Sungai Brantas

    Malang (beritajatim.com) – Warga RW 12/RT 6, Jalan Jodipan Wetan Gang 3, Blimbing, Kota Malang dihebohkan dengan kabar tenggelamnya seorang bocah di Sungai Brantas pada Sabtu, (23/3/2024) sekira pukul 12.30 WIB.

    Bocah itu bernama Kurt Cobain (5 tahun). Bocah yang akrab disapa Aro itu merupakan putra sulung dari pasangan suami istri Hadi Sempulur dan Eka Dewi Sulistyowati. “Saya menerima laporan pukul 01.00 WIB siang. Saya langsung menuju lokasi,” ujar Bhabinkamtibmas Kelurahan Jodipan Aiptu Hendri.

    Kronologis awal korban sedang bermain bantengan bersama teman-temannya di dekat sungai. Selanjutnya saksi melihat korban sedang mencuci kakinya di sungai.

    Tiba-tiba korban terpleset dan hanyut ke dalam sungai kondisi arus sungai saat itu deras. Kemudian saksi memberitahukan ke warga kalau korban hanyut. Selanjutnya pak RT bersama saksi datang menuju TKP untuk mencari korban. Setelah itu petugas kepolisian bersama tim SAR datang ke TKP.

    Untuk tim SAR langsung mencari korban di dalam sungai. Hingga berita ini ditulis pada Sabtu malam korban belum diketemukan. Paman korban, Sigit mengatakan bahwa keponakannya itu sebelumnya bermain dengan seorang temannya. Ia bermain gundukan tanah di pinggir Kali Brantas. Selesai bermain tanah, Aro bermaksud mencuci tangannya yang kotor di sungai hingga terjatuh.

    Sigit mengungkapkan bahwa korban belum sekolah. Selama ini anak-anak perkampungan Jodipan sering bermain di pinggir sungai karena tidak ada fasilitas atau lapangan untuk bermain. Fasilitas bermain anak paling dekat adalah Alun-alun Merdeka Kota Malang. “Di sini tidak ada tempat bermain, tidak ada taman, tidak ada lapangan. Jalan raya juga bahaya. Paling dekat ya Alun-alun Merdeka,” ujar Sigit. (Luc/kun)

  • Pemuda Ngawi Hanyut di Bengawan Madiun Ditemukan Meninggal di Jarak 15 Km 

    Pemuda Ngawi Hanyut di Bengawan Madiun Ditemukan Meninggal di Jarak 15 Km 

    Ngawi (beritajatim.com) – Didik Nugroho (28), seorang pemuda asal Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia setelah tiga hari dicari karena hanyut di Sungai Bengawan Madiun.

    Jasad Didik ditemukan mengambang di Sungai Bengawan Madiun, kawasan Jembatan Jetak tepatnya di Desa Beran, Kecamatan Ngawi Kota, pada Minggu (17/3/2024) sekitar pukul 08.00 WIB. Jarak penemuan jasadnya sekitar 15 kilometer dari lokasi awal ia dikabarkan hanyut.

    Didik dikabarkan hanyut pada Jumat (15/3/2024) siang saat mandi di Sungai Bengawan Madiun. Saat itu, hanya pakaian dan sabunnya yang ditemukan di lokasi kejadian.

    Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, Damkar, dan relawan setempat melakukan pencarian selama tiga hari. Pada hari ketiga, jasad Didik ditemukan mengambang di sungai.

    “Kami sudah lakukan pencarian selama tiga hari. Hingga akhirnya, korban ditemukan pada pagi hari. Setelah dipastikan, jasad ini merupakan jasad korban atas nama Didik Nugroho,” terang Andris Dwi Prasetya, Petugas Basarnas Pos SAR Trenggalek.

    Tim SAR mengevakuasi jasad Didik menggunakan perahu karet. Pihak keluarga yang datang ke lokasi langsung memastikan bahwa jasad tersebut adalah Didik.

    Jenazah Didik kemudian dibawa ke RSUD dr. Soeroto Ngawi untuk divisum. Setelah divisum, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

    Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di sungai, terutama saat musim hujan dengan arus yang deras. [fiq/suf]

  • Petani Ngawi Ditemukan Meninggal di Sumur 15 Meter 

    Petani Ngawi Ditemukan Meninggal di Sumur 15 Meter 

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang petani di Ngawi ditemukan meninggal di dalam sumur sedalam 15 meter di sawah miliknya, Sabtu (9/3/2024) pukul 19.30 WIB. Petani bernama Panidjan (69) warga Desa Munggut Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi itu diduga terpeleset dan jatuh dalam sumur.

    Kejadian itu diketahui bermula saat Panidjan tak kunjung pulang ke rumah setelah pamit ke sawah sejak pagi. Biasanya, saat menjelang siang, Panidjan pulang. Namun, saat itu sampai nyaris sore menjelang tak ada tanda dia pulang. Sang istri, Sunarti (64) pun meminta tolong keluarga untuk mencari Panidjan.

    Hingga akhirnya, Panidjan pun ditemukan sudah tidak sadarkan diri di dalam sumur sedalam 15 meter di sawahnya. Warga yang mengetahui kejadian itu langsung melapor ke pihak kepolisian untuk meminta pertolongan. Pun, merek ajug meminta bantuan Tim SAR.

    “Kemungkinan terpeleset, kemudian jatuh ke dalam sumur. Tidak ada warga yang berani masuk takut ada gas beracun, akhirnya minta bantuan Tim SAR,” terang Yanto, tetangga Panidjan.

    Tim SAR pun melakukan penyelamatan. Mereka menggunakan tripod rescue untuk mengangkat Panidjan. Namun, sempitnya sumur cukup menghambat jalannya evakuasi. Ditambah, korban juga terjepit mesin pompa air.

    “Sumur terlalu sempat dan menghambat kami yang hendak mengevakuasi. Korban terjepit mesin diesel. Kedalaman sekitar 15 sampai 20 meter.butuh waktu 30 menit sampai akhinrya bisa dievakuasi. Sudah dalam keadaan meninggal dunia,” terang Dimas Pujianto, anggota Tim SAR Sikatan Ngawi.

    Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka. Polisi pun melakukan visum luar di rumah korban. Dipastikan korban meninggal dunia karena terpeleset dan jatuh ke dalam sumur sawah. Pihak keluarga pun menerima kejadian itu sebagai musibah. [fiq/suf]

  • Tiga Hari Pencarian Bocah Tenggelam di Sampang, Ditemukan 1 KM dari Lokasi

    Tiga Hari Pencarian Bocah Tenggelam di Sampang, Ditemukan 1 KM dari Lokasi

    Sampang (beritajatim.com) – Jasad bocah berusia empat tahun yang tenggelam di sungai Demam, Desa Tanjung, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Rabu (6/3/2024) kemarin, berhasil ditemukan oleh tim SAR. Pencarian dilakukan penyisiran sungai selama tiga hari lamanya.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sampang H. M. Hozin menjelaskan, jasad korban ditemukan oleh tim SAR gabungan diperkirakan sejauh 1 Km dari tempat korban tenggelam.

    “Jasad korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan,” terang Hozin, Jumat (8/3/2024).

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, M Lukman (4) bocah asal Dusun Demam, Desa Tanjung, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, tenggelam di sungai desa setempat. Korban tenggelam sekitar pukul 14.10 WIB, Rabu (6/3/2024) kemarin.

    Kalaksa BPBD Sampang Candra Romandhani Amin melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Mohammad Hozin menyampaikan, pihaknya semula mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada bocah tenggelam di sungai.

    “Atas dasar laporan itu, kita bersama tim TRC BPBD bergegas ke lokasi dan melakukan proses pencarian dibantu oleh warga sekitar,” pungkasnya. [sar/but]