Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Brantas Jombang Nihil

    Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Brantas Jombang Nihil

    Jombang (beritajatim.com) – Pencarian korban tenggelam di Sungai Brantas Desa Jombatan Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang terus dilakukan, Selasa (16/4/2024). Namun pencarian hari kedua tersebut masih nihil atau belum membuahkan hasil.

    Tim pencarian berasal dari beberapa unsur. Di antaranya, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang, Basarnas Surabaya, serta relawan dari Jombang dan Mojokerto. Pencarian dilakukan sejak pagi.

    Tim SAR dibagi menjadi empat sru atau kelompok. Rinciannya, sru 1 yang terdiri dari Basarnas melakukan penyisiran di Dam Karet atau Bendungan Menturus sampai Tambangan Betro Kabupaten Mojokerto. Tim ini bergerak sejauh 5 kilometer.

    Sedangkan sru 2 yang berasal dari BPBD Jombang melakukan penyisiran dari Tambangan Betro sampai Dam Sipon. Kelompok kedua ini melakukan pencarian hingga 6 kilometer. Lalu sru 3 dari unsur RAPI melakukan pemantauan darat mulai Dam Menturus Jombang sampai Dam Sipon Mojokerto. Jaraknya kisaran 11 kilometer.

    “Sedangkan sru ke-empat atau terakhir, melakukan pemantauan korban di Dam Sipon. Namun hingga pukul 17.00 WIB korban belum kita temukan. Hari ini nihil. Pencarian kita lanjutkan besok pagi,” kata Adhie Dwi S, Dantim (Komandan Tim) Basarnas.

    Diberitakan sebelumnya, pria asal Desa Jombatan Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Anton Bahrul (43), tenggelam ke Sungai Brantas setempat, Senin (15/4/2024). Jejak yang terlacak hanya sepeda lipat miliknya, celana panjang, serta sandal.

    Barang-barang tersebut diletakkan di atas tanggul. Petugas memastikan bahwa Anton hilang akibat ditelan arus Sungai Brantas. Itu setelah ada rekaman CCTV milik kantor BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas yang ada di Dam Menturus Kecamatan Kudu Jombang. [suf]

  • Terpeleset Saat Hendak Mancing, Bocah di Bojonegoro Tewas Tenggelam

    Terpeleset Saat Hendak Mancing, Bocah di Bojonegoro Tewas Tenggelam

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Peristiwa nahas menimpa seorang bocah asal Kabupaten Bojonegoro. Korban, Reno, seorang anak berusia 13 tahun, meninggal dunia setelah terpeleset dan tenggelam saat akan memancing di embung yang ada di Desa Kedungdowo Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Nor Aeny mengungkapkan, kejadian nahas itu terjadi pada Senin (15/4/2024) sekitar pukul 12.30 WIB, Reno asal Desa Nglajang Kecamatan Sugihwaras pamit untuk berangkat dari rumahnya menuju embung untuk memancing.

    Namun, saat hendak memancing, ia terpeleset dan tidak bisa berenang, menyebabkan korban tenggelam. Setelah dilakukan upaya pencarian, Reno baru ditemukan pada pukul 15.26 WIB dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Sehingga langsung dibawa ke rumah duka di Desa Nglajang untuk dimakamkan.

    “Setelah mendapat laporan, kami langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan assessment dan pencarian korban bersama Tim SAR Gabungan,” ujarnya, Selasa (16/4/2024).

    Selain itu, BPBD juga memberikan bantuan 2 paket sembako kepada keluarga korban. Masyarakat dihimbau untuk tetap berhati-hati saat beraktivitas di perairan guna pencegahan dan penanggulangan tragedi serupa di masa mendatang. [lus/kun]

  • Nelayan Tambakboyo Tuban Dilaporkan Hilang saat Melaut

    Nelayan Tambakboyo Tuban Dilaporkan Hilang saat Melaut

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang nelayan asal Desa Pulogede, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, dilaporkan hilang dan tenggelam saat melaut di perairan Gadon. Insiden ini terjadi pada Senin (15/4/2024).

    Menurut Kasatpolairud Polres Tuban AKP Dean Tommy Rimbawan, berdasarkan keterangan dari saksi, diketahui korban bernama Kamto (45). Korban berangkat melaut pada Minggu (14/4/2024) pukul 21.00 WIB.

    Senin pagi sekitar pukul 06.00 WIB, saksi bernama Kusrin yang juga pergi melaut dan berencana pulang, melihat perahu milik korban. Tetapi, saksi tidak mendapati korban di dalam perahu itu.

    “Karena hal itu, saksi balik memastikan keberadaan korban dengan mencoba mencari korban di sekitaran lokasi,” ujar Dean.

    Sayangnya, korban tidak ditemukan. Saksi pun bergegas pulang dengan membawa perahu milik korban di bibir pantai turut Desa Gadon Kecamatan Tambakboyo itu.

    “Atas kejadian tersebut saksi melapor ke Pokmas saudara Madrukan dan diteruskan ke ke Tim SAR gabungan,” imbuhnya.

    Tak berlangsung lama, proses pencarian dilakukan oleh Ditpolairud Polda Jatim, SAR Satpolairud Polres Tuban dan berkoordinasi dengan BASARNAS serta BPBD Kabupaten Tuban.

    “Kami langsung melaksanakan tindakan Quick Response dan pencarian SAR terhadap korban,” kata Dean.

    Hingga kini, proses pencarian korban terus dilakukan. Sampai dengan pukul 13.00 WIB korban belum ditemukan. [ayu/beq]

  • Bocah Ngawi Hanyut di Bengawan Solo, Ditemukan Meninggal 

    Bocah Ngawi Hanyut di Bengawan Solo, Ditemukan Meninggal 

    Ngawi (beritajatim.com) – Bocah berinisial NA (5) warga Desa/Kecamatan Mantingan, Ngawi, yang hanyut di Bengawan Solo ditemukan meninggal pada Rabu (10/4/2024) pukul 14.00 WIB. Siswi SD itu sebelumnya hanyut saat mencari ikan bersama kakaknya di aliran sungai pada Senin (8/4/2024) pukul 17.10 WIB.

    Jasad NA ditemukan berada di pinggir sungai dengan jarak 25 kilometer dari titik pertama hanyut. Tepatnya di kawasan Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi. Petugas kemudian melakukan evakuasi terhadap jenazah korban.

    Pihak keluarga, yakni Suparman (51) dan Elva Dyah Ayu (41) kemudian mendatangi lokasi untuk memastikan. Pun, jenazah dikenali dari rambut dan baju yang dipakai korban.

    “Korban atas nama NA sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di aliran sungai Bengawan Solo masuk wilayah Kedunggalar. Pihak keluarga sudah memastikan jika jenazah anak-anak itu adalah korban,” kata Bambang Sumantri, petugas Basarnas.

    Oleh Tim SAR, jenazah korban kemudian dibawa ke Instalasi Forensik dan Medikolegal RSUD dr Soeroto Ngawi untuk divisum. Petugas memastikan jika korban meninggal karena tenggelam. Kini jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

    Sebelumnya, bocah SD di Ngawi berinisial NA (5) warga Desa/Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi diduga terseret arus Sungai Bengawan Solo pada Senin (8/4/2024) pukul 17.10 WIB. Ibunya, yakni Elva Dyah Ayu menangis histeris.

    Kejadian berawal saat NA bermain bersama kakaknya laki-lakinya yakni MU (9) di Bengawan Solo pada Senin siang. Jarak sungai dengan rumah bocah itu sekitar 100 meter. Saat sampai di sungai, keduanya mulai mencari ikan. Namun, tak disangka, NA justru terpeleset dan kemudian tercebur ke Bengawan Solo. Dia kemudian hanyut. [fiq/ted]

     

     

  • Ilmuwan Bikin Kecoak Cyborg, Ini Geli atau Canggih Ya?

    Ilmuwan Bikin Kecoak Cyborg, Ini Geli atau Canggih Ya?

    Jakarta

    Sebuah tim ilmuwan cerdas telah menciptakan beberapa kecoak cyborg dengan otak robot yang khusus dilatih untuk menyelamatkan nyawa manusia dalam evakuasi bencana.

    Setelah terjadinya bencana alam, tim SAR berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban bencana. Nah, penemuan menarik ini akan menugaskan serangga untuk masuk ke dalam celah-celah kecil dan mengirimkan info penting tentang keberadaan orang-orang yang selamat kepada petugas penyelamat.

    Teknologi ini ditempel di punggung kecoak Madagaskar yang nyata. Mereka memiliki kamera inframerah dan sensor untuk mengumpulkan dan mengirimkan data kepada petugas penyelamat saat bencana terjadi.

    Dikutip detikInet dari The Sun pada Senin (8/4/2024), elektroda ditempatkan di atas sistem saraf kecoak dan bisa dikendalikan oleh manusia dari tempat yang aman. Terdapat juga ransel kecil yang dipasang di belakang serangga tersebut, berisi sensor, baterai, dan kamera dengan bobot kurang dari 6 gram, sehingga mudah dibawa oleh kecoak.

    Serangga itu bisa masuk dan keluar dari tempat-tempat kecil dengan cepat. Ini akan membuat waktu yang dibutuhkan untuk menemukan orang yang terperangkap di bawah puing-puing menjadi lebih singkat.

    Saat teknologi canggih ini menemukan seseorang, ia akan memberi tahu orang yang mengontrolnya. Orang tersebut kemudian mengirim informasi dan lokasinya kepada layanan darurat untuk memulai misi penyelamatan.

    Para kecoak cyborg ini menggunakan sedikit daya setiap kali berjalan dibandingkan dengan robot miniatur yang sedang dikembangkan saat ini. Pada model terbaru, cyborg ini dapat beroperasi hingga delapan jam dengan baterai. Para ilmuwan berharap bisa menciptakan sistem di mana mereka bisa mengumpulkan energi dari matahari untuk membuatnya bertahan lebih lama.

    Sejauh ini, sudah ada sepuluh kecoa hibrida dengan ukuran 6 cm yang diuji untuk diperlihatkan kepada dunia. Uji coba tersebut melibatkan sekelompok kecoak yang merayap masuk dan keluar dari lubang-lubang kecil di tumpukan reruntuhan buatan yang besar seperti kondisi setelah terjadi gempa bumi.

    Kecoak cyborg ini dikembangkan oleh tim ilmuwan di Singapura dari Home Team Science and Technology Agency dan Nanyang Technological University. Klass Engineering and Solutions juga merupakan bagian dari tim tersebut.

    Ide asli untuk serangga pahlawan ini datang dari Profesor Hirotaka Sato. Dia melihat langsung kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi Jepang tahun 2011 dan segera menyadari bahwa diperlukan cara yang lebih cepat dan efektif untuk menemukan korban dan penyintas.

    “Motivasi kami murni untuk menggunakan teknologi ini dalam pencarian dan penyelamatan. Untuk menyelamatkan orang dari bencana,” ujarnya.

    Sato dan timnya menemukan cara untuk mengendalikan serangga tersebut dari jauh sehingga bisa bergerak ke kiri, kanan, atau maju dengan menekan tombol. Mereka juga bisa bergerak sendiri menggunakan teknologi navigasi otomatis.

    Teknologi ini pertama kali dipamerkan di acara Milipol Asia-Pacific dan TechX Summit di Sands Expo and Convention Centre pada awal April. Banyak tim penyelamat di seluruh dunia menggunakan anjing pelacak untuk mencari korban selamat, tapi anjing-anjing itu tidak selalu bisa menemukan tempat persis di mana orang-orang terperangkap karena mereka tidak bisa masuk ke dalam tumpukan puing-puing.

    Sato berharap penemuannya bisa digunakan di daerah bencana dalam waktu tiga hingga lima tahun ke depan. Hal ini datang seiring dengan para ilmuwan di China yang juga menciptakan sistem baterai yang bisa ditanamkan di dalam tubuh manusia dan terus menghasilkan listrik.

    Desain revolusioner dari para ahli di Universitas Teknologi Tianjin, China, diharapkan akan merevolusi industri kesehatan. Seperti halnya pacemaker jantung dan neurostimulator, baterai baru ini akan memiliki sumber oksigen hidup yang tak terbatas.

    Ini adalah perkembangan baru dalam teknologi otak yang mencoba membantu orang-orang dengan kebutuhan medis. Seorang pria bernama Noland Arbaugh, yang tidak bisa menggerakkan keempat anggota tubuhnya, menjadi orang pertama yang mencoba perangkat Neuralink pada Maret lalu.

    *Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

    (fay/fay)

  • Kronologi Bocah Ngawi Hanyut di Sungai Bengawan Solo 

    Kronologi Bocah Ngawi Hanyut di Sungai Bengawan Solo 

    Ngawi (beritajatim.com) – NA (5), bocah asal Desa Mantingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur hanyut ke Bengawan Solo pada Senin (8/4/2024) pukul 17.10 WIB. Bocah itu diduga terpeleset sampai akhirnya tercebur ke sungai hingga hanyut di sungai.

    Warga setempat, Suradi mengatakan, sebelum dikabarkan hanyut, dia melihat NA dan kakak laki-lakinya yakni MU (9) sedang mencari ikan kecil di Bengawan Solo yang berjarak 100 meter dari rumah korban. Tak lama kemudian, MU menangis dan mengatakan adik perempuannya itu hanyut. 

    “Di bengawan sedang banyak ikan. Nah, anak-anak nyari ikan di situ. Nah, korban ini terpeleset, kemudian hanyut gitu. Kakaknya nangis terus, manggil nama adiknya. Kami akhirnya tahu kalau adiknya ini hanyut,’’ kata Suradi. 

    Sontak warga pun panik dan berupaya mencari NA. Orang tua korban yakni Suparman (51) dan  Elva Dyah Ayu (41) pun panik.

    Suparman bahkan langsung terjun ke sungai untuk mencari putri ketiganya itu. Namun, malam menjelang, dia belum menemukan putrinya. 

    Pun, hari ini, Selasa (9/4/2024), petugas gabungan SAR, BPBD Ngawi, Damkar Ngawi, TNI, dan Polri berupaya mencari NA menggunakan perahu karet. Petugas menyisir ratusan meter dari titik pertama NA dinyatakan hanyut. Hingga pukul 11.00 WIB, petugas masih melakukan pencarian. 

    Sebelumnya diberitakan,  Bocah SD di Ngawi berinisial NA (5) warga Desa/Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi  diduga terseret arus Sungai Bengawan Solo pada Senin (8/4/2024) pukul 17.10 WIB. Ibunya, yakni Elva Dyah Ayu menangis histeris. 

    Kejadian berawal saat NA bermain bersama kakaknya laki-lakinya yakni MU (9) di Bengawan Solo pada Senin siang. Jarak sungai dengan rumah bocah itu sekitar 100 meter. Saat sampai di sungai, keduanya mulai mencari ikan. Namun, tak disangka, NA justru terpeleset dan kemudian tercebur ke Bengawan Solo. Dia kemudian hanyut dan belum ditemukan. 

    Saat tahu adik perempuannya hanyut, MU hanya bisa menangis hingga mengundang perhatian warga. Dia pun menceritakan jika NA hanyut di sungai. Warga pun segera memberitahu Suparman (51), bapak korban. 

    Mendengar anak ketiganya dari empat bersaudara hanyut, Suparman segera bangun dari tidurnya dan menuju sungai. Setelah sempat mencari bersama warga di radius 300 meter, bocah itu tak ditemukan. 

    ‘’Saya awalnya tidur, kemudian anak saya bilang, katanya adiknya hanyut. Saya segera bangun, saya nyebur ke sungai buat mencarinya. Saat ini belum ketemu. Saya mohon bantuannya, supaya anak saya segera ditemukan,’’ kata Suparman. 

    Polisi yang datang ke lokasi kemudian memintai keterangan sejumlah saksi. Pun, bakal segera melakukan pencarian dengan Basarnas, TNI, Damkar Ngawi, dan BPBD Ngawi. 

    “Benar ada laporan anak tenggelam sedang mencari ikan bersama kakaknya di sungai Bengawan Solo yang jaraknya 100 meter dari rumahnya. Kami mendatangi lokasi memintai keterangan dan koordinasi dengan Tim SAR dan BPBD  untuk mencari anak tersebut,” kata AKP Agus Andi Anto Prabowo, Kapolsek Mantingan. [fiq/beq]

  • Tangis Histeris Ibu Bocah SD Ngawi Hanyut di Bengawan Solo

    Tangis Histeris Ibu Bocah SD Ngawi Hanyut di Bengawan Solo

    Ngawi (beritajatim.com) – Bocah SD di Ngawi berinisial NA (5) warga Desa/Kcamatan Mantingan Kabupaten Ngawi  diduga terseret arus Sungai Bengawan Solo pada Senin (8/4/2024) pukul 17.10 WIB. Ibunya, yakni Elva Dyah Ayu menangis histeris.

    Kejadian berawal saat NA bermain bersama kakaknya laki-lakinya yakni MU (9) di Bengawan Solo pada Senin siang. Jarak sungai dengan rumah bocah itu sekitar 100 meter. Saat sampai di sungai, keduanya mulai mencari ikan. Namun, tak disangka, NA justru terpeleset dan kemudian tercebur ke Bengawan Solo. Dia kemudian hanyut dan belum ditemukan.

    Saat tahu adik perempuannya hanyut, MU hanya bisa menangis hingga mengundang perhatian warga. Dia pun menceritakan jika NA hanyut di sungai. Warga pun segera memberitahu Suparman (51), bapak korban.

    Mendengar anak ketiganya dari empat bersaudara hanyut, Suparman segera bangun dari tidurnya dan menuju sungai. Setelah sempat mencari bersama warga di radius 300 meter, bocah itu tak ditemukan.

    ‘’Saya awalnya tidur, kemudian anak saya bilang, katanya adiknya hanyut. Saya segera bangun, saya nyebur ke sungai buat mencarinya. Saat ini belum ketemu. Saya mohon bantuannya, supaya anak saya segera ditemukan,’’ kata Suparman.

    Polisi yang datang ke lokasi kemudian memintai keterangan sejumlah saksi. Pun, bakal segera melakukan pencarian dengan Basarnas, TNI, Damkar Ngawi, dan BPBD Ngawi.

    ‘’Benar ada laporan anak tenggelam sedang mencari ikan bersama kakaknya di sungai Bengawan Solo yang jaraknya 100 meter dari rumahnya. Kami mendatangi lokasi memintai keterangan dan koordinasi dengan Tim SAR dan BPBD  untuk mencari anak tersebut,’’ kata AKP Agus Andi Anto Prabowo, Kapolsek Mantingan.

    Hingga malam ini, petugas hanya bisa melakukan pemantauan darat di atas sejumlah jembatan sepanjang aliran sungai Bengawan Solo. Kemudian, pada Selasa (9/4/2024) segera melanjutkan pencarian dengan menyisir menggunakan perahu karet. [fiq/ian]

  • Pilkada Banyuwangi Mendekat, Tim Ali Ruchi Gaspol Dongkrak Popularitas

    Pilkada Banyuwangi Mendekat, Tim Ali Ruchi Gaspol Dongkrak Popularitas

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Tim Sahabat Ali Ruchi (SAR) makin gencar melakukan pendekatan kepada masyarakat Banyuwangi. Menjelang tahapan awal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) agenda pemilihan Bupati Banyuwangi, barisan relawan ini terus meningkatkan popularitas calon yang diusungnya.

    Tim SAR notabene pengusung kuat Ali Ruchi sebagai kandidat Calon Bupati Banyuwangi terus melakukan gerakan. Mereka melakukan sosialisasi, pendekatan kepada masyarakat termasuk mengumpulkan dukungan dan doa restu warga di berbagai wilayah di Bumi Blambangan.

    Terbaru, Tim SAR memasang baliho berukuran besar yang bertebaran di sejumlah kecamatan. Setidaknya ada enam titik baliho raksasa bergambar Ali Ruchi dengan jargon ‘Bersama Banyuwangi Maju’ itu.

    Enam titik tersebut di antaranya, Kecamatan Wongsorejo di wilayah utara. Penempatan wilayah tengah berada di Rogojampi. Selatan ada di Kecamatan Muncar, Tegaldlimo dan Purwoharjo. Serta di barat terpasang di Kecamatan Gambiran.

    “Kami Tim SAR terus berikhtiar untuk melakukan agar Pak Ali Ruchi sebagai calon Bupati Banyuwangi terus mendapatkan perhatian kepada masyarakat,” kata Ketua Tim Sahabat Ali Ruchi (SAR), Hendry Julian, Kamis (4/4/2024).

    Hendry yang juga salah satu pentolan  Rejo Semut Ireng yang notabene pendukung pasangan Prabowo – Gibran di Pilpres lalu itu tetap yakin atas gerakannya. Tim SAR optimis Ali Ruchi semakin meraih simpati masyarakat untuk menjadi Bupati Banyuwangi.

    “Kami sudah berkeliling ke seluruh wilayah di Banyuwangi, 25 kecamatan. Kami telah bersilaturahmi dengan para tokoh, baik tokoh agama, ulama, tokoh masyarakat, kelompok pemuda, petani untuk menyerap aspirasi mereka. Tentunya ini bagian dari ikhtiar kita mendekatkan diri calon kita Pak Ali Ruchi bersama masyarakat,” ungkapnya.

    Lebih dari itu, kata Hendry, Tim SAR juga membentuk satuan-satuan kecil di hampir seluruh desa di Banyuwangi. Termasuk menerima masukan dari para kepala desa se Banyuwangi untuk bekal ke depan.

    “Kami juga telah melakukan aktivasi untuk seluruh wilayah, jadi ada kordinator kecamatan dan kordinator desa yang kami bentuk untuk jalan komunikasi, kordinasi dan konsolidasi,” tegasnya. [rin/aje]

  • Jasad Pencari Ikan di Sampang Ditemukan Tim SAR Tak Jauh dari Korban Terseret Arus

    Jasad Pencari Ikan di Sampang Ditemukan Tim SAR Tak Jauh dari Korban Terseret Arus

    Sampang (beritajatim.com) – Setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR dibantu oleh warga, jasad Khoiruddin (26), pria pencari ikan asal Dusun Combih, Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, akhirnya ditemukan kondisi tidak bernyawa.

    Moh. Hozen, Kasi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, mengatakan korban ditemukan tim SAR sekitar pukul 14.30 WIB tak jauh dari lokasi korban pertama kali terseret arus sungai. “Korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,” terangnya, Selasa (26/3/2024).

    Ia menambahkan, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima atas musibah tersebut. Sehingga, setelah dievakusi dari lokasi tenggelam kemudian dimakamkan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Khoiruddin, diduga terseret arus saat hendak melewati sungai guna mencari ikan dan udang bersama rombongan, Selasa, (26/3/2024).

    Menurut Hotip warga setempat mengatakan, sebelum kejadian naas itu, korban bersama enam orang rekanya berangkat mencari ikan dan udang. “Kelima teman yang lain sudah menyebrang sungai sedangkan korban masih ada di belakang,” ujarnya.

    Hotip menbahkan, dugaan kuat korban terseret arus laut yang kuat karena diantara teman-temannya sempat melihat dari kejauhan lalu menghampiri, tetapi keberadaan korban sudah tidak ketahui. “Mengetahui temannya hilang kelima teman korban minta tolong pada nelayan yang ada disekitar itu, sayangnya juga tidak membuahkan hasil,” tandasnya.[sar/kun]

  • Mensos Risma Tinjau Korban Bencana di Bandung Barat Malam-malam

    Mensos Risma Tinjau Korban Bencana di Bandung Barat Malam-malam

    Bandung (beritajatim.com) – Tak kenal lelah, Mensos Tri Rismaharini turun langsung meninjau dan memberikan bantuan kepada korban banjir dan tanah longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat pada Senin (25/3/2024) malam.

    Mensos Risma tak hanya memberikan bantuan, tapi juga dengan penuh keibuan menyapa dan berbincang dengan para korban, menyemangati mereka untuk tetap tegar menghadapi cobaan ini.

    Bencana banjir dan tanah longsor akibat hujan deras melanda Desa Cibenda pada Minggu (24/3/2024) malam. Bencana ini mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah, jembatan, dan lahan pertanian.

    Mensos Risma bergerak cepat, tak sampai 24 jam setelah bencana, beliau langsung datang ke lokasi untuk melihat kondisi para korban dan menyalurkan bantuan.

    Tercatat 436 jiwa dari 115 keluarga mengungsi ke GOR Betah dan SDN Padakati, Desa Cibenda. Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap sejumlah warga yang hilang.

    Siti Nurjamila (30), salah satu penyintas yang tinggal di penampungan, meminta bantuan kepada Mensos Risma untuk mengerahkan petugas mencari tetangganya yang hilang. Ia juga menyampaikan kesedihannya karena rumah dan harta bendanya hancur.

    Mensos Risma memberikan penguatan sambil memegang erat tangan Siti. “Yang penting sekarang Ibu sehat, Ibu semangat. Kalau rumah pasti nanti ada gantinya,” ujar Mensos Risma.

    Penyintas lainnya, Arifin (40), menyatakan bahwa kakak beserta dua anggota keluarganya masih hilang. Arifin masih menunggu dengan penuh harap sambil berdoa agar tim SAR bisa menemukan anggota keluarganya.

    Mensos Risma memikirkan penghidupan para penyintas ke depannya karena mereka kehilangan lahan pertanian sebagai sumber ekonomi keluarga. Mensos menawarkan kepada penyintas untuk menjadi peternak dan kepada ibu-ibu ditawarkan pelatihan menjahit.

    Kemensos telah menyalurkan berbagai bantuan dari empat gudang, yaitu Sentra Wyata Guna Bandung, Dinsos Provinsi Jawa Barat, Sentra Abiyoso Cimahi, serta Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung.

    Bantuan Menteri Sosial Republik Indonesia

    Bantuan tersebut berupa kasur, selimut, family kit, kidsware kit, sandang dewasa, sandang anak, serta berbagai bantuan lainnya. Kemensos juga mendirikan tenda dan dapur umum.

    “Kami menyediakan sebanyak 550 porsi makanan siap saji sekali produksi,” kata Soleh, Ketua Tim Dapur Umum dari Tagana Bandung Barat.

    Kepedulian Kemensos terhadap para korban membuat Arifin merasa sangat diperhatikan. “Terima kasih kepada Bu Menteri Sosial yang jauh-jauh bersedia datang mengunjungi dan memberikan berbagai bantuan kepada kami. Terima kasih, Bu,” kata Arifin. (ted)