Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Penambang Pasir di Lampung Tengah Hilang Saat Perbaiki Peralatan di Dasar Sungai

    Penambang Pasir di Lampung Tengah Hilang Saat Perbaiki Peralatan di Dasar Sungai

    Liputan6.com, Lampung – Seorang penambang pasir di Sungai Way Seputih Kampung, Kecamatan Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, dinyatakan hilang tenggelam usai memperbaiki peralatan tambang pasir di dasar sungai tersebut. Identitas korban tenggelam bernama Sunaryo (43). Ia dilaporkan hilang tenggelam ketika bekerja menambang pasir di sungai setempat, pada Senin (25/11/2024) sekira pukul 17.00 WIB.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung, Deden Ridwansah mengonfirmasi peristiwa seorang penambang pasir hilang diduga tenggelam di Sungai Way Seputih Kampung. “Iya benar, korban yang diketahui bernama Sunaryo (43) dilaporkan hilang setelah korban tidak muncul ke permukaan ketika sedang memperbaiki peralatan tambang pasirnya di dasar sungai,” kata Deden, Kamis (28/11/2024).

    Menurut keterangan saksi, dijelaskan dia, saat itu korban mencoba memperbaiki peralatan penambang pasirnya yang sedang bermasalah. “Saat korban sedang mencoba memperbaiki dan menyelam tiba-tiba terjadi longsoran pasir sehingga korban diduga tertimbun. Warga dan masyarakat sudah berupaya mencari korban disekitaran sungai dilokasi korban menyelam tetapi korban belum ditemukan,” ungkapnya.

    Dia menerangkan, aparat pekon (Desa) setempat baru melapor ke Basarnas untuk meminta pertolongan, pada Selasa (26/11/2024) sekira pukul 09.55 WIB. “Mendapat informasi itu, kami langsung mengerahkan satu tim rescue dilengkapi dengan peralatan pertolongan di air dan peralatan selam untuk menuju lokasi kejadian. Tim tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 12.45 WIB dan langsung berkoordinasi dengan tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Lampung Tengah, Polsek Rumbia, Koramil Rumbia dan stakeholder terkait,” ungkapnya.

    Bahkan, kata dia, tim SAR Gabungan pun menggunakan alat deteksi bawah air atau Aqua Eyes untuk mencari keberadaan korban. “Namun demikian, tanda-tanda keberadan korban masih belum terlihat. Kemudian, dilakukan penyelaman di lokasi diduga korban tenggelam namun hingga Rabu malam tanda- tanda keberadaan korban belum juga terlihat,” terangnya.

    Saat ini, Tim SAR Gabungan masih berupaya mencari kendaraan korban yang diduga tenggelam tertimbun pasir di dasar sungai setempat. Pencarian dimulai pada Kamis pagi (28/11/2024) sekira pukul 08.00 WIB.

  • Banjir Terjang Puluhan Rumah di Malang Selatan, 1 Warga yang Hanyut Terbawa Arus Sungai Ditemukan Meninggal

    Banjir Terjang Puluhan Rumah di Malang Selatan, 1 Warga yang Hanyut Terbawa Arus Sungai Ditemukan Meninggal

    Liputan6.com, Malang – Seorang warga meninggal dunia dan puluhan rumah terendam air saat terjadi banjir di Malang selatan . Peristiwa banjir itu akibat air sungai meluap saat hujan mengguyur sedari pagi sampai petang pada Kamis, 28 November 2024 kemarin.

    Korban jiwa bernama Alif Saifudin, warga Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan yang hanyut di sungai. Sementara untuk wilayah terdampak banjir di Malang selatan dilaporkan ada Kecamatan Pagak, Bantur, Gedangan dan Sumbermanjing Wetan.

    “Korban dilaporkan hilang, hanyut ke sungai dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Ketua Bidang Infokom dan Sosial Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, Muhklis Iswahyudi, dikonfirmasi Kamis malam.

    Kejadian korban hanyut itu dilaporkan sekitar pukul 14.20 WIB. Dari informasi yang didapat, korban ketika itu bersama seorang rekannya sedang berada di dekat sungai.

    Panik melihat air meluap, korban tanpa sengaja tersengat aliran listrik dari kabel tiang lampu penerangan jalan yang roboh, korban kemudian pingsan. Rekannya berusaha menolong dengan cara mematikan lampu lebih dahulu.

    Upaya itu gagal karena korban jatuh dan hanyut di sungai yang meluap terbawa arus air. Kejadian itu dilaporkan, tubuh korban ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian oleh tim SAR gabungan.

    “Tubuh korban ditemukan tersangkut di batang pohon kelapa dan sudah tidak bernyawa,” ucap Mukhlis.

    PMI dan relawan terus memantau dan mendata di lapangan guna memastikan apakah ada korban jiwa lainnya atau tidak di wilayah lain yang terdampak sungai meluap selama sehari kemarin.

    Sedangkan sebagian wilayah di Kecamatan Pagak, Bantur, Gedangan dan Sumbermanjing Wetan yang terdampak banjir di Malang sejauh ini kondisinya dinilai masih relatif aman.

    “Kalau malam hari ini sudah tidak hujan, wilayah seperti Sumbermanjing Wetan otomatis masih aman,” tutur Mukhlis.  

  • Akhir Cerita Pemancing di Kebumen, Tewas Tenggelam di Sungai Lukulo

    Akhir Cerita Pemancing di Kebumen, Tewas Tenggelam di Sungai Lukulo

    Liputan6.com, Kebumen – Mugiyanto (32) adalah pria biasa dari Desa Clapar di Kecamatan Karangganyam, Kebumen, Jawa Tengah. Namanya melambung setelah peristiwa tragis yang menimpanya, tenggelam di Sungai Lukulo saat menekuni hobinya, memancing.

    Musim hujan membuat Lukulo lebih deras dari biasanya. Ketika itu, Minggu (24/11/2024), Mugi yang mancing mania tak ingin melewatkan hari libur untuk memancing.

    Semua baik-baik saja sampai sungai yang berkelok bak ular itu tetiba meluap. Mugi tentu saja bergegas menepi, menjauh dari bibir sungai yang permukaanya naik drastis.

    Namun nahas, ia terpeleset, lalu jatuh tercebur ke sungai yang makin deras. Meski akrab dengan sungai, namun amukan arus yang liar tak kuasa ia lawan. Ia tenggelam di sungai dan menghilang di kedalaman Lukulo yang keruh.

    Tak lama kemudian kejadian ini sampai ke Basarnas dan pihak kepolisian. Operasi pencarian dan penyelamatan digelar.

    Basarnas Cilacap membagi tim menjadi tiga unit pencari. Masing-masing menelusuri area pencarian yang berbeda. Unit 1 menyisir permukaan air menggunakan LCR, unit 2 menyisir permukaan air menggunakan rafting boat, dan unit 3 menyisir melalui bantaran sungai.

    Namun upaya itu tak kunjung membuahkan hasil. Hingga hari kelima, Jumat pagi (28/11/2024) Mugi menampakkan diri di muara Sungai Lukulo, di Desa Tegalretno, Kebumen. Ia mengapung namun sudah tak bernyawa.

    Jenazahnya ditemukan nelayan yang pulang melaut. Pada pukul 06.30 WIB informasi ini sampai ke Tim SAR Gabungan. Nurul Fauzan, Komandan Tim SAR Gabungan segera menggerakan personil untuk ke lokasi penemuan jenazah di muara Sungai Lukulo.

    Pukul 08.50 WIB korban berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan dengan jarak sekitar 38 Km dari lokasi kejadian. Jenazah selanjutnya dibawa ke RSUD Soedirman Kebumen untuk otopsi.

    Dari hasil otopsi, tim medis menyatakan tidak ada tanda penganiayaan. Dengan demikian pihak keepolisian menyimpulkan jenazah merupakan korban kecelakaan. Selanjutnya jenazah dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada keluarga.

    Kapolres Kebumen, AKBP Recky, menegaskan bahwa kasus ini tidak mengindikasikan adanya unsur kriminalitas.

    “Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan medis, ini adalah murni kecelakaan. Tidak ada indikasi tindak pidana,” tegasnya.

     

    Menengok Pembiakan Ikan Dewa di kaki Gunung Slamet, Banyumas

  • Ciliwung Meluap, 10 RT di Kampung Melayu Terendam Banjir hingga 2,5 Meter – Page 3

    Ciliwung Meluap, 10 RT di Kampung Melayu Terendam Banjir hingga 2,5 Meter – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Permukiman warga di Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis pagi, terendam banjir hingga 2,5 meter akibat Kali Ciliwung meluap.

    “Ketinggian air saat ini sudah mencapai 2,5 meter. Ratusan rumah warga terdampak banjir,” kata Ketua RT 13 RW 04 Kelurahan Kampung Melayu, Sanusi ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

    Dia menduga banjir itu terjadi karena meluapnya Kali Ciliwung. Ciliwung meluap akibat air kiriman dari Bogor dan hujan deras yang terjadi di wilayah Jakarta pada Rabu (27/11/2024) malam.

    “Air mulai naik sekitar pukul 21.00 WIB dan saat ini sudah mencapai 2,5 meter. Penyebab banjir air kiriman dari Bogor dan hujan deras,” kata Sanusi.

    Dia menuturkan, banjir itu tidak hanya dialami warga RT 13 saja, melainkan ada 10 RT lainnya di RW 04 yang juga terdampak banjir.

    Bahkan, Sanusi memperkirakan terdapat lima RW di Kelurahan Kampung Melayu yang terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung tersebut. “Jumlah rumah yang terdampak banjir diperkirakan 300 rumah lebih,” katanya yang dikutip dari Antara.

    “Ada beberapa warga yang mau mengungsi, tapi masih menunggu tim SAR. Namun, sebagian besar warga ‘standby’ di dalam rumahnya,” katanya.

    Hingga saat ini, kata Sanusi, belum ada bantuan dari pemerintah setempat untuk menangani warga yang terdampak banjir.

    Warga lainnya, Joni menuturkan, air mulai masuk ke permukiman warga sekitar 21.00 WIB dengan durasi yang sangat cepat. “Bahkan, tadi malam ketinggian air terus naik. Ketinggian air sudah mencapai 2 meter lebih,” katanya.

     

  • Kali Ciliwung meluap, permukiman warga Kebon Pala terendam banjir

    Kali Ciliwung meluap, permukiman warga Kebon Pala terendam banjir

    Jakarta (ANTARA) – Permukiman warga di Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis pagi, terendam banjir hingga 2,5 meter akibat Kali Ciliwung meluap.

    “Ketinggian air saat ini sudah mencapai 2,5 meter. Ratusan rumah warga terdampak banjir,” kata Ketua RT 13 RW 04 Kelurahan Kampung Melayu, Sanusi ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Dia menduga banjir itu terjadi karena meluapnya Kali Ciliwung. Ciliwung meluap akibat air kiriman dari Bogor dan hujan deras yang terjadi di wilayah Jakarta pada Rabu (27/11) malam.

    “Air mulai naik sekitar pukul 21.00 WIB dan saat ini sudah mencapai 2,5 meter. Penyebab banjir air kiriman dari Bogor dan hujan deras,” kata Sanusi.

    Dia menuturkan, banjir itu tidak hanya dialami warga RT 13 saja, melainkan juga 10 RT lainnya di RW 04 yang juga terdampak banjir.

    Bahkan, Sanusi memperkirakan terdapat lima RW di Kelurahan Kampung Melayu yang terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung tersebut. “Jumlah rumah yang terdampak banjir diperkirakan 300 rumah lebih,” katanya.

    Sejumlah warga memindahkan kendaraan sepeda motornya ke dataran yang lebih tinggi akibat banjir melanda permukiman Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (27/11/2024). ANTARA/Handout/am.

    Menurut dia, ada sejumlah warga yang mau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan aman, namun masih menunggu tim SAR.

    “Ada beberapa warga yang mau mengungsi, tapi masih menunggu tim SAR. Namun, sebagian besar warga ‘standby’ di dalam rumahnya,” katanya.

    Hingga saat ini, kata Sanusi, belum ada bantuan dari pemerintah setempat untuk menangani warga yang terdampak banjir.

    Warga lainnya, Joni menuturkan, air mulai masuk ke permukiman warga sekitar 21.00 WIB dengan durasi yang sangat cepat. “Bahkan, tadi malam ketinggian air terus naik. Ketinggian air sudah mencapai 2 meter lebih,” katanya.

    Menurut dia, meski sudah masuk siaga I, namun warga masih enggan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. “Mereka (warga) sudah terbiasa (banjir), mereka siaga saja di rumah masing-masing,” katanya.

    Warga hanya memindahkan kendaraan sepeda motornya ke dataran yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan mesin.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Top 5 News: Longsor di Desa Gunung Karo hingga Shell Akan Tutup di Indonesia

    Top 5 News: Longsor di Desa Gunung Karo hingga Shell Akan Tutup di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah pemberitaan pada Senin (25/11/2024) menarik perhatian pembaca dan menjadi top 5 news Beritasatu.com. Salah satunya adalah berita longsor di Desa Gunung Karo akibat hujan deras yang menelan korban menjadi perbincangan hangat pembaca.

    Selanjutnya pemancing tenggelam di Sungai Lukulo, Mohamed Salah membawa Liverpool unggul delapan poin di puncak klasemen Liga Inggris dengan mencetak dua gol, kabar Shell tutup di Indonesia, dan KPU Jabar pastikan logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 telah tiba di 627 kecamatan.

    Berikut ini ringkasan top 5 news atau lima berita terpopuler yang bisa disimak kembali oleh pembaca Beritasatu.com:

    1.  Longsor di Desa Gunung Karo, 4 Tewas dan 6 Orang Masih Dalam Pencarian

    Longsor di Desa Gunung Karo mengakibatkan empat warga tewas. Sementara itu, enam lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan Basarnas, BPBD Kabupaten Karo, TNI dan Polri.

    Sebelumnya, hujan deras melanda Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo. Tingginya curah hujan mengakibatkan material tebing longsor hingga menerjang perkampungan pada Sabtu (23/11/2024) pukul 18.00 WIB.

    2. Pemancing Tenggelam di Sungai Lukulo Ternyata Anggota Pengawas TPS di Kebumen

    Mugiyanto (33), warga RT 05/RW 01, Desa Clapar, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yang tenggelam saat memancing di Sungai Lukulo ternyata seorang petugas pengawas tempat pemungutan suara (PTPS).

    Korban diketahui bertugas sebagai PTPS di TPS 003, Desa Clapat, Kecamatan Karanggayam, pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Kebumen 2024.

    3. Southampton vs Liverpool, 2 Gol Salah Bawa The Reds Makin Kokoh di Puncak Klasemen Liga Inggris

    Mohamed Salah membawa Liverpool unggul delapan poin di puncak klasemen Liga Inggris dengan mencetak dua gol untuk membantu timnya bangkit meraih kemenangan atas Southampton yang berada di posisi terakhir, Minggu (24/11/2024). Laga Southampton vs Liverpool itu dimenangi tim tamu The Reds dengan skor 3-2 juga jadi bagian top 5 news Beritasatu.com.

    Itu adalah kemenangan ke-10 dalam 12 pertandingan liga untuk Liverpool, yang memanfaatkan kekalahan ketiga berturut-turut juara bertahan Manchester City di liga dan kelima berturut-turut di semua kompetisi.

    4. Soal Kabar Akan Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Shell Buka Suara

    Salah satu top 5 news selanjutnya adalah kabar perusahaan migas asal Belanda dan Inggris, Shell Indonesia akan menutup seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia ramai di media akhir-akhir ini. Namun, Shell Indonesia membantah isu tersebut. 

    “Shell Indonesia menginformasikan bahwa informasi yang beredar terkait rencana Shell untuk menutup seluruh SPBU di Indonesia adalah tidak benar,” kata Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu (24/11/2024).

    5. KPU Jabar Pastikan Logistik Pilkada 2024 Telah Tiba di 627 Kecamatan

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat memastikan seluruh logistik Pilkada 2024 telah tiba di 627 kecamatan yang tersebar di 27 kota/kabupaten di provinsi tersebut.

    Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni mengatakan seluruh logistik sudah sampai di panitia pemilihan kecamatan (PPK).

    Demikian top 5 news Beritasatu.com yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • Doa Bersama Warga Tasikmalaya untuk Pendaki Hilang di Gunung Balesae
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        25 November 2024

    Doa Bersama Warga Tasikmalaya untuk Pendaki Hilang di Gunung Balesae Bandung 25 November 2024

    Doa Bersama Warga Tasikmalaya untuk Pendaki Hilang di Gunung Balesae
    Tim Redaksi
    TASIKMALAYA, KOMPAS.com
    – Warga Perumahan Baitul Marhamah, Sambong Jaya, Mangkubumi, Kota
    Tasikmalaya
    , Jawa Barat, menggelar
    doa bersama
    setiap usai salat berjemaah di masjid untuk keselamatan tetangganya, Maman Permana (44).
    Maman adalah satu dari tiga pendaki asal Tasikmalaya yang hilang sejak Kamis (21/11/2024), saat mendaki
    Gunung Balesae
    , Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
    Ketiga pendaki tersebut yakni Tantan Trianaputra (68), Maman Permana (44), dan Yudiana (46). Ketiganya memulai pendakian melalui jalur Bantimurung, Kecamatan Bone-bone, dan direncanakan akan turun di Desa Tamboke, Kecamatan Sukamaju, Rabu (20/11/2024).
    Namun hingga kini, mereka belum tiba di lokasi tujuan dan dalam proses pencarian oleh Tim SAR gabungan yang berlangsung hingga Minggu (24/11/2024).
    Sebelum dinyatakan hilang, mereka sempat mengirimkan video kepada petugas polsek setempat yang menunjukkan mereka diserang tawon. Mereka terlihat mengenakan penutup kain kepala sebagai pelindung.
    “Korban punya empat anak, salah satunya seorang laki-laki yang bersekolah di Semarang. Kami menunggu sambil berdoa, dan warga di sini berdoa setiap habis salat di masjid untuk keselamatan dia dan timnya. Semoga mereka cepat ditemukan,” ujar Ketua RT Ujang Gustiwa kepada wartawan, Minggu sore.
    Ujang menambahkan, Maman dikenal sebagai pecinta alam senior yang sering melakukan pendakian ke berbagai daerah.
    Di luar aktivitas mendaki, Maman sehari-hari berprofesi sebagai pedagang di pasar, sementara istrinya seorang guru PNS.
    “Sudah ke sana menanyakan kepada istrinya semalam dan memintai keterangan mengenai kronologi hilangnya kontak. Informasi hilang sekitar Senin atau Kamis, tetapi dia kurang tahu,” tutur Ujang.
    Bulan lalu, Ujang sempat berbincang dengan Maman yang baru pulang dari pendakian di Maluku.
    Pada November ini, Maman berangkat kembali dengan rekannya ke Gunung Balesae, Sulsel.
    “Orangnya sibuk, jarang di rumah, tetapi jika ada waktu santai, dia suka bergabung dalam kegiatan. Dia adalah pencinta alam yang aktif. Bahkan, menurut informasi dari istrinya, dia baru pulang dari Maluku dan sering melakukan pendakian ke luar Jawa, termasuk bersama tim ekspedisi dari Jarambah FC yang berasal dari Tasikmalaya,” pungkasnya.
    Sebelumnya, tiga pendaki senior asal Tasikmalaya dilaporkan hilang saat mendaki di Gunung Balesae, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sejak Kamis (21/11/2024).
    Tim SAR gabungan telah dikerahkan ke jalur pendakian berdasarkan informasi terakhir untuk mencari ketiga pendaki tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Banjir Bandang Terjang Deli Serdang, 3 Orang Tewas dan 9 Lainnya Terluka 
                        Medan

    9 Banjir Bandang Terjang Deli Serdang, 3 Orang Tewas dan 9 Lainnya Terluka Medan

    Banjir Bandang Terjang Deli Serdang, 3 Orang Tewas dan 9 Lainnya Terluka
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com

    Banjir bandang
    menerjang Desa Martelu dan Desa Sala Bulan di Kecamatan Sibolangit, Sumatera Utara, pada Sabtu (23/11/2024) malam.
    Dalam insiden tersebut, tercatat 3 korban tewas dan 9 orang lainnya mengalami luka-luka.
    Camat Sibolangit, Hesron T Girsang, menjelaskan bahwa peristiwa ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi.
    “Banjir datang tiba-tiba dari hulu sungai di sekitar lokasi kejadian,” ujar Hesron dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/11/2024).


    Ia menambahkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi berlangsung selama kurang lebih 2 jam.
    Hesron mengungkapkan bahwa dari dampak banjir ini, tiga warga tewas.
    Identitas korban tewas adalah Kartini br Sitepu (65) dari Desa Martelu, serta Elsie Nadinda Rahel (3) dan Serta Ginting (81) dari Desa Sala Bulan.
    Sementara itu, sembilan korban luka telah dilarikan ke Puskesmas Sibolangit, sedangkan korban meninggal dunia telah dibawa ke rumah duka.
    Saat ini, Hesron juga melaporkan bahwa masih ada tiga korban yang dinyatakan hilang, yaitu Budi Utama Simanjuntak (30), Gerge Barus (40), dan Pardamenta (35).
    Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap ketiga korban tersebut.
    Selain menelan
    korban jiwa
    ,
    banjir bandang
    ini juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
    “Empat rumah rusak berat dan satu rumah ibadah (gereja) juga mengalami kerusakan berat,” tambah Hesron.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Warga Lampung Barat Terseret Ombak Saat Berwisata di Pesisir Barat, 1 Tewas

    3 Warga Lampung Barat Terseret Ombak Saat Berwisata di Pesisir Barat, 1 Tewas

    Pesisir Barat,Beritasatu.com – Tiga orang warga asal Kabupaten Lampung Barat terseret ombak saat berwisata ke pantai di Kabupaten Pesisir Barat. Dari tiga orang yang terseret ombak, satu orang di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban meninggal dunia akibat terseret ombak hingga ke tengah laut.

    Tiga warga Liwa, Kabupaten Lampung Barat terseret ombak hingga tenggelam di Pantai Ilahan, Desa Walur, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Sabtu (23/11/2024) siang sekitar pukul 10.30 WIB.

    Dua dari tiga orang yang terseret ombak berhasil selamat, sementara satu orang meninggal dunia. Identitas korban selamat yakni,  M Ziyat (10) dan Vicky Andriyas (38). Korban meninggal dunia yakni Hafidz Azka (10).

    Para korban terseret ombak merupakan rombongan PAUD Ar Roudoh Liwa, Lampung Barat yang berwisata di Pantai Ilahan Walur, Pesisir Barat.

    Peristiwa nahas yang dialami ketiga korban bermula ketika korban M Ziyat dan Hafid Azka menjauh dari rombongan untuk mandi laut.

    Saat mandi di laut, dua anak tersebut terseret ombak. Melihat keduanya terseret ombak, Vicky Andriyas orang tua salah satu anak berusaha menolong. Namun, Vicky justru ikut terseret ombak hingga ke tengah laut. 

    Warga di lokasi kejadian yang melihat ketiganya terseret ombak langsung melaporkan kejadian tersebut ke tim SAR  dan pihak kepolisian setempat. Tim SAR gabungan yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan upaya penyelamatan.

    Dua korban berhasil selamat, tetapi satu orang anak atas nama Hafidz Azka tidak terselamatkan. Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

    Setelah berhasil dievakuasi, korban selamat dan korban meninggal dunia langsung dibawa ke Puskesmas Krui, Pesisir Barat.

    Orang tua korban Hafidz Azka yang berada di lokasi kejadian tidak kuasa menahan tangisnya. Ibu korban  pingsan tidak sadarkan diri mengetahui putranya meninggal dunia akibat terseret ombak.

    “Sekitar pukul 10.30 WIB kami menerima laporan adanya warga yang terserat ombak.  Setelah menerima laporan tersebut, kami langsung berkordinasi dengan BPBD dan Basarnas Lampung,” kata Kapolsek Pesisir Tengah AKP Mahdum Yazin di Puskesmas Krui.

    Mahdum Yazin menjelaskan, korban terseret berjumlah tiga orang, dua anak-anak dan satu dewasa. “Satu orang meninggal dunia berusia 10 tahun,” ujar Mahdum Yazin.

    Kepala BPBD Pesisir Barat Imam Habibudin mengatakan, korban meninggal dunia ditemukan oleh tim SAR di tengah laut dengan kondisi sudah meninggal dunia.

    “Korban Hafidz Azka berhasil ditemukan, tetapi dalam kondisi sudah tidak bernyawa,” ujar Imam.

    Imam menuturkan, korban ditemukan sekitar dua hingga tiga kilometer dari lokasi kejadian. 

    Setelah berkomunikasi dengan pihak keluarga Hafidz Azka, mereka menolak jenazah korban diautopsi. Pihak keluarga kemudian membawa jenazah Hafidz Azka ke rumah duka di Lampung Barat untuk segera dimakamkan. Sementara dua korban selamat lainnya dirujuk dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Alimuddin Umar, Lampung Barat.

    Mengingat kerap terjadinya cuaca ekstrem yang menyebabkan ombak besar, Polres Pesisir Barat mengimbau kepada masyarakat yang berwisata di pantai tidak mandi di laut untuk mengantisipasi kejadian korban tewas terseret ombak. 

  • 3 Pendaki Asal Tasikmalaya Hilang di Gunung Baliase, Pencarian Masih Berlanjut

    3 Pendaki Asal Tasikmalaya Hilang di Gunung Baliase, Pencarian Masih Berlanjut

    Luwu Utara, Beritasatu.com – Tiga pendaki asal Tasikmalaya, Jawa Barat dilaporkan hilang di Gunung Baliase, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan sejak 20 November 2024. Hingga kini masih belum ditemukan. Proses penyisiran dan pencarian oleh tim penyelamat terus dilakukan.

    Ketiga pendaki yang hilang tersebut adalah Tantan Trianaputra (56) dari Kabupaten Sleman, Maman Permana (49), dan Yudiana (46) yang berasal dari Kota Tasikmalaya. Mereka dilaporkan hilang setelah melakukan ekspedisi ke Gunung Baliase, dan terakhir kali diketahui berada di sekitar area Pos Empat.

    Kordinator Siaga SAR Luwu Utara, Arhamdiansyah, menyatakan pencarian terus dilakukan bersama tim gabungan. Namun, hingga saat ini ketiga pendaki tersebut belum ditemukan.

    “Hari ini kami masih terus melakukan pencarian bersama tim SAR gabungan, yang dibagi menjadi dua kelompok dengan menyusuri jalur Tambokke dan jalur Bantimurung. Namun, hingga saat ini hasil pencarian masih nihil, artinya mereka belum ditemukan,” ujar Arhamdiansyah, Sabtu (23/11/2024).

    Arhamdiansyah menjelaskan, ketiga pendaki yang hilang di Gunung  Baliase itu dikabarkan hilang di sekitar pos empat pada 20 November 2024, saat mereka dalam perjalanan turun. 

    Berdasarkan informasi yang diterima, posisi terakhir para pendaki tersebut diketahui berada sekitar 400 meter dari pos empat dalam kondisi sehat, dengan tujuan melanjutkan perjalanan menuju Desa Tambokke, Kabupaten Luwu Utara.

    Namun, hingga tanggal 20 November 2024, komunikasi dengan ketiga pendaki tersebut terputus, sehingga pihak terkait menerima laporan dari kelompok pencinta alam setempat dan segera melakukan pencarian.

    Hingga saat ini, pencarian terhadap ketiga pendaki asal Tasikmalaya yang hilang di Gunung Baliase, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.