DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Sibolga
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah bergerak cepat memberikan bantuan bagi warga terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut).
Dia mengingatkan agar kebutuhan logistik dan layanan kesehatan masyarakat terdampak, khususnya yang berada di tenda pengungsian, harus benar-benar terpenuhi.
“Setiap kebutuhan masyarakat terdampak harus menjadi perhatian Pemerintah. Pemberian bantuan logistik jangan sampai terlambat, dan area tempat pengungsian harus dipastikan kenyamanannya,” ujar Puan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/11/2025).
Politikus PDI-P itu juga meminta pemerintah daerah bekerja sama dengan para pemangku kebijakan lainnya untuk menyediakan layanan
trauma healing
bagi warga.
Puan mengingatkan bahwa bencana yang terjadi tidak hanya meluluhlantakkan bangunan, tapi juga berdampak terhadap psikologis masyarakat.
“Dan Pemda beserta stakeholder terkait perlu juga menyiapkan layanan trauma healing bagi warga. Bencana alam tidak pernah mudah untuk dilalui, apalagi bagi mereka yang kehilangan,” kata Puan.
“Hindari ego sektoral, pastikan keselamatan masyarakat yang paling utama,” sambungnya.
Puan menegaskan bahwa seluruh jajaran DPR RI menyampaikan keprihatinan atas bencana tersebut.
Dia berharap proses evakuasi korban dan penanganan bencana tersebut bisa berjalan lancar.
“DPR RI menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam atas bencana alam di sejumlah daerah di
Sumatera Utara
. Kita harap proses evakuasi yang masih dilakukan tim SAR berjalan dengan lancar,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya,
bencana banjir
dan longsor yang melanda tujuh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah mengakibatkan 17 warga meninggal dunia.
Hal itu berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Polda Sumut pada Rabu (26/11/2025) pagi.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan ada empat kabupaten/kota yang musibah longsor dan banjirnya datang bersamaan, yakni Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah (Tapteng), dan Tapanuli Selatan (Tapsel).
Sementara itu, tiga wilayah lain seperti Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Mandailing Natal, dan Nias Selatan hanya terendam banjir.
Namun, Abdul Muhari menjelaskan bahwa data yang disampaikan BNPB bersifat sementara dan masih berpotensi mengalami perkembangan sesuai dengan hasil kaji cepat lanjutan di lapangan.
Adapun 17 orang yang meninggal dunia akibat bencana terdiri dari lima warga di Sibolga, delapan orang di Tapsel, dan empat orang di Tapteng.
Abdul Muhari mengatakan, bencana di Sibolga ditandai dengan cuaca ekstrem hujan deras dalam durasi lebih dari dua hari. Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Sibolga Utara, Sibolga Selatan, dan Kota.
“Dari laporan visual, banjir mengalir cukup deras dan menghantam rumah, menyeret kendaraan hingga infrastruktur lain yang dilewatinya. Arus air itu juga membawa material seperti lumpur, batang pohon, puing bangunan, dan sampah rumah tangga,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya.
Berdasarkan data dari Polda Sumut, longsor di Sibolga mengakibatkan lima orang tewas.
Selanjutnya di Tapsel, dari hasil kaji cepat BNPB, banjir dan longsor berdampak di 11 kecamatan, yakni Kecamatan Sipirok, Marancar, Batang Toru, Angkola Barat, Muara Batang Toru, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Tanah Timbangan, dan Angkola Muaratais.
“Bencana banjir dan tanah longsor telah menyebabkan delapan warga meninggal dunia, 58 luka-luka, dan 2.851 warga terpaksa harus mengungsi,” kata Abdul Muhari.
Sementara itu di Tapanuli Utara, 50 unit rumah terdampak dan dua jembatan terputus akibat banjir serta tanah longsor.
Saat ini, BPBD Tapanuli Utara dan tim gabungan melaksanakan pendataan dan merekomendasikan jalur alternatif di Kecamatan Pangaribuan, Taput-Silantom sebagai akses jalan sementara.
Kemudian, kata Abdul Muhari, di Tapteng, banjir terjadi di sembilan kecamatan, antara lain Kecamatan Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, Barus, Sorkam, dan Pinangsori.
Akibat musibah ini, sebanyak 1.902 unit rumah yang terdampak.
“BPBD Tapanuli Tengah dan tim gabungan mendirikan tenda pengungsi serta mendistribusikan bantuan sembako kepada warga terdampak,” ujar Abdul.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Bupati Tapteng Masinton Pasaribu, di wilayahnya ada empat orang yang meninggal dunia tertimbun longsor, terdiri dari seorang ibu dan tiga anaknya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Tim SAR
-
/data/photo/2025/11/25/6925758e1fc8a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Sibolga Nasional 26 November 2025
-

Tim SAR Tutup Pencarian Korban Longsor Banjarnegara, 11 Orang Masih Hilang
Jakarta –
Tim SAR gabungan resmi menutup proses pencarian korban longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Masih ada 11 korban hilang yang belum ditemukan.
“Pencarian yang dimulai pada awal kejadian, Minggu, 16 November 2025 lalu, akhirnya di hari ke-10 ini resmi dihentikan,” kata Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, dalam keterangan tertulisnya, dilansir detikJateng, Selasa (25/11/2025).
Pada hari ke-10 pencarian ini, tim SAR berhasil menemukan lima korban di lokasi yang berdekatan antara pukul 13.20 WIB-14.36 WIB. Sebelumnya, dua hari berturut-turut mereka tak menemukan korban longsor.
“Kelima korban yang ditemukan berada di sektor A2 merupakan satu keluarga yang berdasarkan kesaksian kerabat korban, terlihat berlari untuk menyelamatkan diri. Namun tidak berhasil dan terjatuh di sisi kanan jalan setapak depan rumah,” ucap Budiono.
“Bahkan ada jasad yang bertumpuk jadi satu dalam kondisi memeluk anak,” tambahnya.
Proses pencarian sendiri akhirnya resmi dihentikan dengan berbagai pertimbangan. Termasuk, kata dia, perlunya Satuan Tugas Penanganan Tanah Longsor Pemda Banjarnegara untuk fokus pada penanganan kepada para pengungsi, seperti penyediaan hunian sementara (huntara).
Simak selengkapnya di sini.
(fas/jbr)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423632/original/072668800_1764070146-IMG-20251125-WA0032.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Operasi Pencarian Korban Longsor Banjarnegara Ditutup: 5 Jenazah Ditemukan di Hari Terakhir
Liputan6.com, Jakarta – Operasi SAR korban tanah longsor di Dukuh Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, resmi dihentikan pada Selasa (25/11/2025). Total korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 17 orang dalam kondisi meninggal dunia, sementara 11 korban lainnya hingga saat ini belum ditemukan.
Pada hari terakhir pencarian, tim SAR Gabungan menemukan lima jasad korban di sektor A2 (Worksite 2). Kelima korban tersebut merupakan satu keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak-anaknya.
Menurut Budiono, Kepala Kantor Basarnas Semarang, para korban ini sempat berlari menyelamatkan diri, namun terjatuh di sisi kanan jalan setapak depan rumah dan akhirnya tertimbun material longsor.
“Kami menemukan jasad-jasad yang saling berdekatan, bahkan ada yang dalam posisi memeluk anaknya. Ini sangat mengharukan sekaligus menjadi penutup pencarian di sektor A2,” kata Budiono.
Budiono menambahkan bahwa pencarian di sektor A telah dinyatakan rampung 100 persen. Sementara 11 korban yang masih hilang diduga terseret material longsor hingga ke sektor C, wilayah yang memiliki luas sangat besar dengan kedalaman longsor mencapai lebih dari 20 meter di beberapa titik.
Kondisi medan yang ekstrem dan keterbatasan alat deteksi menjadi faktor utama sulitnya menemukan ke-11 korban tersebut.
“Keputusan penghentian operasi selain faktor teknis di lapangan juga fokus penanganan bencana yang harus beralih kepada ribuan pengungsi yang masih membutuhkan hunian sementara serta pemulihan layanan dasar,” kata Budiono.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5419630/original/078248100_1763705086-2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Fakta Terkait Bencana Tanah Longsor di Banjarnegara, 16 Orang Masih Hilang
Tim search and rescue (SAR) gabungan memperpanjang operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng) selama tiga hari.
Kepala Kantor Semarang Budiono mengatakan. keputusan perpanjangan waktu dilakukan setelah seluruh unsur melakukan rapat evaluasi di Pendopo Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu 22 November 2025.
“Hari ketujuh ini merupakan hari evaluasi SAR. Evaluasi memutuskan untuk menambah waktu tiga hari lagi untuk upaya evakuasi korban,” ujar Budiono, melansir Antara, Sabtu 22 November 2025.
Menurut dia, kondisi cuaca yang relatif mendukung berkat modifikasi cuaca membuat pencarian dapat dilakukan optimal.
Budiono mengatakan, pada hari kedelapan operasi, Minggu (23/11), pencarian tetap akan dilakukan di sektor A, B, dan C dengan fokus pada titik-titik yang dicurigai berdasarkan informasi anjing pelacak K-9, pihak keluarga, serta analisis tim SAR.
“Besok Minggu 23 November 2025 pencarian akan fokus pada sektor A dan C yang merupakan lokasi ditemukannya banyak korban. Sektor B juga akan ditangani secara intensif karena waktu penambahan hanya tiga hari,” terang dia.
Budiono mengharapkan kondisi cuaca pada hari Minggu (23/11) mendukung pelaksanaan operasi dan seluruh alat berat bisa berfungsi maksimal, sehingga semua korban dapat ditemukan.
“Semoga dukungan dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan seluruh pihak membuat relawan tetap mampu bekerja maksimal, karena misi ini adalah misi kemanusiaan,” jelas dia.
Sementara itu, Komandan Satgas Penanganan Bencana Longsor Situkung Letkol Czi Teguh Prasetyanto mengatakan operasi pencarian hari kedelapan akan dioptimalkan dengan tambahan alat berat berkapasitas besar.
Menurut dia, tumpukan material longsor yang tinggi menjadi hambatan utama, sehingga membutuhkan alat dengan daya garuk lebih kuat.
“Operasi besok Minggu 23 November 2025 akan kita optimalkan dengan penambahan tiga alat berat PC 200 dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO ). Dengan dukungan cuaca baik, harapannya semakin banyak korban dapat ditemukan,” kata Dandim 0704/Banjarnegara itu.
Ia mengatakan, operasi pencarian hari ketujuh, Sabtu (22/11/2025) menemukan dua korban, sehingga total korban teridentifikasi menjadi 12 orang dan dua berupa bagian tubuh.
“Dengan demikian, masih terdapat 16 korban yang belum ditemukan dari total 28 orang yang dilaporkan hilang,” ucap Teguh.
Dia memastikan seluruh unsur gabungan yang terdiri atas TNI, Polri, Basarnas, sukarelawan, dan pemerintah daerah, akan memaksimalkan perpanjangan waktu operasi tersebut.
“Kami terus berupaya agar seluruh korban dapat ditemukan dan dievakuasi,” tandas Teguh.
-
/data/photo/2025/11/23/6922fd9dc82a8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Anggota DPR RI Kaisar Serukan Kesiapsiagaan Usai Operasi SAR Longsor Cibeunying Ditutup
Anggota DPR RI Kaisar Serukan Kesiapsiagaan Usai Operasi SAR Longsor Cibeunying Ditutup
Tim Redaksi
KOMPAS.com —
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kaisar Kiasa Kasih Said Putra menyampaikan duka mendalam atas musibah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Ia juga menyerukan peningkatan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan.
Operasi pencarian korban yang berlangsung selama 10 hari resmi ditutup Minggu (23/11/2025). Dua korban masih dinyatakan hilang.
Kaisar juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh tim SAR gabungan. Meski masih ada korban yang belum ditemukan, kerja keras tim SAR dan para relawan dinilai luar biasa.
“Saya pribadi masih berduka atas kejadian longsor yang menelan korban jiwa dan menimbulkan kerusakan material. Duka mendalam saya sampaikan kepada seluruh warga terdampak, terutama keluarga yang anggotanya masih belum ditemukan,” ujar Kaisar sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu.
Ia menegaskan bahwa kejadian longsor ini bukanlah peristiwa tunggal. Dalam satu bulan terakhir, tercatat ada empat musibah di wilayah itu yang mengharuskan evakuasi warga. Musibah terparah terjadi di lokasi longsor, sedangkan kejadian lain merusak rumah-rumah warga.
Kaisar menambahkan bahwa penutupan operasi SAR harus menjadi momentum untuk memperkuat kesiapsiagaan.
“Penutupan operasi SAR bukan akhir dari bencana. Ini justru menjadi pengingat bahwa kewaspadaan harus ditingkatkan. Terlebih, saya menerima informasi bahwa curah hujan di wilayah Cilacap masih akan tinggi. Musim hujan diperkirakan berlangsung hingga Februari tahun depan,” katanya.
Ia juga menyoroti kondisi warga yang masih waspada terhadap potensi bencana lanjutan. Meski operasi pencarian ditutup, warga masih dihantui potensi
banjir
lumpur susulan akibat kondisi tanah yang labil.
Di tengah situasi tersebut, Tim Sobat Kaisar kembali memberikan bantuan kemanusiaan di wilayah Majenang. Sekitar 20 menit dari lokasi longsor, banjir terjadi akibat jebolnya tanggul sungai yang berdampak pada sekitar 60 kepala keluarga.
Kaisar mengatakan, laporan terakhir menunjukkan tim relawan kembali turun ke lokasi banjir untuk membantu warga terdampak.
Salah satu warga, Sunarti, dari Desa Mulyadadi, membenarkan kejadian tersebut.
“Hujan deras kemarin membuat sekitar 60 KK harus mengungsi karena rumah mereka terendam air sungai. Alhamdulillah, ada Tim Sobat Kaisar yang membantu warga, memberikan bantuan sosial dan ikut meninjau tanggul yang jebol,” ujarnya.
Menurutnya, air sudah mulai surut, tetapi warga masih khawatir hujan lanjutan.
“Sebelumnya banjir sudah surut, tapi kemarin hujan deras sampai membuat tanggul jebol. Ya Alhamdulillah, air sudah surut lagi dan warga bisa mulai membersihkan rumah masing-masing. Semoga nanti kalau hujan deras lagi air tidak kembali naik,” tuturnya.
Berkaitan dengan hal itu, Kaisar menegaskan bahwa tim relawannya akan tetap siaga penuh menghadapi potensi bencana lanjutan akibat intensitas hujan tinggi.
“Saya telah memberikan arahan kepada Tim Sobat Kaisar untuk tetap sigap membantu warga di dapil,” ujar Kaisar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Tim DMC Dompet Dhuafa Gulirkan Ragam Bantuan Bagi Ribuan Penyintas Terdampak Bencana dari Semeru hingga Banjarnegara
FAJAR.CO.ID, LUMAJANG — Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Jawa Timur hingga siang ini, minggu (23/11) terus gulirkan bantuan, dari program taman ceria telah memberikan manfaat 40 anak-anak. Sementara dari dapur umum memberikan manfaat sebanyak 500 penyintas.
Melalui layanan Pos Hangat, membantu pemenuhan kebutuhan pokok penyintas erupsi Semeru di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (21/11/2025).
Pos Hangat didirikan sejak Kamis (20/11) di SDN Supiturang 4, yang menjadi titik pengungsian utama. Di lokasi ini, tim menyediakan makanan dan minuman ringan bagi penyintas dan relawan.
“Melihat kondisi lokasi dan pengungsian, kami berusaha memenuhi kebutuhan pokok yang mendesak, terutama di pos pengungsian yang ada di Desa Supiturang,” ujar Agus Triabudi Waloyo, Koordinator Respon Bencana Dompet Dhuafa Jatim.
Layanan Pos Hangat membantu 600 penerima manfaat di sekitar Desa Supiturang yang terdampak erupsi Semeru.
Agus menjelaskan bahwa sejak awal respons, tim fokus pada distribusi kebutuhan dasar melalui Pos Hangat sekaligus melakukan pemantauan langsung ke beberapa titik, mulai dari Desa Supiturang, Dusun Kamar A, Sumbersari, hingga Gumuk Mas, untuk mengidentifikasi area terdampak erupsi.
Di lapangan, tim menghadapi sejumlah tantangan, termasuk keterbatasan logistik serta kondisi permukiman warga yang tertutup material erupsi.
Sementara itu di Banjarnegara, hingga siang ini (Sabtu, 22/11) 16 korban masih belum ditemukan. Sejumlah relawan hingga tim SAR masih bahu membahu untuk mensisir area longsor, Ahmad Yamin Penanggung Jawab Tanggap Darurat DMC Dompet Dhuafa mengatakan,” Hingga saat ini tim terus berpacu dengan kondisi cuaca yang kurang menentu, ditambah dengan faktor tanah yang labil di area bencana”.
-

Tim SAR dan Keluarga 2 Korban Longsor Cilacap yang Hilang Gelar Tabur Bunga
Jakarta –
Dua korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap masih belum ditemukan usai operasi pencarian resmi dihentikan. Pihak keluarga bersama tim SAR melakukan tabur bunga.
Operasi pencarian resmi ditutup pada Sabtu (22/11) setelah keluarga korban menyatakan ikhlas dan memberikan persetujuan penutupan operasi. Prosesi tabur bunga dilakukan di dua titik pencarian, yakni worksite A-1 dan B-1.
“Dari hasil dialog semalam, keluarga sudah mengikhlaskan dan tadi kita sudah naik ke worksite A-1 untuk tabur bunga, lalu di B-1 ini juga untuk penutupan dan tabur bunga ini berdasarkan keikhlasan,” kata Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rahman kepada wartawan, dilansir detikJateng, Minggu (23/11/2025).
“Sudah ada surat pernyataan yang sudah disiapkan, sehingga dari situ kami selaku penanggung jawab sebagai kepala daerah untuk menutup operasi SAR pada pukul 16.00 WIB,” lanjut dia.
Syamsul menegaskan Basarnas tetap membuka kemungkinan pencarian kembali meski operasi pencarian sudah ditutup. Hal itu dilakukan jika terdapat tanda-tanda keberadaan korban.
Dua korban yang belum ditemukan masing-masing adalah Maysarah Salsabila (14) di worksite A-1 dan Vani Hayati (12) di worksite B-1. Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian sejak hari pertama hingga memasuki masa akhir operasi selama sepuluh hari sesuai SOP.
Baca selengkapnya di sini.
(dek/dek)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420884/original/005478500_1763818625-Penutupan_Operasi_Pencarian.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pencarian Korban Longsor Cilacap Dihentikan Meski Ada 2 Korban Belum Ditemukan, Ini Pertimbangannya
Syafii mengatakan, operasi SAR kali ini melibatkan ratusan personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, serta berbagai unsur masyarakat.
Syafii juga meminta dukungan penuh dari pemerintah daerah untuk mempercepat penanganan tanggap darurat, termasuk kebutuhan logistik bagi warga terdampak. Menurutnya, koordinasi lintas lembaga menjadi kunci keberhasilan dalam operasi penyelamatan.
Hingga hari ini, tim SAR masih berupaya membuka akses area terdampak menggunakan alat berat sambil tetap mengerahkan pencarian manual di titik-titik yang diduga menjadi lokasi tertimbunnya korban.
Syafii menegaskan operasi akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan sesuai standar prosedur Basarnas.
“Ini adalah tanggung jawab kemanusiaan. Kami tidak akan menghentikan operasi sebelum semua korban berhasil dievakuasi,” ujar Syafii.
Syafii mengungkapkan sejumlah kendala yang masih dihadapi tim SAR dalam upaya menemukan korban longsor di Cibeunying. Syafii mengatakan bahwa kondisi kontur tanah dan cuaca menjadi faktor paling menentukan yang memperlambat proses evakuasi.
“Kendala terbesar adalah tanah yang masih labil. Setiap kali alat berat bergerak, ada potensi longsor susulan. Selain itu, hujan yang turun sejak dini hari membuat material semakin licin dan menyulitkan mobilisasi,” ujar Syafii.
Selain kondisi tanah, Syafii menyebutkan bahwa kedalaman material longsor di beberapa titik mencapai 6 hingga 8 meter, sehingga memperpanjang waktu penggalian. Medan yang sempit dan tertutup reruntuhan rumah juga membatasi pergerakan alat berat.
Di tengah tantangan tersebut, Syafii menegaskan bahwa metode pencarian pada hari ke delapan tetap mengutamakan pendekatan kombinasi antara pencarian manual dan penggunaan peralatan pendukung.
Syafii menambahkan bahwa unit anjing pelacak (K9) tetap diterjunkan untuk memetakan area prioritas pencarian. Tim SAR juga memanfaatkan drone untuk memantau potensi pergerakan tanah dari udara serta mendeteksi titik yang mengalami retakan baru.
“Pendekatan kami lebih presisi hari ini. Setiap temuan aroma, suara, atau indikasi lain langsung ditindaklanjuti dengan penggalian manual agar tidak merusak kemungkinan keberadaan korban,” ucapnya.
-
/data/photo/2025/11/21/69207b687b8e1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
935 Warga Terdampak Longsor Banjarnegara Akan Direlokasi ke Hunian Sementara Regional 21 November 2025
935 Warga Terdampak Longsor Banjarnegara Akan Direlokasi ke Hunian Sementara
Tim Redaksi
WONOSOBO, KOMPAS.com
– Pemerintah memastikan ratusan warga terdampak longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, akan direlokasi dari wilayah rawan bencana.
BNPB
melaporkan sekitar 935 jiwa yang kini mengungsi akan dipindahkan ke lokasi relokasi yang telah disiapkan pemerintah daerah.
Data posko penanganan darurat di Desa Pandanarum mencatat 934 penyintas atau 335 KK yang mengungsi, terdiri dari 454 laki-laki dan 480 perempuan.
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto mengatakan pemindahan dilakukan bertahap sambil pemerintah menyiapkan hunian sementara sebelum pembangunan permukiman permanen.
“Sebagian besar nanti juga direlokasi. Tanah untuk relokasi sudah disiapkan dan sama seperti Majenang, ini pun sedang proses penyiapan hunian sementara,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).
Relokasi dilakukan karena tanah di lokasi terdampak masih labil dan tidak aman untuk permukiman.
“Semua sedang disiapkan, logistik dan kebutuhan dasar bagi warga relatif terpenuhi,” lanjut Suharyanto.
Hunian sementara akan dibangun dalam waktu dekat. Pemerintah daerah menyiapkan lahan, sementara BNPB dan kementerian terkait menyiapkan logistik dan konstruksi dengan prioritas keselamatan, sanitasi, dan akses kebutuhan dasar.
Suharyanto memastikan bantuan berupa makanan, tenda, layanan kesehatan, dan kebutuhan harian terdistribusi dengan baik dari berbagai instansi pemerintah dan masyarakat.
“Permakanan, tempat tinggal, kebutuhan dasar bagi manusia ini relatif terpenuhi,” jelasnya.
Selain penanganan pengungsi, pencarian terhadap 18 korban hilang masih dilakukan meski kondisi tanah di lokasi bergerak. Evakuasi dijalankan dengan pengamanan ketat demi meminimalkan risiko bagi tim SAR.
Suharyanto kembali menegaskan pentingnya mitigasi agar bencana serupa tidak terus menimbulkan kerugian besar.
“Setelah terjadi bencana, semua unsur bersatu padu. Tapi yang harus terus kita tingkatkan adalah mitigasi sebelum terjadi bencana,” kata Suharyanto.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/3656867/original/008976200_1638968126-tenggelam-ilustrasi.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)