Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Hanyut di Sungai Ciliwung, ABG Bogor Ditemukan Tewas

    Hanyut di Sungai Ciliwung, ABG Bogor Ditemukan Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tim SAR gabungan menemukan jenazah remaja berusia 13 tahun yang hilang tenggelam setelah hanyut terbawa arus Sungai Ciliwung di Sukasari, Bogor Timur, Kota Bogor.

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatullah mengatakan jenazah korban ditemukan Sabtu (28/12), sekitar pukul 15.30 WIB dalam keadaan meninggal dunia.

    “Korban berhasil ditemukan di bawah jembatan Balai Binarum Kota Bogor,” kata Hidayatullah, melansir Detik, Sabtu (28/12).

    “Benar [ditemukan dalam keadaan meninggal dunia], ditemukan oleh tim SAR dan warga,” ungkapnya menambahkan.

    Sebelumnya, remaja berusia 13 tahun hilang tenggelam setelah hanyut terbawa arus Sungai Ciliwung di Sukasari, Bogor Timur, Kota Bogor. Saat kejadian, korban hendak menyeberangi sungai dengan cara berenang.

    “Korban atas nama Faisal diketahui sedang berenang di aliran sungai Ciliwung bersama teman-temannya. Kemudian korban hendak menyeberang aliran sungai. Korban tidak sanggup berenang dikarenakan derasnya aliran Sungai Ciliwung,” jelas Hidayatullah.

    Ia mengatakan korban hanyut terbawa arus Sungai Ciliwung pada Rabu (25/12) sekitar pukul 12.30 WIB. Teman-teman korban berusaha menolongnya, tapi tidak berhasil.

    “Korban sempat berusaha ditolong oleh teman-temannya namun tidak berhasil, sehingga korban terbawa arus aliran Sungai Ciliwung. Saksi mata teman korban atas nama Rendi lalu langsung melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar,” ujar dia.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Cerita Haru di Balik Penemuan Jenazah Balita MR yang Hanyut di Selokan Saat Bermain – Halaman all

    Cerita Haru di Balik Penemuan Jenazah Balita MR yang Hanyut di Selokan Saat Bermain – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Kisah balita MR 3,5 tahun meninggal karena hanyut di selokan saat bermain di tengah hujan di Surabaya menyisakan duka mendalam bagi Wibi Harianto yang sehari-hari mengasuh MR.

    Jenazah balita MR yang hanyut di selokan di kawasan Babatan Wiyung, Surabaya Barat,  Selasa lalu akhirnya ditemukan Jumat sore (27/12/2024).

    Setelah melakukan proses pencairan selama 4 hari, korban ditemukan di sela eceng gondok Kali Makmur.

    Wibi Harianto menuturkan, sejak kecil pengasuhan MR dipercayakan kepadanya karena kedua orangtua MR merantau bekerja ke Malaysia.

    Orangtua balita MR merupakan warga Desa Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.

    “Sejak usia 8 bulan, dia tinggal bersama kami. Sudah kami anggap anak sendiri. Kami juga punya anak kandung yang seumuran dengannya, sudah seperti saudara,” kata Wibi.

    Selama hampir 3 tahun, Wibi bersama isterinya membesarkan MR.

     “Dia sudah bisa sedikit ngomong. Bapak dan Mamak. Anaknya lincah,” kenangnya mengingat kembali sapaan yang biasa diucapkan MR ketika memanggilnya.

    Wibi mengungkap, tak ada firasat apapun yang diperlihatkan sang anak sebelum peristiwa.

    Pencarian balita MR yang hanyut di selokan pemukiman warga di Babatan Wiyung, Surabaya, melibatkan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pada Rabu (25/12/2024). Balita MR hanyut dan hilang saat bermain bersama teman-temannya, Selasa sore (24/12/2024).

    Pada hari kejadian, seperti biasanya, MR bermain air bersama saudara dan teman-teman sekitar rumah ketika hujan datang.

    “Namun biasanya tidak terlalu jauh apalagi sampai di tempat kemarin (lokasi tenggelam). Biasanya hanya di depan rumah saja,” kenangnya.

    Saat kejadian, Wibi tengah berkerja di kawasan perumahan Surabaya Barat.

    Bak petir di siang bolong, pekerja bangunan ini terhenyak saat mendengar kabar hanyutnya sang anak, langsung dari istrinya yang datang menjemputnya.

    Dia langsung bergegas menarik gas motornya. Berharap MR masih bisa ditemukan di lokasi bermain yang berjarak sekitar 15 meter dari rumah kos.

    Tangkapan kamera CCTV saat balita MR (3,5 tahun) bersama kakaknya bermain air hujan lalu terpeleset ke selokan dan hanyut di kawasan Babatan Wiyung, Surabaya Barat,  berinisial MR berusia 3,5 tahun akhirnya ditemukan, Jumat sore (27/12/2024). (dok.)

    Sayang hal itu terlambat. Perjumpaannya dengan MR sebelum berkerja ternyata menjadi momen kali terakhir bertemu balita lucu itu.

    “Saya langsung Ikut nyemplung (mencari anaknya),” katanya. Sejak Selasa sore hingga Rabu siang, dia tak berhenti mencari MR.

    Dia masih percaya sebuah keajaiban mengantarkan anaknya bertemu dalam keadaan selamat.

    “Informasi dari petugas akan dicari selama satu pekan. Tapi kami optimis akan ditemukan lebih cepat. Mohon doanya,” katanya.

    Selain Wibi, di kos yang sama juga ditinggali Ghofur, paman dari MR sekaligus kakak dari ibunda MR.

    Ghofur bersama satu anggota keluarga lainnya turut membantu Wibi mencari MR sejak Selasa sore.

    “Saya sampai ikut masuk gorong-gorong dan saluran air berukuran 60 cm kali 50 cm. Tapi, masih belum ditemukan,” kata Ghofur ditemui di tempat yang sama.

    Saluran di kawasan Babatan didesain dengan ukuran sedang sehingga mampu mengalirkan air di perkampungan menuju saluran di Jalan Wiyung hingga menjangkau rumah pompa.

    Balita MR yang terjatuh ke selokan di pemukiman warga di Babatan Surabaya dan terbawa air air saat bermain bersama kakak dan temannya ditemukan meninggal. Jenazah balita berusia 3,5 tahun ditemukan di sela emceng gondok Kali Makmur, Surabaya, setelah proses pencairan selama 4 hari, Jumat sore (27/12/2024). (Tribun Jatim/Bobby Koloway)

    Ada pula sempalan saluran yang mengarah ke Kali Makmur di dalam Kompleks Royal Residence.

    “Kami akan mencari MR sampai ditemukan. Mohon doanya,” ujar pria yang juga pekerja bangunan tersebut.

    Ketua RT 8 RW 2, Ainul mengungkapkan, lokasi perkampungannya memang seringkali menjadi langganan banjir.

    Berada lebih rendah dibandingkan RT lainnya, limpahan air memenuhi got sedalam 50 cm.

    Saat hujan deras, arus air begitu kencang.

     “Saluran di sini memang sering banjir, bisa sampai semata kaki karena memang dapat kiriman dari sana. Namun cepat kering,” katanya menunjuk area RT tetangga.

    Penjelasan Ainul sesuai dengan pada rekaman kamera CCTV yang viral di media sosial. Menunjukkan detik-detik MR tenggelam, proses hanyut tersebut berlangsung cepat.

    Operasi pencarian tim SAR terhadap jenazah balita MR di sungai yang dipenuhi enceng gondok menggunakan perhu karet (kiri), dan foto pengangkatan jenazahnya oleh petugas. Balita MR terjatuh ke selokan di pemukiman warga di Babatan Surabaya dan terbawa air air saat bermain bersama kakak dan temannya ditemukan meninggal. Jenazah balita berusia 3,5 tahun ditemukan di sela enceng gondok Kali Makmur, Surabaya, setelah proses pencairan selama 4 hari, Jumat sore (27/12/2024). (Kolase Tribunnews)

    Karenanya, pengawasan terhadap anak memang seharusnya ditingkatkan. Terutama, saat hujan berlangsung. 

    Jenazah MR ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB. Saat penemuan, petugas gabungan dari PU BIna Marga Surabaya yang menurunkan ekskavator mengeruk tumpukan eceng gondok.

    Dari sana petugas sempat menurunkan alat keruknya yang membuat jenazah kembali hanyut. Akhirnya, korban kemudian ditemukan.

    Lokasi penemuan jenazah berada sekitar 3 kilometer dari selokan Jalan Babatan II F Wiyung, Surabaya, lokasi awal balita tersebut tenggelam.

    “Namanya anak kecil, kadang belum tahu, kalau yang kadang (saluran) muncul gelembung-gelembung itu berbahaya. Justru ini memancing untuk mendekat,” katanya.

    Sosialisasi juga terus dilakukan, terutama bagi pendatang. 

    “Kami bersama para Ketua RT lainnya juga ikut mencari. Semoga segera ditemukan,” katanya.

    Laporan Reporter Bobby Constantine Koloway | Sumber: Tribun Jatim

  • 6
                    
                        Setelah 4 Hari Pencarian, Balita Hanyut di Selokan Surabaya Ditemukan Meninggal 
                        Regional

    6 Setelah 4 Hari Pencarian, Balita Hanyut di Selokan Surabaya Ditemukan Meninggal Regional

    Setelah 4 Hari Pencarian, Balita Hanyut di Selokan Surabaya Ditemukan Meninggal
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Jenazah balita, MR (3,5) yang hanyut ke selokan ketika bermain hujan di Jalan Babatan, Kecamatan Wiyung,
    Surabaya
    , ditemukan dalam kondisi meninggal, Jumat (27/12/2024).
    Diketahui, balita laki-laki tersebut dilaporkan hanyut ke selokan yang berada di dekat rumahnya, pada Selasa (24/12/2024). Jenazah MR ditemukan setelah empat hari pencarian.
    “Saya mendapat info, pada pukul kurang lebih 14.00 WIB, (korban) ditemukan di jembatan SMP 34,” kata Komandan Tim SAR Surabaya, Eko Aprianto saat ditemui di lokasi, Jumat (27/12/2024).
    Eko mengatakan, awalnya petugas tengah melakukan penguraian tanaman eceng gondok menggunakan ekskavator. Kemudian, jenazah balita tersebut terlihat muncul ke permukaan.
    “Kalau menurut teman-teman pas alat berat melakukan penguraian itu dia (korban) di dalam bucket, terus sempat jatuh ke air lagi. Akhirnya dievakuasi sementara di atas perahu karet,” jelasnya.
    Selanjutnya, tubuh korban langsung dimasukkan ke dalam kantong jenazah yang sudah dipersiapkan. Lalu, balita tersebut dievakuasi sementara ke jembatan dekat SMPN 34.
    “Menurut informasi dari teman-teman (jenazah tertumpuk) di eceng gondok. Untuk (kondisi ketika ditemukan) jenazahnya saya belum mengetahui, mungkin belum dikenali,” ujarnya.
    Saat ini, jenazah balita tersebut tengah dilakukan proses pemeriksaan oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya. Selanjutnya, korban akan dibawa ke RSUD dr. Soetomo untuk diotopsi.
    Diberitakan sebelumnya, Berdasarkan video rekaman CCTV yang beredar, korban yang tidak mengenakan busana terlihat tengah bermain hujan bersama seorang anak perempuan dan satu laki-laki.

    Kemudian, korban mendatangi selokan yang berdempetan dengan sebuah rumah. Akan tetapi, bocah tersebut melangkahkan kakinya hinga tercebur ke selokan dengan arus yang deras.
    Selanjutnya, tubuh korban langsung terbawa arus hingga menghilang dari pandangan teman-temanya. Kedua anak yang melihat peristiwa tersebut akhirnya menangis dan berlari.
    “Kejadiannya pukul 15.30 WIB. Diinformasikan ke kami, langsung menghubungi BPBD untuk upaya pencarian,” kata Kapolsek Wiyung, Kompol Slamet Agus Sambodo, saat di lokasi, Selasa (24/12/2024).
    Petugas bersama warga setempat membuka upaya pencarian tersebut dengan mengecek selokan perkampungan. Namun, mereka masih belum menemukannya di lokasi korban hanyut itu.
    “Pencarian dari titik yang viral di video itu, terus tadi dilakukan beberapa upaya. Karena dicurigai (korban) tersangkut, karena saluran itu lebarnya kurang lebih 50 sampai 60 centimeter,” jelasnya.
    “Di (selokan) situ, ada pipa yang menghalangi sampah, itu sudah sempat didodol (dirusak) sama warga, sudah sampai ke dalam (saluran), sudah tembus, tidak ditemukan,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Balita Hanyut di Selokan Surabaya Ditemukan Meninggal

    Balita Hanyut di Selokan Surabaya Ditemukan Meninggal

    Surabaya, CNN Indonesia

    Balita berusia 3,5 tahun yang dilaporkan hanyut karena terperosok selokan di Surabaya, Jawa Timur sejak Selasa (24/12) sore, akhirnya ditemukan di hari ke-4 pencarian, Jumat (27/12).

    Balita itu ditemukan sudah meninggal di dekat jembatan sungai SMP Negeri 34 Surabaya, pada Jumat (27/12) sekitar pukul 14.00 WIB.

    “Info dari teman-teman yang ada di lapangan pada pukul kurang lebih 14.00 WIB ditemukan di jembatan SMP 34,” kata Komandan Tim SAR Surabaya, Eko Aprianto, Jumat (27/12).

    Eko menyampaikan, jenazah balita berinisial MR itu ditemukan berada di bawah tumpukan eceng gondok saat petugas melakukan penguraian menggunakan ekskavator.

    “Menurut informasi teman-teman [ditemukan] di eceng gondok. Kalau menurut teman-teman pas alat berat melakukan penguraian itu dia di dalam bucket trus sempat jatuh ke air lagi,” ucapnya.

    Kini jenazah MR dievakuasi ke dalam kantung jenazah berwarna oranye dan dibawa ke perahu karet. Kemudian, petugas yang membawa jenazah itu menuju ke jembatan dekat SMP Negeri 34 Surabaya.

    Mobil inafis Satreskrim Polrestabes Surabaya kemudian tiba di lokasi. Polisi lalu melakukan olah tempat kejadian perkara Sementara jenazah langsung diangkat dari perahu karet dan dibawa ambulans ke RSUD Dr Soetomo Surabaya.

    Seorang balita laki-laki berusia 3,5 tahun di Kelurahan Babatan, Wiyung, Surabaya hilang usai terperosok selokan, saat hujan deras, Selasa (24/12) sore.

    Kejadian ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB saat hujan deras melanda wilayah Surabaya. Ketika itu balita tersebut sedang bermain hujan-hujanan bersama teman-temannya.

    Seorang saksi di lokasi mengatakan, kondisi jalanan perkampungan tempat balita ini bermain hujan ini tidak sedang dilanda banjir. Namun permukaan selokan memang tersamarkan karena air meluap dan arus yang deras.

    Rekaman CCTV detik-detik balita tersebut terperosok dan hilang terbawa arus selokan viral di media sosial.

    (frd/sur)

    [Gambas:Video CNN]

  • BREAKING NEWS: Balita yang Hanyut Terseret Arus Selokan Ditemukan, Posisi di Kali Makmur Surabaya

    BREAKING NEWS: Balita yang Hanyut Terseret Arus Selokan Ditemukan, Posisi di Kali Makmur Surabaya

    TRIBUNJATIM.COM – Akhirnya balita yang hanyut terseret arus selokan di Surabaya ditemukan.

    Balita bernama Rizki atau MR (3,5 Tahun) itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah terseret arus selokan saat hujan-hujan di tempat tinggalnya Babatan, Wiyung, Surabaya pada Selasa (24/12/2024).

    Informasi ditemukannya Rizki terlihat dalam postingan akun Instagram resmi siagakota.surabaya.

    Jenazah Rizki ditemukan di Kali Makmur samping SMPN 34 Surabaya.

    “Alhamdulillah berkat doa masyarakat Surabaya. Adek Muhamad Rizki telah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan. Tepat pukul 14.00 WIB di Kali Makmur samping SMPN 34 Surabaya. Kondisi Meninggal Dunia.

    Saat ini petugas sudah mengevakuasi jenazah dan dibawa ambulance @dinsoskotasurabaya ke Kamar Jenazah RSUD. Dr. Soetomo

    Al-fatihah untuk adek Rizki, Semoga almarhum diterima disisi Allah. Amin amin amin.

    Pesan singkat untuk para orang tua :
    Mohon dijaga anak kesayangan saat hujan, agar tidak ada korban selanjutnya.

    Terimakasih untuk para pejuang kemanusiaan yang telah berjuang mencari selama 4 hari…,” tulis akun Instagram siagakota.surabaya.

    Warganet pun bersyukur atas ditemukannya jenazah Rizki.

    byng._gaming: Alhamdulillah ga kebayang perasan ortunya
     
    heni_yns: Alhamdulillah ya allah,,makasih basarnas
     
    diyah_ayu_qurlina: Alhmdlh
     
    gl100rb: Alhamdulillahh
     
    maulanifadillah: Saya sebagai ibu ikut nyesek . Dan bersyukur sudah ketemu .. walau bukan yg diharapkan . Setidaknya bisa memakamkannya dengan layak . Khususon ilaa rukhi adek Muhammad Riski alfaatiha

    Hingga kini tim TribunJatim.com menunggu konfirmasi dari pihak terkait.

    Kronologi Balita Hanyut

    Sebelumnya, Rizki, seorang bocah laki-laki berusia sekitar 3,5 tahun hilang terseret arus air selokan gorong-gorong di dekat rumahnya, kawasan Jalan Babadan Menganti Gang 2F, Wiyung, Surabaya, saat terjadi hujan lebat, pada Selasa (24/12/2024) sore.

    Informasinya, korban yang saat itu dalam keadaan telanjang bulat, sedang bermain hujan bersama kakak dan beberapa temannya di jalanan gang dekat lokasi selokan  . 

    Kemudian, korban berjalan mendekati selokan sebuah rumah warga yang tak berpenutup dengan kondisi permukaan air meluap dan berarus deras. 

    Korban berjalan pelan seraya bermain di dekat selokan itu, lalu langka kakinya masuk ke dalam selokan dan tubuhnya lenyap terseret arus air selokan tersebut, pukul 15.35 WIB. 

    Kemudian, kakak korban yang melihat kejadian tersebut langsung bergegas kembali pulang ke rumah untuk mengabari orangtuanya mengenai kejadian tersebut. 

    Kapolsek Wiyung Polrestabes Surabaya Kompol Slamet Agus Sumbono membenarkan adanya insiden bocah laki-laki hilang terseret arus air selokan pada Selasa sore. 

    Hingga malam ini, sekitar pukul 19.15 WIB, pihaknya bersama beberapa instansi unit kedaruratan; BPBD dan SAR sedang melakukan pencarian terhadap bocah tersebut. 

    “Mohon bersabar, kami masih melakukan pencarian,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Selasa (24/12/2024).

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • 2 Pendaki Gunung Agung Bali Hilang Usai Berpisah dengan Rombongan
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        26 Desember 2024

    2 Pendaki Gunung Agung Bali Hilang Usai Berpisah dengan Rombongan Denpasar 26 Desember 2024

    2 Pendaki Gunung Agung Bali Hilang Usai Berpisah dengan Rombongan
    Tim Redaksi
    KARANGASEM, KOMPAS.com
    – Dua orang pendaki dilaporkan hilang saat mendaki
    Gunung Agung
    di Kabupaten Karangasem, Provinsi
    Bali
    .
    Kedua pendaki tersebut bernama Putu Diki Adi Warta (27), warga Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, dan Ridho Adi Yudistira (22) asal Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.
    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya menyampaikan, kedua pendaki itu tersesat saat mendaki Gunung Agung. Saat ini, tim SAR Gabungan tengah mencari keduanya.
    “Infonya kami terima kemarin malam, Rabu (25/12/2024) pada pukul 19.00 Wita ,” ujar Sidakarya dalam keterangan tertulis, Kamis (26/12/2024).
    Menurut laporan yang diterima petugas siaga Basarnas Bali, kedua pendaki itu memulai pendakian pada Selasa (24/12/2024) dini hari pukul 02.00 Wita. Mereka mendaki bersama tiga orang lainnya.
    “Setelah mencapai puncak, di Simpang Jodoh pada ketinggian sekitar 2.800 mdpl (meter di atas permukaan laut) mereka terpisah. Tiga orang turun terlebih dulu dan dua orang sampai saat ini belum kembali,” jelas Sidakarya.
    Meindaklanjuti laporan tersebut, sebanyak 8 orang personel Basarnas dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem dikerahkan ke posko pendakian.
    “Dikarenakan kondisi yang tidak mendukung, malam kemarin tim tidak bisa memulai pencarian,” sambung dia.
    Pagi tadi tim SAR Gabungan dibagi menjadi dua regu pencarian. Regu satu naik dari kawasan Edelweis dan regu dua naik dri arah timur Edelweis.
    “Tim sempat terkendala dengan kondisi cuaca hujan dan kabut tebal. Sampai dengan saat ini upaya pencarian masih berlangsung,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Kecelakaan Mobil Terjun ke Jurang Sedalam 10 Meter di Kebumen, Terjadi saat Pagi Hari

    Kronologi Kecelakaan Mobil Terjun ke Jurang Sedalam 10 Meter di Kebumen, Terjadi saat Pagi Hari

    TRIBUNJATENG.COM – Sebuah mobil SUV berpelat B 1833 FQA terjun ke jurang sedalam 10 meter di Kebumen, Jawa Tengah pada Rabu (25/12/2024).

    Kendaraan itu terjatuh ke jurang pada pukul 06.00 WIB di jalan penghubung Kebumen – Banjarnegara.

    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun pengemudi mengalami patah tulang dan harus dilarikan ke rumah sakit. 

    Sigit Purnomo, Tim Rescue Basarnas mengatakan, peristiwa naas tersebut terjadi di Desa Sempor Kecamatan Sempor, Kebumen pada Rabu pagi sekitar pukul 5.30 WIB.

    Mobil Minibus bernopol B 1833 FQA itu dikemudikan Tsaqif Muhammad A (19) Warga asal Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

    “Untuk korban sudah terevakuasi satu orang dalam kejadian, kejadian kurang lebih sekitar jam setengah enam.”

    “Diduga mengantuk dan kemudian kendaraan terjatuh dan terjebur kejurang,” kata Sigit pada Rabu (25/12/2024).

    Dalam kejadian ini tidak ada saksi mata, namun menurut pengakuan pengemudi peristiwa terjadi dikarenakan mengantuk saat menyopir, sehingga menyebabkan hilang kendali dan kendaraan masuk ke jurang.

    Korban dievakuasi oleh warga setempat sekitar pukul 07.00 pagi.

    “Dari kejadian itu, korban mengalami kondisi patah tulang dan langsung dilarilan ke RS PKU Muhamadiyah Gombong untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut,” lanjutnya.

    Sampai saat ini, Basarnas bersama dengan Tim SAR Gabungan masih di lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi dan menunggu bantuan Crane untuk mengevakuasi mobil naas tersebut.

    “Untuk sementara ini teman-teman SAR relawan sedang menunggu crane dari Gombong yang sedang disiapkan oleh pihak kepolisian,” pungkasnya. (*)

  • Pasutri di Simalungun Tewas Terseret Luapan Sungai Bah Sombu

    Pasutri di Simalungun Tewas Terseret Luapan Sungai Bah Sombu

    Medan, CNN Indonesia

    Pasangan suami istri (pasutri) terseret luapan Sungai Bah Sombu, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut). Kedua korban ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi sudah tak bernyawa.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan Mustari mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (24/12). Saat itu hujan deras melanda Desa Nagori Bangun Raya Kecamatan Raya Kahean Kabupaten Simalungun.

    “Hujan deras mengakibatkan Sungai Bah Sombu meluap menyapu satu unit rumah yang tidak jauh dari tepi sungai yang dihuni oleh kedua korban,” ujar Mustari.

    Mustari menyebutkan akibat kejadian tersebut rumah korban rata tersapu aliran sungai sedangkan kedua korban terseret ke hilir sungai hingga sejauh 5 km.

    “Informasi kejadian tersebut diterima pagi tadi, kami langsung berangkatkan personel dari Pos SAR Parapat Danau Toba menuju lokasi dengan membawa peralatan evakuasi,” jelasnya.

    Setelah dilakukan pencarian, kedua jasad korban ditemukan di lokasi yang berbeda yakni Niang Saragih ( 41) ditemukan pukul 11.30 Wib berjarak sekitar 1 km dari lokasi awal kejadian. Sedangkan suaminya Baden Damanik (70) ditemukan pukul 12.00 Wib berjarak sekitar 5 km ke arah hilir sungai.

    “Kedua jasad korban telah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Sinda Raya Kahean selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga. Dengan ditemukannya jasad kedua korban, maka operasi SAR ditutup,” paparnya.

    (fnr/sfr)

  • Minibus di Kebumen Terjun ke Jurang Sedalam 10 Meter, Sopir Diduga Mengantuk
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Desember 2024

    Minibus di Kebumen Terjun ke Jurang Sedalam 10 Meter, Sopir Diduga Mengantuk Regional 25 Desember 2024

    Minibus di Kebumen Terjun ke Jurang Sedalam 10 Meter, Sopir Diduga Mengantuk
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com 

    Minibus
    di
    Kebumen
    , Jawa Tengah, mengalami kecelakaan tunggal di jalan Kebumen-Banjarnegara. Mobil tersebut terjuan ke jurang yang berupa sungai dari ketinggian 10 meter.
    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun pengemudi mengalami patah tulang dan harus dilarikan ke rumah sakit.
    Sigit Purnomo, Tim Rescue Basarnas mengatakan, peristiwa naas tersebut terjadi di Desa Sempor Kecamatan Sempor, Kebumen pada Rabu pagi sekitar pukul 5.30 WIB.
    Mobil Minibus bernopol B 1833 FQA itu dikemudikan Tsaqif Muhammad A (19) Warga asal Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
    “Untuk korban sudah terevakuasi satu orang dalam kejadian, kejadian kurang lebih sekitar jam setengah enam. Diduga mengantuk dan kemudian kendaraan terjatuh dan terjebur kejurang,” kata Sigit pada Rabu (15/12/2024).
    Dalam kejadian ini tidak ada saksi mata, namun menurut pengakuan pengemudi peristiwa terjadi dikarenakan ua mengantuk saat menyopir, sehingga menyebabkan hilang kendali dan kendaraan masuk ke jurang.
    Korban dievakuasi oleh warga setempat sekitar pukul 07.00 pagi.
    “Dari kejadian itu, korban mengalami kondisi patah tulang dan langsung dilarilan ke RS PKU Muhamadiyah Gombong untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut,” lanjutnya.
    Sampai saat ini, Basarnas bersama dengan Tim SAR Gabungan masih di lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi dan menunggu bantuan Crane untuk mengevakuasi mobil naas tersebut.
    “Untuk sementara ini teman-teman SAR relawan sedang menunggu crane dari Gombong yang sedang disiapkan oleh pihak kepolisian,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim SAR Evakuasi 6 Pendaki Tersesat di Gunung Pontea Morowali Utara

    Tim SAR Evakuasi 6 Pendaki Tersesat di Gunung Pontea Morowali Utara

    PALU – Tim SAR gabungan mengevakuasi enam orang pendaki yang tersesat di Gunung Ponteoa Desa Beteleme, Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah.

    “Enam pendaki kehilangan arah saat melakukan pendakian menuju puncak gunung, sebagaimana informasi kami terima dari tim di lapangan,” kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu Andrias Hendrik Johanes dilansir ANTARA, Selasa, 24 Desember.

    Peristiwa itu terjadi pada Senin (23/12), dimana keenam pendaki berangkat pukul 09:00 wita dengan estimasi pendakian sampai ke puncak sekitar empat hingga lima jam perjalanan.

    Di tengah perjalanan, satu dari enam orang pendaki tersebut pada pukul 13:00 wita memberikan informasi kepada salah seorang rekannya yang berada di Bungku bahwa mereka kehilangan arah.

    “Hingga pukul 17:00 wita pencarian dilakukan sejumlah rekan mereka tidak menemukan keberadaan korban, yang ditemukan hanya sejumlah benda yang diduga milik korban,” ujarnya.

    Atas laporan tersebut, pada Selasa pagi tim SAR gabungan melakukan pencarian korban.

    Pukul 11.10 WITA tim SAR gabungan berhasil menemukan korban sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian, dengan kondisi keenam pendaki tersebut dalam keadaan selamat.

    “Enam orang pendaki tersebut dievakuasi dan tiba di posko SAR sekitar Pukul 13:24 wita, mereka dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Pembo menggunakan ambulans,” tutur Andrias.

    Adapun enam pendaki yang dievakuasi oleh tim SAR gabungan tiga orang laki-laki dan tiga orang perempuan atas nama Moh Ricky (L), Husein (L), Akil (L), Irna (P), Selfi (P) dan Nabila (P).