Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • 2 Orang Tenggelam di Kali Depan Ancol, Diduga Lompat karena Dikejar Gerombolan

    2 Orang Tenggelam di Kali Depan Ancol, Diduga Lompat karena Dikejar Gerombolan

    loading…

    Tim SAR melakukan pencarian korban tenggelam di di Kali RE Martadinata, tepat di depan Ancol, Jakarta Utara, Rabu (1/1/20254) malam. FOTO/INSTAGRAM @jakut_info

    JAKARTA – Dua orang yang belum diketahui identitasnya diduga tenggelam di Kali RE Martadinata, tepat di depan Ancol, Jakarta Utara, Rabu (1/1/20254) malam. Korban tenggelam diduga melompat ke kali karena dikejar sekolompok orang.

    Laporan orang tenggelam itu langsung ditindaklanjuti. Operasi SAR pun dilakukan untuk mencari korban.

    “Hingga hari ini korban belum ditemukan, dilanjutkan operasi pencarian pada pagi ini,” kata Komandan Tim Ancol Kansar Jakarta, Cahyadi Ari saat dikonfirmasi, Kamis (2/1/2025).

    Ari masih belum mengkonfirmasi terkait penyebab korban tenggelam. Namun ia mengakui mendapatkan informasi bahwa korban melompat ke kali tersebut karena ada kelompok yang mengejar.

    “Informasi yang kami dapat memang saat kejadian ada kelompok yang mengejar korban, sehingga korban melompat,” jelas dia.

    Ari juga belum membeberkan identitas kedua korban. Kini pihaknya juga tengah berkoordinasi bersama pihak kepolisian.

    “Informasinya dua orang, satu orang berusaha menyelamatkan korban yang melompat. Kami masih berkoordinasi dengan pihak ekpolisian untuk kronologi lengkap dan data,” katanya.

    (abd)

  • Tim SAR Gabungan Cari 3 ABK Kapal Kennedy yang Hilang di Perairan Cilacap

    Tim SAR Gabungan Cari 3 ABK Kapal Kennedy yang Hilang di Perairan Cilacap

    Cilacap, Beritasatu.com – Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian tiga ABK kapal Kennedy yang hilang kontak sekitar pukul 12.00 WIB, di perairan Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024).

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap Muhamad Abdullah mengaku mendapatkan informasi pada pukul 18.00 WIB, Selasa (31/12/2024). Dalam laporan yang diperolehnya, kapal Kennedy yang seharusnya bersandar di dermaga PPS Cilacap pada pukul 12.00 WIB, namun sampai sore hari belum juga kembali. 

    Mengetahui kapal Kennedy dan 3 ABK yang juga rekannya belum juga kembali dan diduga hilang, pelapor yang merupakan nelayan setempat langsung menghubungi Basarnas Cilacap yang kemudian langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga dan HNSI Cilacap.

    Adapun identitas ketiga ABK kapal Kennedy yang diduga hilang itu, yakni Misrun (56), Sarno (38) dan Sainu Catur Prayogo (19) Warga Jalan Tapang Dengklok RT 04 RW 08 Desa Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap.

    Unsur SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Cilacap, SROP Cilacap, Lanal Cilacap, Polairud Cilacap, Distrik Navigasi, PPSC Cilacap, SAR Arnavat, Rapi Cilacap dan nelayan sekitar, selanjutnya melakukan pencarian terhadap para ABK kapal Kennedy yang diduga hilang.

    “Rencananya Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian dengan rencana operasi membagi menjadi 3 regu,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap Muhamad Abdullah kepada awak media, Rabu (1/1/2025).

    Adapun pembagiannya, yaitu SRU 1 Melakukan penyisiran di permukaan air dengan RIB 05 seluas 2 NM di sekitar lokasi kejadian perkara (LKP).

    “Untuk SRU 2 melakukan penyisiran menggunakan rescue trail sejauh 10 Km dari Pantai Ketapang Indah ke Pantai Jetis,” tambahnya.

    Terakhir, SRU 3 akan melakukan pemantauan menggunakan Drone Thermal UAV dari Bukit Menganti dan melakukan pemapelan ke instansi terkait serta penyebaran informasi ke nelayan.

  • Viral Video Aksi Heroik Tim SAR Parangtritis Selamatkan 3 Wisatawan Ngeyel yang Terseret Ombak – Halaman all

    Viral Video Aksi Heroik Tim SAR Parangtritis Selamatkan 3 Wisatawan Ngeyel yang Terseret Ombak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Video aksi heroik tim Search and Rescue (SAR) Pantai Parangtritis menyelamatkan wisatawan yang terseret ombak, viral lewat media sosial.

    Video tersebut menjadi bahan perbincangan setelah diunggah oleh akun Instagram @sarparangtritis_.

    Pada awal rekaman terlihat ada 3 wisatawan yang terseret ombak Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta,

    Melihat korban dalam bahaya, sejumlah tim sar langsung lari terjun ke laut.

    Pada akhir video, ketiga korban berhasil diselamatkan untuk dibawa ke pinggir pantai.

    Seorang korban mengaku panik saat terseret ke arah tengah laut.

    “Piye mas (Bagaimana mas)?,” tanya perekam video.

    “Panik…panik,” jawabnya.

    Usai diselamatkan, para korban mendapatkan arahan dari tim SAR Parangtritis.

    Mereka diminta mengikuti arahan dari petugas.

    Termasuk menghindari area-area berbahaya.

    Tim sar mengaku bersyukur bisa menyelamatkan ketiga korban.

    “Alhamdulillah tadi kita bersama tim sar gabungan berhasil menolong njenengan (Anda).”

    “Kita hanya sebagai alat saja, untung rezekinya njenengan oleh Maha Kuasa masih diberi keselamatan.”

    “Besok lain kali lebih berhati-hati,” kata seorang tim sar dalam video.

    Hingga Rabu (1/1/2025), video tim sar selamatkan wisatawan sudah ditonton lebih dari 379 ribu kali.

    Ratusan warganet ikut meramaikan dengan beragam komentarnya.

    Termasuk mengapresiasi kinerja tim sar yang sigap menyelamatkan korban terseret ombak di Pantai Parangtritis.

    Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III Pantai Parangtritis, Muhammad Arif Nugraha membeberkan kronologi lengkap kejadian di atas.

    Semua bermula saat tiga korban MS (22), AGA (20), dan AM (22) bersama rombongannya datang ke Pantai Parangtritis pada Rabu (1/1/2025) sekira pukul 07.35 WIB. 

    Mereka semua berasal dari Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Singkat cerita tibanya di lokasi, ketiganya memutuskan untuk berenang.

    Mereka sempat diperingatkan petugas agar menjauhi area rip current. 

    Namun tetap ngeyel dan melanjutkan aktivitasnya.

    “Tidak berselang lama. Tiga korban itu terbawa arus balik ke tengah, kemudian tenggelam.”

    “Anggota SAR Parangtritis, Ditpolair Polda DIY, dan Basarnas Yogyakarta yang melihat itu langsung memberikan pertolongan,” ungkap Nugraha, dikutip dari TribunJogja.com, Rabu.

    Nugraha melanjutkan, setelah diselamatkan, ketiga korban dibawa ke Pos Satlinmas Rescue Wilayah III.

    Hasil observasi ketiganya dalam kondisi baik.

    Pada akhirnya, para korban dikembalikan ke rombongannya.

    Nugraha dalam kesempatannya juga memberikan imbauan kepada para wisatawan.

    Ia menyebut, kasus wisatawan terseret ombak bukan kali ini saja terjadi.

    Oleh karenanya, pihak tim sar meminta para pengunjung agar taat mengikuti peraturan dan imbauan yang ada.

    “Karena, di laut selatan kita ini terdapat banyak palung laut yang berbahaya.”

    “Berapa banyak kecelakaan laut ini terjadi. Maka, untuk kesekian kalinya, kami mengingatkan jangan bermain-main di laut,” pesan Halim.

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)

  • 3 Nelayan Hilang di Perairan Cilacap
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Januari 2025

    3 Nelayan Hilang di Perairan Cilacap Regional 1 Januari 2025

    3 Nelayan Hilang di Perairan Cilacap
    Tim Redaksi
    CILACAP, KOMPAS.com
    – Tiga orang anak buah kapal (ABK) dari
    kapal Kennedy
    dilaporkan hilang di perairan
    Cilacap
    , Jawa Tengah, pada Selasa (31/12/2024) petang. 
    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, Muhamad Abdullah menjelaskan, kapal Kennedy yang dijadwalkan tiba pukul 12.00 WIB belum juga kembali hingga sore hari.

    Kapal Kennedy
    yang seharusnya sudah sampai Cilacap pukul 12.00 WIB, namun sampai sore harinya belum juga kembali,” kata Abdullah melalui keterangan tertulis, Rabu (1/1/2025).
    Mengetahui adanya kejanggalan, rekan sesama nelayan melaporkan situasi tersebut kepada Basarnas pada pukul 18.10 WIB.
    Basarnas kemudian berkoordinasi dengan keluarga dan himpunan nelayan setempat.
    Identitas ketiga ABK yang hilang adalah Misrun (56), Sarno (38), dan Sainu Catur Prayogo (19), yang semuanya berasal dari Desa Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap.
    “Pagi ini tim SAR gabungan melanjutkan pencarian dengan rencana operasi membagi menjadi tiga SRU,” jelas Abdullah.
    SRU 1 akan melakukan penyisiran di permukaan air menggunakan RIB 05 dengan jangkauan seluas 2 NM di sekitar lokasi kejadian.
    SRU 2 akan melakukan penyisiran menggunakan rescue trail sejauh 10 kilometer dari Pantai Ketapang Indah menuju Pantai Jetis.
    Sementara itu, SRU 3 akan melakukan pemantauan menggunakan drone thermal UAV dari Bukit Menganti dan menyebarkan informasi kepada nelayan di sekitar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seorang Wisatawan Hilang Digulung Ombak Pantai Wirton, Anyer

    Seorang Wisatawan Hilang Digulung Ombak Pantai Wirton, Anyer

    JAKARTA – Seorang wisatawan berenang di Pantai Wirton kawasan Anyer Kabupaten Serang, Banten, Minggu sore, diterjang ombak besar hingga tenggelam dan menghilang.

    “Korban itu bernama Zaki (15) warga Perum Griya Asri Kramatwatu, Kabupaten Serang,” kata Kepala Kantor Basarnas Banten Al Amrad di Pantai Anyer, Banten.

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, korban tengah berenang di Pantai Wirton kawasan Anyer bersama tiga temannya yaitu M. Faik Septian (15), Mulfi (15) dan Rafka (15).

    Mereka saat berenang di Pantai Wirton kawasan Anyer, namun tiba-tiba diterjang ombak besar dan tiga temannya berhasil diselamatkan oleh petugas penjaga pesisir pantai atau Balawista setempat.

    Namun, korban Zaki terseret ombak besar hingga tenggelam dan menghilang.

    Saat ini, kata dia, tim Basarnas Banten tengah melakukan pencarian korban di sekitar pesisir pantai kawasan Anyer.

    Tim SAR melakukan pencarian dengan dilengkapi palsar air berupa Perahu Karet, Motor Tempel dan 1 unit Drone Thermal untuk pemantauan via udara.

    Namun, petugas tim SAR malam ini melakukan penyisiran sekitar pantai dan belum ditemukan korban.

    “Kami memastikan jika malam ini tidak ditemukan akan dilanjutkan pencarian besok,” ujar Al Amrad dikutip Antara.

  • Nelayan Buleleng Ditemukan Tewas Setelah Hilang Saat Memancing
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        29 Desember 2024

    Nelayan Buleleng Ditemukan Tewas Setelah Hilang Saat Memancing Denpasar 29 Desember 2024

    Nelayan Buleleng Ditemukan Tewas Setelah Hilang Saat Memancing
    Tim Redaksi
    BULELENG, KOMPAS.com
    – Fathul Qorib (21), seorang warga asal Banjar Dinas Sumberpao, Desa Sumberkima, Kecamatan Gerogak, Kabupaten
    Buleleng
    , Provinsi Bali, ditemukan tewas di perairan Desa Sumberkelompok pada Sabtu (28/12/2024) siang.
    Sebelumnya, korban dilaporkan hilang terbawa arus saat memancing cumi dengan menggunakan pelampung ban pada Jumat (27/12/2024) malam.
    Koordinator Pos SAR Buleleng, Kadek Donny Indrawan, mengungkapkan bahwa tubuh korban ditemukan mengapung sekitar satu kilometer dari lokasi awal di mana ia dilaporkan hilang.
    “Tim SAR Gabungan menemukan korban mengambang dalam keadaan meninggal,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu (29/12/2024).
    Setelah ditemukan, jenazah Fathul dievakuasi menggunakan rubber boat dari Brimob Batalyon C Gilimanuk dan dibawa ke darat untuk diserahkan kepada pihak keluarga di rumah duka.
    Donny menjelaskan bahwa sebelum kejadian, Fathul bersama dua temannya memancing di perairan Desa Sumberklampok pada Jumat pukul 15.30 Wita.
    Mereka pergi ke tengah laut dengan menggunakan pelampung ban.
    Namun, sekitar pukul 20.00 Wita, angin kencang dari arah selatan mulai berhembus.
    “Korban kemudian diajak untuk menepi, namun tidak dihiraukan. Setelah angin reda, kedua teman korban sudah tidak melihat keberadaan korban,” ungkap Donny.
    Dalam kondisi gelap dan berisiko, kedua teman Fathul tidak dapat melakukan pencarian dan akhirnya memutuskan untuk pulang serta melaporkan kejadian ini kepada petugas kepolisian.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Depresi, Pria Paruh Baya Panjat Tower SUTET Setinggi 75 Meter Gegerkan Warga Yogyakarta

    Depresi, Pria Paruh Baya Panjat Tower SUTET Setinggi 75 Meter Gegerkan Warga Yogyakarta

    Kulon Progo, Beritasatu.com – Seorang pria paruh baya berinisial S (50) memanjat tower saluran udara tegangan tinggi (SUTET) di Kelurahan Bugel, Kapanewon (Kecamatan) Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (29/12/2024) pagi.

    Pria itu diduga depresi sehingga nekat memanjat tower SUTET setinggi 75 meter di tengah sawah dan menggegerkan warga setempat. 

    Menurut keterangan saksi mata Suhadi, S yang merupakan warga Bugel mulai memanjat tower SUTET sejak pukul 05.00 WIB dan menjadi tontonan masyarakat sekitar.

    “Pagi-pagi saya bersepeda lihat orang memukul-mukul tower dan ada sepeda motor di tengah jalan sekitar pukul 05.00 WIB,” kata Suhadi kepada Beritasatu.com.

    Tim SAR gabungan dikerahkan untuk mengevakuasi S yang enggan turun dari puncak tower SUTET. Dia baru bersedia turun setelah sang ayah membujuknya dari bawah.

    “Dengan tindakan persuasif dibantu oleh ayah korban akhirnya korban menurut dan bisa turun dari tower,” kata Kepala Seksi Operasional Basarnas DI Yogyakarta Asnawi Suroso.

    Setelah melakukan langkah persuasif selama kurang lebih dua jam, S berhasil turun dengan selamat.

    Pria pemanjat tower SUTET itu kemudian dibawa oleh petugas PMI Kulonprogo ke RSUD Wates untuk diperiksa fisik dan psikisnya.

  • 2 Pendaki Gunung Agung Ditemukan Setelah Hilang 2 Hari, Diki Sempat Bertemu Krama, Ridho Patah Kaki – Halaman all

    2 Pendaki Gunung Agung Ditemukan Setelah Hilang 2 Hari, Diki Sempat Bertemu Krama, Ridho Patah Kaki – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KARANGASEM – Putu Diki Adi Warta (27) dan Ridho Ade Yudistira (22), dua pendaki Gunung Agung yang dilaporkan hilang sejak Rabu (25/12/2024) akhirnya ditemukan.

    Putu Diki lebih dulu ditemukan dalam kondisi selamat.

    Sementara Ridho ditemukan dalam keadaan patah kaki di sekitar air terjun.

    Sebelum ditemukan oleh tim, Putu Diki sempat bertemu dengan krama atau warga yang hendak sembahyang.

    Ketika itu, Putu Diki sedang berupaya mencari jalan turun.

    Saat itulah dia bertemu dengan orang yang hendak melakukan persembahyangan. 

    Tim SAR yang sejak pagi telah bergerak dari Tunggul Besi, segera menuju posisi korban dan membantu proses evakuasi hingga tiba di posko pada pukul 10.50 Wita.

    Putu Diki ditemukan pada Jumat (27/12/2024) sekitar pukul 09.50 Wita di ketinggian sekitar 1300 Mdpl.

    Dua pendaki yang dilaporkan tersesat di Gunung Agung belum ditemukan hingga Kamis (26/12/2024) kemarin. Mereka adalah Putu Diky Adi Warta (27) beralamat di Mengwi, Badung dan Ridho Ade Yudistira (22) asal Kediri, Tabanan. (Istimewa)

    Putu Diki menjelaskan, rekannya Ridho Adi berada di sekitar aliran sungai dekat air terjun.

    Ia mengeluhkan rasa sakit di alat gerak bawah, setelah sempat terjatuh saat tersesat.

    Sehingga ia tidak bisa bersama melanjutkan perjalanan dan memerlukan bantuan evakuasi.

    Mendapatkan informasi itu, Tim SAR gabungan menuju lokasi dan menemukan Ridho pada pukul 10.45 Wita di ketinggian 1.700 MDPL.

    Ia segera mendapatkan penanganan medis awal, karena dicurigai mengalami cedera alat gerak. 

    “Dua orang korban dengan kondisi satu orang kita temukan dalam keadaan sehat dan satu orang lagi dalam kondisi patah kaki,” ujar Kasi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan, I Wayan Suwena, Jumat (27/12/2024).

    Proses evakuasi keseluruhan selesai dilakukan pada pukul 13.00 Wita.

    Ridho Adi langsung dibawa ke Puskesmas Rendang menggunakan ambulans.

    Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian dan proses evakuasi, terkendala faktor cuaca.

    “Kendala itu adalah kendala cuaca dan medan, kabut cepat berubah, cuaca hujan dan medannya,” terangnya. 

    Dua pendaki yang dilaporkan tersesat di Gunung Agung belum ditemukan hingga Kamis (26/12/2024) kemarin. Mereka adalah Putu Diky Adi Warta (27) beralamat di Mengwi, Badung dan Ridho Ade Yudistira (22) asal Kediri, Tabanan. (Istimewa)

    Kerja sama yang terkoordinir dari tim SAR gabungan, membuat proses evakuasi dapat berjalan dengan cepat. 

    Dari kondisi cuaca buruk dan medan yang berat, kedua pendaki itu dapat dievakuasi kurang lebih 2 jam sampai korban tiba di Posko. 

    Proses Pencarian

    Koordinator Pencarian dan Pertolongan Basarnas Karangasem I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana mengatakan, pencarian hari ketiga terhadap pendaki yang hilang di Gunung Agung dilanjutkan, Jumat (27/12/2024) pagi.

    Tim SAR gabungan yang dilibatkan pencarian kurang lebih sebanyak 30 orang, termasuk melibatkan pemandu lokal.

    “Cuaca sempat mendung hujan gerimis, beruntung sekarang cerah. Sehingga proses pencarian bisa dilakukan lebih maksimal,” ujar I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana.

    Selang beberapa jam pencarian, kedua pendaki yang dilaporkan hilang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Seorang di antaranya bisa dievakuasi sampai ke titik kumpul.

    “Seorang lagi mengalami cedera,” jelas Eka Wiadnyana.

    Unsur SAR gabungan yang terlibat selama operasi SAR di antaranya Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar bergabung bersama personel Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, Brimob Polda Bali, SAR Samapta Polda Bali.

    Kemudian Koramil Rendang, Polsek Rendang, Babinsa Besakih, Ditsamapta Polres Karangasem, BPBD Kabupaten Karangasem, Puskesmas Rendang Karangasem, Pemandu Lokal Pengubengan, Edelweis, Pura Gai dan Tunggul Besi Gunung Agung, pihak keluarga korban serta masyarakat setempat. 

    Kronologis Pendaki Hilang

    Sebelumnya dua pendaki dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Agung. 

    Mereka hilang setelah diterjang hujan deras saat menuruni Gunung Agung pada Rabu (25/12/2024).

    Kasi Humas Polres Karangasem Iptu I Gede Sukadana sebelumnya mengungkapkan, Putu Diki dan Ridho Ade bersama rombongan yang berjumlah 5 orang mendaki Gunung Agung pada Selasa (24/12/2024).

    Selain Putu Diki dan Ridho Ade, tiga pendaki lainnya yaitu Georgi Erfain (19), Rikza Kamiliudin (24), dan Made Eri (18).

    Mereka mendaki melalui jalur Pos Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem tanpa didampingi jasa pemandu lokal.

    Mereka awalnya mendaki Gunung Agung, Selasa (24/12/2024) pukul 02.00 Wita.

    Rombongan pendaki tersebut tiba di puncak Gunung Agung, Rabu (25/12/2024) pukul 12.00 Wita. Mereka memutuskan turun dari puncak sekitar pukul 14.00 Wita.

    Sesampai dekat dengan pos 4, tiba-tiba mereka diguyur hujan deras. 

    Bahkan di antara mereka ada yang tidak membawa jas hujan. Mereka tercerai berai dalam perjalanan turun.

    Georgi turun lebih dahulu, lalu disusul dua rekannya yang lain Rikza dan Made Eri.

    Ketiganya sempat beristirahat di pos 4, sambil menunggu Putu Diki dan Ridho Ade. 

    Setelah pukul 16.00 Wita, Putu Diki dan Ridho Ade tidak kunjung tiba. 

    Ketiga pendaki tersebut memutuskan turun dan tiba sampai ke Pos Pengumbengan sekitar pukul 20.00 Wita. 

    “Kemudian sekitar pukul 22.05 Wita, kedua temannya yang belum kembali sempat memberikan kabar melalui WA (WhatsApp) dan share lokasi menyampaikan mengalami tersesat,” ujar Gede Sukadana.

    Pencarian dilakukan tim SAR Gabungan sempat terkendala cuaca buruk seperti badai dan kabut tebal pada Kamis (26/12/2024). 

    Pencarian dilanjutkan pada hari ketiga, dan kedua pendaki Putu Diki dan Ridho Ade akhirnya ditemukan dengan keadaan selamat. (mit)

  • Tim SAR Evakuasi Penumpang Kapal Mati Mesin di Wakatobi

    Tim SAR Evakuasi Penumpang Kapal Mati Mesin di Wakatobi

    JAKARTA – Tim penyelamat dari Pos SAR Wakatobi mengevakuasi tiga orang pria yang kapalnya mengalami mati mesin di sekitar perairan Wanci, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

    Kepala Basarnas Kendari Aminuddin PS, mengatakan bahwa ketiga pria tersebut masing-masing La Bentulu (39), Rajitman (52), dan Arsudin (42), warga Kaledupa, Kabupaten Wakatobi.

    “Kami menerima informasi dari Rajitman yang melaporkan Kapal GT 8 dengan tiga orang penumpang mengalami mati mesin pada pukul 07.25 WITA,” kata Aminuddin, dikutip dari Antara, Sabtu 28 Desember.

    Berdasarkan laporan tersebut pihaknya kemudian menurunkan tim menuju lokasi yang diinformasikan dengan menggunakan perahu karet untuk memberikan bantuan SAR.

    “Jarak tempuh ke lokasi sekitar 17,32 mil laut,” ujarnya.

    Aminuddin mengungkapkan tim SAR gabungan berhasil menemukan kapal korban di sekitar 2,33 mil laut arah timur dari lokasi yang dilaporkan.

    “Selanjutnya ketiganya langsung dievakuasi menuju pelabuhan Marina, Wanci, dan tiba pada pukul 11.10 WITA,” ujarnya.

    Ia menyebutkan bahwa dengan telah dievakuasinya ketiga orang itu dalam keadaan selamat, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup.

    “Seluruh unsur yang terlibat dalam operasi dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” ucapnya.

    Aminuddin menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula saat tiga orang dengan muatan tabung gas berangkat dari Lasalimu menuju Kaledupa pada Jumat (27/12) sekitar pukul 16.30 WITA.

    “Sekitar pukul 19.99 WITA, kapal mengalami mati mesin dan membutuhkan pertolongan,” ujarnya.

  • Kaleidoskop 2024: Deretan Peristiwa di Kalteng, dari Misteri Hilangnya Mahasiswa hingga Penampakan ‘Awan Kinton’

    Kaleidoskop 2024: Deretan Peristiwa di Kalteng, dari Misteri Hilangnya Mahasiswa hingga Penampakan ‘Awan Kinton’

    Liputan6.com, Jakarta – Tahun 2024 merupakan tahun yang penuh warna bagi masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng). Provinsi yang dikenal dengan kekayaan alam dan budaya ini, menjadi saksi berbagai peristiwa penting yang mengguncang masyarakat Tanah Air dalam setahun.

    Berbagai peristiwa yang terjadi selama setahun, telah menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dan masyarakat untuk menata lebih baik lagi pada tahun yang akan datang. Berikut ini merupakan rangkuman peristiwa yang terjadi dalam setahun di Kalteng:

    24 Ribu Jiwa Terdampak Banjir di Palangka Raya, 4 di Antaranya Meninggal

    Sebanyak 4 warga Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) meninggal dunia akibat tenggelam dan terseret arus saat banjir pada Maret 2024. Empat korban meninggal itu, terdiri atas 3 dewasa dan 1 anak-anak.

    Banjir diperparah karena luapan air Sungai Kahayan dan Sungai Rungan yang membuat sebanyak 18 kelurahan di Palangka Raya teredam. Akibatnya, korban terdampak banjir Palangka Raya mencapai 2.470 Kepala Keluarga (KK) atau 5.773 jiwa.

    Bencana banjir juga menerjang sebanyak 1.558 unit rumah, 17 fasilitas tempat ibadah, 10 fasilitas pendidikan, dan 1 kantor kelurahan. Untuk menghadapi situasi tersebut, pemerintah Kota Palangka Raya menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.

    Misteri Hilangnya Mahasiswa di Hutan

    Kasus hilangnya Aditya Dharma Santoso, mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di hutan Desa Sungai Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menyisakan misteri. Pada mulanya, korban bersama 15 orang temannya sedang melakukan penelitian Geotagging.

    Dalam penelitian tersebut, para mahasiswa berpencar untuk melakukan Geotagging atau proses penambahan informasi geografis ke dalam peta digital di petak 6. Namun hingga sore, Aditya tidak kunjung kembali dan dinyatakan hilang sejak 2 Mei 2024.

    Proses pencarian Aditya melibatkan petugas gabungan dari Tim SAR, TNI, Mapala Sylva hingga para alumni ULM namun tidak membuahkan hasil. Hingga pada hari ke-10 pencarian, Aditya tidak ditemukan dan petugas memutuskan untuk menghentikan pencarian.

    Misteri hilangnya Aditya mulai terkuak setelah 5 bulan kemudian. Pada saat itu, masyarakat dihebohkan dengan temuan tengkorak, hingga akhirnya polisi melakukan tes DNA guna mengungkapnya. Saat ditemukan, tengkorak tersebut mengenakan pakaian kaus warna merah dan celana jeans yang mirip dikenakan oleh korban Aditya.

    32 Titik Api Muncul dalam Sehari saat Karhutla

    Cuaca kemarau yang melanda Kalimantan Tengah (Kalteng) membuat sejumlah wilayah mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Puncaknya, pada Minggu (22/7/2024), tidak kurang dari 24 jam pada terdapat 32 titik panas atau api yang terdeteksi di Kalteng.

    Temuan ini api ini, menambah daftar panjang penanganana karhutla di Kalteng dalam sehari. Titik tersebut tersebar di 5 wilayah yakni Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Kotawaringin Barat, Sukamara, dan Palangka Raya.

    Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Palangka Raya mencatat ada 182 kejadian karhutla di sepanjang 2024. Data tersebut dihimpun dari 1 Januari hingga 17 Desember 2024. Dampak yang ditimbulkan berjumlah 77,46 hektare lahan terbakar.

    Perompak di Perairan Laut Kalteng

    Aksi pembajakan kapal Tugboat Royal 17, oleh sekelompok perompak di perairan Tanjung Malatayur, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng) terjadi pada Jumat (20/9/2024). Kapal yang mengangkut minyak Fame ini, berlayar dari Pelabuhan Bagendang, Sampit, Kalteng menuju Stagen, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

    Namun, saat kapal yang dinakhodai Ibrahim melintas di Tanjung Malatayur, tiba-tiba dihampiri perahu kecil yang berisi para perompak. Hingga akhirnya, peristiwa pembajakan tersebut terjadi dan membuat seluruh anak buah kapal (ABK) tak berdaya.

    Dalam menjalankan aksinya, kawanan perompak menggunakan menggunakan penutup wajah, senjata api dan senjata tajam. Mereka juga sempat menyekap 14 ABK, hingga akhirnya dibebaskan setelah berhasil mengasak barang berharga yang ada di dalam kapal.

    Merespon laporan tersebut, Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah (Kalteng) menangkap 14 tersangka dalam kasus ini. Belasan tersangka itu memainkan peran masing-masing saat melancarkan aksinya. Ada yang berperan sebagai koordinator para pelaku, pembajak kapal, dan penadah hasil curian.

    Viral di Medsos, Fenomena Uap Dikira Awan Kinton Jatuh ke Bumi

    Viral di media sosial sebuah video bernarasi awan kinton jatuh di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Awan kinton sendiri merupakan awan terbang yang muncul dalam animasi Jepang, Dragon Ball. Selain awan kinton, warganet menyebut ini sebagai fenomena awan jatuh.

    Menanggapi hal itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) angkat bicara. Mereka memastikan gumpalan putih yang tampak mengambang dari langit hingga turun perlahan ke permukaan tanah bukan awan jatuh melainkan gumpalan uap.

    Fenomena tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas manusia yang terjadi di wilayah pertambangan. Uap atau gas ini sering kali lebih padat daripada awan alami, sehingga tampak seperti bisa disentuh atau dipegang.

    Petugas KPPS Meninggal

    Sepanjang tahun 2024, ada 2 kejadian meninggalnya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Pertama, Ahmad Zaen (53) yang merupakan anggota KPPS TPS 62 Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya.

    Ahmad Zaen meninggal pada 17 Februari 2024 usai menjalankan tugasnya untuk mangawal proses pemungutan suara dalam Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024. Dari hasil laboratorium, anggota KPPS tersebut meninggal dunia karena ada indikasi menderita penyakit paru-paru dan kelelehan saat melaksanakan tugas.

    Kemudian kedua, Aron Arnold yang berusia 54 tahun. Ia dipercaya sebagai Ketua KPPS 66 Kelurahan Menteng, Kota Palangka Raya, untuk mengawal proses pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Aron meninggal pada Selasa 26 November 2024 malam, lantaran kelelahan dan serangan jantung.

    Oknum Polisi Positif Sabu Tembak Warga

    Seorang oknum anggota kepolisian Polresta Palangka Raya, Brigadir Anton Kurniawan Stiyanto, menembak mati Budiman Arisandi, seorang warga yang berprofesi sebagai kurir ekspedisi. Berdasarkan hasil tes urine, Brigadir Anton Kurniawan disebut positif sabu.

    Hal tersebut diungkapkan Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Djoko Poerwanto dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, pada Selasa (17/12/2024). Pihaknya juga telah memberikan sanksi kepada Brigadir Anton Kurniawan dengan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) usai sidang komisi kode etik Polri (KKEP).

    Selain Brigadir Anton Kurniawan, petugas juga menetapkan tersangka lainnya yaitu Muhammad Haryono yang merupakan pengemudi taksi online yang disewa oleh Brigadir Anton Kurniawan. Pada mulanya, Muhammad Haryono merupakan saksi yang pertama kali melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.

    Meskipun penetepan Haryono menuai pro dan kontra, namun pihak kepolisian menilai penetapan Haryono sebagai tersangka telah sesuai dengan keterangan dan alat bukti yang didapatkan saat proses penyelidikan. Kini para tersangka dikenakan Pasal 365 ayat 4 dan atau Pasal 338 juncto Pasal 55 KUHP dengan ancaman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup.