Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Bocah 5 Tahun di Bangka Tewas Diterkam Buaya di Kolong Bekas Galian Tambang

    Bocah 5 Tahun di Bangka Tewas Diterkam Buaya di Kolong Bekas Galian Tambang

    Pangkalpinang, Beritasatu.com – Caca, bocah berusia 5 tahun yang hilang diterkam buaya di Desa Bukit Layang, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, akhirnya ditemukan. Tragisnya, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

    Komandan Tim Basarnas Pangkalpinang Imam Muchksyadat mengatakan, korban ditemukan pada pagi hari tidak jauh dari lokasi kejadian.

    “Tubuh korban berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dalam keadaan mengapung pada pukul 05.20 WIB, tidak jauh dari lokasi kejadian tempat korban diterkam predator buas tersebut sebelumnya,” ujar Imam kepada Beritasatu.com, Minggu (12/1/2024).

    Imam menambahkan, Tim SAR Gabungan segera mengevakuasi korban ke rumah duka keluarga yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

    “Selanjutnya, tim segera mengevakuasi korban ke rumah duka,” jelasnya.

    Sebelumnya, pada Sabtu (11/1/2025), Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang menerima informasi mengenai peristiwa hilangnya seorang anak yang diterkam buaya di Desa Bukit Layang, Kabupaten Bangka.

    Kejadian bermula ketika korban, Caca (5), pada pukul 09.30 WIB sedang mandi di kolong bekas tambang yang tidak jauh dari rumahnya bersama ayah dan ibunya.

    Saat korban baru saja akan masuk ke air, seekor buaya tiba-tiba menerkam dan menyeretnya ke dalam air.

    Orang tua korban yang menyaksikan kejadian bocah diterkam buaya itu langsung melaporkannya kepada kepala dusun setempat dan berusaha melakukan pencarian, hingga menghubungi Kantor SAR Pangkalpinang untuk meminta bantuan.

  • 1
                    
                        Mandi di Kolam Bekas Tambang bersama Orang Tua, Bocah Perempuan Diterkam Buaya
                        Regional

    1 Mandi di Kolam Bekas Tambang bersama Orang Tua, Bocah Perempuan Diterkam Buaya Regional

    Mandi di Kolam Bekas Tambang bersama Orang Tua, Bocah Perempuan Diterkam Buaya
    Tim Redaksi
    BANGKA, KOMPAS.com –
    Seorang anak perempuan berusia lima tahun bernama Caca dilaporkan hilang setelah
    diterkam buaya
    di
    kolam bekas tambang
    di Desa Bukit Layang, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, pada Sabtu (11/1/2025).
    Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula sekitar pukul 09.30 WIB saat Caca sedang mandi bersama orang tuanya.
    “Caca disambar buaya di depan orang tuanya. Ketika itu, sang anak baru saja masuk ke dalam air dan tiba-tiba ada buaya yang datang menerkam,” ungkap Oka.
    Oka menambahkan bahwa Caca diseret ke dalam air setelah diterkam buaya. Orang tuanya berusaha mencari, namun upaya tersebut belum berhasil.
    “Akhirnya, mereka melaporkan kejadian ini kepada petugas,” jelasnya.
    Setelah menerima informasi, Kantor SAR Pangkalpinang segera memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian di Bukit Layang.
    Tim SAR gabungan yang terdiri dari Kansar Pkp, TNI AL, Satpolair Polres Bangka, BPBD Bangka, dan Laskar Sekaban melakukan pencarian menggunakan rubber boat.
    Tim juga dilengkapi dengan alat pendeteksi predator air yang disebut CAPE (Crocodile Attack Protection Equipment).
    “Semoga upaya pencarian hari ini dapat membuahkan hasil,” harap Oka.
    Pencarian Caca terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan anak tersebut secepatnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuaca Ekstrem, Masyarakat & Wisatawan Diimbau Tak Melakukan Pendakian Gunung Agung di Bali – Halaman all

    Cuaca Ekstrem, Masyarakat & Wisatawan Diimbau Tak Melakukan Pendakian Gunung Agung di Bali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BALI – Masyarakat dan wisatawan diimbau agar tidak melakukan pendakian ke Gunung Agung selama kondisi cuaca ekstrem.

    Gunung Agung adalah gunung tertinggi di Pulau Bali dengan ketinggian 3.142 mdpl. 

    Gunung berapi ini terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

    Imbauan ini disampaikan Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

    Hal ini berdasarkan laporan dari berbagai pihak mengenai peningkatan risiko keselamatan akibat hujan deras dan badai di kawasan puncak kawah Gunung Agung.

    Imbauan ini dituangkan dalam Surat Edaran Plt. Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali Nomor B.24.500.4.1/95/UPTD.KPHBT/DKLH Tahun 2025 tentang Pencegahan Risiko Pendakian ke Gunung Agung Pada Kondisi Cuaca Ekstrem yang dikeluarkan di Denpasar, Jumat (10/1/2024). 

    Plt Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Rentin menyampaikan imbauan agar menghindari pendakian pada kondisi cuaca ekstrem.

    “Para pendaki diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pendakian ke Gunung Agung pada saat cuaca buruk, seperti hujan lebat, badai, atau potensi cuaca ekstrem lainnya yang dapat membahayakan keselamatan,” demikian bunyi poin satu dalam surat edaran.
     
    Selanjutnya pendaki diwajibkan untuk menggunakan pemandu lokal. 

    “Pendaki yang tetap memilih melakukan pendakian diwajibkan untuk menggunakan jasa pemandu lokal yang memiliki pengalaman dan pengetahuan memadai terkait jalur pendakian serta kondisi lingkungan Gunung Agung,” tambahnya.

    Pendaki juga diminta mematuhi seluruh aturan yang berlaku serta mengikuti arahan dari petugas di pos pendakian guna memastikan keselamatan selama perjalanan.

    “Informasi terkini mengenai kondisi cuaca dari BMKG wajib diperhatikan. Sosialisasi terkait potensi risiko kepada masyarakat dan pendaki juga menjadi prioritas untuk meminimalkan kejadian yang tidak diinginkan,” bunyi poin terakhir.

    Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan Bali Timur, Made Maha Widyartha yang juga ditunjuk sebagai narahubung, dapat dihubungi melalui nomor telepon 08125651052 untuk memberikan informasi lebih lanjut.

    Pemandu wisata pendakian Gunung Agung bersama tim SAR gabungan mengevakuasi 2 pendaki yang sempat hilang di Gunung Agung dan berhasil ditemukan dengan selamat pada Jumat (27/12/2024). (Istimewa)

    Rentin mengatakan surat Edaran ini dibuat sebagai upaya untuk menjaga keselamatan para pendaki serta kelestarian lingkungan Gunung Agung. 

    “Kami berharap seluruh pihak terkait dapat mendukung dan melaksanakan imbauan ini dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.

    WNA Korsel Tewas saat Mendaki di Gunung Agung

    Kyung Dam Oh (31), warga negara Korea Selatan (Korsel) ditemukan meninggal dunia setelah dikabarkan menghilang karena tersesat saat mendaki Gunung Agung, Karangasem, Bali, Kamis (2/1/2025).

    Kronologis kejadian bermula saat Kyung Dam Oh mendaki Gunung Agung sendirian tanpa didampingi pemandu lokal, Rabu (1/1/2025) pagi.

    Ia mendaki Gunung Agung melalui jalur Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem.

    Sebelum dikabarkan menghilang, Kyung Dam Oh sempat menghubungi temannya yang berada di Korea Selatan pada pukul 09.00 Wita, Rabu, 1 Januari 2025.

    Saat itu, Kyung Dam Oh mengabarkan jika dirinya berada di ketinggian 2000 Mdpl.

    Kabar menghilangnya Kyung Dam Oh diterima Kantor Pos Basarnas Bali pada Kamis (2/1/2025) siang setelah menerima laporan dari Konsulat Korea Selatan. 

    Setelah menerima laporan, tim SAR gabungan langsung dikerahkan untuk mencari keberadaan Kyung Dam Oh melalui jalur Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat.

    Pada pukul 13.20 Wita, sebanyak 23 orang pemandu lokal sudah bergerak dari jalur Pasar Agung Selat dan 4 orang lainnya sudah mendahului pencarian dari jalur Pasar Agung Bebandem.

    “Jadi tim pemandu ini kita bagi menjadi 2 SRU, mengingat memang tidak ada saksi mata yang melihat WNA ini saat akan mendaki,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, Kamis (2/1/2024).

    Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar pun lantas menggali informasi dengan pihak konsulat Korea Selatan untuk mencari petunjuk arah pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan.

    Setelah dilakukan pengecekan di lokasi titik terakhir korban, ditemukan motor rental yang disewa korban terparkir di Pura Pasar Agung. 

    Kemudian pencarian pun mulai dipusatkan. 

    Pada pukul 13.30 Wita personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem berjumlah 8 orang pun tiba di posko SAR gabungan. 

    Pada pukul 13.45 Wita menyusul 10 orang tim SAR gabungan memulai pendakian dari Pasar Agung Sebudi, yang terdiri dari 5 orang dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, 3 orang pemandu lokal dan 2 orang dari TRC BPBD Kabupaten Karangasem.

    Unsur SAR lainnya yang terlibat dalam pencariab tersebut di antaranya Koramil Selat dan Polsek Selat.

    Pada pencarian di hari pertama, Kamis (2/1/2025) tim SAR gabungan belum berhasil menemukan keberadaan korban.

    Pada hari kedua pencarian, tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia. 

    Tubuh Kyung Dam Oh ditemukan pada ketinggian 2.200 Mdpl, Jumat (3/1/2025) pukul 10.00 WITA. 

    “Tim Search Rescue atau SRU 1 yang bergerak dari Pura Pasar Agung sekitar pukul 07.00 Wita melihat tubuh korban posisi tertelungkup saat penyisiran di jalur pendakian pasar Agung, posisi jenazahnya berada kurang lebih 100 meter di bawah,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, Jumat (3/12/2025).

  • Warga Kaliwiro Wonosobo Diduga Hilang Misterius, Tim SAR, Polisi hingga TNI Cari Belum Ketemu

    Warga Kaliwiro Wonosobo Diduga Hilang Misterius, Tim SAR, Polisi hingga TNI Cari Belum Ketemu

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Warga Kaliwiro Wonosobo menjadi bahan pencarian warga usai diduga menghilang dan belum kunjung ditemukan.

    Untung (50) warga RT 18 RW 3 Dusun Pengempon, Desa Kemiriombo, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo menghilang sejak Minggu (5/1/2025).

    Koordinator RPB SAR Kaliwiro, Habib mengatakan hingga hari ini, Rabu (8/1/2025) korban belum juga diketemukan.

    “Masih pencarian mbak, ini sedang penyisiran,” ucapnya saat dihubungi tribunjateng.com.
     
    Habib menjelaskan, pencarian terhadap korban dilakukan sejak adanya laporan masuk melalui Pemdes Kemiriombo.

    “Ada yang melaporkan kejadian kepada SAR Kaliwiro dilanjutkan kepada Polsek Kaliwiro dan Koramil Kaliwiro,” ungkapnya.

    Menindaklanjuti laporan, satu regu diberangkatkan untuk melaksanakan assessment search and rescue (ASR) bersama Polsek, Koramil, Pemdes, dan masyarakat setempat.

    “Hasil penyisiran sejak hari pertama masih nihil, didapati keterangan warga Tanggulan melihat terakhir masih berlalulalang di sekitar Tanggulan pada sore hari Senin (7/1/2025). Melihat kondisi yang sudah tidak memungkinkan jadi kita hentikan, dilanjutkan hari ini,” terangnya.

    Habib menambahkan, dari pengumpulan keterangan masyarakat didapatkan informasi bahwa Untung mempunyai riwayat penyakit epilepsi dan sering kambuh.

    Rutinitas Untung sehari-hari mencari kelapa, kemiri, rongsok, kayu di komplek dusun Pengempon dan sekitarnya.

    Adapun barang yang biasa dibawa seperti sabit, namun saat ini sabit tidak ada di rumah yang diduga dibawa. Terakhir dilihat korban mengenakan kaos merah, celana pendek.

    Salah satu warga Pengempon sempat melihat Untung di sekitar Kaliputih – Selomerto pada saat melintas, dan warga lain melihat Untung di Tanggulan – Winongsari dengan pakaian yang dikenakan terakhir.

    “Biasa tongkrongan di tugu dekat rumah, sejak Minggu sudah tidak terlihat. Sudah dicek sanak keluarga, tidak ada yang merasa dikunjungi,” ungkapnya.

    Tim gabungan telah melakukan pencarian di tempat-tempat yang dicurigai, dan melakukan penyisiran di kebun-kebun yang biasa dikunjungi daru jalur arah Tanggulan – Kaliputih. Habib mengimbau jika ada warga yang melihat untuk segera melapor ke pihak yang berwenang. (ima)

  • Pria Tenggelam di Sungai Citarum saat Cari Rongsokan, Kantor SAR Bandung Terjunkan Tim Rescue

    Pria Tenggelam di Sungai Citarum saat Cari Rongsokan, Kantor SAR Bandung Terjunkan Tim Rescue

    JABAR EKSPRES – Nasib nahas dialami oleh seorang pria di wilayah Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Provinsi Jabar yang dilaporkan tenggelam di Sungai Citarum pada Selasa, 7 Januari 2025.

    Ketika dikonfirmasi, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Mochamad Adip membenarkan, adanya peristiwa nahas tersebut.

    “Seorang pria atas nama Iwan Suhendar (28), dilaporkan terjatuh dan tenggelam pada pukul 7.00 (WIB) pagi tadi ke Sungai Citarum,” katanya kepada Jabar Ekspres, Selasa (7/1).

    Adip menerangkan, pihaknya mengkonfirmasi bahwa kondisi Sungai Citarum lokasi korban terjatuh itu, kedalamannya sekira 3 meter.

    Menurut laporan yang diterima Basarnas Kantor SAR Bandung, korban terjatuh ketika sedang mencari barang bekas alias rongsokan di Sungai Citarum.

    BACA JUGA: Bripka Anditya Meninggal Usai Tolong Korban Tenggelam di Pantai Pangandaran

    Melalui informasi yang dihimpun, korban memiliki penyakit epilepsi atau ayan, diketahui penyakit Iwan kambuh ketika sedang berada di atas perahu tongkang, lalu korban terjatuh hingga kini masih belum ditemukan.

    “Kantor SAR Bandung memberangkatkan satu tim rescue untuk melaksanakan pencarian terhadap korban,” terangnya.

    Adip menjelaskan, pemberangkatan tim rescue dilakukan, setelah Basarnas Kantor SAR Bandung menerima laporan kemudian melaksanakan koordinasi dan validasi informasi ke pihak Polsek Cililin.

    “Saat ini Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian dengan penyisiran menggunakan satu unit LCR dan juga pemantauan udara menggunakan drone UV Thermal,” pungkasnya. (Bas)

  • 6 Orang Selamat, 3 Hilang

    6 Orang Selamat, 3 Hilang

    Batam, CNN Indonesia

    Speedboat yang angkut sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) tenggelam di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, setelah mengalami kecelakaan laut pada Senin (6/1). Insiden ini terjadi setelah speedboat tersebut bertolak dari Tanjung Piai Johor, Malaysia menuju Tanjung Balai Karimun.

    Sebanyak enam penumpang yang terombang-ambing di laut berhasil diselamatkan Kapal Oil Tanker Navi8 Guards yang sedang berada di lokasi.

    Keenam penumpang itu lalu dievakuasi KRI Siwar TNI AL dari Kapal Oil Tanker Navi8 Guards lalu dibawa menuju Lanal Tanjung Balai Karimun.

    “Kalau untuk PMI Ilegal kami belum bisa pastikan, dari keterangan mereka pekerja kebun di malaysia,” Kata Fazzli, Kepala Basarnas Tanjungpinang, Kepri, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com pada Senin (6/1).

    Fazzli tidak menjelaskan secara detail kecelakaan tersebut, dia hanya mengatakan speedboat itu mengalami tabrakan di tengah laut.

    Menurut dia berdasarkan keterangan penumpang yang selamat, masih ada tiga orang rekannya hilang. Dua di antaranya dewasa dan satu balita. Tim SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian ketiga korban yang masih hilang.

    “Enam orang telah dievakuasi oleh KRI siwar dari Kapal Tangker Navi8 Guard ke Lanal TBL, dari keterangan korban selamat masih ada 3 yang belum di temukan,” ujar Fazzli.

    Enam korban yang selamat kondisinya masih lemas dan luka-luka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Berikut data jumlah korban yang selamat dan hilang dari Basarnas Tanjungpinang:

    1. Tn. Ismail (41 th)
    Tgl. lahir : Agustus 1984
    Alamat : Lombok Timur, Desa Sakara, Kec. Sakra
    Pemeriksaan :
    – Tensi 130/70 mmHg
    – ⁠Tenggorokan sakit
    – ⁠Lemas kelelahan

    2. Tn. Matrae (45 th)
    Tgl. lahir : 04 Februari 1980
    Alamat : Jawa Timur, Sumenep
    Pemeriksaan :
    – Tensi 120/80 mmHg
    – ⁠Lecet ringan
    – ⁠Lemas kelelahan

    3. Tn. Imam (40 th)
    Tgl. lahir : 12 Januari 1985
    Alamat : Lombok Barat, Mataram, Desa Batu layar
    Pemeriksaan :
    – Tensi 110/60 mmHg
    – ⁠Lecet ringan
    – ⁠Lemas kelelahan

    4. Tn. Nono (40 th)
    Tgl. lahir : 01 Januari 1985
    Alamat : Jawa Timur, Sumenep
    Pemeriksaan :
    – Tensi 110/60 mmHg
    – ⁠Lemas kelelahan

    5. Ny. Liman (40 th)
    Tgl. lahir : –
    Alamat : Lombok tengah
    Pemeriksaan :
    – Luka lecet pinggang kanan dan kaki kanan akibat terbentur
    – ⁠Sakit tenggorokan
    – ⁠Lemas kelelahan

    6. Ny. Nawiyah (37 th)
    Tgl. lahir : –
    Alamat : Jawa Timur
    Pemeriksaan :
    – Luka bakar pada punggung dan tangan kiri akibat bensin
    – ⁠Lemas kelelahan

    Data Korban Hilang dalam pencarian :
    – Nur asyifa, umur 2,5 tahun
    – 2 orang belum diketahui identitasnya

    (arp/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hilang 3 Pekan, Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Kapal Tongkang di Sungai Mahakam

    Hilang 3 Pekan, Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Kapal Tongkang di Sungai Mahakam

    Samarinda, Beritasatu.com – Seorang pria berusia 38 tahun yang hilang tiga pekan ditemukan tewas membusuk di dalam palka kapal tongkang batu bara di perairan Sungai Mahakam di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Proses evakuasi korban pun sempat berlangsung dramatis, lantaran akses masuk menuju ke lokasi korban ditemukan hanya muat untuk satu orang.

    Jenazah pria yang diduga berinisial S berusia 38 tahun ini, ditemukan terkapar dengan kondisi membusuk didalam palka kapal tongkang yang tengah parkir di tepi Sungai Mahakam, tepatnya di kawasan Jalan Salak, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Sabtu (24/12/2025) malam.

    Belasan petugas dari tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Balikpapan, Dinas Damkar Kota Samarinda, Dinas Damkar Kabupaten Kutai Kartanegara, dan kepolisian, yang berada di lokasi kejadian, langsung berjibaku untuk mengevakuasi jenazah korban.

    Tim SAR gabungan pun sempat kesulitan untuk bisa mengevakuasi jenazah korban, lantaran akses masuk menuju ke palka kapal sangat sempat dan hanya bisa dimasuki oleh satu orang dengan tubuh kecil.

    Oleh sebab itu, proses evakuasi pun berlangsung dramatis dan memakan waktu selama lebih dari 2 jam untuk bisa mengevakuasi jenazah korban keluar dari dalam palka kapal.

    Koordinator Pos Siaga SAR Samarinda Riqi Effendi mengatakan, proses evakuasi korban dinilai memang cukup sulit, lantaran akses masuk menuju ke arah korban yang berada di dalam palka kapal, cukup sempit dan hanya muat untuk satu orang.

    “Memang terkendala oleh akses menuju korban, akses menuju korban ini cukup hanya satu orang saja,” ungkap Riqi saat ditemui Beritasatu.com di markas SAR Samarinda, Minggu (5/1/2024).

    Oleh sebab itu, tim SAR gabungan pun terpaksa harus melakukan teknik vertical rescue sehingga jenazah korban pun akhirnya berhasil dikeluarkan dari dalam palka kapal.

    Berdasarkan data sementara, korban yang diduga berinisial S berusia 38 tahun ini, telah dilaporkan hilang sejak Selasa (17/12/2024).

    Jenazah pria yang hilang hingga akhirnya ditemukan ini telah berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke RSUD Abdul Wahab Syahrani Samarinda untuk menjalani autopsi. Penyebab kematian korban pun hingga kini masih dalam tahap penyelidikan pihak kepolisian setempat.

  • Terpeleset dan Cedera, Pendaki Gunung Lompobattang Dievakuasi
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        4 Januari 2025

    Terpeleset dan Cedera, Pendaki Gunung Lompobattang Dievakuasi Makassar 4 Januari 2025

    Terpeleset dan Cedera, Pendaki Gunung Lompobattang Dievakuasi
    Tim Redaksi
    BANTAENG, KOMPAS.com
    – Seorang pendaki mengalami cedera setelah terpeleset di sekitar Pos 8 jalur pendakian
    Gunung Lompobattang
    , Kabupaten
    Bantaeng
    , Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (4/1/2025). Akibatnya, pendaki itu harus dievakuasi oleh tim SAR Gabungan.
    Pendaki itu bernama Faizal. Ia mendaki bersama empat orang temannya, yakni Jaya, Nabil, Inu, dan Adam. Mereka mendaki sejak Kamis (2/1/2025).
    Saat mereka hendak turun dari puncak, Sabtu (4/1/2025), mereka mengalami kendala karena kondisi hujan dan jalur sangat licin. Faisal lalu terpeleset hingga mengalami dislokasi pada lutut sebelah kiri.
    Tim Penyelamat Pos SAR Bantaeng yang mendapat laporan, segera ke lokasi dan langsung mengevakuasi korban.
    “Dengan
    intercept
    , tim SAR Gabungan bertemu dengan korban di antara Pos 1 dan Pos 2,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Makassar Muhammad Arif Anwar.
    Arif mangatakan, sebelumnya tim SAR dari posko registrasi sudah mengevakuasi korban dengan cara digendong bergantian dari Pos 8 hingga akhirnya bertemu dengan Tim
    Rescue
    Bantaeng.
    “Tim SAR dari posko registrasi sempat meminta tandu medis untuk membawa korban, namun karena lebih cepat dengan cara digendong, maka korban akhirnya estafet dievakuasi oleh tim SAR Bantaeng yang bertemu di antara Pos 1 dan Pos 2,” tambah Arif.
    Setelah korban sampai di kaki Gunung Lompobattang, tim SAR menyerahkan korban kepada pihak medis untuk perawatan.
    “Setelah korban dievakuasi, operasi SAR dinyatakan ditutup,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • WN Korsel Ditemukan Tewas Jatuh ke Jurang Saat Mendaki Gunung Agung

    WN Korsel Ditemukan Tewas Jatuh ke Jurang Saat Mendaki Gunung Agung

    Jakarta

    Seorang Warga negara (WN) Korea Selatan (Korsel), Kyung Dam Oh (31), sempat dilaporkan tersesat saat mendaki Gunung Agung, Karangasem, Bali. Ia ditemukan tewas usai diduga karena terjatuh ke jurang.

    “Korban (Kyung Dam Oh) meninggal diduga karena terjatuh ke jurang kurang lebih dari 100 meter,” kata Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, dilansir detikBali, Sabtu (4/1/2024).

    Jasad Kyung ditemukan pada Jumat (3/01/2025) siang pada ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Eka menerangkan tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri hingga pemandu lokal, itu dibagi menjadi tiga tim. Mereka bergerak sejak pagi lalu mencari WN Korsel itu.

    Dilansir kantor berita Yonhap, pria tersebut tengah mendaki Gunung Agung sejak hari tahun baru. Jenazah Kyung ditemukan di dasar jurang di gunung berapi di Bali pada hari Kamis, menurut konsulat Korea Selatan yang berada di Bali.

    Pria itu memulai pendakian solo Gunung Agung pada hari Rabu (1/1/2025) tetapi kehilangan kontak pada hari berikutnya. Dilaporkan bahwa ia telah melakukan kontak dengan seorang teman yang berada di Korea Selatan selama pendakian.

    Konsulat telah memberi tahu keluarga korban tentang kecelakaan tersebut dan berencana untuk membahas perihal pemakaman begitu setibanya di Bali.

    (taa/taa)

  • Dua Pria Tewas Tenggelam di Kali Depan Eks Hotel Alexis, Sempat Diserang Orang Tak Dikenal – Halaman all

    Dua Pria Tewas Tenggelam di Kali Depan Eks Hotel Alexis, Sempat Diserang Orang Tak Dikenal – Halaman all

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua pria tewas tenggelam di Kali Ancol, Pademangan, Jakarta Utara tepat di depan eks hotel Alexis pada Kamis(2/1/2025). 

    Dua orang tersebut diketahui nekat menceburkan diri ke Kali Ancol lantaran dikejar oleh sekelompok orang tak dikenal.

    Kedua korban masing-masing bernama Dwi Triyono dan Alfiansyah, mereka adalah juru parkir alias pak ogah.

    Jenazah keduanya ditemukan oleh tim SAR gabungan setelah dilakukan pencarian sejak Rabu(1/1/2025) petang.

    Menggunakan perahu karet, tim SAR gabungan menyisir sepanjang Kali Ancol hingga akhirnya mendapati jenazah korban yang muncul ke permukaan.

    Jenazah Alfiansyah ditemukan pada pukul 08.52 WIB, sedangkan Dwi Triyono pada pukul 09.14 WIB. “Alhamdulillah untuk kedua korbannya berhasil ditemukan. Untuk korban dibawa ke RS Polri,” kata Komandan Tim Kantor SAR Jakarta Ari Cahyadi.

    Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP I Gede Gustiyana mengatakan, kedua korban diduga menceburkan diri ke Kali Ancol karena dikejar sekelompok orang tak dikenal. Peristiwanya terjadi sekitar pukul 16.30 WIB hari Rabu.

    Gustiyana juga mengatakan bahwa kedua korban masih memiliki hubungan keluarga. “Sekelompok orang bersepeda motor mendatangi saksi atas nama S atau adik korban, kemudian mengejar. Melihat adiknya dikejar, korban DT, Dwi, kemudian berteriak dan kelompok tersebut berbalik arah. Melihat kelompok tersebut berbalik arah, korban kemudian lompat ke sungai,” kata Gustiyana.

    Dwi Triyono melompat lebih dulu, kemudian disusul Alfiansyah yang melompat selanjutnya karena mencoba menolong Dwi. Nahas, keduanya tak tertolong dan akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    Polisi kini menyelidiki kasus tenggelamnya kedua korban, terutama mencari tahu sekelompok orang yang mengejar mereka pada Rabu kemarin. Informasi terkini, gerombolan pemotor itu membawa senjata tajam pada saat mengejar korban Dwi.