Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Tim SAR Akhirnya Temukan Mobil Eks Pejabat BIN Tenggelam di Marunda

    Tim SAR Akhirnya Temukan Mobil Eks Pejabat BIN Tenggelam di Marunda

    GELORA.CO – Pihak kepolisian berhasil menemukan kendaraan bermotor roda empat yang diduga milik Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, seorang pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) di perairan Marunda, Jakarta Utara.

    “Pada hari ini, sekira jam 10.00 WIB, telah ditemukan mobil yang diduga dikendarai Brigjen TNI purnawirawan yang ditemukan meninggal dunia beberapa waktu lalu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (18/1/2025).

    Ade Ary menjelaskan mobil yang ditemukan tersebut adalah sebuah sedan hitam Toyota Vios dengan nomor polisi B 1606 LB.

    Mobil tersebut berhasil ditemukan oleh tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) yang didukung oleh rekan-rekan dari Direktorat Polairud Polda Metro Jaya serta Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Upaya pencarian oleh tim gabungan membuahkan hasil, selanjutnya mobil ini akan dilakukan pemeriksaan secara laboratoris, dilakukan penelitian, dilakukan pendalaman oleh Puslabfor Polri,” jelasnya.

    Dia menambahkan kendaraan tersebut ditemukan tidak jauh dari sekitar lokasi penemuan jenazah di kawasan yang sama di Marunda di KCN, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

    Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyebutkan korban HO (75) membawa kendaraan roda empat, sebelum ditemukan tewas di perairan Marunda, Jumat (10/1/2025).

    “Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan satu unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda pada Jumat (10/1) pukul 00.35 WIB, ” kata Ade Ary, Selasa (14/1).

    Ade Ary menjelaskan pihaknya telah melakukan penelusuran CCTV dan ditemukan mobil yang dikendarai korban melaju menyusuri kade (pangkalan tempat kapal menaikkan dan membongkar muatan) 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut.

    Kepala Subdirektorat Reserse Mobile (Kasubdit Resmob) Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ressa Fiardy Marasabessy, Kamis (16/1), menyebutkan mobil tersebut diduga ikut tercebur bersama korban di perairan Marunda, Jakarta Utara pada Jumat (10/1).

    “Rekaman kamera pengawas (CCTV) yang menunjukkan bahwa mobil tersebut terjun ke laut sudah kita dapatkan, ” ucapnya.

    Dia juga menyebutkan berdasarkan rekaman CCTV terlihat korban menyetir mobil seorang diri.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata Ressa, korban sebelum ke Marunda sempat pergi ke Tangerang.

    “Berdasarkan keterangan keluarga, korban ke Tangerang, dari situ berdasarkan analisa IT, ya korban ini putar-putar sampai ke Bogor, ke Senen, ujungnya ke Cilincing, dan terakhir ke Marunda,” paparnya.

  • Banjir Bandar Lampung, Tim SAR Gabungan Cari Satu Orang Terseret Arus Deras
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Januari 2025

    Banjir Bandar Lampung, Tim SAR Gabungan Cari Satu Orang Terseret Arus Deras Regional 17 Januari 2025

    Banjir Bandar Lampung, Tim SAR Gabungan Cari Satu Orang Terseret Arus Deras
    Editor
    KOMPAS.com

    Tim SAR
    gabungan, terdiri dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), serta TNI dan Polri, melakukan pencarian terhadap satu orang yang terseret arus saat hujan tiba di Kecamatan Teluk Betung Utara, Kota
    Bandar Lampung
    .
    “Korban dalam pencarian bernama Bakthira usia 60 tahun merupakan warga Jalan KH. A. Dahlan, Kota
    Bandarlampung
    ,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung Deden Ridwansah, di Bandar Lampung, Jumat (17/1/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Dia menyampaikan berdasarkan keterangan saksi di sekitar kejadian, korban terseret arus air kali karena tergelincir, kemudian jatuh saat sedang memperbaiki genteng rumah yang bocor saat hujan deras.
    “Tetangga yang melihat kejadian itu berusaha menolong, tetapi karena arus yang deras, korban terbawa air. Kemudian warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas,” kata dia.
    Deden Ridwansah mengatakan, saat ini, tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung menuju lokasi kejadian untuk melakukan operasi SAR.
    “Tim yang berangkat dilengkapi dengan peralatan SAR seperti perahu karet, alat komunikasi, serta kendaraan operasional yang siap siaga,” kata dia.
    Tim SAR juga, lanjut dia, bekerja sama serta berkoordinasi dengan instansi terkait dan masyarakat setempat untuk memaksimalkan upaya pencarian dan pertolongan korban.
    “Kami mengimbau kepada seluruh warga di sekitar daerah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya akibat banjir dan arus yang deras,” tuturnya.
    “Diharapkan agar masyarakat mengikuti petunjuk dari otoritas setempat demi keselamatan bersama,” kata dia.
    Sebelumnya, hanya dalam dua jam setelah diguyur hujan deras, sebagian besar kecamatan di Kota Bandar Lampung sudah dikepung banjir.
    Hujan deras mulai turun sekitar pukul 15.30 WIB pada Jumat (17/1/2024), dan dalam waktu singkat, sejumlah wilayah seperti Kelurahan Way Lunik di Kecamatan Panjang mengalami banjir.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Hari Dicari, 2 Warga Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal di Batang Kambang

    4 Hari Dicari, 2 Warga Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal di Batang Kambang

    Padang, Beritasatu.com – Dua warga Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat terseret arus Sungai Batang Kambang akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. 

    Keduanya, Zainudin dan Mawi, dilaporkan hilang sejak Minggu (12/1/2025) sore saat menyeberangi sungai seusai bekerja di ladang durian.

    Kepala Seksi Operasi dan Siaga (Kasi Ops) Kantor SAR Kelas A Padang Hendri membenarkan kedua korban telah ditemukan oleh tim SAR gabungan.

    “Iya, kedua korban yang terseret arus di Nagari Kambang Utara sudah ditemukan. Keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Hendri pada Rabu (15/1/2025).

    Menurut Hendri, kedua korban ditemukan di lokasi yang berbeda. Korban pertama, Zainudin, ditemukan pada pukul 14.05 WIB, sekitar 25,5 kilometer dari lokasi kejadian. Sementara korban kedua, Mawi, ditemukan pada pukul 16.50 WIB, sekitar 16 kilometer dari lokasi kejadian.

    “Jenazah kedua korban telah dibawa ke rumah duka di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan,” jelas Hendri.

    Dengan ditemukannya kedua korban, operasi pencarian yang melibatkan tim SAR gabungan resmi dihentikan. “Saat ini pencarian telah dihentikan karena kedua korban sudah ditemukan,” tambah Hendri tentang ditemukannya mayat korban terseret arus di Pesisir Selatan.

    Sebelumnya, pada Minggu (12/1), kedua pria tersebut dilaporkan terseret arus sungai saat menyeberang setelah bekerja di ladang durian. Kejadian ini menambah daftar panjang insiden tragis akibat derasnya arus sungai di wilayah tersebut.
     

  • Jangkar Tersangkut Karang Laut, 4 Pemancing di Situbondo Tenggelam
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Januari 2025

    Jangkar Tersangkut Karang Laut, 4 Pemancing di Situbondo Tenggelam Surabaya 16 Januari 2025

    Jangkar Tersangkut Karang Laut, 4 Pemancing di Situbondo Tenggelam
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
    – Empat orang
    pencari ikan
    tenggelam setelah perahu mereka karam di Perairan Laut Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, Rabu (15/1/2024) malam.
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Sruwi Hartanto, menyatakan bahwa kejadian
    perahu karam
    tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.
    Setelah menerima laporan mengenai insiden tersebut,
    Tim SAR
    yang terdiri dari anggota BPBD, kepolisian, dan tentara segera melakukan pencarian.
    “Saat mendapatkan laporan perahu karam itu, Tim SAR melakukan pencarian. Beruntung, para korban berhasil bertemu dengan nelayan yang melintas dan akhirnya ditolong,” ungkap Sruwi pada Kamis (16/1/2024).
    Keempat korban yang selamat adalah Asad Hadi (45), Hartono (43), Miskum (43), dan Ridwan Arif (20).
    Mereka berhasil kembali pulang setelah mengalami kejadian tersebut.
    Sruwi menjelaskan bahwa keempat korban berangkat untuk memancing pada pukul 14.00 WIB.
    Setelah tiga jam di tengah laut, cuaca mendung dan hujan membuat mereka memutuskan untuk pulang.
    Saat hendak menarik jangkar pada pukul 18.00 WIB, mereka mendapati jangkar tersangkut di batu karang.
    Kondisi ombak yang semakin besar menyebabkan perahu yang mereka tumpangi miring dan akhirnya terbalik.
    “Saat perahu terbalik, mereka tercebur ke laut, namun tetap berada di lokasi. Mereka kemudian kembali naik ke atas perahu yang terbalik itu sambil menunggu pertolongan,” ujarnya.
    Setelah sekitar satu jam terombang-ambing di atas perahu terbalik, keempat korban akhirnya ditemukan oleh nelayan yang melintas pada pukul 19.00 WIB.
    Mereka kemudian dibawa ke Pantai Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran.
    “Pukul 20.00 WIB, mereka berhasil bertemu dengan Tim SAR dan langsung dilakukan pemeriksaan medis. Mereka dinyatakan sehat dan kemudian kembali pulang ke rumah,” tambah Sruwi.
    Sruwi Hartanto juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati, mengingat
    cuaca ekstrem
    masih akan terus terjadi dalam waktu seminggu ke depan.
    “Jika cuaca mendung, lebih baik tidak dianjurkan untuk memancing sampai ke tengah laut,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nelayan Tenggelam di Perairan PIK 2 Imbas Cuaca Buruk, Begini Kondisinya Saat Ditemukan

    Nelayan Tenggelam di Perairan PIK 2 Imbas Cuaca Buruk, Begini Kondisinya Saat Ditemukan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEPULAUAN SERIBU – Tim SAR gabungan menemukan seorang nelayan yang tenggelam di sekitar perairan Pulau Cipir, Kepulauan Seribu, Jakarta.

    Korban yang diketahui bernama Wendy (30) ditemukan berdasarkan informasi dari nelayan yang sedang mencari ikan di sekitar Perairan PIK 2, Jakarta Utara.

    Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari mengatakan, tim SAR gabungan menemukan jenazah korban sekitar pukul 11.42 WIB, Senin (13/1/2025) kemarin.

    “Kami bersama unsur SAR gabungan kemudian melakukan proses evakuasi terhadap korban kemudian kita bawa menuju Dermaga Basarnas Pantai Mutiara untuk diidentifikasi oleh pihak kepolisian,” ucap Desiana, Selasa (14/1/2025).

    Operasi SAR terhadap jenazah korban dilakukan sejak Minggu (12/1/2025) dengan melakukan penyisiran hingga 8 NM dari lokasi kejadian menggunakan perahu karet, RBB 01 Jakarta, dan RIB milik Bakamla RI.

    Puluhan personil SAR gabungan dikerahkan dalam operasi SAR diantaranya terdiri dari Kantor SAR Jakarta, Polres Kepulauan Seribu, Pol Air Polda Metro Jaya, BPBD Jakarta Utara, nelayan, dibantu juga keluarga korban.

    Diberitakan sebelumnya, mendiang Wendy sedang mencari ikan seorang diri menggunakan perahu pada Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 16.00 WIB petang di sekitar perairan Pulau Cipir, Kepulauan Seribu, Jakarta.

    Malam harinya terjadi cuaca buruk, sehingga pihak keluarga korban mencoba untuk menghubungi korban.

    Namun, korban tak menjawab hingga Sabtu (11/1/2025) hingga akhirnya keluarga pun melaporkan hilangnya korban kepada petugas terkait.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Semua Korban Longsor Tiban Batam yang Hilang Ditemukan Meninggal Dunia

    Semua Korban Longsor Tiban Batam yang Hilang Ditemukan Meninggal Dunia

    Liputan6.com, Batam – Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan korban terakhir longsor di kawasan Tiban Koperasi, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Senin petang (13/1/2025). Dengan begitu, kesemua korban longsor yang hilang sudah berhasil ditemukan.

    Korban terakhir bernama Doni Aprianto, ditemukan dalam meninggal dunia di dalam timbunan material longsor. Sebelumnya tim SAR gabungan terlebih dahulu menemukan korban atas nama Linda Lusiana, sekitar pukul 15.30 WIB. 

    Komandan Pos Basarnas Batam Dedileus mengatakan. Pasangan suami istri ini ditemukan di titik lokasi kamar yang berdekatan dengan dapur. Keduanya ditemukan terbaring di atas kasur.

    Tim evakuasi sempat kesulitan mengangkat tubuh korban karena tertimbun lumpur tebal sehingga evakuasi dilakukan dengan manual

    “Saat ditemukan tubuh korban dipenuhi lumpur dalam keadaan utuh, Untuk pemakaman nantinya kami serahkan kepada keluarga. Sementara ini korban dibawa ke RS BP Batam,” ujarnya.

    Ia menambahkan, lamanya proses pencarian dua jasad korban yang terakhir disebabkan medan yang sulit dan cuaca hujan yang terus berubah-ubah.

    Selain itu ia meminta kepada Warga yang masih tinggal di tebing untuk waspada dan berhati-hati, selanjutnya untuk mitigasi pasca bencana akan ditangani BPBD.

    “Kami sudah melakukan antisipasi sebagai langkah mitigasi untuk mencegah potensi kejadian selanjutnya. Untuk imbauan kepada warga nanti kami serahkan ke camat setempat,” ujarnya.

    Di tempat yang sama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepri Muhammad Hasbi menyampaikan, BPBD akan segera masuk ke tahap penanganan pasca bencana. Menurutnya, bantuan akan diberikan kepada masyarakat terdampak, baik korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur.

    “Insya Allah, kita akan coba bantu. Untuk yang meninggal dunia, untuk rumah yang rusak, akan diberikan bantuan berdasarkan tingkat kerusakan,” ujar Muhammad di lokasi Longsor Hasbi, Senin sore (14/1/2025).

    Ia menegaskan bahwa proses pendataan masih berlangsung guna memastikan besaran kerugian yang diderita masyarakat.

    “Kita hitung dulu berapa sebenarnya kerugian yang ada. Semua bantuan akan diberikan sesuai hasil pendataan,” tambahnya.

     

  • Pemadam Kebakaran Masih Kesulitan Kendalikan Api, Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Bertambah

    Pemadam Kebakaran Masih Kesulitan Kendalikan Api, Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Bertambah

    JAKARTA – Petugas pemadam kebakaran masih kesulitan untuk mengendalikan kobaran api yang telah membakar sebagian besar wilayah lingkungan Pacific Palisades di Los Angeles, California, Amerika Serikat hingga rata dengan tanah, sementara api yang menyebar dan angin kencang masih mengancam masyarakat pada Hari Minggu.

    Pesawat menjatuhkan air dan bahan kimia pemadam api di perbukitan curam untuk membendung penyebaran Kebakaran Palisades ke arah timur. Televisi KTLA melaporkan bahwa petugas darat telah berhasil menyelamatkan sejumlah rumah, meskipun beberapa rumah lainnya hancur.

    “LA County mengalami malam yang penuh teror dan kesedihan yang tak terbayangkan,” kata Pengawas Los Angeles County Lindsey Horvath, melansir Reuters 13 Januari.

    Enam kebakaran yang terjadi secara bersamaan telah melanda kota terbesar kedua di AS tersebut sejak Selasa pekan lalu, menewaskan sedikitnya 14 orang (bertambah dari sebelumnya 13) hingga Minggu pagi. Sedikitnya 16 orang lainnya diyakini hilang.

    Sementara itu, Gubernur California Gavin Newsom memperkirakan, jumlah korban tewas akan bertambah.

    “Saya sudah mengerahkan tim SAR. Kami juga sudah mengerahkan anjing pelacak mayat dan kemungkinan masih banyak lagi,” katanya kepada program “Meet the Press” di NBC.

    Gubernur Newsom menambahkan, kebakaran tersebut kemungkinan akan menjadi bencana alam terburuk dalam sejarah AS “dari segi biaya yang terkait dengannya.”

    Terpisah, Administrator FEMA (Badan Penanggulangan Bencana Federal) Deanne Criswell mengatakan dalam wawancara Hari Minggu, personel militer yang bertugas aktif siap mendukung upaya pemadaman kebakaran, seraya menambahkan lembaga tersebut telah mendesak warga untuk mulai mengajukan bantuan bencana.

    “Kami memiliki dana untuk mendukung tanggapan ini, untuk mendukung pemulihan ini,” katanya kepada program “This Week” di ABC.

    Kebakaran tersebut telah merusak atau menghancurkan 12.000 bangunan, kata petugas pemadam kebakaran.

    Hingga hari Minggu, lebih dari 100.000 orang di Los Angeles County telah diperintahkan untuk mengungsi, sementara 87.000 lainnya menghadapi peringatan evakuasi.

    Api telah membakar seluruh lingkungan menjadi puing-puing yang membara, menghancurkan rumah-rumah orang kaya dan terkenal serta orang-orang biasa, dan meninggalkan pemandangan yang mengerikan.

    Selama 24 jam terakhir, Kebakaran Palisades menyebar ke area seluas 1.000 hektar (400 hektar), membakar lebih banyak rumah, menurut laporan para pejabat.

    Pejabat Cal Fire Todd Hopkins mengatakan, meskipun 11 persen dari Kebakaran Palisades kini telah terkendali, kebakaran tersebut telah membakar lebih dari 22.000 hektar (8.900 hektar).

    Hopkins mengatakan dalam konferensi pers, api telah menyebar ke Mandeville Canyon dan mengancam akan menjalar ke Brentwood, lingkungan kelas atas yang menjadi rumah bagi banyak selebritas, dan Lembah San Fernando. Kebakaran tersebut juga bergerak perlahan menuju jalan bebas hambatan utara-selatan 405.

  • 2 Orang yang Hilang Tertimbun Longsor di Perumahan Batam Ditemukan Meninggal Dunia

    2 Orang yang Hilang Tertimbun Longsor di Perumahan Batam Ditemukan Meninggal Dunia

    Liputan6.com, Batam – Dua dari 4 orang yang hilang tertimbun longsor di Perumahan Tiban Koperasi Blok S, Sekupang, Batam, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

    Heriawan Kusuma Ketua RT 04/7 kelurahan Tiban Baru saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (13/1/2025) mengatakan, korban yang sudah ditemukan berjumlah 2 orang, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan dibawa ke rumah sakit.

    “Bapak Mujiadi dan Ibu Sukarni ditemukan meninggal, sudah dibawa ke rumah sakit, untuk anaknya selamat,” ucap Heri.

    Heri juga mengatakan, korban selamat juga sudah dievakuasi ke RSOB. Mereka berhasil keluar dari rumahnya tanpa luka serius. Sementara itu, dan dua lainnya masih dalam proses pencarian.

    Proses Evakuasi

    Ketua RT bersama relawan dan aparat setempat terus berupaya melakukan evakuasi. Selain korban meninggal dan yang belum ditemukan sejumlah warga yang terdampak longsor telah dievakuasi ke rumah penampungan sementara yang disediakan oleh warga Blok U. Sebanyak enam kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal akibat longsor ini.

    “Kami berharap warga tetap bersabar dan berhati-hati selama tinggal di pengungsian hingga kondisi benar-benar aman,” ucap Heri.

    Heri menceritakan peristiwa longsor terjadi pada Senin dini hari (13/1/2025), sekitar pukul 01.30 WIB. Hujan deras yang berlangsung sejak Jumat sore membuat struktur tanah di sekitar tebing menjadi labil.

    “Kami mendengar suara gemuruh, kemudian tanah longsor langsung menimpa dua rumah yang berada di bawah tebing. Para korban tidak sempat menyelamatkan diri karena kejadian berlangsung cepat,” kata saksi mata di lokasi yang enggan disebut namanya.

    Hingga saat ini, proses evakuasi masih berlangsung dengan melibatkan tim SAR gabungan dan sejumlah relawan, bahkan beberapa ekor njing pelacak ikut diturunkan.

    Para korban yang meninggal dunia rencananya akan dimakamkan besok setelah proses visum selesai.

    Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat meninjau evakuasi korban mengatakan, agar peristiwa tersebut tidak terulang, pihaknya bersama Pemko dan bupati sudah berkomunikasi untuk pemetaan mitigasi.

    “Tidak sedikit masyarakat kita yang berada di lereng bukit dan pengalaman yang lalu sudah terjadi di Serasan sampai 21 orang yang meninggal dunia. Kami minta masyarakat berhati-hati pada cuaca ekstrem ini,” katanya.

    Dirinya juga mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Batam masih akan turun hujan, sehingga masyarakat diimbau untuk selalu waspada.

  • Longsor di Batam Hancurkan 5 Rumah, 4 Tewas Tertimbun

    Longsor di Batam Hancurkan 5 Rumah, 4 Tewas Tertimbun

    Batam, Beritasatu.com – Tanah longsor yang melanda Perumahan Tiban Koperasi, Sekupang, Kota Batam, mengakibatkan lima rumah hancur dan empat orang tewas tertimbun. Peristiwa tragis ini terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut.

    Longsor terjadi pada dini hari, ketika sebagian besar warga sedang tertidur. Menurut Sugiono, salah satu warga, ia mendengar suara gemuruh besar sebelum tanah longsor menimbun lima rumah.

    “Peristiwa itu terjadi pada subuh hari dan menimbun lima rumah. Empat orang tewas tertimbun longsor,” kata Sugiono.

    Tim SAR melaporkan, dari 17 orang yang terdampak, empat korban meninggal dunia, yakni Doni Aprianto, Linda, Mujadi, dan Sukarni. Sebanyak 13 orang lainnya berhasil diselamatkan.

    Evakuasi korban longsor di Batam berlangsung dramatis. Petugas gabungan dari kepolisian, TNI, dan SAR, bersama warga sekitar, berjibaku mengevakuasi korban yang tertimbun material bangunan dan tanah longsor sedalam 1 meter.

    Kapolsek Sekupang Kompol Benhur Gultom mengungkapkan, dua jenazah telah berhasil dievakuasi secara manual. Sementara itu, dua jenazah lainnya masih dalam proses evakuasi karena tertimbun puing-puing rumah.

    “Kami sudah berhasil mengevakuasi dua korban tertimbun longsor. Saat ini masih ada dua korban lagi yang sedang kami upayakan evakuasi karena tertimbun puing-puing rumah,” jelas Kompol Benhur.

    Korban longsor di Batam yang selamat mengalami luka, termasuk cedera kepala akibat terkena batu, telah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sementara itu, tim SAR gabungan masih menunggu kedatangan alat berat untuk membantu memindahkan material longsor dan puing-puing bangunan.

  • Longsor Melanda Perumahan Tiban Koperasi Batam, 4 Orang Dilaporkan Hilang

    Longsor Melanda Perumahan Tiban Koperasi Batam, 4 Orang Dilaporkan Hilang

    Liputan6.com, Batam – Longsor melanda perumahan Tiban Koperasi, di Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Senin dini hari (13/1/2025). Akibat peristiwa itu, 4 orang dilaporkan masih hilang tertimbun longsor. 

    Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang saat dikonfirmasi menyebutkan, ada 5 rumah di blok S yang terkena longsor akibat hujan deras yang turun selama dua hari di wilayah itu.

    Humas Kantor SAR Tanjungpinang Ardila kepada Liputan6.com, Senin (13/1/2025) mengatakan, pihaknya telah mengerahkan sejumlah petugas untuk mencari korban yang masih hilang tertimbun material longsor.

    “Tim SAR gabungan bersama-sama mengevakuasi korban yang masih terjebak di dalam rumah,” ujarnya.

    Sebanyak 13 orang yang selamat berhasil dievakuasi dan dirujuk ke RS Otorita Batam. Sementara 4 korban lain masih dalam proses pencarian.

    Berikut data korban hilang dan selamat longsor Perumahan Tiban Koperasi Blok S:

    Korban yang masih hilang:

    Blok S28: Doni Aprianto, Linda lucina

    Blok S27: Mujiadi, Sukarni 

    Korban yang selamat:

    Blok S30: Riski, Hesti, Harun, Salman

    Blok S29: Leni, Bintang

    Blok S28: Pranaya Dirga

    Blok S27: Dwi (anak)

    Blok S26: Armi, Nery, Aqila, dan Satir.