Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Pemuda Masjid Dunia minta remaja masjid beri layanan kepada pengungsi

    Pemuda Masjid Dunia minta remaja masjid beri layanan kepada pengungsi

    Banyak masyarakat yang terdampak banjir dan mengungsi. Remaja masjid diharapkan bisa turun membantu tim SAR yang telah sibuk melakukan evakuasi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Pemuda Masjid Dunia Said Aldi Al Idrus meminta remaja masjid di setiap daerah yang wilayahnya dilanda bencana banjir bandang untuk dapat memberikan layanan dan pertolongan kepada pengungsi.

    “Banyak masyarakat yang terdampak banjir dan mengungsi. Remaja masjid diharapkan bisa turun membantu tim SAR yang telah sibuk melakukan evakuasi,” ujar Said dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, hal tersebut penting untuk dilakukan karena beberapa wilayah di Indonesia pada saat ini, seperti Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat dilanda banjir.

    Selain itu, dia meminta kepada seluruh masjid di wilayah terdampak banjir agar membuka pintu selebar-lebarnya untuk menjadi hunian darurat bagi warga yang membutuhkan.

    Sementara itu, dia mengatakan Pemuda Masjid Dunia prihatin terhadap kondisi masyarakat yang terdampak banjir hingga kehilangan rumah dan harus mengungsi.

    “Semoga kita sabar dan tabah dalam menghadapi musibah ini. Mari kita sama-sama berdoa agar musibah banjir dan longsor yang terjadi cepat selesai,” katanya.

    Pada kesempatan berbeda, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah telah bergerak cepat dalam mengirimkan bantuan sejak awal bencana banjir bandang hingga longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, maupun Sumatera Barat.

    “Pemerintah bergerak cepat. Kami dari hari-hari pertama sudah bereaksi, sudah mengirim bantuan dan reaksi melalui jalur darat dan udara. Akan tetapi, memang kondisinya sangat berat, banyak yang terputus, cuaca juga masih tidak memungkinkan, kadang-kadang juga helikopter dan pesawat kita sulit untuk mendarat,” kata Presiden dalam acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Jakarta, Jumat.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 62 Orang Meninggal Dunia, 65 Masih Hilang

    62 Orang Meninggal Dunia, 65 Masih Hilang

    Polda Sumut memaksimalkan seluruh sumber dayanya dalam operasi penanggulangan bencana ini:

    • Sat Brimob: Bertugas membuka jalan yang tertutup material longsor, melakukan evakuasi dan SAR korban, serta mendirikan posko darurat dan dapur umum untuk pengungsi.

    • Bid TIK: Menjamin komunikasi tim SAR dan warga dengan menyediakan jaringan internet Starlink, sebuah inovasi teknologi untuk mengatasi blank spot akibat putusnya jaringan konvensional.

    • Bid Dokkes: Memberikan pelayanan kesehatan, pemeriksaan medis, dan memastikan sanitasi di lokasi pengungsian terjaga.

    • Ditlantas: Melakukan rekayasa lalu lintas dan pengawalan logistik kemanusiaan ke daerah sulit dijangkau.

    Dukungan juga datang dari Bhayangkari Daerah Sumut yang menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok, pakaian, selimut, dan perlengkapan anak ke Tapteng, Sibolga, dan Taput.

    Sebagai langkah lanjutan, Polda Sumut berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk meminta bantuan helikopter BKO guna mempercepat evakuasi dan distribusi logistik ke daerah yang terisolasi.

    “Sumber daya kami optimalkan. Kami terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan memperkuat operasi SAR terpadu untuk menemukan korban yang hilang dan membantu pemulihan masyarakat,” ujarnya.

  • Petinggi Perusahaan Konstruksi Ditangkap Terkait Kebakaran Hong Kong

    Petinggi Perusahaan Konstruksi Ditangkap Terkait Kebakaran Hong Kong

    Anda sedang membaca rangkuman Dunia Hari Ini edisi Jumat, 28 November 2025.

    Dalam laporan ini, kami merangkum kejadian dunia selama 24 jam terakhir, dan mengawalinya dari Hong Kong.

    Petinggi perusahaan konstruksi Hong Kong ditangkap

    Polisi Hong Kong menangkap sejumlah petinggi sebuah perusahaan konstruksi atas dugaan pembunuhan terkait kebakaran terburuk di Hong Kong, yang menewaskan 83 orang dan puluhan lainnya dinyatakan hilang.

    Pada Jumat dini hari, petugas pemadam kebakaran sebagian besar sudah berhasil mengendalikan api yang berkobar selama lebih dari 24 jam, yang menghanguskan kompleks perumahan Wang Fuk Court di distrik utara Tai Po.

    Sementara itu, Kemenlu RI mengonfirmasi dua warga Indonesia meninggal dunia yang melanda kompleks perumahan Wang Fuk Court.

    “Hingga saat ini ada dua WNI dinyatakan meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka,” ujar Kemlu dalam keterangan tertulis, Kamis kemarin.

    Bencana alam di Thailand dan Indonesia

    Tim SAR di Thailand menyiapkan drone dan helikopter untuk mengirimkan bantuan pasokan bagi warga yang terdampar di atap rumah, Kamis kemarin.

    Pemerintah Thailand mengatakan korban tewas sudah mencapai lebih dari 50 orang dalam banjir parah akibat hujan deras selama seminggu yang terjadi di sembilan provinsi.

    Sementara di Sumatra, tim SAR berjuang keras untuk menjangkau masyarakat yang terisolasi akibat tanah longsor dan banjir di tiga provinsi.

    Siklon tropis memicu banjir dan tanah longsor, dengan setidaknya 100 orang hilang dan pemadaman listrik serta infrastruktur yang rusak menghambat upaya penyelamatan.

    Video warga Palestina dieksekusi pasukan Israel

    Sebuah video beredar menampilkan dua warga Palestina “dieksekusi” oleh pasukan Israel di Tepi Barat.

    Militer Israel mengatakan telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut.

    Dalam videonya, kendaraan Israel terlihat membawa pasukan dengan senapan dan mengepung sebuah gedung, sementara sebuah mesin menerobos gerbang.

    Warga Palestina kemudian keluar dari gedung dengan tangan terangkat ke udara sebagai tanda menyerah, sebelum tergeletak di tanah dan ditendang oleh salah satu tentara Israel, sebelum kemudian ditembak.

    Undang-undang perlindungan perempuan di Italia

    Parlemen Italia menyetujui undang-undang yang menjadikan pembunuhan terhadap perempuan sebagai kejahatan, yang pelakunya bisa dikenakan hukuman penjara seumur hidup.

    Undang-undang yang didukung oleh kabinet konservatif Perdana Menteri Giorgia Meloni ini muncul sebagai tanggapan atas serangkaian pembunuhan dan kekerasan lain yang menargetkan perempuan di Italia.

    Undang-undang tersebut mencakup penindakan lebih tegas terhadap kejahatan berbasis gender, termasuk penguntitan, dan pornografi balas dendam.

    “Kami telah menggandakan dana untuk pusat dan tempat penampungan anti-kekerasan, mempromosikan hotline darurat, dan menerapkan kegiatan pendidikan dan peningkatan kesadaran yang inovatif,” demikian pernyataan PM Giorgia.

  • Lembaga Tanggap Bencana Berjibaku di Tengah Keterbatasan Anggaran

    Lembaga Tanggap Bencana Berjibaku di Tengah Keterbatasan Anggaran

    Bisnis.com, JAKARTA — Status darurat bencana yang melanda sejumlah wilayah Indonesia kini dihadapkan pada persoalan lain yang tak kalah krusial yakni minimnya anggaran lembaga-lembaga penanganan bencana.

    Pemerintah telah menetapkan status darurat bencana di Provinsi Aceh dan Sumatra Barat menyusul banjir dan longsor yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kabupaten Lumajang juga menaikkan status darurat setelah adanya aktivitas erupsi Gunung Semeru.

    Di tengah upaya penanganan yang berlangsung serentak di berbagai daerah, muncul kekhawatiran terkait terbatasnya anggaran yang dimiliki lembaga penopang operasi tanggap darurat. Pemangkasan anggaran akibat efisiensi pemerintah pusat membuat kesiapan lembaga teknis berada dalam sorotan.

    Badan SAR Nasional (Basarnas) tahun ini hanya mendapat pagu indikatif sekitar Rp1 triliun, turun dari usulan awal Rp1,4 triliun untuk kebutuhan operasional 2025. 

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ikut terdampak. Anggarannya terpangkas menjadi Rp1,4 triliun dari sebelumnya Rp2,8 triliun, padahal lembaga ini memegang peran vital dalam penyediaan peringatan dini dan pemantauan cuaca ekstrem yang makin intens.

    Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hanya mengantongi sekitar Rp956,97 miliar setelah penyesuaian anggaran dilakukan. 

    Minimnya anggaran pada lembaga-lembaga kunci ini menjadi catatan penting di tengah meningkatnya kebutuhan penanganan darurat di beberapa wilayah. 

    Untuk mengatasi persoalan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan pemerintah pusat dan daerah telah diberi ruang untuk melakukan pergeseran anggaran agar penanganan tanggap darurat tidak terhambat prosedur administratif.

    Kementerian/lembaga teknis dan pemerintah daerah diminta segera mengaktifkan mekanisme penggunaan dana tak terduga untuk mempercepat penanganan darurat bencana yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    “BNPB bisa menggunakan Dana Siap Pakai. Secara administratif dan keuangan tidak ada masalah untuk deployment dukungan infrastruktur maupun bantuan lain yang dibutuhkan,” ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (27/11/2025).

    Kebijakan tersebut juga berlaku bagi pemerintah daerah yang wilayahnya terdampak bencana hidrometeorologi.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, kata dia, telah mengonfirmasi bahwa daerah diperbolehkan mengalihkan pos anggaran demi mempercepat respons kedaruratan.

    “Untuk pergeseran alokasi-anggaran di daerah juga dibuka. Ini adalah masalah kemanusiaan yang harus kita selesaikan secepat-cepatnya, semaksimal mungkin,” katanya.

    Dalam rapat terbatas itu, gubernur, wali kota, dan bupati juga diminta segera mengidentifikasi kebutuhan paling mendesak, termasuk logistik, akses pergerakan tim SAR, perbaikan sementara infrastruktur vital, dan dukungan layanan publik bagi pengungsi.

    Pratikno memastikan bahwa pemerintah pusat akan terus melakukan evaluasi harian terhadap kondisi di lapangan, termasuk perkembangan cuaca, situasi pengungsian, dan kebutuhan rehabilitasi awal.

    “Koordinasi lintas instansi dipastikan berjalan untuk memastikan percepatan pemulihan warga terdampak,” ujarnya.

    Prabowo Minta Penanganan Cepat

    Presiden Prabowo Subianto telah menggelar rapat terbatas bersama dengan 20 anggota Kabinet Merah Putih pada Kamis (27/11/2025) di Istana Merdeka.

    Dalam rapat tersebut, Presiden membahas sejumlah hal, antara lain stimulus ekonomi serta kesiapan menghadapi Natal dan Tahun Baru di seluruh wilayah Indonesia.

    Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya mengatakan salah satu pokok pembahasan penting adalah instruksi Presiden agar seluruh sektor terus bergerak cepat dalam mengevakuasi korban terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat serta memastikan bantuan terus-menerus dikirimkan ke lokasi-lokasi terdalam.

    “Presiden telah memerintahkan Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Kemen PU dan Kemensos serta tim medis dan kesehatan TNI–Polri dan Kemenkes untuk terus dikerahkan dalam penanganan bencana tersebut,” ujar Teddy dikutip dari Instagram Sekretariat Kabinet, Kamis (27/11/2025).

    Teddy menambahkan, pada malam terjadinya bencana di Tapanuli, Presiden langsung menghubungi Kepala BNPB dan Kepala Basarnas beserta tim untuk segera menuju lokasi melakukan evakuasi cepat. Selanjutnya menggunakan teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan.

    “Menko PMK, Pratikno, selaku koordinator, ditugaskan Bapak Presiden untuk terus memantau dan mengoordinasikan jalannya evakuasi serta penanganan para korban terdampak,” jelasnya.

     

  • 3 Orang Tewas Tersapu Banjir Bandang di Malalak Agam Sumbar, SAR Terus Cari Korban

    3 Orang Tewas Tersapu Banjir Bandang di Malalak Agam Sumbar, SAR Terus Cari Korban

    JAKARTA – Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran mencari para korban diduga hanyut terbawa arus banjir bandang yang melanda Jorong Toboh, Nagari (desa) Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), pada Rabu 26 November.

    “Tadi sudah ada dua orang korban yang kita evakuasi dalam kondisi meninggal dunia dengan jenis kelamin laki-laki,” kata salah seorang personel Basarnas Padang Tomi di Kabupaten Agam pada Kamis, disitat Antara. 

    Sementara untuk tiga korban luka-luka, kata dia, sudah dibawa ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan perawatan intensif. 

    Tim SAR gabungan juga berhasil mengevakuasi dua orang lanjut usia (lansia) yang terjebak banjir.

    Tomi mengatakan, hingga kini petugas gabungan dari berbagai instansi masih melakukan penyisiran pencarian korban yang diduga hanyut terbawa arus banjir bandang, termasuk mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah.

    Sementara itu salah seorang warga Malalak, Kabupaten Agam, bernama Nova mengatakan kejadian nahas tersebut terjadi pada Rabu 26 November sekitar pukul 15.45 WIB. 

    Pada saat kejadian, ia dan anggota keluarga lainnya sedang berada di rumah.

    “Saat kejadian saya dan anggota keluarga sedang di dalam rumah. Beruntung kami selamat, meskipun puing-puing banjir bandang sampai ke rumah,” ujarnya.

    Sesaat setelah kejadian Nova menyaksikan langsung banyak bangunan, terutama rumah-rumah warga yang ambruk, serta tumpukan material banjir seperti kayu, batu, lumpur menyelimuti perkampungan warga.

    “Yang saya tahu ada dua korban yang meninggal dunia,” sebut dia.

    Terpisah, Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar Ilham Wahab mengatakan hingga Kamis siang tercatat tiga korban meninggal dunia akibat dihantam banjir bandang di Kecamatan Malalak.

    “Tercatat ada tiga yang meninggal dan dua dalam pencarian. Tapi angka ini masih dinamis bisa berubah karena petugas masih melakukan pencarian,” ucapnya.

  • 7 Fakta Terkait Bencana Banjir dan Longsor di Sumut, Tiga Daerah Berstatus Tanggap Darurat Bencana

    7 Fakta Terkait Bencana Banjir dan Longsor di Sumut, Tiga Daerah Berstatus Tanggap Darurat Bencana

    Bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, menerjang sebagian besar wilayah Sumut dalam tiga hari terakhir. Data rekapitulasi yang dikeluarkan Polda Sumut mencatat, total 86 kejadian bencana hidrometeorologi di 11 kabupaten/kota, yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.

    Bencana yang paling mendominasi adalah tanah longsor dengan 59 kejadian, diikuti banjir 21 kejadian, pohon tumbang 4 kejadian, dan puting beliung 2 kejadian.

    Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan membenarkan data tersebut, dan menyampaikan duka cita mendalam atas korban yang berjatuhan.

    “Bencana alam ini diakibatkan oleh curah hujan yang sangat tinggi di beberapa hari terakhir. Secara keseluruhan, kami mencatat ada 72 korban dalam rentang waktu tersebut, di mana 24 orang meninggal dunia, 37 luka ringan, 6 luka berat, dan masih ada 5 orang dalam pencarian,” kata Ferry.

    Diketahui sebanyak 11 kabupaten/kota yang terdampak, antara lain Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Nias Selatan (Nisel), Pakpak Bharat, Serdang Bedagai (Sergai), Tapanuli Tengah (Tapteng), Tapanuli Utara (Taput), Nias, Tapanuli Selatan (Tapsel), Humbahas, Kota Padang Sidempuan, dan Kota Sibolga.

    Ferry merinci, wilayah yang mencatat jumlah korban meninggal dunia paling banyak berada di Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) 20 kejadian bencana dan 49 korban, termasuk 12 meninggal dunia dan 34 luka ringan.

    Kemudian, Polres Sibolga 6 kejadian bencana (longsor) dan 12 korban, termasuk 5 meninggal dunia dan 4 orang masih dalam pencarian. Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) 14 kejadian bencana dan 5 korban, termasuk 4 meninggal dunia.

    “Meskipun cuaca secara keseluruhan masih hujan dengan intensitas tinggi, personel di lapangan terus bekerja keras. Saat ini, debit air di lokasi banjir masih mencapai ketinggian sekitar 1 meter di beberapa titik,” katanya.

    Untuk penanggulangan bencana, Polda Sumut telah mengerahkan total 492 personel yang terdiri dari Satbrimob (352 Personel), Dit Samapta (121), Bid Dokkes (11), dan Bid TIK (8).

    Tindakan kepolisian yang telah dilakukan mencakup melaksanakan TPTKP (Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara) di lokasi bencana. Melakukan evakuasi terhadap korban bencana alam. Melaksanakan pengamanan dan pengaturan di lokasi jalan yang terdampak material longsor. Serta melanjutkan pencarian bersama BPBD dan stakeholder terhadap 5 korban yang belum ditemukan.

    Polda Sumut juga telah menyiapkan sejumlah langkah lanjutan sebagai respons cepat terhadap situasi ini.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat di seputaran lokasi bencana agar selalu waspada dan antisipatif mengingat situasi cuaca yang belum membaik. Selain melanjutkan pencarian, kami akan berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk menyediakan tempat pengungsian dan membangun Posko Darurat Bantuan/Posko Tanggap Bencana sebagai Quick Respond Polri,” kata Ferry menutup.

    Sementara itu, Basarnas mengintensifkan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) korban yang terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara meliputi Kota Sibolga dan Tapanuli Raya, seiring meluasnya titik bencana dan bertambahnya laporan warga hilang.

    Kepala Kantor SAR Nias Putu Arga Sudjarwadi dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu malam (26/11/2025) mengatakan, tim SAR gabungan telah dikerahkan secara penuh dalam 24 jam terakhir ke seluruh titik prioritas untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir maupun tertimbun material longsor.

    “Sudah disebar di beberapa titik pada hari kedua operasi SAR digelar,” ujarnya.

    Operasi SAR melibatkan tim sar gabungan dari Pos SAR Sibolga, TNI/Polri, BPBD, Polairud, serta unsur relawan di Sumatera Utara. Masing-masing dilengkapi peralatan lengkap dan profesional meliputi armada kendaraan SAR darat dan air, peralatan medis, alat komunikasi, dan drone thermal.

    Putu mengungkapkan bahwa mulai dari putusnya akses jalan penghubung utama, tingginya gelombang air laut hingga padamnya jaringan listrik dan gangguan jaringan telekomunikasi menjadi tantangan serius yang dihadapi tim petugas gabungan.

    “Upaya pencarian tetap dilakukan dengan menyesuaikan kondisi keselamatan petugas,” katanya.

    Basarnas mengkonfirmasi berdasarkan data pusat pengendalian operasi, banjir bandang – tanah longsor menimbulkan dampak signifikan pada sejumlah wilayah di Kabupaten Tapanuli Tengah; mulai dari Kecamatan Badiri, Pinangsori, Lumut, Sarudik, Tukka, Pandan, Sibabangun, Tapian Nauli, dan Kolang.

    Data terkini sementara mencatat ada lebih dari 1.902 keluarga menjadi korban bencana di Tapanuli Tengah dengan jumlah korban terbanyak di Kecamatan Kolang 1.261 keluarga.

    “Satu keluarga berjumlah empat orang dinyatakan meninggal dunia akibat tertimbun longsor,” kata Putu.

    Sedangkan di Tapanuli Selatan, banjir bandang dan longsor melanda wilayah Aek Ngadol, Hutagodang, Garoga, Batuhoring, dan Hapesong Baru dalam wilayah administrasi Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Basarnas mencatat ada sebanyak enam warga meninggal akibat banjir bandang dan tujuh warga terdampak longsor di Parsariran, Hapesong Baru.

    Lalu di Kota Sibolga mayoritas korban berada di Kecamatan Sibolga Selatan dengan korban meninggal sementara sebanyak delapan orang, dan 21 orang dilaporkan hilang.

    Putu Arga mengungkapkan sedikitnya ada tiga lokasi pengungsian yang disiapkan antara lain GOR Pandan di Tapanuli Tengah, gedung SMPN 5 Parombunan di Kota Sibolga, serta RS Bhayangkara Batang Toru dan lokasi pengungsian desa setempat untuk wilayah Tapanuli Selatan.

     

  • Meutya Hafid Minta Operator Percepat Perbaikan Sinyal Terdampak Bencana di Sumut

    Meutya Hafid Minta Operator Percepat Perbaikan Sinyal Terdampak Bencana di Sumut

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memastikan pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh operator seluler untuk mempercepat pemulihan jaringan komunikasi di wilayah Sumatra Utara yang terdampak cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Senyar.

    Sejumlah wilayah di Sumatera Utara mengalami gangguan jaringan menyusul bencana banjir bandang dan tanah longsor. Kabupaten Tapanuli Selatan dilaporkan terdampak paling parah dengan sekitar 3.000 warga mengungsi, sementara di Kabupaten Mandailing Natal sebanyak 776 warga mengungsi akibat banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem lainnya.

    Menanggapi putusnya jaringan di berbagai titik, Meutya menegaskan langkah cepat telah ditempuh pemerintah.

    Hal ini disampaikan usai dirinya mendampingi Presiden Prabowo Subianto menyambut kedatangan Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/11/2025).

    “Ini sudah kita koordinasikan dengan operator seluler. Itu rata-rata instalasi BTS milik operator seluler. Jadi, kita minta mereka terus memantau dan segera melakukan perbaikan, dan yang paling utama juga menginformasikan kepada masyarakat titik-titik mana saja yang terdampak,” ujarnya.

    Lebih lanjut, dia juga menjelaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital telah menyediakan informasi lokasi gangguan jaringan.

    Harapannya, pemerintah mendorong operator untuk mempercepat proses pemulihan, mengingat komunikasi menjadi kebutuhan vital terutama bagi warga yang berada di lokasi bencana. Perbaikan jaringan juga dibutuhkan untuk mendukung koordinasi penanganan darurat oleh tim SAR dan pemerintah daerah.

    “Kami melalui website Komdigi sudah memberikan titik-titiknya, atas laporan dari operator seluler. Tapi kita minta operator seluler juga proaktif kepada… apa, penggunanya untuk selalu memberi tahu jika ada gangguan-gangguan. Mudah-mudahan cepat diperbaiki,” tandas Meutya.

  • 24 Orang Meninggal dan 11 Kabupaten/Kota Terdampak

    24 Orang Meninggal dan 11 Kabupaten/Kota Terdampak

    Jakarta – Sebanyak 24 orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Jumlah korban meninggal berdasarkan dari tujuh kabupaten/kota di Sumut yang dilanda bencana hidrometeorologi.

    “Totalnya ada 72 orang, 24 orang meninggal dunia, luka ringan 37 orang, luka berat 6 orang, dan dalam pencarian 5 Orang,” kata kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintuka, seperti dilansir detikSumut, Rabu (26/11/2025).

    Ferry mengatakan ada puluhan lokasi yang terdampak bencana alam yang terdiri dari banjir, longsor, pohon tumbang, dan puting beliung.

    “Jumlahnya 86 bencana alam, tanah longsor 59 titik, banjir 21 titik , pohon jatuh 4 titik, dan puting beliung 2 titik,” ungkapnya.

    Korban itu dari bencana alam di 11 kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Utara, meliputi Kabupaten Mandailing Natal, Nias, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Sergai, Tapteng, Taput, Humbahas, Padang Sidempuan, dan Kota Sibolga.

    Puan Minta Evakuasi Korban Banjir Bandang Dipercepat

    Merespon banjir bandang yang terjadi di sejumlah daerah di Sumut, Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah mempercepat proses evakuasi korban. Puan mengatakan kebutuhan logistik warga terdampak harus dipenuhi pemerintah.

    “DPR RI menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam atas bencana alam di sejumlah daerah di Sumatera Utara. Kita harap proses evakuasi yang masih dilakukan tim SAR berjalan dengan lancar,” kata Puan dalam keterangannya, Rabu (26/11/2025).

    Puan mengatakan bencana itu berdampak pada kehidupan masyarakat. Puan mengatakan pemerintah juga harus menyiapkan trauma healing bagi korban.

    “Pemda beserta stakeholder terkait perlu juga menyiapkan layanan trauma healing bagi warga. Bencana alam tidak pernah mudah untuk dilalui, apalagi bagi mereka yang kehilangan,” ujarnya.

    Bantuan Logistik ke Korban Banjir Terkendala Akses

    Sementara itu, Pemprov Sumut mengirimkan bantuan logistik, tim dan peralatan evakuasi ke sejumlah daerah yang terkena bencana banjir dan longsor. Namun hingga saat ini bantuan logistik masih belum tersalurkan karena terkendala akses.
    “Personel BPBD juga telah dikirim ke lokasi bencana, beserta alat-alat yang dibutuhkan,” kata Kadis Kominfo Sumut Erwin Hotmansah Harahap dalam keterangannya, Rabu (26/11/2025).

    BPBD Sumut juga telah menyiapkan bantuan paket senilai Rp 60 juta beserta peralatan penanganan bencana. Peralatan yang dikirim untuk evakuasi dan penyelamatan berupa 4 unit perahu karet, 2 unit mesin perahu, 2 unit dongkrak angin, 2 unit genset, 6 unit pompa jinjing, 4 unit pompa kohler, 2 tenda pengungsi, 2 unit starlink, 2 unit chainsaw, dan 42 unit lampu lentera.

    Erwin juga mengungkapkan, Pemprov telah berkoordinasi dengan BNPB Republik Indonesia untuk bantuan dana siap pakai kepada kabupaten terdampak. Pemprov juga berkoordinasi dengan BUMN untuk bantuan pada masyarakat.

    “Pemprov juga telah berkoordinasi dengan BUMN seperti Pertamina, Inalum, PLN, Antam untuk bantuan masyarakat yang terdampak,” ujarnya.

    Lalu, bagaimana kondisi terkini banjir bandang yang menerjang sejumlah daerah di Sumut? Simak laporan langsung dari lokasi bersama detikSumut hanya di detikPagi edisi Kamis (27/11/2025).

    Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

    “Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!”

    (vrs/vrs)

  • Puan Maharani Desak Pemerintah Percepat Bantuan untuk Korban Banjir Sumut

    Puan Maharani Desak Pemerintah Percepat Bantuan untuk Korban Banjir Sumut

    Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR Puan Maharani mendesak pemerintah segera mengirimkan bantuan bagi warga yang terdampak banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara.

    “DPR RI menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam atas bencana alam di sejumlah daerah di Sumatera Utara. Kita harap proses evakuasi yang masih dilakukan tim SAR berjalan dengan lancar,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (26/11/2025).

    Puan menekankan agar seluruh kebutuhan masyarakat terdampak segera dipastikan terpenuhi, baik yang masih bertahan di rumah maupun yang mengungsi.

    “Pemberian bantuan logistik jangan sampai terlambat, dan area tempat pengungsian harus dipastikan kenyamanannya,” ungkap dia.

    Tak hanya bantuan dasar, Puan meminta Pemda dan instansi terkait menyiapkan layanan trauma healing bagi warga, terutama mereka yang kehilangan anggota keluarga.

    “Bencana alam tidak pernah mudah untuk dilalui, apalagi bagi mereka yang kehilangan,” jelas dia.

    Ketua DPP PDIP ini mengingatkan, pentingnya koordinasi lintas instansi agar proses evakuasi dan penanganan berjalan efektif. “Hindari ego sektoral, pastikan keselamatan masyarakat yang paling utama,” kata dia.

    Puan juga mendorong percepatan pemulihan infrastruktur vital yang rusak seperti jalan, jembatan, serta akses logistik dan pendidikan.

    “Segera relokasi sementara sekolah dan jalur alternatif logistik, agar pemulihan pendidikan dan ekonomi tidak tertunda,” tuturnya.

    “Sekali jalan terputus, sekolah tak bisa diakses, petani dan UMKM tak bisa angkut hasil,” sambungnya.

    Puan menegaskan, DPR akan mengawal setiap langkah penanggulangan bencana hingga masa rehabilitasi agar tidak ada warga yang merasa ditinggalkan Pemerintah.

    “DPR akan mengawal setiap meter jalan, setiap anak kembali ke sekolah, setiap petani bisa angkut lagi hasil panen,” pungkasnya.

     

  • DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Sibolga
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 November 2025

    DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Sibolga Nasional 26 November 2025

    DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Sibolga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah bergerak cepat memberikan bantuan bagi warga terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut).
    Dia mengingatkan agar kebutuhan logistik dan layanan kesehatan masyarakat terdampak, khususnya yang berada di tenda pengungsian, harus benar-benar terpenuhi.
    “Setiap kebutuhan masyarakat terdampak harus menjadi perhatian Pemerintah. Pemberian bantuan logistik jangan sampai terlambat, dan area tempat pengungsian harus dipastikan kenyamanannya,” ujar Puan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/11/2025).
    Politikus PDI-P itu juga meminta pemerintah daerah bekerja sama dengan para pemangku kebijakan lainnya untuk menyediakan layanan
    trauma healing
    bagi warga.
    Puan mengingatkan bahwa bencana yang terjadi tidak hanya meluluhlantakkan bangunan, tapi juga berdampak terhadap psikologis masyarakat.
    “Dan Pemda beserta stakeholder terkait perlu juga menyiapkan layanan trauma healing bagi warga. Bencana alam tidak pernah mudah untuk dilalui, apalagi bagi mereka yang kehilangan,” kata Puan.
    “Hindari ego sektoral, pastikan keselamatan masyarakat yang paling utama,” sambungnya.
    Puan menegaskan bahwa seluruh jajaran DPR RI menyampaikan keprihatinan atas bencana tersebut.
    Dia berharap proses evakuasi korban dan penanganan bencana tersebut bisa berjalan lancar.
    “DPR RI menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam atas bencana alam di sejumlah daerah di
    Sumatera Utara
    . Kita harap proses evakuasi yang masih dilakukan tim SAR berjalan dengan lancar,” pungkasnya.
    Diberitakan sebelumnya,
    bencana banjir
    dan longsor yang melanda tujuh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah mengakibatkan 17 warga meninggal dunia.
    Hal itu berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Polda Sumut pada Rabu (26/11/2025) pagi.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan ada empat kabupaten/kota yang musibah longsor dan banjirnya datang bersamaan, yakni Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah (Tapteng), dan Tapanuli Selatan (Tapsel).
    Sementara itu, tiga wilayah lain seperti Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Mandailing Natal, dan Nias Selatan hanya terendam banjir.
    Namun, Abdul Muhari menjelaskan bahwa data yang disampaikan BNPB bersifat sementara dan masih berpotensi mengalami perkembangan sesuai dengan hasil kaji cepat lanjutan di lapangan.
    Adapun 17 orang yang meninggal dunia akibat bencana terdiri dari lima warga di Sibolga, delapan orang di Tapsel, dan empat orang di Tapteng.
    Abdul Muhari mengatakan, bencana di Sibolga ditandai dengan cuaca ekstrem hujan deras dalam durasi lebih dari dua hari. Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Sibolga Utara, Sibolga Selatan, dan Kota.
    “Dari laporan visual, banjir mengalir cukup deras dan menghantam rumah, menyeret kendaraan hingga infrastruktur lain yang dilewatinya. Arus air itu juga membawa material seperti lumpur, batang pohon, puing bangunan, dan sampah rumah tangga,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya.
    Berdasarkan data dari Polda Sumut, longsor di Sibolga mengakibatkan lima orang tewas.
    Selanjutnya di Tapsel, dari hasil kaji cepat BNPB, banjir dan longsor berdampak di 11 kecamatan, yakni Kecamatan Sipirok, Marancar, Batang Toru, Angkola Barat, Muara Batang Toru, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Tanah Timbangan, dan Angkola Muaratais.
    “Bencana banjir dan tanah longsor telah menyebabkan delapan warga meninggal dunia, 58 luka-luka, dan 2.851 warga terpaksa harus mengungsi,” kata Abdul Muhari.
    Sementara itu di Tapanuli Utara, 50 unit rumah terdampak dan dua jembatan terputus akibat banjir serta tanah longsor.
    Saat ini, BPBD Tapanuli Utara dan tim gabungan melaksanakan pendataan dan merekomendasikan jalur alternatif di Kecamatan Pangaribuan, Taput-Silantom sebagai akses jalan sementara.
    Kemudian, kata Abdul Muhari, di Tapteng, banjir terjadi di sembilan kecamatan, antara lain Kecamatan Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, Barus, Sorkam, dan Pinangsori.
    Akibat musibah ini, sebanyak 1.902 unit rumah yang terdampak.
    “BPBD Tapanuli Tengah dan tim gabungan mendirikan tenda pengungsi serta mendistribusikan bantuan sembako kepada warga terdampak,” ujar Abdul.
    Sementara itu, berdasarkan keterangan Bupati Tapteng Masinton Pasaribu, di wilayahnya ada empat orang yang meninggal dunia tertimbun longsor, terdiri dari seorang ibu dan tiga anaknya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.