Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Sepekan Longsor Pekalongan, Sisa 1 Korban yang Belum Ditemukan

    Sepekan Longsor Pekalongan, Sisa 1 Korban yang Belum Ditemukan

     

    Liputan6.com, Pekalongan – Sepekan usai tragedi longsor melanda Desa kasimpar, Petungkriyono, Pekalongan, Jateng, menyisakan satu orang korban yang masih belum ditemukan.

    Komandan Kodim 0710/Pekalongan Letkol Infantri Rizky Aditya di Pekalongan, Senin (27/1/2025) mengatakan, sebanyak 25 korban longsor Pekalongan sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan tersisa satu korban atas nama Teguh Imanto belum bisa ditemukan.

    “Lokasi di Desa Kasimpar, baik di rumah sekdes, pemancingan, dan kafe Allo Coffe sudah dinyatakan bersih dari korban tanah longsor. Akan tetapi, korban yang dilaporkan hilang masih menyisakan satu orang bernama Teguh Imanto,” katanya.

    Tim gabungan fokus melakukan penyisiran sungai di wilayah pegunungan Petungkriyono dari Desa Kasimpar hingga Kayupuring, Minggu (26/1/2025) kemarin, tetapi korban belum ditemukan.

    Berdasarkan data orang hilang yang dilaporkan ke posko bencana Petungkriyono, Senin (27/1/2025), masih menyisakan satu korban yang belum ditemukan yaitu Teguh Imanto.

    Tim gabungan sudah melakukan pencarian korban dengan melakukan penyisiran dari Jembatan Sipingit karena diduga korban Teguh terbawa arus sungai.

    Namun, kata dia, apakah proses pencarian akan dihentikan atau dilanjutkan lagi, pihaknya akan merapatkan hal itu dengan tim SAR dan Basarnas.

    “Memasuki hari ketujuh, standar operasi prosedur memang dihentikan. Akan tetapi, kami akan komunikasi dengan keluarga korban,” katanya.

     

     

  • 6 Hari Dicari, Warga Bojonegoro Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ditemukan

    6 Hari Dicari, Warga Bojonegoro Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ditemukan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pencarian terhadap korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo turut Desa/Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro belum membuahkan hasil. Tim SAR Gabungan yang dikoordinatori BPBD Bojonegoro sudah melakukan upaya pencarian selama enam hari.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan, pencarian yang dilakukan selama enam hari terhadap korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo atas nama Tasam (60) warga RT 01 RW 04 Desa/Kecamatan Kanor belum membuahkan hasil.

    “Untuk pencarian hari keenam sudah berakhir dan korban belum ditemukan. Sementara akan dilanjut pencarian hari ketujuh dengan penyisiran darat,” ujarnya, Minggu (26/1/2025).

    Upaya pencarian sudah dilakukan dengan menggunakan berbagai cara. Pada pencarian hari sebelumnya, yakni pada hari kelima, Tim SAR berupaya melakukan fokus penyisiran ditepian sungai menggunakan perahu LCR untuk mengidentifikasi bau mayat korban. Namun, juga tidak membuahkan hasil.

    Kepala Unit Siaga Pos SAR Bojonegoro Kantor Basarnas Surabaya, Novix Heryadi mengatakan, pada pencarian korban tenggelam terseret arus sungai Bengawan Solo di Desa/Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro hari kelima ini secara teknis melakukan penyisiran sisi pinggir sungai di kanan dan kiri.

    “Semua alut LCR dari lokasi kejadian, nanti teknisnya kita bagi estafet masing-masing LCR berangkat selang waktu 15 menitan di sisi pinggir sungai saja sisi kanan dan kiri,” ujarnya saat melakukan koordinasi pencarian bersama Tim SAR Gabungan BPBD Bojonegoro.

    Novix menambahkan, untuk pencarian kali ini akan lebih didetailkan antisipasi bau yang menyengat dikarenakan air sungai sudah surut. Pencarian dilakukan dari titik awal terjadinya musibah hingga di sekitar jembatan sincim yang berbatasan dengan Babat-Lamongan.

    Untuk diketahui, korban atas nama Tasam (60) warga RT 01 RW 04 Desa/Kecamatan Kanor Bojonegoro diduga terseret arus sungai saat mencari kayu saat kondisi Sungai Bengawan Solo sedang banjir, Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Korban diduga ikut terseret kayu yang digantol dan hilang. [lus/but]

  • Pencarian Korban Longsor di Pekalongan: 25 Ditemukan Meninggal, 1 Hilang – Halaman all

    Pencarian Korban Longsor di Pekalongan: 25 Ditemukan Meninggal, 1 Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pencarian korban longsor dan banjir bandang di Desa Kasimpar, Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terus berlangsung.

    Hingga saat ini, sebanyak 25 korban berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan satu orang masih dalam pencarian.

    Identitas Korban

    Dua korban terakhir yang ditemukan adalah:

    1. M Nasrullah Amin, 38 tahun, warga Kelurahan Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, dievakuasi pada pukul 09:34 WIB.

    2. Tigar Hapriyanto, 34 tahun, warga Denasri Kulon, Gg Bundawar, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, dievakuasi pada pukul 09:37 WIB.

    Kendala Pencarian

    Anggota SAR Bumi Santri, Fahri Diky, mengungkapkan tim SAR menghadapi kendala saat akan melakukan evakuasi korban yang ke-24, dan ke-25.

    Korban ke-24, dan ke-25 ini terhimpit antara ujung jembatan dan beton.

    “Korban ke 24, terlihat bagian pinggang ke atas, dan untuk korban ke 25 terlihat dari pinggang ke bawah,” jelasnya.

    Tim SAR gabungan saat itu masih menggunakan alat manual untuk melakukan pencarian, di antaranya Rotariso, alkon, hammer, jack hammer manual, linggis, cangkul, dan sekop.

    “Personil SAR gabungan terpaksa kami tarik karena hujan deras dan kami hentikan untuk hari ini.”

    “Dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan yang bisa membahayakan tim gabungan” ujar Budiono, Kepala Kantor Basarnas Semarang.

    Dengan ditemukannya dua korban tersebut, jumlah total korban yang berhasil dievakuasi menjadi 25 orang, sedangkan satu orang, M Teguh Imanto, masih dalam pencarian.

    “Kami berharap cuaca cerah hari ini agar korban terakhir bisa segera ditemukan,” harap Budiono.

    Sebagai langkah pencegahan kesehatan, Budiono menambahkan, tim SAR gabungan akan disemprot dengan cairan disinfektan setelah melakukan pencarian.

    Hal ini sebagai langkah pencegahan timbulnya penyakit akibat pembusukan mayat. 

    “Kami selalu menjaga kesehatan dari para personil SAR gabungan karena yang utama adalah keselamatan personil kami. Jangan sampai selesai operasi SAR para personil jatuh sakit,” tambahnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Wamensos ke Korban Longsor Pekalongan: Jangan Sedih, yang Penting Selamat…
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 Januari 2025

    Wamensos ke Korban Longsor Pekalongan: Jangan Sedih, yang Penting Selamat… Nasional 25 Januari 2025

    Wamensos ke Korban Longsor Pekalongan: Jangan Sedih, yang Penting Selamat…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengunjungi para korban selamat dari
    bencana longsor Pekalongan
    yang dirawat di RSUD Kajen, Jawa Tengah, Sabtu (25/1/2025).
    Dalam kunjungan itu, Agus sempat berbincang dengan salah seorang perempuan yang menjadi korban dan meminta perempuan itu untuk tidak bersedih meski mengalami luka berat.
    “Ibu jangan sedih, enggak apa-apa, yang penting selamat,” kata Agus, Sabtu, dikutip dari siaran pers.
    Agus pun menyerahkan bantuan senilai Rp 5 juta kepada keluarga ibu tersebut.
    Ia mengatakan, bantuan itu diberikan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
    “Ini ada bantuan dari
    Kemensos
    . Bapak Presiden (Prabowo), Bapak Wakil Presiden (Gibran Rakabuming Raka), dan Gus Ipul memantau terus bencana longsor di Pekalongan ini. Sabar, mudah-mudahan cepat sembuh,” kata Agus.
    Total ada 13 korban luka berat telah mendapatkan perawatan dan diberikan bantuan santunan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp 5 juta per orang.
    Selain itu, ahli waris dari 23 korban meninggal dunia yang terdata juga mendapat santunan dari Kemensos sebesar Rp 15 juta per orang.
    “Kemensos sudah memberikan bantuan tanggap darurat pada saat awal penanganan bencana longsor Pekalongan berupa pendirian dapur umum dan pendistribusian bantuan logistik senilai Rp 1,4 miliar,” paparnya.
    Kemensos juga mendirikan posko dan memberikan sembako serta kebutuhan-kebutuhan darurat lainnya.
    Sebagai informasi, data terakhir jumlah korban tewas akibat longsor di Petungkriyono bertambah mencapai 23 orang.
    Tim SAR gabungan menemukan korban terbaru, seorang remaja perempuan bernama Aurelya Shifa Lizhara (14), di bawah reruntuhan bangunan, jauh dari lokasi longsor utama.
    Hingga hari ini, masih ada tiga orang yang dilaporkan hilang.
    Proses evakuasi terus dilakukan oleh tim gabungan untuk menemukan para korban yang masih belum teridentifikasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Nelayan Mukomuko Bengkulu yang Hilang Ditemukan Selamat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Januari 2025

    3 Nelayan Mukomuko Bengkulu yang Hilang Ditemukan Selamat Regional 25 Januari 2025

    3 Nelayan Mukomuko Bengkulu yang Hilang Ditemukan Selamat
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com –
    Tiga orang nelayan Kabupaten Mukomuko,
    Bengkulu
    yang hilang akibat
    kapal karam
    ditemukan tim SAR dalam keadaan sehat, pada Sabtu (25/1/2025) pukul 15.00 wib,.
    Ketiganya ditemukan di tepi pantai berjarak 5 mil dari tempatnya hilang yakni di Perairan Pasar Sebelah, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.
    “Saat ditemukan ketiga nelayan dalam keadaan sehat. Satu orang terluka pada bagian kaki,” ungkap Humas Basarnas Bengkulu, Mega Maysilva, dalam keterangan tertulisnya diterima kompas.com, Sabtu (25/1/2025).
    Bersama dengan ditemukannya korban dalam keadaan selamat maka operasi pencarian dinyatakan ditutup.
    Sebelumnya diberitakan, tiga nelayan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu dikabarkan hilang setelah kapalnya dihantam badai saat hendak pulang ke darat, pukul 10.15 wib, Sabtu (25/1/2025).
    Kecelakaan kapal karam itu tepatnya di Perairan Pasar Sebelah, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bau Menyengat Jadi Petunjuk? Tim SAR Perluas Area Pencarian Korban Bengawan Solo

    Bau Menyengat Jadi Petunjuk? Tim SAR Perluas Area Pencarian Korban Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tim SAR Gabungan BPBD Bojonegoro telah melakukan pencarian hingga hari kelima korban terseret arus Sungai Bengawan Solo. Pada pencarian hari kelima, Tim SAR akan lebih fokus melakukan penyisiran tepian sungai dari titik lokasi korban tenggelam hingga perbatasan Lamongan.

    Kepala Unit Siaga Pos SAR Bojonegoro Kantor Basarnas Surabaya, Novix Heryadi mengatakan, pada pencarian korban tenggelam terseret arus sungai Bengawan Solo di Desa/Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro hari kelima ini secara teknis melakukan penyisiran sisi pinggir sungai di kanan dan kiri.

    “Semua alut LCR dari lokasi kejadian, nanti teknisnya kita bagi estafet masing-masing LCR berangkat selang waktu 15 menitan di sisi pinggir sungai saja sisi kanan dan kiri,” ujarnya saat melakukan koordinasi pencarian bersama Tim SAR Gabungan BPBD Bojonegoro, Sabtu (25/1/2025).

    Novix menambahkan, untuk pencarian kali ini akan lebih didetailkan antisipasi bau yang menyengat dikarenakan air sungai sudah surut. Pencarian dilakukan dari titik awal terjadinya musibah hingga ke wilayah Babat Kabupaten Lamongan.

    Untuk diketahui, korban atas nama Tasam (60) warga RT 01 RW 04 Desa/Kecamatan Kanor Bojonegoro diduga terseret arus sungai saat mencari kayu saat kondisi Sungai Bengawan Solo sedang banjir, Selasa (21/1/2025). Korban diduga ikut terseret kayu yang digantol dan hilang.

    Proses pencarian korban diikuti oleh sejumlah instansi dan potensi relawan. Seperti, BPBD Bojonegoro, BPBD Jatim, Dinas Damkarmat, TNI, Polri, Satpol PP, Basarnas, Brimob, URC SH Terate, SAR MTA, EBR, Orari, LPBI NU, Tagana, DSD – SDS, Destana Banjarsari. [lus/aje]

  • Aurel Anak Pak Sekdes Ditemukan, Korban Tewas Longsor Pekalongan 23 Orang, 3 Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    Aurel Anak Pak Sekdes Ditemukan, Korban Tewas Longsor Pekalongan 23 Orang, 3 Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Aurelya Shifa Lizhara, remaja berusia 14 tahun, anak dari Carik atau Sekretaris Desa (Sekdes) Kasimpar, Sularso dan Chusnul Cholifah ditemukan meninggal, Jumat (24/1/2025).

    Remaja yang akrab disapa Aurel ini ditemukan di bawah reruntuhan bangunan, jauh dari lokasi longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

    Orang tua Aurel juga menjadi korban tewas akibat longsor Pekalongan, jasadnya  lebih dulu ditemukan.

    Menurut Kanit PPA Satreskrim Polres Pekalongan Ipda Yon, dengan ditemukannya jenazah Aurel, maka jumlah korban tewas yang telah ditemukan mencapai 23 orang.

    Sementara 3 korban lainnya masih dalam pencarian.

    Jenazah Aurel telah dievakuasi ke Posko Lapangan di Puskesmas Petungkriyono untuk diperiksa tim Inafis Polres Pekalongan.

    “Berdasarkan pemeriksaan, keluarga mengetahui dari sisi wajahnya, yaitu Aurel,” kata Ipda Yon di lokasi, Jumat.

    Menurut Ipda Yon, Aurel masih berusia muda dan belum rekam e-KTP.

    “Korban belum rekam e-KTP, masih anak, umur 14 tahun, dan ini sudah diambil oleh keluarga untuk dimakamkan di desa setempat,” imbuhnya.

    Korban Terus Bertambah

    Diketahui longsor menerjang permukiman warga di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (20/1/2025) petang. 

    Di hari pertama kejadian, ditemukan sebanyak 17 korban tewas.

    Selanjutnya berturut-turut ditemukan lagi 4 korban meninggal hingga jumlahnya mencapai 21 orang.

    Kamis (23/1/2025), Tim SAR Gabungan kembali menemukan seorang korban longsor di Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah. 

    Tim SAR gabungan menemukan lagi jenazah korban longsor Pekalongan di Kecamatan Petungkriyono, Jumat (24/1/2025). Hingga Jumat siang, total ada 23 korban tewas dalam kejadian tersebut. (Dok Tim SAR gabungan)

    Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim Inafis Polres Pekalongan, jenazah yang ditemukan adalah Diyatno (42), warga Desa Gumelem.

    Diyatno menjadi korban ke-22 yang ditemukan tewas.

    “Hari ini, korban ditemukan tim SAR gabungan satu orang, lokasinya di persawahan melintasi dari jalan raya. Dari rumah pak carik sekira 500 meter jauhnya,” kata Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya kepada Tribunjateng.com, Kamis (23/1/2035).

    Letkol Rizky mengungkapkan, di lokasi yang tidak jauh dari penemuan korban  ada potensi satu lagi ditemukan. Namun kondisinya masih tertutup tembok.

    “Mudah-mudahan nanti bisa, dan cuaca mendukung. Cuaca tadi di lokasi pencarian sudah terlihat gerimis rintik-rintik, dikhawatirkan ada hujan di atas,” ungkapnya.

    Pantauan Tribunjateng.com, setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah korban langsung dibawa keluarga untuk langsung dimakamkan di TPU desa setempat.

    Dengan ditemukannya seorang korban, hingga hari ketiga pencarian di Posko Lapangan mencatat jumlah korban jiwa mencapai 22 orang.

    Sementara korban yang masih hilang sebanyak 4 orang.

    Operasi dilanjutkan kembali Sabtu (25/1/2025) hari ini. 

    BNPB Imbau Masyarakat Waspada

    Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pihaknya terus melakukan penanggulangan bencana yang terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa hari terkahir.

    “Penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan, dan penanganan darurat terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi,” kata Muhari, Jumat (24/1/2025).

    BNPB mencatat sejumlah kejadian bencana yang berdampak signifikan meliputi banjir, banjir bandang, angin kencang, tanah longsor, dan aktivitas vulkanik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

    Wilayah terdampak tersebar di berbagai provinsi, dengan ribuan jiwa terpaksa mengungsi.

    Di antaranya yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah. 

    Identitas Lengkap Korban

    Daftar 23 Korban Meninggal Hingga Jumat (24/1/2025):

    Revalina (19), perempuan, warga Sipetung.
    Suyati, perempuan, warga Tlogohendro.
    Kiki Pramudita (23), laki-laki, warga Garung, Desa Yosorejo.
    Sutar (49), warga Tlogopakis.
    Riyanto (50/L), warga Yosorejo.
    Ayat (27), warga Desa Kasimpar.
    Sumeri (30), warga Garung, Desa Yosorejo.
    Doni (27/L), warga Desa Gumelem.
    Winarko (27/L), warga Desa Gumelem.
    Supari (37), warga Desa Kasimpar.
    Sularso (44/L), warga Desa Kasimpar.
    Inawati (23/P), warga Desa Kasimpar.
    Afkar (4/L), warga Desa Kasimpar.
    Khusnul Cholifah (35/P), warga Desa Kasimpar.
    Rokhim (40/L), warga Desa Kasimpar.
    Rahmono (24/L), warga Desa Tlogohendro.
    Joni Yulianto (45/L), warga Sragi.
    Aisah (18/P), warga Desa Wonodadi Songgodadi
    Ta’ari (41/L), warga Desa Garung Yosorejo
    Afkar Arbiyan (5 bulan/L), warga Desa Kasimpar
    Ta’adi (34/L), warga Desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono
    Diyatno, warga Desa Gumelem
    Aurel, warga Kasimpar

    Identitas 3 Korban yang Belum Ditemukan:

    M Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring
    Tegar Hariyanto, warga Batang
    M Nasrullah Amin, warga Pekalongan

    Sumber: (TribunJateng.com/Indra Dwi Purnomo) (Tribunnews.com/Wik)

  • Korban Terakhir Tanah Longsor di Jombang Ditemukan, Pencarian Resmi Ditutup

    Korban Terakhir Tanah Longsor di Jombang Ditemukan, Pencarian Resmi Ditutup

    Jombang (beritajatim.com) – Tim gabungan akhirnya menemukan korban terakhir dari bencana tanah longsor yang terjadi di Dusun Banturejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.

    Ducha Ismail (56) ditemukan pada Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 16.00 WIB dalam kondisi terjepit reruntuhan bangunan dan peralatan dapur di rumahnya.

    Koordinator Tim SAR Gabungan, Yoni Fariza, menyebut bahwa proses evakuasi mengalami kendala akibat posisi korban yang tertimbun material rumah.

    “Karena posisinya tertimbun reruntuhan bangunan dan peralatan dapur. Sehingga menyulitkan kami saat evakuasi. Makanya memerlukan waktu lama,” ujar Yoni.

    Ducha Ismail ditemukan bergeser sekitar 10 hingga 15 meter dari titik awal. Dengan ditemukannya Ismail, maka seluruh korban tanah longsor di Banturejo sudah berhasil ditemukan. Sehari sebelumnya, anak dari Ismail yang bernama Andin juga telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Atas dasar ini, tim gabungan resmi menutup proses pencarian.

    Bencana tanah longsor yang melanda Dusun Banturejo mengakibatkan empat rumah tertimbun. Rumah-rumah tersebut milik Slamet, Ismail, Sanimin, dan Nasir. Longsor ini juga menyebabkan korban jiwa, yakni Andin dan Ducha Ismail.

    Selama proses pencarian, tim gabungan harus bekerja dengan sangat hati-hati mengingat kondisi tanah yang masih labil. Langkah-langkah keselamatan tetap diutamakan untuk mencegah kemungkinan longsor susulan.

    Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan longsor. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan segera melakukan langkah-langkah mitigasi guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. [suf]

  • Jenazah Osima Yukari Korban Kebakaran Glodok Plaza Teridentifikasi, sang Ayah Siapkan Pemakaman – Halaman all

    Jenazah Osima Yukari Korban Kebakaran Glodok Plaza Teridentifikasi, sang Ayah Siapkan Pemakaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jenazah Osima Yukari, korban kebakaran Glodok Plaza akhirnya berhasil diidentifikasi.

    Ayah Osima, Edi Sunarsono alias Soni (68) mengaku telah mendengar kabar jenazah Osima ini dari polisi.

    “Saya sudah mendapat kabar dari polisi kalau jenazah anak saya sudah teridentifikasi,” kata Soni, dilansir Kompas.com, Jumat (24/1/2025).

    Kini jenazah pramugari Blue Bird Nordic Airlines (BBN Airlines) itu pun akan dibawa ke Kendal, untuk dilakukan prosesi pemakaman oleh keluarga.

    Soni mengungkap rencananya pemakaman Osima akan dilakukan besok Sabtu (25/1/2025).

    Osima akan dimakamkan di pemakaman umum Desa Bangunsari, Patebon, Kendal.

    “Rencananya jenazah akan tiba besok. Nanti akan saya makamkan di pemakaman umum desa Bangunsari, Patebon,” terang Soni.

    Soni menambahkan, kini ia telah ikhlas dengan kepergian anaknya, Osima.

    Bagi Soni, musibah yang menimpa Osima hingga membuatnya kehilangan nyawa ini memang sudah jalan Tuhan.

    3 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Teridentifikasi

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur berhasil mengidentifikasi tiga korban kebakaran Plaza Glodok, Jakarta Barat.

    Pengidentifikasian ini berhasil dilakukan setelah potongan tubuh atau body part dicocokkan dengan data yang diberikan oleh keluarga korban.

    “Telah berhasil mengidentifikasi tiga korban dari 14 korban yang telah dilaporkan hilang oleh keluarganya, dan yang lain masih dalam proses pemeriksaan,” kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono dalam jumpa pers di RS Polri, Jumat (24/1/2025).

    Prima meminta agar pihak keluarga yang lain untuk bersabar dan mendukung pihak RS Polri melakukan proses identifikasi kepada jasad korban yang lain.

    Sementara itu, Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama menyebut ketiga korban itu teridentifikasi berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi.

    Adapun rekonsiliasi dilakukan dengan membandingkan data postmortem dan antemortem.

    Ketiga jenazah yang berhasil teridentifikasi yakni seorang pria bernama Zukhi F Radja (42 Tahun); Aulia Belinda, perempuan, 28 Tahun; dan Osima Yukari, perempuan, 25 Tahun.

    “Untuk sementara, ada 9 body-part yang masih membutuhkan pendalaman. Kami mohon dukungan, doa, semua masyarakat agar kami juga memohon kepada korban yang merasa kehilangan bersabar karena kami akan melaksanakan kembali pendalaman,” jelasnya.

    Kebakaran hebat terjadi di bagian atas gedung Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) malam.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan api diduga berasal dari sebuah diskotik.

    “Objek diskotik lantai 7 Glodok Plaza,” ucap Satriadi dalam keterangannya.

    Dalam hal ini, tim SAR gabungan sudah mengevakuasi 12 kantong jenazah yang didapat dari lantai yang terbakar yakni lantai 7 hingga 9 Plaza Glodok.

    Adapun kondisi jasad sudah tidak utuh saat ditemukan sehingga diperlukan waktu untuk dilakukan identifikasi.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Abdi Ryanda Shakti)(Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

    Baca berita lainnya terkait Kebakaran Glodok Plaza.

  • Polri Beberkan Kendala Proses Identifikasi Korban Tewas Kebakaran Glodok Plaza – Halaman all

    Polri Beberkan Kendala Proses Identifikasi Korban Tewas Kebakaran Glodok Plaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polri mengungkap kendala proses identitfikasi para korban tewas di insiden kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.

    Meski sudah mengumpulkan 30 sampel data DNA postmortem dari 11 kantong jenazah dan 14 sampel data antemortem dari pihak keluarga.

    Sedangkan satu kantong jenazah yang baru didapat lainnya masih belum diperiksa.

    Namun, Kepala Biro (Karo) Labdokkes Pusdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanty menyebut pihaknya kesulitan karena banyak bagian tulang yang ditemukan sudah terdegradasi.

    “Kita semua sudah ada profilnya yang antemortem, tapi yang postmortem itu sangat sulit karena dari bagian tulang sudah hampir semuanya terdegradasi, sehingga kita harus mencari lebih dalam lagi dan juga bagian tubuh, contohnya jaringan, jaringan otot, atau kulit, rambut,” kata Hastry kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (24/1/2025).

    “Bahkan kita masih terus bekerja sampai benar-benar keluar secara maksimal dari profil DNA,” imbuhnya.

    Sehingga, Hastry mengatakan pihaknya membutuhkan waktu cukup lama untuk mendapatkan DNA para korban. Di samping itu, kondisi jenazah juga sudah tak utuh saat ditemukan.

    “Masih butuh waktu dan butuh kesabaran kita untuk meneruskan profil DNA di labdokkes.

    Semoga yang kita inginkan ya semua 14 orang yang dilaporkan hilang ini bisa teridentifikasi dengan profil DNA postmortem,” ujarnya.

    Sejauh ini, tim DVI RS Polri Kramat Jati telah berhasil mengidentifikasi tiga korban.

    Mereka adalah  Zukhi Fitria Rahdja, laki-Laki usia 42 tahun; Aulia Belinda Kurapak, perempuan usia 28 tahun; serta Osima Yukari, perempuan usia 29 tahun.

    Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama menjelaskan kesulitan lainnya adalah karena peristiwa ini bersifat terbuka.

    Artinya, tak data pasti soal siapa saja yang berada di lokasi saat terjadi kebakaran.

    “Kesulitan akan kita dapatkan begitu dia terbuka, kita tidak tahu siapa yang masih di situ karena itu daerah publik. Sangat berbeda dengan kejadian di kalau teman-teman menyimak, di Bekasi, itu sudah pasti siapa orangnya,” ucap Nyoman.

    “Ditambah dengan kondisi jenazah yang seperti itu. Bisa jadi harus kita berulang memeriksa, dengan kondisi sampelnya yang kondisinya terbakar tingkat lanjut,” sambungnya.

    Untuk informasi, kebakaran besar terjadi di bagian atas gedung Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) malam.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan api diduga berasal dari sebuah diskotek.

    “Objek diskotek lantai 7 Glodok Plaza,” ucap Satriadi dalam keterangannya.

    Dalam hal ini, tim SAR gabungan sudah mengevakuasi 12 kantong jenazah yang didapat dari lantai yang terbakar yakni lantai 7 hingga 9 Plaza Glodok.

    Adapun kondisi jasad sudah tidak utuh saat ditemukan sehingga diperlukan waktu untuk dilakukan identifikasi.