Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Korban Meninggal Akibat Ombak Pantai Drini Yogyakarta Dimakamkan di Alamat Masing-masing

    Korban Meninggal Akibat Ombak Pantai Drini Yogyakarta Dimakamkan di Alamat Masing-masing

    Mojokerto (beritajatim.com) – Setelah pihak keluarga memastikan jenazah korban ombak Pantai Drini, pihak keluarga langsung melakukan proses pemakaman.

    Korban meninggal Malvein Yusuf Adh Dhuqa dimakamkan di Pemakaman Balongrawe, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

    Jenazah anak kedua dari pasangan suami-istri (pasutri), Yosep dan Istiqomah ini tiba di rumah duka di Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Selasa (28/1/2025) sekira pukul 22.50 WIB. Pihak keluarga kemudian memastikan identitas korban.

    Jenazah korban kemudian dimandikan tepat di depan rumah duka. Tak lama, jenazah korban dibawa ke Pemakaman Balongrawe tak jauh dari rumah duka. Jenazah korban diantar ratusan petaziah ke peristirahatan terakhirnya. Korban merupakan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang mengikuti outing class ke Yogyakarta.

    “Alhmdulillah sekira pukul 22.50 WIB, jenazah korban tiba di rumah duka. Pihak keluarga sudah memastikan jika korban adalah Malvein, setelah dipastikan kemudian jenazah disucikan untuk kemudian dimakamkan,” ungkap Lurah Kedundung, Muhammad Nuri Huda, Rabu (29/1/2025).

    Korban meninggal dunia bersama dua rekannya yakni Alfian Aditya Pratama warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Dua korban dimakamkan di alamat masing-masing.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat didukung ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/ted]

  • Pj Wali Kota Sambut Kedatangan Rombongan Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto

    Pj Wali Kota Sambut Kedatangan Rombongan Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro menyambut kedatangan rombongan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di halaman sekolah, Selasa (28/1/2025).

    Doa bersama untuk para siswa yang menjadi korban ombak Pantai Drini dilakukan oleh para guru dan orang tua siswa.

    “Besok Insya Allah kita akan ke Yogyakarta melihat langsung korban yang masih dirawat di rumah sakit setempat. Ada dua siswa yang masih menjalani perawatan, yang satu sudah sadar dan bisa diajak komunikasi dan yang satu kondisinya belum sadar di ICU,” ungkapnya.

    Selain itu, lanjut orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini juga akan mengecek langsung ke Pantai Drini di Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Satu korban hilang yakni Rifky Yoeda Pratama.

    “Proses pencarian satu siswa yang belum ketemu sampai dengan hari ini belum ditemukan,” katanya.

    Korban hilang yakni Rifky Yoeda Pratama warga Perumahan The Suam Residence Blok N Nomor 6, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Sementara tiga korban meninggal yakni yakni adalah Alfian Aditya Pratama warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates.

    Malvein Yusuf Adh Dhuqa, warga Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat didukung ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/ted]

  • Tiba di Mojokerto, Tiga Korban Ombak Pantai Drini Langsung Dimakamkan

    Tiba di Mojokerto, Tiga Korban Ombak Pantai Drini Langsung Dimakamkan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Suasana haru menyelimuti kedatangan jenazah korban ombak Pantai Drini, Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewah Yogjakarta (DIY), Selasa (28/1/2025). Ketiga korban merupakan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto.

    Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro bersama Ketua DPRD dan Kapolres Mojokerto Kota turut hadir untuk melayat dan memberikan dukungan moral kepada keluarga yang berduka. Kedatangan jenazah korban disambut isak tangis keluarga dan kerabat.

    Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ikut melakukan salat jenazah, serta menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah yang menimpa para korban. Mas Pj (sapaan akrab, red) mengajak semua pihak untuk mendoakan almarhum agar mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

    “Alhmdulillah korban laka laut yang meninggal dunia sudah tiba di Kota Mojokerto dan masing-masing pihak kelurga sudah langsung memakamkan jenazahnya,” ungkapnya.

    Tiga korban meninggal yakni Alfian Aditya Pratama warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates dan Malvein Yusuf Adh Dhuqa, warga Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat didukung ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/ted]

  • Hujan Petir, Evakuasi Korban Tertimpa Coran Roboh di Bekasi Disetop Sementara

    Hujan Petir, Evakuasi Korban Tertimpa Coran Roboh di Bekasi Disetop Sementara

    Jakarta

    Evakuasi pekerja bernama Rustadi (44) yang tewas tertimpa coran tower ambruk di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, masih dilakukan. Namun, proses evakuasi di malam ini dihentikan sementara karena faktor cuaca.

    “Kondisi hujan deras dan petir. Dihentikan sementara,” kata Humas Basarnas Jakarta, Ramli Prasetio, saat dihubungi, Selasa (28/1/2025).

    Ramli mengatakan tim Sar Jakarta juga ikut diterjunkan dalam melakukan evakuasi di lokasi. Dia menyebut tim ada tiga tim Basarnas yang dilibatkan dalam mengevakuasi korban.

    “Ada tiga komponen Basarnas di sana. Unit Siaga SAR Bekasi, Kantor SAR Jakarta, dan Basarnas Special Group,” ujar Ramli.

    Saat ini fokus tim evakuasi ialah membuka akses untuk menyelamatkan korban yang saat ini masih terjepit. Petugas tengah berupaya untuk memotong-motong beton tower agar jasad korban bisa dievakuasi.

    “Saat ini membuka akses kepada korban melalui metode chipping yaitu mengikis beton yang menimpa korban menggunakan chipping hammer,” katanya.

    Sementara itu, lima pekerja lainnya terluka. Mereka adalah Tarsum (43), Karmad Suhendri (40), Warsono (29), Belin Satupa (30), dan Dedi (27).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada pukul 10.00 WIB pagi. Awalnya para pekerja sedang mencopot bekisting (tripleks penadah cor).

    (ygs/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Korban Meninggal Pantai Drini Hampir Tak Bisa Ikut Lantaran Tak Punya Uang

    Korban Meninggal Pantai Drini Hampir Tak Bisa Ikut Lantaran Tak Punya Uang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Salah satu korban meninggal akibat ombak Pantai Drini hampir saja tak bisa mengikuti outing class bersama teman-temannya SMPN 7 Kota Mojokerto. Ini lantaran sang ayah tak memiliki uang untuk biaya korban Malvein Yusuf Adh Dhuqa berangkat ke Yogyakarta.

    Pihak keluarga dibantu di Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto mempersiapkan kedatangan jenazah anak kedua tersebut. Sejumlah karangan bunga tampak menghiasi rumah duka diantaranya dari Pj Wali Kota dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kota Mojokerto.

    Hal tersebut disampaikan Lurah Kedundung, Muhammad Nuri Huda. “Kemarin itu, korban sempat tidak bisa ikut outing class karena ayahnya tidak punya uang. Tapi dia pingin ikut ke Yogyakarta sama teman-temannya, akhirnya Pakde korban memberikan uang,” ungkapnya, Selasa (28/1/2025).

    Pakde korban yang kasihan terhadap anak dari pasangan suami-istri (pasutri), Yosep dan Istiqomah pun memberikan uang agar korban bisa ikut outing class tersebut. Hal tersebut dilakukan lantaran kasihan kepada korban karena semua teman-temannya ikut outing class ke Yogyakarta.

    “Pakde korban kasihan kepada korban karena teman-temannya ikut ke Yogyakarta. Korban, anaknya baik, pendiam, rajin ibadah. Sekarang ini, warga menunggu kedatangan jenazah korban di rumah duka. Rencananya, setelah jenazah datang nanti langsung dimakamkan,” katanya.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat didukung ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/kun]

  • Korban Hilang Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini Ditemukan Meninggal?

    Korban Hilang Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini Ditemukan Meninggal?

    Mojokerto (beritajatim.com) – Korban ombak Pantai Drini di Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rifky Yoeda Pratama yang dinyatakan hilang ditemukan. Pihak keluarga mendapatkan kabar korban ditemukan dalam kondisi meninggal.

    Namun jenazah korban dikabarkan belum dapat dievakuasi karena berada di dasar laut. Pihak keluarga menunggu kedatangan jenazah siswa kelas 7 SMPN 7 Kota Mojokerto tersebut sampai ke rumah duka di Perumahan The Suam Residence Blok N Nomor 6, , Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

    Tetangga korban, Toni mengatakan, jika pihak keluarga mendapat informasi Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia namun belum bisa dievakuasi. “Jenazah Rifky menurut protokoler sudah ditemukan berada di dasar laut, belum bisa dievakuasi,” ungkapnya, Selasa (28/1/2025).

    Masih kata Toni, pihak Pemkot Mojokerto menyampaikan jika jenazah Rifky telah ditemukan berada di palung laut. Namun karena gelombang masih besar, tim SAR masih belum dapat mengevakuasi jenazah korban sehingga proses evakuasi masih ditunda. Pihak keluarga berharap jenazah korban bisa segera dievakuasi.

    “Tim SAR takut karena ombaknya semakin tinggi jadi ditunda untuk evakuasinya, jadi kita belum kapan diambil. Mas Rifky di sini tinggal bersama om dan neneknya. Awalnya beritanya dari teman sekolahnya, kakak kelasnya, namanya Mas Dewa kebetulan satu RT dengan kami. Neneknya nggak percaya,” katanya.

    Sang nenek kemudian menyampaikan kepada ayah korban yang kerja di pabrik. Toni menjelaskan ternyata ayah korban sudah tahu tentang berita tersebut, bahkan ayah korban sempat pingsan mendapatkan kabar tersebut. Selang dua jam ada berita terkait hal tersebut di grup Whatsapp (WA). Ibu korban sendiri sudah meninggal.

    “Ibunya sudah meninggal, ayahnya tinggal di Krian, Sidoarjo. Setelah mendengar kabar itu, ayahnya berangkat naik travel bareng keluarga lain yang anaknya meninggal ke Jogja. Mas Rifky itu anaknya sangat baik, kalau magrib itu pasti ngajak anak-anak kecil untuk sholat ke masjid. Dia juga vokalis kelompok hadrah di masjid,” ujarnya.

    Hingga Selasa petang, warga berkumpul di rumah duka mempersiapkan tenda dan kursi-kursi. Beberapa warga sekitar berdatangan untuk berbela sungkawa dan bertakziah. Sementara, jenazah tiga korban meninggal dunia telah diberangkatkan dari RS Sapto Sari Kabupaten Sleman ke Kota Mojokerto.

    Ketiga korban meninggal dunia tersebut yakni adalah Alfian Aditya Pratama warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates dan Malvein Yusuf Adh Dhuqa, warga Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat didukung ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/kun]

  • Pj Wali Kota Mojokerto Instruksikan Doa Bersama di Sekolah Pasca-Tragedi Pantai Drini

    Pj Wali Kota Mojokerto Instruksikan Doa Bersama di Sekolah Pasca-Tragedi Pantai Drini

    Mojokerto (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, menginstruksikan seluruh sekolah, baik SD maupun SMP di Kota Mojokerto, untuk menggelar doa bersama dan tahlil saat kegiatan belajar kembali dimulai.

    Kebijakan ini diambil sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi korban tragedi yang menimpa siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta.

    “Kami instruksikan seluruh sekolah, baik SD maupun SMP di Kota Mojokerto untuk menggelar doa bersama dan tahlil sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi korban. Kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi kita semua,” ungkapnya, Selasa (28/1/2025).

    Sebagai langkah preventif agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto akan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan outing class di seluruh sekolah di wilayah tersebut.

    Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan keselamatan siswa dalam setiap kegiatan di luar lingkungan sekolah. “Nantinya, hanya outing class yang bersifat edukasi. Seperti ke museum atau perpustakaan yang diizinkan. Untuk kegiatan ke tempat wisata tidak akan kami perbolehkan,” tegasnya.

    Sebelumnya, dunia pendidikan di Kota Mojokerto berduka setelah insiden tragis menimpa sejumlah siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini. Ombak besar yang datang tiba-tiba menyebabkan beberapa siswa terseret arus. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sembilan orang berhasil selamat, sementara satu siswa lainnya masih dalam pencarian oleh Tim SAR Gabungan.

    Langkah-langkah yang diambil Pemkot Mojokerto ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi para orang tua dan siswa serta menjadi pembelajaran bagi sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan luar kelas. [tin/suf]

  • Pj Wali Kota Mojokerto Kunjungi Keluarga Korban Ombak Pantai Drini

    Pj Wali Kota Mojokerto Kunjungi Keluarga Korban Ombak Pantai Drini

    Mojokerto (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro mengunjungi rumah duka korban meninggal dunia kecelakaan air yang menimpa siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Kunjungan pada, Selasa (28/1/2025) dilakukan sebagai bentuk empati dan kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terhadap keluarga korban. Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.

    Selain itu, pria yang menjabat sebagai Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Timur ini juga memberikan santunan sebagai bentuk dukungan moril dari Pemkot Mojokerto. “Pemerintah Kota Mojokerto turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ungkapnya.

    Pemkot Mojokerto bergerak cepat sejak insiden terjadi dengan menerjunkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kota Mojokerto langsung menuju lokasi kejadian. Hal ini dilakukan untuk mendampingi korban serta mengawal kepulangan jenazah hingga ke rumah duka.

    Tiga korban meninggal akibat ombak Pantai Drini di Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, DIY yakni Alfian Aditya Pratama, Bayhaki Fatqiyasyah dan Magen Yusuf Adliqo. Alfian dan Magen asal Kota Mojokerto, sementara Bayhaki asal Kabupaten Mojokerto.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat didukung ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/but]

  • 14 Siswa SMP Mojokerto Terseret Ombak di Pantai Drini, 3 Tewas dan 1 Hilang

    14 Siswa SMP Mojokerto Terseret Ombak di Pantai Drini, 3 Tewas dan 1 Hilang

    Gunungkidul, Beritasatu.com – Sebanyak 14 siswa SMP asal Mojokerto, Jawa Timur, terseret arus saat bermain air di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025). Dalam kejadian tersebut, tiga siswa ditemukan tewas, satu orang masih hilang, dan sembilan lainnya berhasil diselamatkan.

    Insiden bermula sekitar pukul 06.30 WIB ketika rombongan pelajar dari SMPN 7 Mojokerto tiba di Pantai Drini. Belasan siswa mulai bermain air di tengah kondisi air laut yang sedang pasang. Tiba-tiba, ombak besar dari tengah laut menyapu mereka hingga terseret puluhan meter dari bibir pantai.

    Darman, seorang nelayan setempat yang berada di lokasi langsung bergerak menggunakan perahu untuk menolong para korban.

    “Ada yang berteriak, kemudian saya turunkan perahu mengejar mereka. Beberapa berhasil saya angkat, tetapi ada yang tidak sempat tertolong,” ungkap Darman kepada Beritasatu.com.

    Tim SAR Satlinmas Korwil II Baron segera dikerahkan untuk melakukan pencarian korban lainnya. Dari empat korban yang dilaporkan hilang, tiga ditemukan di dasar laut sekitar 100 meter dari bibir pantai setelah empat jam pencarian. Ketiganya langsung dievakuasi ke RSUD Saptosari untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Tim SAR hingga saat ini masih mencari satu korban yang belum ditemukan. Sementara itu, sembilan korban yang selamat sedang mendapatkan perawatan medis.

    Upaya pencarian korban hilang siswa SMP yang terseret ombak di Pantai Drini terus dilakukan oleh tim gabungan dari SAR dan Pol Airud Polres Gunungkidul. Penyisiran dilakukan melalui jalur laut dan darat, meski terkendala arus laut yang kuat dan angin kencang.

  • Kumpulkan Kepala Sekolah, Pemkot Mojokerto Evaluasi Outing Class

    Kumpulkan Kepala Sekolah, Pemkot Mojokerto Evaluasi Outing Class

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mengumpulkan semua Kepala SDN dan SMPN di Kota Mojokerto pasca musibah yang menimpa rombongan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto. Outing class yang menjadi agenda rutin akan dievaluasi dan untuk sementara dihentikan.

    Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro mengatakan, pihaknya melalui Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto akan mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah baik SD dan SMP di Kota Mojokerto. “Untuk kegiatan outing class akan kita evaluasi dan untuk sementara kita hentikan,” ungkapnya.

    Masih kata orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini, pihaknya memastikan kepulangan rombongan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto ke Kota Mojokerto. Sementara terkait tiga korban meninggal dunia, jenazah ketiganya akan diberangkatkan dari Yogjakarta sekira pukul 15.00 WIB.

    “Kepulangannya kita pantau dan kita berikan pendampingan berupa patwal sekaligus saya sudah koordinasi dengan Polres Mojokerto Kota agar dikawal masuk di wilayah perbatasan Ngawi. Untuk Proses pemulangan jenazah informasi terakhir yang kami peroleh, insya Allah dipulangkan setelah proses otopsi,” jelasnya.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat didukung ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/beq]