Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Pencarian Peserta Mapala Hilang di Gunung Joglo Bogor Dilanjut Pagi Ini

    Pencarian Peserta Mapala Hilang di Gunung Joglo Bogor Dilanjut Pagi Ini

    Jakarta

    Tim SAR gabungan masih melalukan pencarian pria yang dilaporkan hilang saat mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) organisasi pecinta alam (Mapala) di Gunung Joglo, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Pencarian dilanjutkan sejak tadi pagi.

    “Iya mulai pagi tadi sudah dilakukan pencarian,” kata Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaluddin, Sabtu (1/2/2025).

    Jalal mengungkap kendala pencarian tim SAR gabungan. Menurutnya, tim SAR terkendala oleh waktu dan cuaca saat pencarian korban kemarin.

    “Kemarin kan baru dilaporkan jam 15.00 WIB, kita terbentur oleh waktu dan cuaca. SOP-nya kan dihentikan pencarian sekitar jam 17.30 WIB,” ungkapnya.

    Selain itu, cuaca hujan deras juga menjadi kendala. Bahkan sejak tadi pagi, hujan mulai melanda kawasan tersebut.

    “Iya (hujan deras), pagi tadi juga sudah hujan,” imbuhnya.

    Seorang pria dilaporkan hilang saat mengikuti diklat mapala di Gunung Joglo, kemarin. Tim SAR gabungan Basarnas, BPBD, dan Damkar langsung melakukan pencarian.

    “Betul, informasinya itu kan lagi diklat (pendidikan dan pelatihan) Mapala, anak Uhamka Jakarta. Informasi awal hilangnya kemarin, tapi baru lapornya tadi siang jam 14.00 WIB,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani ketika dimintai konfirmasi, Jumat (31/1).

    Berdasarkan informasi, peserta hilang saat mengikuti diklat berinisial MR (21), berkacamata, rambut gondromg, dan postur tubuh berisi. MR terakhir terlihat di sekitar puncak Gunung Joglo menggunakan baju kaos lapangan lengan panjang berwarna hitam, berlogo IMAPALA warna oranye, memakai celana lapangan cargo berwarna abu gelap, memakai sepatu boot hitam, membawa ransel carrier 65 liter warna biru.

    (rdh/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Viral Wali Murid SMPN 7 Mojokerto Disodori Surat Damai, Kepsek Diperiksa Polres Gunungkidul

    Viral Wali Murid SMPN 7 Mojokerto Disodori Surat Damai, Kepsek Diperiksa Polres Gunungkidul

    GELORA.CO  – Beredar viral video wali murid SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur merobek kertas yang disodorkan para guru diduga berisi permintaan damai.

    Pasangan suami istri, Yosep dan Istiqomah mengaku masih berduka setelah anaknya, Malvein Yusuf Adh Dhuqa tewas tenggelam di Pantai Drini, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (28/1/2025).

    Dalam video terlihat Yosep meluapkan kemarahannya karena para guru tak memiliki empati dengan mendatangi rumah duka sambil membawa surat permintaan damai.

    Para guru meminta agar insiden tenggelamnya siswa tak dilanjutkan ke ranah hukum.

    Yosep dan Istiqomah dengan tegas menolak permintaan para guru untuk menandatangani surat.

    Kini, Polres Gunungkidul masih mendalami unsur kelalaian yang mengakibatkan empat siswa SMPN 7 Mojokerto tewas.

    Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Ahmad Mirza, mengatakan Kepala Sekolah SMPN 7 Mojokerto, Evi Poespito Hany telah memenuhi panggilan pemeriksaan.

    AKP Ahmad Mirza enggan mengungkap hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Jumat (31/1/2025).

    “Benar (ada pemeriksaan terhadap Kepala Sekolah), akan kami informasikan lebih lanjut terkait hal ini,” bebernya, dikutip dari TribunJogja.com.

    Sebelumnya, AKP Ahmad Mirza, mengatakan pihak sekolah hingga agen travel akan diperiksa.

    Hingga saat ini, belum ada penetapan tersangka dan penahanan.

    “Posisi kepala sekolah tidak ditahan baik Polda maupun Polres,” imbuhnya.

    Evi Poespito Hany keluar dari ruang pemeriksaan Mapolres Gunungkidul sekitar pukul 17.05 WIB dan langsung masuk ke mobil.

    Salah satu staf sekolah membenarkan adanya pemeriksaan terhadap Evi Poespito Hany.

    “Kami sangat berduka atas kejadian ini dan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk membantu penyelidikan,” ucap staf yang enggan disebut namanya.

    Berdasarkan rundown kegiatan, para siswa seharusnya sarapan di sebuah warung di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) pagi.

    Namun, sejumlah siswa bermain di bibir pantai dan mengakibatkan 13 siswa terseret ombak.

    Hanya 9 siswa yang dapat diselamatkan tim SAR sehingga 4 siswa lain meninggal.

    Identitas keempat korban meninggal yakni Alfian Aditya Pratama (13), Malfen Yusuf Adhi Dilaga (13), Bayhaki F (13) dan Rifky Yudha Pratama (13).

    Diketahui, kegiatan outing class di Panti Drini diikuti 257 siswa dan 16 pendamping.

    Mereka berangkat dari Mojokerto, Jawa Timur pada Senin (27/1/2025) malam menggunakan lima 

  • Identitas Korban Tenggelam di Sungai Kali Jagir Surabaya, Ternyata Lansia 84 Tahun

    Identitas Korban Tenggelam di Sungai Kali Jagir Surabaya, Ternyata Lansia 84 Tahun

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim SAR Gabungan berhasil mengidentifikasi korban tenggelam di Sungai Kali Jagir, Wonokromo, Surabaya, yang ditemukan pada Jumat (31/1/2025).

    Korban diketahui bernama Anwar, pria berusia 84 tahun asal Jombang. Identitas korban ditemukan dalam saku pakaian yang dikenakannya saat proses evakuasi.

    Menurut Komandan Tim Rescue Kantor SAR Surabaya, Gani Wiratama, setelah jasad dievakuasi, korban langsung dibawa ke RSUD dr. Soetomo Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Kami temukan kartu identitas yang dibawa oleh korban yang menunjukkan bahwa korban bernama Anwar usia 84 tahun dan bertempat lahir di Jombang,” ujar Gani, Jumat (31/1/2025) malam.

    Gani menjelaskan bahwa kondisi korban saat ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Jasadnya mengapung di aliran Sungai Kali Jagir, sekitar 620 meter dari titik awal korban dilaporkan tenggelam.

    “Penemuan jasad korban Anwar setelah Pintu Air Kali Jagir dibuka, warga sekitar teriak memanggil petugas lantaran melihat korban hanyut terbawa arus,” tambahnya.

    Diketahui sebelumnya, seorang pria tak dikenal dikabarkan terseret arus Sungai Kali Jagir pada Kamis (30/1/2025), pukul 10.00 WIB. Kejadian ini pertama kali disaksikan oleh seorang pengemudi ojek online (ojol) dan warga sekitar.

    Menurut saksi mata, seorang pengemudi ojek online bernama Rizki, korban tiba-tiba tercebur ke sungai sebelum warga sempat memberikan pertolongan.

    “Tiba-tiba pria tercebur. Kira-kira umurnya sekitar 70 tahun,” ungkap Rizki.

    Ia juga menambahkan bahwa korban sempat berteriak meminta pertolongan, tetapi arus sungai yang deras membuatnya sulit diselamatkan.

    “Orangnya teriak-teriak minta tolong. Warga yang ikut melihat langsung lapor ke 112,” jelasnya.

    Saat tenggelam, korban diketahui mengenakan baju kotak-kotak, yang kemudian menjadi salah satu ciri pengenal sebelum identitasnya ditemukan oleh tim SAR.

    Dengan temuan ini, tim SAR dan pihak berwenang berkoordinasi untuk menghubungi keluarga korban di Jombang serta memastikan proses pemulangan jenazah berjalan lancar. [ram/ian]

  • Jasad Korban Tenggelam di Kali Jagir Surabaya Ditemukan, 620 Meter dari Pintu Air

    Jasad Korban Tenggelam di Kali Jagir Surabaya Ditemukan, 620 Meter dari Pintu Air

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim SAR gabungan akhirnya menemukan pria yang tenggelam di Sungai Kali Jagir, Wonokromo, Surabaya, dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (31/1) petang. Korban yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan sekitar 620 meter dari lokasi awal tenggelam, tepatnya di sekitar Pintu Air Kali Jagir.

    Penemuan korban terjadi setelah dua hari pencarian yang dilakukan oleh Basarnas dan BPBD Kota Surabaya. Kabid Kedaruratan BPBD Surabaya, Buyung Hidayat, mengonfirmasi bahwa jasad korban ditemukan pada pukul 17.20 WIB.

    “Koordinat penemuan korban tenggelam ada di 7°18’06″S 112°44’45″E, jarak 620 meter dari LKK (lokasi kejadian kecelakaan tenggelam),” ujar Buyung.

    Saat ini, tim SAR masih berusaha mengidentifikasi korban. Jasadnya telah dievakuasi ke RSUD dr. Soetomo Surabaya untuk proses lebih lanjut.

    Kronologi Kejadian

    Seorang pria tak dikenal dikabarkan terseret arus Sungai Kali Jagir pada Kamis (30/1). Peristiwa ini pertama kali disaksikan oleh pengemudi ojek online dan warga sekitar pada pukul 10.00 WIB.

    Rizki, seorang pengemudi ojek online, menyatakan bahwa pria tersebut tiba-tiba tercebur ke sungai dan sempat berteriak meminta pertolongan.

    “Tiba-tiba pria tercebur. Kira-kira umurnya sekitar 70 tahun. Orangnya saat itu teriak-teriak minta tolong. Warga yang ikut melihat langsung lapor ke 112,” terang Rizki.

    Namun, sebelum warga sempat menolong, korban sudah terseret arus sungai yang deras. Ciri-ciri korban saat kejadian adalah mengenakan baju kotak-kotak.

    Dengan ditemukannya jasad pria tersebut, tim SAR berharap ada pihak keluarga yang mengenali korban dan segera menghubungi pihak kepolisian atau rumah sakit. [ram/ian]

  • Kondisi 2 Korban Terseret Ombak Pantai Drini yang Dirawat di RSUP Dr Sardjito – Halaman all

    Kondisi 2 Korban Terseret Ombak Pantai Drini yang Dirawat di RSUP Dr Sardjito – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 13 siswa SMPN 7 Mojokerto terseret ombak di Pantai Drini, Kelurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta.

    Dilansir Tribun Jogja, sebanyak dua korban dilarikan ke RSUP Dr Sardjito untuk memperoleh perawatan intensif sejak Selasa (28/1/2025).

    Siswa bernama M Dzaky R (13) dan Ariona Al-Fareza (13) tersebut telah berada di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUP Dr Sardjito. 

    Hal ini disampaikan oleh Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan.

    “Dua pasien korban laka Pantai Drini itu memang dirawat di Sardjito dan semuanya masuk PICU.” 

    “Satu anak, inisial AR (Ariona), direncanakan pulang karena kondisi sudah membaik,” kata Banu kepada wartawan, Kamis (30/1/2025).

    Sementara itu, M Dzaky R masih terintubasi menggunakan alat bantu napas.

    “Semoga keduanya segera membaik dan pulih kembali,” terang Banu.

    Sebagaimana diketahui, 13 siswa SMP N 7 Mojokerto terseret arus ombak di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 06:00 WIB.

    Dari 13 korban tersebut, sembilan anak berhasil selamat dan empat lainnya meninggal dunia. 

    Keempat korban meninggal sudah dibawa ke Mojokerto untuk dikembumikan.

    Polisi Akan Periksa Pihak Sekolah

    Buntut kasus siswa tewas terseret ombak saat outing class, Polres Gunungkidul mengirimkan undangan pemeriksaan kepada pihak SMPN 7 Mojokerto.

    “Undangan pemeriksaan tersebut, kami kirim hari ini. Selain ke pihak sekolah, undangan pemeriksaan juga kami layangkan ke pihak travel agen,” ujar Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Ahmad Mirza, Jumat.

    Ia menyebut, polisi sudah melakukan klarifikasi terhadap kepala sekolah, travel agen, dan tim SAR pada saat kejadian tersebut.

    Pihaknya pun masih mendalami apakah ada unsur kelalaian atau tidak. 

    “Masih didalami terkait unsur kelalaiannya,” ucapnya.

    Pasalnya, jika menilik jadwal outing class sekolah itu, mestinya pada waktu tersebut siswa dijadwalkan untuk sarapan dan belum ke laut.

    “Namun, setelah absensi jam 07.00 WIB ternyata sudah ada anak yang terbawa arus,” paparnya.

    Selain itu, pihaknya juga meluruskan kabar yang menyebutkan Kepala SMP N 7 Mojokerto ditahan.

    Faktanya, pihak kepolisian tidak menahan yang bersangkutan. 

    “Informasi yang beredar tidak benar. Posisi kepala sekolah tidak ditahan baik polda maupun polres,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Kondisi Dua Korban Laka Pantai Drini di RSUP Dr Sardjito: Satu Orang Diperbolehkan Pulang Hari Ini.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Ardhike Indah/Nanda Sagita)

  • Seorang Pendaki Dilaporkan Hilang di Gunung Joglo Bogor – Page 3

    Seorang Pendaki Dilaporkan Hilang di Gunung Joglo Bogor – Page 3

    Seorang pendaki mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh saat mendaki Gunung Klabat di Kabupaten Minahasa Utara, Sulut, pada Sabtu (25/1/2025), pukul 16.30 Wita.

    Humas Basarnas Manado Nuriadin Gumelang mengungkapkan, korban laki-laki bernama Larry Sundah (25), asal Desa Kaasar, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara.

     Kejadiannya bermula pada, Sabtu (25/1/2025), sekitar pukul 16.30 Wita, Larry Sundah bersama dua orang temannya memulai pendakian Gunung Klabat.

    Namun, saat mereka hendak turun pada pukul 17.00 Wita, korban mengalami hipotermia di Pos 5 akibat kehujanan dan tidak mampu melanjutkan perjalanan. Salah satu temannya berusaha turun menuju Pos 4 untuk mencari sinyal telepon, namun karena cuaca buruk yang hujan dan berangin, tidak ada sinyal yang ditemukan.

    “Rekan korban kemudian turun gunung dan melaporkan kejadian tersebut ke KPP Manado, meminta bantuan tim SAR,” ujarnya.

    Tim Rescue KPP Manado segera merespons laporan tersebut. Pada pukul 22.05 Wita, Tim SAR bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi. Setelah melakukan perjalanan semalaman, pada pukul 04.20 Wita dini hari, tim berhasil menemukan korban di Pos 5.

    “Tim SAR segera melakukan asesmen dan memastikan kondisi korban,” ujarnya.

    Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 12.15 Wita, Selasa (28/1/2025). Korban berhasil dibawa turun dengan selamat dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga dalam keadaan baik.

    Sejumlah unsur yang terlibat dalam proses evakuasi itu adalah Basarnas Manado, KPA Spider, dan Polsek Airmadidi.

    “Kami mengimbau kepada para pendaki untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan perlengkapan yang memadai, guna menghindari kejadian serupa,” ujar Nuriadin Gumelang.

  • Dalam Sepekan, 3 Warga Alami Kecelakaan Saat Mendaki Gunung Klabat

    Dalam Sepekan, 3 Warga Alami Kecelakaan Saat Mendaki Gunung Klabat

    Liputan6.com, Minahasa Utara – Dalam sepekan terakhir, ada 3 warga yang mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Klabat di Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Satu mendetita cedera, sedangkan dua mengalami penurunan suhu tubuh secara drastis atau hipotermia.

    Personel Kantor Basarnas Manado pada, Kamis (30/1/2025), mengevakuasi seorang pendaki Gunung Klabat yang mengalami cedera kaki. Hal ini diungkapkan Humas Basarnas Manado Nuriadin Gumelang.

    “Pendaki yang bernama Josua Kodoati, berusia 16 tahun, asal Perumahan SBY 4 Airmadidi, Minahasa Utara, mengalami kecelakaan di Pos 5 Gunung Klabat,” ungkap Nuriadin.

    Dia mengatakan pendaki tersebut mengalami cedera kaki bagian bawah sehingga kesulitan berjalan.

    Mendapat informasi tersebut, Kantor Basarnas Manado segera mengerahkan satu tim untuk menuju lokasi kejadian.

     “Setibanya di Pos 5 pada pukul 07.00 Wita, tim rescue bertemu dengan korban dan langsung memberikan perawatan pertama untuk mengatasi cedera yang diderita,” ujarnya.

    Setelah melakukan penanganan medis, tim kemudian mengevakuasi Josua menuju Rumah Sakit Walanda Maramis di Airmadidi, Minahasa Utara.

    Korban tiba di rumah sakit dalam kondisi stabil dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    “Proses evakuasi berjalan lancar berkat respons cepat tim Basarnas yang segera turun ke lokasi begitu mendapatkan informasi mengenai kecelakaan tersebut,” ujarnya.

    Dua Pendaki Alami Hipotermia

    Sebelumnya, seorang pendaki mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh saat mendaki Gunung Klabat di Kabupaten Minahasa Utara, Sulut, pada Sabtu (25/1/2025), pukul 16.30 Wita.

    Humas Basarnas Manado Nuriadin Gumelang mengungkapkan, korban laki-laki bernama Larry Sundah (25), asal Desa Kaasar, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara.

    Kejadiannya bermula pada, Sabtu (25/1/2025), sekitar pukul 16.30 Wita, Larry Sundah bersama dua orang temannya memulai pendakian Gunung Klabat.

    Namun, saat mereka hendak turun pada pukul 17.00 Wita, korban mengalami hipotermia di Pos 5 akibat kehujanan dan tidak mampu melanjutkan perjalanan.

    Salah satu temannya berusaha turun menuju Pos 4 untuk mencari sinyal telepon, namun karena cuaca buruk yang hujan dan berangin, tidak ada sinyal yang ditemukan.

    “Rekan korban kemudian turun gunung dan melaporkan kejadian tersebut ke KPP Manado, meminta bantuan tim SAR,” ujarnya.

    Tim Rescue KPP Manado segera merespons laporan tersebut. Pada pukul 22.05 Wita, Tim SAR bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi. Setelah melakukan perjalanan semalaman, pada pukul 04.20 Wita dini hari, tim berhasil menemukan korban di Pos 5.

    “Tim SAR segera melakukan asesmen dan memastikan kondisi korban,” ujarnya.

    Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 12.15 Wita, Selasa (28/1/2025). Korban berhasil dibawa turun dengan selamat dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga dalam keadaan baik.

    Di waktu yang hampir bersamaan, seorang perempuan muda dilaporkan mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh di Pos 12 Gunung Klabat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Peristiwa ini terjadi pada, Sabtu (25/1/2025), sekitar pukul 19.20 Wita.

    Pendaki itu diketahui bernama Icha (21), wanita asal Desa Matungkas, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Icha mengalami hipotermia setelah terjebak hujan deras saat di Gunung Klabat bersama enam rekannya.

    Salah satu dari kelompok pendaki tersebut tidak mampu melanjutkan perjalanan dan akhirnya terjatuh sakit di Pos 12 Gunung Klabat. Dua orang rekan korban kemudian turun menuju Pos 6 untuk mencari sinyal telepon guna melaporkan kejadian tersebut.

    Laporan diterima oleh Kantor Basarnas Manado pada pukul 21.50 Wita, yang segera mengerahkan Tim Rescue Basarnas Manado. Tim SAR bergerak menuju lokasi kejadian dan tiba di sana sekitar pukul 22.00 Wita.

    “Korban ditemukan dalam keadaan selamat, meski kondisinya lemah, dan segera dievakuasi,” tutur Kepala Basarnas Manado George Randang. 

  • Tim SAR Cari Warga yang Hilang di Hutan Halmahera Timur Saat Berburu

    Tim SAR Cari Warga yang Hilang di Hutan Halmahera Timur Saat Berburu

    Halmahera Timur, Beritasatu.com – Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate (SAR Ternate), Maluku Utara, melakukan pencarian terhadap Ali Mustofa (27), seorang warga Desa Subaim, Kabupaten Halmahera Timur, yang diyatakan hilang saat berburu burung di hutan Gunung Putih.

    Proses pencarian ini dilakukan setelah Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate menerima laporan terjadi kondisi membahayakan jiwa manusia  pada, Jumat (31/01/25) sekitar pukul 04.50 WIT.

    Kronologis kejadian pada Rabu (29/1/2025) pukul 10.00 WIT, korban bersama kedua rekannya pergi berburu burung di wilayah kawasan Gunung Putih, di Desa Subaim, Kecamatan Wasile. Namun, saat perjalanan pulang korban terpisah dengan rekannya di sekitar Kali Tolawi.

    Masyarakat Desa Subaim bersama keluarga korban telah berupaya melaksanakan pencarian, tetapi hasilnya masih nihil. Selanjutnya pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut dan memohon bantuan SAR Ternate.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, Iwan Ramdani menyampaikan, setelah menerima laporan pada Jumat (31/1/2025) pukul 05.10 WIT, tim Rescue Kansar Ternate bergerak menuju lokasi untuk melakukan pencarian dan pertolongan terhadap korban hilang. 

    Dia juga menyampaikan pencarian terhadap korban hilang terus dilakukan tim SAR bersama masyarakat dan keluarga korban dengan harapan korban segera ditemukan.

    “Sementara unsur yang terlibat dalam operasi SAR. tim Rescue Kansar Ternate, BPBD Halmahera Timur, Babinsa Subaim, Polsek Subaim, keluarga korban, dan masyarakat setempat,” ujarnya tentang pencarian korban hilang saat berburu tersebut.

  • Sudah Sepekan Dicari, 2 Korban Tanah Longsor di Gunung Mas Kalteng Belum Ditemukan – Halaman all

    Sudah Sepekan Dicari, 2 Korban Tanah Longsor di Gunung Mas Kalteng Belum Ditemukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA – Sampai saat ini masih ada 2 orang korban tanah longsor di Desa Tumbang Mahuroi, Kecamatan Damang Batu, Gunung Mas, Kalimantan Tengah belum ditemukan.

    Upaya pencarian terkendala medan berat dan kondisi cuaca yang tidak mendukung.

    Peristiwa longsor yang menimpa dua pekerja tambang, Gadeonsin (57) dan Muliadi (51) terjadi Rabu (22/1/2025).

    Tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan warga setempat segera melakukan upaya pencarian setelah mendapat informasi pada Jumat (25/1/2025).

    Hingga hari ketujuh pasca kejadian, pencarian korban belum membuahkan hasil.

    Kasubsi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya, Lana mengatakan, tim SAR menghadapi beberapa kendala. 

    “Salah satunya adalah tidak adanya sinyal di lokasi, sehingga tim harus berjalan kaki selama sekitar 15 jam untuk kembali ke posko setiap hari,” ujarnya, Kamis (30/1/2025).

    Lana juga menambahkan, medan yang sulit dan potensi longsor susulan membuat pencarian semakin berisiko. 

    “Cuaca yang tidak mendukung juga menjadi kendala dalam proses pencarian,” kata Lana.

    Tim gabungan masih terus melakukan pencarian dengan metode penyemprotan di lokasi-lokasi yang dicurigai ada korban. 

    “Kami akan terus berusaha hingga korban ditemukan,” tutup Lana.

    Pencarian akan dilanjutkan, dan masyarakat diharapkan untuk tetap bersabar dalam menunggu kabar baik mengenai nasib dua korban yang hilang.  (Tribun Kalteng/Ahmad Supriandi)

  • Seorang Pria Dilaporkan Tenggelam Terseret Arus Sungai Kali Jagir Surabaya

    Seorang Pria Dilaporkan Tenggelam Terseret Arus Sungai Kali Jagir Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Arus sungai Kali Jagir di Kecamatan Wonokromo, Surabaya dikabarkan menyeret seorang pria tak dikenal, Kamis (30/1).

    Pria misterius yang tercebur ke arus sungai serta hilang itu pertama kali diketahui oleh pengemudi ojek online dan warga di lokasi, pada pukul 10.00 WIB.

    “Tiba-tiba pria tercebur. Kira-kira umurnya sekitar 70 tahun,” ungkap pengemudi ojol bernama Rizki, yang sempat melihat pria tenggelam di Kali Jagir, Kamis (30/1/25).

    Menurut Rizki, pria itu tenggelam sebelum ia dan warga sempat memberikan pertolongan. Dan dari ciri-cirinya pria yang tenggelam mengenakan baju kotak-kotak

    “Orangnya teriak-teriak minta tolong. Warga yang ikut melihat langsung lapor ke 112,” terang Rizki.

    Dari pantauan beritajatim.com di lokasi, petugas gabungan BPBD Surabaya bersama tim SAR saat ini melakukan pencarian korban tenggelam tersebut, dengan mengerahkan lima perahu karet. (ted)