Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Jurnalis Metro TV Sahril Helmi Ditemukan Meninggal setelah 7 Hari Pencarian

    Jurnalis Metro TV Sahril Helmi Ditemukan Meninggal setelah 7 Hari Pencarian

    Ternate, Beritasatu.com – Sahril Helmi, jurnalis Metro TV yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat insiden meledaknya speedboat milik Basarnas Ternate, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah tujuh hari pencarian pada Sabtu (8/2/2025). 

    Jenazah Sahril Helmi pertama kali ditemukan oleh warga Desa Sabatang, Kecamatan Bacan Timur, Halmahera Selatan. Warga kemudian melaporkan penemuan jenazah tersebut kepada pemerintah desa setempat dan berkoordinasi dengan tim SAR gabungan.

    Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdani menjelaskan, pada pukul 10.25 WIT, tim SAR gabungan yang sedang melakukan pencarian menerima informasi dari masyarakat tentang penemuan jenazah laki-laki di pesisir Pantai Tanjung Neraka pada koordinat 0°27’21.92″S / 127°41’31.34″E, sekitar 50 nautical mile dari lokasi kejadian perkara (LKP).

    Setelah menerima laporan tersebut, tim rescue USS Bacan bersama anggota Polairud segera bergerak menuju lokasi menggunakan speed boat milik Polairud. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan tim SAR gabungan yang sudah lebih dahulu mengevakuasi jenazah menggunakan speedboat menuju Pelabuhan Babang Bacan, Halmahera Selatan.

    “Saat dalam perjalanan, alhamdulillah teman-teman yang ada di Halmahera Selatan sudah berhasil mengevakuasi jenazah menggunakan speedboat menuju Bacan,” ujar Iwan kepada Beritasatu.com, Sabtu (8/2/2025).

    Jenazah tiba di Pelabuhan Babang pada pukul 12.05 WIT dan langsung dibawa ke RSUD Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, untuk proses identifikasi. Hasil identifikasi memastikan jenazah tersebut adalah Sahril Helmi yang sebelumnya dinyatakan hilang saat bertugas meliput misi pencarian dua nelayan hilang.

    Setelah proses identifikasi selesai dan pihak keluarga memastikan identitas jenazah, almarhum kemudian dibawa ke kampung halamannya di Desa Bisui, Kecamatan Gane Timur Tengah, menggunakan KRI 783 Matabongsang.

    Diketahui, insiden ledakan speedboat milik Basarnas Ternate pada Minggu (2/2/2025) mengakibatkan 11 orang menjadi korban. Dari jumlah tersebut, empat orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk jurnalis Metro TV Sahril Helmi yang saat itu sedang bertugas meliput misi pencarian dua nelayan hilang.

  • 4
                    
                        Jasad Diduga Jurnalis Metro TV Sahril Helmi Ditemukan di Pesisir Tanjung Neraka
                        Regional

    4 Jasad Diduga Jurnalis Metro TV Sahril Helmi Ditemukan di Pesisir Tanjung Neraka Regional

    Jasad Diduga Jurnalis Metro TV Sahril Helmi Ditemukan di Pesisir Tanjung Neraka
    Tim Redaksi
    HALMAHERA SELATAN, KOMPAS.com
    – Tim SAR mengevakuasi sesosok jasad laki-laki dari perairan Desa Sabatang, Kabupaten Halmahera Selatan, ada Sabtu (8/2/2025) pagi.
    “Diduga kuat (jasad) jurnalis
    Metro TV
    , Sahril Helmi,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan, Iwan Ramdani.
    Penemuan jasad yang diduga Helmi ini berawal dari pencarian oleh tim SAR gabungan yang dimulai sekitar pukul 10.25 WIT.
    Saat sedang melakukan penyisiran, sekitar pukul 10.50 WIT, tim melihat jasad laki-laki di pesisir Pantai Tanjung Neraka, tepatnya pada koordinat 0°27’21.92″S / 127°41’31.34″E jarak 50 Nm Radian 173° dari LKP.
    Tim kemudian bergerak menuju lokasi didampingi anggota Polairud menggunakan Searider.
    Jasad kemudian dievakuasi ke dalam speed boat penumpang dan dibawa ke Pelabuhan Babang Bacan.
    “Tim kemudian melakukan pengawalan speed boat tersebut ke pelabuhan Babang dan tiba pukul 12.05 WIT,” ujar Iwan.
    “Pukul 12.15 WIT, tiba di RSUD Labuha Kabupaten Halsel untuk identifikasi lebih lanjut dan menunggu pihak keluarga serta orangtua korban yang sedang menuju ke Labuha menggunakan KRI Mata Bongsang,” lanjut dia.
    Tim sempat melakukan panggilan video dengan pihak keluarga. Berdasarkan visual sementara, pihak keluarga yakin bahwa jasad itu adalah jasad Helmi.
    Diberitakan sebelumnya, Sahril Helmi hilang saat kapal
    rigid inflatable boat
    (RIB) 04 milik Basarnas Ternate meledak, Minggu (2/2/2025).
    Insiden itu terjadi saat kapal bersama para awaknya hendak menyelamatkan nelayan yang hilang di perairan Desa Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan.
    Kasubsie Operasi dan Siaga Basarnas Ternate, M Syahran Laturua, yang merupakan salah satu korban selamat memberikan kesaksian, setelah terjadi ledakan, semua penumpang RIB yang berjumlah 11 orang terpental dan jatuh ke laut.
    Sahril Helmi diketahui duduk di barisan paling belakang, deretan kanan. Ia mengenakan kaus hitam dan rompi berwarna krem, di bagian belakang bertuliskan “Media SAR”.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jenazah Diduga Wartawan Metro TV yang Sempat Hilang Akibat Ledakan Kapal Ditemukan – Page 3

    Jenazah Diduga Wartawan Metro TV yang Sempat Hilang Akibat Ledakan Kapal Ditemukan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wartawan Metro TV, Sahril, yang sempat hilang akibat ledakan Kapal RIB 04 di Perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore berhasil ditemukan. Korban ditemukan di pesisir Pantai Tanjun Neraka pada Sabtu (8/2/2025).

    Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdani menerangkan, jenazah yang diduga Sahril ditemukan oleh masyarakat Desa pada pukul 10:25 WIT.

    “Telah ditemukan jenazah berjenis kelamin laki-laki di pesisir pantai Tanjung Neraka. Diduga adalah Sahril,” kata Iwan saat dihubungi, Sabtu (8/2/2025).

    Terkait temuan itu, Iwan mengatakan, Kantor perwakilan Basarnas Ternate di Unit Siaga SAR Bacan bergerak menuju lokasi. Bersama-sama dengan anggota Polair dengan menggunakan sea rider milik Polair. Disisi lain, KRI Mata Bongsang 873 juga langsung bergerak menuju ke lokasi penemuan.

    “Nah di sini pada dasarnya kami tim SAR gabungan terdiri dari ada media, polair, koramil setempat, melakukan evakuasi dan pada pukul 12:05 WIT,” ujar dia.

     

  • Kenangan Kapal Riset Baruna Jaya yang Kini Dilelang

    Kenangan Kapal Riset Baruna Jaya yang Kini Dilelang

    Jakarta

    Kabar kapal riset Baruna Jaya dilelang oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ramai diperbincangkan warganet. Kepala BRIN Laksana Tri Handoko memberikan penjelasan.

    BRIN melelang 2 unit kapal Baruna Jaya senilai Rp 7,9 miliar. Kedua kapal Baruna Jaya itu dianggap sudah tidak layak operasi.

    “Ini memang sudah direncanakan lama sejak sebelum BRIN (dibentuk), karena sudah tidak layak operasi,” kata Handoko dilansir Antara, Jumat (7/2).

    Handoko juga mengonfirmasi terkait status kapal tersebut yang tengah menjalani proses pelelangan. Penawaran paket lelang itu diunggah di situs Portal Lelang Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

    Kiprah Kapal Baruna Jaya dalam penelitian hingga pencarian dalam suatu peristiwa kecelakaan banyak dikenang. BRIN pun menjelaskan soal kapal pengganti dan proyeksi pembangunan kapal riset.

    2 Kapal Baruna Jaya Dilelang

    Tangkapan layar Kapal RIset (KR) Baruna Jaya yang dilelang dalam situs lelang.go.id milik Kemenkeu. (Antara)

    Paket lelang 2 Kapal Baruna Jaya tercatat dengan judul ‘BRIN: 1 Paket Scrap terdiri dari 2 Unit Kapal Survey Boat di Kota Jakarta Utara’. Nilai lelangnya Rp 7,94 miliar.

    Dilihat di situs Portal Lelang Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, nilai limit lelang adalah Rp 7.949.026.000 dengan uang jaminan Rp 3 miliar. Penjualnya adalah Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN.

    Berdasarkan foto yang diunggah dalam situs tersebut, kedua kapal yang dimaksud adalah KM Baruna Jaya II dan KM Baruna Jaya IV.

    Batas akhir penawaran adalah 11 Februari 2025 pukul 11.00 WIB dengan batas akhir setor uang 10 Februari 2025. Cara penawaran adalah open biding.

    Dalam ‘Info Penjual’, tertera nama Chichi Shintia Laksani selaku Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN. Penyelenggara lelang adalan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I, menggunakan rekening Bank Negara Indonesia (BNI), Jl Prajurit KKO Usman dan Harun, Senen, Jakarta Pusat.

    Akan Ada 12 Unit, 2 Kapal Baru Dibangun

    Kapal Riset Baruna Jaya I. (Isal Mawardi/detikcom)

    Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menjelaskan proses lelang 2 Kapal Riset (KR) Baruna Jaya sedang berlangsung. dia mengatakan 2 kapal itu dilelang karena sudah lama tak beroperasi.

    “Ya benar sudah dalam proses (lelang). Ini memang sudah direncanakan lama sejak sebelum BRIN karena sudah tidak layak beroperasi,” kata Handoko kepada detikcom, Jumat (7/2).

    Ada lima KR Baruna Jaya, yakni Baruna Jaya I, II, III, IV, dan VIII. Handoko mengaku tidak ingat dua kapal yang sedang dilelang.

    Namun, dia mengatakan KR Baruna Jaya III dan VIII masih beroperasi. Handoko mengatakan secara bersamaan juga sedang dibangun 2 kapal baru yang totalnya nantinya akan ada 12 kapal riset.

    “BRIN saat ini sedang membangun 2 kapal riset. Rencananya (selesai) dalam dua tahun. Berikutnya akan ada lagi sampai mencapai 12 kapal,” kata Handoko.

    Kenangan Jasa Baruna Jaya

    BPPT mengerahkan kapal riset Baruna Jaya I untuk mencari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat (Dok. BPPT)

    KR Baruna Jaya dikenal sebagai kapal andalan untuk membantu pencarian pesawat hingga kapal yang kecelakaan di lautan. KR Baruna Jaya juga dioperasikan untuk memajukan riset samudera demi mengungkap keanekaragaman hayati dan non-hayati di Nusantara.

    Dilansir BRIN dari siaran pers 4 Januari 2022, Baruna Jaya I adalah yang paling tua, dibuat di galangan kapal CMN Prancis pada 1989. Sementara yang paling muda ialah Baruna Jaya VIII yang dibuat galangan Mjellem & Karlsen di Norwegia pada 1998.

    KR Baruna Jaya I-IV merupakan kapal setipe dengan dimensi yang sama sehingga disebut sister ship. Berdasarkan catatan detikcom, Baruna Jaya punya panjang 60,40 meter dan lebar 11,60 meter, dan tonase 1.219 ton.

    Baruna Jaya adalah kapal untuk kegiatan riset batimetri atau pemetaan permukaan laut, juga kegiatan survei laut jenis lainnya. Kapal ini juga membantu penanganan pasca-kecelakaan pesawat.

    Baruna Jaya punya kemampuan membaca sinyal dari dua jenis black box yakni Voice Data Recorder (VDR) dan Flight Data Recorder (FDR). Kapal ini punya alat multi beam echo sounder yang bisa memetakan biometri dalam laut, serta memiliki side scan sonar yang dapat jangkauan pemetaan yang lebih tajam. Baruna Jaya juga dilengkap Megato Meter atau alat deteksi logam.

    KR Baruna Jaya juga dilengkapi alat remote operated vehicle (ROV), yaitu kendaraan bawah laut yang dikendalikan dari jarak jauh untuk menampilkan video kondisi dasar laut. Ada pula USBL Transponder yang dapat melacak sinyal black box yang dipancarkan pesawat.

    Tim SAR kembali menemukan roda pesawat Lion Air PK-LQP. Saat ini roda tersebut sudah dievakuasi ke Kapal Baruna Jaya I. (Foto: Pradita Utama/detikcom)

    Berikut jasa-jasa Baruna Jaya:

    1996
    Mencari Kapal Motor Gurita di Sabang

    2007
    Mencari pesawat Boeing 737 Adam Air penerbangan 574 di Sulawesi Tenggara

    2012
    Mencari kapal feri Bahuga Jaya di Selat Sunda pada 2012

    2015
    Mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang pada Desember 2015. Baruna Jaya I berhasil menemukan lokasi kotak hitam lewat penangkapan sinyal ‘ping’ dari black box pesawat itu, 10 Januari 2015.

    2018
    Mencari pesawat Lion Air PK LQP di perairan Karawang. Baruna Jaya I berhasil menemukan lokasi kotak hitam FDR pesawat tersebut lewat penangkapan sinyal black box pada 31 Oktober 2018.

    2021
    Mencari black box Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu

    KR Baruna Jaya I kembali menurunkan ROV untuk mencari badan pesawat dan black box. Personel juga membawa ping locator untuk menangkap sinyal yang dipancarkan black box Lion Air JT 610 (Foto: Matius Alfons/detikcom)

    Eksplorasi laut

    Dilansir situs web Kementerian Keuangan pada 2012 silam, KR Baruna Jaya IV pernah digunakan dalam kegiatan eksplorasi untuk mengetahui kondisi hidrotermal atau gunung api bawah laut di perairan Sangihe-Talaud, Sulawesi Utara, dengan didampingi kapal riset Okeanos milik Pemerintah Amerika Serikat.

    Baruna Jaya juga memasang alat sensor gelombang tsunami (buoy) di sepanjang pesisir pantai barat Sumatera.

    Halaman 2 dari 4

    (jbr/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • JATIM TERPOPULER: Siswa SMKN 3 Blitar Terancam Tak Ikut SNBP – Pencarian Pemancing Tersapu Ombak

    JATIM TERPOPULER: Siswa SMKN 3 Blitar Terancam Tak Ikut SNBP – Pencarian Pemancing Tersapu Ombak

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut tersaji berita Jatim terpopuler hari ini, Sabtu (8/2/2025).

    Segmen berita terpopuler kali ini menyoroti peristiwa-peristiwa di Blitar, Lamongan, dan Trenggalek.

    Pertama, puluhan siswa SMKN 3 Kota Blitar terancam tak bisa mengikuti seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP) untuk masuk universitas.

    Sekolah diketahui belum melakukan finalisasi PDSS.

    Kedua, pengusaha di Lamongan bagikan ratusan porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) ke para siswa SD.

    Wanita-wanita yang tergabung dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jawa Timur ini mendukung penuh program Prabowo-Gibran ini.

    Ketiga, tim gabungan memasuk hari kedua mencari pemancing yang hanyut tersapu ombak di Pantai Damas, Trenggalek.

    Ombak besar menjadi kendala dalam pencarian.

    Selengkapnya, simak berita Jatim terpopuler hari ini di bawah ini.

    1. Puluhan Siswa SMKN 3 Kota Blitar Terancam Tak Bisa Ikut SNBP, Kepsek Angkat Bicara

    Sejumlah siswa SMKN 3 Kota Blitar terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) pada 2025.

    Persoalannya, sekolah belum melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hingga batas akhir sebagai syarat pendaftaran siswa eligible pada jalur SNBP.

    P, salah satu siswa SMKN 3 Kota Blitar mengatakan sebenarnya kecewa tidak bisa ikut SNPMB jalur prestasi.

    Karena, sejak kelas 1, ia sudah menyiapkan nilai untuk ikut SNPMB lewat jalur prestasi.

    “Sebenarnya kecewa, siapa yang tidak ingin ikut SNBP,” katanya, Jumat (7/2/2025).

    P menganggap sekolah lalai memasukkan PDSS sebagai syarat pendaftaran siswa eligible pada jalur SNBP.

    “Saya menganggap sekolah lalai dalam proses finalisasi data siswa untuk ikut SNBP,” ujarnya.

    GAGAL IKUT SNBP: Siswa sedang berjalan di halaman depan gedung SMKN 3 Kota Blitar, Jumat (7/2/2025). Sejumlah siswa SMKN 3 terancam tidak bisa ikut SNPMB jalur prestasi pada 2025. (TRIBUNJATIM.COM/SAMSUL HADI)

    Menurutnya, sesuai data ada sekitar 250 siswa SMKN 3 Kota Blitar yang eligible atau memenuhi syarat ikut SNBP.

    Para siswa eligible yang terancam tidak bisa ikut SNBP sudah mengadukan masalah itu ke sekolah.

    Sekolah memberikan kompensasi kepada para siswa ikut bimbingan belajar untuk persiapan mendaftar SNPMB lewat jalur tes tulis.

    “Sekolah memberikan kompensasi paket bimbingan belajar untuk persiapan ikut SNPMB lewat jalur tulis,” katanya.

    Siswa lain SMKN 3 Kota Blitar, T juga bernasib sama. Dia juga terancam tidak bisa ikut SNBP karena datanya belum masuk di sistem.

    Baca selengkapnya

    2. Dukung Makan Bergizi Gratis, Wanita Pengusaha di Lamongan Bagikan Ratusan Porsi MBG pada Siswa SD

    Para wanita pengusaha yang tergabung dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jawa Timur berkomitmen mendukung penuh program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.

    Dukungan tersebut diwujudkan oleh IWAPI Jatim dan Lamongan dengan membagikan ratusan porsi makan bergizi gratis kepada para siswa SD di Lamongan.

    Pembagian ratusan porsi MBG untuk siswa di Lamongan dilakukan langsung oleh Ketua DPD IWAPI Jatim, Susmiati Rahmawati, didampingi Ketua DPC IWAPI Lamongan, Anis Kartika Yuhronur Efendi dan para pengurus, Kamis (6/2/2025) siang.

    “Dukungan terhadap program MBG itu sekaligus menandai usia IWAPI yang ke-50 tahun,” kata Susmiati.

    Dikatakan, IWAPI mendukung penuh program unggulan makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.

    Susmiati menambahkan, kegiatan pemberian paket makan bergizi gratis pada siswa SD ini juga dilakukan secara serentak di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

    MAKAN BERGIZI GRATIS – Para wanita pengusaha di Lamongan yang tergabung dalam IWAPI membuktikan komitmennya dalam mendukung program Presiden RI Prabowo Subianto, terkait pemberian makan bergizi gratis (MBG), Kamis (6/2/2025). IWAPI Jatim dan Lamongan mewujudkannya dengan membagikan ratusan porsi MBG di SD Banjarmendalan Lamongan. (Istimewa/TribunJatim.com)

    Sebagai organisasi wanita besar, IWAPI memiliki peranan penting dalam mendukung program dari pemangku kebijakan, yakni pemerintah.

    Program MBG dinilai sudah berjalan sangat baik untuk pemenuhan gizi para siswa dalam menunjang proses belajar di lingkungan sekolah.

    Ia berharap, dengan adanya program MBG ini, tidak ada lagi masalah stunting pada anak Indonesia karena kekurangan gizi.

    Upaya zero stunting akan mampu mewujudkan generasi Indonesia emas.

    Sementara Ketua DPC IWAPI Lamongan, Anis Kartika menambahkan, pihaknya harus mendukung semua program yang dilakukan DPD IWAPI Jatim, termasuk dalam mensukseskan MBG.

    “IWAPI Lamongan berkewajiban mendukung semua program yang dilakukan oleh DPD IWAPI Jatim,” kata Anis.

    Sementara itu, Kepala SDN Banjarmendalan Lamongan, Muhajiron mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan makan bergizi gratis dari IWAPI. 

    Baca selengkapnya

    3. Hari Kedua Pencarian Pemancing yang Tersapu Ombak di Trenggalek, Ombak Tinggi Jadi Kendala

    Pencarian hari kedua pemancing yang hilang di Pantai Damas, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, masih belum menemukan hasil, Jumat (7/2/2025).

    Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Nanang Pujo menuturkan sebanyak 50 personel gabungan dikerahkan untuk mencari korban, Wawan Triyono (30).

    Mulai dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Polairud, TNI AL, RAPI, hingga nelayan setempat.

    “Pencarian difokuskan di seputaran LKK (lokasi kejadian kecelakaan) oleh 3 SRU (Search and Rescue Unit),” kata Nanang, Jumat (7/2/2025).

    SRU 1 dan 2 melakukan pencarian di laut menggunakan perahu karet Basarnas dan perahu milik nelayan setempat.

    “Sedangkan SRU 3 melakukan penyisiran darat di garis pantau di seputaran lokasi pertama kejadian kecelakaan,” lanjutnya.

    Nanang tak memungkiri adanya berbagai kendala yang menghambat pencarian korban yang merupakan warga Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek tersebut.

    PEMANCING TERSAPU OMBAK – Seorang Pemancing Tersapu Ombak di Tebing Bukit Gelang, Pantai Damas, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Kamis (6/2/2025). Tim SAR dan Gabungan Melakukan Pencarian Namun Hasilnya Masih Nihil. (Dok. Pos Basarnas Trenggalek)

    “Faktor cuaca yang paling mempengaruhi mulai dari angin kencang hingga ombak tinggi,” tambah Nanang.

    Pencarian korban akan dilakukan esok hari dengan personel gabungan dan wilayah jelajah yang lebih luas lagi.

    Diberitakan sebelumnya, Wawan hilang tersapu ombak saat memancing di kawasan Pantai Damas, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Kamis (6/2/2025).

    Kronologi bermula saat korban bersama keempat temannya berniat memancing di lereng bukit gelang, Pantai Damas.

    Baca selengkapnya

    —–

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Pria Tewas Diterkam Buaya di Morowali Utara saat Hendak Cuci Tangan

    Pria Tewas Diterkam Buaya di Morowali Utara saat Hendak Cuci Tangan

    Jakarta

    Pria bernama Andika Lakoro (32) di Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah (Sulteng), hilang usai diterkam buaya di rawa ditemukan dalam kondisi tewas. Korban ditemukan sekitar 150 meter dari lokasi kejadian.

    “Korban ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia dengan jarak 150 meter,” ujar Kepala Kantor Basarnas Palu, Muh Rizal, dilansir detikSulsel, Jumat (7/2/2025).

    Korban ditemukan di aliran rawa Desa Bunta, Kecamatan Petasia, pada Jumat (7/2) sekitar pukul 13.05 Wita. Korban ditemukan setelah tim SAR menyisir aliran sungai dan rawa sekitar lokasi kejadian.

    Jasad korban mengalami sejumlah luka. Korban selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit RSUD Kolonodale dan selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga.

    Andika diketahui diterkam buaya saat sedang cuci tangan di rawa Desa Bunta, Kecamatan Petasia pada Kamis (6/2) sekitar pukul 01.00 Wita. Kejadian berawal saat korban bersama 3 temannya mencari besi tua di sekitar rawa.

    “Dan korban saat itu hendak mencuci tangan dan tiba-tiba diterkam seekor buaya,” kata Kepala Kantor Basarnas Palu, Muh Rizal, kepada wartawan, Kamis (6/2).

    Baca selengkapnya di sini.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hari Kedua Pencarian Pemancing yang Tersapu Ombak di Trenggalek, Ombak Tinggi Jadi Kendala

    Hari Kedua Pencarian Pemancing yang Tersapu Ombak di Trenggalek, Ombak Tinggi Jadi Kendala

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

    TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Pencarian hari kedua pemancing yang hilang di Pantai Damas, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, masih belum menemukan hasil, Jumat (7/2/2025).

    Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Nanang Pujo menuturkan sebanyak 50 personel gabungan dikerahkan untuk mencari korban, Wawan Triyono (30).

    Mulai dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Polairud, TNI AL, RAPI, hingga nelayan setempat.

    “Pencarian difokuskan di seputaran LKK (lokasi kejadian kecelakaan) oleh 3 SRU (Search and Rescue Unit),” kata Nanang, Jumat (7/2/2025).

    SRU 1 dan 2 melakukan pencarian di laut menggunakan perahu karet Basarnas dan perahu milik nelayan setempat.

    “Sedangkan SRU 3 melakukan penyisiran darat di garis pantau di seputaran lokasi pertama kejadian kecelakaan,” lanjutnya.

    Nanang tak memungkiri adanya berbagai kendala yang menghambat pencarian korban yang merupakan warga Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek tersebut.

    PEMANCING TERSAPU OMBAK – Seorang Pemancing Tersapu Ombak di Tebing Bukit Gelang, Pantai Damas, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Kamis (6/2/2025). Tim SAR dan Gabungan Melakukan Pencarian Namun Hasilnya Masih Nihil. (Dok. Pos Basarnas Trenggalek)

    “Faktor cuaca yang paling mempengaruhi mulai dari angin kencang hingga ombak tinggi,” tambah Nanang.

    Pencarian korban akan dilakukan esok hari dengan personel gabungan dan wilayah jelajah yang lebih luas lagi.

    Diberitakan sebelumnya, Wawan hilang tersapu ombak saat memancing di kawasan Pantai Damas, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Kamis (6/2/2025).

    Kronologi bermula saat korban bersama keempat temannya berniat memancing di lereng bukit gelang, Pantai Damas.

    Sesampainya di lokasi, korban memancing di pinggiran tebing bukit gelang tersebut dengan harapan mendapatkan tempat yang terbaik untuk memancing.

    “Sekitar pukul 12.30 WIB korban disapu ombak hingga terseret ke laut,” kata Nanang.

    Mengetahui hal tersebut, rekan-rekannya yang lain tidak bisa berbuat apa-apa dan memilih untuk melaporkan ke pihak yang berwenang.

  • 18 Korban Selamat dari Kapal yang Tenggelam di Tanjung Priok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Februari 2025

    18 Korban Selamat dari Kapal yang Tenggelam di Tanjung Priok Megapolitan 7 Februari 2025

    18 Korban Selamat dari Kapal yang Tenggelam di Tanjung Priok
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapal bernama SP5 BSI tenggelam setelah menabrak tanggul di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis (6/2/2025) dini hari.
    Sebanyak 18 penumpang kapal tersebut berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
    “Sebanyak 18 korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat oleh Tim SAR gabungan,” kata Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaeman dalam pernyataan tertulisnya pada Jumat (7/2/2025).
    Gatot menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan dalam beberapa tahap dengan menggunakan berbagai armada penyelamatan.
    “Kami menggunakan perahu LCR BPBD, kapal KPLP, RIB Basarnas, dan kapal Bakamla untuk mengevakuasi korban,” kata Gatot.
    Tim SAR gabungan bergerak cepat setelah menerima laporan kejadian ini pada pukul 11.45 WIB.
    Pada pukul 13.30 WIB, tiga orang pertama berhasil dievakuasi menggunakan kapal KPLP.
    Kemudian, pada pukul 15.50 WIB, tiga korban lainnya diselamatkan dengan perahu Bakamla.
    Evakuasi dituntaskan pada pukul 16.15 WIB dengan menyelamatkan 12 korban yang tersisa menggunakan kapal KPLP.
    Seluruh korban yang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat kemudian mendapatkan pemeriksaan medis guna memastikan kondisi mereka stabil.
    “Operasi SAR resmi dinyatakan selesai pada pukul 16.50 WIB,” tutup Gatot.
    Adapun ke-18 orang yang terjebak dalam kapal yang karam itu adalah sebagai berikut:
    1. Beni

    2. Ari Hidayat

    3. Reno Pugu Ardi Aji

    4. Muhammad Hanif

    5. Doli Dahan

    6. Hal Prian

    7. Safrizal

    8. Sudiro

    9. Falah Murti

    10. Teguh Prasetiawan

    11. Rizaldi Tian Firdaus

    12. Gilang Aji

    13. Alfin Apriodi

    14. Benhard

    15. Rahmad Rudi

    16. Ferdiansyah

    17. Rian Tri Wibowo

    18. Omang komarudin.
    (Reporter: Shinta Dwi Ayu | Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Bocah Perempuan 5 Tahun Hilang di Banggai Laut, Ditemukan Tewas setelah 3 Hari Pencarian – Halaman all

    Viral Bocah Perempuan 5 Tahun Hilang di Banggai Laut, Ditemukan Tewas setelah 3 Hari Pencarian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus seorang bocah perempuan hilang di Banggai Laut, Sulawesi Tengah, viral lewat media sosial.

    Video pencarian korban bernama Hijrah Adriani alias Naya (5) itu, membuat geger karena menarasikan korban disembunyikan oleh makhluk halus.

    Pada rekaman yang diunggah akun X @kegblgnunfaedh pada Kamis (6/2/2025), warga beramai-ramai mencari korban.

    Mereka mendatangi sebuah bangunan berbekal lampu penerang. 

    Ada warga naik ke plafon guna mencari keberadaan korban.

    Warga lainnya tampak histeri setelah mengaku mendengar suara korban.

    Dirangkum dari TribunPalu.com, korban pertama kali dilaporkan hilang sejak 1 Februari 2025, pukul 16.45 WITA.

    Naya terakhir terlihat di kawasan hutan Desa Bone Baru, Kecamatan Banggai Utara, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.

    Kejadian bermula saat ibu korban menyuruh anaknya pulang ke rumah dikarenakan waktu sudah menjelang malam. 

    Kemudian korban pun pulang lebih dahulu. 

    Namun setelah ibu korban tiba di rumah, terdapat adanya kejanggalan yang mana korban tidak terlihat keberadaanya. 

    Lalu ibu korban dan keluarga memutuskan untuk melakukan pencarian bersama masyarakat setempat, namun korban belum juga ditemukan. 

    Hingga akhirnya, keluarga meminta bantuan pihak berwenang.

    Operasi pencarian dilaksanakan melibatkan petugas gabungan dari Tim SAR, TRC BPBD Banggai Laut, Koramil Banggai, Polsek Banggai, PMI Banggai Laut, dan masyarakat setempat.

    Setelah 3 hari pencarian, korban ditemukan tewas, pada Selasa (4/2/2025) pukul 16.18 WITA.

    Koordinator Lapangan Unit Siaga SAR Banggai Laut, Erdiansyah membenarkan penemuan korban.

    “Setelah dilakukan pencarian selama 3 hari, korban atas nama Hijrah Adriani perempuan bocah 5 tahun sebelumnya diduga hilang, telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selama 4 Februari 2025,” katanya, dikutip dari video yang diunggah di Instagram @bpbdbanggailaut.

    Erdiansyah membeberkan, korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar lokasi kejadian.

    Jasad Naya mengapung di kawasan rawa-rawa.

    Saksi mata kemudian melaporkan kejadian ini ke tim yang sedang apel breafing operasi pencarian korban.

    “Korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Banggai Laut untuk keperluan autopsi,” tandasnya.

    Hingga berita ini ditulis, belum diketahui secara pasti penyebab tewasnya korban.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul 3 Hari Pencarian di Hutan Banggai Laut Sulteng, Bocah 5 Tahun Ditemukan Meninggal

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunPalu.com/Asnawi Zikri)

  • Kapal Nelayan KM Madu Manis Terbalik di Perairan Cilacap, Tim SAR Gabungan Evakuasi 4 ABK

    Kapal Nelayan KM Madu Manis Terbalik di Perairan Cilacap, Tim SAR Gabungan Evakuasi 4 ABK

    TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Kapal Nelayan KM Madu Manis terbalik dan tenggelam di perairan Cilacap pada Kamis (6/2/2025).

    Kapal nelayan KM Madu Manis itu diketahui membawa empat anak buah kapal (ABK).

    Atas kejadian itu rukun nelayan pun melaporkannya ke Basarnas Cilacap untuk meminta bantuan evakuasi.

    “Kantor SAR Cilacap awalnya menerima laporan dari rukun nelayan bahwa terjadi kecelakaan kapal nelayan KM Madu Manis dengan empat ABK,” ungkap Kepala Basarnas Cilacap M. Abdullah kepada Tribunbanyumas.com.

    Dikatakan Abdullah bahwa usai menerima laporan dari rukun nelayan, pihaknya langsung berkoordinasi dan melakukan pemapelan ke stakeholder terkait.

    “Kami juga gerakkan RIB 05 Kantor SAR Cilacap didukung oleh beberapa kapal nelayan untuk melakukan pencarian dan pertolongan ke lokasi kejadian tersebut,” tambahnya.

    Adapun kejadian tersebut bermula pada Kamis (6/2) pagi sekira pukul 05.00 WIB di mana Kapal Nelayan KM Madu Manis dengan empat orang POB terbalik dan tenggelam di koordinat 7°50’53.33″S 109°13’21.04″T di Perairan Cilacap.

    Salah satu ABK kemudian menghubungi rukun nelayan PPSC dan kemudian meneruskan laporan tersebut ke Kantor SAR Cilacap dan beberapa stakeholder terkait.

    “Pukul 09.45 WIB tim SAR gabungan berhasil menemukan kapal nelayan KM Madu Manis dengan empat ABK dalam keadaan selamat,” jelas Abdullah.

    Selanjutnya pada pukul 13.15 WIB keempat ABK berhasil dievakuasi di Pelabuhan PPSC untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

    Diketahui keempat ABK tersebut yakni Samidin (58) dan Steven Aldama (20) yang merupakan warga Jalan Kelapa Lima,  Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap.

    Kemudian Abdul Jalil (48) dan Muroso (52) merupakan warga Desa Cokrah, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Pemalang.

    Dengan berhasilnya evakuasi kapal nelayan KM Manis Madu beserta keempat ABK, maka operasi SAR ditutup. (pnk)