Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Basarnas Makassar Evakuasi 14 Korban Banjir di Maros, Ini Call Center Pertolongan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Februari 2025

    Basarnas Makassar Evakuasi 14 Korban Banjir di Maros, Ini Call Center Pertolongan Regional 11 Februari 2025

    Basarnas Makassar Evakuasi 14 Korban Banjir di Maros, Ini Call Center Pertolongan
    Tim Redaksi
     

    MAROS, KOMPAS.com
    – Cuaca ekstrem melanda sebagian wilayah Sulawesi Selatan dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan banjir di Kota Makassar dan Kabupaten Maros pada Selasa (11/2/2025).
    Di Kota Makassar, banjir merendam beberapa titik dengan ketinggian air bervariasi hingga 1 meter.
    Sementara itu, kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Maros, memaksa warga meminta bantuan evakuasi.
    Basarnas Terima Permintaan Evakuasi
    Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar telah menerima laporan permintaan evakuasi dari berbagai wilayah terdampak di Maros dan Makassar.
    “Kami menerima laporan permintaan evakuasi dari berbagai lokasi di wilayah Kabupaten Maros yang menjadi lokasi terdampak banjir,” ujar Haris Supardi, Pelaksana Harian (PH) Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Selasa (11/2/2025).
    Hingga saat ini, empat tim evakuasi telah dikerahkan untuk menolong warga di daerah yang terdampak banjir paling parah.
    Lokasi Evakuasi dan Jumlah Korban Terdampak
    Basarnas telah mengevakuasi beberapa warga dari wilayah-wilayah berikut:
    Untuk warga yang membutuhkan bantuan lebih lanjut, Haris mengimbau agar segera menghubungi call center Basarnas di nomor 0811447115.
    “Untuk menindaklanjuti permintaan evakuasi, jika dibutuhkan, masyarakat bisa menghubungi call center Basarnas,” tambah Haris.
    Haris juga meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir yang masih dapat terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan.
    “Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengantisipasi kemungkinan bencana banjir di berbagai titik,” ujarnya.
    Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih terus melakukan proses evakuasi di beberapa lokasi, meskipun kondisi pencahayaan di lapangan masih terbatas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Tewas dalam Kecelakaan Kapal Cepat di Bulungan Bertambah Jadi 4 Orang

    Korban Tewas dalam Kecelakaan Kapal Cepat di Bulungan Bertambah Jadi 4 Orang

    Bulungan, Beritasatu.com – Jumlah korban tewas dalam kecelakaan kapal cepat yang mengangkut rombongan keluarga pengantin di perairan Tamangga, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, terus bertambah. Hingga Selasa (11/2/2025), empat orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara tiga lainnya masih dalam pencarian.

    Tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban, seorang wanita yang diduga bernama Andi Herawati, tak jauh dari lokasi kejadian. Jenazahnya langsung dievakuasi ke rumah sakit setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Puluhan korban selamat saat ini ditampung di Gedung Dinas Sosial Kabupaten Bulungan. Banyak di antara mereka masih mengalami shock dan trauma akibat insiden tragis tersebut.

    Salah satu korban selamat dari kecelakaan kapal cepat di Bulungan itu, Andi Rusmini (53), menjelaskan rombongan keluarga pengantin berangkat dari Kampung Tias setelah menghadiri acara pernikahan. Mereka menumpang dua kapal cepat, yakni Iqbal Express dan Iksa Express, dengan total sekitar 60 penumpang.

    Dalam perjalanan pulang menuju Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, kapal Iksa Express tiba-tiba terbalik setelah tersangkut batang kayu, menyebabkan seluruh penumpang terjatuh ke perairan.

    Rusmini mengungkapkan mayoritas penumpang tidak menggunakan jaket pelampung meskipun tersedia di kapal. Saat kapal terbalik, mereka langsung terseret arus deras.

    “Biasanya kami memang tidak memakai pelampung. Ada pelampung di dekatku, tapi tidak sempat memakainya. Ini musibah yang tidak kami duga,” ujarnya dengan nada pilu.

    Mayoritas korban selamat berasal dari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Mereka masih merasa waswas karena beberapa anggota keluarga mereka belum ditemukan.

    “Ipar saya meninggal, keponakan saya belum ditemukan. Kami hanya berharap semua korban segera ditemukan agar bisa dibawa pulang dan dimakamkan di kampung halaman,” ucap Rusmini dengan suara bergetar.

    Tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap korban kecelakaan kapal cepat di Bulungan yang hilang, sementara pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan perlengkapan keselamatan saat bepergian dengan kapal cepat.

  • Dugaan Rokok Saat Isi BBM Picu Kebakaran Maut Kapal di Jakut

    Dugaan Rokok Saat Isi BBM Picu Kebakaran Maut Kapal di Jakut

    Jakarta

    Insiden terbakarnya dua unit kapal KM Tenggiri di Dermaga 20 Marina Ancol, Jakarta Utara mengakibatkan satu orang tewas dan lima lainnya terluka. Kebakaran diduga dipicu anak buah kapal (ABK) yang merokok saat pengisian bahan bakar minyak (BBM).

    Kebakaran terjadi pada Sabtu, 8 Februari 2025, sekitar pukul 22.00 WIB. Api baru padam pada pukul 05.28 WIB, Minggu (9/2/2025) dengan bantuan 10 unit damkar dan 26 personel.

    Lima korban mengalami luka bakar, antara lain 4 orang ABK yakni Rian, Hatim, Maja, Muiz, dan 1 korban lainnya yakni sopir tanki bernama Indra Supriyadi. Sementara korban meninggal dunia bernama Tomi.

    Seorang kapten kapal berinisial M dilaporkan hilang dalam insiden tersebut. Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap korban.

    Kasiops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara Gatot Sulaeman mengatakan kebakaran dua unit kapal tersebut diduga karena adanya percikan api saat pengisian bahan bakar.

    “Percikan api saat pengisian BBM kapal terjadi kesalahan teknis sehingga menyebabkan terjadinya kebakaran,” ujar Gatot, Minggu (9/2).

    Pada Senin (10/2/2025) kemarin, petugas telah menemukan bangkai kapal yang berada di kedalaman 2,5 meter. Evakuasi bangkai kapal yang terbakar melibatkan penyelam profesional.

    Dugaan ABK Merokok

    Polisi masih mendalami penyebab terbakarnya kapal tersebut. Namun, berdasarkan keterangan sementara, ada dugaan ABK sempat merokok saat pengisian BBM yang menimbulkan percikan api.

    “Saksi melihat 5 ABK berada di atas kapal sedang merokok pada saat pengisian BBM,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Minggu (9/2).

    Ade Ary mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami keterangan saksi tersebut.

    “Ini masih didalami (dugaan ABK merokok). Bahwa itu adalah informasi yang didapatkan rekan-rekan kami di lapangan dari keterangan saksi,” imbuhnya.

    Sempat Terjadi Ledakan

    Kebakaran bermula saat kapal KM Tenggiri mengisi BBM di Dermaga 20 Marina Ancol. Saat pengisian bahan bakar dari tangki ke kapal berlangsung terjadi ledakan.

    “Pada saat pengisian BBM dari mobil tangki ke kapal tiba-tiba terjadi ledakan dan menyebabkan kapal KM Tenggiri terbakar,” ucap Ade Ary.

    Baca selanjutnya: kapten kapal hilang

    Kapten Kapal Hilang

    Tim SAR gabungan bersiap mengevakuasi kapal yang terbakar di Dermaga Marina Ancol, Jakarta Utara. (Foto: dok. Istimewa)

    Insiden terbakarnya kapal KM Tenggiri ini tak hanya mengakibatkan 1 orang tewas dan 5 lainnya terluka. Seorang kapten kapal berinisial M dilaporkan hilang akibat insiden tersebut.

    “Sampai saat ini, kapten kapal saudara M itu belum ditemukan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (10/2/2025).

    Bangkai Kapal Dievakuasi

    Sementara itu petugas telah menemukan bangkai kapal yang terbakar di kedalaman 2,5 meter. Hingga Senin (10/2/2025) kemarin, tim masih melakukan evakuasi terhadap bangkai kapal KM Tenggiri.

    “Ada tim penyelam profesional yang saat ini sedang berupaya melakukan proses pengangkatan bangkai kapal karena sudah ditemukan bangkai kapalnya itu di kedalaman 2,5 meter,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (10/2).

    Ade Ary mengatakan tim dari Polres Kepulauan Seribu, Ditpolairud Polda Metro Jaya hingga Basarnas masih melakukan evakuasi. Polisi masih melakukan pendalaman terkait insiden yang terjadi.

    “Saat ini fokus utamanya adalah penanganan korban. Korban masih di rawat mengalami luka bakar, juga mencari satu kapten kapal yang belum ketemu, juga proses pengangkatan bangkai kapal,” imbuhnya.

    Jenazah Dibawa ke Pemalang

    Kombes Ade Ary menyampaikan dukacita atas meninggalnya satu orang dalam insiden kebakaran kapal. Jenazah korban bernama Tomi itu saat ini telah dipulangkan ke kampung halamannya.

    “Kami izin menyampaikan tentang penanganan peristiwa meledaknya kapal. Kami turut perihatin dan berduka cita, ada satu orang yang meninggal dunia dan sudah dibawa keluarganya ke Pemalang, Jawa tengah,” tutur Ade Ary.

    Halaman 2 dari 2

    (mea/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hilang 2 Bulan, Korban Longsor di Sukabumi Ditemukan Tinggal Kerangka

    Hilang 2 Bulan, Korban Longsor di Sukabumi Ditemukan Tinggal Kerangka

    Jakarta

    Korban bencana longsor di Kampung Darmawangi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bernama Ojang (53)ditemukan. Ojang ditemukan setelah dua bulan lebih dinyatakan hilang.

    Ojang ditemukan pada Minggu (9/2/2025). Saat ditemukan, korbang sudah menjadi kerangka.

    “Saat ditemukan kondisi korban atas nama Ojang (53) sudah menjadi kerangka. Korban bencana tanah longsor hilang sejak 4 Desember 2024,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi dilasir Antara, Selasa (11/2/2025).

    Saat kejadian longsor, Ojang tengah bertani di sawah. Korban diduga sedang berteduh, karena turun hujan deras dan tiba-tiba terjadi longsor yang langsung menimbun tubuh korban.

    Jasad korban sempat dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan dari Satuan Brimob Polda Jabar, Basarnas, Batalyon Raider, relawan dan masyarakat. Namun, hingga 22 Desember 2024, korban tidak kunjung diketemukan dan pencarian pun dihentikan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) SAR.

    Setelah dua bulan, jasad Ojang ditemukan oleh seorang ustaz bernama Rahman yang saat itu sedang mencari kayu bakar di sekitar lokasi korban hilang tertimbun longsor. Saat sedang mencari kayu bakar, saksi melihat ada kerangka manusia bagian paha dan langsung memberitahu warga.

    Di lokasi tersebut warga menemukan kerangka lainnya, sehingga dilakukan pencarian dengan cara digali. Hasilnya, ditemukan kerangka manusia dengan kondisi lengkap dan masih menggunakan pakaian.

    Saat ditemukan, kondisi kerangka masih menggunakan kaos lengan pendek, celana panjang dan jas hujan plastik warna merah serta ditemukan sebilah golok. Setelah kerangka tersebut diperlihatkan kepada pihak keluarga korban dan mengenali ciri-ciri pakaian terakhir yang dikenakan Ojang sebelum tertimbun longsor.

    Namun, karena sudah mengikhlaskan kepergian Ojang dan apa yang menimpa korban adalah murni musibah, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap kerangka tersebut. Selanjutnya, pihak keluarga membuat surat penolakan autopsi dan kerangka tersebut dimakamkan di TPU Darmawangi 2.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hujan Deras Merata di Lombok, Remaja Hilang Terseret Arus Banjir
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Februari 2025

    Hujan Deras Merata di Lombok, Remaja Hilang Terseret Arus Banjir Regional 10 Februari 2025

    Hujan Deras Merata di Lombok, Remaja Hilang Terseret Arus Banjir
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com

    Hujan deras
    merata di hampir seluruh wilayah di Lombok dan Kota Mataram, sejak Senin (10/2/2025) dini hari hingga malam.
    Selain merendam ratusan rumah warga, banjir akibat
    hujan deras
    menyebabkan seorang remaja, Khairul Iwan (15), warga Dusun Pringgarata,
    Lombok Tengah
    dilaporkan hilang terseret arus banjir ketika tengah mandi di sungai di kampungnya bersama kawan-kawan sebayanya.
    Khairul dinyatakan hilang pada Senin siang dan langsung dilaporkan warga ke Tim SAR Lombok Tengah.
    Proses pencarian juga dibantu Tim
    Rescue
    Kantor SAR Mataram di lokasi kejadian.
    Kepala Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram, Saidar Rahmanjaya mengatakan, pencarian dilakukan dengan menyusuri aliran sungai di tempat korban mandi.
    “Kami juga memeriksa titik-titik yang potensial menjadi tempat keberadaan korban, tetapi hingga sore hari korban belum ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan Selasa pagi (11/2/2025),” kata Saidar.
    Pencarian terhadap korban juga dilakukan bersama tim gabungan dari Polsek Pringgarata, PMI Lombok Tengah, Tagana, Damkar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, serta masyarakat setempat.
    Banjir tidak hanya melanda Lombok Timur dan Lombok Tengah, tetapi juga wilayah Kota Mataram dan Lombok Barat, karena intensitas hujan yang tinggi dalam 3 hari terakhir.
    Wilayah Lombok Barat tercatat cukup parah pada Senin ini.
    Kepala BPBD NTB Ahmadi menyampaikan, selain Dusun Karang Bongkot, banjir juga melanda beberapa lokasi di Lombok Barat, seperti Desa Parempuan dan Kuranji, Kecamatan Labuapi, serta Gerung, Kecamatan Gerung, Lombok Barat.
    “Curah hujan dengan intensitas tinggi berkepanjangan di wilayah Lombok Barat dan sekitarnya menyebabkan meluapnya air sungai dan merendam pemukiman warga,” kata Ahmadi.
    Sementara itu, data yang dihimpun BPBD NTB menunjukkan bahwa sekitar 150 kepala keluarga (KK) terdampak di BTN Citra Kencana, 200 KK di Perumahan Pepabri, di Desa Parempuan, Kecamatan Labuapi.
    Warga dievakuasi menuju tempat yang lebih aman, mengingat hujan masih terus terjadi sepanjang Senin malam ini.
    Badan SAR Mataram juga masih melakukan evakuasi terhadap warga yang sakit hingga malam di BTN Pemda, Gerung, Lombok Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bocah 9 Tahun di Konawe Meninggal Usai Tenggelam di Saluran Irigasi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Februari 2025

    Bocah 9 Tahun di Konawe Meninggal Usai Tenggelam di Saluran Irigasi Regional 10 Februari 2025

    Bocah 9 Tahun di Konawe Meninggal Usai Tenggelam di Saluran Irigasi
    Tim Redaksi

    KENDARI, KOMPAS.com
    – Seorang bocah perempuan bernama Fatima (9), warga Desa Puuwonua, Kecamatan
    Konawe
    , Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan tenggelam di saluran irigasi pertanian di wilayah tersebut pada Senin (10/2/2025).
    Kepala Basarnas Kendari, Amiruddin, mengatakan bahwa korban ditemukan oleh Tim SAR gabungan pada pukul 12.30 Wita, sekitar 8,52 kilometer arah tenggara dari lokasi awal korban dilaporkan tenggelam.
    “Setelah korban ditemukan, selanjutnya dievakuasi ke rumah duka dan diserahterimakan kepada pihak keluarga,” ujar Amiruddin, Senin (10/2/2025).
    Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi ditutup dan seluruh personel yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.
    Kronologi Kejadian
    Kantor Basarnas Kendari menerima laporan pada Senin (10/2/2025) pukul 08.27 Wita dari seorang warga bernama Indra Bas, yang melaporkan bahwa seorang anak perempuan tenggelam di saluran irigasi pertanian di Desa Puuwonua, Kecamatan Konawe.
    Setelah menerima laporan, tim rescue Basarnas Kendari bergerak ke lokasi kejadian pada pukul 08.40 Wita untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
    Menurut Amiruddin, peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 09.00 Wita.
    Awalnya, korban bermain sepeda bersama dua temannya. Namun, sekitar pukul 15.30 Wita, Fatima berpisah dari teman-temannya. Saat malam tiba dan ia tak kunjung pulang, keluarga mulai melakukan pencarian.
    “Hingga malam hari korban belum kembali ke rumah. Pihak keluarga telah melakukan pencarian dan menemukan sepeda milik korban terparkir di pinggir saluran irigasi pertanian,” tutup Amiruddin.
    Hingga saat ini, kejadian tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti tenggelamnya korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapal Cepat Bawa 30 Orang Rombongan Pengantin Terbalik, 3 Tewas dan 4 Belum Ditemukan

    Kapal Cepat Bawa 30 Orang Rombongan Pengantin Terbalik, 3 Tewas dan 4 Belum Ditemukan

    Bulungan, Beritasatu.com – Diduga akibat tersangkut batang kayu, sebuah kapal cepat yang membawa 30 orang rombongan pengantin tiba-tiba terbalik di perairan Tamangga, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Senin (10/2/2025) siang. Akibat peristiwa itu, tiga orang penumpang ditemukan tewas dan empat lainnya hilang dan masih dalam pencarian.

    Dalam rekaman video amatir yang viral di media sosial, sempat terekam suasana kepanikan puluhan orang penumpang dari kapal cepat Iqza Expres, yang tiba-tiba terbalik dan tenggelam saat melintas di perairan Tamangga, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, sekitar pukul 13.30 Wita.

    Dalam video amatir itu, terlihat puluhan penumpang tengah berusaha untuk menyelamatkan diri dari perairan seusai kapal cepat yang mereka tumpangi mendadak terbalik.

    Berdasarkan data sementara, kapal cepat Iqza Express ini membawa muatan sekitar 30 orang penumpang yang merupakan rombongan dari salah satu keluarga pengantin.

    Rencananya, kapal itu membawa rombongan keluarga pengantin untuk menghadiri resepsi pernikahan di Kampung Tias, Kabupaten Bulungan.

    Akibat peristiwa kapal cepat terbalik ini, tiga orang penumpang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan empat lainnya hilang akibat terseret oleh derasnya arus di perairan Tamangga. Penumpang lainnya  berhasil dievakuasi oleh petugas gabungan dari Ditpolairud Polda Kalimantan Utara, Basarnas, dan BPBD setempat.

    Kapolda Kalimantan Utara Irjen Pol Hary Suwijanto mengatakan, tim SAR gabungan telah berada di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi korban, baik korban yang selamat maupun korban yang meninggal dunia. Saat ini, sebagian besar korban kapal cepat terbalik itu telah dievakuasi ke rumah sakit setempat.

    “Kita tadi bersama beberapa rekan telah sampai di lokasi. Kita sedang mengupayakan untuk mengevakuasi kapal setelah tadi para korban sudah kita evakuasi. Korban yang meninggal sudah kita bawa ke rumah sakit,” kata Hary kepada Beritasatu.com saat ditemui di Dermaga Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.

    Saat ini pihaknya masih fokus untuk melakukan pencarian korban di sekitar lokasi kejadian. Untuk informasi pasti jumlah penumpang di dalam kapal akan dilakukan update secara berkala.

    “Informasi masih belum valid ya. Informasi awal ada sekitar 30 orang dalam satu kapal, tetapi masih kita update terus, perbaiki datanya, sehingga kita bisa memastikan berapa korban yang ada di dalam kapal itu. Sehingga, kita bisa memastikan apakah masih ada yang harus kita cari ya. Untuk sementara itu,” sambungnya.

    Terkait penyebab kecelakaan kapal cepat Iqza yang terbalik, masih dalam tahap penyelidikan. Namun dugaan awal, penyebab kapal itu terbalik akibat tersangkut batang kayu. “Informasi awal tadi disampaikan ada yang menyangkut ya, akhirnya terbalik, dan korban berjatuhan,” tegasnya.

  • Evakuasi Mayat dari Lubang Beracun di Guci Tegal, Begini Kronologinya

    Evakuasi Mayat dari Lubang Beracun di Guci Tegal, Begini Kronologinya

    TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – Seorang pria paruh baya ditemukan meninggal dunia di dalam lubang sedalam sekitar 2,5 meter di wilayah Petak Perhutani, Desa Guci, RT 01/RW 01, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, pada Senin (10/2/2025).

    PMI Kabupaten Tegal menerima laporan dari anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Guci mengenai penemuan mayat di lahan Perhutani.

    Pelapor juga menginformasikan bahwa di area tersebut diduga terdapat kandungan gas beracun.

    PMI Kabupaten Tegal segera berkoordinasi dengan Polsek Bumijawa, Basarnas, BPBD Kabupaten Tegal, serta tim gabungan untuk menyiapkan peralatan bantuan pernapasan (SCBA) guna mengevakuasi korban.

    Sekitar pukul 13.30 WIB, mayat berhasil dievakuasi oleh tim gabungan dan dibawa ke Kamar Jenazah RSUD dr. Soeselo Slawi untuk proses identifikasi oleh tim forensik.

    Pada pukul 16.00 WIB, mayat masih berada di Ruang Pemulasaran Jenazah RSUD dr. Soeselo Slawi, menunggu proses pengurusan surat kematian sebelum dibawa ke rumah duka di Desa Mokaha, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.

    Mobil ambulans PMI Kabupaten Tegal yang membawa mayat tiba di RSUD dr. Soeselo sekitar pukul 14.00 WIB.

    Kapolres Tegal AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah melalui Kasi Humas Polres Tegal Ipda Henry Ade Birawan membenarkan adanya penemuan mayat di bekas lubang galian air petak 50H, RPH Guci, BKPH Bumijawa, Desa Guci.

    Penemuan berawal ketika seorang saksi hendak menggali pasir secara manual di sekitar lokasi dan mencium bau menyengat.

    Saksi kemudian mencari sumber bau tersebut dan menemukan sesosok mayat pria di dalam lubang bekas galian air.

    “Saat ditemukan, mayat dalam posisi miring dengan kaki di sebelah selatan dan kepala di sebelah utara. Korban mengenakan kaos hitam berkerah, sarung batik motif hitam merah, serta celana panjang warna biru dongker,” ungkap Ipda Henry kepada Tribunjateng.com.

    Tidak ditemukan tanda pengenal di sekitar lokasi, namun warga mengenali korban berinisial M, usia 58 tahun, warga Desa Mokaha, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.

    Korban diketahui merupakan seorang tunawicara (bisu).

    “Dugaan sementara, korban meninggal akibat paparan gas beracun di dalam lubang. Hasil pemeriksaan tim medis di RSUD dr. Soeselo Slawi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan,” jelasnya.

    Penyebab korban bisa masuk ke dalam lubang masih dalam penyelidikan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan saksi.

    “Korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Desa Mokaha, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal,” tambahnya.

    Koordinator Unit Siaga SAR Pemalang, Susanto, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan penemuan mayat pada Senin (10/2/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.

    Tim SAR langsung menuju lokasi bersama PMI, BPBD Kabupaten Tegal, dan Polsek setempat untuk melakukan evakuasi.

    Evakuasi mayat dari lubang berkedalaman sekitar 2,5 meter berlangsung selama 10 menit dengan menggunakan peralatan bantuan pernapasan Self Contained Breathing Apparatus (SCBA).

    “Tim menggunakan alat bantu pernapasan karena diduga di dalam lubang terdapat kandungan gas beracun. Setelah berhasil dievakuasi, mayat langsung dibawa ke RSUD dr. Soeselo Slawi menggunakan ambulans PMI Kabupaten Tegal untuk proses identifikasi,” jelas Susanto.

  • Upaya para Rekan Jurnalis Temukan Jenazah Sahril Helmi hingga Korban Ditemukan di Bibir Pantai – Halaman all

    Upaya para Rekan Jurnalis Temukan Jenazah Sahril Helmi hingga Korban Ditemukan di Bibir Pantai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para jurnalis di Halmahera Selatan sempat berupaya mencari jenazah jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, sebelum ditemukan.

    Pencarian dilakukan selama tiga hari setelah meledaknya speedboat Rigid Inflatable Boat (RIB) 04 milik Basarnas Ternate di perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, Kamis (5/2/2025).

    Tim jurnalis berupaya melakukan pencarian Sahril Helmi menggunakan satu unit speedboat.

    Pencarian dimulai di pesisir Pulau Halmahera dan Kayoa.

    Pada hari pertama pencarian, mereka menemukan sebuah jaket renang berwarna oranye di sekitaran Pulau Koya.

    Koordinator tim jurnalis Halmahera Selatan Nandar Jabid mengatakan pihaknya makin yakin bisa menemukan Sahril Helmi ketika mendapat jaket renang tersebut.

    Mereka lalu menyisir Pulau Sali Kecil di wilayah Bacan Timur, tetapi pencarian hari pertama belum membuahkan hasil lantaran cuaca yang kurang mendukung, mengutip TribunTernate.com.

    Pencarian itu dilakukan para tim jurnalis atas dasar pertemanan, lantaran korban sudah cukup lama liputan di Halmahera Selatan, bahkan sebelum menjadi kontributor Metro TV.

    Lantas, pada Jumat (7/2/2025), mereka melanjutkan pencarian.

    Nandar mengungkapkan mereka sempat melintasi pesisir laut Desa Sabatang, tempat jenazah Sahril Helmi ditemukan.

    Hanya saja saat itu ombak besar dan angin kencang sangat kuat sehingga mereka memutuskan balik ke arah Bacan Barat Utara untuk beristirahat sejenak.

    “Kami bermalam di Desa Loid, kami tidur di atas pelabuhan. Kelelahan kami bisa terbayar, kala kami sedang bercerita sikap almarhum Sahril Helmi yang suka bercanda ketika sedang liputan, “ungkapnya.

    Keesokan harinya, Sabtu (8/2/2025), lanjut Nandar, pencarian dilakukan di perairan Pulau Kasiruta.

    Berselang beberapa menit kemudian, mereka mendapat informasi ada warga menemukan sosok mayat terkapar di bibir pantai Desa Sabatang.

    Tak banyak pikir, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Halmahera Selatan itu bersama sejumlah rekannya memutuskan ke lokasi penemuan sosok mayat tersebut.

    “Kami sangat yakin, bahwa mayat yang ditemukan itu jenazah Sahril Helmi. Kami langsung minta awak speedboat ke pesisir Desa Sabatang, “ujarnya.

    Sesampai di lokasi, Nandar mengatakan pihaknya langsung melakukan evakuasi. 

    Kondisi Jenazah

    Sahril Helmi ditemukan di wilayah Bacan Timur, Halmahera Selatan, pada Sabtu (8/2/2025) sekitar pukul 10.00 WIT. 

    Sahril sempat dinyatakan hilang usai insiden speedboat meledak

    Pihak berwenang menyebut kondisi jasad Sahril Helmi sulit dikenali.

    Tim Dokpol dan Inavis Polres Halmahera Selatan yang tiba di lokasi segera melakukan pemeriksaan awal terhadap jasad tersebut. 

    Mengutip polri.go.id, jasad Sahril sudah membusuk, jari tangan dan kaki serta raut wajah telah terkelupas dan tidak utuh lagi, sehingga menyulitkan proses identifikasi.

    Jenazahnya lalu dibawa ke RSUD Labuha dan melalui proses identifikasi dengan metode post-mortem dan ante-mortem. 

    Berdasarkan keterangan keluarga, mereka meyakini bahwa mayat tersebut adalah Sahril, seorang awak media yang sebelumnya dilaporkan hilang saat insiden meledaknya speedboat Basarnas Kota Ternate dalam operasi evakuasi nelayan yang hilang.

    Pihak kepolisian kini tengah mencocokkan data ante-mortem dari keluarga dengan ciri-ciri fisik dan properti yang dikenakan korban sebelum hilang. 

    Proses ini melibatkan pemeriksaan tinggi badan, tanda lahir, bekas luka, susunan gigi, serta pakaian atau aksesoris terakhir yang digunakan.

    Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, sebelumnya menyampaikan bahwa kepolisian memastikan identitas jenazah dengan prosedur yang tepat.

    Dimakamkan di Kampung Halaman

    Jenazah Jurnalis Metro TV Sahril Helmi dimakamkan.

    Jenazahnya dimakamkan di kampung halamannya, Desa Bisui, Kecamatan Gane Timur Tengah, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

    Sebelumnya, jenazah Sahril Helmi dibawa ke Desa Babang, kemudian dijemput ambulans untuk disemayamkan sementara di RSU Labuha.

    “Dan Anggota saya sudah melapor, sementara korban sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Bisui menggunakan KRI Mata Bonsang pada pukul 15.25 WIT,” tandasnya. 

    Sahril bernama lengkap Sahril Helmi Kasim dan lahir Bisui, Halmahera, Maluku Utara (Malut), pada 19 April 1994.

    Pria 30 tahun itu memulai karier jurnalistiknya di Metro TV sejak 2023.

    Sahril Helmi dikenal sebagai jurnalis yang mempunyai semangat tinggi.

    Dedikasi Sahril Helmi sebagai jurnalis pun tidak diragukan lagi.

    Dalam insiden meledaknya speedboat yang menewaskan Calon gubernur Malut Benny Laos di Pelabuhan Bobong, Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Malut, Sabtu (12/10/2024) lalu, Sahril Helmi turut mengumpulkan informasi yang akurat dengan cepat.

    Saat terjadi erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat, Malut, Sahril Helmi pun juga sigap melaporkan informasi langsung dari lokasi bencana.

    Terbaru, Sahril Helmi ikut misi pencarian terhadap 2 nelayan yang dilaporkan hilang di perairan Tidore bersama tim sar Ternate pada hari Minggu kemarin.

    Hingga dirinya menjadi korban jiwa dalam insiden meledaknya speedboat Basarnya.

    Kronologi 

    Diketahui Pada Minggu malam, 2 Februari 2025, sekitar pukul 23.40 WIT, tim Basarnas Ternate menerima laporan mengenai dua nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Desa Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan.

    Menanggapi laporan tersebut, tim SAR gabungan yang terdiri dari 11 orang, yakni tujuh anggota Basarnas, tiga personel Ditpolairud Polda Maluku Utara, dan satu jurnalis Metro TV bernama Sahril Helmi berangkat menggunakan speedboat RIB 04 menuju lokasi kejadian.

    Sekitar 15-20 menit sebelum mencapai lokasi, speedboat tersebut tiba-tiba meledak.

    Ledakan itu menyebabkan seluruh penumpang terlempar ke laut.

    Kasi Ops Basarnas Ternate, M. Syahran Laturua, berhasil berenang kembali ke RIB dan melaporkan insiden tersebut ke kantor Basarnas.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunTernate.com dengan judul Jenazah Jurnalis Metro Tv Korban Ledakan Speedboat Basarnas Ternate Dimakamkan di Kampung Halaman dan dengan judul Cerita Perjuangan Jurnalis Halmahera Selatan Cari Jasad Sahril Helmi Hingga Ketemu

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Nina Yuniar) (TribunTernate.com/M Julfikram Suhadi/Nurhidayat Hi Gani)

  • Tugboat TB Ansanus Terbalik Tersapu Ombak di Perairan Tanjung Priok Dekat PLTGU, 1 Awak Hilang – Halaman all

    Tugboat TB Ansanus Terbalik Tersapu Ombak di Perairan Tanjung Priok Dekat PLTGU, 1 Awak Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ombak besar mengakibatkan kapal tugboat TB Ansanus terbalik di perairan dekat area Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (6/2/2025).

    Saat itu, posisi kapal sedang melego jangkar di perairan Tanjung Priok.

    Namun, ombak besar menghantam kapal hingga terbalik terbawa arus ke bibir pantai.

    Dilaporkan satu anak buah kapal hilang. Timsar diturunkan untuk melakukan pencarian. Sementara delapan awak lainnya berhasil diselamatkan.

    Demikian dikatakan Kasiops Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jakarta Akhmad Rizkiansah, Sabtu (8/2/2025).

    Kronologi

    Sebelum terbalik, kapal tersebut sebelumnya sempat lego jangkar di sekitaran perairan dekat dengan PLTGU.

    Karena ombaknya sangat kencang sekali, cuaca buruk, sehingga kapal ini bergeser dengan sendirinya menuju ke bibir pantai dekat dengan PLTGU.

    “Pada saat di pantai itulah dengan ombak yang sangat besar, akhirnya kapalnya terbalik,” kata Rizkiansah, 

    Kapalnya kapal tugboat tersebut berisi 9 awak. Delapan orang selamat.

    “Satu orang masih dilakukan pencarian,” ucapnya.

    Tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian pada Sabtu pagi setelah memulai pada Kamis.

    Dengan mengerahkan perahu karet dan RIB Jakarta di sekitar lokasi kejadian hingga radius 1,8 Nautica Miles, petugas juga melengkapi proses pencarian dengan Aqua Eye, untuk menyisir obyek yang dicurigai di bawah permukaan air.

    “Drone Thermal juga digunakan untuk melakukan penyisiran dari udara untuk memetakan area pencarian terhadap korban,” kata Rizkiansah.

    Empat penyelam juga ikut serta dalam upaya pencarian ini, masing-masing dua penyelam TNI AL dan dua penyelam Basarnas.

    Upaya pencarian tim SAR gabungan pada hari ini terkendala oleh angin kencang dan gelombang yang cukup tinggi antara 1 hingga 2 meter.

    “Kendalanya cuaca, karena di atas angin sendiri cukup kencang, kendala paling berat adalah cuaca,” ujarnya.

    “Kami juga melakukan pencarian melalui drone, dan kita menyisiri di sekitar bibir pantai dari lokasi pencarian awal menuju ke arah barat. Penyelam dari TNI Angkatan Laut dua personel dan dari Basarnas juga dua personel,” pungkasnya.

     

    Sumber: Tribun Jakarta