Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Sosok Farrel CEO Startup yang Hilang Misterius di Pantai Bantul, Pernah Diundang Google – Halaman all

    Sosok Farrel CEO Startup yang Hilang Misterius di Pantai Bantul, Pernah Diundang Google – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pendiri sekaligus CEO Startup kompresi data Kecilin, Christopher Farrel Millenio Kusuma, hilang misterius di Pantai Pandan Payung di Kretek, Bantul, Yogyakarta.

    Sebuah telepon seluler, dompet, pakaian berwarna hitam, dan delapan surat, semuanya dibungkus dalam kantong plastik putih ditemukan dan diserahkan ke Polsek Kretek​, Bantul, Yogyakarta pada 9 Februari 2025.

    “Informasi itu kemudian diketahui oleh Bhabinkamtibmas Parangtritis dan diteruskan ke sejumlah pihak, termasuk Polsek Kretek,” ujar Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, kepada awak media, Senin (10/2/2025), dikutip dari Tribun Jogja.

    Keluarga pun mengkonfirmasi kebenaran bahwa barang tersebut milik korban.

    “Hasil klarifikasi dengan pihak keluarga bahwa CFMK telah pergi dan lost contact dengan keluarga sejak empat hari yang lalu,” ucap AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana.

    Sosok Farrel

    Christopher Farrel Millenio Kusuma lahir pada 1 Januari 2000.

    Saat masih berusia 17 tahun, Farrel pernah memenuhi undangan dari perusahaan Google di Mountain View, California, Amerika Serikat.

    Farrel yang kala itu masih menjadi siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta ini diundang Google karena penelitiannya tentang “Data Compression using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data”.

    “Berangkat ke sana karena proposal penelitian saya berjudul ‘Data Compression using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data’ lolos,” kata Farrel saat ditemui Kompas.com di SMA Negeri 8 Yogyakarta, Rabu (22/11/2017). 

    Ide penelitian yang membawanya ke Google berawal dari hal sepele. Farrel ingin mengunduh sebuah game, tetapi kuota data yang dimilikinya terbatas. Waktu itu, Farrel masih duduk di kelas 1 SMA.

    “Awalnya itu ingin men-download game, tapi kuota terbatas, padahal saya ingin sekali main game itu. Lalu kepikiran, bagaimana caranya mengecilkan game itu, biar bisa main,” tuturnya sembari tertawa.

    Dari keinginannya bermain gim tersebut, Farrel lalu mulai mencari di internet cara mengecilkan data. Dari pencariannya itu, ia menemukan data compression atau pemampatan data. 

    “Saya iseng-iseng mencari lalu riset dan ternyata, data compression belum begitu berkembang, ya lalu muncul ide untuk meneliti karena dampaknya luas juga,” ungkapnya.

    Perjuangan Farrel pun tak mudah, proposal penelitiannya sempat ditolak sebanyak 11 kali sejak tahun 2016.

    Sampai akhirnya, Google membuka lomba penelitian, ia mengajukan proposal, dan akhirnya penelitiannya diterima.

    Pada 15-20 Februari 2017, Farrel berada di Kantor Google Mountain View. Selama di sana, dirinya mempresentasikan penelitiannya di hadapan seluruh peserta dari sejumlah negara yang lolos.

    “Saya satu-satunya dari Indonesia, dan selama di sana itu presentasi, diskusi, sharing dengan orang-orang dari negara-negara lain yang lolos. Kami masing-masing didampingi satu mentor dari Google,” bebernya.

    Akhirnya, Farrel diminta Google untuk bergabung ke dalam sebuah proyek untuk bekerja selama enam hingga tujuh bulan.

    Lantaran masih berada di bangku sekolah, Farrel saat itu bekerja secara jarak jauh.

    Saat bergabung, salah satu yang dilakukannya ialah mengembangkan algoritma khusus kompresi pada Google Photos.

    Pada saat itu, Farrel juga bertemu dengan investor-investor besar dan tidak lama kemudian berdirilah Startup kompresi data bernama Kecilin. 

    Ia resmi menjadi pendiri dan CEO Kecilin saat usianya masih 18 tahun.

    Algoritma dari aplikasi Kecilin sebelumnya telah digunakan dalam produk B2B berupa Application Programming Interface (API) yang dapat digunakan oleh perusahaan yang mengalami permasalahan storage data yang membengkak, transfer data yang mahal dan juga lama. 

    Kemudian, Farrel berpikir untuk memperluas ke B2C dengan menghadirkan aplikasi Kecilin.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Misteri Keberadaan Pemilik Tas Berisi Dompet dan Surat Permintaan Maaf, Tim SAR Sisir Pantai Bantul.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Neti Istimewa)

  • Sosok Farrel CEO Startup yang Hilang Misterius di Pantai Bantul, Pernah Diundang Google – Halaman all

    Profil Farrel, CEO Startup Hilang di Bantul: Pemimpin Termuda dan Pernah Bergabung dengan Google – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANTUL – Pendiri dan juga CEO Startup kompresi data Kecilin, Christopher Farrel Millenio Kusuma dikabarkan hilang.

    Kabar hilangnya Farrel CEO Startup ini diketahui setelah sejumlah barang-barang miliknya ditemukan di Pandan Payung di Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Adapun sejumlah barang yang ditemukan, yaitu telepon seluler, dompet, pakaian berwarna hitam, dan delapan surat.

    Semua barang dibungkus dalam kantong plastik berwarna putih.

    Aparat Polsek Krętek menerima sejumlah barang itu pada 9 Februari 2025.

    Yasminah (56), seorang warga Temanggung, Jawa Tengah, menemukan barang-barang itu pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 17.30 WIB.

    “Informasi itu kemudian diketahui oleh Bhabinkamtibmas Parangtritis dan diteruskan ke sejumlah pihak, termasuk Polsek Kretek,” kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.

    Menurut dia, aparat kepolisian sudah menyelidiki barang bukti tersebut. 

    Ternyata di kantong plastik ditemukan KTP atas nama Christopher Farrel Millennia Kusuma.

    Selain itu, ada delapan lembar surat yang ditujukan kepada delapan orang keluarga yang berisi pesan permintaan maaf.

    Pasca penemuan barang-barang itu, aparat kepolisian sudah mengkonfirmasi kepada pihak keluarga.

    “Hasil klarifikasi dengan pihak keluarga bahwa yang bersangkutan telah pergi dan lost contact dengan keluarga sejak empat hari yang lalu,” kata dia.

    Hingga kini, aparat kepolisian, Tim SAR, serta Babinsa masih melakukan pencarian Farrel CEO Startup di lokasi penemuan barang-barang itu.

    “Proses penyisiran masih terus dilakukan,” ujarnya.

    Profil Farrel CEO Startup

    Christopher Farrel Millenio Kusuma adalah pria kelahiran 1 Januari 2000. Ia menjadi pendiri sekaligus CEO Kecilin setelah sempat bekerja di markas Google di California, Amerika Serikat (AS).

    Farrel merupakan salah satu CEO termuda. Ia menjadi CEO startup kompresi data bernama Kecilin pada usia 18 tahun.

    Farrel CEO Startup diketahui pernah bekerja di Google selama tujuh bulan.

    Awal mula Farrel bekerja di Google saat temuannya soal algoritma kompresi game. 

    Ia pun melakukan riset soal implementasi ‘Machine Learning’ dan AI untuk kompresi data tersebut.

    Farrel kemudian dipanggil setelah karyanya tersebut ia kirim ke GitHub. GitHub merupakan manajemen project, sistem versioning code, sekaligus platform jaringan sosial bagi para developer seluruh dunia.

    Ia pergi ke markas Google di California, Amerika Serikat (AS) pada 14 Februari 2017. 

    Saat itu usianya masih 17 tahun dan berstatus pelajar.

    Setelah pertemuan akhirnya Google meminta Farrel bergabung selama tujuh bulan karena ada proyek yang hendak dilakukan, salah satunya mengembangkan algoritma khusus kompresi pada Google Photos.

    Pada saat itu, Farrel juga bertemu dengan investor-investor besar dan tidak lama kemudian berdirilah Startup kompresi data bernama Kecilin. Ia resmi menjadi pendiri dan CEO Kecilin saat usianya masih 18 tahun.

    Algoritma dari aplikasi Kecilin sebelumnya telah digunakan dalam produk B2B berupa Application Programming Interface(API) yang dapat digunakan oleh perusahaan yang mengalami permasalahan storage data yang membengkak, transfer data yang mahal dan juga lama. Kemudian, Farrel berpikir untuk memperluas ke B2C dengan menghadirkan aplikasi Kecilin.

    Setiap harinya, Kecilin mengkompres kurang lebih 115TB data. “Kalau dirupiahkan anggap saja 1GB Rp5.000, kita sudah hemat Rp 500 juta per bulan untuk orang-orang akses internet,” kata Farrel saat itu.

  • Kebakaran Kapal Wisata Labuan Bajo Berkali-kali Terjadi, Apa Solusinya? – Page 3

    Kebakaran Kapal Wisata Labuan Bajo Berkali-kali Terjadi, Apa Solusinya? – Page 3

    Sebelumnya, kapal wisata terbakar di Labuan Bajo. Kapal pinisi bernama Sea Safari VII itu bermuatan 33 penumpang saat terbakar di perairan Pulau Penga, Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis pagi, 2 Mei 2024, sekitar pukul 8.30 WITA.

    Kasie Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas III Labuan Bajo Maxianus Mooy menjelaskan, dalam kronologi, kapal pinisi tersebut berlayar ke kawasan TNK pada Rabu, 1 Mei 2024. Di perjalanan wisata hari kedua, sebut Maxianus, para penumpang menyelam di perairan Pulau Penga.

    “Mereka baru habis diving di Pulau Penga, baru mau naik ke kapal untuk lanjut ke Pulau Mauang saat kejadian (kebakaran),” katanya. Tim SAR gabungan yang mendapatkan informasi langsung mengevakuasi para korban dan awak kapal.

    Disebutkan bahwa ada 26 wisatawan dan tujuh awak kapal yang menumpangi kapal wisata tersebut. Hingga kini, penyelidikan terkait penyebab terbakarnya kapal wisata itu masih dilakukan.

    “Kami mesti dengar keterangan dari korban yang jadi saksi mata untuk memastikan penyebab kebakaran kapal,” ucap Maxianus. Ia menjelaskan, satu korban dalam kebakaran tersebut, yakni Risal selaku masinis, mengalami luka bakar dan telah menjalani perawatan di rumah sakit di Labuan Bajo.

    “Korban terbakar ada di ruang mesin dan karena dia masih dalam perawatan, kita belum tahu apa penyebabnya (kebakaran),” katanya. “Setelah makan siang, (wisatawan) baru dievakuasi ke sini (Pelabuhan Marina Waterfront City Labuan Bajo).”

  • WNA Prancis Jatuh ke Jurang Sedalam 8 Meter di Perbukitan Karangasem Bali, Awalnya Pamit Jalan-jalan – Halaman all

    WNA Prancis Jatuh ke Jurang Sedalam 8 Meter di Perbukitan Karangasem Bali, Awalnya Pamit Jalan-jalan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KARANGASEM – Seorang WNA Prancis terperosok ke jurang sedalam 8 meter saat hiking di Perbukitan Amed, Desa Purwa Kerthi, Kecamatan Abang Karangasem, Karangasem, Bali, Jumat (14/2/2025) malam.

    Akibat kejadian tersebut, korban bernama Da Ponte Almiro (58) mengalami cedera.

    Peristiwa bermula saat Da Ponte Almiro (58) meninggalkan penginapan dan berpamitan kepada adiknya sekitar pukul 14.00 WITA.

    Ia mengungkapkan hanya jalan-jalan di perbukitan dan malamnya mengajak untuk makan bersama.

    Namun, hingga pukul 18.00 WITA, Almiro tak kunjung tiba.

    Pihak keluarga mengambil inisiatif untuk melakukan pencarian.

    Akan tetapi tidak berhasil menemukannya dan selanjutnya pada pukul 21.30 WITA melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Abang. 

    Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar baru menerima laporan, Sabtu 15 Februari 2025 pada pukul 07.30 Wita dari Kapolsek Abang.

    “Kami menerima laporan dari bapak Kapolsek terkait dengan adanya 1 warga negara asing belum kembali dari melaksanakan pendakian di bukit Amed,” kata Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana.

     Merespon laporan tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menggerakkan 5 personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem. 

    Setibanya di lokasi, tim SAR gabungan dengan 10 orang personel melaksanakan pencarian. 

    Tak lama berselang korban ditemukan di jurang dengan kedalaman kurang lebih 8 meter dalam kondisi selamat. 

    “Kita menurunkan 1 orang rescuer dengan teknik lowering untuk menjangkau target di bawah,” imbuhnya. 

    Sekitar pukul 10.33 WITA korban berhasil dievakuasi dan setelah dipastikan keadaannya stabil korban masih bisa dibantu berjalan. 

    Satu setengah jam berselang, tim SAR gabungan beserta korban sudah tiba di Parkiran Desa Amed.

    Selanjutnya korban diperiksa oleh petugas medis ambulance Puskesmas Abang dan dinyatakan dalam keadaan sehat. 

    Selama berlangsungnya proses pencarian hingga korban berhasil dievakuasi, melibatkan unsur SAR dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, Polsek Abang, Babinsa Abang, Bhabinkamtibmas Abang, Aparat Desa, Staf Kecamatan Abang, UPTD Puskesmas dan masyarakat setempat.

     

    Penulis: Zaenal Nur Arifin

  • Sosok Farrel CEO Startup yang Hilang Misterius di Pantai Bantul, Pernah Diundang Google – Halaman all

    Farrel CEO Startup Hilang Misterius di Pantai Bantul, Ditemukan Delapan Lembar Surat Permintaan Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Christopher Farrel Millenio Kusuma pendiri sekaligus CEO startup kompresi data Kecilin, hilang misterius. Barang-barangnya ditemukan di Pantai Pandan Payung di Kretek, Bantul, Yogyakarta. Farrel diketahui pria kelahiran 1 Januari 2000 dan menjadi CEO startup sejak umur 18 tahun.

    Sebuah telepon seluler, dompet, pakaian berwarna hitam, dan delapan surat, semuanya dibungkus dalam kantong plastik putih ditemukan dan diserahkan ke Polsek Kretek​, Bantul, Yogyakarta pada 9 Februari 2025.

    Polres Bantul membenarkan dompet itu berisi KTP ​F​arrel. Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, dalam surat yang ditemukan berisi pesan permintaan maaf namun tidak diungkapkan lebih detail karena masih dalam proses penyelidikan.

    AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana juga mengatakan barang-barang tersebut ditemukan oleh Yasminah (56), warga Temanggung, Jawa Tengah, di Pantai Pandan Payung, Minggu (9/2/2025) sekira pukul 17.30 WIB. 

    “Informasi itu kemudian diketahui oleh Bhabinkamtibmas Parangtritis dan diteruskan ke sejumlah pihak, termasuk Polsek Kretek,” jelasnya.

    Saat dicek lebih lanjut, barang yang ditemukan tidak hanya itu saja. Di dalam kresek putih itu juga ada KTP dengan identitas Christopher Farrel Millenio Kusuma, warga Gowongan, Jetis, Yogyakarta, serta delapan lembar surat yang ditujukan kepada delapan orang keluarganya yang berisi pesan serta permintaan maaf.

    Selanjutnya, pihaknya menghubungi keluarga pemilik identitas tersebut untuk memastikan bahwa barang tersebut milik sesuai identitas di KTP.

    Keluarga Farrel pun mengkonfirmasi kebenaran bahwa barang tersebut milik Farrel.

    “Hasil klarifikasi dengan pihak keluarga bahwa yang bersangkutan telah pergi dan lost contact dengan keluarga sejak empat hari yang lalu,” bebernya.

    Akhirnya, Polsek Kretek melaksanakan koordinasi dengan tim SAR, Dit Polairud, serta Babinsa dalam rangka melakukan upaya pencarian terhadap identitas yang ada di KTP tersebut.

    Adapun upaya penyisiran yang dilakukan berada di sepanjang bibir Pantai Pandan Payung dengan menggunakan jeep dan ATV.

    Pencarian ini juga didampingi keluarga korban dalam menyaksikan tim SAR melaksanakan penyisiran.

    “Hingga saat ini, proses penyisiran masih terus dilakukan,” tutup AKP I Nengah.

  • Andi Satu-satunya Korban Speedboat Terbalik di Kaltara yang Belum Ditemukan, 6 Korban Lainnya Tewas – Halaman all

    Andi Satu-satunya Korban Speedboat Terbalik di Kaltara yang Belum Ditemukan, 6 Korban Lainnya Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BULUNGAN – Hingga hari keenam pasca kecelakaan speedboat SB Iqzza Express 01, korban hilang, Andi Badinah (sebelumnya ditulis Andi Badi–red), belum juga ditemukan.

    Andi Badinah (50) adalah salah satu dari 3 korban hilang dalam insiden speedboat terbalik pada Senin (10/2/2025) lalu.

    Sebelumnya dua korban hilang atas nama M Dafit (6) dan Alfa Rezky Azka (6) ditemukan di hari keempat pencarian, Kamis (13/2/2025).

    Kedua jasad korban ditemukan hanya berbeda waktu sekitar satu jam, namun dalam kondisi tak bernyawa.

    Speedboat SB Iqzza Express terbalik setelah menabrak kayu di perairan Sungai Temangga SP 6 Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

     

    Empat korban tewas lainnya ditemukan pada hari yang sama saat peristiwa terjadi, Senin.

    Sabtu (15/2/2025) atau hari keenam pencarian, Tim SAR Gabungan akan menyisir areal lokasi kejadian, dengan memperluas radius pencarian.

    Kasi Ops Kantor SAR Tarakan Dede Hariana mengatakan, pencarian kembali dilakukan oleh tim gabungan, dengan melibatkan sejumlah instansi terkait di antaranya TNI, Polri, BPBD, PMI, juga pihak keluarga dan masyarakat sekitar.

    Dede Hariana mengatakan pencarian dilakukan dengan metode penyisiran. Tak hanya secara manual, penyisiran dilakukan juga dengan bantuan alat drone. 

    “Radius pencarian kita perluas ke arah hilir. Utamanya di areal lokasi ditemukannya dua korban sebelumnya,” kata Dede Hariana.

    Selain arus yang cukup deras, proses pencarian juga terkendala dengan batang kayu yang hanyut di sekitar lokasi. 

    “Kita gunakan Aquaeye, namun tidak kita maksimalkan, karena kondisi arus deras dan banyak batang kayu yang hanyut. Kami juga tidak menggunakan penyelaman, selain karena cuaca yang buruk, jarak pandang yang terbatas dan kemungkinan binatang buas. Areal itu juga bukan medan pencarian yang harus menggunakan penyelaman,” ungkapnya.

    Sebelumnya pada hari keempat pencarian, tim SAR gabungan melakukan penyisiran pada dua wilayah areal:

    Area pencarian 1 :

    A. 2°54’34.53″N 117°25’9.17″E
    B. 2°54’30.37″N 117°25’12.96″E
    C. 2°56’24.63″N 117°25’17.19″E
    D. 2°56’27.05″N 117°25’14.09″E

    Area pencarian 2 :

    A. 2°54’17.18″N 117°25’32.12″E
    B. 2°54’9.32″N 117°25’36.18″E
    C. 2°55’11.69″N 117°27’12.79″E
    D. 2°55’17.67″N 117°27’8.20″E

    Diketahui kondisi cuaca hari ini Cerah Berawan. 

    KORBAN SPEEDBOAT DITEMUKAN – Proses evakuasi korban speedboat terbalik di Sungai Temangga, Bulungan, Kalimantan Utara, oleh Tim SAR Gabungan, Kamis (13/2/2025). Korban bernama M Dafit (6) sempat dinyatakan hilang usai insiden speedboat terbalik. (TribunKaltara.com/Desi Kartika Ayu)

    Arah angin : Barat Laut – Timur Laut. 

    Dengan kecepatan angin: 2 – 15 knot dan tnggi Gelombang antara 0,5 – 1,25 meter.

    Speedboat Terbalik, 4 Korban Tewas

    Diketahui Speedboat SB Iqzza Express terbalik setelah menabrak kayu di perairan Sungai Temangga SP 6 Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), Senin (10/2/2025).

    Hingga Selasa (11/2/2025) malam tercatat 4 orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.

    PENCARIAN KORBAN – Speedboat berpenumpang lebih dari 30 orang terbalik di Sungai Temangga, Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Senin (10/2/2025). Proses pencarian korban kecelakaan speedboat di Sungai Temangga, Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan. (TRIBUNKALTARA.COM/ISTIMEWA)

    Sementara 3 penumpang lainnya hilang dan masih dalam proses pencarian.

    Keempat jenazah korban masih berada di ruang mayat RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor.

    Tiga korban meninggal terlebih dahulu ditemukan pada siang hari, beberapa saat setelah kejadian. 

    Mereka adalah:

    Hj Andi Tinja (80 tahun/perempuan), ditemukan Senin
    Meme (35 tahun/perempuan), ditemukan Senin
    Hj Petanminnong (63 tahun/perempuan), ditemukan Senin
    Andi Herawati, ditemukan Senin
    M Dafit (6), ditemukan Kamis
    Alfa Rezky Azka (6), ditemukan Kamis

    Kronologis Speedboat Tenggelam

    Kapolresta Bulungan Kombes Pol Rofikoh Yunianto, melalui Ps Kasi Humas Iptu Magdalena Lawai menjelaskan, kronologis kecelakaan bermula saat rombongan (rata-rata warga Berau, Kalimantan Timur) itu, hendak pulang dari acara perkawinan keluarga di Kampung Tias, Tanjung Palas Tengah.

    Dari Tias, rombongan yang menggunakan 2 unit speedboat menuju ke Tanjung Selor, untuk selanjutnya ke Berau lewat perjalanan darat.

    “Speedboat yang digunakan ini, merupakan speedboat dari keluarga rombongan juga,” kata Magdalena.

    Saat di perjalanan salah satu speedboat, yakni SB Iqzza Express itu mengalami kecelakaan. 

    Akibatnya 3 orang belum ditemukan dan yang sudah ditemukan 4 orang dalam kondisi meninggal dunia.

    “Ada kayu tersangkut di mesin, sehingga membuat speedboat oleng, dan langsung terbalik ke kiri,” imbuhnya.

    Pulang dari Acara Pernikahan

    Menurut informasi, speedboat tersebut dalam perjalanan pulang dari Pulau Tias menuju Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. 

    Hampir semua penumpang yang berada dalam satu speedboat itu masih satu kerabat. 

    Para penumpang tersebut rata-rata berdomisili di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. 

    Mereka ke Kampung Tias untuk menghadiri acara pernikahan di tempat keluarga.

    Korban selamat kini masih di tampung di Kantor Dinas Sosial Bulungan di Jl Rambutan Tanjung Selor.

    Sementara korban luka-luka dan yang meninggal berada di RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor. 
     
    Sumber: (TribunKaltara.com/Edy Nugroho/Desi Kartika Ayu Nuryana) (Tribunnews.com/Wik)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Tim SAR Gabungan Masih Cari Satu Korban Speedboat Terbalik, Gunakan Drone untuk Penyisiran

  • Lima Anak Hanyut di Sungai Barru, Satu Masih Hilang!

    Lima Anak Hanyut di Sungai Barru, Satu Masih Hilang!

    TRIBUNJATENG.COM, BARRU – Lima anak terbawa arus saat mandi di Sungai Ujungnge, Lingkungan Jampue, Kelurahan Simpang Bianangae, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada Jumat (14/2/2025) sore.

    Dari lima korban, empat anak berhasil diselamatkan, yakni Amir Mukminin, Rahmat, Abid, dan Sokib.

    Namun, satu anak lainnya, Bais, masih dinyatakan hilang.

    Upaya pencarian terus dilakukan oleh warga setempat dan tim BPBD Barru, namun hingga kini korban belum ditemukan.

    Badan SAR Nasional (Basarnas) Parepare menerima laporan pada Jumat malam dan segera menerjunkan tim pencari ke lokasi kejadian.

    “Tim Basarnas Parepare sudah diterjunkan bersama tim SAR gabungan lainnya ke lokasi hilangnya korban di Sungai Barru,” ujar Andi Sultan, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar.

    Pencarian masih berlangsung dengan melibatkan tim gabungan dari Basarnas, BPBD, dan warga setempat.

    Tim SAR menggunakan berbagai metode pencarian, termasuk penyisiran di sepanjang aliran sungai untuk menemukan korban yang hilang.

    Hingga saat ini, keluarga korban masih menanti dengan harapan besar agar Bais dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.

    Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama saat musim hujan yang menyebabkan arus lebih deras dan berbahaya.

  • SAR Ungkap Kendala Cari Kapten Kapal yang Hilang di Kebakaran KM Tenggiri

    SAR Ungkap Kendala Cari Kapten Kapal yang Hilang di Kebakaran KM Tenggiri

    Jakarta

    Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jakarta mengungkap kendala selama proses pencarian kapten kapal KM Tenggiri berinisial M yang masih hilang. Tim SAR mengatakan kondisi kapal tak utuh lagi membuat proses pencarian korban terkendala.

    “Hal ini menjadi kendala untuk pencarian korban dan kondisi kapal sudah tidak utuh lagi untuk bagian depan kapal, yang diketahui merupakan pintu masuk korban ke dalam kapal,” kata Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari saat dihubungi, Rabu (12/2/2025).

    M diduga terbakar bersama kapal. Sebab, saksi melihat M masuk ke dalam kapal sebelum insiden itu terjadi.

    “Saksi melihat korban masuk ke dalam kapal sebelum kapal terbakar, sehingga diduga korban terbakar bersama kapal cukup besar,” ujarnya.

    Sejauh ini, kapal berhasil diangkat ke permukaan. Polisi, kata dia, tengah mengecek kepastian tersebut dengan cara memeriksa kapal.

    “Tadi malam kapal diangkat ke permukaan air untuk dilakukan pemeriksaan oleh pihak yang berwenang serta memastikan apakah ada tanda-tanda bahwa korban terbakar bersama kapal tersebut,” jelasnya.

    Desi menuturkan saat ini proses pencarian memasuki hari keempat. Sesuai ketentuan, proses pencarian akan berlangsung selama 7 hari sejak dimulai.

    “Kami terima info kejadian itu besoknya (setelah kebakaran). Jadi pencarian hari ini yang ke 4. Sesuai SOP maksimum 7 hari,” ujarnya.

    “Hari ini untuk pencarian belum menemukan hasil, namun untuk dugaan korban terbakar di dalam kapal merupakan kewenangan pihak kepolisian (Inafis) Polda Metro Jaya yang memeriksa,” sambungnya.

    Sebelumnya diberitakan, Polri masih memfokuskan pencarian kapten kapal KM Tenggiri berinisial M yang dilaporkan hilang saat insiden kapal terbakar di Dermaga 20 Marina Ancol, Jakarta Utara. Pencarian dilakukan bersama tim dari Basarnas.

    “Saat ini proses pencarian tentu diprioritaskan juga untuk misi kemanusiaan mencari korban tersebut, dan terus kemudian dilakukan oleh Polda Metro Jaya, Polres Kepulauan Seribu, dan Ditpolair Polda Metro Jaya, serta tentunya dengan rekan-rekan dari Basarnas,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (12/2/2025).

    Sedangkan mengenai evakuasi bangkai kapal telah dilakukan oleh penyelam profesional. Bangkai kapal tersebut, kata Truno, ditemukan di kedalaman 2,5 meter.

    Trunoyudo menuturkan kebakaran kapal ini menyebabkan delapan orang menjadi korban. Enam di antaranya luka bakar, satu meninggal dunia, dan satu korban lainnya masih dicari.

    “Nanti Polda Metro Jaya juga akan memberikan update terkait hasil daripada penyelidikan kasus atau peristiwa tersebut,” jelasnya.

    Di sisi lain, eks Kabid Humas Polda Metro Jaya memastikan pihaknya masih terus menyelidiki peristiwa ini. Kebakaran diduga dipicu anak buah kapal (ABK) yang merokok saat pengisian bahan bakar minyak (BBM).

    Insiden ledakan dua unit Kapal KM Tenggiri terjadi di Dermaga Ancol pada Sabtu, 8 Februari 2025 sekira pukul 22.00 WIB. Api baru padam pada pukul 05.28 WIB, Minggu (9/2/2025).

    (taa/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Balita 2 Tahun yang Hilang Terseret Banjir di Lombok Timur NTB Ditemukan Meninggal

    Balita 2 Tahun yang Hilang Terseret Banjir di Lombok Timur NTB Ditemukan Meninggal

     

    Liputan6.com, Lombok Timur – Banjir yang menerjang Lombok Timur NTB memakan korban jiwa. Seorang bayi bernama Alfi (2), yang hilang terseret arus banjir di saluran irigasi di Desa Pijit Utara, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, ditemukan meninggal dunia

    “Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar satu kilometer dari lokasi hilangnya,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram Saidar Rahmanjaya di Mataram, Rabu (12/2/2025).

    Peristiwa itu bermula ketika ayah korban sedang memberi makan hewan ternak bersamanya, korban kemudian meminta izin untuk buang air kecil, Selasa (11/2/2025).

    “Namun, korban tidak kunjung kembali dan diduga jatuh ke parit yang terletak sekitar 10 meter dari kandang kambing,” katanya.

    Kemudian Tim SAR yang mendapatkan laporan langsung diturunkan untuk melakukan pencarian dan berkoordinasi dengan unsur yang terlibat di lokasi kejadian, yaitu SAR Unit Lombok Timur, Damkarmat Lombok Timur, Polsek Keruak, Koramil Keruak, masyarakat setempat, dan lainnya.

    “Melakukan pencarian dengan tim SAR gabungan mulai dari lokasi kejadian dengan menyusuri aliran sungai,” katanya.

    Setelah dilakukan pencarian, korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Keruak, Lombok Timur untuk penanganan lebih lanjut.

    Peristiwa itu menjadi peringatan bagi masyarakat untuk selalu mengawasi anak-anak saat beraktivitas, pengawasan dan berhati-hati serta waspada terhadap bahaya yang dapat terjadi di lingkungan sekitar.

    “Kami imbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana alam dampak cuaca ekstrem,” katanya.

  • Balita Perempuan Diduga Dihanyutkan Ibu Kandung di Sungai Way Umpu Lampung

    Balita Perempuan Diduga Dihanyutkan Ibu Kandung di Sungai Way Umpu Lampung

    Way Kanan, Beritasatu.com – Seorang balita perempuan berusia 2 tahun dihanyutkan oleh ibu kandungnya di Sungai Way Umpu, Way Kanan, Lampung.

    Hingga hari kelima pencarian oleh tim SAR gabungan, balita tersebut belum ditemukan. Dari hasil penyelidikan polisi, balita tersebut diduga sengaja dihanyutkan oleh ibu kandungnya sendiri.

    Seorang bayi berusia dua tahun hanyut saat sedang menemani ibunya mencuci di Sungai Umpu, Desa Menanga Siamang, Kecamatan Banjit, Way Kanan, Lampung. Korban berinisial NL.

    Peristiwa hanyutnya balita 2 tahun tersebut terjadi pada Kamis (6/2/2025). Saat kejadian, korban ikut dengan ibunya mencuci baju di Sungai Umpu. Lalu, ibu korban tidak menyadari bahwa anaknya sudah hilang dan diduga jatuh ke sungai dan terbawa arus sungai.

    Mengetahui putrinya terjatuh ke sungai, ibu korban kemudian pulang ke rumah dan melaporkan kejadian tersebut kepada ayah korban dan aparat desa setempat.

    Aparat desa bersama warga dan pihak keluarga melaksanakan pencarian secara mandiri hingga Sabtu (8/2/2025), tetapi tidak membuahkan hasil. Aparat desa kemudian melaporkan hanyutnya korban ke kantor Basarnas Lampung.

    Basarnas Lampung bersama tim SAR gabungan yang tiba di lokasi kejadian langsung melaksanakan operasi SAR untuk menemukan korban. Tim SAR gabungan melakukan pencarian balita yang dihanyutkan di Lampung hingga radius 3 km menuju hilir dari lokasi kejadian.

    Empat hari setelah kejadian, polisi melakukan penyelidikan kasus hanyutnya balita tersebut. Polisi menilai terdapat sejumlah kejanggalan dari peristiwa hanyutnya korban. Keterangan ibu korban berinisial S selalu berubah ketika ditanya kronologi hanyutnya balita itu.

    Dari hasil penyelidikan yang dilakukan Polsek Banjit, korban diduga sengaja dihanyutkan oleh ibu kandungnya sendiri. Dari keterangan warga setempat, ibu kandung korban mengalami gangguan kejiwaan sejak beberapa tahun terakhir.

    Kapolsek Banjit Iptu Mukhtiar membenarkan peristiwa tersebut. Mukhtiar mengatakan, ibu korban berinisial S melaporkan kehilangan anaknya saat sedang bermain di rumah.

    Namun, setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, keterangan saksi dan kepala kampung mengungkapkan adanya indikasi gangguan jiwa yang dialami oleh ibu tersebut.

    “Ibu korban diduga mengalami gangguan kejiwaan yang juga dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala kampung,” kata Mukhtiar, Selasa (11/2/2025).

    Dikatakan, saat ini ibu korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisi kejiwaannya.

    Hingga Selasa (11/2/2025), tim SAR gabungan bersama warga masih melakukan pencarian balita yang dihanyutkan di Lampung dengan menyisir aliran Sungai Way Umpu.