Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Toko Kelontong di Kota Malang Ambles saat Hujan, Penjual Meninggal Dunia

    Toko Kelontong di Kota Malang Ambles saat Hujan, Penjual Meninggal Dunia

    Malang (beritajatim.com) – Sebuah bangunan yang dijadikan sebagai toko kelontong di Jalan S. Supriadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang ambles pada Rabu (19/2/2025). Lokasi ambles berada di samping outlet Mie Gacoan. Saat itu hujan turun dengan deras.

    Saksi mata di lokasi Agus Harianto (55) mengungkapkan toko kelontong itu dijaga oleh 2 orang yakni M Qoit (23) dan satu lagi bernama M Rizal Fauzi (23). Satu dari penjaga toko jatuh ke gorong-gorong yang cukup deras.

    “Kejadiannya jam 4 sore pas hujan deras. Terus seperempat jam kemudian, saya dengar suara bruak gitu. Saya lihat satu orang sudah terbawa arus air. Di bawahnya itu kan saluran air,” ujar Agus.

    Diketahui korban yang terseret arus hingga sejauh 3 kilometer adalah M Qoit. Korban meninggal dunia ditemukan oleh tim SAR dan relawan. Sementara untuk Rizal Fauzi dibawa ke salah satu rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Korban ketemu di Mitra 10 kacuk sana. Sekitar tiga kilometer lah. Satu dibawa ke rumah sakit,” ujar Agus.

    Sementara itu Ketua RT setempat, Rohim (58) menyebut sudah ada tanda-tanda bangunan akan roboh sejak pagi. Warga melihat bangunan retak dan fondasi roboh. Namun, nahas peristiwa ambrol terjadi begitu cepat bersamaan dengan hujan deras.

    “Jam 08.00 WIB pagi tadi sudah dikasih tanda, kalau bakal rawan longsor. Bangunan sudah miring memang dan retak,” ujar Rohim. (luc/ian)

  • Keluarga Christoper Farrel Belum Lapor Polisi, Fokus Lakukan Pencarian
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Februari 2025

    Keluarga Christoper Farrel Belum Lapor Polisi, Fokus Lakukan Pencarian Regional 19 Februari 2025

    Keluarga Christoper Farrel Belum Lapor Polisi, Fokus Lakukan Pencarian
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Keluarga

    Christoper Farrel
    hingga saat ini belum melaporkan kehilangan anaknya ke pihak kepolisian.
    Mereka mengaku masih berusaha mencari keberadaan Farrel dan belum merasa perlu untuk melaporkannya secara resmi.
    “Kami masih berusaha semaksimal mungkin mencari keberadaan Mas Farrel,” ujar Hening B Prabawati, ibu Farrel, saat dihubungi wartawan pada Rabu (19/2/2025).
    Farrel dinyatakan
    hilang
    pada 9 Februari 2025, dan sejak saat itu, keluarganya telah melakukan pencarian di berbagai lokasi.
    Pencarian awal difokuskan di area Pantai Pandan Payung, Bantul, di mana
    keluarga
    menemukan barang-barang milik Farrel.
    “Karena kemudian kami menemukan barang-barang di sekitar Bantul, ya kami cari di daerah Bantul, di pantai radiusnya diperlebar,” jelas Hening.
    Keluarga Farrel juga melibatkan beberapa pihak dalam pencarian, termasuk tim SAR dan Polsek Kretek.
    “Kami dibantu SAE dari Polsek Kretek, kemudian pihak keluarga sendiri melakukan penyisiran,” ucapnya.
    Hening B Prabawati, ibu dari Christoper Farrel, mengungkapkan bahwa ia tidak dapat berkomunikasi dengan anaknya sejak 4 Februari 2025.
    “Sejak Farrel tidak berada di rumah pada tanggal 4, terus kemudian ditemukan barang-barang Mas Farrel pada 9 Februari di Pandan Payung,” katanya.
    Ia menjelaskan bahwa komunikasi terakhir dengan Farrel terjadi pada 4 Februari 2025.
    Farrel, yang berdomisili di Jakarta, telah tinggal di sana bersama kedua orangtuanya selama satu setengah tahun.
    Pada 1 Februari, Farrel masih berada di Jakarta sebelum berangkat ke
    Yogyakarta
    pada 2 Februari.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keluarga Christoper Farrel Belum Lapor Polisi, Fokus Lakukan Pencarian
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Februari 2025

    Momen Terakhir Christoper Farrel Berkomunikasi dengan Keluarga Regional 19 Februari 2025

    Momen Terakhir Christoper Farrel Berkomunikasi dengan Keluarga
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Ibu dari
    Christoper Farrel
    , Hening B Prabawati, mengungkapkan kesedihannya terkait hilangnya anak semata wayangnya di
    Pantai Pandan Payung
    , Kabupaten
    Bantul
    , Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
    Hening mengaku tidak dapat berkomunikasi dengan Farrel sejak 4 Februari 2025.
    “Sejak Farrel tidak berada di rumah sejak tanggal 4, terus kemudian ditemukan barang-barang Mas Farrel pada tanggal 9 Februari 2025 di Pandan Payung,” ujarnya saat dihubungi awak media, Rabu (19/2/2025).
    Hening menjelaskan bahwa komunikasi terakhir dengan Farrel terjadi pada tanggal 4 Februari 2025.
    Farrel, yang berdomisili di Jakarta, sudah satu setengah tahun tinggal di sana bersama Hening dan suaminya.
    Ia menambahkan bahwa pada tanggal 1 Februari, Farrel masih berada di Jakarta, dan pada tanggal 2 Februari, Farrel berangkat ke Yogyakarta.
    “Kami masih berusaha mencari, berupaya mencari keberadaan Mas Farrel,” tegas Hening.
    Sebelumnya, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa sebelum barang-barang Farrel ditemukan,
    Christopher Farrel Millenio Kusuma
    sempat membeli es susu dan es teh di salah satu warung di Pantai Pandan Payung, Kretek, Bantul, pada Minggu (9/2/2025) sore.
    Setelah menghabiskan pesanannya, Farrel pergi menuju pantai tanpa ada pertanyaan atau kejaran dari penjual, karena semua transaksi telah diselesaikan.
    “Kalau perginya, itu dari keterangan Bu Yasminah ke arah pantai,” tambah Jeffry, seorang sumber dari kepolisian.
    Jeffry juga menyebutkan bahwa Yasminah melihat barang-barang milik Farrel di tepi Pantai Pandan Payung pada Minggu sore sekitar pukul 17.30 WIB.
    Saat ini, pihak kepolisian dan tim SAR masih melakukan pencarian untuk menemukan keberadaan Farrel.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemuda Sleman Nyangkut di Jurang Gunung Merapi, Akhirnya Dievakuasi

    Pemuda Sleman Nyangkut di Jurang Gunung Merapi, Akhirnya Dievakuasi

    Jakarta

    GSS (24) warga Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dievakuasi tim SAR gabungan dari jurang Kali Talang, Kecamatan Kemalang, Klaten. Pemuda tersebut ditemukan tersangkut di ceruk jurang yang hanya berjarak beberapa kilometer lagi dari puncak Gunung Merapi.

    Kaur Perencanaan Pemdes Balerante, Kecamatan Kemalang, Jainu, menjelaskan keberadaan penyintas diketahui pengunjung objek wisata Kalitalang. Posisi survivor di tengah jurang.

    “Posisinya di tengah jurang dekat pos 3 jalur tracking, dilaporkan kemudian kita koordinasikan untuk evakuasi. Hanya seorang diri, bawa perlengkapan kemping dan motor,” jelas Jainu dilansir detikJateng, Rabu (19/2/2025).

    Dijelaskan Jainu, berdasarkan pengakuan korban, dia tidak masuk melalui objek wisata Kalitalang. Yang bersangkutan naik melalui sekitar objek wisata bukit Klangon di Sleman.

    “Naiknya lewat sekitar Klangon, Sleman mungkin juga ndlusup-ndlusup (sembunyi) sejak jam 16.00 WIB kemarin. Kalau lewat Kalitalang pasti terdeteksi karena jika sudah sore teman-teman di loket cek siapa yang belum turun akan diminta turun,” kata Jainu.

    Meskipun masuk bukan dari wilayah Klaten, sambung Jainu, lokasi tersangkutnya di wilayah Kali Talang, Kecamatan Kemalang, Klaten. Korban akhirnya bisa dievakuasi dengan selamat.

    “Bisa dievakuasi dengan selamat dan dibawa ke RS,” imbuh Jainu.

    Baca selengkapnya di sini.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ditemukan, Penambang Kedua yang Tertimbun Longsor di Kaki Gunung Kelud
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 Februari 2025

    Ditemukan, Penambang Kedua yang Tertimbun Longsor di Kaki Gunung Kelud Surabaya 18 Februari 2025

    Ditemukan, Penambang Kedua yang Tertimbun Longsor di Kaki Gunung Kelud
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com
    – Personel
    Tim SAR
    gabungan akhirnya menemukan
    penambang pasir
    , Nurkholis (45) yang tertimbun material tebing Sungai Kaliputih, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten
    Blitar
    , Selasa (18/2/2025).
    Sebelumnya, pada Senin siang kemarin, penambang pasir bernama Rohman (31) telah lebih dulu ditemukan dalam keadaan meninggal di lokasi longsoran tebing yang merupakan aliran lahar Gunung Kelud itu.
    Koordinator Unit Siaga Tim SAR Malang Raya, Yoni Fariza, mengatakan korban atas nama Nurkholis ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB dalam keadaan meninggal.
    “Korban berada di posisi sekitar dua meter dari posisi ditemukannya korban pertama,” ujar Yoni kepada
    Kompas.com
    melalui sambungan telepon, Selasa sore.
    Yoni mengatakan, proses evakuasi jasad Nurkholis berjalan lancar, meskipun berlangsung di bawah risiko terjadinya longsoran susulan.
    Sementara itu, Kasi Humas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi mengatakan, jasad Nurkholis telah diantarkan ke rumah keluarga di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
    Diberitakan sebelumnya, tebing setinggi sekitar 50 meter di salah satu sisi Sungai Kaliputih ambrol pada Minggu pagi, 16 Februari 2025.
    Rohman dan Nurkholis yang sedang bekerja menambang pasir di posisi yang berjarak beberapa puluh meter dari dinding tebing tertimbun material tebing yang ambrol tersebut.
    Tebing dengan ketinggian puluhan meter di sisi kanan dan kiri Sungai Kaliputih itu terbentuk oleh adanya penambangan masif pasir dan batu selama puluhan tahun di area tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu Penambang Pasir yang Tertimbun Longsor di Kaki Gunung Kelud Ditemukan Tewas
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 Februari 2025

    Satu Penambang Pasir yang Tertimbun Longsor di Kaki Gunung Kelud Ditemukan Tewas Surabaya 17 Februari 2025

    Satu Penambang Pasir yang Tertimbun Longsor di Kaki Gunung Kelud Ditemukan Tewas
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com
    – Satu dari dua
    penambang pasir
    yang tertimbun
    longsor di kaki Gunung Kelud
    , tepatnya di Sungai Kaliputih di Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, ditemukan dalam kondisi tewas pada Senin (17/2/2025).
    Penambang pasir
    itu bernama Rohman (31).
    Sedangkan satu penambang lagi, Nurkholis (45), belum ditemukan hingga upaya pencarian dihentikan karena turunnya hujan deras di lokasi.
    Koordinator Unit Siaga
    Tim SAR
    Malang Raya, Yoni Fariza, mengatakan bahwa Rohman, warga Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, itu ditemukan tidak jauh dari lokasi, sebagaimana penuturan para saksi.
    “Korban atas nama Rohman berhasil ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB dalam keadaan sudah meninggal dunia,” ujar Yoni saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Senin malam.
    Kata Yoni, kondisi jasad Rohman masih cukup mudah dikenali.
    Usai menemukan jasad Rohman, tim gabungan melanjutkan pencarian keberadaan Nurkholis, warga Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
    Pencarian terpaksa dihentikan sekitar pukul 15.00 WIB karena turun hujan deras di lokasi terjadinya insiden tersebut. Pencarian akan dilanjutkan pada Selasa pagi.
    Yoni menggambarkan, proses pencarian dilakukan di bawah ancaman bahaya longsoran susulan, baik dari material yang menimbun korban maupun dari risiko longsoran baru dari tebing setinggi sekitar 50 meter itu.
    “Proses pencarian korban dibantu dengan Alco (ekskavator kecil) dengan
    back-up
    dari tim
    safety
    yang bertugas mengawasi potensi bahaya. Jika terpantau ada bahaya, mereka akan bunyikan peluit atau pun berteriak,” ungkapnya.
    Menurutnya, risiko terjadinya longsoran susulan dari tebing setinggi puluhan meter cukup besar.
    Kasi Humas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi mengatakan bahwa setelah diperiksa oleh tim medis dan tim identifikasi dari kepolisian, jasad Rohman diantarkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
    Diberitakan sebelumnya, Rohman dan Nurkholis tertimbun material tebing setinggi sekitar 50 meter saat sedang bekerja menambang pasir di aliran Kaliputih pada Minggu, 16 Februari 2025.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tersenggol Mobil, Ibu dan Anak di Bogor Jatuh ke Jurang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Februari 2025

    Tersenggol Mobil, Ibu dan Anak di Bogor Jatuh ke Jurang Megapolitan 17 Februari 2025

    Tersenggol Mobil, Ibu dan Anak di Bogor Jatuh ke Jurang
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Tim SAR gabungan mengevakuasi seorang ibu dan anak yang jatuh ke dalam jurang sedalam delapan meter di Jalan Raya Cilebut, Jembatan Satu, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (16/2/2025).
    Korban bernama Lina (42) dan Ananda (8) terjatuh ke dalam jurang usai motor yang dikendarai sang ibu tersenggol mobil.
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Hidayatulloh, mengatakan kedua korban dievakuasi dalam keadaan terluka.
    “Ibunya luka lecet memar di kaki dan tangan. Anaknya luka robek di bagian bibir dan dagu,” kata Hidayatulloh, saat dikonfirmasi, Senin (17/2/2025).
    Peristiwa itu terjadi saat sepeda motor bernomor polisi F 6635 AAS yang dikendarai korban melintas di lokasi kejadian.
    Dari keterangan warga setempat, ada sebuah mobil yang melaju hingga menyenggol kendaraan korban.
    “Korban tidak bisa mengendalikan motornya sehingga terjatuh ke dalam jurang. Korbannya itu ibu dan anak,” ujar dia.
    Usai dievakuasi kedua korban ke rumah sakit usai dievakuasi dari dalam jurang.
    “Kondisinya langsung ditangani pihak rumah sakit,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Perintahkan Gunakan Life Jacket, Motoris Jadi Tersangka Speedboat Terbalik Tewaskan 6 Penumpang – Halaman all

    Tak Perintahkan Gunakan Life Jacket, Motoris Jadi Tersangka Speedboat Terbalik Tewaskan 6 Penumpang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR – SI–sebelumnya ditulis MH, motoris speedboat SB Iqzza Express 01 ditetapkan sebagai tersangka kasus tewasnya 6 korban akibat speedboat yang dinakhodainya terbalik di Sungai Temangga Tanjung Palas Tengah Bulungan, Kalimantan Utara pada Senin (10/2/2025) lalu.

    Penyidik Polresta Bulungan menetapkan SI sebagai tersangka setelah gelar perkara usai melakukan penyelidikan terhadap kasus kecelakaan ini.

    Hasil penyelidikan, motoris berusia 24 tahun ini memenuhi unsur untuk ditetapkan sebagai tersangka.

    “Sudah dilaksanakan pemeriksaan ahli ke BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat), karena menyangkut angkutan sungai dan danau. Disimpulkan memenuhi unsur pidana,” kata Kapolresta Bulungan Kombes Pol Rofikoh Yunianto, melalui PS Kasi Humas Polresta Bulungan Iptu Magdalena Lawai kepada awak media, Minggu (16/2/2025).

    SI disangkakan pasal 359 KUHP, akibat kelalaian yang menyebabkan kematian orang lain. 

    Dia terancam pidana penjara paling lama lima tahun.

    Iptu Magdalena Lawai mengatakan ada empat saksi yang sudah diperiksa, yakni RP, SI, MH dan AF. Mereka merupakan motoris, pemilik speedboat dan korban selamat.

    Dari hasil pemeriksaan, sang motoris mengakui tidak memiliki izin berlayar dan surat kecakapan sebagai motoris.

    Selain itu, motoris juga terkesan lalai, lantaran tidak memerintahkan para penumpang untuk menggunakan lifejacket. 

    Magdalena mengungkapkan, pihaknya telah meminta keterangan ke sejumlah ahli, yakni dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD).

    “Life jacketnya ada, tapi tidak lengkap. Dan penumpang juga tidak diperintahkan untuk menggunakannya saat berlayar,” jelasnya.

    Speedboat Terbalik, 6 Korban Tewas

    Diketahui Speedboat SB Iqzza Express terbalik setelah menabrak kayu di perairan Sungai Temangga SP 6 Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), Senin (10/2/2025).

    KORBAN SPEEDBOAT DITEMUKAN – Proses evakuasi korban speedboat terbalik di Sungai Temangga, Bulungan, Kalimantan Utara, oleh Tim SAR Gabungan, Kamis (13/2/2025). Korban bernama M Dafit (6) sempat dinyatakan hilang usai insiden speedboat terbalik. (TribunKaltara.com/Desi Kartika Ayu)

    Hingga Kamis (13/2/2025) malam tercatat 6 orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.

    Sementara seorang penumpang yang masih hilang, Andi Badinah, belum ditemukan.

    Berikut identitas korban tewas:

    Hj Andi Tinja (80 tahun/perempuan), ditemukan Senin
    Meme (35 tahun/perempuan), ditemukan Senin
    Hj Petanminnong (63 tahun/perempuan), ditemukan Senin
    Andi Herawati, ditemukan Senin
    M Dafit (6), ditemukan Kamis
    Alfa Rezky Azka (6), ditemukan Kamis

    Andi Badinah Belum Ditemukan

    Sementara itu, hingga hari keenam pasca kecelakaan speedboat SB Iqzza Express 01, korban hilang, Andi Badinah (sebelumnya ditulis Andi Badi–red), belum juga ditemukan.

    Andi Badinah (50) adalah salah satu dari 3 korban hilang dalam insiden speedboat terbalik pada Senin (10/2/2025) lalu.

    Sebelumnya dua korban hilang atas nama M Dafit (6) dan Alfa Rezky Azka (6) ditemukan di hari keempat pencarian, Kamis (13/2/2025).

    Kedua jasad korban ditemukan hanya berbeda waktu sekitar satu jam, namun dalam kondisi tak bernyawa. 

    Kronologis Speedboat Tenggelam

    Kapolresta Bulungan Kombes Pol Rofikoh Yunianto, melalui Ps Kasi Humas Iptu Magdalena Lawai menjelaskan, kronologis kecelakaan bermula saat rombongan (rata-rata warga Berau, Kalimantan Timur) itu, hendak pulang dari acara perkawinan keluarga di Kampung Tias, Tanjung Palas Tengah.

    Dari Tias, rombongan yang menggunakan 2 unit speedboat menuju ke Tanjung Selor, untuk selanjutnya ke Berau lewat perjalanan darat.

    “Speedboat yang digunakan ini, merupakan speedboat dari keluarga rombongan juga,” kata Magdalena.

    Saat di perjalanan salah satu speedboat, yakni SB Iqzza Express itu mengalami kecelakaan. 

    Akibatnya 3 orang belum ditemukan dan yang sudah ditemukan 4 orang dalam kondisi meninggal dunia.

    “Ada kayu tersangkut di mesin, sehingga membuat speedboat oleng, dan langsung terbalik ke kiri,” imbuhnya.

    Pulang dari Acara Pernikahan

    Menurut informasi, speedboat tersebut dalam perjalanan pulang dari Pulau Tias menuju Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. 

    Hampir semua penumpang yang berada dalam satu speedboat itu masih satu kerabat. 

    Para penumpang tersebut rata-rata berdomisili di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. 

    Mereka ke Kampung Tias untuk menghadiri acara pernikahan di tempat keluarga.

    Korban selamat kini masih di tampung di Kantor Dinas Sosial Bulungan di Jl Rambutan Tanjung Selor.

    Sementara korban luka-luka dan yang meninggal berada di RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor. 
     
    Sumber: (TribunKaltara.com/Edy Nugroho/Desi Kartika Ayu Nuryana) (Tribunnews.com/Wik)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Update Speedboat Terbalik di Bulungan, Polisi Tetapkan Motoris SB Iqzza Express 01 Jadi Tersangka

  • Teka-teki Hilangnya CEO Startup Farrel di Pantai Bantul, Tinggalkan 8 Surat Permintaan Maaf – Halaman all

    Teka-teki Hilangnya CEO Startup Farrel di Pantai Bantul, Tinggalkan 8 Surat Permintaan Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Bantul – Pada Minggu, 9 Februari 2025, sekitar pukul 17.30 WIB, sebuah tas plastik berisi barang-barang pribadi ditemukan di Pantai Pandan Payung, Kalurahan Parangtritis, Bantul.

    Barang-barang tersebut termasuk handphone, dompet, jam tangan, sepatu, jumper, dan kaus.

    Penemuan ini memicu penyelidikan oleh aparat kepolisian dan Tim SAR, yang hingga kini belum menemukan pemilik asli barang-barang tersebut.

    Identitas Pemilik dan Surat Permintaan Maaf

    Tas plastik tersebut pertama kali ditemukan oleh Yasminah, seorang warga berusia 56 tahun dari Temanggung, Jawa Tengah.

    Saat memeriksa isi tas, Yasminah menemukan KTP atas nama Christopher Farrel Millenio Kusuma alias CFMK, 25 tahun, yang merupakan warga Gowongan, Jetis, Yogyakarta.

    Selain itu, terdapat delapan lembar surat yang ditujukan kepada anggota keluarganya, berisi pesan dan permintaan maaf.

    Menurut Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, pihaknya masih mencari pemilik barang tersebut.

    “Tim SAR Kabupaten Bantul masih melakukan pencarian. Sampai saat ini, keluarga CFMK belum membuat laporan resmi,” ungkap Jeffry saat dihubungi oleh Tribun Jogja pada Minggu, 16 Februari 2025.

    Keluarga Menyebutkan CFMK di Jakarta

    Keluarga CFMK sebelumnya menyebutkan bahwa pemuda tersebut berada di Jakarta.

    Namun, barang-barang yang ditemukan di pantai diduga merupakan milik CFMK yang hilang beberapa waktu lalu.

    Meski demikian, Tim SAR dan Polsek Kretek tetap melanjutkan pencarian untuk menemukan titik terang mengenai hilangnya CEO muda dari sebuah perusahaan startup yang telah beroperasi sejak 2018.

    CFMK dikenal sebagai CEO muda yang pernah diundang ke markas Google di Mountain View, California, pada tahun 2017.

    (TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Motor Ditumpangi Ibu dan Anak Masuk Jurang Sedalam 8 Meter di Bogor

    Motor Ditumpangi Ibu dan Anak Masuk Jurang Sedalam 8 Meter di Bogor

    Bogor

    Motor yang ditumpangi ibu dan anak terjun ke jurang sedalam 8 meter di Jalan Raya Cilebut, Kota Bogor, Jawa Barat. Korban LN (41) dan anaknya ASH (8) mengalami luka dilarikan ke rumah sakit.

    “Betul (motor terjun ke jurang), korban dua orang dibawa ke RS. (Korban) pemotor, ibu dan anak,” kata Kanit Laka Polresta Bogor Kota AKP Santi Marintan ketika dimintai konfirmasi, Minggu (16/2/2025).

    Santi menyebutkan, peristiwa terjadi ketika korban LN (41) dan anaknya ASH (8) melaju dari arah Jalan Sholeh Iskandar (Sholis) menuju Cilebut-Bojonggede sekitar pukul 19.30 WIB. Di lokasi, motor yang dikendarai korban oleng hingga terjun ke jurang yang di bawahnya merupakan aliran Sungai Cipakancilan.

    “Berdasarkan keterangan pengendara, awal mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai (motor) mengalami oleng, slip, kemudian pengendaranya mengalami shock, dan secara tidak sengaja mengegas kendaraanya, kemudian menabrak trotoar dan terjatuh ke sungai,” kata Santi.

    Tim SAR gabungan mengevakuasi motor ditumpangi ibu dan anak terjun ke jurang Jl Raya Cilebut Bogor. Foto: Dok. istimewa.

    Kedua korban berhasil dievakuasi dari dasar jurang setinggi 8 meter dan langsung dibawa ke rumah sakit. Sementara motor korban, dievakuasi tim SAR gabungan dan dibawa ke Satlantas Polresta Bogor Kota.

    “Pengemudi motor tidak dapat mengendalikan motornya, lalu terperosok ke jurang sedalam kurang lebih 8 meter. Korban dibawa ke RS Islam Bogor untuk mendapatkan penanganan. Evakuasi sepeda motor bersama dengan Tim SAR gabungan BPBD, Damkar, Kepolisian, TNI dan relawan,” kata Kalak BPBD Kota Bogor Hidayatullah dihubungi terpisah.

    (sol/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu