Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Pasutri di Bandar Lampung Tewas Tertimpa Longsor Saat Makan Malam

    Pasutri di Bandar Lampung Tewas Tertimpa Longsor Saat Makan Malam

    Liputan6.com, Bandar Lampung – Hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung sejak Jumat malam (21/2/2025) hingga Sabtu dini hari (22/2/2025) mengakibatkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah. Akibat kejadian ini, sepasang suami istri (Pasutri) tewas tertimpa longsor saat sedang makan malam.

    Korban diketahui bernama Hariadi (36) dan Rosmaini (30), warga Jalan Sisimangaraja, Gang Kelinci, Kelurahan Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat. Keduanya meninggal dunia setelah tembok pembatas rumah mereka roboh akibat hujan deras.

    Menurut keterangan Ahmad Suryadi (45), salah satu tetangga korban, insiden tragis ini terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. Hujan deras yang mulai turun sejak pukul 20.15 WIB menyebabkan tanah di belakang rumah korban longsor, hingga merobohkan tembok pembatas.

    “Tembok pembatas di belakang rumah korban roboh dan langsung menimpa dapur mereka. Saat kejadian, pasangan suami istri itu sedang makan malam di dapur,” ujar Suryadi, Sabtu (22/2/2025).

    Warga sekitar yang mengetahui kejadian ini segera melaporkan ke perangkat RT dan tim SAR. Proses evakuasi pun berlangsung hingga dini hari.

    “Tim SAR berhasil mengevakuasi korban sekitar pukul 05.00 WIB. Sayangnya, keduanya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia,” terangnya.

    Pantauan di lokasi, petugas dari Polresta Bandar Lampung telah memasang garis polisi di sekitar rumah korban. Selain itu, petugas juga membongkar kanopi di bagian belakang rumah yang berisiko roboh karena hanya ditopang batang besi kecil.

    VIDEO KEPANIKAN WARGA CILACAP KARENA PERINGATAN TSUNAMI GEMPA 7,3 SR

  • Truk Tercebur ke Sungai di Riau, 3 Orang Tewas dan 20 Lainnya Hilang

    Truk Tercebur ke Sungai di Riau, 3 Orang Tewas dan 20 Lainnya Hilang

    Pelalawan, Beritasatu.com – Sebuah truk colt diesel sarat penumpang tercebur ke Sungai Segati area Estate Nagodang konsesi PT Nusa Wana Raya (NWR) mitra supplier PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Kabupaten Pelalawan, Riau, Sabtu (22/2/2025). Akibatnya, tiga orang tewas dan 20 lainnya hilang.

    “Pencarian korban dilakukan oleh beberapa karyawan PT RAPP dengan hasil 13 orang selamat dan tiga orang ditemukan dalam keadaan meninggal. Korban selamat dievakuasi ke klinik posko kesehatan PT NWR selebihnya masih dalam pencarian,” kata Kepala Kantor SAR Kelas A Pekanbaru Budi Cahyadi. 

    Menurutnya truk tersebut kecelakaan sekitar pukul 10.00 WIB saat menuju ke pasar kilometer 60 Desa Segati. Truk mengangkut 36 penumpang yang 14 di antaranya orang dewasa dan enam anak-anak. 

    Akibat kecelakaan, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, 13 selamat dan 20 lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan. Korban kecelakaan truk tercebur ke sungai itu merupakan karyawan PT Empat Res Bersaudara (ERB) yang merupakan kontraktor PT NWR.

    “Penumpang dalam colt diesel adalah karyawan PT ERB yang sedang libur dan akan pergi ke pasar terdekat dengan membawa anak-anak. Kami menyayangkan terjadinya kecelakaan ini dan mendorong PT NWR untuk menindak tegas atas kelalaian yang dilakukan PT ERB,” kata Head of Corporate Communication PT RAPP Aji Wihardandi.

    PT RAPP menyampaikan duka cita mendalam atas kecelakaan tersebut. “Saat ini, proses evakuasi masih berjalan yang bekerjasama dengan otoritas berwenang,” tandasnya.

    Tim SAR gabungan masih mencari 20 penumpang yang hilang akibat truk tercebur ke sungai di Pelalawan. 

  • Pamit Cari Kemiri, Suami Istri Lansia Ditemukan Meninggal di Dasar Jurang, Terpisah 20 meter
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Februari 2025

    Pamit Cari Kemiri, Suami Istri Lansia Ditemukan Meninggal di Dasar Jurang, Terpisah 20 meter Regional 22 Februari 2025

    Pamit Cari Kemiri, Suami Istri Lansia Ditemukan Meninggal di Dasar Jurang, Terpisah 20 meter
    Tim Redaksi
    GORONTALO, KOMPAS.com
    – Sepasang suami istri lanjut usia, Rahmin Ulaika (80) dan Harni Tilome (75), warga Desa Kaidundu, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, ditemukan meninggal dunia di dalam
    jurang curam
    pada Sabtu (22/2/2024).
    Penemuan mayat keduanya terjadi setelah dilakukannya operasi pencarian oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Provinsi
    Gorontalo
    .
    Kepala KPP Provinsi Gorontalo, Heriyanto, mengungkapkan bahwa petugas komunikasi mereka menerima laporan mengenai orang hilang dari Rewis Laki, Camat Bulawa, pada pukul 12.30 Wita.
    “Pada hari Sabtu, 22 Februari 2025, petugas komunikasi kami menerima informasi orang hilang dari Rewis Laki Camat Bulawa,” ujar Heriyanto dalam siaran persnya.
    Menurut informasi yang diterima, sejak Selasa, 19 Februari 2025, sekitar pukul 08.00 Wita, salah satu warga yang bertamu ke rumah pasangan tersebut mendengar mereka menyatakan akan pergi ke kebun untuk memetik kemiri keesokan harinya.
    Namun, pada Rabu, 20 Februari 2025, Jekri Ulaika, salah seorang anggota keluarga korban, mendatangi rumah mereka dan mendapati keduanya tidak ada di rumah.
    Jekri merasa khawatir, mengingat usia Rahmin dan Harni yang sudah uzur.
    Ia pun melanjutkan pencarian ke keluarga terdekat, namun tidak membuahkan hasil.

    Akhirnya, pihak keluarga melaporkan hilangnya pasangan lansia tersebut kepada aparat desa dan kepolisian, yang kemudian meneruskan laporan tersebut ke KPP Gorontalo untuk meminta bantuan pencarian.
    Menanggapi laporan tersebut, Heriyanto segera memberangkatkan regu penolong ke lokasi menggunakan truk dan membawa peralatan pendukung.
    Setibanya di Desa Kaidundu, tim berkoordinasi dengan keluarga korban dan potensi pencarian lainnya sebelum memulai operasi pencarian.
    “Informasi dari tim di lapangan setelah melaksanakan pencarian, tim SAR gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Heriyanto.
    Mayat suami istri ini ditemukan terpisah dengan jarak sekitar 20 meter.
    “Korban ditemukan pada kemiringan lereng 80 derajat, cuaca hujan menjadi kendala pada saat proses evakuasi,” tambahnya.
    Setelah ditemukan, kedua korban segera dievakuasi menuju rumah keluarga di Desa Kaidundu, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango.
    Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi ini terdiri dari KPP Gorontalo, Polri, TNI, dan masyarakat setempat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Siswi SMP Surabaya Tercebur Sungai Waktu Angkat Jemuran Ditemukan Meninggal

    Siswi SMP Surabaya Tercebur Sungai Waktu Angkat Jemuran Ditemukan Meninggal

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang siswi SMP berusia 15 tahun, berinisial RAH, yang tenggelam di Sungai Medokan Semampir Indah, Surabaya di belakang rumahnya. Ditemukan meninggal dunia pada hari pencarian kedua, Sabtu (22/2/25) pagi.

    Ketua Tim SAR Gabungan, Andy Pamudji, mengatakan bahwa jasad korban RAH ditemukan di dasar sungai, sekitar 5 meter dari lokasi awal ia tercebur, pada kedalaman 2,5 meter.

    “Korban berhasil ditemukan pukul 08.44 WIB pagi tadi oleh tim sar penyelam. 5 meter dari lokasi kejadian awal,” kata Andy, Sabtu (22/2/2025).

    Andy menjelaskan, pencarian korban tenggelam ini telah dilakukan sejak diterimanya laporan hari pertama, Jumat (21/2) sore. Petugas mengerahkan 7 perahu karet dan tim penyelam yang dibagi menjadi dua kru.

    “Kami melibatkan 7 perahu karet, dua kru dibagi, pencarian pertama disekitar lokasi korban tenggelam, kedua di lokasi sampai ke mangrove,” jelasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patera Negara mengatakan, jasad korban sudah dievakuasi dengan dibawa ke RSUD dr. Soetomo Surabaya, untuk dilakukan visum penyidikan oleh tim inafis.

    “Korban RAH kita bawa ke RSUD Soetomo untuk visum. Tim inafis sudah melakukan olah TKP dan pemeriksaan, kita masih dalam tahap penyidikan,” ucap Made.

    Diberitakan sebelumnya, tenggelamnya korban ke dalam sungai itu terjadi pada hari Jumat (21/2/2025) kemarin. Korban RAH diduga tenggelam di sungai saat mengemas jemuran di belakang rumahnya. Kecurigaan ini muncul setelah sandal korban ditemukan di pinggir sungai pada pukul 14.02 WIB, saat hujan deras dan ia memiliki riwayat sakit epilepsi. [ram/ian]

  • Angkat Jemuran, Siswi SMP Surabaya Tenggelam di Sungai Belakang Rumahnya

    Angkat Jemuran, Siswi SMP Surabaya Tenggelam di Sungai Belakang Rumahnya

    Surabaya (beritajatim.com) – Remaja perempuan berinisial RAH, 15 tahun, dilaporkan tenggelam di Sungai Medokan Semampir Indah, Surabaya belakang rumahnya, hari Jumat 21 Februari 2025.

    Kejadian itu diduga terjadi ketika korban RAH sedang mengemas jemuran di belakang rumahnya. Hanya sandal korban yang ditemukan di pinggir sungai pada pukul 14.02 WIB saat hujan deras, mengindikasikan korban tercebur ke sungai.

    Merespons laporan kejadian tersebut, Tim SAR gabungan yang terdiri dari Tim Rescue Dinas Kebakaran Surabaya, Basarnas, dan BPBD Kota Surabaya langsung menuju lokasi untuk melakukan pencarian.

    Ketua Tim SAR Gabungan, Andy Pamudji, menjelaskan, pencarian dilakukan dengan dua metode yakni penyisiran dengan menggunakan perahu karet dan menyelam.

    “Pencarian dilakukan dengan dua metode, penyisiran manual menggunakan perahu karet dan penyelaman. Namun, arus yang deras dan kondisi sungai yang berlumpur membuat proses penyelaman cukup terkendala,” kata Andy, Jumat (21/2).

    Andy juga mengatakan, kedalaman sungai sekitar 2,5 meter dengan dasar sungai berlumpur ini cukup menjadi tantangan tersendiri bagi tim penyelam. Korban belum ditemukan dan akan kembali dilakukan pencarian besok pagi.

    “Kondisi ini cukup menyulitkan tim kami dalam melakukan pencarian,” ujarnya.

    Sementara, Lurah Medokan Semampir, Moerita mengungkapkan bahwa korban RAH ini diketahui memiliki riwayat penyakit epilepsi, yang kadang-kadang kambuh mendadak.

    “Reina (RAH) sedang bersekolah, namun penyakit epilepsinya sering kambuh,” jelas Moerita.

    Moerita juga bilang, kalau RAH siswi SMP itu tadi sedeng mencuci pakaian. Dan tidak berselang lama, ibunya melaporkan kepada warga bahwa anaknya hilang dan hanya menyisakan satu sandal di belakang rumah.

    “Sudah pencarian, namun hingga petang belum ditemukan,” ucap dia. [ram/ian]

  • Cuci Pakaian di Belakang Rumah, Bocah SMP Surabaya Tenggelam

    Cuci Pakaian di Belakang Rumah, Bocah SMP Surabaya Tenggelam

    Surabaya (beritajatim.com) – Bocah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Surabaya tenggelam saat mencuci pakaian di belakang rumah Jalan Medokan Semampir Indah 5 Surabaya, Jumat, (21/02/2025). Diketahui, di belakang rumah itu merupakan bibir sungai Jagir.

    Sri Lestari (40) orang tua korban RAH (15) mengatakan, kejadian ini bermula dari dirinya yang menyuruh RAH untuk mencuci baju dalam karena anaknya mengompol di sekolah. RAH mengompol setiap penyakit epilepsi kumat.

    “Anak saya memang punya penyakit epilepsi. Kalau kumat itu mengompol. Nah di sekolah tadi kumat. Sehingga bajunya basah dan saya suruh untuk mencuci di belakang rumah,” kata Sri.

    Sri menjelaskan usai menyuruh anaknya untuk mencuci baju, ia sempat melihat anaknya menuju ke belakang rumah ke bibir sungai Jagir. Sri pun keluar rumah untuk mengantarkan pesanan tetangga.

    “Saat pulang, saya enggak melihat anak saya. Sehingga saya tanya ke neneknya,” tutut Sri.

    Nenek korban sempat mendengar suara benda jatuh dari belakang. Hal itu disampaikan ke Sri ketik baru saja pulang. Sri pun melihat ke belakang rumah dan melihat ada gelembung udara di pinggir sungai. Bak cucian RAH pun ditemukan di pinggir.

    “Adik saya sempat mencari dengan kayu. Tidak berani turun karena debit air tinggi dan tidak bisa berenang,” imbuhnya.

    Selain bak cuci, Sri juga menemukan sandal jepit sebelah yang dipakai oleh RAH. Sri pun melapor ke call center 112.

    Sementara itu, Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patera Negara mengatakan setelah menerima informasi adanya orang tenggelam, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPBD dan Tim SAR untuk melakukan pencarian. Namun, hingga pukul 20.00 WIB tubuh RAH belum juga ditemukan.

    “Untuk pencarian akan dilanjut besok. Petugas juga akan mendirikan posko untuk menerima informasi dari masyarakat,” tegas Made. (ang/ian)

  • Jasad Pencari Ikan di Pantai Kondang Merak Ditemukan Meninggal Dunia

    Jasad Pencari Ikan di Pantai Kondang Merak Ditemukan Meninggal Dunia

    Malang (beritajatim.com) – Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan jasad seorang pria yang hilang terseret ombak di Pantai Kondang Merak, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jumat (21/2/2025) pagi.

    Korban atas nama Edi Santoso (31), warga Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, ditemukan meninggal dunia pada jarak 0,5 NM dari lokasi awal korban dilaporkan hilang terseret ombak.

    “Korban sudah ditemukan meninggal dunia pagi tadi pukul 09.30 wib. Selanjutnya kita bawa ke rumah duka,” kata Koordinator Tim SAR Gabungan, Yosi Fahriza, Jumat (21/2/2025).

    Sebelumnya, korban adalah seorang pencari ikan dengan cara Snorkling atau menyelam di Pantai Kondangmerak pada Rabu (19/2/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.

    Sekitar pukul 17.30 WIB, mereka tiba di Pantai Kondang Merak dan mulai turun ke laut pada pukul 18.00 WIB, memanfaatkan kondisi air yang sedang surut. Korban terakhir kali terlihat berada di sekitar palung laut bersama seorang rekannya bernama Anton.

    Sekitar pukul 19.30 WIB, Anton berteriak meminta pertolongan setelah melihat korban terseret ombak. Sejumlah warga yang tengah mencari ikan di sekitar lokasi berupaya memberikan bantuan menggunakan perahu nelayan lokal.

    Namun, setelah 30 menit pencarian, warga hanya menemukan senter milik korban yang mengapung di permukaan air, sementara tubuh korban tidak terlihat. Upaya untuk mengambil senter tersebut gagal karena ombak besar yang terus menggulung peralatan tersebut.

    “Berdasarkan keterangan saksi, korban dan rekan-rekannya tidak mengetahui keberadaan palung laut yang cukup dalam dan memiliki arus yang langsung mengarah ke tengah laut. Kondisi ini diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan korban terseret arus,” tegas Kasi Humas Polres Malang, AKP Dadang.

    Dadang mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi alam dan memahami karakteristik pantai, terutama di area yang memiliki palung laut. Menurutnya, langkah ini penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan di laut.

    “Kami mengingatkan masyarakat agar tidak memaksakan diri melakukan aktivitas di area laut yang berbahaya, terutama saat kondisi gelombang tidak menentu. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” pungkasnya. (yog/kun)

  • Sempat Hilang di Gunung Manglayang, Survivor Asal Rancaekek Berhasil Ditemukan Tim SAR

    Sempat Hilang di Gunung Manglayang, Survivor Asal Rancaekek Berhasil Ditemukan Tim SAR

    JABAR EKSPRES – Seorang survivor yang dikabarkan hilang tersesat di Gunung Manglayang wilayah Kampung Ciloa, Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang akhirnya berhasil ditemukan.

    Ketika dikonfirmasi, Humas Kantor SAR Bandung, Seni Wulandari membenarkan, seorang survivor alias Wendi Ibnu Al Farizi (23), warga Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung yang sempat hilang telah berhasil ditemukan.

    “Sekitar pukul 18.00 WIB survivor atas nama wendy (23) ditemukan dalam keadaan selamat,” katanya, Kamis (20/2).

    “Saat ditemukan, survivor tengah berjalan menuju posko pendakian, dengan koordinat penemuan 6°52’48.26″S 107°45’22.37″E,” tutup Seni.

    Sementara itu, menurut laporan Penata Kelola Pencarian dan Pertolongan Kantor SAR Bandung, Mamang Fatmono menuturkan, setelah ditemukan survivor langsung ditangani Tim SAR Gabungan.

    BACA JUGA: Seorang Pria Diduga Tersesat di Gunung Manglayang Sumedang, Tim Rescue Kantor SAR Bandung Lakukan Pencarian

    “Kita tangani langsung dengan mengganti pakaian survivor yang basah serta dilakukan pengecekan kesehatan,” tuturnya.

    Fatmono menjelaskan, setelah diganti pakaian, survivor alias Wendi langsung dievakuasi atau diantarkan ke rumah yang bersangkutan, tepatnya di daerah Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.

    “Dengan telah ditemukannya survivor maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, seluruh unsur SAR kembali ke satuannya masing-masing,” jelasnya.

    Disampaikan Fatmono, sebelumnya Tim SAR Gabungan telah melakukan upaya pencarian hingga pukul 16.30 WIB, dengan penyisiran di sekitar puncak bayangan serta pencarian udara menggunakan UAV Thermal atau drone.

    “Adapun unsur SAR yang terlibat antara lain Basarnas,Kantor SAR Bandung, SAR Brimob Polda Jabar, BPBD Kab. Sumedang, Satpol PP, Polsek setempat, Koramil setempat, SAR Unpad,” bebernya.

    BACA JUGA: Pencarian Pria Hilang di Gunung Manglayang Masih Berlangsung, Survivor  Belum Ditemukan

    “Kemudian Riksa Bumi, Kompas Smanja, Mahatva Unpad, Little Ambulance, Jungle Ghost, BC Barubeureum dan PA Bandung Raya,” pungkas Fatmono. (Bas)

  • Pencarian Terakhir Body Part, Forensik RS Polri Bakal Terjun ke TKP Kebakaran Glodok Plaza – Halaman all

    Pencarian Terakhir Body Part, Forensik RS Polri Bakal Terjun ke TKP Kebakaran Glodok Plaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – RS Polri Kramatjati menjadwalkan agenda finalisasi pencarian body part korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, Jumat (21/2/2025).

    Hal itu disampaikan Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko saat dikonfirmasi, Kamis (20/2/2025).

    “Betul, team lengkap Forensik RS Polri Sukanto, Biddokkes Polda Metro Jaya, Bid DVI Rodokpol Pusdokkes, Reskrim Jakbar,” katanya.

    Selain itu, melibatkan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Damkar.

    “Kita lakukan finalisasi body part dari TKP,” lanjutnya.

    Rencananya proses pencarian body part itu dimulai pukul 08.00 WIB.

    Sebelumnya, RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur berhasil mengidentifikasi tiga korban kebakaran Plaza Glodok, Jakarta Barat.

    Pengidentifikasian ini berhasil dilakukan setelah potongan tubuh atau body part dicocokkan dengan data yang diberikan oleh keluarga korban.

    “Telah berhasil mengidentifikasi tiga korban dari 14 korban yang telah dilaporkan hilang oleh keluarganya, dan yang lain masih dalam proses pemeriksaan,” kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yuli Hartono dalam jumpa pers di RS Polri, Jumat (24/1/2025).

    Prima meminta agar pihak keluarga yang lain untuk bersabar dan mendukung pihak RS Polri melakukan proses identifikasi kepada jasad korban yang lain.

    Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama menyebut ketiga korban itu teridentifikasi berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi.

    Adapun rekonsiliasi dilakukan dengan membandingkan data postmortem dan antemortem.

    Ketiga jenazah yang berhasil teridentifikasi yakni seorang pria bernama Zukhi F Radja (42 Tahun), Aulia Belinda, Perempuan, 28 Tahun, dan Osima Yukari, Perempuan, 25 Tahun.

    “Untuk sementara, ada 9 body-part yang masih membutuhkan pendalaman. Kami mohon dukungan, doa, semua masyarakat agar kami juga memohon kepada korban yang merasa kehilangan bersabar karena kami akan melaksanakan kembali pendalaman,” jelasnya.

    Untuk informasi, kebakaran hebat terjadi di bagian atas gedung Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) malam.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan api diduga berasal dari sebuah diskotek.

    “Objek diskotek lantai 7 Glodok Plaza,” ucap Satriadi dalam keterangannya.

    Dalam hal ini, tim SAR gabungan sudah mengevakuasi 12 kantong jenazah yang didapat dari lantai yang terbakar yakni lantai 7 hingga 9 Plaza Glodok.

    Adapun kondisi jasad sudah tidak utuh saat ditemukan sehingga diperlukan waktu untuk dilakukan identifikasi.

     

  • Kronologis Pendaki 3 Hari Hilang di Gunung Manglayang Sumedang, Ditemukan Dalam Kondisi Kelelahan – Halaman all

    Kronologis Pendaki 3 Hari Hilang di Gunung Manglayang Sumedang, Ditemukan Dalam Kondisi Kelelahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG – Wendi Ibnu Al Farizi (23) akhirnya ditemukan setelah sempat menghilang selama tiga hari di Gunung Manglayang, Sumedang, Jawa Barat.

    Sebelumnya mahasiswa asal Gang Pahlawan Juhdi RT02/06, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung tersebut mendaki Gunung Manglayang melalu jalur Barubeureum, tepatnya di Kampung Ciloa, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Minggu (16/2/2025) sekitar pukul 19.12 WIB.

    Saat itu, ia diantar saudaranya sampai Pos Pendaftaran Barubeureum.

    Setelah itu, ia mendaki Gunung Manglayang sendirian.

    Namun, sebelum melakukan pendakian sendirian, Wendi sempat mengirimkan pesan kepada saudaranya melalui WhatsApp. 

    Pesan tersebut berisi, jika  tidak memberikan kabar hingga Senin (17/2/2025) pukul 05.00 WIB, tolong untuk memberikan kabar kepada keluarga maupun kerabatnya. 

    Hingga waktu yang ditentukan, Wendi ternyata belum kunjung kembali, hingga akhirnya keluarga pun melapor dan satu tim rescue dikerahkan untuk mencari keberadaan Wendi di Gunung Manglayang.

    Pencarian Sempat Terkendala Cuaca Buruk

    Hingga Selasa (18/2/2025) Tim SAR gabungan belum berhasil menemukan keberadaan Wendi.

    Tim SAR pun menghentikan sementara pencarian Wendi akibat cuaca buruk. 

    “Pencarian dihentikan sementara karena faktor cuaca, khawatir membahayakan tim. Pencarian kemudian dilanjutkan kembali pada Rabu (19/2/2025) pagi,” kata Kapolsek Sukasari, Iptu Joko Dwi Haryono, kepada Tribun Jabar.id, Selasa (18/2/2025). 

    Joko mengatakan, medan yang berbatu dan curam menjadi kendala bagi tim SAR untuk melakukan pencarian.

    Selain itu, kata Joko, jalur pendakian di Gunung Manglayang merupakan jalur lintasan air saat musim penghujan. 

    “Saat diguyur hujan jalur tersebut licin dan berpotensi akan membahayakan tim, terutama pada jalur yang tingkat kemiringannya tinggi dan berbatu,” ucapnya.

    Ditemukan Setelah 3 Hari Menghilang

    Tim SAR pun kembali melanjutkan pencarian sejak Rabu (19/2/2025) pagi.

    Wendi akhirnya ditemukan pada Rabu petang. 

    Ia ditemukan Tim SAR Gabungan dalam kondisi selamat. 

    “Sudah, Alhamdulillah  sudah ditemukan sekira pukul 17.30 WIB. Kondisinya sehat,” kata Plt Kapolsek Sukasari, Ipda Dede Koswara dihubungi Tribun Jabar.id.

    Dede mengatakan, pendaki yang tersesat tersebut turun gunung sendirian ke Pos Pendakian Barubeureum. 

    Menurut keterangannya, kata Dede, pemuda tersebut mengaku turun dari puncak Manglayang. 

    “Korban turun gunung sendirian, Tim SAR sudah menyisir hingga ke puncak gunung, tapi tidak menemukannya,” katanya. 

    Ia menyebutkan, setiba di Pos Pendakian Barubeureum, korban dalam kondisi kelelahan. 

    “Saat ini, korban masih berada di Pos Barubeureum, kondisinya masih syok,” ucapnya.

    Wendi pun kemudian dilarikan ke Rumah Sakit AMC Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu (19/2/2025) malam.

    Ia harus mendapatkan penanganan medis lantaran mengalami sesak napas. 

    “Dilarikan ke RC AMC. Pria tersebut mengalami sesak napas,” kata Ipda Dede Koswara.

    Baru Pertama Kali Mendaki

    Dede mengatakan, pria tersebut mengaku  mendaki ke Gunung Manglayang merupakan pengalaman pertama kalinya. 

    Saat melakukan pendakian, kata Dede, Wandi membawa bekal makanan yang cukup. 

    “Yang bersangkutan baru pertama kali mendaki, informasi selanjutnya akan disampaikan kembali, saat ini pria tersebut belum bisa dimintai keterangan lebih rinci,” katanya. 

    (Tribunjabar.id/ Kiki Andriana)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pendaki yang Sempat Hilang dan Ditemukan di Gunung Manglayang Sumedang Dilarikan ke RS AMC Bandung