Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Curah Hujan Tinggi, 14 Insiden Bencana Alam Terjadi di Kota Bogor – Halaman all

    Curah Hujan Tinggi, 14 Insiden Bencana Alam Terjadi di Kota Bogor – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Sebanyak 14 Insiden bencana alam nyaris terjadi serentak di wilayah Kota Bogor selama dua hari berturut-turut akibat curah hujan tinggi sejak Minggu (2/3/2025) pukul 07.30 WIB hingga Senin (3/3/2025) pukul 04.46.

    “Hingga dini hari tadi, laporan yang masuk telah di-assessment (intervensi). Bencana yang terjadi di antaranya tanah longsor, atap rumah ambruk, banjir lintasan, pohon tumbang, dan tembok ambruk,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Hidayatullah.

    Dari belasan bencana alam yang terjadi, berikut 6 diantaranya:

    1. Tanah Longsor Wilayah Kampung Cipaku Skip Baru RT 001/RW 016 , Kelurahan Cipaku , Kecamatan Bogor Selatan

    2. Banjir Lintasan WIlayah Babakan Fakultas RT 003/RW 005 , Kelurahan Tegal Lega , Kecamatan Bogor Tengah

    3. Atap Rumah Ambruk Wilayah Kampung Pancasan RT 001/RW 007 , Kelurahan Pasir Jaya , Kecamatan Bogor Barat

    4. Pohon Tumbang Wilayah Gang Kosasih RT 003/RW 001 , Kelurahan Gunung Batu , Kecamatan Bogor Barat

    5. Banjir Lintasan Wilayah Kampung Pasir RT 004/RW 007 , Kelurahan Katulampa , Kecamatan Bogor Selatan

    6. Tanah Longsor Wilayah Jalan Artzimar 1 no.16 , Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara

    Untuk meminimalisir dampak bencana, BPBD Kota Bogor mengerahkan petugas ke berbagai titik lokasi rawan bencana di Kota Bogor. 

    Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, juga terus memantau perubahan dan status tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

    Ia juga telah memberikan imbauan atau peringatan dini agar warga yang tinggal di bantaran sungai waspada dan siap siaga.  

    “Debit air Ciliwung mengalami peningkatan, untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat yang ada di bantaran Ciliwung untuk waspada. Khususnya untuk warga Jakarta, kemungkinan limpasan air ini akan tiba di wilayah Jakarta sekitar pukul 06.30 pada Senin (3/3/2025) pagi,” ujar Dedie A Rachim, malam tadi.  

    Untuk itu, ia juga terus memantau situasi dan kondisi debit air di Bendung Katulampa dan berharap ke depan curah hujan yang ada di hulu berkurang sehingga tidak menimbulkan potensi banjir di wilayah sekitar Bogor maupun Jakarta.  

    Di lokasi terpisah, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor juga melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mengurangi dampak bencana.  

    Di Kampung Bebek, RT 002/010, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, petugas Pemadam Kebakaran mengevakuasi seorang lansia bernama Paroh saat terjadi luapan air Sungai Ciliwung.  

    Danru Regu 1 Damkar Pos Cibuluh, Agus Kurniawan, mengatakan bahwa saat mendatangi lokasi, ia melihat debit air mulai naik dan melintasi permukiman warga.  

    “Iya, ketika debit air naik, kami melihat ada lansia. Kemudian kami bujuk untuk dievakuasi karena air sudah merendam teras depan rumah warga,” kata Agus.  

    Setelah dibujuk, Nenek Paroh pun bersedia dievakuasi ke tempat yang lebih aman.  

    “Kemudian kami gendong Nenek Paroh dan mengevakuasinya ke rumah warga sekitar yang jauh dari potensi banjir maupun longsor. Alhamdulillah, sekarang sudah aman dan sudah dievakuasi,” ujarnya.

    Tim SAR Gabungan Temukan Korban Hanyut Banjir Puncak 

    Sementara itu di Kabupaten Bogor, tim SAR gabungan menemukan jenazah Asep Mulyana (59), warga Kampung Pesanggrahan, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, yang hanyut.

    Korban ditemukan setelah tim SAR gabungan melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Ciliwung baik melalui darat, air, maupun udara.

    Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (3/3/2025).

    “Alhamdulillah pada hari ini tim SAR gabungan dapat menemukan korban yang terbawa arus banjir bandang kemarin,” ujar, Senin (3/3/2025).

    Adapun korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di sekitaran Bendungan Ciawi yang berlokasi di wilayah Kecamatan Megamendung.

    Kompol Eddy Santosa mengungkapkan, lokasi penemuan korban dari titik awal dinyatakan hilang berjarak sekitar 8 kilometer.

    “Kondisi jenazah dalam keadaan meninggal dunia. Titik hilangnya korban sampai ditemukan dari Citeko sampai Megamendung kurang lebih sekitar 7 sampai 8 kilometer,” ungkapnya.

    Setelah berhasil dievakuasi jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga di rumah duka yang tak jauh dari kediaman korban.

    Sebelumnya diberitakan, hujan deras mengguyur Kawasan Puncak tepatnya di Kecamatan Cisarua, Kabupatan Bogor pada Minggu (2/3/2025).

    Akibat kejadian tersebut, seorang pria bernama Asep Mulyana dikabarkan hanyut terbawa derasnya arus saat banjir bandang melanda.

    Korban yang diperkirakan berusia 59 tahun itu merupakan warga Kampung Pesanggrahan, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua.

    Danki TRC BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin membenarkan adanya kejadian tersebut.

    “Informasi ada korban jiwa terbawa arus, untuk korban satu orang di Citeko,” ujarnya kepada wartawan, Senin (3/3/2025).

    Jalaludin mengatakan saat ini tim SAR gabungan telah berada di lokasi kejadian untuk mencari keberadaan korban.

    Namun upaya pencarian harus tertunda karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat sehingga akan dilanjutkan pada pagi hari nanti.

    “Informasi terkini dari teman-teman yang ada di lokasi pencarian dihentikan karena cuaca masih gerimis dan debit air masih tinggi, akan dilanjut esok hari,” terangnya.

     

    Laporan Reporter: Soewidia Henaldi/Muamarrudin Irfani | Sumber: Tribunnews Bogor

  • Wanita Diduga Korban Serangan Buaya Ditemukan Tim SAR di Pangkalpinang

    Wanita Diduga Korban Serangan Buaya Ditemukan Tim SAR di Pangkalpinang

    BABEL – Seorang perempuan diduga menjadi korban serangan buaya di kawasan jembatan Sungai Selindung, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung. Tim SAR setempat segera melakukan evakuasi terhadap jasad korban. 

    “Proses evakuasi ini kami lakukan setelah sebelumnya kami mendapatkan informasi adanya penemuan jasad oleh seorang nelayan yang sedang melintas di sekitar sungai tersebut,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa di Pangkalpinang, dikutip dari ANTARA, Minggu 2 Maret.

    Nelayan tersebut melihat potongan tubuh manusia di pinggiran sungai dan potongan lain mengambang tidak jauh dari lokasi penemuan tubuh tersebut.

    Mengetahui hal tersebut, nelayan itu segera melaporkan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang untuk meminta bantuan evakuasi.

    “Kami segera menugaskan satu Tim Rescue untuk mengevakuasi jasad tersebut. Setiba di lokasi Tim SAR Gabungan yang dibantu Tim Rescue, Polairud Polda Babel, Babinkamtibmas dan warga mengevakuasi jasad menggunakan perahu milik nelayan,” katanya.

    Pada saat dievakuasi, jasad tersebut dalam keadaan tidak utuh, diduga akibat serangan buaya, dan berdasarkan informasi dari nelayan pelapor sempat melihat buaya berada di sekitar jasad.

    Berdasarkan ketengan dari Ketua RT setempat, jasad yang dievakuasi adalah Yuliawati (45), warga Kelurahan Jerambah Gantung yang sudah tiga hari dikabarkan tidak pulang.

    Warga sekitar juga menemukan sepeda motor milik korban berada di pinggir jembatan tersebut.

    “Setelah berhasil melakukan evakuasi potongan tubuh korban kami antarkan ke RSUD Depati Amir Pangkalpinang untuk dilakukan otopsi,” katanya.

    Komandan Tim Basarnas Pangkalpinang Supani menjelaskan sampai saat ini proses otopsi masih berlangsung dan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tersebut.

    “Kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan hati-hati saat melakukan aktivitas di sekitar sungai untuk menghindari serangan buaya yang bisa saja datang sewaktu-waktu,” katanya.

  • Proses Evakuasi Jenazah 2 Pendaki Carstensz, Elsa dan Lilie, Selanjutnya Diterbangkan ke Jakarta – Halaman all

    Proses Evakuasi Jenazah 2 Pendaki Carstensz, Elsa dan Lilie, Selanjutnya Diterbangkan ke Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Proses evakuasi jenazah dua pendaki Puncak Carstensz Pyramid, Papua Tengah, yakni Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono, sempat mengalami kendala cuaca dan medan sulit. 

    Evakuasi terhadap dua jenazah yang meninggal saat mendaki ini, harus dilakukan menggunakan helikopter.

    Sebelumnya, dua pendaki tersebut, terindikasi terkena gejala Acute Mountain Sickness (AMS) atau penyakit ketinggian hingga meninggal dunia.

    Jenazah Lilie Wijayanti dikabarkan masih berada di lokasi kejadian dan rencananya dievakuasi pada Senin, 3 Maret 2025.

    Mengingat medan yang sulit, evakuasi dilakukan menggunakan helikopter.

    Dikutip dari Kompas.com, jenazah pendaki Lilie Wilayanti Poegiono belum dievakuasi dari Puncak Carstensz Pyramid lantaran cuaca yang buruk. 

    Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Mimika, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bily Hildiarto Budiman, mengonfirmasi hal tersebut. 

    “Kondisi cuaca yang kurang bagus, sehingga belum dilakukan evakuasi terhadap jenazah Lilie yang masih berada di basecamp,” katanya, Minggu.

    Bily menyatakan, pihaknya harus menunda proses evakuasi terhadap jenazah Lilie karena kondisi cuaca kurang bagus di Mimika. 

    Oleh karena itu, proses evakuasi akan dilakukan pada Senin, hari ini.

    “Rencana tadi mau dievakuasi, tetapi cuaca kurang bagus, sehingga ditunda besok (hari ini) dilakukan evakuasi. Jenazahnya sudah di basecamp, tinggal dilakukan evakuasi ke Mimika,” ungkapnya. 

    Analis Basarnas, Joshua Banjarnahor, juga mengatakan bahwa cuaca buruk membuat proses evakuasi tidak bisa dilakukan menggunakan helikopter. 

    “Besok (hari ini) evakuasi akan dilanjutkan kembali,” katanya.

    Sementara itu, jenazah Elsa Laksono telah dievakuasi ke RSUD Mimika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Minggu.

    Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah menggunakan helikopter, lantaran medan yang sulit dijangkau.

    Setibanya di RSUD Mimika, jenazah ditempatkan di ruang jenazah.

    Dikutip dari Tribun-Papua.com, Kapolres Mimika, AKBP Bily Hildiarto Budiman, mengonfirmasi satu jenazah berhasil dievakuasi pada Minggu.

    “Mereka meninggal karena hipotermia atau AMS. Satu jenazah sudah dievakuasi hari ini (Minggu),” ungkapnya.

    Nantinya, setelah semua jenazah dievakuasi, keduanya akan diterbangkan ke Jakarta untuk proses selanjutnya.

    Keluarga akan Jemput Jenazah di Jakarta

    Frigard H (68), suami Lilie Wijayanti Poegiono, mengatakan dirinya berencana menjemput jenazah istrinya ketika sudah tiba di Jakarta. 

    Sebelumnya, Frigard mengaku, menerima kabar kejadian yang menimpa sang istri pada 1 Maret 2025.

    “Ya, rencananya nanti kami akan jemput jika memang sudah di Jakarta. Tapi, informasi terkini baru turun ke basecamp.”

    “Dan rencananya penerbangan ke Jakarta itu besok (Senin),” kata Frigard saat ditemui di rumahnya, Bandung, Jawa Barat, Minggu (2/3/2025), dilansir TribunJabar.id.

    Lebih lanjut, Frigard menyebut, kedua anaknya yang berada di Jepang dan Singapura telah diberitahu mengenai kejadian tersebut.

    “Saya hanya bisa mendoakan sekarang. Semoga selamat evakuasinya, karena kalau selamat dalam hal hidup sebagai manusia sudah enggak, walau tak menutup kemungkinan kuasa Tuhan,” ucapnya. 

    Diketahui, dua pendaki Puncak Gunung Cartenz Pyramid dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (1/3/2025). 

    Dua pendaki perempuan bernama Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono, meninggal dunia pada saat perjalanan turun dari Puncak Carstenz Pyramid.

    Sementara dua pendaki lainnya, Indira Alaika dan Saroni, juga mengalami gejala AMS, namun kondisinya stabil. Keduanya sudah dievakuasi ke Timika.

    Lilie dan Elsa melakukan pendakian bersama tiga pendaki WNI lainnya, yakni Indira Alaika, Alvin Reggy, dan Saroni.

    Pada Sabtu (1/3/2025), sekitar pukul 22.30 WIT, terdapat informasi dari penanggung jawab terkait insiden tersebut.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Evakuasi Jenazah Pendaki Puncak Pyramid Cartenz: Satu Tiba di RSUD Mimika, 1 Lagi Menunggu Giliran dan TribunJabar.id dengan judul Pendaki Bandung Meninggal Saat Daki Puncak Carstensz Pyramid, Suami Ungkap Alasan Mengizinkan

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela, TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama)

  • Karangligar Karawang Dikepung Banjir, Warga Shalat Tarawih Naik Perahu
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        2 Maret 2025

    Karangligar Karawang Dikepung Banjir, Warga Shalat Tarawih Naik Perahu Bandung 2 Maret 2025

    Karangligar Karawang Dikepung Banjir, Warga Shalat Tarawih Naik Perahu
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Banjir menerjang
    Desa Karangligar
    , Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat sejak H-1 Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi, Jumat (28/2/2025) sore.
    Suasana tarawih pertama bagi umat Muslim di Desa Karangligar cukup menyita perhatian publik.
    Sebab, kampung mereka dikepung banjir.
    Mereka sahur dengan makanan seadanya.
    Pun suasana berbuka, di mana sebagian warga mengungsi di tempat kerabat, dan sebagian memilih bertahan.
    Pada Sabtu (1/3/2025), sebagian warga berangkat ke Masjid Al Hikmah untuk sholat tarawih menggunakan perahu karet dengan bantuan tim SAR.
    Bagian luar masjid terdapat genangan, sedangkan di dalam masjid aman dari genangan banjir.
    “Mau tarawih karena itu satu-satunya masjid yang aman (dari banjir),” kata Asep, warga Karangligar, Minggu (2/3/2025).
    Adapun masjid dan mushala lainnya di Desa Karangligar pada malam itu terendam banjir.
    Asda 1 Bidang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Wawan Setiawan, menyebut sebanyak 1.265 dari 426 keluarga di Desa Karangligar terdampak banjir.
    Adapun rumah warga yang terendam banjir sebanyak 323 rumah.
    Selain rumah, sejumlah fasilitas umum juga terendam banjir, yakni masjid, mushala, SD Negeri Karangligar 1, SLTP N 1 Telukjambe Barat, hingga Paud Nusa Indah.
    “Pada malam Minggu, ketinggian air banjir mulai 50 hingga 180 sentimeter,” kata Wawan.
    Adapun pada Minggu (2/3/2025), banjir berangsur surut.
    Ketinggian air mulai 30 hingga 120 sentimeter.
    Selain 208 rumah warga, dua mushala dan satu gedung paud masih terendam banjir.
    Saat ini ada 861 warga dari 297 keluarga terdampak banjir.
    Warga yang masih mengungsi ada 50 orang.
    Mereka mengungsi di Masjid Jami Al Ikhlas dan rumah warga yang aman dari banjir.
    Wawan menyebut Pemkab Karawang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang langsung turun membantu warga, mulai dari mengevakuasi warga hingga memberikan bantuan logistik.
    “Hasil koordinasi kami dengan PMI dan Baznas Kabupaten Karawang, untuk bantuan warga yang terkena banjir di Desa Karangligar, akan dikirim besok hari Senin (3/3/2025),” kata Wawan.
    Selain itu, Dinas Sosial Kabupaten Karawang juga telah mendirikan dapur umum yang disalurkan untuk buka puasa bagi warga Karangligar yang terdampak banjir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fahrul Nurkolis, Ilmuwan UIN Suka Pemegang Paten Antikanker dan Antidiabetes

    Fahrul Nurkolis, Ilmuwan UIN Suka Pemegang Paten Antikanker dan Antidiabetes

    Liputan6.com, Jakarta – Tidak banyak anak muda yang mampu menembus dunia penelitian internasional di usia muda. Fahrul Nurkolis, ilmuwan muda dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta membuktikan asal-usul bukanlah penghalang untuk bermimpi besar. Konsistensi pada riset berbasis bioinformatika mampu mengidentifikasi senyawa aktif bahan alam Indonesia yang berpotensi besar sebagai obat masa depan.

    Di dunia akademik dan penelitian internasional, Fahrul dikenal karena prestasinya dengan lebih dari 105 publikasi jurnal internasional bereputasi, serta hak paten untuk senyawa antikanker dan antidiabetes.

    Fahrul yang lahir dan besar di Madiun, Jawa Timur bercerita perjalanannya meraih apa didapatkan saat ini sangatlah tidak mudah.

    “Sejak mahasiswa, saya aktif mengikuti konferensi internasional dan membangun jejaring global. Kerja keras ini membawa saya menjadi delegasi termuda di Nordic Nutrition Conference di Finlandia, Asian Congress of Nutrition di China, dan International Conference on Nutrition and Growth di Portugal,” jelasnya, Minggu (2/3/2025).

    Di dalam negeri, Fahrul meraih penghargaan Medical Innovation Research in Health (MIRAH) Award dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), atas kontribusinya dalam penelitian medis berbasis bioinformatika dan eksplorasi bahan alam Indonesia sebagai kandidat obat masa depan.

    Saat ini, selain aktif meneliti di UIN Suka Yogyakarta, Fahrul juga menjabat sebagai editor dan reviewer di jurnal ilmiah bereputasi Scopus Q1 & Q2. Baginya jabatan ini menjadi bukti bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing ditingkat global.

    Berkat jabatan ini, Ia memahami tantangan penelitian Indonesia di level global. Dimana kolaborasi akademik dan industri sangat penting untuk memastikan penelitian tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi bisa menjadi produk inovatif yang berdampak.

    “Penelitian harus bisa menjawab permasalahan yang ada di masyarakat,” ujarnya.

    Masih berfokus pada riset berbasis bioinformatika, Fahrul mampu mengidentifikasi senyawa aktif yang memiliki potensi besar sebagai obat. Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa sebagai kandidat obat masa depan.

    Dan potensi bahan alam Indonesia sebagai sumber inovasi farmasi masih belum tergarap maksimal.

    Namun tantangannya adalah bagaimana mengolahnya menjadi inovasi medis yang berdampak bagi kesehatan global. Diperlukan dukungan regulasi dan pendanaan bagi peneliti muda.

    “Indonesia memiliki banyak ilmuwan berbakat, yang kita butuhkan adalah ekosistem riset yang mendukung hilirisasi riset farmasi berbasis bahan alam Indonesia bisa masuk ke industri dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tambahnya.

    Dirinya sangat berharap, dedikasinya menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin berkarya di dunia sains dan inovasi teknologi kesehatan. Dengan tidak takut bermimpi besar. Fahrul meyakini kerja keras dan ilmu pengetahuan bisa membawa generasi muda Indonesia bersaing di kancah global.

     

    Penyebab Tim SAR Gabungan Kesulitan Evakuasi 8 Pekerja Terjebak di Lubang Tambang Emas di Banyumas

  • 5 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Carita Pandeglang, 1 Orang Hilang

    5 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Carita Pandeglang, 1 Orang Hilang

    Jakarta

    Sebanyak lima orang wisatawan asal Bogor, Jawa Barat, dilaporkan terseret ombak di salah satu pantai kondominium, Carita, Pandeglang, Banten. Satu orang dinyatakan hilang dalam peristiwa tersebut.

    “Satu orang wisatawan terseret ombak saat berenang di Pantai Kondominium Lippo,” kata Kepala Subseksi Siaga dan Operasi, Basarnas Banten Rizky Dwianto, dari keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (1/3/2025).

    Rizky mengungkapkan peristiwa itu terjadi sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB. Awalnya korban yang bernama Parningotan Simanjutak (54) berenang bersama dengan saudaranya.

    Rizky melanjutkan tiba-tiba ombak besar menyeret kelimanya. Menurutnya, empat orang selamat, namun korban dinyatakan hilang.

    “Tiba-tiba korban terbawa ombak dan korban belum ditemukan,” katanya.

    Tim SAR gabungan saat ini masih melakukan proses pencarian. Tim SAR juga melakukan penyisiran di bibir pantai.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hari Kedua Pencarian, SAR Gabungan Evakuasi Jasad Nelayan Terjatuh di Dermaga Kutawaru Cilacap 

    Hari Kedua Pencarian, SAR Gabungan Evakuasi Jasad Nelayan Terjatuh di Dermaga Kutawaru Cilacap 

    TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP – Di hari kedua pencarian, Sabtu (1/3/2025) tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jasad nelayan yang terjatuh di perairan Dermaga Kutawaru, Cilacap.

    Jasad Safika (30) ditemukan oleh warga sekitar di area 60 Pertamina.

    Saat ditemukan oleh warga, jasad korban dalam kondisi mengambang.

    Komandan Tim Opsar Basarnas Cilacap Amin Riyanto mengungkapkan, pihaknya mengevakuasi jasad korban setelah menerima informasi bahwa korban telah ditemukan oleh warga.

    “Tim SAR Gabungan mendapatkan informasi dari warga sekitar bahwa terlihat jenazah mengambang di perairan sekitar area 60 Pertamina. Kemudian tim menuju lokasi menggunakan LCR,” ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com

    Dengan berbagai upaya akhirnya sekira pukul 09.02 WIB, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jasad korban.

    Tim SAR gabungan mengevakusi korban dengan jarak sejauh 1,5 kilometer di utara lokasi kejadian. 

    Korban selanjutnya di bawa ke rumah duka untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. 

    “Dengan telah ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan seluruh unsur SAR dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” kata dia.

    Diberitakan sebelumnya bahwa Safika Setiawan (30) nelayan asal Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah terjatuh dan tenggelam pada Jumat (28/2/2025) pagi di perairan Dermaga Kutawaru.

    Kejadian itu bermula pada pukul 08.30 WIB dimana korban saat itu akan mengantar ikan menggunakan kapal ke Karang Talun.

    Namun rupanya ditengah perjalanan korban terjatuh dari kapal.

    Warga menduga korban diduga terjatuh ke perairan karena sebelumnya korban memiliki riwayat penyakit epilepsi. (pnk)

  • Hari Kedua Pencarian, Tim SAR Gabungan Evakuasi Jasad Nelayan yang Jatuh di Dermaga Kutawaru Cilacap

    Hari Kedua Pencarian, Tim SAR Gabungan Evakuasi Jasad Nelayan yang Jatuh di Dermaga Kutawaru Cilacap

    TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Di hari kedua pencarian, Sabtu (1/3/2025), Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jasad nelayan yang terjatuh di perairan Dermaga Kutawaru, Cilacap.

    Jasad Safika (30) ditemukan oleh warga sekitar di area 60 Pertamina.

    Saat ditemukan oleh warga, jasad korban dalam kondisi mengambang.

    Komandan Tim Opsar Basarnas Cilacap Amin Riyanto mengungkapkan, pihaknya mengevakuasi jasad korban setelah menerima informasi bahwa korban telah ditemukan oleh warga.

    “Tim SAR Gabungan mendapatkan informasi dari warga sekitar bahwa terlihat jenazah mengambang di perairan sekitar area 60 Pertamina. Kemudian tim menuju lokasi menggunakan LCR,” ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com.

    Dengan berbagai upaya akhirnya sekira pukul 09.02 WIB, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jasad korban.

    Tim SAR gabungan mengevakusi korban dengan jarak sejauh 1,5 kilometer di utara lokasi kejadian. 

    Korban selanjutnya di bawa ke rumah duka untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. 

    “Dengan telah ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan seluruh unsur SAR dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” kata dia.

    Diberitakan sebelumnya bahwa Safika Setiawan (30) nelayan asal Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah terjatuh dan tenggelam pada Jumat (28/2/2025) pagi di perairan Dermaga Kutawaru.

    Kejadian itu bermula pada pukul 08.30 WIB dimana korban saat itu akan mengantar ikan menggunakan kapal ke Karang Talun.

    Namun rupanya ditengah perjalanan korban terjatuh dari kapal.

    Warga menduga korban diduga terjatuh ke perairan karena sebelumnya korban memiliki riwayat penyakit epilepsi. (pnk)

     

  • Kades di Deli Serdang Hilang Misterius, Motor Ditemukan di Jembatan, Diduga Depresi Usai Istri Wafat – Halaman all

    Kades di Deli Serdang Hilang Misterius, Motor Ditemukan di Jembatan, Diduga Depresi Usai Istri Wafat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Desa Liang Pematang, Kecamatan Tiga Juhar, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara bernama Bahagia Tarigan (54) hilang misterius sejak Selasa, 25 Februari 2025.

    Sepeda motor dinas Bahagia Tarigan ditemukan di atas jembatan Titi Kabel.

    Kapolresta Deli Serdang, Kombes Raphael Sandhy, mengungkapkan bahwa di atas sepeda motor milik Bahagia ditemukan tas berisi dokumen serta racun rumput masih dalam kondisi tersegel.

    “Di atas sepeda motor terletak sebuah tas milik Kades Liang Pematang berisikan surat dan dompet. Kemudian satu botol kecil racun rumput masih tersegel tutupnya,” kata Kapolresta Deli Serdang Kombes Raphael Sandhy, Jumat (28/2/2025), dikutip dari Tribun-Medan.com.

    Polisi mengatakan hilangnya Kades bermula ketika Bahagia mengenakan pakaian dinas Kades, berangkat dari rumah mengendarai sepeda motor Honda Vario BK 3948 M, Selasa (25/2/2025) sekira pukul 14.00 WIB. 

    Namun, hingga pukul 20.00 WIB, Bahagia tak kunjung pulang, sehingga pihak keluarga segera melakukan pencarian.

    Keluarga kemudian menghubungi Camat Tiga Juhar, Antonius Tarigan, untuk menanyakan keberadaan Bahagia.

    Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Muda, Tarsan Tarigan, sempat mencari Bahagia hingga ke Desa Durian Tinggung dan bertemu dengan seorang warga bernama Jondri Tarigan.

    Jondri menyampaikan bahwa ia sempat melihat Kades Liang Pematang masuk ke area perkebunan milik warga.

    Setelah menerima informasi tersebut, mereka segera menuju ke kebun yang didatangi Bahagia Tarigan dan akhirnya berhasil menemukannya sekitar pukul 22.00 WIB.

    “Setelah bertemu selanjutnya diajak untuk pulang,” ungkap Raphael.

    Setelah ditemukan, Tarsan mengajak pulang Bahagia dengan mengendarai sepeda motor masing-masing, di mana posisi Bahagia berada di depan dan Tarsan mengikuti di belakang.

    Tak lama kemudian, Tarsan mendahului motor Bahagia dan berharap ia tetap mengikutinya dari belakang.

    Tarsan berhenti sejenak di kantor Desa menunggu Bahagia, namun ia tak kunjung terlihat.

    Tarsan lalu kembali menyusul ke Lau Hulung.

    Di situlah ia menemukan sepeda motor Kades Liang Pematang terparkir di atas jembatan.

    “Sedangkan kunci kontak sepeda motor berada didasboard motor. selanjutnya dilakukan pencarian kemana-mana dengan memanggil nama Kades Liang Pematang seputaran Jembatan Titi kabel namun tidak ada sahutan,” jelas Raphael.

    Raphael menyampaikan bahwa hingga saat ini Kepala Desa Liang Pematang masih belum ditemukan.

    Tim SAR gabungan yang terdiri dari Polsek Tiga Juhar, BPBD Deli Serdang, Basarnas Deli Serdang, serta warga setempat, telah melakukan pencarian dengan menyusuri sungai yang berada di bawah jembatan.

    Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Bahagia Tarigan, Kades Liang Pematang, mengalami depresi dan kebingungan.

    Kondisi tersebut dialaminya sejak kehilangan sang istri yang meninggal beberapa waktu lalu.

    “Hingga sampai saat ini Kades belum ditemukan. Sesuai keterangan keluarga terdekat, Bahagia Tarigan mengalami depresi atau linglung semenjak meninggalnya istri dan memiliki riwayat penyakit jantung,” ujar Kombes Raphael Sandhy.

    Raphael menjelaskan bahwa pencarian yang dilakukan pada Jumat (28/2/2025), dimulai sekitar pukul 11.00 di area Sungai Lau Luhung, yang diduga sebagai lokasi terakhir keberadaan korban. 

    “Aliran sungai Lau Luhung telah disisir dari permukaan air di bawah jembatan oleh tim BPBD, Basarnas, dan masyarakat. Panjang aliran sungai yang disusur berkisar sepanjang 2 kilometer, tetapi belum ada hasil dari pencarian itu,” tutur Raphael.

    Raphael menambahkan bahwa pihaknya menghadapi kendala yang menyulitkan akses ke area sungai lainnya selama proses pencarian Bahagia.

    “Cuaca di Kecamatan STM Hulu tidak menentu, setiap sore hujan air Lau Luhung meluap membesar sehingga menyulitkan tim untuk melakukan penyisiran. Selain itu, medan aliran air yang dilalui ekstrem,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kades di Deli Serdang Hilang Misterius, Sepeda Motor Dinas Ditemukan di Pinggir Jembatan

    (Tribunnews.com/Falza) (Tribun-Medan.com/Fredy Santoso) (Kompas.com/Rahmat Utomo)

  • Kru Kapal Tanker China Jatuh di Selat Makassar, Baru Diketahui 18 Jam Kemudian
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        28 Februari 2025

    Kru Kapal Tanker China Jatuh di Selat Makassar, Baru Diketahui 18 Jam Kemudian Makassar 28 Februari 2025

    Kru Kapal Tanker China Jatuh di Selat Makassar, Baru Diketahui 18 Jam Kemudian
    Tim Redaksi
    PASANGKAYU, KOMPAS.com – 
    Seorang kru kapal tanker asal China MV Lady Gwendoline, dilaporkan jatuh ke laut saat kapal melintas di
    Selat Makassar
    , tepatnya di perairan Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, Selasa (25/2/2025).
    Kapal dengan nomor IMO 9939371, yang berlayar dari China menuju Australia, baru menyadari kehilangan salah satu krunya 18 jam setelah berlayar.
    Identitas kru yang jatuh ke laut diketahui bernama Jiale Zhao (24), seorang laki-laki berkewarganegaraan China.
    Kepala Basarnas
    Mamuju
    , Mahmud Afandi menyampaikan bahwa insiden ini pertama kali dilaporkan oleh kru kapal pada 25 Februari 2025 pukul 13.28 WITA.
    Setelah menerima laporan tersebut, pihaknya segera melakukan upaya pencarian.
    “Kami yang mendapat laporan dari kru kapal langsung melaksanakan pencarian,” ujar Mahmud Afandi.
    Berdasarkan keterangan Kapten Kapal MV Lady Gwendoline, kru yang jatuh ke laut diduga mengalami kecelakaan saat membuang sampah ke laut.
    Namun, insiden ini baru disadari oleh pihak kapal sekitar 18 jam setelah kejadian, ketika kapten melakukan pengecekan kru dan mendapati satu orang hilang. Setelah itu, kapten kapal segera menghubungi SAR Mamuju untuk meminta bantuan pencarian.
    Upaya pencarian korban terus dilakukan hingga hari ini. Tim SAR Gabungan membagi operasi pencarian menjadi tiga Search and Rescue Unit (SRU) untuk memperluas area pencarian:
    Meskipun telah melakukan pencarian intensif selama tiga hari terakhir, hingga Kamis (27/2/2025) pukul 18.00 WITA, korban belum ditemukan. Tim Basarnas berencana melanjutkan upaya pencarian pada Jumat (28/2/2025) pukul 07.00 WITA.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.