Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Keluarga Sudah Ikhlas, Istri & 2 Anak La Sadi Tak Kunjung Ditemukan Usai 7 Hari Kecelakaan Longboat – Halaman all

    Keluarga Sudah Ikhlas, Istri & 2 Anak La Sadi Tak Kunjung Ditemukan Usai 7 Hari Kecelakaan Longboat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TERNATE – Sudah sepekan berlalu, istri dan dua anak La Sadi,  Nurul, dan Mila korban kecelakaan longboat di perairan Halmahera Selatan – Kepulauan Sula tak juga ditemukan.

    Proses pencarian yang dilakukan Basarnas Ternate, Maluku Utara selama tujuh hari tak membuahkan hasil.

    Hingga Basarnas memutuskan untuk menghentikan proses pencarian ketiga korban, Sabtu (8/3/2025) sejak pukul 19.00 WIT atas persetujuan SC.

    “Upaya telah dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur untuk melakukan pencarian. Namun dari hari pertama hingga hari ke tujuh tim belum berhasil menemukan para korban,” ujar Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani.

    Iwan menjelaskan, penutupan operasi SAR tersebut sudah seusai SOP Basarnas, dimana pencarian dilakukan selama 7 hari.

    “Terlebih tanda-tanda penemuan tidak ada maka kami secara resmi menutup Operasi SAR,” katanya.

    Iwan mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan keluarga korban dan telah mengikhlaskan, maka korban dinyatakan hilang.

    “Namun apabila ada tanda-tanda ditemukannya korban, maka operasi SAR akan kami buka kembali,” tandasnya.

    Kronologis Longboat Hilang Kontak

    Sebelumnya longboat yang mengangkut 7 penumpang dilaporkan hilang kontak Sabtu (1/3/2025).

    Menurut Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, longboat tersebut berangkat dari Desa Kawasi, Halmahera Selatan ke Desa Waisum, Kepulauan Sula, Maluku Utara.

    Pihak Basarnas Ternate awalnya menerima informasi hilangnya longboat tersebut dari Wahid Utomo, Babinsa Desa Waisum.

    Iwan mengatakan peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12:00 WIT.

    Penjaga Pantai Filipina (PCG) sedang berupaya untuk mengevakuasi 25 jasad korban kapal yang terbalik perairan Binangonan, pada Kamis (27/7/2023). (Philippine Coast Guard (PCG))

    Longboat tersebut diestimasikan tiba pukul 18:00 WIT, namun hingga malam longboat belum juga tiba.

    Keesokan harinya, Minggu (2/3/2025), keluarga dan kerabat korban melakukan pencarian, namun hasilnya nihil.

    Selanjutnya, keluarga-kerabat melaporkan hal tersebut ke Unit Siaga SAR Sanana dan meminta bantuan SAR.

    Kantor SAR Ternate merespons dengan menerjunkan Tim Rescue USS Sanana.

    Kami kemudian melakukan koordinasi dengan instansi terkait setelah menerima laporan, kata Iwan.

    “Selanjutnya, dengan menggunakan RIB 01 Sanana untuk melakukan operasi pencarian,” ujarnya.

    4 Korban Ditemukan Keesokan Harinya

    Kepala Kantor SAR Ternate Iwan Ramdani mengatakan, pada Minggu (2/3/2025) pukul 22.40 WIT, Tim SAR Gabungan menerima informasi telah ditemukan 4 korban dalam keadaan selamat.

    Empat korban ini ditemukan oleh nelayan Desa Waisum yang menggunakan Longboat dan dievakuasi ke rumah korban di Desa Waisum, Kepulauan Sula.

    Adapun 4 korban selamat yang ditemukan adalah:

    Rahman La Muhamad (38)
    La Kasi (40)
    Wa Asadria (42) 
    Nidar (16)

    Adapun unsur yang terlibat dalam pencarian ini adalah Tim Rescue Unit Siaga SAR Sanana, KRI Madidihang, Pos TNI AL Obi, Pol Airud Sanana, Pol Airud Obi, Pos TNI AL Sanana, Danramil Sanana, Polsek Sanana, Babinsa Obi, KPLP Kawasi, Masyarakat dan Keluarga Korban. 

    Sumber: (TribunTernate.com/M Julfikram Suhadi)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunTernate.com dengan judul Operasi SAR 3 Korban Longboat Terbalik di Perairan Malut Ditutup, Keluarga Ikhlas

  • Kronologi Dua Bocah Tenggelam di Sungai Pohuwato, 1 Ditemukan Meninggal Lainnya Masih Hilang

    Kronologi Dua Bocah Tenggelam di Sungai Pohuwato, 1 Ditemukan Meninggal Lainnya Masih Hilang

    Setelah berjam-jam melakukan pencarian, pada pukul 17.30 WITA, tim berhasil menemukan tubuh Muh Ikbal Sulaeman dalam kondisi tidak bernyawa, sekitar satu kilometer dari lokasi awal mereka tenggelam. Kabar duka ini sontak mengundang kesedihan mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.

    “Ketika ditemukan, tubuh korban sudah lemas dan tidak bernyawa. Kami langsung membawanya ke daratan untuk diserahkan kepada keluarga,” ujar salah satu anggota tim SAR yang turut dalam pencarian.

    Sementara itu, pencarian terhadap Muh Zikri Sulaeman masih terus dilakukan hingga malam hari. Kendala utama yang dihadapi adalah derasnya arus sungai serta minimnya pencahayaan saat malam mulai tiba.

    “Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban kedua. Namun, kondisi sungai yang cukup deras menjadi tantangan tersendiri. Kami berharap pencarian ini membuahkan hasil secepatnya,” tambah Praka Rijal.

    Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada, terutama bagi anak-anak yang bermain di sekitar sungai.

    Pihak berwenang mengimbau agar orang tua lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, khususnya di area yang rawan seperti sungai dan daerah berarus deras.

    “Kami meminta kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Jika cuaca buruk atau arus sungai deras, sebaiknya hindari bermain di area sungai. Keselamatan adalah yang utama,” ujar Rahmat, Anggota BPBD setempat.

    Keluarga korban berharap pencarian terhadap Muh Zikri Sulaeman segera membuahkan hasil. Tangis duka menyelimuti kediaman keluarga saat jenazah Muh Ikbal Sulaeman dibawa pulang untuk disemayamkan.

    “Semoga anak kami yang satu lagi bisa segera ditemukan. Kami sangat berharap dia bisa kembali kepada kami, apa pun keadaannya,” ujar ibu korban dengan mata berkaca-kaca.

    Upaya pencarian akan terus dilanjutkan hingga korban kedua ditemukan. Tim SAR dan instansi terkait berkomitmen untuk tidak menghentikan pencarian sebelum hasil yang diharapkan tercapai.

  • Tiga Korban Longboat di Kepulauan Sula Tidak Ditemukan, Operasi Dihentikan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Maret 2025

    Tiga Korban Longboat di Kepulauan Sula Tidak Ditemukan, Operasi Dihentikan Regional 8 Maret 2025

    Tiga Korban Longboat di Kepulauan Sula Tidak Ditemukan, Operasi Dihentikan
    Tim Redaksi
    HALMAHERA SELATAN, KOMPAS.com
    – Setelah menjalani operasi pencarian selama tujuh hari, tim SAR gabungan menghentikan pencarian terhadap tiga korban
    longboat terbalik
    di perairan Desa Kawasi Obi dan Desa Waisum, Kabupaten
    Kepulauan Sula
    , pada Sabtu (8/3/2025).
    Ketiga korban yang hilang merupakan ibu dan anak, yaitu Astuti (40), Nurul (19), dan Nila (16).
    Kepala Kantor SAR Ternate Iwan Ramdani, yang juga bertindak sebagai SAR Mission Coordinator, mengumumkan penutupan operasi pencarian pada pukul 19.00 WIT setelah mendapatkan persetujuan dari SAR Coordinator.
    “Penutupan
    operasi SAR
    tersebut sudah sesuai SOP Basarnas. Di mana dilakukan selama tujuh hari, namun para korban belum ditemukan, dan tanda-tanda penemuan tidak ada, maka kami secara resmi menutup operasi SAR,” jelas Iwan, Jumat.
    Iwan juga menambahkan bahwa upaya pencarian telah diperluas dengan melibatkan berbagai unsur, namun hingga hari ketujuh, ketiga korban tetap tidak ditemukan.
    “Kami telah berkoordinasi dengan keluarga korban, dan mereka juga telah mengikhlaskan atas hilangnya ketiga korban,” katanya.
    Meskipun operasi pencarian telah dinyatakan selesai, Iwan menegaskan bahwa jika ada tanda-tanda ditemukannya korban, tim SAR akan segera dibuka kembali.
    “Kami juga telah menyampaikan informasi melalui pemapelan kapal dan kepada para nelayan yang melintas di area tersebut, agar segera melapor jika melihat atau menemukan korban,” tegasnya.
    Seluruh unsur yang terlibat dalam operasi SAR, yang terdiri dari tim rescue Unit Siaga SAR Sanana, KRI Madidihang, Pol Airud Sanana, Pol Airud Obi, Pos TNI AL Sanana, Danramil Sanana, Polsek Sanana, Babinsa Obi, KPLP Kawasi, serta masyarakat dan keluarga korban, telah dikembalikan ke satuan masing-masing dengan ucapan terima kasih.
    Sebelumnya, Kepala Desa Waisum Rahman La Muhamad dilaporkan hilang di laut bersama enam warganya.
    Rombongan tersebut bertolak dari Desa Kawasi, Kabupaten Halmahera Selatan, pada pukul 12.00 WIT, dengan tujuan ke Desa Waisum.
    “Estimasi tiba pukul 18.00 WIT, namun hingga malam hari, korban beserta rombongannya belum tiba,” ungkap Iwan saat dihubungi pada Minggu (2/3/2025).
    Dalam insiden ini, dari tujuh korban, tiga orang berhasil ditemukan dan dievakuasi dengan selamat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kala Tim SAR Temukan 2 Korban Banjir di Sukabumi, Jasad Ibu dan Anak Saling Peluk

    Kala Tim SAR Temukan 2 Korban Banjir di Sukabumi, Jasad Ibu dan Anak Saling Peluk

    BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat pada Kamis dan Jumat (6-7 Maret 20225) data sementara longsor dan banjir ini terjadi pada 26 kecamatan, dengan total rumah rusak sebanyak 26 rumah. Ada 7 rumah yang masuk kategori rusak berat.

    “Data sementara, 157 KK (328 jiwa) mengungsi, 3 orang meninggal dunia yakni 1 orang dari Kecamatan Simpenan dan 2 orang dari Kecamatan Palabuhanratu. Kemudian korban hilang atau dalam pencarian sebanyak 5 orang, yakni 2 orang di Kecamatan Simpenan dan 3 orang di Kecamatan Lengkong,” ujar Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna. 

    Adapun 26 kecamatan tersebut diantaranya Kadudampit, Curug Kembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampang Tengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, Cicantayan, Cisolok, Sukaraja, Caringin, Cikidang, Jampang Kulon, Purabaya, Cidadap, Surade. 

    Pihak BPBD masih terus memperbarui data dampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi ini. Jaringan internet dan listrik yang terputus di beberapa lokasi bencana, masih menjadi kendala petugas gabungan di lapangan dalam menanggulangi kejadian ini. 

     

     

     

     

     

     

  • Balikpapan Dikepung Banjir, Ketinggian Capai 1,5 Meter

    Balikpapan Dikepung Banjir, Ketinggian Capai 1,5 Meter

    JAKARTA – Kota Balikpapan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dikepung banjir dengan ketinggian air mencapai sekitar 1,5 meter.

    Banjir akibat Balikpapan diguyur hujan lebat sejak Jumat 7 Maret dini hari.

    “Ketinggian air terparah capai sekitar satu hingga 1,5 meter,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan Usman Ali di Balikpapan, Jumat 7 Maret, disitat Antara.

    Ia mengatakan, kawasan terparah terendam banjir berada pada empat titik di sekitaran Jalan MT Haryono, mulai dari kawasan Gang Mufakat, Jalan Penegak, serta Jalan Beller. Bahkan di Jalan Beller genangan air melebar hingga di Jalan utama MT Haryono.

    “Jadi jalan itu tidak bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, dan banjir yang cukup tinggi juga terjadi di kawasan Batu Ampar dan Jalan Jokotole,” ucapnya.

    Petugas BPBD bersama unsur SAR lainnya dari Kantor Pencarian Kelas A Kota Balikpapan, SAR Brimob Polda Kaltim, dan unsur relawan kebencanaan, melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak dengan menggunakan perahu karet.

    Usman Ali meminta masyarakat lebih waspada mengingat hingga saat ini hujan masih mengguyur Kota Balikpapan. Apabila dirasakan air sudah cukup tinggi, segera melakukan evakuasi dini.

    Dansat Brimob Polda Kaltim Kombes Pol Andy Rifai menambahkan, tim SAR Brimob terus disiagakan di lokasi bencana banjir dan fokus membantu proses evakuasi warga yang bersedia mengungsi ke tempat lebih aman.

    Komandan Regu Evakuasi dari Kantor Pencarian Klas A Balikpapan Sianturi menambahkan, tim juga sempat melakukan evakuasi seorang anak terjebak di selokan yang tergenang air. Anak tersebut berhasil dievakuasi dan mengalami luka ringan pada bagian kaki dan langsung dilakukan pengobatan.

    Jalan MT Haryono Kota Balikpapan juga lumpuh total akibat banjir yang menggenangi dengan ketinggian sekitar satu hingga 1,5 meter tersebut. Kepolisian setempat melakukan pengalihan arus lalu lintas untuk jalan tersebut.

    “Kami kerahkan 45 personel berjaga di titik-titik rawan bantu warga agar tidak terjebak banjir,” ujar Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Kota Balikpapan Komisaris Polisi (Kompol) Ropiyani.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Irfan Taufik mengatakan sejumlah sekolah yang terkena dampak belajar dan dinilai rawan longsor, proses mengajar dilakukan secara daring.

  • Hujan Deras Semalaman, Kota Balikpapan Banjir Setinggi Saat Sahur

    Hujan Deras Semalaman, Kota Balikpapan Banjir Setinggi Saat Sahur

    Balikpapan, Beritasatu.com – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda sejak Kamis (6/3/2025) malam menyebabkan sebagian Kota Balikpapan, Kalimantan Timur banjir pada Jumat pagi (7/3/2025).

    Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga 1 meter, merendam ratusan rumah dan mengganggu aktivitas warga, terutama saat sahur. Bahkan, salah seorang warga hampir hilang terseret arus banjir.

    Rekaman video amatir memperlihatkan sejumlah warga panik saat genangan banjir setinggi 60 sentimeter mulai memasuki permukiman di kawasan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Balikpapan Kota.

    Arus banjir yang cukup deras menyebabkan kecemasan di kalangan warga. Sementara itu, di kawasan Jalan Bukit Cinta, juga terpantau banjir setinggi 50 sentimeter yang merendam rumah-rumah warga. Kondisi ini membuat sebagian besar aktivitas sahur warga terganggu.

    Di kawasan Jalan Beller, banjir setinggi satu meter menyebabkan perabotan rumah warga rusak parah, karena tidak sempat diselamatkan. Hujan deras disertai angin kencang yang melanda membuat sebagian Kota Balikpapan banjir. Bahkan hingga Jumat (7/2/2025) pagi, hujan belum berhenti. Genangan air setinggi 60 sentimeter menghalangi sejumlah ruas jalan, membuat kendaraan tidak dapat melintas.

    Salah satu insiden terjadi di Jalan MT Haryono, seorang warga hampir hilang terseret arus banjir. Beruntung, petugas gabungan dari Basarnas, BPBD, dan TNI-Polri segera melakukan evakuasi dan berhasil menyelamatkan warga tersebut.

    Komandan Regu Basarnas Balikpapan Sianturi menjelaskan, korban mencoba menyeberangi banjir menggunakan sepeda motor. Namun, arus yang deras membuat korban terjatuh dan berpegangan pada tiang listrik untuk menyelamatkan diri.

    “Korban mencoba mengamankan motornya, tetapi tidak kuat melawan arus dan terbawa,” kata Sianturi, Jumat (7/3/2025) pagi.

    Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak menerjang banjir karena arus yang deras sangat berbahaya. Beruntung, korban berhasil selamat dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

    Curah hujan yang tinggi membuat sebagian wilayah Kota Balikpapan banjir dengan ketinggian bervariasi antara 40 sentimeter hingga 1 meter. Warga yang terdampak diminta tetap tenang, karena tim SAR gabungan terus bersiaga dan melakukan evakuasi secara bergantian.

  • Hujan Deras Semalaman, Kota Balikpapan Banjir Setinggi Saat Sahur

    Hujan Deras Semalaman, Kota Balikpapan Banjir Saat Sahur

    Balikpapan, Beritasatu.com – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda sejak Kamis (6/3/2025) malam menyebabkan sebagian Kota Balikpapan, Kalimantan Timur banjir pada Jumat pagi (7/3/2025).

    Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga 1 meter, merendam ratusan rumah dan mengganggu aktivitas warga, terutama saat sahur. Bahkan, salah seorang warga hampir hilang terseret arus banjir.

    Rekaman video amatir memperlihatkan sejumlah warga panik saat genangan banjir setinggi 60 sentimeter mulai memasuki permukiman di kawasan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Balikpapan Kota.

    Arus banjir yang cukup deras menyebabkan kecemasan di kalangan warga. Sementara itu, di kawasan Jalan Bukit Cinta, juga terpantau banjir setinggi 50 sentimeter yang merendam rumah-rumah warga. Kondisi ini membuat sebagian besar aktivitas sahur warga terganggu.

    Di kawasan Jalan Beller, banjir setinggi satu meter menyebabkan perabotan rumah warga rusak parah, karena tidak sempat diselamatkan. Hujan deras disertai angin kencang yang melanda membuat sebagian Kota Balikpapan banjir. Bahkan hingga Jumat (7/2/2025) pagi, hujan belum berhenti. Genangan air setinggi 60 sentimeter menghalangi sejumlah ruas jalan, membuat kendaraan tidak dapat melintas.

    Salah satu insiden terjadi di Jalan MT Haryono, seorang warga hampir hilang terseret arus banjir. Beruntung, petugas gabungan dari Basarnas, BPBD, dan TNI-Polri segera melakukan evakuasi dan berhasil menyelamatkan warga tersebut.

    Komandan Regu Basarnas Balikpapan Sianturi menjelaskan, korban mencoba menyeberangi banjir menggunakan sepeda motor. Namun, arus yang deras membuat korban terjatuh dan berpegangan pada tiang listrik untuk menyelamatkan diri.

    “Korban mencoba mengamankan motornya, tetapi tidak kuat melawan arus dan terbawa,” kata Sianturi, Jumat (7/3/2025) pagi.

    Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak menerjang banjir karena arus yang deras sangat berbahaya. Beruntung, korban berhasil selamat dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

    Curah hujan yang tinggi membuat sebagian wilayah Kota Balikpapan banjir dengan ketinggian bervariasi antara 40 sentimeter hingga 1 meter. Warga yang terdampak diminta tetap tenang, karena tim SAR gabungan terus bersiaga dan melakukan evakuasi secara bergantian.

  • Emak-emak Warga Vila Nusa Indah 1 Bogor Digigit Hewan Beracun, Badannya Lemas, Jempol Diikat Kain  – Halaman all

    Emak-emak Warga Vila Nusa Indah 1 Bogor Digigit Hewan Beracun, Badannya Lemas, Jempol Diikat Kain  – Halaman all

    Wanita paruh baya diduga terkena gigitan hewan beracun di saat rumahnya terendam banjir, badannya lemas, jempol diikat kain.

    Tayang: Kamis, 6 Maret 2025 11:24 WIB

    TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani

    DIGIGIT HEWAN BERACUN – Ambulans membawa korban banjir yang diduga terkena gigitan hewan beracun di Perumahan Vila Nusa Indah 1, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Selasa (4/3/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGPUTRI – Seorang wanita paruh baya, warga Perumahan Vila Nusa Indah 1, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor dilarikan ke rumah sakit.

    Kondisinya mengkhawatirkan, badannya lemas, jempol tangannya diikat ain warna hijau.

    Hal itu dikarenakan wanita paruh baya tersebut diduga terkena gigitan hewan beracun di saat rumahnya terendam banjir.

    Wanita tersebut mulanya dievakuasi menggunakan perahu karet oleh tim SAR gabungan dengan tangan pada bagian jempol terikat kain berwarna hijau.

    Kemudian setelah tiba di daratan, korban langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans yang sudah bersiaga.

    “Tadi ada ibu-ibu yang dievakuasi itu tergigit oleh serangga beracun, dan langsung dibawa ke RS untuk penanganan dilihat serangga atau ular yang menggigit ibu-ibu itu, yang pasti itu beracun,” ujar salah satu relawan, Ridwan, Selasa (4/3/2025).

    Ridwan mengungkapkan, pada saat dievakuasi wanita tersebut dalam kondisi tubuh yang mulai melemas.

    Kendati demikian, wanita tersebut telah tiba di rumah sakit untuk diberikan penanganan medis.

    “Kondisinya udah agak lemas tapi diusahakan masih kuat, karena kalau dilawan lemas dikhawatirkan ditakutkannya terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.(*)

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pria Hanyut di Bendungan Koja Belum Ditemukan, Pencarian Dilakukan hingga Radius 4 Km
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Pria Hanyut di Bendungan Koja Belum Ditemukan, Pencarian Dilakukan hingga Radius 4 Km Megapolitan 6 Maret 2025

    Pria Hanyut di Bendungan Koja Belum Ditemukan, Pencarian Dilakukan hingga Radius 4 Km
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Tim SAR gabungan sedang berupaya mencari seorang pria bernama Apto yang hilang akibat terseret arus banjir di Sungai Cikeas, Kota Bekasi.
    Pencarian ini dilakukan setelah Apto dilaporkan hilang saat membersihkan puing sampah bambu di Bendungan Koja, Jatiasih, pada Selasa (4/3/2025).
    “Kami segera kerahkan tim SAR di lokasi kejadian guna melakukan pencarian secara optimal,” kata Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR, Desiana Kartika Bahari, Rabu (5/3/2025).
    Desiana menjelaskan, upaya pencarian dilakukan melalui penyisiran di perairan dan jalur darat.
    “Kami juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan operasi berjalan lancar,” lanjutnya.
    Strategi pencarian yang diterapkan oleh tim SAR gabungan membagi tim menjadi dua area.
    “Tim pertama melakukan upaya pencarian di sepanjang aliran Sungai Cikeas hingga radius 4 kilometer (KM) dari lokasi kejadian,” ujar Desiana.
    Sementara itu, tim kedua akan melakukan penyisiran secara visual melalui jalur darat di sepanjang bantaran Sungai Cikeas, dengan jangkauan hingga radius 2 KM dari lokasi kejadian.
    Camat Jatiasih, Ashari, menjelaskan bahwa pria berusia 46 tahun tersebut hilang setelah terpeleset saat membersihkan sampah bambu di Bendungan Koja sekitar pukul 06.00 WIB.
    “Sampai saat ini korban belum ditemukan,” kata Ashari saat dikonfirmasi.
    Ashari menambahkan, ada seorang saksi yang berusaha menyelamatkan korban, namun upaya tersebut gagal karena derasnya arus banjir.
    Ia juga belum menerima laporan mengenai warga lain yang hilang atau luka akibat bencana banjir ini.
    Pencarian Apto terus dilakukan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca dan potensi banjir di wilayah tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim SAR Temukan Korban yang Terseret Banjir di Karawang

    Tim SAR Temukan Korban yang Terseret Banjir di Karawang

    JABAR EKSPRES – Sebuah tragedi menimpa seorang anak bernama Amanillah Bayu Pratama, yang berusia 14 tahun, di Desa Mulya Jaya, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Anak tersebut terseret  arus banjir.

    Basarnas Kantor SAR Bandung menerima laporan tentang kejadian tersebut pada Selasa, 4 Maret 2025.

    Komandan Tim Rescue Unit Siaga SAR Karawang, Frengky Jonathan, mengatakan bahwa pada pukul 08.45 WIB, Tim SAR Gabungan menerima informasi bahwa korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    BACA JUGA:  Atasi Banjir Karawang, Jabar Siap Bangun 1.000 Rumah Panggung

    “Korban kemudian dievakuasi ke pesantren tempat ia menuntut ilmu sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka dan diserahkan kepada keluarga,” ungkap Jonathan pada Rabu (5/3).

    Jonathan menjelaskan, korban dilaporkan terseret banjir bersama dua temannya pada Selasa (4/3) sekitar pukul 16.00 WIB. Dua temannya berhasil selamat, namun korban, Amanillah Bayu (14), terseret hingga tenggelam dan akhirnya ditemukan pagi ini.

    Ia juga mengungkapkan bahwa lokasi ditemukannya korban berjarak sekitar 1,5 kilometer dari titik awal kejadian.

    Korban diketahui berasal dari Pangungsen, Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

    Saat ini, Tim SAR Gabungan fokus pada pemantauan dan evakuasi warga yang terdampak banjir di Dusun Mujiah, Desa Mekar Mulya, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang.

    Sebelumnya, pada Selasa (4/3), Tim SAR Gabungan telah mengevakuasi 125 warga yang terjebak banjir di Dusun Mujiah ke tempat yang lebih aman, seperti Klinik Pertama Ar Rasyid, posko gabungan, dan rumah-rumah saudara.

    Jonathan menambahkan bahwa Kantor SAR Bandung telah mengirimkan satu tim rescue tambahan untuk memperkuat personel di lapangan.

    “Unsur-unsur yang terlibat dalam operasi ini antara lain Kantor SAR Bandung, Unit Siaga SAR Karawang, BPBD Karawang, Tagana Kabupaten Karawang, PMI Kabupaten Karawang, KRI, serta perangkat Desa Mekarmulya,” tutup Jonathan. (Bas)