Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Banjir di Kutai Timur, 800 Jiwa Terdampak Jelang Lebaran

    Banjir di Kutai Timur, 800 Jiwa Terdampak Jelang Lebaran

    Kutai Timur, Beritasatu.com – Banjir setinggi 1,5 meter yang melanda Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, semakin meluas menjelang Lebaran 2025. Pantauan Beritasatu.com, hingga kini banjir di Kutai Timur telah menggenangi dua kecamatan, yakni Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan. 

    Dampak dari bencana banjir ini dirasakan oleh sekitar 800 jiwa, dengan puluhan keluarga terpaksa mengungsi untuk mencari tempat yang lebih aman.

    Di Kecamatan Sangatta Selatan, puluhan rumah terendam banjir. Warga yang terdampak kini harus menjalani puasa Ramadan di tengah genangan air. Bahkan, sepekan sebelum Lebaran, mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mengungsi karena banjir yang masih merendam rumah mereka.

    Tim SAR gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, serta TNI dan Polri, terus dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk membantu proses evakuasi. 

    Proses evakuasi diprioritaskan bagi warga yang rentan, seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil, yang memiliki risiko tinggi jika tetap berada di lokasi banjir.

    Hingga Minggu (23/3/2025) pagi, banjir di Kutai Timur semakin meluas, dengan lebih dari 200 rumah terendam. Diperkirakan jumlah rumah yang terdampak masih akan terus bertambah karena ketinggian air yang terus meningkat.

    Ketua RT di Dusun Pinang Mas, Suhardi mengungkapkan lebih dari 200 keluarga di wilayah RT-nya terdampak oleh bencana banjir. Totalnya diperkirakan mencapai sekitar 800 jiwa yang merasakan langsung dampak banjir.

    “Jumlah yang terdampak sekitar 200 kepala keluarga, yang berarti sekitar 800 jiwa yang terpengaruh,” ujar Suhardi ketika ditemui di lokasi banjir di Dusun Pinang Mas, Kabupaten Kutai Timur, Minggu (23/3/2025).

    Sebagian besar warga yang terdampak banjir di Kutai Timur memilih mengungsi ke rumah kerabat dan keluarga yang aman dari genangan air. Sementara itu, warga yang tidak memiliki tempat tujuan sementara mengungsi di masjid-masjid terdekat. Saat ini, sekitar 15 kepala keluarga mengungsi di sebuah masjid di daerah tersebut.

    Banjir di Kutai Timur yang terjadi sepekan sebelum Lebaran ini menyebabkan kerugian besar bagi warga. Banyak perabot rumah tangga, peralatan elektronik, dan kendaraan yang rusak akibat terendam air. 

    Kerugian yang dialami akibat banjir di Kutai Timur diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, dan sebagian besar warga terancam tidak dapat merayakan Idulfitri 1446 Hijriah dalam suasana bahagia seperti tahun-tahun sebelumnya.

  • 10 Penumpang Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo Berhasil Dievakuasi Tim SAR

    10 Penumpang Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo Berhasil Dievakuasi Tim SAR

    Labuan Bajo – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 10 penumpang kapal wisata Raja Bintang 02 yang tenggelam di Perairan Pulau Kelor, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu 22 Maret dini hari.

    Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, mengungkapkan bahwa para penumpang terdiri dari tujuh warga negara asing (WNA) dan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan kapten dan kru kapal. Seluruh penumpang berhasil diselamatkan tanpa ada korban jiwa.

    Kapal Raja Bintang 02 berangkat dari Labuan Bajo sekitar pukul 01.00 WITA untuk perjalanan wisata mengelilingi pulau-pulau di kawasan tersebut. Kapal itu rencananya akan menginap di Pulau Kelor, namun kondisi cuaca yang buruk mengakibatkan kecelakaan.

    “Saat itu cuaca tidak bersahabat, angin kencang dan gelombang tinggi menyebabkan jangkar kapal larat ke arah daratan Kampung Menjaga di Pulau Kelor. Akibatnya, kapal kandas dan terguling,” jelas Fathur Rahman, Sabtu.

    Mengetahui situasi membahayakan, kru kapal segera meminta bantuan kepada tim SAR gabungan untuk mengevakuasi para penumpang.

    Evakuasi Dramatis di Tengah Malam

    Tim SAR gabungan segera dikerahkan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) Pos SAR Manggarai Barat menuju lokasi kejadian. Setibanya di Perairan Kelor, mereka menemukan kapal wisata dalam keadaan terbalik dan kandas.

    “Beruntung, ada kapal nelayan yang lebih dulu berada di lokasi dan segera membantu evakuasi para penumpang ke kapal pinisi bernama Sipakatau yang kebetulan sedang melintas,” ujar Fathur Rahman.

    RIB Pos SAR Manggarai Barat kemudian membawa seluruh penumpang dari Sipakatau ke Labuan Bajo. Pada pukul 02.30 WITA, tim SAR bersama 10 penumpang tiba dengan selamat di Pelabuhan Marina Labuan Bajo.

    “Semua penumpang dalam kondisi selamat dan langsung kembali ke penginapan masing-masing,” tambahnya.

    Imbauan bagi Kapal Wisata

    Insiden ini kembali menjadi pengingat bagi kapal wisata yang beroperasi di perairan Labuan Bajo agar selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum berlayar.

    “Kami mengimbau kepada seluruh operator kapal wisata untuk mengecek prakiraan cuaca sebelum berangkat dan memastikan bahwa kapal dalam kondisi layak berlayar,” kata Fathur Rahman.

    Labuan Bajo dikenal sebagai destinasi wisata bahari yang populer, tetapi cuaca buruk di perairan ini bisa berubah sewaktu-waktu, terutama saat musim angin kencang.

    Hingga saat ini, Basarnas Maumere terus melakukan pemantauan terhadap kondisi kapal yang tenggelam serta memastikan tidak ada dampak lebih lanjut akibat insiden tersebut.

  • Kapal Pinisi Angkut 10 Turis Tenggelam di Labuan Bajo, Tim SAR Lakukan Evakuasi

    Kapal Pinisi Angkut 10 Turis Tenggelam di Labuan Bajo, Tim SAR Lakukan Evakuasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Tim SAR gabungan mengevakuasi 10 penumpang kapal pinisi yang tenggelam di Perairan Pulau Kelor, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu, (22/3/2025).

    “Sebanyak 10 orang penumpang itu terdiri dari tujuh orang Warga Negara Asing (WNA) dan tiga orang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yakni kapten dan kru kapal,” kata Kepala Kantor Basarnas Maumere Fathur Rahman dikutip dari Antara, Minggu (23/3/2025).

    Fathur menambahkan kapal wisata bernama Raja Bintang 02 mengalami kecelakaan karena cuaca buruk.

    Pada Pukul 01.00 WITA, lanjutnya, Kapal Raja Bintang 02 berangkat dari Labuan Bajo untuk melakukan perjalanan wisata ke pulau-pulau di Labuan Bajo dan kapal itu berencana menginap di Pulau Kelor.

    Saat itu cuaca tidak bersahabat, dimana angin kencang dan gelombang tinggi mengakibatkan jangkar larat ke arah daratan Kampung Menjaga di Pulau Kelor dan mengakibatkan kapal kandas serta terguling.

    Tidak berlangsung lama, lanjut dia, para kru kapal dan kapten kapal dengan sigap meminta pertolongan ke tim SAR gabungan untuk mengevakuasi para penumpang keluar dari Perairan Pulau Kelor.

    “Tim SAR gabungan langsung dikerahkan menuju lokasi kejadian dengan menggunakan RIB Pos SAR Manggarai Barat dan sesampainya di lokasi kejadian kapal ditemukan terbalik dan kandas di Perairan Kelor,” katanya.

    Ia menambahkan saat kejadian beruntung kapal nelayan yang berada di lokasi kejadian telah lebih dulu mengevakuasi seluruh penumpang menuju kapal pinisi bernama Sipakatau yang kebetulan berada di lokasi kejadian.

    “RIB Pos SAR Manggarai Barat langsung menuju Kapal Pinisi Siapakatau dan membawa seluruh penumpang menuju Labuan Bajo,” ujarnya.

    Lebih lanjut pada pukul 02.30 WITA tim SAR gabungan bersama 10 orang penumpang Kapal Raja Bintang 02 tiba di Pelabuhan Marina Labuan Bajo.

    “Seluruh penumpang dalam keadaan selamat dan selanjutnya kembali ke penginapan masing-masing,” katanya.

  • Banjir 1,5 Meter Rendam Ratusan Rumah di Kutai Timur

    Banjir 1,5 Meter Rendam Ratusan Rumah di Kutai Timur

    Kutai Timur, Beritasatu.com – Hujan deras yang mengguyur Kalimantan Timur selama tiga hari terakhir menyebabkan banjir setinggi 1,5 meter di Kabupaten Kutai Timur, Sabtu (22/3/2025). Akibatnya, ratusan rumah di Kecamatan Sangatta Utara terendam.

    Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus bekerja mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Hingga Sabtu sore, ketinggian air masih meningkat, sehingga membuat banyak warga terisolasi di dalam rumah.

    Meningkatnya ketinggian banjir membuat petugas kewalahan dalam melakukan evakuasi. Selain menyelamatkan warga, tim SAR juga menerima banyak permintaan untuk menyelamatkan barang berharga seperti sepeda motor dan peralatan rumah tangga yang terendam air.

    Proses evakuasi dilakukan hingga malam hari dengan mengerahkan sejumlah perahu karet.

    “Malam ini kami mengevakuasi tiga kepala keluarga dengan total sembilan jiwa di Jalan Pinang Dalam, Gang PDAM RT 22. Mereka kini mengungsi ke rumah keluarga terdekat,” ujar Aurelius kepada Beritasatu.com, Sabtu (22/3/2025) malam.

    Menurutnya, banjir di Kutai Timur ini terus meningkat hingga mencapai kedalaman 1,5 meter.

    “Di Gang Banjar, kami juga mengevakuasi satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan dua anak, total empat jiwa,” tambahnya.

    Tim SAR masih terus berupaya mengevakuasi warga, tetapi keterbatasan jumlah perahu karet menjadi tantangan utama. Area pemukiman yang terdampak banjir juga semakin luas, sehingga proses evakuasi dilakukan secara bertahap.

    Sementara itu, sebagian warga yang telah dievakuasi memilih mengungsi ke rumah keluarga atau kerabat yang berada di lokasi lebih aman. Pemerintah daerah berencana mendirikan posko darurat dan tenda pengungsian apabila banjir di Kutai Timur terus meningkat.

  • 8 Anak Tenggelam di Pantai Lampung Selatan, 3 Tewas 1 Hilang

    8 Anak Tenggelam di Pantai Lampung Selatan, 3 Tewas 1 Hilang

    Lampung Selatan, Beritasatu.com – Sebanyak delapan anak tenggelam saat bermain perahu di Pantai Titian Mutiara, Desa Betung, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, pada Jumat (21/3/2025). Akibat kejadian ini, tiga anak meninggal dunia, empat anak berhasil diselamatkan, sementara satu anak hilang.

    Peristiwa bermula ketika delapan anak sedang bermain di pinggiran pantai menggunakan perahu. Saat asyik bermain, perahu mereka dihantam ombak besar hingga terbalik. Para korban yang berada di atas perahu kemudian terseret ombak dan tenggelam.

    Warga yang melihat kejadian tersebut segera berusaha memberikan pertolongan dan melaporkan insiden ini kepada pihak kepolisian serta Kantor Basarnas Lampung Pos SAR Bakauheni.

    Setelah dilakukan pencarian, tiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, empat anak berhasil selamat, dan satu anak masih dalam pencarian. Para korban yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar, Kalianda, Lampung Selatan.

    Anak yang tenggelam dan meninggal dunia di Pantai Titian Mutiara Lampung Selatan yaitu M Aldi, M Dafa (10), dan    Alzani (12). Korban selamat yaitu Rizki (12), Hafiz (12).   Januar (11), dan Arsa (7). Sedangkan korban yang masih dalam pencarian yaitu Rafli (10).

    Camat Rajabasa, Mirliansyah menyampaikan tim SAR gabungan bersama warga masih berupaya mencari satu anak yang tenggelam di Pantai Titian Mutiara Lampung Selatan dan belum ditemukan.

  • Kapal PT Timah Tenggelam di Perairan Toboali, 2 ABK Berhasil Selamat

    Kapal PT Timah Tenggelam di Perairan Toboali, 2 ABK Berhasil Selamat

    Bangka Selatan, Beritasatu.com – Kapal KCP Baracuda milik PT Timah yang mengangkut dua anak buah kapal (ABK) tenggelam di Perairan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung, pada Kamis (20/3/2025) dini hari. Insiden ini diduga terjadi akibat kapal dihantam ombak besar.

    Dua ABK, yakni Bagus (27) dan Rivansyah (19), berhasil diselamatkan setelah beberapa jam terombang-ambing di tengah laut.

    Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, mengatakan laporan tenggelamnya kapal milik PT Timah diterima oleh Unit Siaga SAR Toboali pada Kamis (20/3/2025) pagi.

    “Kami menerima informasi terkait kapal KCP Baracuda yang tenggelam di Perairan Toboali. Selanjutnya, kami mengirimkan tim rescue untuk mengevakuasi para korban yang diketahui berjumlah dua orang,” ujar I Made Oka Astawa, Kamis (20/3/2025).

    Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Rescuer USS Toboali, TNI AL, BPBD Bangka Selatan, serta rekan korban, segera menuju lokasi kejadian menggunakan Kapal Speed Lidah milik TNI AL untuk mengevakuasi para ABK.

    “Tepat pukul 06.35 WIB, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi kedua korban dalam kondisi selamat. Selanjutnya, mereka dibawa ke RSUD Bangka Selatan untuk pemeriksaan medis,” jelasnya.

    Sebelumnya, pada Rabu (19/3/2025) pukul 23.30 WIB, dua ABK memindahkan kapal ke tengah perairan karena kondisi ombak besar dan angin kencang di sekitar pantai tempat kapal berlabuh.

    Namun, saat pemindahan berlangsung, air mulai masuk ke ruang kapal melalui buritan. Ilham, rekan korban yang berada di darat, menyadari tidak adanya komunikasi dari para ABK pada pukul 03.00 WIB. Ia kemudian mencoba menghubungi mereka dan mengetahui kapal milik PT Timah itu mulai tenggelam serta membutuhkan bantuan evakuasi.

  • KMP Nusa Makmur Kandas di Perairan Gilimanuk, Seluruh Penumpang Selamat

    KMP Nusa Makmur Kandas di Perairan Gilimanuk, Seluruh Penumpang Selamat

    Liputan6.com, Banyuwangi – Kapal Motor Penumpang (KMP) Nusa Makmur mengalami kandas di perairan Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, pada koordinat 8°7’34.06″S-114°26’6.30″E, Kamis (20/3/2025) sekitar pukul 02.00 Wita.

    Kapal yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk ini mengangkut 90 orang, terdiri dari 77 penumpang dan 13 awak kapal.

    Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menerima laporan permintaan bantuan evakuasi dari TNI AL Gilimanuk pada pukul 06.30 Wita. Tim SAR gabungan yang terdiri dari 9 personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana segera dikerahkan ke lokasi kejadian.

    Proses evakuasi dimulai sekitar pukul 08.15 Wita dengan menggunakan 1 unit rigid inflatable boat, 1 unit sea rider, dan 1 unit rubber boat.

    “Kami melaksanakan evakuasi bersama. Dari pukul 08.15 hingga sekitar pukul 11.00 Wita, kami berhasil mengevakuasi 46 penumpang ke Gilimanuk dan 2 penumpang ke Tanjung Wangi,” jelas Dewa Putu Hendri Gunawan, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, Kamis (20/3/2025).

    Sebanyak 29 penumpang dan 13 awak kapal KMP Nusa Makmur tetap berada di atas kapal sambil menunggu air laut pasang. Setelah air laut pasang, KMP Nusa Makmur berhasil ditarik oleh KMP Nusa Penida menuju Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 11.20 Wita dan sandar di dermaga 3 sekitar pukul 12.05 Wita.

    Proses evakuasi melibatkan berbagai unsur SAR, termasuk Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, TNI AL Pos Gilimanuk, Batalyon C Pelopor Sat Brimob Gilimanuk, Polair Polres Jembrana, Polsek Pelabuhan Gilimanuk, KSOP Pelabuhan Gilimanuk, PMI Jembrana, KUPP (Syahbandar) Gilimanuk, BBKK Gilimanuk, dan Potensi SAR 115 Jembrana.

    “Seluruh penumpang dan awak kapal selamat dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” pungkasnya.

  • Seberangi Sungai yang Meluap, Pemuda 20 Tahun Hilang Terseret Arus di Halmahera Utara
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Maret 2025

    Seberangi Sungai yang Meluap, Pemuda 20 Tahun Hilang Terseret Arus di Halmahera Utara Regional 20 Maret 2025

    Seberangi Sungai yang Meluap, Pemuda 20 Tahun Hilang Terseret Arus di Halmahera Utara
    Tim Redaksi
    HALMAHERA UTARA, KOMPAS.com –
    Seorang pria berusia 20 tahun, bernama Valentino, warga Desa Popon, Kecamatan Kao, Kabupaten
    Halmahera Utara
    , Maluku Utara, dilaporkan hilang dan hingga Kamis (20/3/2025) malam masih dalam
    pencarian

    tim SAR
    .
    Valentino dilaporkan hilang saat menyeberangi sungai di desa setempat. Dia diduga terseret arus sungai saat hujan, dan air meluap.
    Kepala Kantor
    Pencarian
    dan Pertolongan (Basarnas) Ternate membenarkan hilangnya pemuda Desa Popon ini.
    Setelah mendapatkan laporan dari kepala desa setempat, Basarnas menerjunkan tim Rescue Pos SAR Tobelo ke lokasi kejadian.
    Menurut Iwan, sebelum dilaporkan hilang, usai menyeberangi sungai hingga korban terseret arus, masyarakat telah melakukan pencarian, namun tidak membuahkan hasil.
    “Ada dua warga Desa Popon mencoba menyeberangi sungai pada Kamis (20/3/2025) sekitar pukul 14.00 WIT. Hujan lebat menyebabkan sungai meluap, satu warga terseret arus sungai. Upaya pencarian warga sudah dilakukan, namun hasilnya nihil,” ungkap Iwan.
    Lanjut Iwan, sekitar satu jam kemudian tim SAR gabungan tiba di lokasi. Setelah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat dan pihak keluarga, pencarian dilanjutkan di malam hari.
    Turut dibantu unsur SAR lainnya dari BPBD Halmahera Utara, TNI/Polri, masyarakat setempat, dan pihak keluarga. Hanya saja, upaya ini juga belum membuahkan hasil.
    Sehingga pencarian akan dilanjutkan pada Jumat (21/3/2025) pagi. “Tim gabungan akan melanjutkan pencarian pada esok hari, Jumat 21 Maret 2025, pukul 07.00 WIT,” sebut dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Longboat Bocor di Perairan Sula, 9 Penumpang  Diselamatkan Tim SAR 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Maret 2025

    Longboat Bocor di Perairan Sula, 9 Penumpang Diselamatkan Tim SAR Regional 20 Maret 2025

    Longboat Bocor di Perairan Sula, 9 Penumpang Diselamatkan Tim SAR
    Tim Redaksi
    KEPULAUAN SULA, KOMPAS.com

    Longboat
    berpenumpang sembilan orang, salah satunya anak berusia lima tahun, mengalami kebocoran di perairan antara Pulau Falabisahaya dan Sanana, Kabupaten
    Kepulauan Sula
    , Maluku Utara, Kamis (20/3/2025).
    Kepala Kantor SAR Ternate, Irwan Ramdani, mengatakan
    longboat
    bertolak dari Pelabuhan Falabisahaya menuju Sanana sekitar pukul 10.00 WIT.
    Dalam perjalanan, mesin
    longboat
    mati dan pada saat bersamaan kondisi cuaca sangat ekstrem. Sehingga, hampir seluruh bodi
    longboat
    terisi air laut dan nyaris tenggelam.
    Beruntung, di lokasi tersebut masih tersedia jaringan telepon seluler. Salah satu penumpang meminta pertolongan dengan menghubungi Unit Siaga SAR Sanana.
    “Kejadian tersebut diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate melalui Unit Siaga SAR (USS) Sanana dari salah satu penumpang, Ali Umar, sekitar pukul 12.15 WIT,” ujar Iwan.
    USS Sanana yang menerima laporan segera bergerak ke lokasi kejadian menggunakan RIB 01 untuk menyelamatkan para korban.
    USS Sanana bersama anggota Polairud Res Sanana dan KUPP Sanana menemukan
    longboat
     tersebut di koordinat 01°56’51.66″S / 125°54’28.13″E (1.53 NM, Radian 56.05° dari LKP).
    “Jarak dari dermaga Sanana ke LKP 11.7 NM, dan tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban dalam keadaan selamat menuju ke dermaga Desa Bajo, Sanana,” kata dia.
    “Selanjutnya, seluruh korban diserahkan kepada pihak keluarga. Dengan telah berhasil ditemukannya seluruh korban, maka operasi SAR selesai.”
    “Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing dengan ucapan terima kasih,” kata dia.
    Data Korban Selamat:
    1. Sahida Polejewa (P/54 thn)

    2. Yani Makdompis (P/45 thn)

    3. Rusna Marasabesi (P/57 thn)

    4. Lasabila Latimu (L/48 thn)

    5. Ali Uma Ternate (L/36 thn)

    6. Laode Fajar (L/33 thn)

    7. Dzikri Uma Ternate (L/5 thn)

    8. Buang Bacun (L/49 thn/Motoris)

    9. Nyong Umasugi (L/36 thn)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim SAR Evakuasi 2 ABK Kapal PT Timah yang Tenggelam di Perairan Toboali

    Tim SAR Evakuasi 2 ABK Kapal PT Timah yang Tenggelam di Perairan Toboali

    PANGKALPINANG – Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan evakuasi Anak Buah Kapal (ABK) dari Kapal KCP Barakuda milik PT Timah Tbk yang tenggelam di Perairan Toboali, Bangka Selatan.

    “Dengan sinergisitas dan kolaborasi yang baik bersama seluruh pemangku kepentingan terkait, akhirnya Tim SAR gabungan berhasil menyelamatkan dua orang ABK secara cepat dan tepat sehingga keduanya selamat,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa dikutip ANTARA, Kamis, 20 Maret.

    Ia menjelaskan urutan kejadian tersebut, yang berawal pada Rabu (19/3) sekitar pukul 23.30 WIB kapal tersebut dipindahkan ke tengah perairan oleh dua orang ABK, masing-masing bernama Bagus (L/27) dan Rivansyah (L/19), karena kondisi ombak besar disertai angin kencang yang terjadi di pinggir pantai tempat kapal tersebut berlabuh.

    Pada saat pemindahan kapal itu, air laut mulai memasuki ruangan kapal melalui buritan, rekan korban yang berada di darat, bernama Ilham, pada Kamis (20/3) sekitar pukul 03.00 WIB menyadari tidak ada informasi lanjutan dari dua ABK yang berada di kapal.

    Khawatir dengan hal itu, Ilham mencoba menghubungi ABK melalui telepon dan diketahui informasi kapal mulai tenggelam dan membutuhkan bantuan evakuasi.

    Mengetahui hal tersebut, Ilham segera melaporkan kejadian ke Unit Siaga SAR Toboali untuk meminta pertolongan.

    Menerima informasi tersebut Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang memberangkatkan satu Tim Rescue menuju lokasi kejadian, selanjutnya, Tim SAR gabungan yang terdiri dari Rescuer USS Toboali , TNI AL, BPBD Kabupaten Bangka Selatan bersama Ilham bergerak bersama menuju lokasi kapal korban dengan menggunakan kapal speed lidah milik TNI AL untuk mengevakuasi para ABK.

    “Tepat pukul 06.35 WIB tim SAR gabungan melakukan evakuasi, dua ABK tersebut dalam keadaan mengapung dan selamat. Selanjutnya tim mengevakuasi dan mengantarkan korban menuju RSUD Bangka Selatan,” katanya.

    Made Oka mengucapkan terima kasih kepada seluru petugas gabungan yang terlibat membantu proses evakuasi.

    “Semoga sinergi, kolaborasi dan kerja sama ini dapat terus terjalin dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” katanya.