Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Dua Bocah yang Terseret Arus Sungai Bedadung Jember Ditemukan Tewas – Halaman all

    Dua Bocah yang Terseret Arus Sungai Bedadung Jember Ditemukan Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JEMBER – Insiden tragis menimpa dua bocah di Sungai Bedadung, Jember, Jawa Timur. 

    Abdul Qodari (16) dan Aliful Imam (13) ditemukan tewas usai terseret arus deras sungai.

    Keduanya ditemukan tim SAR di hari ketiga pencarian.

    Peristiwa tragis bermula ketika lima anak pergi mencari ikan di sungai setelah sholat subuh. 

    Dari lima anak tersebut, tiga memutuskan untuk mandi dan menyelam di sungai.

    Sayangnya, dua di antaranya terseret arus, sementara satu anak berhasil menyelamatkan diri.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Widodo Julianto, mengungkapkan bahwa pencarian berlangsung selama tiga hari.

    Abdul Qodari ditemukan sejauh lebih dari tiga kilometer dari lokasi awal hanyut, sementara Aliful Imam ditemukan di muara Pancer Puger, yang berjarak lebih jauh.

    “Anak-anak sering kali menganggap sungai sebagai tempat bermain tanpa menyadari potensi bahaya yang mengintai.

    Arus deras dan kedalaman yang tidak merata bisa menjadi ancaman serius,” kata Widodo.

    Orangtua memiliki peran penting dalam mengawasi anak-anak mereka, terutama ketika berada di lingkungan yang berisiko seperti sungai. (Tribun Jatim/Imam Nawawi) 

     

  • Bocah Berusia 12 Tahun Hanyut di Kali Ciliwung, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

    Bocah Berusia 12 Tahun Hanyut di Kali Ciliwung, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO – Seorang anak laki-laki berinisial P (12) hanyut di aliran Kali Ciliwung, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Kamis (27/3/2025) sekira pukul 09.30 WIB.

    Kasatgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Korwil Jakarta Timur, Sukendar mengatakan korban diduga hanyut saat sedang bermain di tepi aliran Kali Ciliwung.

    “Diduga korban tenggelam saat sedang bermain prosotan bersama empat temannya di pinggir Kali Ciliwung dan terbawa arus,” kata Sukendar di Jakarta Timur, Jumat (28/3/2025).

    Sejak awal mendapat laporan kejadian Tim Search and Rescue (SAR) gabungan sudah berupaya melakukan pencarian dengan menyisir aliran Kali Ciliwung dari titik korban dilaporkan tenggelam.

    Pencarian dilakukan hingga radius sekitar 3,5 kilometer dari titik korban terakhir terlihat atau hingga jembatan Pasar Minggu, namun hingga Kamis (27/3) malam korban belum ditemukan.

    “Korban warga Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati. Ciri fisik kurus dan kulit sawo matang. Dari informasi teman-temanya korban terakhir terlihat mengenakan celana warna merah,” ujarnya.

    Lantaran belum ditemukan, Sukendar menuturkan pada Jumat (28/3) pagi ini Tim SAR gabungan akan melanjutkan upaya pencarian dengan kembali menyisir aliran Kali Ciliwung.

    Pada pencarian hari kedua rencananya Tim SAR akan memperluas radius penyisiran menggunakan perahu karet di aliran Kali Ciliwung, sehingga diharapkan korban dapat segera ditemukan.

    Pencarian melibatkan personel BPBD Korwil Jakarta Timur, Satpol PP, Kansar Jakarta, Rindam Jaya, Brimob, Disgulkarmat, PMI, Pramuka Peduli Kramat Jati, Bhabinkamtibmas, Babinsa.

    “Kemudian petugas dari Kelurahan Gedong, Kelurahan Balekambang, Potensi SAR, perangkat RT/RW dan masyarakat. Pencarian akan dilanjutkan Jumat pagi pukul 07.00 WIB,” tuturnya.

    Sementara guna mencegah kasus serupa, BPBD Korwil Jakarta Timur mengimbau para orangtua agar meningkatkan pengawasan saat anak-anak bermain di luar rumah.

    Serta agar para orangtua dapat memberikan edukasi kepada anak-anak terkait bahaya bermain di aliran kali, sungai, danau, atau lokasi lain yang berisiko bagi keselamatan.

    “Arus sungai, antara permukaan dan dasar sungai berbeda. Permukaan terlihat tenang, tapi dasar sungai memiliki arus deras. Sangat membahayakan untuk berenang di sungai,” lanjut Sukendar.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
     
     

  • Tim SAR Temukan Jenazah Mantan Bupati TTU, Korban Kapal Tenggelam di Perairan Pantai Wini

    Tim SAR Temukan Jenazah Mantan Bupati TTU, Korban Kapal Tenggelam di Perairan Pantai Wini

    KUPANG – Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, NTT, menemukan Bupati Timor Tengah Utara (TTU) periode 2010-2020 Raymundus Fernandes dalam keadaan meninggal setelah menjadi korban kapal tenggelam di Perairan Pantai Wini, Kecamatan Biboki, Rabu malam kemarin.

    “Hasil pencarian, dua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, salah satunya korban bernama Raymundus Fernandes,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang Mexianus Bekabel saat dihubungi ANTARA di Kupang, Kamis, 27 Maret. 

    Satu korban meninggal lainnya yaitu Adrianus Mado, sementara dua korban lainnya sedang dalam proses pencarian yaitu Mus Bani dan Boy Bani.

    Sebelumnya Tim SAR melakukan pencarian empat orang korban kapal tenggelam di perairan Wini, Kabupaten TTU saat sedang melaut pada Rabu malam.

    Dengan ditemukannya Raymundus dan Adrianus Mado, maka korban meninggal dunia akibat kecelakaan kapan tersebut berjumlah tiga orang. Sementara korban yang selamat berjumlah tiga orang yaitu, Kasmir Koa, Irenius Opat dan Melianus Yori Betay.

    Berdasarkan kronologis kejadian pada Kamisdini hari perahu yang ditumpangi mereka dihantam gelombang dan angin kencang ketika sedang melaut. Cuaca buruk itu mengakibatkan kapal nelayan itu terbalik dan tenggelam.

    Pada pukul 06.40 Wita kantor pencarian dan pertolongan orang mendapatkan laporan tentang kejadian tersebut dari keluarga. Sehingga lima orang diberangkatkan dengan membawa perahu karet dan peralatan pendukung lainnya.

    Proses pencarian hingga saat ini masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan mulai dari Kantor Pertolongan dan Pencarian Kupang, TNI Polri serta masyarakat sekitar.

  • Mantan Bupati TTU Raymundus Sau Meninggal dalam Kecelakaan Kapal

    Mantan Bupati TTU Raymundus Sau Meninggal dalam Kecelakaan Kapal

    Kefamenanu, Beritasatu.com – Mantan Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Sau Fernandes ditemukan meninggal setelah sebelumnya dinyatakan hilang dalam kecelakaan kapal di perairan Pantai Wini, Kecamatan Biboki, Kabupaten TTU, NTT.

    Jasad mantan Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes ditemukan mengambang di atas permukaan laut oleh sebuah kapal nelayan yang ikut membantu pencarian. Sejumlah nelayan kemudian langsung melakukan evakuasi secara manual dengan alat seadanya dan membawa jasad almarhum ke daratan.
    Dalam kecelakaan kapal tersebut, ada tiga orang yang selamat, yaitu Kasmir Koa, Irenius Opat, dan Melianus Yori Betay.

    Adapun korban meninggal dunia Raymundus Sau Fernandes dan Andreas Mado. Korban hilang (dalam pencarian) yaitu Mus Bani, Boy Bani, dan Adrianus Mado.

    Menurut laporan Polsek Wini, kecelakaan kapal tersebut terjadi pada Kamis (27/3/2025), sekitar pukul 02.00 Wita, saat kapal yang membawa delapan orang dihantam gelombang tinggi dan angin kencang. Kapal pun terbalik.

    Para korban yang selamat sempat berusaha menyelamatkan diri dengan cara berenang dan mencari bantuan, tetapi upaya pencarian awal oleh keluarga korban tidak membuahkan hasil.

    Sekitar pukul 06.20 Wita, keluarga korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Wini dan Unit Siaga SAR Atambua meminta bantuan tim SAR untuk melakukan pencarian.

    Setelah menerima laporan dari Polsek Wini, kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang (Basarnas) langsung menurunkan tim penyelamat dari Unit Siaga SAR Atambua.

    Saat tim SAR tiba dan melakukan pencarian di sekitar lokasi kecelakaan dengan menggunakan perahu karet. Jasad mantan Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes lebih dahulu ditemukan oleh kapal nelayan yang ikut dalam operasi pencarian, sebelum kemudian dievakuasi ke daratan.

    Tim SAR bersama unsur terkait masih melanjutkan pencarian terhadap tiga korban lainnya yang belum ditemukan.

    Menurut laporan Basarnas, pencarian di hari pertama mengalami tantangan karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

    Gelombang tinggi dan angin kencang menjadi hambatan utama bagi tim SAR dalam melakukan pencarian, sehingga proses penyisiran perairan Wini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

    Kabar meninggalnya mantan Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes membawa duka mendalam bagi masyarakat TTU. Raymundus menjabat bupati TTU pada 2010-2015 dan 2016-2021. Mendiang dikenal sebagai pemimpin yang peduli dan dekat dengan rakyat.

  • Cerita 3 Pendaki Remaja yang Selamat usai Hilang Tersesat di Gunung Arjuna

    Cerita 3 Pendaki Remaja yang Selamat usai Hilang Tersesat di Gunung Arjuna

    Namun setelah dilakukan penggalian data lebih lanjut dengan petugas dan tempat penitipan sepeda, pendaki diketahui berjumlah tiga orang yakni Rizki Rona (18), Mirza Maulana (17), dan Galang (15).

    Setelah ditemukan, survivor dibawa ke posko dan akan pulang bersama keluarga. Selanjutnya tim SAR gabungan mendaki menuju lokasi keluarga survivor yang sempat memutuskan untuk naik melakukan pencarian terhadap survivor secara mandiri.

    “Kami lanjut untuk menjemput keluarga korban yang melaporkan saat ini kehabisan logistik namun keadaan mereka diinformasikan dalam keadaan baik – baik saja” ungkap Yoni.

    Menanggapi kejadian ini, Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit mengingatkan kepada masyarakat pentingnya mendaki melalui jalur pendakian yang resmi.

    “Demi keselamatan, pendaki harusnya mematuhi aturan yang ada, mulai dari pendataan di Pos resmi, penggunaan jalur pendakian resmi, hingga mempersiapkan pendakian dengan matang sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

  • Polri Siapkan Ambulans Udara untuk Mudik Lebaran 2025

    Polri Siapkan Ambulans Udara untuk Mudik Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Polri telah menyiapkan ambulans udara untuk membantu masyarakat yang mengalami sakit hingga kecelakaan ketika pulang kampung atau mudik Lebaran 2025 dan kembali ke Jakarta.

    Kasubsatgas Poludara, Kombes Pol. Agus Herli Sudiawa mengemukakan bahwa ada dua ambulans udara yang akan disiagakan selama Operasi Ketupat 2025 digelar di seluruh Indonesia.

    Selain itu dia juga mengemukakan bahwa ada sembilan personel dari Dokkes dan tim Poludara yang disiapkan terdiri dari dua tenaga media, dua Tim SAR dan 5 crew heli.

    “Kami optimis adanya ambulans udara ini bisa mendukung kelancaran kegiatan operasi ketupat 2025, mudik aman keluarga nyaman,” tuturnya di Jakarta, Selasa (25/3)

    Dia menjelaskan jika nantinya ada insiden kecelakaan maupun peristiwa mendesak yang mengharuskan adanya pertolongan kepada korban, maka Ambulans Udara siap membawa 1 pasien dan 1 paramedis.

    “Adapun Titik lokasi sasaran evakuasi Ambulans udara, yaitu 8 rumah sakit di Jawa Tengah, 9 rumah sakit di Jabodetabek yang memiliki helipad, dan 9 RSUD terdekat di jalur Pantura,” katanya

    Untuk kelengkapan Ambulans Udara terdiri dari 1 Ventilator, 3 Tabung O², Monitor dan Devibrilator, Syring pump, infus pump, suction pump, stretcher portable, dan Oksigen Portable.

    Penggunaan heli Ambulance bila terjadi situasi yang dibutuhkan bisa melalui Kaposko Gerbang tol Kalikangkung Kompol Aspauri  dengan nomor 081326862110. Selain itu, Ambulance Udara di KM 29 dapat digunakan dengan menghubungi AKP Sandy Titah Nugraha dengan nomor. 082223222012.

  • Seorang Petani Diduga Hilang Tenggelam, Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Jenazah Korban

    Seorang Petani Diduga Hilang Tenggelam, Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Jenazah Korban

    JABAR EKSPRES – Seorang petani diduga tenggelam saat menyebrangi Sungai Ciparang tepatnya di wilayah Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

    Ketika dikonfirmasi, Humas Kantor SAR Bandung, Seni Wulandari membenarkan, adanya laporan orang hilang alias korban tenggelam bernama Ruhyana (86).

    “Kantor SAR Bandung menerima laporan tersebut sekira pukul 15.30 WIB pada Sabtu, 22 Maret 2025 kemarin,” katanya melalui seluler, Senin (24/3).

    Kejadian bermula ketika korban tengah melaksanakan aktivitas seperti biasa sebagai seorang petani.

    “Kronologis hilangnya korban saat menyebrangi Sungai Ciparang tepatnya berada di wilayah Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang,” jelasnya.

    Seni menerangkan, saat itu korban sempat menyebrangi aliran air dengan berjalan kaki, dikarenakan lokasi sawah berada di seberang Sungai Ciparang.

    “Sejak tadi pagi Tim SAR gabungan telah melaksanakan pencarian dengan penyisiran di sungai dari LKP hingga Kepuh dan dari Kepuh hinggan jembatan Sasak Gantung Wanareja, erta pencarian menggunakan drone,” terangnya.

    Yang bersangkutan terakhir terlihat ketika menuju arah pulang sekiranya pada pukul 15.30 WIB.

    “Di hari yang sama pada saat kejadian (korban terakhir terlihat), namun hingga malam korban tak kunjung pulang, diduga korban terjatuh dan tenggelam,” ujar Seni.

    Seni menyampaikan, menurut keterangan Komanadan Tim Rescue Unit Siaga SAR Karawang, Sigit Haryanto bahwa korban baru berhasil diketemukan sekira pukul 13.34 WIB pada Senin, 24 Maret 2025.

    “Tim SAR Gabungan menemukan korban yang sebelumnya dilaporkan tenggelam di Sungai Ciparang dalam keadaan meninggal dunia,” ucap Seni.

    Ketika diketemukan oleh Tim SAR Gabungan, korban berada sejauh kurang lebih 5,84 kilometer dari lokasi kejadian ke arah timur.

    Adapun unsur SAR yang terlibat, ungkap Seni, antara lain Basarnas, Unit Siaga SAR Karawang, Kodim 0605, Polsek Cijambe, BPBD Subang, Damkar Subang, Tagana Subang, Pemdes Sukahurip, Semut Lebah Indonesia dan Sagara.

    “Selanjutnya, yang bersangkutan langsung dibawa ke rumah duka oleh Tim SAR Gabungan, untuk diserah terimakan ke pihak keluarga korban,” ungkapnya.

    “Dengan telah ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, seluruh unsur SAR kembali ke satuannya masing masing,” tutup Seni. (Bas)

  • 4 Hari Pencarian, Bocah yang Hilang di Sungai Lombok Tengah Ditemukan

    4 Hari Pencarian, Bocah yang Hilang di Sungai Lombok Tengah Ditemukan

    Lombok Tengah, Beritasatu.com – Setelah empat hari pencarian, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan Abad Nailun Nabhan (8), bocah yang dilaporkan hilang di sungai Dusun Buntembok, Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 500 meter dari lokasi hilang.

    “Pada hari keempat, kami melakukan penyisiran dari lokasi kejadian hingga sejauh 500 meter. Upaya ini akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya korban dalam kondisi tidak bernyawa,” ujar Koordinator Unit Siaga SAR Kuta Mandaliks Ahmad Irsan, Senin (24/3/2025).

    Operasi pencarian bocah yang hilang di Sungai Lombok Tengah melibatkan berbagai unsur, termasuk tim rescue dari Kantor SAR Mataram, Unit Siaga SAR Kuta Mandalika, TNI, Polri, Damkar, Tagana, Satpol PP, serta warga setempat. Total personel yang terlibat mencapai sembilan orang, terdiri dari enam personel Pos Siaga Mandalika dan tiga anggota dari Secure SAR Mataram.

    Penyisiran aliran sungai dilakukan menggunakan perahu karet, penyelaman di area bendungan, hingga penyisiran tepian sungai secara manual. Namun, medan yang sulit dan derasnya arus sungai menjadi tantangan tersendiri bagi tim penyelamat.

    Setelah ditemukan, jenazah bocah yang hilang di Sungai Lombok Tengah langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Kesedihan mendalam dirasakan keluarga serta warga setempat yang ikut dalam pencarian selama empat hari terakhir.

  • Banjir Halmahera, Tim SAR Selamatkan 29 Warga yang Terjebak di Kebun

    Banjir Halmahera, Tim SAR Selamatkan 29 Warga yang Terjebak di Kebun

    Halmahera Selatan, Beritasatu.com – Tim SAR gabungan berhasil menyelamatkan 29 warga Kabupaten Halmahera Selatan yang terjebak di kebun pada malam hari akibat banjir besar.

    Dalam rekaman video amatir, Minggu (23/3/2025) terlihat petugas SAR gabungan yang terdiri dari personel Basarnas, TNI, dan Polri menerobos derasnya banjir untuk mencari warga yang terjebak di bawah pepohonan di kebun milik warga.

    Upaya pencarian tersebut akhirnya membuahkan hasil, dengan petugas berhasil menemukan warga satu per satu, yang sebagian bertahan di batang pohon dan sebagian lainnya berada di atas pohon karena tingginya debit air. Petugas kemudian melakukan proses evakuasi dengan menerobos derasnya banjir, bahkan ada warga yang nyaris terbawa arus.

    Salah satu proses evakuasi yang cukup dramatis adalah menyelamatkan seorang ibu dan dua anaknya. Selain karena derasnya aliran air, mereka juga dalam kondisi lemas, sehingga petugas harus ekstra hati-hati dalam menyelamatkan mereka.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate Iwan Ramdani menjelaskan, kejadian bermula ketika tim SAR menerima laporan pada Sabtu (22/3/2025) sekitar pukul 18.00 WIT dari seorang warga bernama Erik.

    Dia mengabarkan, keluarganya tidak bisa pulang dari kebun karena terjebak banjir saat hujan deras yang melanda wilayah Halmahera Selatan. Keluarga Erik terjebak di sekitar jembatan penghubung antara Desa Sayoang dan Desa Bori.

    Mereka berlindung di atas pohon, dan keluarga korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Unit Siaga SAR Halmahera Selatan untuk meminta bantuan evakuasi. Pada pukul 20.00 WIT, tim rescue unit Siaga SAR bergerak menuju lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap korban.

    Setibanya di perbatasan antara Desa Sayoang dan Desa Bori, tim SAR memperoleh informasi tambahan bahwa ada 19 warga lain yang juga terjebak di jalur menuju lokasi kejadian (LKP). Tim SAR gabungan segera melakukan evakuasi terhadap 19 orang tersebut ke tempat yang lebih aman.

    Setelah itu, tim SAR melanjutkan pencarian terhadap empat korban lainnya, yaitu Wadiyanti Laerik (13), Daniel Laerik (6), Wasadiah Laoge (20), dan Laerik Muhammad (38).

    Pada pukul 00.20 WIT, tim berhasil menemukan korban dan melaksanakan upaya evakuasi meskipun kondisi cuaca sangat buruk dengan hujan lebat dan debit air yang semakin tinggi.

    “Setelah tiba di lokasi, ditemukan empat orang korban, tetapi ada enam orang lainnya yang juga terjebak banjir. Pada pukul 01.30 WIT, seluruh korban berhasil dievakuasi ke tempat aman. Tujuh orang ditemukan dalam kondisi sehat, sementara tiga lainnya mengalami gejala hipotermia dan langsung diberi pertolongan pertama sebelum dibawa ke Puskesmas Babang untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Iwan Ramdani soal penyelamatan yang dilakukan tim SAR terhadap korban banjir di Halmahera Selatan.

  • Nelayan Hilang Kontak di Halmahera Barat Ditemukan Selamat, Duduk di Atas Perahu Terbalik
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Maret 2025

    Nelayan Hilang Kontak di Halmahera Barat Ditemukan Selamat, Duduk di Atas Perahu Terbalik Regional 23 Maret 2025

    Nelayan Hilang Kontak di Halmahera Barat Ditemukan Selamat, Duduk di Atas Perahu Terbalik
    Tim Redaksi
    HALMAHERA BARAT, KOMPAS.com
    – Seorang nelayan bernama Robert (33) yang hilang kontak di perairan
    Jailolo
    , Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, ditemukan selamat pada Minggu (23/3/2025).
    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate, Iwan Ramdani, mengungkapkan bahwa nelayan tersebut sempat dilaporkan hanyut akibat kerusakan mesin longboat yang dialaminya di tengah cuaca buruk pada Sabtu (22/3/2025).
    “Nelayan yang sempat dilaporkan hanyut saat melaut karena mengalami kerusakan pada mesin longboat, akibat cuaca buruk pada Sabtu 22 Maret 2025, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar Iwan.
    Robert ditemukan di perairan Desa Susupu, Kecamatan Sahu, pada koordinat 1°8’7.36″N / 127°21’1.83″E, berjarak 6.54 NM atau sekitar 12 kilometer dari titik duga awal tempat ia hanyut.
    Tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian terhadap warga asal Buli ini sejak pukul 08.00 WIT setelah menerima laporan dari pemilik longboat.
    Perahu longboat yang digunakan Robert ditemukan dalam kondisi terbalik.
    Sementara itu, korban berhasil mengamankan diri dengan duduk di atas perahu terbalik tersebut, menunggu bantuan.
    Iwan menjelaskan bahwa tim SAR gabungan berhasil menemukan korban setelah menerima informasi dari salah satu kapal ikan yang melintas.
    “Sekitar pukul 12.30 WIT, tim menerima info bahwa kapal ikan KM Tiga Permata 02, yang sedang perjalanan melaut, menemukan korban di sekitar perairan Susupu. Sementara kondisi korban dalam keadaan sehat, namun mengalami kelelahan,” ujarnya.
    Setelah dievakuasi, Robert dibawa menuju Ternate.
    Setelah dilakukan koordinasi serta pemantauan, korban diserahkan kepada pihak keluarga.
    “Dengan ditemukannya korban dalam keadaan selamat, maka operasi SAR selesai dan ditutup,” pungkas Iwan.
    Operasi pencarian ini melibatkan berbagai unsur SAR, termasuk Kansar Ternate, Koramil 1501-03/Jailolo, Koramil 1501-04/Sahu, BPBD Kabupaten Halmahera Barat, KUPP Jailolo, KM Tiga Permata 02, serta masyarakat setempat dan keluarga korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.