Update Korban Banjir-Longsor Sumut dari BPBD: 307 Meninggal, 167 Hilang dan 41.952 Mengungsi
Tim Redaksi
MEDAN,KOMPAS.com
– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mengupdate data sementara korban banjir dan longsor yang melanda wilayahnya sejak, Senin (24/11/2025).
Berdasarkan data, Rabu (3/12/2025) pukul 17.00, jumlah korban meninggal mencapai 307 orang.
“Akibat dampak bencana banjir dan longsor korban meninggal 307 orang, hilang 167 jiwa, terluka 646 dan 41.952 mengungsi,” ujar Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sumut, Porman Mahulae, Porman mengatakan sejauh ini ada 17 kabupaten/kota yang masih terdampak bencana alam yang terjadi sejak Senin (24/11/2025) ini.
Rinciannya, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Mandailing Natal, Langkat, Deli Serdang, Nias, Serdang Bedagai, Asahan, Batubara.
Kemudian daerah lainnya Kota Sibolga, Padangsidempuan, Medan, Binjai dan Tebing Tinggi.
Lokasi terparah berada di Tapanuli Tengah, rinciannya korban meninggal disana 86 orang, hilang 112 orang dan luka-luka 521 orang.
Terparah kedua berada di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), korban meninggal 81 orang, 33 hilang, 70 luka-luka dan 6.971 dilaporkan mengungsi.
Selanjutnya lokasi ketiga terparah di Kota Sibolga, di sana 53 orang dilaporkan meninggal, 7 hilang dan 45 orang luka-luka.
Saat ini Tim SAR gabungan masih terus mencari korban yang masih dilaporkan hilang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Tim SAR
-

Cari korban banjir Sumut, Polri turunkan Satuan K-9 Ditpolsatwa
“Polri melalui Unit SAR K9 Ditpolsatwa Baharkam terus mengerahkan kemampuan terbaik dalam membantu pencarian korban bencana,”
Jakarta (ANTARA) – Satuan K-9 Unit SAR Ditpolsatwa Korps Sabhara Baharkam Polri membantu proses pencarian korban bencana alam di bantaran Sungai Desa Huta Raja, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut), pada Selasa (2/12).
“Polri melalui Unit SAR K9 Ditpolsatwa Baharkam terus mengerahkan kemampuan terbaik dalam membantu pencarian korban bencana,” kata Kabagpenum Ropenmas Divhumas Polri Kombes Pol. Erdi A. Chaniago di Jakarta, Rabu.
Diterangkan Erdi, dalam operasi ini, Polri menerjunkan 10 personel serta empat anjing pelacak K-9 dengan spesialisasi cadaver atau pencarian jenazah.
Kegiatan dipimpin oleh Kompol Kadarman selaku Pawas bersama Iptu Erasmus sebagai Katim K-9, serta para handler dan personel pendukung lainnya.
Empat satwa K-9 yang bernama Walet, Ari, Rubin, dan Dasa difungsikan untuk menelusuri area yang diduga menjadi lokasi korban tertimbun material dan hanyut oleh arus sungai.
Upaya pencarian dilakukan bersama tim SAR Gabungan yang terdiri dari Polri, warga, dan unsur terkait.
Melalui sejumlah penyisiran di titik-titik rawan, K-9 berhasil memberikan petunjuk penting. Tim menemukan satu titik yang terindikasi kuat sebagai lokasi keberadaan korban.
Setelah dilakukan penggalian oleh warga di sekitar bantaran sungai, ditemukan seorang korban perempuan dalam kondisi meninggal dunia. Identitasnya belum dapat dikenali karena kondisi tubuh yang rusak akibat terbawa arus.
“Kehadiran K-9 sangat membantu menemukan titik-titik penting yang sulit dijangkau secara manual,” kata Erdi.
Ia menyebut bahwa koordinasi antara Polri, masyarakat, dan tim SAR gabungan berjalan baik sehingga proses pencarian dapat dilakukan secara cepat dan aman.
Operasi pencarian di Desa Huta Raja masih akan berlanjut untuk memastikan seluruh korban dapat ditemukan.
“Kami berkomitmen mendukung penuh seluruh upaya kemanusiaan hingga proses pencarian dinyatakan selesai,” ucapnya.
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/11/29/692b1221ebcef.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korban Banjir dan Longsor di Tapanuli Utara Bertambah Jadi 33 Orang, 15 Masih Hilang Regional 2 Desember 2025
Korban Banjir dan Longsor di Tapanuli Utara Bertambah Jadi 33 Orang, 15 Masih Hilang
Tim Redaksi
MEDAN,KOMPAS.com
– Jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor yang menerjang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Sumatera Utara terus bertambah orang pada, Selasa (2/12/2025).
Tercatat hari ini ada 2 orang korban yang ditemukan, sehingga kini jumlah korban meninggal menjadi 33 orang.
Namun masih ada 15 orang lagi yang masih dalam proses pencarian.
“Korban meninggal dunia yang sudah berhasil ditemukan jadi 33 orang, dan yang dinyatakan hilang 15 orang,” ujar Kasi Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler.
Kata Walpon 2 korban terakhir ditemukan di Kecamatan Adiankoting, identitasnya Arkana Prajasa dan Gusmira.
Hingga kini Tim SAR gabungan masih terus mencari korban yang hilang.
Sebelumnya diberitakan banjir dan longsor menerjang tujuh kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara pada Kamis (27/11/2025).
Peristiwa dipicu oleh intensitas hujan tinggi selama tiga hari berturut-turut.
Kondisi cuaca tersebut mengakibatkan longsor di perbukitan, yang menimpa 17 titik di Jalan Lintas Sumatera Tarutung-Sibolga-Tapanuli Tengah.
Khususnya di Kecamatan Adiankoting dan Parmonangan.
Walpon menyatakan, untuk mempercepat pencarian korban lainnya, Tim SAR gabungan terus membersihkan longsoran yang menutupi badan jalan.
Hal ini dilakukan agar dapat mengakses jalur yang terisolasi dan menemukan orang yang hilang.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, akibat peristiwa tersebut terdapat 10 titik banjir yang melanda Kecamatan Tarutung, Sipoholon, Pahae Jae, Simangumban dan Purba Tua.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5430229/original/042356200_1764656327-Banjir_Bandang.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


