Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Longsor di Cangar Mojokerto Jatim, 10 Orang Meninggal Dunia, Berikut Identitasnya

    Longsor di Cangar Mojokerto Jatim, 10 Orang Meninggal Dunia, Berikut Identitasnya

    Liputan6.com, Surabaya – Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya selaku SAR Mission Coordinator dalam Operasi SAR Cangar Mojokerto, Nanang Sigit melaporkan hasil operasi SAR hari kedua bencana alam tanah longsor di Cangar Kabupaten Mojokerto.

    “Tim SAR gabungan telah mengevakuasi total 10 orang meninggal dunia, penumpang dari mobil Innova dan Pickup yang kemarin menjadi korban bencana alam tanah longsor di Cangar Mojokerto,” ujarnya, Jumat (4/4/2025).

    Nanang menceritakan, pada Pukul 09.30 WIB, pihaknya menerima informasi penemuan satu korban belum teridentifikasi, selanjutnya dibawa Ambulance Welirang.

    “Pukul 09.38 WIB, ditemukan satu korban balita 3,5 tahun atas nama Mikaila (penumpang pickup) selanjutnya dibawa Ambulance Perkemi,” ucapnya.

    Pukul 09.48 WIB, lanjut Nanang, ditemukan satu korban perempuan belum teridentifikasi selanjutnya dibawa ambulans PKM.

    “Pukul 11.00 WIB, seluruh korban berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dengan rincian tujuh korban (mobil Innova) dibawa ke RS Hasta Brata Kota Batu,” ujarnya.

    Nanang melanjutkan, tiga korban (mobil pickup) dibawa ke RSUD Sumberglagah Pacet untuk proses identifikasi oleh DVI Polda Jatim.

    “Pukul 12.00 WIB, Tim SAR gabungan melaksanakan debriefing, operasi SAR selesai dan diusulkan untuk di tutup. Unsur SAR terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing,” ucapnya.

    Berikut adalah data tujuh korban meninggal penumpang mobil Innova:

    1. Nama: Majid Zatmo Setio

    Jenis kelamin: laki-laki

    Alamat: Kloposepuluh RT 10 RW 2 Kloposepuluh Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo.

    2. Nama: Rani Anggraeni

    Usia: 28 tahun

    Jenis kelamin: Perempuan

    Alamat: Kloposepuluh RT 10 RW 2 Kloposepuluh Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo

    3. Nama: Syahrul Nugroho Rangga Setiawan

    Usia: 6 tahun

    Jenis kelamin: laki-laki

    Alamat: Kloposepuluh RT 10 RW 2 Kloposepuluh Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo

    4. Nama: Putri Qiana Ramadhani

    Usia: 2 tahun

    Jenis kelamin: Perempuan

    Alamat: Kloposepuluh RT 10 RW 2 Kloposepuluh Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo

    5. Nama: H. Wahyudi

    Usia: 71 tahun

    Jenis jelamin: laki-lakiAlamat: Kloposepuluh RT 10 RW 2 Kloposepuluh Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo.

    6. Nama: Hj. Jainah

    Usia: 61 tahun Jenis kelamin: Perempuan

    Alamat: Kloposepuluh RT 10 RW 2 Kloposepuluh Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo.

    7. Nama: Saudah Usia: 70 tahun

    Jenis kelamin: Perempuan

    Alamat: Desa Suruh 18/5 Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo.

    Data tiga korban meninggal dunia, penumpang mobil pickup:

    1. Nama: Mikaila F.Z

    Usia: 3,5 tahun (balita)

    Jenis kelamin: Perempuan

    Alamat: Urung-urung Jati Jejer Trawas Mojokerto

    2. Nama: Ahmad Fiki Muzaki

    Usia: 28 tahun

    Jenis kelamin: laki-lakiAlamat: Urung-urung Jati Jejer Trawas Mojokerto

    3. Nama : Fitria Handayani

    Usia: 27 tahun

    Jenis kelamin: Perempuan

    Alamat: Urung-urung Jati Jejer Trawas Mojokerto

     

  • Evakuasi Korban Longsor di Tahura Raden Soerjo Mojokerto Tuntas, 10 Korban Ditemukan

    Evakuasi Korban Longsor di Tahura Raden Soerjo Mojokerto Tuntas, 10 Korban Ditemukan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak 10 korban longsor di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, berhasil ditemukan setelah proses evakuasi intensif selama dua hari. Enam di antaranya merupakan penumpang mobil minibus yang terseret material longsor.

    Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, menyampaikan bahwa bencana tanah longsor terjadi pada Kamis (3/4/2025), saat dua kendaraan melintas di jalur alternatif Mojokerto – Batu. Operasi SAR sempat dihentikan sementara akibat cuaca buruk.

    “Kita laksanakan evakuasi selama dua hari, kemarin cuaca tidak mendukung sehingga operasi SAR kemarin kita tutup,” ungkapnya, Jumat (4/4/2025).

    Pada hari kedua evakuasi, tim SAR berhasil mengevakuasi tiga korban dari kendaraan pertama jenis pikap. Jenazah korban pertama ditemukan sekitar pukul 09.25 WIB dan langsung dibawa ke RSUD Sumberglagah, Kecamatan Pacet, yang menjadi posko DVI Tim Dokkes Polda Jatim.

    “Sudah diidentifikasi dan dihadirkan keluarga korban, selanjutnya proses pemakaman sedang berlangsung. Untuk kendaraan kedua yakni kendaraan jenis minibus, proses evakuasi juga sudah selesai kurang lebih pukul 11.00 WIB. Terdapat 7 korban, 1 korban sudah dievakuasi kemarin,” jelasnya.

    Enam korban dari kendaraan minibus kemudian dibawa ke RS Batu, yang juga ditetapkan sebagai posko DVI. Dengan demikian, seluruh korban longsor yang berjumlah 10 orang berhasil dievakuasi.

    Meski seluruh korban telah ditemukan, proses pembersihan material longsor di jalur alternatif penghubung Mojokerto – Batu belum dilakukan. Longsor yang terjadi menyebabkan jalur tertutup oleh tanah dan pohon tumbang, sehingga akses ditutup sementara untuk umum.

    Sebelumnya, satu korban dari minibus atas nama Masjid Zatmo Setio (31), warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, berhasil ditemukan pada hari pertama evakuasi, Kamis petang. [tin/beq]

  • 3 Korban Longsor Jalur Mojokerto – Batu Berhasil Dievakuasi

    3 Korban Longsor Jalur Mojokerto – Batu Berhasil Dievakuasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Petugas SAR gabungan kembali berhasil mengevakuasi korban longsor wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Tiga korban di dalam mobil pikap berhasil dievakuasi.

    “Alhamdulillah untuk proses evakuasi hari ini, kami berhasil mengevakuasi tiga korban yang berada di mobil pikap tepat di pukul 09.25 WIB. Ketiganya dibawa ke RSUD Sumberglagah,” ungkap Komandan Tim Intel (Dantim) Basarnas Surabaya, Nur Hadi Santoso, Jumat (4/4/2025).

    Ketiga korban yakni Ahmad Fiki Muzaki (28), Fitria Handayani (27) dan Mikaila FZ (3,5). Ketiganya merupakan satu keluarga yakni pasangan suami-istri (pasutri) dan satu anak warga Dusung Urung-urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

    “Untuk selanjutnya Tim SAR Gabungan yang berada di area Mojokerto, standby menunggu arahan dari teman-teman Tim SAR Gabungan yang ada di Malang apabila dibutuhkan kita membantu area yang berikutnya. Total korban masih belum kita ketahui, yang pasti sudah terkonfirmasi 3 korban berada di pikap,” katanya.

    Masih kata Dantim, pihaknya belum mengetahui jumlah korban yang berada di mobil minibus. Pihaknya menjelaskan jika Tim SAR Gabungan kesulitan melakukan upaya pencarian lantaran medan lantaran kontur tanah yang masih labil akibat longsor jika terjadi longsor susulan.

    “Belum ada informasi yang masuk ke kita ada roda dua yang menjadi korban dalam longsor kemarin. Kita fokus ke dua unit mobil yang terseret longsor,” jelasnya.

    Sebelumnya, longsor terjadi di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (3/4/2025). Akibatnya, jalur alternatif Mojokerto – Batu tertutup material longsor dan pohon tumbang sehingga jalur alternatif tersebut ditutup sementara.

    Ada dua mobil yang terseret longsor yakni mobil jenis pikap dan minibus. Upaya pencarian hingga Kamis petang membuat hasil, sopir minibus yakni Masjid Zatmo Setio (31) warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo berhasil ditemukan. [tin/aje]

  • 2 Orang Tenggelam di Pantai Pangandaran, 1 Tewas, 1 Masih Hilang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 April 2025

    2 Orang Tenggelam di Pantai Pangandaran, 1 Tewas, 1 Masih Hilang Bandung 4 April 2025

    2 Orang Tenggelam di Pantai Pangandaran, 1 Tewas, 1 Masih Hilang
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Tim SAR Gabungan masih berupaya melakukan pencarian terhadap satu orang yang hilang terseret arus di
    Pantai Pangandaran
    , Jawa Barat.
    Sebelumnya, tercatat ada dua orang yang hilang. Pertama, Suhendara (19), yang tenggelam di Pos 4 Pantai Barat Pangandaran, di depan Hotel Sandaan pada Selasa (1/4/2025) sekitar pukul 14.40 WIB.
    Lalu, Dede Sulaiman (15), yang tenggelam pada Rabu (2/4/2025) di sekitar Pos 5 Pantai Barat Pangandaran.
    Komandan Tim Rescue Pangandaran, Edwin Purnama menjelaskan, Dede Sulaiman hilang saat berenang bersama lima temannya.
    Dede terlalu ke tengah dan dihantam ombak hingga terseret arus. Peristiwa terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.
    Hari ini, Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap Dede Sulaiman. Menurut Edwin, pencarian dibagi menjadi dua SRU (Search and Rescue Unit).
    SRU 1 melakukan penyisiran perairan dengan menggunakan
    waverunner
    Basarnas, Jetski Satpolairud Polres Pangandaran, dan Perahu Jukung SAR Barakuda sejauh tiga kilometer dari lokasi kejadian awal.
    Sedangkan SRU 2 melakukan penyisiran di pesisir pantai dengan menggunakan mobil Satpolairud Polres Pangandaran dengan radius tiga kilometer ke arah beach strip Susi Air.
    “Ada pun korban lainnya atas nama Suhendara (19) ditemukan Tim SAR Gabungan pada Kamis (3/4/2025) sekitar pukul 11.20 WIB dalam kondisi meninggal dunia.”
    “Selanjutnya, korban dievakuasi ke Rumah Sakit Pandega, Pangandaran,” ucap Edwin dalam keterangannya, Jumat (4/4/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Geger! Jasad Pria Berkaus Hitam Ditemukan Tewas di Sungai Mahakam

    Geger! Jasad Pria Berkaus Hitam Ditemukan Tewas di Sungai Mahakam

    Kutai Kartanegara, Beritasatu.com – Jasad pria misterius ditemukan tewas mengambang di perairan Sungai Mahakam, tepatnya di Kelurahan Sungai Meriam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Korban yang mengenakan kaus hitam dan celana jeans biru itu belum diketahui identitasnya dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Samarinda untuk proses visum dan identifikasi lebih lanjut.

    Penemuan jasad pria tersebut sempat menggegerkan warga sekitar. Saat ditemukan, tubuh korban sudah dalam kondisi membusuk, sehingga diduga telah meninggal dunia lebih dari 24 jam sebelum akhirnya ditemukan.

    Menanggapi laporan tersebut, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Balikpapan, Satpolair Polres Kutai Kartanegara dan Polres Samarinda, serta sejumlah relawan, langsung bergerak cepat mengevakuasi jasad korban pria yang ditemukan mengambang di Sungai Mahakam diperkirakan berusia sekitar 30-an tahun.

    Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi, menjelaskan jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang penjaga malam (wakar) di sekitar lokasi. Saat itu, posisi jasad dalam keadaan mengambang di tengah Sungai Mahakam.

    “Kami menerima laporan dari Satpolair Polres Kukar yang mendapat informasi dari warga ditemukan satu mayat pria terapung di Sungai Mahakam, kawasan Sungai Meriam. Tim SAR gabungan segera mengevakuasi jasad tersebut,” ujar Riqi kepada Beritasatu.com dari Posko SAR Samarinda, Jumat (4/4/2025) pagi.

    Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan kartu identitas apa pun di tubuh korban. Oleh karena itu, korban sementara diberi identitas sebagai “Mr X” sambil menunggu proses identifikasi oleh pihak kepolisian.

    “Untuk saat ini kami belum bisa memastikan identitasnya. Proses evakuasi sudah dilakukan dari lokasi penemuan ke Posko SAR di Jalan Tongkol, Samarinda. Selanjutnya, jasad korban dibawa ke rumah sakit untuk visum,” tambah Riqi terkait penemuan jasad pria misterius di Sungai Mahakam.

  • Evakuasi dan Pencarian Korban Longsor di Jalur Mojokerto – Batu Dilanjutkan Pagi Ini

    Evakuasi dan Pencarian Korban Longsor di Jalur Mojokerto – Batu Dilanjutkan Pagi Ini

    Mojokerto (beritajatim.com) – Operasi pencarian korban longsor di wilayah kawasan Tanah Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, kembali dilanjutkan hari ini Jumat (4/4/2025). Diduga masih ada korban yang tertimbun material longsor.

    Lantaran teridentifikasi ada dua mobil terseret longsor yakni mobil pikap Daihatsu Gran Max nopol S 9137 NI warna putih dan sebuah mobil pribadi. Selain menutup operasi pencarian, Polres Mojokerto juga menutup akses jalan Mojokerto menuju Batu tersebut karena masih tertimbun longsor.

    Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengatakan, pada Kamis (3/4/2025) sekira pukul 17.00 WIB, tim SAR gabungan menghentikan pencarian korban longsor karena mempertimbangkan kondisi lokasi dan keselamatan tim. Lantaran kondisi material longsor labil dan membahayakan tim pencari dan penyelamat.

    “Tanahnya sangat labil dan berlumpur akibat longsor, sehingga pada pukul 17.00 WIB operasi SAR kita hentikan dan pencarian serta evakuasi material longsor diputuskan untuk dilanjutkan pada Jumat pagi. Pencarian akan dilanjutkan Jumat pagi, pukul 07.00 WIB dengan mendatangkan tim ahli dari Basarnas,” ungkapnya.

    Sementara itu, dari upaya pencarian dan evakuasi pada Kamis (3/4/2025) kemarin, tim gabungan berhasil mengevakuasi satu korban longsor. Korban adalah pengemudi mobil pribadi yang terseret longsor, Masjid Zatmo Setio (31) warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati membenarkan, salah satu korban longsor ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan telah berhasil dievakuasi.

    “Korban merupakan warga Sidoarjo,” tambahnya.

    Tim SAR gabungan masih belum bisa memastikan berapa jumlah korban akibat longsor di jalan alternatif Mojokerto – Batu tersebut. Jumat (4/4/2025), alat berat akan didatangkan untuk proses evakuasi material longsor di jalur tersebut.

    Sebelumnya, longsor terjadi di wilayah kawasan Tanah Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (3/4/2025). Akibatnya, jalur alternatif Mojokerto – Batu tertutup material longsor dan pohon tumbang sehingga jalur alternatif tersebut ditutup sementara. [tin]

  • 2 Anak di Tulang Bawang Tewas Tenggelam Saat Bermain Perahu di Sungai

    2 Anak di Tulang Bawang Tewas Tenggelam Saat Bermain Perahu di Sungai

    Tulang Bawang, Beritasatu.com – Dua anak perempuan kakak beradik di Tulang Bawang, Lampung ditemukan tewas akibat tenggelam di sungai. Kedua korban tewas tenggelam akibat perahu yang mereka tumpangi bersama orang tua mereka dan empat orang kerabatnya karam. 

    Dua bocah asal Kabupaten Lampung Timur ditemukan tewas tenggelam di Sungai Way Bawang Latak, Kelurahan Ujung Gunung, Kecamatan Menggala, Tulang Bawang, Lampung, Kamis (3/4/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

    Dua bocah kakak beradik tersebut tewas tenggelam akibat perahu yang mereka tumpangi bersama empat orang temannya karam. Kedua korban diduga tidak bisa berenang hingga terbawa arus sungai, sementara empat orang anak lainnya berhasil selamat.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, kronologi kejadian bermula ketika keluarga korban membawa kedua keponakannya beserta beberapa anak lainnya bermain menggunakan perahu klotok.

    Saat perahu melaju, air mulai masuk ke bagian depan akibat kelebihan muatan. Perahu klotok yang mereka tumpangi pun karam, menyebabkan kepanikan di antara penumpang.

    Paman korban berhasil menyelamatkan kedua anaknya sendiri, sementara dua anak lainnya berhasil berenang ke tepian.

    Namun, kedua korban yakni Aulia (9) dan Anita (6) tidak sempat diselamatkan dan tenggelam bersama perahu lalu terbawa arus sungai.

    Warga yang mendengar teriakan meminta tolong segera berupaya membantu pencarian di lokasi tenggelamnya korban. Basarnas Lampung yang menerima laporan tenggelamnya kedua korban kemudian melakukan pencarian bersama tim SAR gabungan di sekitar lokasi tenggelamnya kedua korban.

    Setelah upaya pencarian selama tiga jam, kedua korban berhasil ditemukan, tetapi dalam kondisi meninggal dunia. Setelah ditemukan, SAR kemudian mengevakuasi jasad kedua korban tewas akibat tenggelam ke rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tulang Bawang untuk dilakukan visum.

    Camat Menggal Sopiyan mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis memastikan bahwa kedua korban meninggal akibat tenggelam, tanpa adanya tanda-tanda kekerasan.

    “Keluarga korban telah sepakat tidak melakukan autopsi terhadap jenazah kedua korban dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” kata Sopiyan di lokasi kejadian.

    Sopiyan menjelaskan, setelah dilakukan visum di rumah sakit, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Sukadana, Kabupaten Lampung Timur untuk segera dimakamkan.

    “Dari rumah sakit kedua korban langsung dibawa ke rumah duka di Lampung Timur. Pihak keluarga telah sepakat tidak mau melakukan autopsi,” ujar Sofiyan.

    Sebelum kejadian adanya anak yang tewas tenggelam ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulang Bawang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati di daerah perairan lantaran cuaca masih kerap hujan.

  • 7 Fakta Aksi SAR Indonesia Cari Korban Gempa Myanmar

    7 Fakta Aksi SAR Indonesia Cari Korban Gempa Myanmar

    Jakarta

    Gempa bumi magnitudo (M) 7,7 mengguncang Myanmar menyebabkan ribuan warga tewas dan terluka. Pemerintah Indonesia mengirimkan tim kemanusiaan hingga bantuan kebutuhan korban gempa.

    Gempa dahsyat di Myanmar terjadi pada Jumat (28/3). Ratusan personel dari berbagai satuan ke dalam Satgas Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk misi kemanusiaan di Myanmar.

    Berbagai instansi terlibat dalam proses pengiriman bantuan kemanusiaan ke Myanmar, di antaranya Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kementerian Pertahanan (Kemhan), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), TNI-Polri, BNPB, hingga Basarnas.

    Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) telah berada di Napyidaw, Myanmar Base of Operation (BoO) tim INASAR. Tim INASAR langsung bekerja begitu tiba di Myanmar.

    Indonesia juga mengirimkan berbagai macam barang bantuan kemanusiaan dengan berat 124 ton senilai USD 1,2 juta. Bantuan ke Myanmar juga ada yang berasal dari pihak swasta.

    Sejumlah tahap koordinasi juga dilakukan dengan otoritas Myanmar demi kelancaran operasi bantuan kemanusiaan. Sebagai informasi, sejak 2021 Myanmar dikuasai junta militer.

    Berikut sejumlah fakta aksi SAR Indonesia dalam operasi pencarian dan penyelamatan korban gempa di Myanmar:

    1. Tim Indonesia Temui Pemerintah Myanmar

    Bangunan di Myanmar roboh dampak gempa M 7,7 (Foto: REUTERS/Stringer)

    Tim bantuan Indonesia menemui pemerintah Myanmar yang diwakili Deputy Minister for Emergency Myanmar. Pertemuan yang difasilitasi ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Center) ini untuk menyampaikan ucapan belasungkawa dan menawarkan perbantuan USAR bagi pemerintah setempat.

    Tim bantuan Indonesia diwakili Basarnas, BNPB, dan Kemlu menemui Director General dan Fire Brigade Commander untuk permintaan penugasan. Tim Indonesia pun diarahkan melakukan asesmen dan bantuan di perumahan PNS daerah Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw, Myanmar yang runtuh dan diperkirakan masih ada korban tertimbun.

    2. Koordinasi RI ke Myanmar soal Bantuan

    Pemerintah Indonesia bersama ASEAN berkoordinasi ketat dalam pengiriman bantuan ke Myanmar. Menlu Sugiono mengatakan seluruh kementerian luar negeri di ASEAN telah berkoordinasi soal pemberian bantuan kemanusiaan ke Myanmar.

    “Kemudian berdasarkan hasil rapat dari Kementerian Luar Negeri ASEAN juga, bahwa saat ini yang sangat dibutuhkan adalah shelter dan alat-alat serta obat-obatan, alat-alat kesehatan dan obat-obatan. Oleh karena itu, kita juga mengirimkan sebagian besar dari bantuan tersebut dari apa yang mereka butuhkan,” kata Sugiono.

    Koordinasi ketat ini dilakukan agar operasi kemanusiaan terhadap korban gempa Myanmar berjalan lancar. Sebagai informasi, sempat terjadi insiden militer Myanmar menembaki konvoi Palang Merah China yang membawa bantuan ke daerah yang dilanda gempa, pada Selasa (1/4) malam.

    Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA) mengatakan pasukan militer Myanmar menembaki konvoi 9 kendaraan menggunakan senapan mesin berat saat melewati Kotapraja Naung Cho di Negara Bagian Shan dalam perjalanan menuju Kota Mandalay.

    Lokasi serangan saat ini berada di bawah kendali TNLA, kelompok bersenjata etnis yang beroperasi di wilayah tersebut. TNLA mengatakan konvoi telah memberi tahu junta militer tentang rute dan rencana pengiriman bantuan tersebut.

    Junta militer Myanmar membenarkan serangan tersebut. Juru bicara junta, Mayor Jenderal Zaw Min Tun, mengatakan insiden itu terjadi sekitar pukul 21.30 malam. Mereka mengklaim tak ada yang terluka dalam peristiwa itu.

    3. INASAR Evakuasi Korban dari Reruntuhan

    Foto: Tim SAR Indonesia berhasil mengevakuasi 3 jasad korban gempa Myanmar dari reruntuhan. Proses evakuasi berjalan panjang. (dok Basarnas)

    Tim INASAR bersama Fire Brigades Myanmar berhasil menemukan dan mengevakuasi 3 jasad korban gempa dari reruntuhan bangunan pada Rabu (2/4). Tim Alpha yang diterjunkan melakukan pencarian awal dengan metode memanggil korban (hailing), dilanjutkan dengan menggunakan K9, memasukkan alat search cam ke reruntuhan, hingga membongkar semen menggunakan hammer drill.

    “Di lokasi tersebut ditemukan 2 titik dicurigai keberadaan korban, namun dapat dipastikan korban sudah meninggal dunia dikarenakan tidak ada respons dari korban dan sudah tercium bau menyengat,” kata Komandan regu tim Alpha INASAR, Stefanus Harrendra, dalam keterangan di akun Instagram Basarnas, @sar_nasional, Kamis (3/4/2025).

    Korban ditemukan tim INASAR dalam keadaan meninggal dunia di lantai 1 gedung, dekat area kamar mandi. Gedung di wilayah pemukiman diketahui mengalami kerusakan dengan tipe reruntuhan pancake.

    Tim INASAR juga menggunakan alat pendeteksi getaran gedung (warning alarm for stability protection/WASP) untuk dapat memastikan kondisi gedung aman untuk dimasuki. Tim SAR mengalami kesulitan dalam mengevakuasi korban ketiga karena posisi korban duduk dan tertimpa tiang penyangga bangunan/kolom.

    Komponen medis INASAR juga memberikan penanganan luka kepada anggota Fire Brigades Myanmar yang mengalami luka laserisasi.

    4. Peran ‘Walet’ K9 Polri Cari Korban

    K9 Polri bernama Walet diterjunkan untuk menemukan korban-korban genpa Myanmar, yang masih terjebak direruntuhan. (Foto: Tangkapan layar video K9 Polri)

    Anjing pelacak Polri (K9) turut disertakan dalam pencarian korban gempa di Naypyidaw, Myanmar. Dua ekor anjing pelacak yang turut serta dalam pencarian ini, K9 Gizi dan K9 Walet.

    Gizi punya spesialisasi mencari korban yang masih hidup. Sementara Walet mencari korban tewas.

    Kasubdit Cakal Direktorat Polisi Satwa Korps Sabhara Baharkam Polri Kombes Gatot Aris mengatakan sebanyak 3 jenazah ditemukan dengan bantuan penciuman K9 Walet. Pawang K9 dan tim INASAR juga telah menandai sejumlah titik reruntuhan yang diduga terdapat mayat di bawahnya.

    “Tiga mayat. Sudah banyak yang ditanda-tandain. Itu kita koordinasi ke tim evakuasi agar mereka menggunakan peralatan melakukan penggalian atau pengangkatan reruntuhan,” jelas Aris kepada detikcom.

    Tim K9 INASAR 1 yang bertugas di antaranya Iptu Erasmus sebagai K9 Officer, Aipda M. Sahid dan Bripka Hasan Musa sebagai handler K-9, serta Aipda Triyo Arbi yang bertugas sebagai veterinarian K-9.

    5. Bantuan USD 1,2 Juta dari RI

    Foto: Pemerintah Republik Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Myanmar dengan total bantuan sebesar 1,2 juta dolar AS. (dok Puspen TNI)

    Pemerintah Republik Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Myanmar dengan total bantuan sebesar 1,2 juta dolar AS. Bantuan yang dikirimkan merupakan barang-barang yang paling dibutuhkan korban sesuai hasil koordinasi dengan ASEAN.

    “Jumlah bantuan yang kita sampaikan kurang lebih ada 120 ton barang yang nilainya mencapai kurang lebih 124 ton barang. Nilainya USD 1,2 juta,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono saat melepas bantuan pemerintah Indonesia ke Myanmar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/4).

    Kepala BNPB Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan logistik tahap ketiga dari Pemerintah RI untuk korban bencana gempa bumi di Myanmar menjadi yang terakhir. Sebelumnya bantuan telah dikirim pada 31 Maret dan 1 April.

    “Ini merupakan tahap ketiga, sekaligus tahap terakhir. Jadi, setelah hari ini, apabila ada masyarakat Indonesia yang ingin menyumbang ke Myanmar, ini menggunakan jalur masing-masing, jadi pemerintah sudah tidak memfasilitasi lagi,” kata Suharyanto di lokasi yang sama.

    Dia merinci, jumlah personel yang berangkat dalam tim kemanusiaan ke Myanmar berjumlah 157 orang. Sebanyak 92 orang di antaranya telah tiba di Myanmar untuk melakukan sejumlah misi kemanusiaan.

    6. Menko PMK-Kepala Basarnas ke Myanmar

    Foto: Menko PMK Pratikno bersama Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Komisi VIII DPR RI, serta perwakilan TNI- Polri akan ke Myanmar (IG Kemenko PMK)

    Menko PMK Pratikno bersama Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Komisi VIII DPR RI, serta perwakilan TNI- Polri akan ke Myanmar. Mereka akan memberikan bantuan langsung kepada korban gempa Myanmar.

    “Kemudian juga kita hari ini akan mendampingi Bapak Menteri PMK untuk menyerahkan bantuan yang ketiga, mudah-mudahan apa yang kita lakukan mendapatkan keberkahan dari ALLAH SWT. Mohon doanya untuk misi kemanusiaan yang dilaksanakan Pemerintah Indonesia khususnya teman-teman Basarnas yang sedang melaksanakan misi kemanusiaan,” kata M Syafii dalam keterangan Basarnas.

    Setibanya di Myanmar, Syafii dan Pratikno akan menuju lokasi gempa di Napyidaw yang juga merupakan Base of Operation (BoO) tim INASAR. Setelah itu menuju lokasi kedua yakni Yangon.

    7. Korban Gempa Myanmar: 3.085 Orang Tewas

    Dilansir AFP, Kamis (3/4/2025), juru bicara junta militer Myanmar mengatakan ada 3.085 korban tewas akibat gempa. Selain itu, ada 341 orang yang masih hilang dan 4.715 orang terluka.

    Namun, junta belum menjelaskan detail di mana jumlah korban terbanyak. Junta militer sendiri telah mengumumkan gencatan senjata sementara dengan kelompok antimiliter untuk mempercepat bantuan terhadap korban gempa.

    Kelompok pemberontak di Myanmar sendiri sudah lebih dulu mengumumkan gencatan senjata. Myanmar telah menghadapi perang saudara sejak kudeta oleh militer terjadi pada 2021

    Halaman 2 dari 6

    (jbr/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Satu Orang Tewas Akibat Tebing Longsor di Jalur Cangar-Pacet Mojokerto Jatim – Halaman all

    Satu Orang Tewas Akibat Tebing Longsor di Jalur Cangar-Pacet Mojokerto Jatim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO – Satu orang tewas akibat tebing longsor di jalur alternatif Pacet-Cangar Kota Batu, kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerdjo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (3/4/2025).

    Longsor tersebut menimpa dua mobil Pikap dan Innova. Korban tewas adalah seorang pria asal Sidoarjo. Korban lainnya masih tertimbun longsor.

    Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoie Afrida Soesetyo Djati, mengatakan penyebab tebing longsor diduga akibat aliran sungai menuju Watu Lumpang yang tersumbat pohon tumbang.

    “Ada sumbatan aliran air, ketinggian  tebing sekitar 50 meter sehingga longsor mengarah ke jalan (Pacet-Cangar). Di temukan dua kendaraan terkena longsor, untuk kendaraan lain (Motor) masih dalam proses evakuasi,” kata Yo’i.

    Menurut Yo’i, identitas korban yang berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia telah ditemukan.

    “Identitas korban yang sudah ditemukan, atas nama Masjid Zatmo usia 30 tahun warga Sukodono, Sidoarjo,” bebernya.

    Ia mengungkapkan, dua kendaraan dari arah Pacet-Cangar, di antaranya iring-iringan mobil Innova berada di depan disusul Pikap warna putih.

    Kedua kendaraan itu terkena material longsor hingga terseret ke sebelah kiri dengan kedalaman jurang sekitar 30-70 meter.

    “Kondisi mobil yang satu di jurang kedalaman 30 meter dan satunya kedalaman jurang 70 meter dan, jarak kedua mobil sekitar 200 meter. Kita belum dapat memastikan berapa kendaraan yang terdampak longsor, karena pencarian korban dilanjutkan besok pukul 07.00 WIB,” ungkap Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto.

    Dikatakan Yo’i, kondisi dua kendaraan seluruhnya tertutup material longsor bercampur bebatuan sehingga menyulitkan saat proses evakuasi.

    Pencarian korban yang tertimbun longsor dihentikan sementara karena kondisi cuaca hujan yang terus mengguyur kawasan Pacet.

    “Kedua kendaraan tertimpa longsor dan batu dari bagian atas sehingga menjadi kendala untuk evakuasi, kondisi di atas diguyur hujan,” ujarnya.

    Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, Polres Mojokerto, Polres Batu, BPBD dan potensi relawan membentuk posko induk di kawasan Sendi Pacet dan, posko berupa tenda darurat di dekat lokasi longsor untuk pencarian korban.

    “Kita dirikan posko utama di warung Sendi Pacet, karena di lokasi tidak ada sinyal (HP) dan, posko bayangan di kawasan Watu Lumpang. Untuk alat berat dari DPUPR juga sudah tiba di lokasi untuk evakuasi material longsor,” pungkasnya.

    Penulis: Mohammad Romadoni

  • Puluhan Ribu Orang Berwisata ke Anyer, Padati Pantai, Kolam Renang dan Water Park

    Puluhan Ribu Orang Berwisata ke Anyer, Padati Pantai, Kolam Renang dan Water Park

    Liputan6.com, Serang – Puluhan ribu masyarakat memadati sejumlah lokasi wisata di Kabupaten Serang, Banten, mulai dari kolam renang Binuang Waterpark hingga Pantai Anyer dan sekitarnya. Masyarakat yang berlibur ke objek wisata air, pastikan mengikuti himbauan peringatan agar tidak terjadi musibah, niat hati bergembira malah kesedihan yang terjadi. “Kami juga mengingatkan kepada pengelola tempat wisata untuk mengawasi keselamatan pengunjung yang ada di lokasi kolam renang,” ujar Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, Kamis, (3/4/2025).

    Kemudian masyarakat yang berkunjung ke Anyer, Kabupaten Serang, Banten, diperkirakan mencapai 20 ribu lebih pada Kamis, 03 April 2025. Wisatawan juga diminta berenang di laut lebih dari pukul 17.00 WIB. Kemudian, jika ombak tinggi, diharapkan tidak mendekat ke pantai demi keamanan dan keselamatan bersama. “Kami juga terus menyiagakan Tim SAR baik dari Ditpolairud maupun Brimob di Posko SAR untuk menganantisipasi apabila ada hal-hal darurat,” ujar Dirpolairud Polda Banten, Kombes Pol Yunus Hadit Pranoto.