Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Satu Santri Masih Dalam Pencarian, Tim SAR Sisir Pantai Balekambang

    Satu Santri Masih Dalam Pencarian, Tim SAR Sisir Pantai Balekambang

    Malang (beritajatim.com) – Tim SAR Gabungan terus melakukan penyisiran di kawasan Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, untuk mencari satu santri yang masih hilang setelah terseret ombak. Hingga Jumat (11/4/2025), dua dari tiga korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    Korban yang masih dalam pencarian adalah Muhammad Fahmi Sirrilah (15), santri asal Sidoarjo. Sejak pagi, tim SAR melakukan pencarian intensif di titik-titik sekitar lokasi kejadian.

    Koordinator Unit Siaga SAR Malang Raya, Yoni Fariza, menyebutkan bahwa dua korban lainnya telah berhasil dievakuasi. “Korban pertama yang kita ketemukan atas nama Yasser Arafat Inninawa (15), asal kecamatan Sukolilo, kota Surabaya,” ujar Yoni.

    Yasser ditemukan oleh tim SRU 3 pada pukul 07.38 WIB dalam kondisi meninggal dunia, sekitar 1 nautical mile (NM) dari lokasi awal terseretnya korban di koordinat 8°24’28″S 112°32’09″E. Selanjutnya korban dibawa ke RS Syaiful Anwar Kota Malang.

    Tidak lama berselang, korban kedua, Muhammad Luthfi Munawar (15), juga ditemukan dalam kondisi meninggal oleh tim SRU 2 pada pukul 08.47 WIB di titik yang sama. “Titik penemuan korban kedua pada koordinat 8°24’28″S 112°32’09″E dengan jarak ± 1 NM dari LKK, dalam kondisi meninggal dunia. Selanjutnya korban dibawa ke RS Syaiful Anwar untuk penanganan lebih lanjut,” imbuh Yoni.

    Hingga berita ini ditulis, pencarian terhadap korban terakhir masih terus dilakukan. Tim SAR Gabungan berharap korban segera ditemukan agar dapat dimakamkan oleh pihak keluarga.

    “Sesuai dengan SOP pencarian terjadwal sampai 7 hari dari kejadian. Jika sampai batas waktu tidak ketemu akan dilalukan penutupan. Jika tidak sampai batas waktu 7 hari, semua korban diketemukan akan dilakukan penutupan setelah korban dievakuasi,” jelas Yoni.

    Basarnas juga meminta dukungan doa dari masyarakat agar proses pencarian berjalan lancar dan korban segera ditemukan. [yog/beq]

  • Polres Malang Kerahkan Tim Cari Santri Tenggelam di Pantai Balekambang

    Polres Malang Kerahkan Tim Cari Santri Tenggelam di Pantai Balekambang

    Malang (beritajatim.com) – Upaya pencarian terhadap korban tenggelam di Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang terus dilakukan. Polres Malang bersama tim gabungan dari berbagai unsur dikerahkan untuk menyisir area laut dan darat di sekitar lokasi kejadian, Kamis (10/4/2025).

    Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo P.S., meninjau langsung dengan melibatkan personel Polri, TNI, Basarnas, dan unsur relawan kemanusiaan. Sejumlah tim SAR dikerahkan untuk menyisir darat dan laut, berfokus pada alur dan palung laut yang diduga menjadi lokasi korban terakhir terlihat.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, mengatakan operasi pencarian ini merupakan wujud kehadiran negara melalui Polri dan mitra sinergis dalam penanganan kejadian darurat kemanusiaan.

    “Upaya pencarian dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan banyak unsur. Tiga tim menyisir jalur darat di sepanjang Pantai Wonogoro hingga Pantai Sugu, sedangkan satu tim menyisir jalur laut hingga dua mil ke arah timur dan barat dari lokasi kejadian,” tegas Bambang, Kamis (10/4/2025).

    Pencarian dibagi menjadi empat tim utama atau Search and Rescue Unit (SRU). Tiga SRU bertugas menyisir jalur darat, masing-masing mencakup wilayah Pantai Wonogoro – Balekambang, Balekambang – Kondang Merak, dan Kondang Merak – Sugu (barat Banyumeneng).

    Sementara satu SRU lainnya bergerak melalui jalur laut menggunakan perahu jukung milik nelayan, dengan jangkauan pencarian hingga dua mil dari titik kejadian ke arah timur dan barat.

    Tim gabungan yang terlibat meliputi Basarnas, Pantai Selatan Rescue (PSR), SAR MTA, SAR Kanjuruhan, Tagana, Rescue 87 Gondanglegi, PMI Sibat Kabupaten Malang, Perum Perhutani, serta Perumda Jasa Yasa Unit Balekambang.

    Unsur TNI dari Koramil 0818/12 Bantur dan Pos TNI AL Sendangbiru juga turut ambil bagian dalam penyisiran wilayah pesisir.

    “Koordinasi lintas instansi terus kami jaga agar pencarian berjalan efektif. Kami juga minta semua petugas untuk fokus dan tidak mempublikasikan proses pencarian ke media sosial agar tidak mengganggu jalannya operasi,” ucap Bambang.

    Hingga saat ini, penyisiran masih berlangsung dengan kondisi cuaca yang relatif mendukung. Polres Malang mengimbau masyarakat, khususnya wisatawan, untuk lebih waspada terhadap potensi ombak besar dan arus bawah laut yang kerap terjadi di kawasan pantai selatan.

    “Pencarian akan terus dilanjutkan hingga korban berhasil ditemukan. Kami mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat,” Bambang menutup. (yog/kun)

  • Kisah Wanita Muda di Mukomuko Hilang Misterius 4 Hari di Sungai Saat Cuci Motor, Ditemukan Selamat – Halaman all

    Kisah Wanita Muda di Mukomuko Hilang Misterius 4 Hari di Sungai Saat Cuci Motor, Ditemukan Selamat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU – Seorang wanita bernama Rahma (32) menghilang misterius saat mencuci motor di Sungai Batang Muar, Desa Pulau Makmur, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu pada Jumat 4 April 2025.

    Setelah empat hari menghilang, Rahma ditemukan dalam kondisi selamat pada Rabu (9/4/2025).

    Korban ditemukan 500 meter dari lokasi tempat dirinya mencuci sepeda motor.

    Saat ditemukan kondisi korban dalam keadaan sehat dengan posisi terendam setengah badan di dalam air dan baju robek.

    Selama empat hari, Rahma dicari tim SAR gabungan bersama masyarakat.

    Cerita Lengkap Rahma Hilang Misterius

    Ramli (58), ayah dari Rahma mengungkap awalnya putrinya tersebut pamit kepada dirinya untuk pergi.

    Ramli pun tak merasa curiga lantaran korban kerap pamit untuk menagih uang koperasi ke warga.

    “Pamit seperti biasa karena kerja dia di koperasi jadi biasa kalau pamit sore-sore mungkin mau nagih uang koperasi,” ucap Ramli saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Sabtu (5/4/2025).

    Ramli juga menjelaskan, dirinya mendapat informasi Rahma sempat mencuci sepeda motornya di tepi Sungai Batang Muar, TPI Desa Pulau Makmur sekitar pukul 17.30 WIB.

    Seorang pencari udang sungai bernama Hendrianto (30) sempat melihat motor Rahma terparkir di tepi sungai sekira pukul 19.30 WIB.

    Tanpa menaruh curiga, pencari udang tersebut pun melanjutkan pekerjaannya mencari udang di sungai.

    Namun, sekira pukul 23.00 WIB, ia kembali lagi mencari udang di sekitar motor korban, ia pun turun ke tepi sungai.

    Saat turun ke tepi sungai ia melihat helm, sandal, dan jaket milik Rahma.

    Mengetahui motor tersebut milik Rahma, pencari udang tersebut pun langsung melaporkan temuannya kepada kakaknya hingga akhirnya kabar tersebut diteruskan ke Ramli.

    “Sekitar jam 11 malam (23.00 WIB, red) dapat kabar dari warga sepeda motor anak saya ada di tepi sungai di TPI,” kata Ramli.

    Ramli mengatakan Rahma sempat meminjam gayung, untuk mencuci sepeda motor.

    Bahkan gayung tersebut pun ditemukan di tepi sungai.

    “Ada gayung yang dia pinjam dengan warga untuk mencuci motor, gayungnya ditemukan saat orang mau mengambil udang di ujung, sungai,” jelas Ramli.

    Saat sepeda motor korban ditemukan, lanjut Ramli, sepeda motor itu dalam keadaan aman, kunci motor korban juga berada di motor korban.

    Kemudian, handphone, jaket, helm dan sandal korban juga masih ditemukan di motor milik korban.

    “Barang berharga seperti handphone, sandal, jaket, helm, dan motor masih ada, masih lengkap,” kata Ramli.

    Setelah itu, warga pun berdatangan ke lokasi ditemukannya motor Rahma.

    Warga melakukan pencarian terhadap korban hingga akhirnya hilangnya Rahma dilaporkan ke polisi.

    Kemudian warga bersama polisi melakukan pencarian di sekitar sungai.

    Pencarian dilakukan dengan penerangan seadanya dan sampan milik warga, kemudian warga juga menyelam dengan alat seadanya untuk mencari korban.

    Hingga pukul 03.00 WIB pencarian masih terus dilakukan oleh warga dengan mengitari sungai dan berjalan di pinggiran sungai.

    Sabtu pagi, warga bersama tim SAR gabungan pun melanjutkan pencarian terhadap Rahma.

    Pencarian Dilakukan Hingga Sarang Buaya

    Koordinator Pos SAR Mukomuko, Veldi Yuni Setiawan, mengatakan pencarian korban dilakukan mulai dari penyisiran sungai.

    “Setelah mendapatkan laporan dari warga, kita langsung bergerak, di hari pertama pencarian pada hari Sabtu, kita lakukan pencarian dengan menyusuri sungai menggunakan teknik blender, agar korban yang diduga tenggelam ini bisa naik ke permukaan,” kata Veldi Yuni Setiawan, saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Rabu (9/4/2025).

    Tak hanya menyisir sungai, Basarnas juga melakukan penyelaman.

    Namun dari hasil pencarian belum menunjukan tanda-tanda ataupun petunjuk korban hilang.

    Selain tak memiliki petunjuk pihaknya juga tak menemukan saksi yang melihat korban tenggelam saat sedang mencuci motor.

    Meskipun informasi minim, Basarnas tetap melakukan pencarian di hari kedua dengan upaya yang sama.

    “Pencarian di hari kedua sama dengan hari pertama kita lakukan penyisiran sungai dari hulu hingga ke hilir atau muara Desa Pasar Ipuh,” jelas Veldi. 

    Lanjut Veldi, di hari ketiga pencarian kembali dilakukan untuk mencari korban namun belum ada petunjuk.

    Baik dari penyisiran sungai hingga penyelaman yang dilakukan, belum ada tanda-tanda dari korban.

    Di hari keempat, ia bersama dengan Wakil Bupati Mukomuko juga melakukan penyisiran sungai hingga ke sarang buaya.

    Namun, tak ditemukan adanya tanda-tanda dari korban.

    Pencarian pun dilanjutkan hingga hari kelima, yang mana saat pencarian dilakukan pihaknya mendapatkan informasi nelayan menemukan korban berada di Muara Desa Pasar Ipuh.

    Korban ditemukan pada Rabu (9/4/2025) dini hari pukul 02.30 WIB.

    Saat itu, nelayan mendengar teriakan minta tolong, akhirnya mencari sumber suara tersebut dan melihat korban sudah terbaring lemas di samping batu dan kayu.

    Setelah mendapati korban terbaring lemas, saksi langsung melaporkannya ke Tim SAR gabungan dan Polsek Ipuh.

    Kemudian Tim SAR gabungan dan personel Polsek Ipuh langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi korban langsung dibawa ke Puskesmas Ipuh.

    Korban Ditemukan Tak Jauh Dari Lokasi Kejadian

    “Korban ditemukan 500 meter dari lokasi di sekitar muara,” ungkap Veldi.

    Korban langsung dibawa ke Puskesmas Ipuh, untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan, selanjutnya korban dibawa ke rumahnya.

    Untuk kondisi korban dalam keadaan sehat, posisi waktu ditemukan setengah badan korban berada dalam air dan pakaian robek di bagian kanan serta celana robek di bagian kanan.

    “Keterangan dari tim medis korban dalam keadaan sehat. Setelah ditemukan kita langsung koordinasi dengan kantor di Bengkulu, untuk menutup operasi pencarian ini,” ujar Veldi.

    Beredar Pengakuan Korban

    Belakangan ini beredar pengakuan korban di media sosial yang diposting oleh akun @Mukomuko_Terkini.

    Postingan tersebut kini ramai dibagikan dan dikomentari warganet.

    “Korban bercerita bahwa dia mengetahui jika selama ini banyak orang yang melintasi lokasi dia berada. Tapi dia tidak bisa memanggil tim penolong tersebut,” tulis akun tersebut.

    “Yang menjadi perhatian, pengakuan korban sangat mengejutkan, karena berbau mistis.”

    “Di mana korban mengaku selama ini menonton orang mencarinya, tapi tidak bisa berinteraksi.”

    Menurut postingan itu, cerita tersebut disampaikan oleh Camat Ipuh, Sepradanur.

    “Menurutnya, korban bercerita bahwa dia mengetahui jika selama ini banyak orang yang melintasi lokasi dia berada. Tapi dia tidak bisa memanggil tim penolong tersebut.”

    “Memang sulit dicerna logika, tapi itu yang diceritakan. Dia tahu orang mencari dia, tapi dia tidak bisa memanggilnya,” seperti ditulis akun tersebut.

    (Tribunbengkulu.com/ Muhammad Panji Destama Nurhadi)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Horor! 4 Hari Hilang di Sungai saat Cuci Motor, Rahma Warga Mukomuko Bengkulu Ditemukan Selamat

  • Lagi, Tiga Pelajar Mojokerto Hilang Terseret Ombak Pantai Balekambang Malang Selatan – Halaman all

    Lagi, Tiga Pelajar Mojokerto Hilang Terseret Ombak Pantai Balekambang Malang Selatan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Empat pelajar asal Mojokerto terseret ombak besar saat mandi laut di Pantai Balekambang di Desa Srigonco Kecamatan Bantur, di Malang Selatan, Rabu, 9 April 2025.

    Dari empat pelajar tersebut, satu berhasil diselematkan dan ditarik ke darat oleh nelayan dibantu tim SAR. Sementara, tiga pelajar lainnya hilang dan dalam proses pencarian.

    Keempat  pelajar tersebut merupakan bersekolah di Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Pacet, Mojokerto. Mereka ke Pantai Balekambang untuk menikmati liburan.

    Saat peristiwa mereka terseret ombak, suasana Pantai Balekambang ramai oleh pengunjung.

    Tiga pelajar yang hilang tenggelam bernama Lutfi Munawar (15), Yasir Arafat Inninawa (15), dan Fahmi Sirilah (15).

    “Keberadaan mereka di Pantai Balekambang untuk melakukan kunjungan wisata bersama empat teman lainnya,” kata Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar kepada wartawan.

    Menurut Bambang, insiden keempat pelajar terseret ombak Pantai Balekambang terjadi Rabu siang pukul 13.00 WIB.

    Polisi kemudian menerima laporan wisatawan tenggelam di Pantai Balekambang. Tim SAR gabungan bersama polisi kemudian diturunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian.

    “Begitu menerima informasi dari masyarakat, Polsek Bantur di bawah jajaran Polres Malang langsung mendatangi lokasi, mengevakuasi korban selamat, dan berkoordinasi dengan unsur terkait untuk upaya pencarian korban yang hilang,” ujarnya.

    Bambang menjelaskan, rombongan pelajar tersebut berjumlah tujuh orang. Mereka tiba di Pantai Balekambang pukul 12.45 WIB.

    Lima pelajar langsung turun berenang di pantai. Sementara yang lainnya tetap di tepi.

    Setelah beberapa menit berenang, tiba-tiba ombak besar datang dan menyapu tiga santri ke tengah laut. Dua korban lainnya Andi Khoirul dan Kayy Yugo berhasil diselamatkan.

    “Dua korban tersebut berhasil diselamatkan oleh wisatawan asing asal Jerman, Helena Lindnet dan pemandu wisata, Rio Canda Hidayat,” terangnya.

    Sampai petang tadi proses pencarian masih berlangsung melibatkan unsur gabungan dari Polsek Bantur, Satpolairud Polres Malang, Koramil 0818/12 Bantur, Pos AL Sendangbiru, LMDH, Perhutani, Tim SAR Balekambang.

    Upaya pencarian juga melibatkan relawan dari nelayan setempat dikerahkan untuk mencari korban tenggelam. “Pencarian dilakukan dengan menyisir dari darat hingga ke laut,” tuturnya.

    “Kami imbau pengunjung agar tidak berenang di zona palung laut dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Keselamatan adalah hal utama,” kata dia,

    Laporan Reporter: Lu’lu’ul Isnainiyah | Sumber: Tribun Mataraman

     

  • Tiga Santri Mojokerto Hilang Terseret Ombak di Pantai Balekambang, Pencarian Masih Berlangsung

    Tiga Santri Mojokerto Hilang Terseret Ombak di Pantai Balekambang, Pencarian Masih Berlangsung

    Malang (bertajatim.com) – Tiga pelajar dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, dilaporkan hilang terseret ombak saat berenang di Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Rabu (9/4/2025). Ketiganya diketahui tengah melakukan kunjungan wisata bersama empat rekannya saat kejadian.

    Ketiga korban yang belum ditemukan masing-masing bernama Lutfi Munawar, Yasir Arafat Inninawa, dan Fahmi Sirilah. Ketiganya masih berusia 15 tahun. Menurut keterangan resmi dari Polres Malang, rombongan tersebut tiba di Pantai Balekambang sekitar pukul 12.45 WIB menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Batu.

    Dari tujuh orang dalam rombongan, enam orang memutuskan berenang di area palung pantai, sementara satu orang menunggu di tepi.

    Beberapa menit setelah berenang, ombak besar tiba-tiba datang dan menyeret tiga dari mereka ke tengah laut. Dua korban lainnya, Andi Khoirul Raffi dan Kayy Yugo, berhasil menyelamatkan diri. Aksi penyelamatan sempat dilakukan secara spontan oleh wisatawan asing asal Jerman, Helena Lindner, dan seorang pemandu wisata, Rio Candra Hidayat (18).

    “Keduanya ikut membantu mengevakuasi korban ke tepi sebelum petugas datang. Keduanya kini dalam kondisi stabil dan telah mendapat perawatan medis di Puskesmas Bantur,” tambah Bambang.

    Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menyampaikan bahwa pihak kepolisian langsung bergerak cepat setelah menerima laporan dari masyarakat.

    “Begitu menerima informasi dari masyarakat, Polsek Bantur di bawah jajaran Polres Malang langsung mendatangi lokasi, mengevakuasi korban selamat, dan berkoordinasi dengan unsur terkait untuk upaya pencarian korban yang hilang,” ujarnya.

    Proses pencarian dilakukan secara intensif dengan melibatkan berbagai unsur, di antaranya Polsek Bantur, Satpolairud Polres Malang, Koramil 0818/12 Bantur, Pos AL Sendangbiru, LMDH, Perhutani, Tim SAR Balekambang, dan relawan dari nelayan setempat.

    “Kami mengerahkan seluruh kekuatan dari unsur terkait untuk pencarian, baik penyisiran dari darat maupun patroli laut. Tim gabungan akan terus melakukan upaya hingga korban ditemukan,” tegas Bambang.

    Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian terhadap ketiga santri masih berlangsung. Polres Malang menyatakan akan terus memberikan perkembangan informasi secara berkala. Bambang juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat berwisata ke pantai selatan.

    “Kami imbau pengunjung agar tidak berenang di zona palung laut dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Keselamatan adalah hal utama,” pungkasnya. [yog/suf]

  • Remaja yang Terseret Ombak di Pantai Karangpakis, Cilacap Ditemukan Meninggal Dunia

    Remaja yang Terseret Ombak di Pantai Karangpakis, Cilacap Ditemukan Meninggal Dunia

    TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Remaja asal Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap yang terseret ombak saat berlibur di Pantai Karangpakis, Cilacap akhirnya ditemukan tim SAR gabungan.

    Wahyumi (12) ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia.

    Komandan tim SAR gabungan Brian Gautama mengungkapkan, jasad korban ditemukan dalam kondisi terapung.

    Jasad korban ditemukan tim rescuer pada pukul 09.45 WIB saat sedang melakukan pencarian di perairan Pantai Karangpakis.

    “Saat melakukan pencarian di perairan Pantai Karangpakis pada pukul 09.45 WIB, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban yang saat itu terapung di perairan.
    Korban saat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya kepada Tribunbanyumas.com

    Usai ditemukan, pada pukul 10.15 WIB jasad korban dievakuasi oleh tim SAR gabungan ke TPI Jetis untuk selanjutnya diserahkan kepada keluarga.

    “Sekira pukul 10.30 WIB korban kita antarkan ke rumah duka dan diserahkan kepada pihak keluarga,” tambah Brian.

    Diungkapkan Brian bahwa dalam operasi SAR tiga hari ini, tim SAR gabungan dibagi menjadi 3 Search Rescue Unit (SRU).

    Dimana SRU 1 melakukan penyisiran di perairan Pantai Karangpakis seluas 4 nautical mail (NM) dengan menggunakan Rubberboat dan 3 perahu Jukung milik potensi SAR.

    Kemudian SRU 2 melakukan penyisiran di tepian pantai Karangpakis dari lokasi kejadian kearah barat sejauh 7 kilometer.

    “Sedangkan SRU 3 melakukan pemantauan melalui udara menggunakan drone UAV-47 CLP disekitar lokasi kejadian,” kata dia.

    Hingga akhirnya pencarian baru membuahkan hasil di hari ketiga pencarian.

    Dengan ditemukannya korban maka operasi SAR pun ditutup.

    Diberitakan sebelumnya bahwa pada Minggu (6/4/2025) lalu sekira pukul 13.00 WIB wisatawan di Pantai Karangpakis, Cilacap dihebohkan dengan insiden tiga remaja terseret ombak saat sedang bermain air.

    Dua remaja atas nama Galih (11) dan Bima (11) berhasil di selamatkan oleh warga.

    Sedangkan Wahyumi (12) tak bisa diselamatkan karena telah tergulung ombak ke tengah laut.

    Diketahui ketiganya terseret ombak saat asyik-asyiknya bermain air di tepian, namun nahasnya tiba-tiba datanglah ombak besar yang kemudian menyeret ketiganya. (pnk)

  • Jasad Pemuda yang Tercebur di Sungai Pemali Brebes Ditemukan Tim SAR Gabungan di Hari Ketiga

    Jasad Pemuda yang Tercebur di Sungai Pemali Brebes Ditemukan Tim SAR Gabungan di Hari Ketiga

    TRIBUNJATENG.COM, BREBES – Di hari ketiga pencarian ini tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan Warsito (48) pemuda yang tercebur di Sungai Pemali, Brebes, Selasa (8/4/2025).

    Warsito ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia pada pagi hari.

    Koordinator Operasi SAR Fajar Wajdi mengatakan, jasad korban ditemukan dalam kondisi mengambang di sungai.

    Mendapati hal itu pihaknya langsung melakukan evakuasi terhadap jasad korban.

    “Kami mendapat laporan dari warga bahwa terdapat jenazah mengambang dipermukaan air. Tim rescuer langsung menuju ke lokasi menggunakan LCR dan mengevakuasi jenazah tersebut,” katanya kepada tribunjateng.com

    Diungkapkan Fajar bahwa jasad korban ditemukan mengambang dengan jarak sekira 8,35 kilometer dari lokasi kejadian.

    Kemudian sekira pukul 08.00 WIB jasad korban berhasil dievakuasi.

    Selanjutnya jasad korban dibawa ke RSUD Brebes untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. 

    “Dengan telah diketemukannya korban, maka operasi SAR pencarian atas nama Warsito ditutup,” tandasnya. 

    Diberitakan sebelumnya bahwa seorang pemuda bernama Warsito (48) asal Limbangan Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes teecebur ke Sungai Pemali pada Minggu (6/4/2025) pagi.

    Diduga Warsito tercebur ke sungai saat sedang mabuk bersama rekannya di bawah jembatan pantura.

    Saat kejadian rekan korban sempat menolong namun gagal hingga akhirnya korban tak bisa diselamatkan dan tenggelam di Sungai Pemali. (pnk)

  • Bapak di Jember Bertukar Nyawa Demi Selamatkan Buah Hati yang Tergulung Ombak

    Bapak di Jember Bertukar Nyawa Demi Selamatkan Buah Hati yang Tergulung Ombak

    Liputan6.com, Jember – Acara liburan yang dilakukan Sundrik Yuliadi (37) bersama keluarganya di akhir masa libur Lebaran tahun ini, berubah menjadi duka. Pria asal Dusun Bulurejo, Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember, itu memboyong keluarganya untuk berlibur di kawasan Pantai Karanganyar yang ada di desa setempat pada Senin (7/4/2025). 

    Nahas, saat salah satu anaknya, RF (12), mandi di pantai, tiba-tiba ombak datang menerjang. Sang anak sempat terseret ombak. Melihat hal itu, secara spontan sebagai seorang ayah, Sundrik langsung berenang untuk menyelamatkan buah hatinya.

    Namun, mereka berada di zona yang berbahaya. RF terseret ombak di wilayah yang masuk kategori ‘rip current’ atau arus rip, yakni arus laut yang kuat dan sempit yang bergerak menjauhi pantai. 

    Terseretnya dua orang itu memicu keramaian pengunjung pantai, yang langsung diketahui oleh tim gabungan yang sedang berpatroli. 

    “Kejadiannya tadi berlangsung sangat cepat. Saat itu, kami relawan dan bersama petugas lainnya sedang berpatroli untuk mengimbau pengunjung agar tidak bermain air. Karena ombak cukup besar,” kata Viky Septian, salah satu unsur tim patroli yang berasal dari Relawan Barat Daya Jember, Selasa (8/4/2025)

    Tim patroli langsung bergerak cepat untuk menyelamatkan kedua korban. Namun, nyawa sang ayah tak terselamatkan. 

    “Untuk anaknya selamat kembali ke pantai. Kami (relawan) hanya diperbantukan untuk memberikan imbauan. Tapi untuk yang menyelamatkan para korban (bapak dan anak), dari tim SAR Nelayan Karang Anyar, dibantu warga sudah berusaha menolong korban untuk menarik ke pinggir pantai,” sambung Viky.

    Sang ayah, Sundrik Yuliadi berhasil diselamatkan dengan ditarik ke bibir pantai. Namun, saat itu kondisinya sudah tak sadarkan diri. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Cakru, Kecamatan Kencong, untuk mendapatkan pertolongan medis. 

    “Namun dari pemeriksaan medis, korban si bapak dinyatakan meninggal,” ungkap Viky. 

     

  • 2 Hari Hilang, Pria Asal Magelang Ditemukan di Lereng Merapi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 April 2025

    2 Hari Hilang, Pria Asal Magelang Ditemukan di Lereng Merapi Regional 7 April 2025

    2 Hari Hilang, Pria Asal Magelang Ditemukan di Lereng Merapi
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Setelah dinyatakan hilang selama dua hari, seorang pria asal Kecamatan Dukun, Kabupaten
    Magelang
    , akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat di kawasan hutan Kabupaten Boyolali, pada Senin (7/4/2025).
    Korban diketahui bernama Riyan Bumantoro (34), warga Desa Sengi, Kecamatan Dukun.
    Ia dilaporkan meninggalkan rumah pada Jumat (4/4/2025) pukul 05.30 WIB, dan ditemukan di hutan Stabelan, yang berada di lereng Gunung Merapi.
    “Survivor (Riyan) ditemukan sekitar 10 kilometer dari rumahnya. Dia berada di perengan (tebing),” ujar Basuki, Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur saat dihubungi Kompas.com, Senin.
    Basuki menjelaskan bahwa Riyan meninggalkan rumah tanpa memberi tahu pihak keluarga. Siang harinya, sempat ada warga yang melihatnya berada di sebuah sungai.
    “Dia ini pendiam. Keterangan dari keluarga bahwa ada gangguan mental,” ungkapnya.
    Keluarga kemudian melaporkan hilangnya Riyan ke Polsek Dukun pada Sabtu (5/4/2025). Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur turut diterjunkan untuk membantu pencarian mulai Minggu pagi (6/4/2025).
    Tim SAR sempat menyusuri beberapa lokasi seperti Sungai Babadan dan Sungai Tlingsing, namun belum berhasil menemukan jejak korban karena luas dan sulitnya medan pencarian.
    “Survivor ditemukan dalam kondisi selamat, tapi lemas karena tidak makan sejak Jumat dan hanya minum air sungai dan makan makanan yang dia temui di jalan,” tutup Basuki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • JRP Insurance Hadir Berikan Perlindungan di Destinasi Wisata

    JRP Insurance Hadir Berikan Perlindungan di Destinasi Wisata

    Bisnis.com, YOGYAKARTA – Mendukung kelancaran dan keamanan mudik Lebaran 2025, PT Jasaraharja Putera atau JRP Insurance tahun ini kembali menghadirkan asuransi perlindungan di tempat wisata dengan menjalin kerja sama bersama 616 destinasi wisata di Indonesia.

    Direktur Utama JRP Insurance, Abdul Haris menegaskan bahwa JRP Insurance terus berkomitmen untuk memberikan perlindungan yang komprehensif dan menyeluruh dalam rangka kenyamanan mudik dan libur Lebaran.

    “Melalui kerja sama dengan berbagai pengelola tempat wisata, JRP Insurance menghadirkan JRP-Aman (Asuransi Mudik Lebaran), yang memberikan asuransi public liability guna melindungi pengunjung dari risiko kecelakaan di area wisata,” kata Abdul Haris kepada Bisnis, dikutip Kamis (3/3/2025).

    Contoh komitmen JRP Insurance dalam memberikan perlindungan asuransi pada wisawatan adalah pada peristiwa kecelakaan laut yang terjadi di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta pada Jumat 4 April 2025.

    Abdul Haris menjelaskan, PT Jasaraharja Putera berkomitmen untuk memberikan santunan asuransi kepada ahli waris korban kecelakaan laut tersebut. Kejadian tragis tersebut melibatkan tiga wisatawan yang terseret ombak saat bermain di area rip current sekitar pukul 10.00 WIB. 

    Ketiga wisatawan yang menjadi korban, yakni Abdul Ansori Erare (19), Alloisius Juniar Jati Harjanto (22) dan Andreas Julian Pranata Putra (18). Setidaknya sampai berita ini ditulis, telah dikonfirmasi bahwa dua korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat sementara satu korban atas nama Andreas Julian Pranata Putra masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.

    Sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat, lanjut Abdul Haris, PT Jasaraharja Putera menyerahkan santunan asuransi kepada para korban. Sesuai ketentuan, korban luka-luka mendapatkan santunan maksimal Rp7 juta untuk biaya perawatan dan apabila terjadi korban meninggal dunia santunan sebesar Rp25 juta akan diberikan kepada ahli waris. 

    “Kami turut prihatin atas musibah yang terjadi di Pantai Parangtritis. Santunan ini merupakan wujud nyata komitmen Jasaraharja Putera dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban para korban dan keluarga,” ungkapnya. 

    Sementara itu, Branch Manager PT Jasaraharja Putera Yogyakarta, Wahyu Ariwigati, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk mempercepat proses administrasi penyerahan santunan.

    “Kami berupaya memastikan proses ini berjalan cepat dan lancar, sebagai bentuk tanggung jawab kami dalam melindungi para wisatawan,” ujarnya. 

    Sebagai informasi, perlindungan asuransi public liability di tempat wisata yang disediakan JRP Insurance ini kencakup perlindungan meninggal dunia akibat kecelakaan, cacat tetap akibat kecelakaan, serta biaya perawatan yang terjadi di lokasi wisata.

    Beberapa tempat wisata yang telah bekerja sama dengan JRP Insurance antara lain Taman Wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Safari Indonesia Group, Kebun Raya Bogor, Jawa Timur Park dan berbagai tempat wisata lainnya.