Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Seorang Warga di Subang Tertimbun Longsor, Sempat Kirim Video Lalu Tak Bisa Dihubungi 

    Seorang Warga di Subang Tertimbun Longsor, Sempat Kirim Video Lalu Tak Bisa Dihubungi 

    JABAR EKSPRES – Proses pencarian terhadap seorang warga bernama Rafik (55), yang menjadi korban longsor hingga tertimbun material tanah masih dilakulan oleh Tim SAR Gabungan.

    Diketahui, musibah bencana longsor tersebut, terjadi di wilayah Kampung Babakan Randu, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Sabtu, 12 April 2025 kemarin.

    Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Mochamad Adip mengatakan, operasi pencarian terhadap korban masih diupayakan secara maksimal.

    “Petugas Siaga Kantor SAR Bandung menerima informasi kejadian bencana longsor di Kabupaten Subang, yang menyebabkan satu orang tertimbun material longsor dan hingga saat ini belum ditemukan,” katanya kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Minggu (13/4).

    BACA JUGA:Bupati Ciamis Prioritaskan Relokasi 7 Rumah Terdampak Longsor di Panawangan

    Menerima informasi tersebut, ujar Adip, Kantor SAR Bandung langsung melakukan koordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang.

    “Selanjutnya memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian untuk melaksanakan pencarian,” ujarnya.

    Berdasarkan laporan yang diterima Kantor SAR Bandung, longsor diakibatkan oleh curah hujan dengan intensitas yang tinggi. Selain itu, kontur tanah yang labil dinilai menjadi faktor pemicu terjadinya longsoran.

    “Akibatnya terjadi dua kali longsor. Menurut informasi dari warga, saat kejadian korban tengah berada di pesawahan memperbaiki saluran air,” beber Adip.

    BACA JUGA:Ancaman Longsor Susulan Mengintai, Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cimahi Diminta Mengungsi

    Dia melanjutkan, kronologi dugaan korban tertimbun material tanah itu, ketika terjadi longsoran pertama Rafik sempat mengirimkan video di grup media sosial aplikasi WhatsApp.

    Akan tetapi, Adip memaparkan, saat longsor susulan yang terjadi pada pukul 15.00 WIB, dengan tinggi longsor sekira 250 meter dan lebar 40 meter, korban tak lagi dapat dihubungi.

    “Diduga korban atas nama Rafik (55) tertimbun material longsor saat longsor susulan (peristiwa kedua),” paparnya.

    Adip menerangkan, sekira pukul 17.24 WIB Tim Rescue Kantor SAR Bandung tiba di lokasi kejadian dan langsung melaksanakan koordinasi dengan unsur SAR di lapangan.

    “Selanjutnya Tim melaksanakan assessment menggunakan drone di sekitar lokasi kejadian,” terangnya.

    “Hingga pukul 17.35 WIB hasil pencarian masih nihil, berdasarkan pertimbangan teknik di lapangan, pencarian dihentikan sementara dan kembali dilanjutkan hari ini (masih berlangsung), pungkas Adip. (Bas)

  • Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, 1 Masih Hilang

    Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, 1 Masih Hilang

    Bantul, Beritasatu.com – Dua wisatawan asal Banjarnegara terseret arus laut saat berlibur di Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul, pada Sabtu (12/4/2025). Satu korban berhasil diselamatkan, sementara satu wisatawan lainnya hingga Minggu (13/4/2025) siang masih hilang di Pantai Parangtritis dan dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.

    Korban selamat diketahui berinisial RA (17), warga Wanayasa, Banjarnegara. Sedangkan korban yang belum ditemukan adalah PJ (35), warga Kalibening, Banjarnegara.

    Menurut Kasubdit Fasharkan Ditpolairud Polda DIY AKBP Boni, insiden wisatawan hilang di Pantai Parangtritis ini bermula saat rombongan wisatawan dari Banjarnegara tiba di Pantai Parangtritis sekitar pukul 11.30 WIB menggunakan satu unit bus. Sekitar pukul 12.00 WIB, beberapa dari mereka mulai bermain air di kawasan pantai.

    “Sekitar pukul 12.00 WIB, mereka mulai bermain di pantai, meski telah diingatkan beberapa kali oleh petugas agar tidak terlalu ke tengah,” kata AKBP Boni, Minggu (13/4/25).

    Tim SAR gabungan dari Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah III dan Ditpolairud Polda DIY langsung melakukan evakuasi. RA berhasil diselamatkan dan dibawa ke lokasi aman, tetapi PJ masih belum ditemukan.

    Pencarian terhadap korban yang hilang terus dilakukan hingga berita ini diturunkan. Tim SAR gabungan, termasuk personel ditpolairud dan relawan pantai, dikerahkan menyisir area sekitar lokasi kejadian.

    Petugas juga telah memintai keterangan dari beberapa saksi di lokasi untuk memperkuat data pencarian.

    Menyusul kejadian wisatawan hilang di Pantai Parangtritis, pihak berwenang kembali mengimbau wisatawan agar selalu mematuhi arahan petugas pantai, terutama saat kondisi ombak tinggi dan arus laut sedang kuat, guna mencegah kecelakaan serupa.

  • Remaja Tewas Terseret Arus Kali Pesanggrahan Jakarta, Kaki Tersangkut Ranting Pohon Saat Ditemukan – Halaman all

    Remaja Tewas Terseret Arus Kali Pesanggrahan Jakarta, Kaki Tersangkut Ranting Pohon Saat Ditemukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nasib sial menimpa seorang remaja berinisial MRF (15) di Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Ia tewas setelah terbawa arus dan tenggelam di aliran Kali Pesanggrahan.

    Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, Muhammad Yohan mengatakan saat itu, korban bersama teman-temannya hendak mencari burung di area dekat kali pada Kamis (10/4/2025) sore.

    “Setelah azan ashar korban bersama saksi melakukan kegiatan menjebak burung. Saat itu korban melihat orang lain sedang berenang di kali tersebut,” kata Yohan dalam keterangannya, Minggu (13/4/2025).

    Karena hal itu, korban ikut berenang di aliran kali tersebut tepatnya di dekat pintu air.

    “Tiba-tiba korban terbawa arus yang cukup deras, selanjutnya rekan korban berusaha untuk melakukan pertolongan namun tidak tertolong,” ucapnya.

    Setelah mendapat laporan, kata Yohan, tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap korban yang terbawa arus tersebut.

    Namun, pencarian pada hari pertama nihil.

    Selanjutnya, proses pencarian korban dilanjutkan pada Jumat (11/4/2025) dengan menggunakan empat kapal.

    Korban, akhirnya ditemukan pada pada sore hari.

    “Pukul 14.21 korban sudah ditemukan di radius 500 meter dari titik lokasi kejadian di bawah jembatan dengan posisi korban kaki dan punggung tersangkut di ranting pohon,” ucapnya.

    Jasad korban pun dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo bersama pihak keluarga untuk proses lebih lanjut.

    “Pada pukul 16.00 WIB pencarian korban membahayakan manusia dinyatakan selesai atau tutup,” ungkapnya.

  • Tragedi Laut Pacitan: Ombak Besar dan Rip Current Renggut 6 Korban dalam Sepekan

    Tragedi Laut Pacitan: Ombak Besar dan Rip Current Renggut 6 Korban dalam Sepekan

    Pacitan (beritajatim.com) – Dalam sepekan terakhir, perairan selatan Pacitan menelan enam korban jiwa dalam insiden kecelakaan laut yang terjadi di sejumlah lokasi. Deretan kejadian tragis ini menjadi pengingat keras akan bahaya rip current dan ombak besar di kawasan pesisir selatan Jawa.

    Peristiwa pertama terjadi pada Sabtu, 5 April 2025. Tiga wisatawan asal Ponorogo tenggelam saat berenang di muara Sungai Kedung Gombang, Dusun Soge, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo Pacitan. Ketiganya ,Agus Widodo (33), Ahmad Fahrudin (26), dan Zainal Mutaqin (22).

    Wisatawan Ngrayun Kabupaten Ponorogo diketahui nekat berenang tanpa sepengetahuan rombongan sekitar pukul 13.30 WIB. Tim gabungan yang terdiri dari petugas keamanan, relawan, dan warga setempat berhasil menemukan mereka dalam kondisi tidak bernyawa.

    Sepekan kemudian, Sabtu, 12 April 2025, musibah kembali terjadi di Pantai Klayar, Desa Sendang, Kecamatan Donorojo. Tiga remaja terseret ombak saat bermain air. Dua di antaranya Ahmad Yudhianto (18) dan Irvan Arrosyidin (16), warga Boyolali, Jawa Tengah meninggal dunia, sementara satu korban berhasil selamat.

    Masih di hari yang sama, pada malam harinya, seorang pemancing bernama Suraji, warga Dusun Watuadeg, Desa Karangnongko, Kecamatan Kebonagung, dilaporkan hilang diduga tersapu ombak besar saat memancing di atas karang. Hingga kini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian intensif di sekitar lokasi kejadian.

    Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, mengingatkan masyarakat akan karakteristik Pantai Selatan yang memiliki ombak tinggi dan fenomena arus balik atau rip current yang sangat berbahaya.

    “Rip current ini adalah arus balik dari pantai menuju laut dengan kecepatan tinggi. Berbeda dari ombak yang menggulung ke pantai, arus ini justru terlihat datar, berbuih, dan berwarna lebih gelap. Sangat berbahaya karena bisa menyeret korban dalam hitungan detik,” jelas Erwin.

    Ia juga menegaskan bahwa larangan berenang telah dipasang di sejumlah titik pantai rawan, dan peringatan terus disampaikan melalui berbagai saluran. “Kami imbau wisatawan tidak mengabaikan rambu dan larangan yang ada. Musibah bisa terjadi kapan saja jika tidak berhati-hati,” tandasnya.

    Dengan cuaca yang masih berpotensi ekstrem, BPBD Pacitan mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada, tidak hanya terhadap ombak besar, tetapi juga terhadap arus bawah laut yang tidak tampak namun sangat mematikan. [tri/suf]

  • Pemancing Hilang di Pantai Ngambur Pacitan, Diduga Terseret Ombak Saat Malam Hari

    Pemancing Hilang di Pantai Ngambur Pacitan, Diduga Terseret Ombak Saat Malam Hari

    Pacitan (beritajatim.com)– Seorang warga asal Dusun Watuwadek, Desa Karangnongko, Kecamatan Kebonagung, Pacitan dilaporkan hilang saat memancing di Pantai Ngambur, Desa Plumbungan,  Sabtu malam (12/4/2025).

    Korban diketahui bernama Suraji, diduga terseret ombak sekitar pukul 21.30 WIB saat memancing bersama dua rekannya.

    Kapolsek Kebonagung, Iptu Haming Agus Purnama saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan warga hilang tersebut.

    “Korban awalnya memancing bersama dua orang temannya. Saat dipanggil oleh rekan-rekannya, korban tidak merespon. Setelah dilakukan pencarian di sekitar lokasi, korban tidak ditemukan. Dugaan sementara korban terseret ombak,” terangnya, Minggu pagi (13/4/2025).

    Setelah mendapat laporan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pemerintah desa, kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan.

    Saat ini, tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, Polsek Kebonagung, TNI, pemerintah desa, serta relawan, tengah melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian.

    “Tim SAR gabungan telah dikerahkan sejak malam, dan hingga pagi ini masih melakukan penyisiran di sekitar Pantai Ngambur. Kami juga mengimbau warga sekitar untuk waspada dan tidak memancing terlalu dekat dengan bibir pantai, terutama saat malam hari,” pungkas Kapolsek. [tri/suf]

  • Detik-detik Evakuasi 11 Pendulang Emas Tewas Akibat Serangan KKB

    Detik-detik Evakuasi 11 Pendulang Emas Tewas Akibat Serangan KKB

    Jayapura, Beritasatu.com – Proses evakuasi 11 pendulang emas yang tewas karena kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua akhirnya rampung. Tim gabungan TNI-Polri mengevakuasi jenazah para korban dari lima lokasi berbeda di dua kabupaten, yakni Yahukimo dan Pegunungan Bintang.

    Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin mengungkapkan, proses evakuasi berlangsung dalam kondisi medan yang sangat sulit dan penuh risiko. Lokasi tambang emas yang menjadi tempat pembantaian ini berada di area terpencil, dengan akses yang hanya bisa ditempuh lewat jalur udara dan sungai.

    “Dua jenazah terakhir berhasil dievakuasi dari Tanjung Pomali dan sudah berada di RSUD Dekai. Untuk korban dari Kawe, Pegunungan Bintang, telah dipindahkan ke Tanah Merah, Boven Digoel,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Sabtu (12/4/2025).

    Evakuasi 11 pendulang emas yang tewas dibantai KKB di Yahukimo Papua Pegunungan menjadi sorotan karena kondisi korban yang mengenaskan. Selain itu, ancaman cuaca ekstrem dan potensi serangan lanjutan dari KKB di sekitar lokasi tambang ilegal.

    Tim SAR gabungan dan aparat keamanan harus bergerak cepat di tengah keterbatasan logistik dan waktu. Saat ini, RSUD Dekai menjadi pusat identifikasi para jenazah. Dari 11 korban, baru dua yang teridentifikasi, sedangkan sisanya masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut.

    Patrige menegaskan, meski korban telah dievakuasi, operasi kemanusiaan di wilayah tersebut belum dihentikan. Aparat keamanan masih berjaga dan melakukan pencarian, antisipasi kemungkinan adanya korban lain yang belum ditemukan.

    “Evakuasi berjalan lancar berkat kerja sama seluruh unsur, meski medan berat dan ancaman di lapangan sangat tinggi,” pungkasnya terkait evakuasi 11 pendulang emas yang tewas dibantai KKB di Yahukimo Papua Pegunungan.

  • Hilang Sehari, Pelajar SMP Ditemukan Tewas Tenggelam di Kali Pesanggrahan

    Hilang Sehari, Pelajar SMP Ditemukan Tewas Tenggelam di Kali Pesanggrahan

    JAKARTA – Muhammad Rizky Fadilah (15), seorang pelajar yang hilang tenggelam di aliran Kali Pesanggrahan, Jalan Adhi Karya, RT 03/05, Pintu Air Lama, Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, akhirnya berhasil ditemukan pada Jumat, 11 April.

    Namun nahas, korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa. Saat hilang tenggelam, korban masih mengenakan celana panjang sekolah SMP warna biru.

    Korban berhasilkan ditemukan oleh tim SAR sekitar pukul 14.21 WIB.

    “Korban ditemukan dengan radius 500 meter dari titik lokasi kejadian di bawah jembatan. Korban ditemukan dengan posisi kaki dan punggung tersangkut di ranting pohon,” kata Kepala Pusdatin BPBD Jakarta, Mohamad Yohan saat dikonfirmasi, Jumat, 11 April.

    Selanjutnya jenazah korban dievakuasi pukul 14.58 WIB dan dibawa ke RSCM Jakarta Pusat menggunakan mobil ambulan.

    “Pencarian dilakukan menggunakan 4 perahu. Proses pencarian secara visual darat dan air dan menyusuri aliran kali Pesanggrahan,” ujarnya.

    Sebelumnya, suasana sore yang tenang di kawasan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mendadak berubah menjadi kepanikan dan duka.

    Seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun, berinisial R, dilaporkan hanyut terbawa arus deras Kali Pesanggrahan pada Kamis, 10 April, sekitar pukul 15.30 WIB.

    Menurut keterangan saksi, dua rekan korban, Devid (14) dan Yusuf (15), awalnya mereka sedang bermain bersama di tepi kali.

    Ketiganya tengah membuat jebakan burung, sebuah permainan sederhana yang biasa dilakukan anak-anak di lingkungan mereka.

    Namun, suasana bermain itu berubah ketika R melihat seseorang berenang di sungai.

    Tergerak oleh rasa penasaran dan semangat bermain, R memutuskan untuk ikut berenang di kali tersebut.

  • Kabar Duka dari Jatim, 3 Santri Ditemukan Tewas di Pantai Balekambang Malang

    Kabar Duka dari Jatim, 3 Santri Ditemukan Tewas di Pantai Balekambang Malang

    Pada saat yang bersamaan, ketiga SRU darat bergerak melakukan penyisiran dan pengamatan di sepanjang pesisir pantai Wonogoro, pantai Sugu, dan pantai Baruna.

    “Untuk mengoptimalkan pencarian, tim SAR gabungan berupaya dengan menyebar luaskan informasi kejadian yang dialami ketiga korban ini kepada nelayan sekitar,” ucap Nanang.

    “Hal ini dimaksudkan jika ada diantara mereka yang menemukan korban, maka diharapkan untuk menginformasikannya kepada tim SAR,” pungkas Nanang.

    Proses pencarian hingga evakuasi ketiga korban ini berhasil berkat kerja sama yang baik antara sejumlah pihak, di antaranya tim Unit Siaga SAR Malang Raya, Satpolairud Sendnag Biru, Pos TNI AL Sendang Biru, PSR, BPBD kabupaten Malang, BPBD Provinsi Jatim, RAPI.

    TAGANA, Pengelola Pantai, Polsek Bantur, Koramil Bantur, SAR MTA, SIR, SAR 87, Bela Negara, SAR Kanjuruhan, PMI, MSR, KSB, Rescue Bululawang, KTB, SAR Mahameru, Lintamal, nelayan sekitar dan sejumlah potensi SAR lainnya.

  • Bocah di Kebon Jeruk Jakarta Barat Tenggelam Saat Berenang, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian – Halaman all

    Bocah di Kebon Jeruk Jakarta Barat Tenggelam Saat Berenang, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bocah laki-laki berusia 14 tahun berinisial R dilaporkan hilang saat berenang di aliran sungai di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan jika peristiwa ini terjadi sejak kemarin, Kamis (10/4/2025) sekira pukul 16.20 WIB.

    Dia menyebut jika informasi tersebut dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Jumat (11/4/2025), pukul 05.25 WIB.

    Kejadian ini bermula saat mereka ingin mencari burung.

    Namun, kelompok bocah ini memutuskan untuk berenang di sungai, yang berujung nahas.

    “Kejadian berawal dari saudara Y mencari burung bersama saudara R, kemudian korban mengajak Y berenang, lalu mereka berdua berenang di sungai,” kata Ade Ary.

    “Namun saudara R tidak bisa berenang, kemudian beberapa menit kemudian korban tiba-tiba berada di tengah sungai terbawa arus sungai dan tenggelam,” imbuhnya.

    Melihat kejadian tersebut, teman korban pun segera melaporkan kepada warga sekitar.

    Pihak kepolisian dari Polsek Kebon Jeruk bersama tim SAR dan BPBD, yang menerima laporan pun langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pencarian.

    “Hingga laporan ini dibuat, korban belum berhasil ditemukan. Pencarian masih terus dilakukan oleh BPBD/Tim SAR Jakarta Barat,” kata Ade Ary.

     

  • Sehari Dicari Tim SAR, Remaja yang Tenggelam di Kali Pesanggrahan Jakbar Ditemukan Tak Bernyawa

    Sehari Dicari Tim SAR, Remaja yang Tenggelam di Kali Pesanggrahan Jakbar Ditemukan Tak Bernyawa

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK – Muhammad Rizky (15) yang tenggelam di aliran Kali Pesanggrahan, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat akhirnya ditemukan setelah satu hari tim SAR lakukan pencarian.

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

    “Awal pencarian dilakukan sejak Kamis 10 April pukul 15.20 WIB dan korban ditemukan Jumat sore,” kata Yohan kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).

    Diketahui, Rizky tenggelam di aliran Kali Pesanggraham pada Kamis sore. Saat kejadian, arus kali memang lumayan deras mengingat tengah hujan di bagian hulu.

    Saat itu, awalnya korban bersama dua rekannya bernama Yusuf dan Devid tengah menjebak burung di kali tersebut.

    “Namun korban melihat orang lain sedang berenang. Lalu korban ikut berenang namun terbawa arus yang cukup deras dari pintu air,” kata Yohan.

    Saat itu, rekan korban berusaha menolong namun tak berhasil.

    “Dan rekan korban berusaha melakukan pertolongan namun tidak tertolong,” kata dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya