Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Angkot Nahas di Kecelakaan Maut Kalijambe Purworejo Bawa Rombongan Takziah Guru PAUD – Halaman all

    Angkot Nahas di Kecelakaan Maut Kalijambe Purworejo Bawa Rombongan Takziah Guru PAUD – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO – Angkot nahas yang mengalami tabrakan maut dengan truk tronton pengangkut pasir di jalan turunan tajam Kalijambe, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, sedang membawa rombongan guru PAUD, Rabu siang, 7 Mei 2025.

    Mereka yang sedang dalam perjalanan takziah ke kediaman KH Barzakki di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang.

    Angkot tersebut diperkirakan mengangkut belasan penumpang. Kecelakaan ini menyebabkan 11 orang tewas dan 6 luka. 

    Kapolres Purworejo AKBP Andry Agustiano siang ini kepada wartawan di lokasi kejadian mengatakan, para korban tewas mencapai 11 orang.

    Sementara itu, 4 orang lainnya mengalami luka berat, 1 orang (sopir truk pasir) luka dan 1 orang luka warga pemilik rumah yang kediamannya ikut hancur diseruduk truk.

    Para korban tewas dan luka sudah dibawa ke RSUD Purworejo. “Para korban umumnya terjepit bodi angkot,” ujar Basuki dari Basarnas Siaga Borobudur.

    Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB dan posisi angkot dalam perjalanan dari Mendut Magelang, menuju Purworejo.

    Lokasi kejadian berada di perbatasan antara Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Magelang serta dikenal sebagai jalur maut.

    LAKA MAUT KALIJAMBE – Kondisi truk tronton pengangkut pasir terguling pasca tabrakan dengan sebuah angkot pengangkut guru PAUD di Kalijambe, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 7 Mei 2025. Korban tewas kecelakaan ini bertambah menjadi 11 orang dan 6 luka-luka. (Kolase Tribunnews)

     Di lokasi kejadian angkot dihajar truk tronton jenis dump truck yang sarat muatan pasir. Kerasnya tabrakan membuat badan angkot remuk tak berbentuk. 

    Sementara, truk terhenti dalam posisi terguling ke kiri. Selain menghajar angkot, truk pasir tersebut juga menghajar sebuah bangunan warga yang digunakan untuk usaha kayu.

    Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi. Petugas juga sudah mengamankan sopir truk.

    Basuki mengatakan, petugas Basarnas mengerahan crane untuk mengevakuasi truk yang terguling di pekarangan warga.

    Di lokasi kejadian tim SAR gabungan mengerahkan sejumlah kendaraan jenis jip Toyota Hardtop untuk menarik truk yang terguling. Namun sampai pukul 13.31 WIB ini upaya membalikkan posisi truk yang terguling belum berhasil karena beratnya bobot truk berikut muatannya.

    Lalu lintas di jalur Purworejo-Magelang ini sempat dibuka-tutup sementara selama proses evakuasi para korban.

     

     

     

     

     

     

     

  • Pencarian ABK Kapal Feri KMP Muchlisa yang Tenggelam di Penajam Dilanjutkan Besok
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Mei 2025

    Pencarian ABK Kapal Feri KMP Muchlisa yang Tenggelam di Penajam Dilanjutkan Besok Regional 6 Mei 2025

    Pencarian ABK Kapal Feri KMP Muchlisa yang Tenggelam di Penajam Dilanjutkan Besok
    Tim Redaksi
    PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.com –
    Kapal feri KMP Muchlisa milik PT Sadena Mitra Bahari tenggelam di perairan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (5/5/2025) sore.
    Kapal tersebut tenggelam sekitar pukul 15.10 Wita, hanya satu kilometer dari Pelabuhan Penajam, setelah mengalami kebocoran dan kerusakan mesin.
    Hingga Selasa (6/5/2025) malam, satu korban bernama Ilham (25) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu orang lainnya masih dinyatakan hilang.
    Tim SAR gabungan telah menghentikan sementara operasi pencarian pada pukul 18.00 Wita dan akan melanjutkannya pada Rabu (7/5/2025) pagi.
    “Tim SAR gabungan, baik tim penyelam, ROV, maupun pencari di permukaan, menghentikan pencarian pukul 18.00. Hasil hari ini, satu korban atas nama Ilham ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Satu orang lainnya masih belum ditemukan,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Balikpapan, Endrow Sasmita, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa malam.
    Pencarian dilakukan melalui tiga regu utama.
    Regu pertama menyisir permukaan laut dengan membagi area pencarian ke dalam tiga sektor.
    Regu kedua fokus pada pencarian bawah air menggunakan 15 penyelam serta alat bantu ROV untuk memetakan bangkai kapal.
    Sementara regu ketiga menggunakan drone thermal untuk memperluas jangkauan pemantauan dari udara.
    Ilham ditemukan pada pukul 13.55 Wita di area dek kamar ekonomi kapal. Jenazahnya langsung dievakuasi ke Posko SAR Gabungan di Pelabuhan Semayang dan kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara Balikpapan untuk penanganan lebih lanjut.
    Endrow menambahkan, pencarian akan dilanjutkan pada Rabu pukul 07.00 Wita, dengan fokus tetap pada penyelaman dan penyisiran permukaan air. Tim SAR menyatakan operasi akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Saran dari Pakar Klimatologi Menghadapi Musim Kemarau 2025

    Saran dari Pakar Klimatologi Menghadapi Musim Kemarau 2025

    Liputan6.com, Yogyakarta – Musim kemarau tahun ini diprediksi akan datang lebih cepat pada bulan April dan Mei, sedangkan puncak kemarau terjadi dari Juni hingga Juli. Perbedaan durasi musim kemarau tahun ini Pakar Klimatologi dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Emilya Nurjani, mengatakan karena adanya angin musim yang kerap diketahui sebagai muson atau monsoon yang menjadi penentu musim di Indonesia adalah muson Asia atau Muson Timur dan Muson Barat atau Muson Australia.

    Emilya menjelaskan, muson Asia menjadi penentu akan datangnya penghujan, sedangkan muson Australia menjadi penentu masuknya musim kemarau. Namun begitu, kedatangan masing-masing muson ini di setiap wilayah tidak terjadi dalam waktu bersamaan.

    “Kadang-kadang tidak selalu bersamaan. Biasanya jika datang kita bisa mulai menentukan Kapan musim itu mulainya musim hujan maupun musim kemarau,” jelasnya.

    Emilya mengatakan fenomena iklim lain yang dapat memengaruhi musim di Indonesia, seperti el Nino dan la Nina, Indian Ocean Dipole (IOD) siklon tropis, osilasi, dan The Quasi-biennial Oscillation (QBO). Menurutnya tahun ini, kemungkinan besar tidak ada pengaruh fenomena-fenomena itu terhadap hujan yang turun di Indonesia.

    Soal kedatangan musim kemarau 2025, Emilya menyebutkan durasinya dapat beragam, bahkan ada yang mencapai 24 dasarian atau 8 bulan. Emilya memperkirakan, sebenarnya durasi kemarau tahun ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya, sehinggga para petani dapat lebih matang menyiapkan dalam memilih tanaman-tanaman yang akan mereka tanam nanti.

    Ia menyarankan agar masyarakat di daerah-daerah dengan waktu kemarau panjang tersebut dapat menyesuaikan jenis-jenis tanaman pertanian yang akan ditanam. Seperti memilih tanaman yang kebutuhan airnya lebih sedikit, dan masa tanamannya lebih pendek. Lalu, para petani dapat melakukan pengelolaan pola buka pintu waduk jika ada irigasi atau pengairan.

    “Untuk kebutuhan air, kolam retensi pun bisa menjadi opsi, meskipun memang kolam ini pengisiannya dilakukan saat musim penghujan,” ujarnya.

    Lalu, untuk sumber daya air, ia menyarankan adanya rainwater harvesting, dikarenakan minggu-minggu terakhir ini masih ada turun hujan. Sehingga nanti saat musim kemarau datang, hal tersebut bisa digunakan untuk cadangan air.

     

    Penyebab Tim SAR Gabungan Kesulitan Evakuasi 8 Pekerja Terjebak di Lubang Tambang Emas di Banyumas

  • Pendaki Asal Bogor Hilang di Gunung Binaya Maluku, Jejak Ditemukan di Hari Ke-9
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Mei 2025

    Pendaki Asal Bogor Hilang di Gunung Binaya Maluku, Jejak Ditemukan di Hari Ke-9 Regional 4 Mei 2025

    Pendaki Asal Bogor Hilang di Gunung Binaya Maluku, Jejak Ditemukan di Hari Ke-9
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Operasi pencarian terhadap Firdaus Ahmad Fauji (27), seorang pendaki asal Bogor, Jawa Barat, yang hilang di kawasan
    Gunung Binaya
    , Pulau Seram, Maluku, mulai mendapat titik terang.
    Menurut Kapolsek Tehoru, Iptu Affan Slamet, dalam operasi pencarian hari kesembilan,
    tim SAR
    gabungan menemukan jejak yang ditinggalkan Firdaus di sekitar Kali Yala, tak jauh dari Pos 3 Aimoto.
    “Informasi terakhir, tim yang menyisir Kali Yala menemukan jejak sepatu di bawah Pos 3 Aimoto dekat Kali Yala,” kata Affan kepada
    Kompas.com,
    Minggu (4/5/2025).
    Tim menduga bahwa jejak bekas tanda sepatu yang ditinggalkan di lokasi itu merupakan milik korban.
    Menurut Affan, sebelumnya pada pencarian hari ketujuh, tim SAR gabungan juga menemukan jejak yang ditinggalkan korban di sekitar Kali Yahe.
    “Saat pencarian hari ketujuh, tim SAR juga menemukan puntung rokok Dunhil di dekat Kali Yele. Dari keterangan teman-temannya, korban mengisap rokok tersebut,” ujarnya.
    Tercatat, operasi
    pencarian korban
    telah memasuki hari kesembilan, namun korban belum juga ditemukan, Minggu (4/5/2025).
    “Sampai hari pencarian terhadap korban masih dilakukan, korban belum ditemukan,” katanya.
    Polsek Tehoru sendiri ikut mengerahkan tiga anggotanya bergabung dengan tim SAR gabungan dalam misi pencarian korban.
    Ia mengungkapkan, upaya pencarian korban terus dilakukan tim SAR gabungan dengan menyisir semua jalur pendakian.
    Dalam operasi pencarian tersebut, tim dari Basarnas Ambon juga ikut mengerahkan satu unit drone canggih untuk memantau dari udara.
    Selain itu, para tetua adat juga telah melakukan acara ritual adat di lokasi korban hilang.
    “Namun korban belum juga ditemukan hingga saat ini,” katanya.
    Adapun tim SAR gabungan yang dikerahkan dalam operasi pencarian korban terdiri dari 6 anggota Basarnas Ambon, 22 petugas Balai Taman Nasional Manusela, dan 3 personel Polsek Tehoru.
    Selain itu, ada juga 17 orang anggota komunitas pecinta alam dan lingkungan, seorang petugas medis, dan 18 warga.
    Sebelumnya diberitakan, seorang pendaki asal Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat, bernama Firdaus Ahmad Fauji, dinyatakan hilang di kawasan Gunung Binaya di Pulau Seram, Maluku, pada Sabtu (26/4/2025).
    Firdaus dilaporkan hilang setelah terpisah dari rombongannya saat mereka berada di kawasan hutan Nasapeha, kawasan Gunung Binaya.
    Ada pun saat terpisah dari rombongannya, korban hanya membawa tiga botol air dan tiga buah senter kepala tanpa membawa perbekalan makanan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Remaja Ditemukan Selamat Usai Tersesat Lari di Bukit Pemancar Cilegon

    3 Remaja Ditemukan Selamat Usai Tersesat Lari di Bukit Pemancar Cilegon

    Cilegon

    Tiga remaja tersesat saat lari di bukti Pemancar, Cilegon. Ketiganya baru berhasil dievakuasi 6 jam kemudian.

    Ketiga remaja itu yakni Ridhwan Aqil (18), Ichsan Putra (18), dan Azhar Mauludin (18). Ketiganya berolahraga dengan rute bukti Pemancar ke Gunturan Hill. Namun, ketiganya tak kunjung tiba di Gunturan Hill setelah 40 menit perjalanan.

    “Pada Sabtu, 03 Mei 2025 sekitar pukul 16.00 WIB lari sore dari bukit Pemancar,bKota Cilegon menuju Gunturan Hill, Kota Cilegon, namun saat perjalanan ke Gunturan Hill mereka bertiga tidak kunjung sampai dan memutuskan putar arah kembali ke titik awal pukul 17.40 WIB. Namun saat perjalanan kembali mereka bertiga tersesat,” kata Kasi OPS Badan Pencarian dan Pertolongan Banten, Risky Dwianto melalui keterangannya, Minggu (4/5/2025).

    Tim SAR yang menerima laporan tersebut kemudian mencari para pelari itu di sekitar jalur bukit Pemancar-Gunturan Hill. Sekitar pukul 22.50 WIB, tim SAR berhasil menemukan ketiganya pada jarak sekitar 90 meter dari lokasi laporan awal kejadian.

    “Tim Sar diberangkatkan menuju lokasi untuk mengevakuasi survivor dilengkapi dengan peralatan mountaineering dan tiba di titik koordinat terakhir survivor 5°58’48.6″S 106°02’24.4″E. Pukul 22.50 WIB Tim Sar berhasil menemukan survivor pada titik koordinat 5°58’45.4″S 106°02’24.4″E dengan jarak 90 meter dari LKP dalam keadaan sehat dan selamat,” ujarnya.

    Usai ditemukan dalam keadaan selamat, tim SAR langsung membawa turun ketiganya remaja itu ke titik evakuasi.

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Aksi Heroik Prajurit Marinir Selamatkan Nelayan Pingsan di Tengah Ombak Laut Selatan Jember – Halaman all

    Aksi Heroik Prajurit Marinir Selamatkan Nelayan Pingsan di Tengah Ombak Laut Selatan Jember – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JEMBER – Aksi heroik kembali ditunjukkan prajurit Marinir TNI Angkatan Laut. Di tengah ganasnya laut selatan Jawa, seorang nelayan lanjut usia nyaris meregang nyawa akibat sesak napas saat melaut di perairan Pulau Nusa Barung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (30/4/2025). Namun, berkat kecepatan dan ketangguhan prajurit Satgasmar Ops Pam Puter XXVIII, nyawa nelayan tersebut berhasil diselamatkan.

    Peristiwa dramatis ini terjadi pada Rabu, 30 April 2025, ketika Sukarno (63), nelayan asal Dusun Mandaran, Desa Puger Wetan, ditemukan tak sadarkan diri di atas speedboat Ventura yang terombang-ambing di tengah laut.

    Kejadian ini sontak memicu kepanikan warga, yang kemudian melaporkannya ke Pos TNI AL Satgasmar di Pulau Nusa Barung.

    Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana, menjelaskan bahwa setelah menerima laporan warga, Komandan Satgasmar Letda Mar Ery Subiyasno langsung mengerahkan tim SAR menggunakan perahu karet.

    “Setelah kurang lebih setengah jam melaksanakan pencarian, speed Ventura ditemukan dan korban sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Selanjutnya speed Ventura ditarik dengan perahu karet menuju pantai Pancer,” ujar Wira saat dikonfirmasi Jumat (2/5/2025).

    Sesampainya di daratan, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Puger menggunakan sepeda motor untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Tindakan cepat dan tepat dari prajurit Marinir ini menjadi penentu keselamatan hidup Sukarno.

    Aksi penyelamatan prjurit marinir ini tidak hanya menyelamatkan satu nyawa, tapi juga menggetarkan rasa haru dan bangga di tengah masyarakat Puger.

    Putra korban, Taufik, datang langsung ke Pos TNI AL di Pancer Puger untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh personel Satgasmar yang telah berjuang di laut.

    “Tanpa mereka, mungkin bapak saya tak akan selamat,” ungkapnya singkat dengan mata berkaca.

    Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, seperti dikutip dari pernyataan Kadispenal, menegaskan kembali komitmen TNI AL dalam menjadikan kehadirannya nyata dan bermanfaat bagi masyarakat.

    “Kasal telah menegaskan kepada seluruh satuan TNI AL agar selalu merespon cepat terhadap kondisi-kondisi darurat yang terjadi di masyarakat, khususnya yang membutuhkan unsur bantuan maupun personel TNI AL,” ucap Wira.

    Kisah ini bukan hanya tentang keberhasilan operasi penyelamatan, tetapi juga menjadi cermin nyata bagaimana TNI AL hadir di garda depan kemanusiaan.

    Di tengah tugas menjaga kedaulatan wilayah laut, prajurit TNI AL juga menjadi harapan terakhir bagi mereka yang bergantung hidup pada laut.

  • Komnas HAM Kecam KKB Papua Tembaki Tim Pencari Iptu Tomi Marbun – Page 3

    Komnas HAM Kecam KKB Papua Tembaki Tim Pencari Iptu Tomi Marbun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, menceritakan pengalaman mencekam saat rombongannya bersama Satgas AB Moskona 2025 mendapat tembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

    Adapun, insiden itu terjadi saat mereka tengah mencari Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Marbun, yang dilaporkan hilang sejak 18 Desember 2024.

    Terkait hal tersebut, Komnas HAM RI mengecam aksi tersebut. “Komnas HAM mengecam terjadinya penembakan atau serangan terhadap operasi SAR (pencarian dan pertolongan) Tahap III yang sedang menjalankan tugas-tugas kemanusiaan,” kata Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM Uli Parulian seperti dilansir dari Antara, Jumat (2/5/2025).

    Dia menjelaskan, kronologi penembakan berawal ketika tim operasi pencarian Iptu Tomi melakukan pencarian ulang pada 21 April–4 Mei 2025 di Kabupaten Teluk Bintuni dan sekitarnya.

    Tim tersebut di antaranya terdiri dari Mabes Polri, Polda Papua Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Papua Barat, dan Tim SAR. Pencarian ulang yang dilakukan karena Komnas HAM menerima pengaduan dari pihak keluarga Iptu Tomi.

    Menurut Uli, pengadu menyatakan bahwa pengungkapan kasus Iptu Tomi yang hilang sejak Desember 2024 saat mengejar KKB di wilayah hukum Polres Teluk Bintuni belum dilakukan secara profesional.

    “Dan oleh karena itu, (pengadu) meminta agar dilakukan pencarian ulang secara maksimal,” ucap Uli.

  • Siapa Iptu Tomi Marbun? Polisi Hilang di Papua hingga 3 Jenderal Turun Langsung Ikut Mencarinya – Halaman all

    Siapa Iptu Tomi Marbun? Polisi Hilang di Papua hingga 3 Jenderal Turun Langsung Ikut Mencarinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Iptu Tomi Samuel Marbun atau Iptu Tomi Marbun, polisi yang hilang di Papua Barat.

    Iptu Tomi Marbun pertama kali dilaporkan hilang pada Rabu (18/12/2024).

    Sebelum hilang, Iptu Tomi Marbun bersama anggota Polri-TNI terlibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat.

    Korban jatuh dari perahu yang ditumpangi saat kejadian.

    Iptu Tomi Marbun terbawa arus hingga hilang sampai sekarang.

    Pencarian terhadap korban dilakukan dengan melibatkan anggota polisi dan TNI.

    Bahkan, 3 jenderal polisi ikut turun langsung mencari Iptu Tomi Marbun di lapangan.

    Mereka adalah Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir, Danpas Pelopor Korbrimob Polri Brigjen Pol. Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara, dan Karobinops Stamaops Polri Brigjen Pol. Auliansyah Lubis.

    Dirangkum dari Tribun-Medan.com, Iptu Tomi Marbun merupakan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Papua Barat.

    Ia menjadi anggota Polri setelah lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada 2017 silam.

    Iptu Tomi Marbun kemudian ditempatkan di Polda Papua Barat.

    Dirinya kemudian dipindah tugaskan ke sejumlah tempat mulai Polres Sorong hingga Polres Fakfak.

    Pada tahun 2021, Iptu Tomi Marbun baru ditugaskan di Polres Teluk Bintuni, dengan menjabat Kasat Reskrim.

    Iptu Tomi Marbun kerap tergabung dalam satuan tugas melawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

    Termasuk di hari-hari hilangnya korban, ia berjuang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Adapun jabatan terakhir Tomi Marbun adalah Inspektur Polisi Satu alias Iptu.

    Yaitu pangkat perwira pertama tingkat dua di Kepolisian Republik Indonesia. 

    Pangkat Iptu berada di atas Inspektur Polisi Dua (Ipda) dan di bawah Ajun Komisaris Polisi (AKP). 

    Lambang pangkat Iptu adalah dua balok emas.

    Iptu Tomi Marbun sudah menikah dengan perempuan bernama Riah Ukur Tarigan.

    Dari cinta keduanya, lahir buah hati bernama Nathan Sam Aldetri Marbun yang kini berusia satu tahun.

    POLISI HILANG – (Kiri) Tumpal Marbun dan Elfrida br Gultom memohon doa dan dukungan dari Presiden Prabowo untuk mencari putranya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, Sabtu (21/12/2024) dan (Kanan) Foto Iptu Tomi Samuel. (Kolase Tribunnews.com)

    Ayahanda Tomi Marbun, Tumpal Marbun mengenang bahwa putranya itu adalah anak yang pintar.

    Selain itu, korban juga tidak kenal pantang menyerah.

    Iptu Tomi Marbun Pernah gagal sekali saat mendaftar di kepolisian.

    “Dia nyoba Akpol sekali kalah. Kemudian kuliah lah di IPB. Hampir setengah semester di sana, dia bilang ke kami (orangtua) mau nyoba Akpol aja untuk kedua kali. Dan akhirnya lulus,” kata Tumpal, dikutip dari Tribun-Medan.com.

    Sementara itu, ibu korban Elfrida br Gultom mengenal anaknya sebagai sosok yang berbakti.

    Iptu Tomi Marbun tidak pernah lupa meminta doa saat hendak bertugas melawan KKB dan OPM.

    “Dia setiap bertugas selalu minta doa saya. Saya beberapa kali bilang ‘nggak takut kau Nang?’, dia bilang “nggak apa mak, tujuan kita baik kok”. Begitulah setiap mau tugas operasi,” kenang Elfrida.

    Elfrida kini hanya bisa berharap putra keduanya itu segera ditemukan.

    Ia memohon agar Presiden Prabowo Subianto ikut memberikan perhatian terkait hilangnya Iptu Tomi Marbun.

    “Tolong bapak presiden yang terhormat, bapak kapolri tolong berikanlah perhatian kepada anak kami Tomi,” tegasnya.

    PENCARIAN IPTU TOMI – Apel gelar pasukan Operasi Moskona AB 2025 di Mapolres Teluk Bintuni, Selasa (22/4/2025), dipimpin Kapolda Papua Barat, Irjen Johnny Eddizon Isir. Apel ini untuk mencari Iptu Tomi Samuel Marbun, mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni yang hilang selama empat bulan saat operasi pengejaran KKB di Papua Barat. (HO/Mabes Polri) (HO/Mabes Polri)

    Operasi pencarian Iptu Tomi Marbun dengan melibatkan 3 jenderal polisi dimulai sejak Rabu (23/4/2025).

    Kapolda Papua Barat memimpin perjalanan darat dari Poskotis Meyado menuju Pos Aju Mayerga. 

    Medan licin, curam, dan penuh risiko menguji ketangguhan tim selama tiga jam perjalanan.

    Keesokan harinya, Kamis (24/4/2025), Kapolda bersama pasukan melanjutkan perjalanan menuju Pos Aju Cempedak. 

    Perjalanan ini menempuh waktu lebih dari sembilan jam berjalan kaki, melewati hutan lebat, rawa-rawa, dan jalur ekstrem lainnya.

    Pada Jumat (25/4/2025), sebanyak 145 personel gabungan dari Tim SAR Korbrimob Polri, Satbrimob Polda Papua Barat, dan Inafis berhasil mencapai titik lokasi dugaan hanyutnya Iptu Tomi.

    Lokasi tersebut berada di Zona Merah, wilayah rawan aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

    Tanpa membuang waktu, tim langsung melakukan penyisiran dan pengumpulan data di area tersebut. 

    Hujan deras yang mengguyur, tanah berlumpur, serta ancaman dari hewan buas seperti buaya, tidak menghalangi semangat pencarian.

    Operasi semakin diperkuat pada Sabtu (26/4/2025) dengan bergabungnya dua personel Divhumas Polri sehingga total kekuatan mencapai 147 orang. 

    Di bawah komando para jenderal, tim melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan rekonstruksi untuk memperjelas kronologi kejadian.

    “Setiap langkah yang kami ambil di hutan ini adalah bentuk kesungguhan kami untuk menemukan rekan kami. Kami tidak akan berhenti sebelum ada kejelasan,” tegas Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir di lokasi operasi.

    Pada Minggu (27/4/2025), proses olah TKP dan rekonstruksi dilanjutkan untuk melengkapi data investigasi. 

    Sekitar pukul 13.00 WIB, Kapolda bersama sebagian personel dievakuasi kembali ke Poskotis Meyado menggunakan dua helikopter, dengan kapasitas maksimal delapan orang per penerbangan. 

    Proses pemulangan dilakukan bertahap untuk menjaga keselamatan seluruh tim.

    “Medan berat, cuaca ekstrem, bahkan ancaman nyata dari KKB tidak akan pernah melunturkan dedikasi kami. Ini adalah bukti nyata bahwa solidaritas dan profesionalisme Polri selalu hadir di medan tugas paling berat sekalipun,” ujar Brigjen Pol. Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara.

    Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 menjadi simbol keteguhan, loyalitas, dan semangat pantang menyerah dalam menjalankan tugas dan melindungi sesama anggota, meski harus menghadapi rintangan yang luar biasa berat.

    (Tribunnews.com/Endra/Reynas Abdila)(Tribun-Medan.com/Alija Magribi)

  • Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut di Pintu Air Sasak Tinggi Pamulang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 April 2025

    Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut di Pintu Air Sasak Tinggi Pamulang Megapolitan 28 April 2025

    Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut di Pintu Air Sasak Tinggi Pamulang
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Seorang
    mayat perempuan
    ditemukan di pintu air Sasak Tinggi,
    Pamulang
    , Tangerang Selatan, pada Minggu (27/4/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.
    Kanit Reskrim Polsek Pamulang AKP Fathuroji menjelaskan, penemuan mayat tersebut bermula saat warga melintas di jalan setapak yang berada di pinggir kali.
    “Itu jalan umum, lintasan yang biasa dilalui warga. Rumah-rumah warga juga banyak di sekitar situ,” ujarnya saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    pada Senin (28/4/2025).
    Warga yang melintas mencurigai sesuatu yang tersangkut di tanggul pembatas pintu air. Setelah didekati, mereka menemukan sosok mayat perempuan tanpa identitas.
    Warga segera melaporkan temuan tersebut ke Polsek Pamulang.
    Setelah menerima laporan, polisi bersama tim SAR Kota Tangerang Selatan dan BPBD langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.
    “Begitu dapat laporan, kami langsung ke tempat kejadian perkara (TKP),” kata Fathuroji.
    Dia menambahkan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh mayat perempuan tersebut, dan kondisi mayat ditemukan dalam keadaan berpakaian lengkap.
    “Identitas korban belum diketahui, statusnya masih Mr. X. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari hasil pemeriksaan awal,” jelasnya.
    Kondisi air kali di lokasi penemuan juga diperhatikan. Berdasarkan keterangan polisi, arus air di kali tersebut terlihat tidak deras.
    “Air di saluran itu sedang kecil, karena sudah beberapa hari tidak hujan. Kalau air besar, biasanya arusnya kencang dan benda apa pun tidak akan nyangkut, tapi kalau ini nyangkut dan arusnya sedang kecil,” tambahnya.
    Mayat perempuan
    tersebut langsung dievakuasi dan dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dilakukan visum.
    Polisi juga sedang menunggu pihak keluarga yang mungkin merasa kehilangan anggota keluarganya.
    “Sampai sekarang, belum ada keluarga yang cari keberadaan korban,” ucap Fathuroji.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Populer Regional: Remaja Ngotot Minta Perpisahan Sekolah- Camat Padang Selatan Digerebek Istri Sah – Halaman all

    5 Populer Regional: Remaja Ngotot Minta Perpisahan Sekolah- Camat Padang Selatan Digerebek Istri Sah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berita populer regional dimulai dari aksi seorang remaja putri ngoto meminta perpisahan sekolah diadakan.

    Ia bahkan sempat berdebat dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    Dedi Mulyadi dalam pertemuan tersebut menegaskan perpisahan sekolah memberatkan orang tua siswa.

    Kemudian ada Camat Padang Selatan, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), digerebek oleh istri sah.

    Pria bernama Anhal Mulya Perkasa alias AMP tertangkap basah berduaan dalam rumahnya bersama seorang staf perempuan.

    Kasus ini berbuntut panjang karena AMP langsung dinonaktifkan guna pemeriksaan lebih lanjut.

    Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyentil seorang gadis remaja dan ibunya yang bersikeras ingin diadakan perpisahan untuk sekolah-sekolah di Jawa Barat.

    Keinginan itu disampaikan remaja tersebut saat hadir bersama sang ibu dan warga Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, yang rumahnya dibongkar.

    Diketahui, beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggusur ratusan rumah yang dibangun di bantaran Kali Cikarang Bekasi Laut.

    Gadis remaja dan sang ibu termasuk salah satu warga yang rumahnya digusur karena dibangun di bantaran sungai.

    “Kalau misalnya bisa, wisuda pengeluarannya lebih sedikit. Biar adil, Pak, semua murid bisa ngerasain perpisahan,” kata si gadis remaja yang baru lulus SMA, dalam video di YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel yang tayang pada Sabtu (26/4/2025).

    Dedi lantas mengingatkan, selama ini sekolah selalu memungut biaya perpisahan kepada orang tua murid.

    Hal itu dinilai Dedi memberatkan sebab tak sedikit orang tua yang berutang untuk membayar kegiatan perpisahan atau study tour sekolah.

    Gadis remaja itu juga mengakui, pembayaran biaya perpisahan cukup membebani orang tuanya.

    Baca selengkapnya.

    KISAH MBAH TUPON – Mbah Tupon, korban dugaan mafia tanah, di rumahnya setelah cari pakan ternak, Sabtu (26/4/2025). Nasib pilu menimpa Mbah Tupon (68) seorang warga Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  (TribunJogja.com)

    Nasib pilu menimpa Tupon atau akrab disapa Mbah Tupon (68) seorang warga Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

    Pada usia senjanya Mbah Tupon terpaksa harus berhadapan dengan mafia tanah. 

    Tanah seluas 1.655 meter persegi miliknya, beserta rumahnya dan rumah sang anak terancam disita bank.

    Mbah Tupon yang kesehariannya bekerja sebagai petani itu diduga menjadi korban mafia tanah yang mengubah sertifikat miliknya.

    Kisah Mbah Tupon ini pun dibagikan ke sosial media dan viral hingga mendapat atensi dari DPC Gerindra Sleman. 

    Bermula dari Jual Beli Tanah 

    Kisah ini bermula pada tahun 2020 saat Tupon ingin menjul sebagian tanah miliknya, yaitu 298 meter persegi dari total 2.100 meter persegi. 

    Tanah itu dijual pada sosok bernisial BR. 

    Tanah tersebut dijual Rp 1 juta per meter.

    Baca selengkapnya.

    PENCARIAN IPTU TOMI MARBUN – Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 pencarian terhadap Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, yang dinyatakan hilang saat mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Operasi intensif ini dimulai sejak Rabu (23/4/2025). (HO/Tribunnews.com)

    Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 masih melakukan pencarian terhadap Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, yang dinyatakan hilang saat mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

    Sebanyak tiga jenderal Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir, Danpas Pelopor Korbrimob Polri Brigjen Pol. Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara, dan Karobinops Stamaops Polri Brigjen Pol. Auliansyah Lubis ikut terjun dalam pencarian.

    Operasi intensif ini dimulai sejak Rabu (23/4/2025). 

    Kapolda Papua Barat memimpin perjalanan darat dari Poskotis Meyado menuju Pos Aju Mayerga. 

    Medan licin, curam, dan penuh risiko menguji ketangguhan tim selama tiga jam perjalanan.

    Keesokan harinya, Kamis (24/4/2025), Kapolda bersama pasukan melanjutkan perjalanan menuju Pos Aju Cempedak. 

    Perjalanan ini menempuh waktu lebih dari sembilan jam berjalan kaki, melewati hutan lebat, rawa-rawa, dan jalur ekstrem lainnya.

    Pada Jumat (25/4/2025), sebanyak 145 personel gabungan dari Tim SAR Korbrimob Polri, Satbrimob Polda Papua Barat, dan Infafis berhasil mencapai titik lokasi dugaan hanyutnya Iptu Tomi. Lokasi tersebut berada di Zona Merah, wilayah rawan aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

    Tanpa membuang waktu, tim langsung melakukan penyisiran dan pengumpulan data di area tersebut.

    Baca selengkapnya.

    TEMBAK IBU KANDUNG — Gusmadi Wiranata (23), pelaku penembakan ibu kandungnya sendiri, Hely Febriyanti (50). Korban merupakan Pjs Kades Desa Bangun Rejo, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur. (Dokumen Polisi)

    Seorang mahasiswa berusia 23 tahun, Gusmadi Wiranata, ditangkap setelah menembak mati ibu kandungnya, Hely Febriyanti (50), di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

    Peristiwa terjadi pada Kamis, 25 April 2025, setelah terjadi pertengkaran di rumah mereka.

    Hely, yang bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Puskesmas Purwodadi, meninggal dunia akibat luka tembak di paha kanan yang menyebabkan pendarahan hebat.

    Penyebab Pertengkaran

    Menurut pengakuan Gusmadi kepada pihak kepolisian, pertengkaran tersebut dipicu oleh masalah pribadi.

    “Ibu bilang, ‘Jangan anggap aku ibu kamu lagi, aku ini bukan ibu kamu lagi.’ Saya sakit hati mendengarnya,” ucap Gusmadi dengan suara lirih saat dihadapan penyidik.

    Setelah cekcok, Gusmadi mengambil senjata api milik ayahnya, yang menjabat sebagai Kepala Desa, dan menembakkan satu peluru ke arah ibunya.

    Setelah kejadian, Gusmadi melarikan diri dan membuang senjata api tersebut di dekat kolam belakang rumah.

    Saat ditangkap, ia mengungkapkan penyesalannya.

    “Saya sangat menyesal, kenapa bukan saya saja yang mati. Saya sering bertengkar dengan ibu, ibu juga sering bertengkar dengan papa,” katanya sambil menunduk.

    Baca selengkapnya.

    CAMAT DIDUGA SELINGKUH – (Kiri) Foto AMP, camat Padang Selatan yang diunduh dari padang.go.id pada Minggu (27/4/2025) dan (Kanan) Ilustrasi perselingkuhan. Berikut fakta-fakta Camat Padang Selatan digerebek istri sah saat berduaan dengan stafnya. (Kolase: IMCNews.ID dan lama.padang.go.id)

    Kasus dugaan perselingkuhan melibatkan Camat Padang Selatan , Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), bernama Anhal Mulya Perkasa alias AMP.

    Ia digerebek istri sah saat berduaan dengan stafnya.

    Sang camat dan stafnya kini sudah dinonaktifkan dari jabatannya.

    Pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Padang sedang mendalami dugaan perselingkuhan keduanya.

    Berikut fakta-fakta Camat Padang Selatan digerebek istri sah saat berduaan dengan stafnya, dirangkum dari TribunPadang.com, Minggu (27/4/2025):

    Berawal kecurigaan istri

    Penggerebekan berawal saat istri AMP pulang kampung bersama anak-anaknya.

    Sementara, AMP tidak ikut dan tidur di rumah pribadinya di kawasan Tanjung Saba, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.

    Ketika hendak pergi, istri AMP sudah merasa curiga dengan gelagat suaminya sejak awal.

    Sesampainya di kampung halaman, istri AMP memendam rasa penasaran.

    Baca selengkapnya.

    (Tribunnews.com)