Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Liza Kenang Dahsyatnya Banjir Bandang Agam: Orang Berteriak, Lari Semua
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Desember 2025

    Liza Kenang Dahsyatnya Banjir Bandang Agam: Orang Berteriak, Lari Semua Regional 6 Desember 2025

    Liza Kenang Dahsyatnya Banjir Bandang Agam: Orang Berteriak, Lari Semua
    Tim Redaksi
    AGAM, KOMPAS.com
    – Sejauh mata memandang di sepanjang jalan utama Jorong Kayu Pasak, yang terlihat hanya kehancuran. Bangunan roboh terhantam banjir bandang dan tertimbun lumpur. Mobil tersapu dan menghantam rumah.
    Jorong Kayu Pasak
    merupakan salah satu jorong atau dusun di Nagari Salareh Aia Induk yang terparah terdampak
    banjir bandang
    di Kecamatan Palembayan, Kabupaten
    Agam
    ,
    Sumatera Barat
    , pada Kamis (27/11/2025) sore.
    Kayu-kayu berukuran besar hingga 15 meter masih berserakan di atas lumpur. Pohon dengan berdiameter sekitar 1-2 meter yang terlihat akarnya teronggok. Potongan-potongan kayu dan dahan-dahan pohon pun berserakan di depan rumah-rumah warga. 
    Atap rumah dari seng rubuh ke arah lumpur. Tembok bolong dan roboh di segala sisi. Parabola pun tumbang.
    Di balik reruntuhan bangunan dan dalamnya lumpur sekitar satu meter itu, menyimpan duka mendalam bagi para warga. Ada tangis dan air mata yang mengalir di pipi. Detik-detik banjir maut itu masih terukir jelas di otak setiap warga Jorong Kayu Pasak. 
    Liza (45) merupakan salah satu warga yang selamat dari banjir bandang akhir November lalu. Ia beruntung rumahnya berada cukup jauh dari limpasan banjir bandang.
    “Waktu kejadian saya di rumah. Hari hujan dari subuh tak henti-henti. Sore itu, waktu kejadian rumah saya sekitar lima menit berjalan kaki dari tempat kejadian,” ujar Liza saat ditemui di Posko Pengungsian SD 05 Kayu Pasak, Jumat (6/12/2025) siang.
    Suara banjir bandang terdengar dari rumahnya. Liza mendengar suara gemuruh dan mengibaratkan suara itu dengan suara knalpot mobil besar tetapi tak kunjung lewat. Ia tak mengetahui suara apakah yang ia dengar.
    “Saya keluar dari rumah, ada orang berteriak lari semua. Kami juga lari ngungsi ke sini. Galodo (banjir bandang) tak lama, lalu surut. Saya ke bawah, ternyata sudah habis itu rumah,” kata Liza.
    Walaupun kehilangan lahan sawahnya, Liza bersyukur masih bisa selamat dari banjir maut tersebut. Ia kini aktif membantu di posko dapur sebagai solidaritas sesama warga Jorong Kayu Pasak.
    Tim SAR Gabungan Posko Tanjung Alam menghadapi kesulitan melakukan pencarian 54 orang yang masih hilang di Kecamatan Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (6/12/2025) pagi.
    Luasnya areal pencarian tebalnya lumpur serta banyaknya material kayu pepohonan mempersulit operasi pencarian.
    Sejauh ini, tim melakukan pencarian dengan metode penyisiran melalui jalur darat dan sungai menggunakan perahu karet.
    “Kendalanya yang kami hadapi sebelumnya membutuhkan alat berat karena banyak material pohon kayu yang besar, sehingga mempersulit pencarian di beberapa titik yang sudah diplot untuk pencarian,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Padang, Hendri kepada
    Kompas.com
    di posko, Jumat pagi.
    Tim SAR Gabungan Posko Tanjung Alam kemudian mendapatkan bantuan dua eskavator berukuran kecil dan besar untuk mencari korban hilang.
    “Per hari ini sudah diturunkan alat berat eskavator bantuan dari PT Semen Padang beserta operator,” kata Hendri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Sumatera Hari Ke-10: Aceh Catat Korban Meninggal Terbanyak

    Banjir Sumatera Hari Ke-10: Aceh Catat Korban Meninggal Terbanyak

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Provinsi Aceh tercatat dengan angka korban jiwa tertinggi dalam banjir Sumatera-Aceh dengan 359 korban jiwa dilaporkan.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan peningkatan signifikan pada jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi Sumatera. Per Sabtu (6/12/2025) sore, korban jiwa tercatat mencapai 914 orang, bertambah 47 jiwa dari posisi sehari sebelumnya yang berjumlah 867 jiwa.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari memerinci, Provinsi Aceh mencatat jumlah korban meninggal tertinggi, yakni 359 jiwa. Disusul oleh Sumatera Utara (Sumut) dengan 329 jiwa, dan Sumatera Barat (Sumbar) sebanyak 226 orang.

    “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, simpati yang mendalam kami sampaikan kepada para keluarga korban,” kata Abdul Muhari saat konferensi pers di Banda Aceh, Sabtu (6/12/2025).

    Diketahui, BNPB mencatat adanya penurunan dalam daftar korban hilang. Dari total tiga provinsi, korban yang masih dalam daftar pencarian tim SAR saat ini berjumlah 389 jiwa. Angka ini berkurang dari laporan sebelumnya yang mencapai 521 jiwa.

    Muhari menjelaskan, angka ini bergerak dinamis karena beberapa korban yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan atau melaporkan diri dalam kondisi selamat. “Data korban hilang yang kemarin berjumlah 521 jiwa, per hari ini berdasarkan rekap Pusdalops BPBD di tiga provinsi menjadi 389 jiwa,” ujarnya.

    BNPB menegaskan terus mengoptimalkan operasi pencarian dan pertolongan. “BNPB terus mengoptimalkan dan melakukan percepatan dalam operasi pencarian dan pertolongan, sehingga angka korban bisa diminimalkan sekecil mungkin,” tutur Muhari. Diharapkan jumlah korban hilang dapat terus menurun.

  • Indonesia Harus Perkuat SDM dan Teknologi Tim SAR Hadapi Ancaman Bencana

    Indonesia Harus Perkuat SDM dan Teknologi Tim SAR Hadapi Ancaman Bencana

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno menyebut, Indonesia perlu mengembangkan kembali SDM hingga teknologi SAR. Hal ini berkaitan dengan Indonesia yang memang berada dalam ring of fire.

    “Sehingga, potensi bencana alam kita sangat tinggi, mulai dari gempa bumi, erupsi, kemudian hidrometrologi sebagaimana sekarang ini terjadi. Jadi, oleh karena itu kapasitas kita untuk search and rescue, pencarian, penyelamatan, evakuasi ini sangat-sangat penting,” ungkap Pratikno dalam peluncuran Indonesia Internasional Search and Rescue (IISAR) 2026, di Kabupaten Tangerang, Jumat (5/12/2025).

    Dengan begitu, pemerintah harus mendukung bagaimana meningkatkan sumber daya manusia di bidang SAR tersebut.

    Bukan hanya di keterampilan dan pengetahuannya saja, tetapi juga dalam penguasaan teknologi, AI, sehingga Indonesia dengan segala kemungkinan kebencanaan yang ada, bisa lebih maju dalam penguasaan teknologi serta SDM-nya.

    “Sekarang ini kan ada revolusi teknologi yang luar biasa, berkembangnya teknologi-teknologi cerdas. Nah, ini juga perlu kita terus manfaatkan dan terus kembangkan untuk kepentingan search and rescue di Indonesia,” ujarnya.

     

  • Yayasan Mochamad Thohir, IKA Teladan dan Sabhawana Donasikan 10.000 Paket Logistik Primer

    Yayasan Mochamad Thohir, IKA Teladan dan Sabhawana Donasikan 10.000 Paket Logistik Primer

    Depok, Beritasatu.com – Yayasan Mochamad Thohir berkolaborasi dengan Ikatan Alumni SMAN 3 (IKA Teladan), dan Sabhawana, menyerahkan bantuan 10.000 Paket Logistik Primer untuk para korban bencana di Sumatera yaitu di daerah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pemberian paket bantuan akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan di setiap lokasi, mencakup berbagai kebutuhan primer untuk mendukung keberlangsungan hidup dan pemulihan masyarakat terdampak. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan pada Jumat (5/12/2025) oleh Dewan Pembina Yayasan Mochamad Thohir sekaligus Ketua Ikatan Keluarga Alumni SMAN 3 Jakarta (IKA Teladan) Haji Garibaldi ‘Boy’ Thohir kepada Ketua Ikatan Alumni Sabhawana (IAS) Rangga Afianto di Masjid At-Thohir, Depok.

    Dewan Pembina Yayasan Mochamad Thohir sekaligus Ketua IKA Teladan Haji Garibaldi ‘Boy’ Thohir mengatakan bahwa, bantuan ini merupakan wujud kepedulian kepada saudara- saudara yang terdampak bencana, sekaligus bentuk sinergi dalam mendukung pemerintah menanggulangi bencana alam yang sedang terjadi. 

    “Dengan kolaborasi yang kuat bersama IKA Teladan dan Sabhawana dalam penyaluran bantuan, kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban serta mempercepat pemulihan kondisi para korban bencana alam di Sumatera,” ujarnya.

    Adapun bantuan yang disalurkan mencakup tenda darurat, alat penerangan (solar cell, genset listrik, lampu darurat), alat komunikasi, bahan pangan (beras, mie instan, biskuit, susu, dll), air bersih, pakaian anak dan dewasa, selimut, sarung, perlengkapan sholat, pamper anak dan dewasa, sepatu, masker, hingga higienis kit (sabun mandi, sabun cuci, shampoo, handuk, sikat dan pasta gigi).

    Yayasan Mochamad Thohir dan IKA Teladan menggandeng Sabhawana sebagai mitra dalam hal pendistribusian paket logistik primer di wilayah bencana. Proses pendistribusian, saat ini dipusatkan pada wilayah Kabupaten Bireuen, Aceh, yang hingga kini masih sangat minim menerima bantuan maupun dukungan logistik. Di Kabupaten Bireuen, Sabhawana juga mendirikan pos bantuan kemanusiaan untuk membantu proses evakuasi warga ke tempat yang aman. Selain itu, Sabhawana juga melakukan pencarian korban hilang bersama BASARNAS serta tim SAR gabungan.

    Ketua Ikatan Alumni Sabhawana Rangga Afianto menjelaskan bahwa, dalam rangka memastikan bantuan dapat diterima secara cepat dan tepat, proses pengiriman akan dikoordinasikan bersama instansi terkait, khususnya TNI, melalui jalur udara mengingat akses darat yang masih sangat terbatas. 

    “Selanjutnya, penyaluran bantuan akan terus dilanjutkan ke wilayah terdampak lainnya di Sumatera Utara dan Sumatera Barat sesuai kebutuhan masing- masing daerah,” tuturnya.

    Melalui bantuan sinergi antara Yayasan Mochamad Thohir, IKA Teladan, dan Sabhawana, diharapkan dapat menjangkau masyarakat Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dengan lebih efektif dan memberikan dampak signifikan bagi percepatan pemulihan masyarakat di wilayah terdampak bencana alam.

  • Yayasan Mochamad Thohir, IKA Teladan dan Sabhawana Donasikan 10.000 Paket Logistik Primer

    Yayasan Mochamad Thohir, IKA Teladan dan Sabhawana Donasikan 10.000 Paket Logistik Primer

    Depok, Beritasatu.com – Yayasan Mochamad Thohir berkolaborasi dengan Ikatan Alumni SMAN 3 (IKA Teladan), dan Sabhawana, menyerahkan bantuan 10.000 Paket Logistik Primer untuk para korban bencana di Sumatera yaitu di daerah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pemberian paket bantuan akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan di setiap lokasi, mencakup berbagai kebutuhan primer untuk mendukung keberlangsungan hidup dan pemulihan masyarakat terdampak. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan pada Jumat (5/12/2025) oleh Dewan Pembina Yayasan Mochamad Thohir sekaligus Ketua Ikatan Keluarga Alumni SMAN 3 Jakarta (IKA Teladan) Haji Garibaldi ‘Boy’ Thohir kepada Ketua Ikatan Alumni Sabhawana (IAS) Rangga Afianto di Masjid At-Thohir, Depok.

    Dewan Pembina Yayasan Mochamad Thohir sekaligus Ketua IKA Teladan Haji Garibaldi ‘Boy’ Thohir mengatakan bahwa, bantuan ini merupakan wujud kepedulian kepada saudara- saudara yang terdampak bencana, sekaligus bentuk sinergi dalam mendukung pemerintah menanggulangi bencana alam yang sedang terjadi. 

    “Dengan kolaborasi yang kuat bersama IKA Teladan dan Sabhawana dalam penyaluran bantuan, kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban serta mempercepat pemulihan kondisi para korban bencana alam di Sumatera,” ujarnya.

    Adapun bantuan yang disalurkan mencakup tenda darurat, alat penerangan (solar cell, genset listrik, lampu darurat), alat komunikasi, bahan pangan (beras, mie instan, biskuit, susu, dll), air bersih, pakaian anak dan dewasa, selimut, sarung, perlengkapan sholat, pamper anak dan dewasa, sepatu, masker, hingga higienis kit (sabun mandi, sabun cuci, shampoo, handuk, sikat dan pasta gigi).

    Yayasan Mochamad Thohir dan IKA Teladan menggandeng Sabhawana sebagai mitra dalam hal pendistribusian paket logistik primer di wilayah bencana. Proses pendistribusian, saat ini dipusatkan pada wilayah Kabupaten Bireuen, Aceh, yang hingga kini masih sangat minim menerima bantuan maupun dukungan logistik. Di Kabupaten Bireuen, Sabhawana juga mendirikan pos bantuan kemanusiaan untuk membantu proses evakuasi warga ke tempat yang aman. Selain itu, Sabhawana juga melakukan pencarian korban hilang bersama BASARNAS serta tim SAR gabungan.

    Ketua Ikatan Alumni Sabhawana Rangga Afianto menjelaskan bahwa, dalam rangka memastikan bantuan dapat diterima secara cepat dan tepat, proses pengiriman akan dikoordinasikan bersama instansi terkait, khususnya TNI, melalui jalur udara mengingat akses darat yang masih sangat terbatas. 

    “Selanjutnya, penyaluran bantuan akan terus dilanjutkan ke wilayah terdampak lainnya di Sumatera Utara dan Sumatera Barat sesuai kebutuhan masing- masing daerah,” tuturnya.

    Melalui bantuan sinergi antara Yayasan Mochamad Thohir, IKA Teladan, dan Sabhawana, diharapkan dapat menjangkau masyarakat Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dengan lebih efektif dan memberikan dampak signifikan bagi percepatan pemulihan masyarakat di wilayah terdampak bencana alam.

  • Pria Pemecah Batu di Banyuwangi Hanyut Terseret Arus Deras Sungai Badeng

    Pria Pemecah Batu di Banyuwangi Hanyut Terseret Arus Deras Sungai Badeng

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Seorang pria yang bekerja sebagai pemecah batu, dilaporkan hanyut terseret arus deras Sungai Badeng di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

    Kejadian yang terjadi pada Jumat (5/12/2025) sore itu menimpa Ponirin (55). Warga Dusun Sumberagung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon itu secara tragis terbawa sungai meluap karena hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah hulu sungai.

    Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setya Budi menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat Ponirin tengah memecah batu di tengah aliran sungai kawasan PLTMH Mikrohidro Sempol.

    “Keberadaan korban hingga kini misterius dan masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan,” katanya, Jumat (5/12/2025).

    Berdasarkan laporan sejumlah saksi, masih kata Wahyu, korban telah diperingatkan untuk segera naik ke tepi sungai. Hingga sekitar 15 menit berselang, debit air semakin besar hingga menyeret korban.

    “Korban sempat berusaha bertahan dengan berpegangan pada batu sambil menunggu rekannya mengambil alat bantu,” ujarnya.

    Rekan korban segera berupaya kembali ke lokasi sambil membawa tali untuk pertolongan. Nahas, setibanya di lokasi, korban sudah hilang dari pandangan yang diduga hanyut terbawa derasnya arus sungai.

    Hingga saat ini, tim gabungan tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, relawan, dan warga setempat tengah melakukan proses pencarian terhadap Ponirin di sepanjang aliran sungai.

    “Malam ini kami mulai melakukan pencarian,” ucap Wahyu. (tar/ian)

  • Jalur KA Medan-Binjai Beroperasi Kembali Lagi Usai Terdampak Banjir

    Jalur KA Medan-Binjai Beroperasi Kembali Lagi Usai Terdampak Banjir

    Jakarta

    Jalur kereta api Medan-Binjai kini kembali beroperasi normal usai terdampak banjir yang menyebabkan kerusakan pada beberapa titik jalur. Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyampaikan percepatan pemulihan menjadi fokus utama sejak hari pertama gangguan terjadi.

    Bobby menerangkan tim prasarana langsung melakukan penanganan intensif di empat titik yang mengalami gogosan agar jalur segera dapat dilalui kembali.

    “Pemulihan ini selain memperbaiki rel, juga memastikan konektivitas masyarakat dan arus logistik tetap berjalan. Begitu jalur aman, maka pergerakan ekonomi di wilayah Sumatera Utara dapat terus berproses,” ujar Bobby dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (5/12/2025),

    Dalam tiga hari, seluruh titik yang rusak berhasil diperkuat dan distabilkan. Setelah dilakukan pengukuran, uji keselamatan, dan pengecekan lapangan berlapis, pihaknya menyatakan jalur Medan-Binjai aman untuk dioperasikan kembali. Bobby menegaskan bahwa keputusan pembukaan jalur selalu berdasarkan standar keselamatan tertinggi.

    Divre I Sumatera Utara melayani pergerakan yang cukup intens setiap harinya, yaitu 20 perjalanan KA regional, 24 perjalanan KA Bandara/Srilelawangsa relasi Medan-Kualanamu, 20 perjalanan KA Bandara/Srilelawangsa relasi Medan-Binjai-Kualatanjung, serta 13 perjalanan KA barang. Pemulihan jalur Medan-Binjai memastikan seluruh layanan tersebut tetap terjaga ritmenya, terutama pada masa peningkatan mobilitas akhir tahun.

    Bobby menekankan bahwa pemulihan jalur merupakan bagian dari kesiapan operasional menghadapi masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Mobilitas masyarakat diproyeksikan meningkat, sehingga kesiapan infrastruktur menjadi kunci kelancaran layanan.

    Bobby menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas prasarana yang bekerja dalam kondisi cuaca ekstrem dan waktu yang terbatas. Menurutnya, kolaborasi seluruh unsur operasional memungkinkan jalur kembali aktif tepat waktu untuk menjaga ritme perjalanan dan logistik di Sumatera Utara.

    Dengan kembalinya jalur Medan-Binjai, perjalanan KA Srilelawangsa relasi Medan-Binjai-Kualabingai kembali beroperasi penuh. Layanan KA Bandara Kualanamu juga tetap berjalan untuk mendukung mobilitas menuju dan dari bandara pada periode peningkatan perjalanan akhir tahun.

    “KAI berkomitmen menjaga keandalan prasarana demi kelancaran mobilitas masyarakat dan logistik. Kami terus meningkatkan kesiapsiagaan agar perjalanan menjelang Nataru berlangsung aman, nyaman, dan tepat waktu,” tambah Bobby.

    Tonton juga video “Tim SAR Hadapi Pasca-Banjir Sumatera: Dari Pengalaman, Ini Terberat”

    (rea/ara)

  • Banjir dan Longsor Putus Akses, XLSMART Pastikan Komunikasi Tetap Hidup untuk Warga Sumatra

    Banjir dan Longsor Putus Akses, XLSMART Pastikan Komunikasi Tetap Hidup untuk Warga Sumatra

    Liputan6.com, Tapanuli Selatan – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatra pada akhir November lalu membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Di tengah situasi darurat, kebutuhan akan komunikasi yang stabil menjadi semakin penting. Mulai dari koordinasi penyelamatan, pelaporan kondisi, hingga kontak keluarga, konektivitas menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari upaya penanggulangan bencana.

    Karena itu, stabilitas jaringan telekomunikasi menjadi salah satu faktor kunci yang menopang aktivitas warga serta pihak berwenang. Menyadari hal tersebut, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) berada di garda depan untuk memastikan layanan telekomunikasi tetap dapat diakses oleh 14 juta pelanggannya di Sumatra meski infrastruktur di banyak daerah terdampak mengalami gangguan.

    Jaringan Terdampak Parah Akibat Banjir dan Longsor

    Bencana yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur telekomunikasi. Total 691 BTS terdampak, terdiri dari:

    538 BTS di Aceh (Kab. Pidie Jaya, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang)
    120 BTS di Sumatra Utara (Kab. Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga)
    33 BTS di Sumatra Barat (Kab. Padang Pariaman, Tanah Datar, Solok)

    Group Head Region Tradi Sales West Region SMARTFREN XLSMART, Winetou Lubis , menyampaikan bahwa tim teknis langsung bergerak cepat untuk menjaga layanan tetap bisa digunakan.

    “Kami turut berduka dan prihatin atas bencana banjir yang menimpa sejumlah wilayah di Sumatra. Saat ini tim teknis di lapangan terus bekerja intensif selama 24 jam untuk memastikan layanan telekomunikasi tetap tersedia bagi masyarakat serta pihak otoritas yang menangani penanggulangan bencana. Tim kami terus berupaya untuk melakukan perbaikan dan memobilisasi genset untuk menjaga operasional BTS”.

    Akses Terputus dan Pasokan Terbatas Jadi Tantangan Besar

    Upaya pemulihan jaringan tidak berjalan mudah. Banyak wilayah terdampak masih tergenang air atau tertutup longsor, membuat tim teknis kesulitan mencapai lokasi BTS. Tantangan lain yang muncul adalah keterbatasan pasokan BBM untuk mengoperasikan genset, terutama di titik-titik yang terisolasi.

    Menurut Winetou, kondisi di lapangan membuat tim harus bekerja ekstra keras. “Dengan kondisi di wilayah yang tergenang banjir dan tertutup longsor tentunya menjadi tantangan dan hambatan bagi untuk mempercepat proses pemulihan.”

    Meski begitu, beberapa area mulai menunjukkan pemulihan. Layanan di sejumlah titik sudah kembali aktif dan dapat digunakan, memberikan ruang bagi masyarakat untuk kembali terhubung.

    Konektivitas Menjadi Penyelamat Warga

    Di situasi darurat, jaringan telekomunikasi berperan sebagai jalur komunikasi utama antara warga, keluarga, tim SAR, hingga otoritas pemerintahan. Dengan 14 juta pelanggan di Sumatra, XLSMART memahami besarnya ketergantungan masyarakat pada layanan telekomunikasi, terutama di masa krisis.

    Komunikasi menjadi alat koordinasi penting dalam evakuasi, distribusi bantuan, hingga pemetaan kondisi bencana. Oleh karena itu, stabilitas jaringan yang disediakan XLSMART berperan langsung dalam membantu kelancaran penanganan darurat.

    XLSMART saat ini didukung oleh lebih dari 47.000 BTS, yang menjadi infrastruktur vital dalam memastikan masyarakat tetap dapat berkomunikasi meski kondisi lapangan sangat menantang.

  • 9
                    
                        Korban Banjir Punguti Beras yang Dilempar dari Helikopter, Bupati Minta Maaf 
                        Regional

    9 Korban Banjir Punguti Beras yang Dilempar dari Helikopter, Bupati Minta Maaf Regional

    Korban Banjir Punguti Beras yang Dilempar dari Helikopter, Bupati Minta Maaf
    Tim Redaksi
    MEDAN,KOMPAS.com-
    Bupati Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, Jonius Taripar Parsaoran meminta maaf atas insiden warga memunguti beras bantuan banjir bercampur tanah, akibat dilempar dari helikopter.
    Permintaan maaf disampaikannya melalui sebuah video.
    “Saya Bupati
    Tapanuli Utara
    , bersama pilot, kami pertama-tama meminta maaf kepada seluruh masyarakat Tapanuli Utara, secara khusus masyarakat yang ada di Desa Manalu Purba, tepatnya di Hajorang,” ujar Jonius dalam sebuah video.
    Pada kesempatannya, Jonius menjelaskan kronologi peristiwa, awalnya dia dan rombongan Tim SAR gabungan mendistribusikan
    bantuan logistik
    melalui helikopter. 
    Mereka mendistribusikan ke desa terpencil dan terisolir akibat banjir di Taput.
    “Kemarin (yang) terjadi adalah bagaimana kami mendistribusikan makanan sembako ke daerah terpencil, daerah terisolir,” ujarnya. 
    Pihaknya  sudah melakukan penerbangan untuk mendistribusikan logistik sebanyak tujuh kali penerbangan.
    “Kami lakukan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang masih belum bisa kita jangkau dengan jalan darat,” ujarnya dalam video.
    Lalu tibalah mereka di Kecamatan Hajoran, saat itu mereka hendak mendarat di salah satu sekolah. 
    Namun terjadi kendala, lantaran adanya kabel di sekitar lokasi pendaratan.
    “Saya mengajak pilot untuk mendarat di sekolah, kemudian pilot mencari (tempat) untuk bisa mendarat,” ujarnya. 
    Akan tetapi pada ketinggian kurang lebih  10 hingga 15 meter, pendaratan terhambat karena ada kabel listrik.
    “Sehingga pilot menyarankan untuk tidak mendarat dan masyarakat sudah berkumpul di bawah,” ujar Jonius.
    Karena takut masyarakat kecewa, Jonius berusaha tetap menurunkan bantuan beras dari helikopter.
    “Kami menurunkan tidak lebih dari 10 (karung) mungkin,” katanya.
    “Saat kami melihat ke bawah, mereka bilang sudah ada yang rusak. Dan waktu itu memang saat kita keluarkan ada indomie, Indomie nya langsung berserak (berhamburan),” ujarnya.
    Karena kerusakan logistik akibat diturunkan dari helikopter, pilot mencoba mencari lokasi pendaratan di landasan yang baru di sekitar lokasi.
    “Nah tidak jauh dari situ, kami melihat ada landasan, yaitu ada kebun dan kami mencoba mendarat di sana. Setelah itu kami mendarat dengan ketinggian hanya sekitar 1 meter dari tanah,” ujarnya.
    Pihaknya kemudian mengeluarkan semua bantuan dari helikopter tersebut dan kemudian diserahkan ke warga. 
    “Yang pasti bantuan itu ada kurang lebih 400 kilogram (beras) yang kami bawa saat itu. Yang kami jatuhkan dengan jarak 20 meter itu, paling tidak sampai 10 karung beras. Selebihnya kami turunkan dengan normal, itu pada ketinggian 1 meter di atas permukaan lahan,” ujarnya.
    Kendati demikian, pihaknya tetap meminta maaf atas insiden terjadi.
    Ia menyatakan semua bantuan yang diberikan atas dasar kemanusiaan.
    “Mungkin itu yang bisa kami sampaikan, dan semua ada dokumentasi dan bukti-buktinya. Jadi sekali lagi, atas nama pemerintahan, kami mohon maaf, yang pasti kami melakukan ini adalah upaya kemanusiaan,” ujarnya.
    Sebelumnya video warga memunguti beras bantuan banjir yang bercampur tanah akibat dilempar dari helikopter viral di media sosial.
    Disebutkan peristiwa terjadi di lokasi banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
    Dilihat dari akun instagram @jawatimurpopuler, awalnya tampak helikopter menjatuhkan beras dan bantuan mie instan dari helikopter kepada korban banjir dan longsor di sana.
    Video warga memunguti beras bantuan banjir yang bercampur tanah akibat dilempar dari helikopter viral di media sosial.
    Disebutkan peristiwa terjadi di lokasi banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
    Data Korban
    Sementara itu berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Rabu (3/2/2025), korban meninggal sudah mencapai angka 307 orang.
    Lalu sejauh ini ada 17 kabupaten/kota yang masih terdampak bencana alam yang terjadi sejak Senin (24/11/2025).
    Lokasi terparah berada di Tapanuli Tengah. Korban meninggal disana 86 orang, hilang 112 orang dan luka-luka 521 orang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim Relawan UNS Diberangkatkan ke Aceh, Asesmen Lokasi Bencana Guna Tentukan Bantuan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 Desember 2025

    Tim Relawan UNS Diberangkatkan ke Aceh, Asesmen Lokasi Bencana Guna Tentukan Bantuan Regional 3 Desember 2025

    Tim Relawan UNS Diberangkatkan ke Aceh, Asesmen Lokasi Bencana Guna Tentukan Bantuan
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Tim relawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, diberangkatkan pada Rabu (3/12/2025) ke lokasi terdampak bencana alam di Aceh.
    Tim ini merupakan kelompok pendahulu yang bertugas melakukan penilaian awal (asesmen) di lokasi bencana.
    “Ini tim pendahulu. Setiap ada bencana, respons kita mengirimkan tim untuk melakukan asesmen di lokasi kemudian memberikan laporan satu kali 24 jam di lapangan,” kata Rektor UNS, Hartono, di Solo, Rabu.
    Hartono menjelaskan bahwa tim relawan akan melaporkan kondisi di lokasi bencana ke kampus.
    Dari laporan tersebut, UNS akan menindaklanjuti dengan memberikan bantuan yang diperlukan.
    “Termasuk barang kali tidak hanya
    bantuan logistik
    , bantuan bahan makanan, pakaian, dan sebagainya. Kalau memang betul-betul diperlukan, ya kita akan kirim bantuan tim medis dan sebagainya. Ini rutin SOP kita seperti itu, selalu kita melakukan respons,” ujarnya.
    Pemberangkatan tim relawan pendahulu dilakukan karena informasi mengenai lokasi terdampak bencana yang cukup sulit dijangkau.
    Setelah mendapatkan gambaran tentang situasi di lokasi bencana, tim relawan berikutnya akan segera diberangkatkan dari Solo.
    “Sehingga tim SAR berangkat ke sana untuk melakukan pemetaan. Jadi nanti tim berikutnya akan kita susulkan dalam waktu sesegera mungkin,” ungkap Hartono.
    Pemilihan Aceh sebagai lokasi bencana didasarkan pada jumlah korban yang cukup banyak, sehingga tim ini diharapkan dapat berkontribusi dalam penanganan.
    “Kita akan fokus barangkali yang jumlah korban juga cukup banyak di Aceh,” imbuhnya.
    Hartono menambahkan bahwa tim relawan akan melakukan survei di lokasi bencana selama tujuh hari sambil menunggu kedatangan tim berikutnya.
    Ia juga menegaskan bahwa tidak ada target khusus pengiriman relawan ke lokasi terdampak bencana.
    “Selama masih dibutuhkan, UNS akan mengirim tim relawan ke sana. Kita tidak punya target, sepanjang dibutuhkan dan sumber daya masih memenuhi, kita akan terus lakukan pengiriman sebisa mungkin. Sekarang ini, tim medis yang mendesak tentu juga kita siapkan bantuan logistik, sembako, dan lain sebagainya,” tandasnya.
    Ketua Badan Koordinator Penanggulangan Bencana (BKPB) UNS, Titis Srimuda, menambahkan bahwa Aceh merupakan lokasi pertama pemberangkatan tim relawan karena aksesibilitasnya yang lebih memungkinkan.
    “Setelah berkoordinasi dengan BPBD, ditetapkan bahwa Aceh menjadi lokasi pertama yang memungkinkan untuk dijangkau oleh tim SAR,” katanya.
    Titis menjelaskan bahwa banyak jalur darat yang terputus pascabencana di Sumatera.
    Saat ini, satu-satunya akses yang memungkinkan dan dapat dilalui menggunakan penerbangan komersial adalah ke Aceh. “Karena itu, tim kami berangkat menuju sana terlebih dahulu,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.