Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Angkut 65 Orang dan 22 Kendaraan – Page 3

    KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Angkut 65 Orang dan 22 Kendaraan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya rute Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk dilaporkan tenggelam di Selat Bali, sekitar 25 menit setelah lepas jangkar, pukul 22.56 WIB, Rabu 2 Juli 2025.

    “Kejadian ini terlihat oleh petugas jaga syahbandar kemudian dilaporkan kepada Basarnas dan instansi terkait lainnya,” ujar Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit selaku SAR Mission Coordinator dalam operasi SAR, Kamis (3/7/2025).

    Nanang mengungkapkan, pihaknya mengirimkan personel dari Pos SAR Banyuwangi yang terletak di Pelabuhan Ketapang untuk langsung melakukan pencarian kapal tenggelam dan para korban dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat.

    Selain itu, lanjut Nanang, tim rescue dari Pos SAR Jembrana juga dikerahkan untuk melakukan upaya pencarian terhadap penumpang kapal yang tenggelam di Selat Bali tersebut.

    “Saat ini ada tim dari Kantor SAR Surabaya juga yang merapat ke lokasi dan KN SAR Permadi yang dipersiapkan untuk berangkat mendukung operasi SAR,” ucap Nanang.

    Menurut informasi sementara yang berhasil dihimpun, data manifes kapal berjumlah 53 orang penumpang dan 12 orang kru kapal. Kapal yang diperkirakan tenggelam pukul 23.20 WIB ini juga memuat 22 kendaraan di antaranya 14 truk tronton.

    Hingga berita ini ditayangkan, tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian terhadap seluruh manifes KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

    Adapun unsur yang berkoordinasi dalam pencarian ini antara lain Basarnas, Syahbandar Banyuwangi, Polairud Banyuwangi, Lanal Banyuwangi, TNI AL Gilimanuk, KP3 Banyuwangi, BPBD Banyuwangi, BMKG Banyuwangi, BKK Banyuwangi, dan Tagana Banyuwangi.

    Detik-Detik Evakuasi Penumpang saat Kapal Tenggelam

  • Pemulangan jasad dua mahasiswa UGM tanggung jawab keluarga

    Pemulangan jasad dua mahasiswa UGM tanggung jawab keluarga

    Tim SAR gabungan dari Pos SAR Tual dibantu masyarakat menyerahkan korban ke rumah sakit setelah mengevakuasi 12 orang yang tenggelam akibat longboat mereka terbalik di perairan Maluku Tenggara pada Selasa, (1/7), mengakibatkan dua mahasiswa KKN asal UGM Yogyakarta meninggal dunia. ANTARA/HO-Basarnas Ambon.

    SAR Ambon: Pemulangan jasad dua mahasiswa UGM tanggung jawab keluarga
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 02 Juli 2025 – 14:04 WIB

    Elshinta.com – Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ambon, Maluku Muhamad Arafah menyatakan pemulangan jasad dua mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang meninggal dunia akibat kecelakaan laut di Perairan Maluku Tenggara menjadi tanggung jawab pihak keluarga korban.

    “Tim gabungan telah melaksanakan tugas operasi SAR dan evakuasi hingga jasad dua mahasiswa UGM, yakni Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Maluku mengalami kecelakaan laut dan meninggal diserahkan ke rumah sakit di Langgur,” kata Muhamad Arafah di Ambon, Rabu.

    Pada Selasa, (1/7) pukul 15.40 WIT, Basarnas Ambon melalui Pos SAR Tual menerima informasi laka laut dari Fauziadiah bahwa satu unit longboat berpenumpang tujuh orang terbalik di sekitar Perairan Pulau Wahr Maluku Tenggara sekitar pukul 14.07 WIT dan meminta bantuan SAR.

    Merespons laporan tersebut, Pos SAR Tual beserta unsur potensi SAR dikerahkan menggunakan Rigit Inflatable Boat menuju lokasi kejadian pukul 16.00 WIT pada koordinat 5°44’31.45″S – 132°40’8.34″E, jarak kurang lebih 22 Nautical Mile, dan Heading 209.10° arah Barat Daya dari Dermaga PSDKP Tual.

    Pukul 17.30 WIT, Tim SAR Gabungan tiba di Desa Debut dan melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat. Dari hasil koordinasi tersebut tim mendapatkan informasi bahwa jumlah penumpang yang awalnya dilaporkan tujuh orang diralat menjadi 12 orang dengan rincian 10 orang selamat, satu orang meninggal dunia dan satu lainnya masih dinyatakan hilang.

    Tim SAR gabungan bersama masyarakat setempat kemudian melakukan operasi pencarian terhadap satu orang korban lainnya di sekitar lokasi kejadian.

    “Pada pukul 23.00 WIT, satu orang korban lainnya berhasil ditemukan oleh unsur masyarakat dalam keadaan meninggal dunia, kemudian dievakuasi oleh Tim SAR gabungan menuju Rumah Sakit Karel Sadsuitubun guna penanganan lebih lanjut,” ucapnya.

    Dia menjelaskan pada Selasa (1/7) longboat tersebut bertolak dari Desa Debut menuju Pulau Wahr dan terbalik.

    Dalam insiden tersebut dilaporkan 10 orang berhasil selamat, satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya dinyatakan hilang. Setelah dilaporkan dan dilaksanakan operasi SAR, korban berhasil ditemukan dan sudah dievakuasi ke rumah sakit.

    Sementara korban yang selamat adalah Daeren Sakti Hermanu, Muhammad Arva Sagraha, Ridwan Rahardian Wijaya, Afifudin Baliya Pratista Halimawan, Maikel Letsoin (28), Marvel Letsoin (26), Mikel Mipuka (27), Atin Letsoin (16), serta Penus Letsoin (27).

    Sumber : Antara

  • Kronologi Longboat Mahasiswa UGM Terbalik di Perairan Maluku, 2 Orang Tewas

    Kronologi Longboat Mahasiswa UGM Terbalik di Perairan Maluku, 2 Orang Tewas

    Liputan6.com, Maluku Kelapa SAR Ambon Muhamad Arafah menyebutkan, dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang tengah menjalankan kegiatan Kuliah Kerja Nyata KKN) dipastikan meninggal dunia menjadi korban kecelakaan laut di Perairan Ambon Maluku, Selasa (1/7/2025) kemarin.

    Kedua mahasiswa UGM tersebut atas nama Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo.

    “Tim gabungan telah melaksanakan tugas operasi SAR dan evakuasi hingga jasad dua mahasiswa UGM, yakni Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo, yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Maluku mengalami kecelakaan laut dan meninggal diserahkan ke rumah sakit di Langgur,” kata Muhamad Arafah di Ambon, Rabu (2/7/2025), seperti dikutip dari Antara.

    Arafah juga menjelaskan kronologi kecelakaan tersebut. Awalnya, Basarnas Ambon melalui Pos SAR Tual menerima laporan adanya kecelakaan laut pada 15.40 WIT.

    Laporan berasal dari Fauziadiah yang menyebutkan ada satu unit longboat berpenumpang tujuh orang terbalik di sekitar Perairan Pulau Wahr Maluku Tenggara sekitar pukul 14.07 WIT dan meminta bantuan SAR.

    Kemudian pada 16.00 WIT, Pos SAR Tual beserta unsur potensi SAR dikerahkan menggunakan Rigit Inflatable Boat menuju lokasi kejadian usai menerima laporan.

    Mereka pergi pukul 16.00 WIT pada koordinat 5°44’31.45″S – 132°40’8.34″E, jarak kurang lebih 22 Nautical Mile, dan Heading 209.10° arah Barat Daya dari Dermaga PSDKP Tual.

    Lalu pada pukul 17.30 WIT, Tim SAR Gabungan tiba di Desa Debut dan melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat. Dari hasil koordinasi tersebut tim mendapatkan informasi bahwa jumlah penumpang yang awalnya dilaporkan tujuh orang diralat menjadi 12 orang dengan rincian 10 orang selamat, satu orang meninggal dunia dan satu lainnya masih dinyatakan hilang.

     

  • Kecelakaan Laut Kapal Mahasiswa KKN UGM di Perairan Ambon Maluku, 2 Orang Ditemukan Tewas

    Kecelakaan Laut Kapal Mahasiswa KKN UGM di Perairan Ambon Maluku, 2 Orang Ditemukan Tewas

     

     

    Liputan6.com, Maluku – Kecelakaan laut yang melibatkan satu unit longboat berpenumpang 12 orang mahasiswa KKN UGM terjadi di Perairan Pulau Wahr Maluku Tenggara, Selasa (1/7/2025), sekitar pukul 14.00 WIT. Pihak Basarnas Ambon yang menerima laporan pada pukul 15.40 WIT, langsung menuju lokasi untuk melakukan penyelamatan.

    Pos SAR Tual beserta unsur potensi SAR dikerahkan menggunakan Rigit Inflatable Boat menuju lokasi kejadian pukul 16.00 WIT pada koordinat 5°44’31.45″S – 132°40’8.34″E, jarak kurang lebih 22 Nautical Mile, dan Heading 209.10° arah Barat Daya dari Dermaga PSDKP Tual.

    Pukul 17.30 WIT, Tim SAR Gabungan tiba di Desa Debut dan melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat. Dari hasil koordinasi tersebut tim mendapatkan informasi bahwa jumlah penumpang yang awalnya dilaporkan tujuh orang diralat menjadi 12 orang dengan rincian 10 orang selamat, satu orang meninggal dunia dan satu lainnya masih dinyatakan hilang.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ambon Maluku Muhamad Arafah, Rabu (2/7/2025) mengatakan, tim SAR gabungan bersama masyarakat setempat kemudian melakukan operasi pencarian terhadap satu orang korban lainnya di sekitar lokasi kejadian.

    “Pada pukul 23.00 WIT, satu orang korban lainnya berhasil ditemukan oleh unsur masyarakat dalam keadaan meninggal dunia, kemudian dievakuasi oleh Tim SAR gabungan menuju Rumah Sakit Karel Sadsuitubun guna penanganan lebih lanjut,” ucapnya.

    Arafah menjelaskan longboat tersebut bertolak dari Desa Debut menuju Pulau Wahr dan terbalik di Perairan Maluku. Sementara korban yang selamat adalah Daeren Sakti Hermanu, Muhammad Arva Sagraha, Ridwan Rahardian Wijaya, Afifudin Baliya Pratista Halimawan, Maikel Letsoin (28), Marvel Letsoin (26), Mikel Mipuka (27), Atin Letsoin (16), serta Penus Letsoin (27).

    Sedangkan dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menjadi korban meninggal dunia kecelakaan laut tersebut bernama Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo. Kedua jasadnya sudah ditemukan dan telah diserahkan ke rumah sakit Langgur. 

    Arafah mengatakan, pemulangan jasad dua mahasiswa tersebut selanjutnya menjadi tanggung jawab pihak keluarga. 

  • Jenazah Juliana Marins Diterbangkan dari Denpasar ke Brasil Malam Ini 
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        30 Juni 2025

    Jenazah Juliana Marins Diterbangkan dari Denpasar ke Brasil Malam Ini Denpasar 30 Juni 2025

    Jenazah Juliana Marins Diterbangkan dari Denpasar ke Brasil Malam Ini
    Editor
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Aryasandi menyatakan, jenazah warga negara Brasil, JDSP (27) atau
    Juliana Marins
    yang terjatuh ketika mendaki Gunung
    Rinjani
    pada Sabtu (21/6/2025) akan dipulangkan pada Senin (30/6/2025) malam hari ini.
    Dalam keterangannya di
    Denpasar
    , Senin, Aryasandi mengatakan, jenazah Juliana akan diterbangkan dari Bandara Internasional I Gusti
    Ngurah Rai
    Bali melalui Dubai dan seterusnya menuju Rio de Janeiro, Brasil. 
    “Pemulangan peti
    jenazah Juliana Marins
    sudah disetujui semua rute oleh Emirates,” katanya.
    Rencananya, jenazah akan diberangkatkan pada pukul 00.35 Wita malam ini dan tiba di Rio de Janeiro pada 2 Juli pukul 15.50 waktu setempat.
    Jenazah warga Brasil tersebut diantar menggunakan ambulans dari perusahaan transportasi PT Antar Bangsa dan pengawalan dari Polda Bali.
    Sementara itu, Kepala Bidang Penunjang Medik RS Bali Mandara Elin Nainggolan mengatakan, pihaknya telah menyerahkan jenazah Juliana kepada konsulat dan perusahaan pengurusan kepulangan jenazah.
    Saat pengambilan dan penyerahan jenazah Juliana dari Rumah Sakit Bali Mandara ke PT Antar Bangsa, tidak ada perwakilan dari keluarga, atau hanya diwakilkan oleh konsulat.
    “Kami menyerahkan pada pukul 12.00 Wita untuk diberangkatkan ke bandara,” kata Elin.
    Sebelumnya, Tim SAR gabungan menemukan pendaki Juliana (27), warga negara Brazil yang sebelumnya dilaporkan jatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa (24/6).
    Korban ditemukan di kedalaman sekitar 600 meter dari jalur pendakian menuju puncak Gunung Rinjani.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Buntut Pendaki Brasil Tewas di Gunung Rinjani, Bakal Ada Evaluasi SOP Pendakian Gunung?

    Buntut Pendaki Brasil Tewas di Gunung Rinjani, Bakal Ada Evaluasi SOP Pendakian Gunung?

     

    Liputan6.com, Jakarta – Buntut tewasnya pendaki Brasil Juliana Marins di Gunung Rinjani, Kementerian Kehutanan dan Basarnas bakal melakukan evaluasi total Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian gunung di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan risiko kecelakaan para pendaki.

    Kepala Basarnas Mohammad Syafi’i, Senin (30/6/2025) mengatakan, evaluasi itu perlu dilakukan secara cepat untuk memperkuat kemampuan tim SAR gabungan di seluruh wilayah, sehingga Basarnas akan melibatkan lebih banyak unsur dalam setiap pelatihan agar mereka memahami prosedur penanganan kedaruratan di medan pendakian.

    “Ke depan yang kita mau tingkatkan adalah kemampuan potensi SAR. Kita sudah berjalan, sinergitas di lapangan cukup bagus, tapi perlu kolaborasi lebih baik lagi,” katanya.

    Dirinya juga mengatakan, kemampuan personel Basarnas sebenarnya telah teruji dalam berbagai operasi berskala internasional. Namun secara umum tantangan utama petugas dalam evakuasi pendaki terletak pada kondisi medan dan cuaca yang ekstrem, sebagaimana yang dihadapi saat evakuasi Juliana.

    “Kemampuan kita standar internasional. Basarnas hadir di kejadian di Turki dan Myanmar, itu menjadi referensi. Setiap lima tahun kita di-currency oleh lembaga PBB, INSARAG,” katanya.

    Syafi’i juga menanggapi usulan pembangunan posko untuk menjadi tempat penyimpanan peralatan SAR di jalur-jalur pendakian untuk memperpendek waktu respons kegawatdaruratan.

    Menurut dia, hal ini sebagai salah satu bahan evaluasi yang memerlukan kerja sama lintas Kementerian/Lembaga (K/L) mengingat Basarnas tidak mungkin menempatkan personel dan peralatan yang terbatas di seluruh kawasan Indonesia.

    “Contoh kawasan wisata, itu harus mampu mulai dari komunikasi. Dengan komunikasi kita bisa asesmen potensi bahayanya, menyiapkan personel dan peralatannya. Harapan kita, dengan kemampuan yang terbatas ini bisa saling melengkapi,” katanya.

     

  • Tragedi WNA Brasil jadi pelajaran tata wisata lebih nyaman

    Tragedi WNA Brasil jadi pelajaran tata wisata lebih nyaman

    Pemprov NTB untuk lebih meningkatkan upaya perlindungan dan keamanan bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke provinsi ini.

    Mataram (ANTARA) – Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Baiq Isvie Rupaeda berharap tragedi kematian WNA Brasil Juliana Marins akibat terjatuh di Gunung Rinjani hendaknya menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menata pariwisata setempat menjadi lebih aman dan nyaman.

    “Semoga ini menjadi pembelajaran buat kita untuk menata lebih baik lagi tempat wisata yang kini menjadi perhatian masyarakat, baik nasional maupun internasional,” kata Baiq Isvie Rupaeda di Mataram, Senin.

    Isvie menyampaikan dukacita mendalam atas insiden tersebut.

    Ia mengapresiasi kinerja sejumlah pihak yang turut terlibat aktif untuk membantu pencarian dan evakuasi Juliana meski tim evakuasi sempat mengalami kendala adanya cuaca buruk, termasuk kabut tebal dan badai.

    Kendati demikian, lokasi Juliana baru berhasil ditemukan pada hari Senin (23/6) di kedalaman sekitar 600 meter.

    “Atas nama pimpinan DPRD NTB kami berterima kasih kepada tim SAR gabungan mulai Basarnas, TNI/Polri, Pemprov NTB, dokter forensik RS Bali Mandara Bali, serta dua pendaki profesional menggunakan helikopter dan drone thermal untuk mencari korban hingga diketemukan,” katanya.

    “Jajaran pemprov dan pemkab juga harus berkolaborasi untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan wisatawan selama berada di NTB,” katanya.

    Pewarta: Nur Imansyah
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Akhir Tragis Penumpang KMP Wira Artha yang Terjun ke Laut

    Akhir Tragis Penumpang KMP Wira Artha yang Terjun ke Laut

    Dengan ditemukannya jenazah Sukati, operasi pencarian resmi dihentikan. Seluruh unsur yang terlibat dalam operasi SAR dikembalikan ke kesatuan masing-masing.

    “Jenazah korban juga sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses selanjutnya,” terang dia.

    Rezi menuturkan, insiden itu bermula ketika salah satu penumpang KMP Wira Artha melapor ke awak kapal bahwa anggota keluarganya melompat ke laut sekitar pukul 02.30 WIB.

    Menanggapi laporan tersebut, pihak kapal segera melakukan upaya pencarian mandiri.

     Namun, karena korban tak kunjung ditemukan, insiden itu dilaporkan ke otoritas pelabuhan melalui KSOP Bakauheni dan diteruskan ke Basarnas untuk bantuan lebih lanjut.

    “Sejak saat itu, tim SAR gabungan bersama TNI/Polri, pihak kapal, serta nelayan sekitar langsung terjun melakukan pencarian dan penyisiran di wilayah sekitar lokasi kejadian,” tuturnya.

    Laporan dari nelayan yang menemukan jasad di sekitar Pulau 3 menjadi titik terang dari pencarian selama tiga hari tersebut. 

  • 2
                    
                        Indonesia Dihujat Netizen, Agam Rinjani: Masa Negara Diinjak-injak karena Orang Jatuh?
                        Megapolitan

    2 Indonesia Dihujat Netizen, Agam Rinjani: Masa Negara Diinjak-injak karena Orang Jatuh? Megapolitan

    Indonesia Dihujat Netizen, Agam Rinjani: Masa Negara Diinjak-injak karena Orang Jatuh?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Relawan evakuasi
    Gunung Rinjani
    , Agam
    Rinjani
    , menanggapi maraknya hujatan netizen internasional terhadap proses penyelamatan jenazah pendaki asal Brasil,
    Juliana Marins
    .
    Ia menyayangkan banyaknya komentar yang merendahkan Indonesia tanpa memahami kondisi medan di lapangan.
    “Tujuan saya itu apa yang penting saya bisa bermanfaat buat evakuasi. Karena lihat netizen di medsos itu ngeri-ngeri,” kata Agam saat menceritakan proses evakuasi, Sabtu (28/6/2025).
    “Penghinaan semua terhadap negara. Makanya, ini bangkit jiwa nasionalismeku. Masa negara diinjak-injak gara-gara orang jatuh,” lanjut dia.
    Menurut Agam, sebagian besar kritik datang dari warganet luar negeri yang menyebut tim SAR Indonesia lamban dan tidak profesional.
    “Saya kaget juga, lihat di media sosial. Kok resimen Indonesia kayak dipertanyakan begitu, kok lambat dan lain-lain,” ujar dia.
    Ia menyebut kritik tersebut justru memantik semangat tim evakuasi untuk menyelesaikan tugas mereka sebaik mungkin.
    “Akhirnya itu yang bikin semangat juga. Kami bangkitkan jiwa nasionalisme, semangat teman-teman yang ada di lapangan. Tujuannya cuma satu: merdeka! Itu yang membuat teman-teman semangat untuk evakuasi,” kata Agam.
    Sebagai bentuk transparansi, Agam bersama tim membawa perangkat komunikasi Starlink ke puncak Rinjani untuk menyiarkan langsung kondisi di lokasi evakuasi.
    “Waktu kami naik sama Mas Tio, kami berpikir panjang. Orang butuh informasi di sana, apa kita bisa bantu orang-orang di Brasil? Kita kasih informasi,” ujarnya.
    Meski begitu, Agam mengaku sempat mendapat tekanan dari netizen luar negeri termasuk permintaan nomor rekening untuk penggalangan dana.
    “Saya dipaksa, ‘
    Mana nomor rekeningmu?’
    . Saya bilang
    , ‘I don’t need money. Saya mau turun rescue ke bawah’
    ,” ucapnya.
    Siaran langsung pun ia tutup dengan pernyataan bahwa keselamatan korban menjadi prioritas utama.
    “Saya sampaikan,
    ‘Mungkin ini terakhir saya live, ya. Mungkin paling bisa besok atau lusa saya live lagi karena kondisi di bawah tidak tahu bagaimana’
    ,” kata Agam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prakiraan Cuaca di Provinsi Bali Hari Ini, 29 Juni 2025

    Prakiraan Cuaca di Provinsi Bali Hari Ini, 29 Juni 2025

    Liputan6.com, Bandung – Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal sebagai destinasi wisata unggulan tidak hanya bagi wisatawan domestik tetapi juga internasional. Keindahan alamnya yang beragam menjadi daya tarik utama.

    Mulai dari pantai berpasir putih seperti Kuta dan Nusa Dua hingga kawasan pegunungan sejuk seperti Kintamani dan Danau Batur yang memikat hati banyak pelancong. Para wisatawan seringkali datang ke Bali untuk menikmati berbagai kegiatan luar ruangan.

    Kegiatan seperti berselancar di laut, menyelam, menjelajahi alam, hingga sekadar menikmati suasana santai di tengah pemandangan alam menjadi kegiatan yang rutin dilakukan di pulau ini.

    Namun tentunya aktivitas-aktivitas tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca harian. Agar pengalaman berwisata tetap optimal dan bebas gangguan, sangat penting bagi wisatawan untuk mengetahui prakiraan cuaca sebelum melakukan aktivitas di alam terbuka.

    Terlebih lagi, saat musim hujan tiba curah hujan dapat menghambat berbagai rencana kegiatan luar ruangan yang telah disusun sebelumnya. Itulah sebabnya, wisatawan sangat disarankan untuk selalu memperhatikan informasi prakiraan cuaca.

    Di Indonesia, informasi cuaca secara resmi dapat diakses melalui BMKG maupun aplikasi prakiraan cuaca yang terpercaya. Dengan bantuan informasi ini, pengunjung dapat menghindari risiko yang mungkin muncul akibat kondisi cuaca ekstrem.

    Melansir dari situs resminya, pada hari Minggu, 29 Juni 2025 wilayah Bali diprediksi mengalami hujan ringan di beberapa daerah. Oleh karena itu, para wisatawan diharapkan tetap waspada dan menyiapkan perlengkapan seperti jas hujan atau payung.

     

    Penyebab Tim SAR Gabungan Kesulitan Evakuasi 8 Pekerja Terjebak di Lubang Tambang Emas di Banyumas