Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Sejumlah Korban Diduga Masih Terjebak di Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya

    Sejumlah Korban Diduga Masih Terjebak di Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya

    Sebanyak 15 jenazah telah dievakuasi oleh tim SAR Gabungan dan teridentifikasi sebagai penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Ditpolair Polda Jatim menyebut adanya kemungkinan sejumlah korban yang masih terjebak di dalam bangkai kapal tersebut.

    Posisi kapal KMP Tunu Pratama Jaya terekam dalam kondisi tengkurap.

    Tonton video-video menarik lainnya di 20detik.

  • Kapal Terbalik di Perairan Mentawai, 11 Orang Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Juli 2025

    Kapal Terbalik di Perairan Mentawai, 11 Orang Hilang Regional 14 Juli 2025

    Kapal Terbalik di Perairan Mentawai, 11 Orang Hilang
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com –
    Sebuah
    speed boat
    atau kapal cepat yang membawa 18 orang terbalik di perairan Pagai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (14/7/2025).
    Speed boat itu terbalik diduga akibat badai yang terjadi saat melintas dari Sikakap menuju Tua Pejat.
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Lahmudin, mengatakan, 11 penumpang dilaporkan hilang dan 7 orang selamat setelah berenang ke pulau terdekat.
    “Mereka selamat dengan berenang ke pulau terdekat di Mapinang,” jelas Lahmudin saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/7/2025) malam.
    Lahmudin mengatakan, saat ini pihaknya bersama tim SAR, TNI, Polri, serta tim Pemkab Mentawai turun ke lokasi untuk melakukan pencarian.
    “Tim SAR datang dengan dua kapal besar untuk pencarian,” kata Lahmudin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim SAR Gabungan Temukan Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali

    Tim SAR Gabungan Temukan Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali

    Soal apakah bangkai kapal bakal diangkat dalam operasi tersebut, Eko berharap hal tersebut bisa dilakukan.

    Meskipun secara teknis, bisa dibilang masih terlalu dini untuk menentukan dilakukan atau tidaknya proses pengangkatan bangkai kapal.

    “Semoga kita semua tetap selalu sehat dan siap melaksanakan tugas sampai dengan – ibaratnya dari fix datum ini bisa kita angkat ke permukaan,” katanya.

    Jika kapal tersebut nantinya akan diangkat dan berhasil, hal itu akan menjadi capaian tersendiri.

    “Ini harapan saya, karena kalau ini bisa kita lakukan, mungkin ini baru pertama operasi kapal tenggelam hingga pengangkatan di Selat Bali,” ujarnya.

    “Karena dari sekian banyak kapal yang tenggelam di sini, ini belum pernah diangkat ke permukaan,” katanya.

     

  • Tim SAR Temukan 48 Penumpang Tenggelamnya Kapal KMP Tunu

    Tim SAR Temukan 48 Penumpang Tenggelamnya Kapal KMP Tunu

    Bisnis.com, JAKARTA — Tim SAR gabungan telah menemukan 48 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, dengan rincian 30 orang selamat dan 18 meninggal dunia hingga atau H+10 operasi pencarian korban.

    Tak hanya itu, proses pencarian KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Perairan Selat Bali, Ketapang, Banyuwangi, Rabu (2/7/202) juha menemukan titik terang. Tim SAR gabungan telah menemukan titik lokasi bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya pada jarak sekitar 3,9 kilometer dari lokasi tenggelamnya kapal.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan hingga Sabtu (12/7/2025) atau H+10 operasi pencarian korban, Tim SAR gabungan juga telah menemukan 18 korban meninggal dunia.

    Dengan demikian, jumlah penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang telah ditemukan kini berjumlah 48 orang, dengan rincian 30 orang selamat dan 18 meninggal dunia. 

    “Kami menyampaikan apresiasi kepada Tim SAR gabungan yang berhasil menemukan bangkai kapal KMP Tunu Prtama Jaya, serta mengevakuasi lebih banyak korban meninggal hingga H+10 pencarian korban,” ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (13/7/2025).

    Selain itu, dia juga telah mendapat informasi bahwa KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan dalam posisi terbalik.

    Setelah penemuan posisi kapal, Tim SAR gabungan akan melakukan perencanaan pengangkatan kapal dengan mempertimbangkan keselamatan, mengingat derasnya arus bawah laut di Selat Bali. 

    Dia melanjutkan untuk proses pengangkatan kapal akan dilakukan dengan Standar Operasional Prosedur atau SOP ketat untuk memastikan aspek keselamatan dari tim. 

    “Harapannya proses pengangkatan kapal bisa berjalan lancar sehingga dapat membantu investigasi lebih lanjut,” imbuhnya.

  • Bangkai KMP Tunu Divisualisasikan Ditemukan Dalam Posisi Terbalik

    Bangkai KMP Tunu Divisualisasikan Ditemukan Dalam Posisi Terbalik

    JAKARTA – Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan memvisualisasikan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya dalam kondisi terbalik di dasar laut Selat Bali pada Sabtu.

    Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyatno mengatakan tim Unit Pencarian dan Pertolongan (SRU) laut melaksanakan operasi SAR bawah air dan mendapatkan visual posisi KMP Tunu di titik referensi delapan.

    “Alhamdulillah, tim SRU laut menggunakan kamera bawah air dan mendapatkan visual objek (KMP Tunu) dalam kondisi terbalik dan nama kapal juga tertera,” kata Eko dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.

    Dengan mendapatkan visual posisi bangkai KMP Tunu, lanjut dia, pihaknya akan segera melaporkan kepada Kepala Basarnas dan Menteri Perhubungan (Menhub).

    Sementara SRU darat Banyuwangi yang dipimpin oleh Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, kata Eko, terus melakukan pencarian korban di sepanjang Pantai Ketapang hingga Pantai Muncar (Banyuwangi).

    “Untuk hari ini ada satu jenazah diduga korban KMP Tunu di perairan Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana (Bali), berjenis kelamin perempuan mengenakan celana panjang hitam dan bra hitam,” ujar dia.

    Data Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menyebutkan hingga Sabtu malam jumlah korban selamat tercatat 30 orang, 18 korban ditemukan meninggal (3 proses identifikasi), dan 17 korban lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian.

    KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 unit kendaraan itu tenggelam pada Rabu 2 Juli 2025.

  • Dibuka dengan Doa Bersama untuk Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Banyuwangi Ethno Carnival 2025 Hadirkan Parade Busana Khas Banyuwangi – Page 3

    Dibuka dengan Doa Bersama untuk Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Banyuwangi Ethno Carnival 2025 Hadirkan Parade Busana Khas Banyuwangi – Page 3

    Doa juga terpanjatkan untuk para tim SAR gabungan yang sudah bekerja salama sebelas hari. Ipuk berharap, proses pencarian akan selalu dilancarkan.

    “Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para petugas SAR, para relawan, TNI, Polri, dan teman-teman lain yang terlibat dalam pencarian korban dari kapal KMP Tunu,” ujar dia.

    Ajakan untuk berdoa bersama juga disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang hadir dan membuka  BEC 2025. Khofifah mengajak para hadirin untuk membaca Surah Alfatihah yang ditujukan kepada para korban meninggal KMP Tunu Pratama Jaya.

    “Tadi saya bertemu dengan para ahli waris korban di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Saya menyampaikan duka cita kami kepada mereka. Semoga amal para korban diterima, khilafnya diampuni, dan keluarganya diberi kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” kata Khofifah.

    Sebelum menghadiri BEC, Khofifah didampingi Forkopimda Banyuwangi menyambangi keluarga korban di Pelabuhan Ketapang. Khofifah juga memberikan santunan pada keluarga korban asal Jatim. 

    Mengusung tema ‘Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual’, BEC tahun ini menampilkan ragam budaya Suku Osing, yaitu suku asli Banyuwangi, yang merefleksikan fase-fase kehidupan mulai dari sebelum kelahiran hingga akhir hayat. Tema ini menjadi bentuk penghormatan terhadap tradisi dan spiritualitas lokal yang kental, sejalan dengan nuansa doa dan refleksi yang mewarnai pembukaan BEC tahun ini.

  • Ubur-Ubur Biru Serbu Perairan Selatan Gunungkidul, Puluhan Wisatawan Tersengat

    Ubur-Ubur Biru Serbu Perairan Selatan Gunungkidul, Puluhan Wisatawan Tersengat

    Liputan6.com, Gunungkidul – Suasana libur sekolah yang semestinya menjadi momen rekreasi ceria di kawasan pesisir selatan Gunungkidul justru diwarnai kecemasan. Puluhan wisatawan dilaporkan mengalami sengatan ubur-ubur biru saat bermain air di sejumlah pantai, seperti Pantai Baron, Kukup, Drini, Krakal, dan Sepanjang.

    Serangan ubur-ubur ini tidak hanya menyebabkan luka ringan, tetapi beberapa korban bahkan harus mendapat penanganan medis intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saptosari. “Sejak awal pekan ini, kami mencatat ada puluhan wisatawan yang tersengat ubur-ubur biru. Korban terbanyak adalah anak-anak dan remaja yang sedang bermain air di tepian pantai,” ujar Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Korwil II Baron, Surisdiyanto, Kamis (11/7/2025).

    Menurut Surisdiyanto, ubur-ubur biru atau yang secara ilmiah dikenal sebagai Physalia physalis, memiliki racun yang cukup berbahaya bagi manusia. Hewan laut ini memang tampak indah dengan warna biru terang, namun di balik keindahannya tersembunyi ancaman serius. “Korban umumnya mengalami luka memerah di kulit, seperti melepuh, terasa panas, nyeri seperti terbakar, dan dalam beberapa kasus menimbulkan sesak napas atau pusing. Bahkan ada yang mengalami reaksi alergi parah sehingga harus segera dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.

    Beberapa luka terlihat menyerupai bekas cambukan di kulit, terutama di bagian tangan, kaki, dan area tubuh yang paling sering terkena tentakel saat berenang atau bermain air. Rasa nyeri bisa berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari tergantung tingkat keparahan dan sensitivitas korban. “Racun pada tentakel ubur-ubur ini langsung menyerang sistem saraf lokal. Pada beberapa orang yang memiliki riwayat alergi atau daya tahan tubuh lemah, reaksi bisa lebih berat, seperti syok anafilaksis,” lanjutnya.

    Tim SAR dan petugas pantai yang berjaga sempat memberikan pertolongan pertama kepada para korban di lokasi, seperti dengan membilas luka menggunakan air laut, air cuka dan kompres panas. Namun beberapa korban tetap harus dilarikan ke RSUD Saptosari untuk mendapat perawatan medis lanjutan.“Kami bekerja sama dengan petugas medis di pantai dan puskesmas terdekat. Tapi yang luka cukup parah tetap kami rujuk ke rumah sakit,” kata Surisdiyanto.

    Kemunculan ubur-ubur biru di perairan selatan Jawa bukanlah hal baru. Setiap musim kemarau, terutama saat angin timur mulai bertiup kencang, koloni ubur-ubur ini kerap terbawa arus laut hingga ke pesisir. “Fenomena ini biasa terjadi saat angin timur membawa massa air dari Samudera Hindia ke pantai. Tapi karena bertepatan dengan masa liburan, jumlah korban jadi cukup tinggi,” ujar Surisdiyanto.

    Pihak Satlinmas Rescue bersama SAR dan relawan pantai terus meningkatkan pengawasan serta patroli di sepanjang garis pantai. Spanduk dan papan peringatan sudah dipasang di titik-titik rawan untuk mengingatkan pengunjung agar tidak bermain air terlalu jauh ke laut.

    Surisdiyanto mengimbau agar wisatawan selalu mematuhi arahan petugas pantai, tidak bermain air di area yang telah diperingatkan, dan segera melapor bila mengalami sengatan. “Kalau terkena, jangan panik. Bilas dengan air laut, jangan pakai air tawar karena bisa memperparah luka. Jangan digosok atau digaruk. Kalau nyerinya tak tertahan, sebaiknya segera ke pos SAR atau fasilitas kesehatan terdekat,” katanya.

  • Jenazah WNA Malaysia Korban KMP Tunu Pratama Jaya Berhasil Ditemukan

    Jenazah WNA Malaysia Korban KMP Tunu Pratama Jaya Berhasil Ditemukan

    Sementara Tim SAR gabungan dari berbagai instansi Pemerintah Pusat dan daerah, unsur TNI dan Polri, organisasi Potensi SAR dan masyarakat nelayan sekitar, terus mengerahkan berupaya di tengah berbagai kendala, terutama faktor cuaca yang tidak bersahabat.

    “Terima kasih kepada SRU darat dari jajaran TNI, Polri, dan para relawan yang telah melakukan patroli pantai serta terus-menerus mensosialisasikan kepada masyarakat nelayan agar segera melapor bila menemukan benda terapung yang diduga berkaitan dengan korban,” ujar Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno.

    Tim SRU laut  terus melakukan pencarian di permukaan perairan, serta tim SRU bawah air (underwater), khususnya KRI Spica 934,  menggunakan peralatan pendeteksi untuk mengukur arus bawah laut dan melakukan pemindaian obyek di dasar laut.

    Dalam konferensi pers bersama SMC dan para struktural dalam operasi SAR, Danguspurla Koarmada II menjelaskan bahwa KRI Spica 934 telah melakukan rekonfirmasi terhadap sebuah objek yang ditemukan di dasar laut pada hari sebelumnya.

    Dari hasil penurunan kamera bawah air, diperoleh gambaran visual objek pada kedalaman sekitar 49–52 meter. Objek tersebut memiliki dimensi panjang sekitar 67,4 meter dan lebar 12 meter. Tim juga mencatat kondisi arus di lokasi tersebut sangat bervariasi. 

    “Saat kamera hendak diturunkan lebih dalam, arus diketahui mencapai kekuatan lebih dari 3 knot, menyulitkan proses pemindaian lanjutan,” tambah Eko

    Hingga berita ini diturunkan, dari 65 orang korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, sebanyak 45 orang korban telah ditemukan, dengan rincian 30 orang ditemukan selamat, 15 orang dalam kondisi meningga (1 korban belum teridentifikasi)l dan 20 orang lainya masih hilang dan tahap pencarian

     

    Mayat tanpa identitas kembali ditemukan mengambang di Teluk Banyu Biru, kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Rabu (9/7) malam. Diduga korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.

  • Selamatkan Anaknya Terbawa Ombak, Bapak Tewas Tenggelam di Lampung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        11 Juli 2025

    Selamatkan Anaknya Terbawa Ombak, Bapak Tewas Tenggelam di Lampung Bandung 11 Juli 2025

    Selamatkan Anaknya Terbawa Ombak, Bapak Tewas Tenggelam di Lampung
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com
    – Seorang bapak bernama Aliman (48) tewas
    tenggelam
    setelah berusaha menyelamatkan anaknya yang terbawa ombak di Pantai Labuhan Jukung, Kabupaten Pesisir Barat.
    Jasad korban ditemukan setelah dua hari pencarian oleh otoritas SAR setempat.
    Komandan Pos SAR Tanggamus, Robi Rusli, menjelaskan bahwa Aliman merupakan warga Simpang Kandis Kedung Raja, Kecamatan Hulu Sungkai, Kabupaten Lampung Utara.
    Insiden tragis
    tersebut terjadi pada Rabu (9/7/2025) sekitar pukul 14.00 WIB saat korban dan keluarganya sedang berwisata di pantai.
    Berdasarkan informasi yang dihimpun tim SAR gabungan, anak korban, Ega, tiba-tiba terbawa ombak.
    “Korban langsung turun ke laut dan berhasil menyelamatkan anaknya,” ungkap Robi Rusli dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/7/2025).
    Namun, nahas, ombak yang besar justru menggulung dan menyeret Aliman ke tengah laut.
    Setelah kejadian tersebut, tubuhnya tidak ditemukan meskipun tim SAR gabungan telah melakukan pencarian dengan radius penyisiran hingga 3,5 nautical mile dari lokasi terakhir korban terlihat.
    Rusli menambahkan bahwa korban baru ditemukan pada Jumat (11/7/2025) pagi setelah pencarian yang intensif.
    “Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” katanya.
    Kejadian ini menjadi peringatan akan bahaya yang mengintai saat beraktivitas di pantai, terutama saat ombak besar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapal Tongkang Tabrak Perahu di Sungai Barito, 3 Orang Hilang

    Kapal Tongkang Tabrak Perahu di Sungai Barito, 3 Orang Hilang

    Liputan6.com, Barito Utara – Media sosial dihebohkan video kecelakaan kapal tongkang dengan perahu atau kapal motor di Sungai Barito, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng). Akibat kejadian ini, 3 penumpang perahu dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian.

    Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palangka Raya, Ketut Alit Supartana mengatakan, kejadian bermula ketika perahu mengalami mati mesin dan terombang ambing. Hingga akhirnya, perahu tersebut bertabrakan dengan kapal tongkang yang melintas.

    “Penumpang terlihat panik dan melompat keluar dari kapal motor tersebut. Hingga akhirnya kapal motor terbalik dan tertabrak oleh kapal tongkang,” ungkap Ketut kepada wartawan, Rabu (9/7/2025).

    Peristiwa tabrakan kapal terjadi pada Selasa 8 Juli 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Kapal motor dengan trayek Muara Teweh-Puruk Cahu tersebut, mengangkut sekitar 40 penumpang. Dari total itu, sebanyak 37 dinyatakan selamat dan sisanya 3 orang masih dalam proses pencarian yakni Suriansyah (62), Rustam Nawawi (49), dan Agus Jaya (34).

    “Sebanyak 28 selamat yang terdata di manifes dan 9 orang yang selamat yang tidak terdata di manifes,” ungkap dia.

    Proses pencarian masih terus dilakukan petugas dengan menyisir sepanjang aliran sungai menggunakan dengan perahu karet dan beberapa peralatan khusus. Ketut menerangkan, di lokasi kejadian para petugas terkendala sinyal sehingga membuat penyampaian informasi menjadi terhambat.

    Tak hanya itu, kondisi sungai yang keruh dan arus sungai yang deras membuat jarak pandang petugas menjadi terbatas. Hal ini tentunya membuat proses penyelaman tidak direkomendasikan karena sangat berbahaya.

    “Hari ini Tim SAR gabungan melakukan penyisiran secara simultan, dari sekitar lokasi kejadian hingga 2 kilometer ke arah hilir,” pungkasnya.

     

     

     

    .