Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Bus Pulau Indah Terjun ke Jurang Sungai di Kaltim, 2 Orang Tewas

    Bus Pulau Indah Terjun ke Jurang Sungai di Kaltim, 2 Orang Tewas

    Paser, Beritasatu.com – Bus Pulau Indah terjun ke jurang Sungai Busui sedalam lebih dari 7 meter di Desa Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis (24/7/2025) sekitar pukul 03.00 Wita. Dua orang dilaporkan meninggal dunia, dan belasan lainnya luka-luka.

    Dalam rekaman video amatir yang beredar, terlihat bus Pulau Indah masih teronggok di dasar jurang aliran Sungai Busui. Tim SAR gabungan mengeluarkan satu per satu korban lalu mengevakuasinya ke rumah sakit, termasuk sopir bus yang terjepit di balik kemudi selama 3 jam.

    Bus yang membawa lebih dari 20 penumpang itu kecelakaan dalam perjalanan dari Banjarmasin menuju Samarinda. Diduga hilang kendali, bus milik PT Samarinda Lestari meluncur ke jurang hingga terperosok ke aliran Sungai Busui.

    Petugas administrasi PT Samarinda Lestari Kirno mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kronologi pasti dari kecelakaan itu, karena masih menunggu laporan dari perwakilan PO Bis Pulau Indah yang masih berada di lokasi kecelakaan. 

    Bahkan, hingga saat ini, belum bisa dipastikan jumlah penumpang yang ada didalam bis nahas itu, karena manifest penumpang belum diterima.

    “Untuk kronologi pastinya kami belum tahu persis karena masih menunggu laporan teman-teman yang ada di lapangan. Untuk manifest juga belum kami terima,” kata Kirno kepada Beritasatu.com.

    Kendati demikian, sebagian besar penumpang yang selamat telah dialihkan ke bus yang lain untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Balikpapan. Sedangkan untuk korban luka dan meninggal dunia, saat ini telah dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan pertolongan medis.

  • Kronologi Kebakaran Kapal Barcelona 5 di Perairan Talise Sulawesi Utara – Page 3

    Kronologi Kebakaran Kapal Barcelona 5 di Perairan Talise Sulawesi Utara – Page 3

    Salah satu penumpang Kapal Motor atau KM Barcelona 5 rute Manado-Talaud, Sulawesi Utara, Alwina Inang, mengaku syok dan panik saat kapal tersebut terbakar di perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu.

    “Peristiwanya sangat cepat. Sekitar pukul 12.00 wita, ada yang teriak kebakaran di bagian belakang kapal, kami langsung panik,” kata Alwina, yang merupakan istri dari Kasat Lantas Polres Kepulauan Talaud, Christian M, dikutip dari Antara (Minggu (20/7/2025).

    Menurut dia, Sebagian besar penumpang ada yang makan siang dan ada yang tidur saat kebakaran terjadi.

    “Saya lagi makan bersama keluarga dari Kasat Reskrim Talaud, tiba-tiba kobaran asap sudah masuk di anjungan kapal. Kami langsung melompat ke laut,” ujarnya.

    Alwina sendiri bersama Kasat Reskrim Talaud dan istrinya serta anak dan puluhan penumpang langsung terjun ke laut untuk menghindari asap tebal dan kobaran api di Kapal Motor Barcelona 5.

    Mereka mengaku bisa berenang dan bertahan sekitar 1 jam di laut sebelum bantuan dari Tim SAR tiba.

    “Sekarang kami sudah ada di pulau Serei di Minahasa Utara bersama sekitar 50 orang yang selamat. Sementara ada beberapa korban langsung dijemput mobil ambulans,” tambahnya lagi.

     

  • TNI AL  evakuasi ABK kapal sembako yang tenggelam di Nunukan

    TNI AL evakuasi ABK kapal sembako yang tenggelam di Nunukan

    Jakarta (ANTARA) – TNI AL mengevakuasi awak kapal motor pengangkut sembako yang tenggelam di Perairan Tanjung Aru, Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu.

    Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata mengatakan proses evakuasi dilakukan pukul 09.40 WITA, pagi ini.

    “Pos AL Sei Pancang dan Pos AL Sei Nyamuk melaksanakan SAR Gabungan terhadap kapal kayu tradisional GT 2 bermesin 40 PK X 2 yang mengalami tenggelam di perairan Tanjung Aru, Sebatik,” kata Denih kepada Antara di Jakarta, Minggu.

    Denih menjelaskan kapal kayu tersebut tenggelam akibat kendala mesin dan cuaca ekstrim yang terjadi di laut.

    Denih menceritakan semula berawal ketika Arifin Nurman selaku awak kapal dan dua awak lainnya berlayar dari Pulau Sebatik menuju ke Tawau untuk membeli Sembako, Sabtu (19/7) pukul 19.00 WITA.

    Pukul 20.00 WITA, kapal tersebut kembali berlayar dari Tawau ke Pulau Sebatik. Di tengah perjalanan, kata Denih, perahu mulai mengalami kerusakan sehingga tidak bisa berlayar.

    “Perahu mengalami kerusakan mesin ditambah dengan tingginya gelombang menyebabkan perahu kemasukan air dan tenggelam,” kata Denih.

    “Pada saat bersamaan korban Arifin Nurman sempat mengambil pelampung untuk menyelamatkan diri sedangkan dua ABK yang lain juga berusaha mencari alat pelampung masing-masing,” tambah Denih.

    Arifin pun harus bertahan di tengah laut bermodalkan pelampung hingga akhirnya dievakuasi oleh speed boat yang sedang melintas pada Minggu, pukul 09.40 WITA.

    Berdasarkan informasi tersebut, TNI AL melalui Pos AL Sei Pancang, Pos AL Sei Nyamuk, Satgas Marinir Ambalat XXXI Ops Yudha Dharma 02 Guspurla Koarmada II, Tim Kopaska Ops Yudha Dharma 02 Guspurla Koarmada II, Airud Sebatik bersama Tim SAR Gabungan mencari dua ABK yang tenggelam bersama Arifin.

    Hingga saat ini proses pencarian yang dilakukan TNI AL masih berlanjut sedangkan Arifin telah dievakuasi untuk mendapatkan pertolongan medis.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seluruh Penumpang KM Barcelona 5 Dievakuasi, 3 Orang Meninggal Dunia – Page 3

    Seluruh Penumpang KM Barcelona 5 Dievakuasi, 3 Orang Meninggal Dunia – Page 3

    Sebelumnya, salah satu penumpang Kapal Motor atau KM Barcelona 5 rute Manado-Talaud, Sulawesi Utara, Alwina Inang, mengaku syok dan panik saat kapal tersebut terbakar di perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu.

    “Peristiwanya sangat cepat. Sekitar pukul 12.00 wita, ada yang teriak kebakaran di bagian belakang kapal, kami langsung panik,” kata Alwina, yang merupakan istri dari Kasat Lantas Polres Kepulauan Talaud, Christian M, dikutip dari Antara (Minggu (20/7/2025).

    Menurut dia, Sebagian besar penumpang ada yang makan siang dan ada yang tidur saat kebakaran terjadi.

    “Saya lagi makan bersama keluarga dari Kasat Reskrim Talaud, tiba-tiba kobaran asap sudah masuk di anjungan kapal. Kami langsung melompat ke laut,” ujarnya.

    Alwina sendiri bersama Kasat Reskrim Talaud dan istrinya serta anak dan puluhan penumpang langsung terjun ke laut untuk menghindari asap tebal dan kobaran api di Kapal Motor Barcelona 5.

    Mereka mengaku bisa berenang dan bertahan sekitar 1 jam di laut sebelum bantuan dari Tim SAR tiba.

    “Sekarang kami sudah ada di pulau Serei di Minahasa Utara bersama sekitar 50 orang yang selamat. Sementara ada beberapa korban langsung dijemput mobil ambulans,” tambahnya lagi.

     

  • Kesaksian Penumpang: Detik-Detik KM Barcelona 5 Kebakaran – Page 3

    Kesaksian Penumpang: Detik-Detik KM Barcelona 5 Kebakaran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Salah satu penumpang Kapal Motor atau KM Barcelona 5 rute Manado-Talaud, Sulawesi Utara, Alwina Inang, mengaku syok dan panik saat kapal tersebut terbakar di perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu.

    “Peristiwanya sangat cepat. Sekitar pukul 12.00 wita, ada yang teriak kebakaran di bagian belakang kapal, kami langsung panik,” kata Alwina, yang merupakan istri dari Kasat Lantas Polres Kepulauan Talaud, Christian M, dikutip dari Antara (Minggu (20/7/2025).

    Menurut dia, Sebagian besar penumpang ada yang makan siang dan ada yang tidur saat kebakaran terjadi.

    “Saya lagi makan bersama keluarga dari Kasat Reskrim Talaud, tiba-tiba kobaran asap sudah masuk di anjungan kapal. Kami langsung melompat ke laut,” ujarnya.

    Alwina sendiri bersama Kasat Reskrim Talaud dan istrinya serta anak dan puluhan penumpang langsung terjun ke laut untuk menghindari asap tebal dan kobaran api di Kapal Motor Barcelona 5.

    Mereka mengaku bisa berenang dan bertahan sekitar 1 jam di laut sebelum bantuan dari Tim SAR tiba.

    “Sekarang kami sudah ada di pulau Serei di Minahasa Utara bersama sekitar 50 orang yang selamat. Sementara ada beberapa korban langsung dijemput mobil ambulans,” tambahnya lagi.

     

  • Penumpang KM Barcelona mengaku syok saat kapal terbakar

    Penumpang KM Barcelona mengaku syok saat kapal terbakar

    “Peristiwanya sangat cepat. Sekitar pukul 12.00 wita, ada yang teriak kebakaran di bagian belakang kapal, kami langsung panik,”

    Manado (ANTARA) – Salah satu penumpang Kapal Motor (KM) Barcelona 5 rute Manado-Talaud, Sulawesi Utara, Alwina Inang, mengaku syok dan panik saat kapal tersebut terbakar di perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu.

    “Peristiwanya sangat cepat. Sekitar pukul 12.00 wita, ada yang teriak kebakaran di bagian belakang kapal, kami langsung panik,” kata Alwina, yang merupakan istri dari Kasat Lantas Polres Kepulauan Talaud, Christian M, saat dihubungi Antara.

    Menurut dia, Sebagian besar penumpang ada yang makan siang dan ada yang tidur saat kebakaran terjadi.

    “Saya lagi makan bersama keluarga dari Kasat Reskrim Talaud, tiba-tiba kobaran asap sudah masuk di anjungan kapal. Kami langsung melompat ke laut,” ujarnya.

    Alwina sendiri bersama Kasat Reskrim Talaud dan istrinya serta anak dan puluhan penumpang langsung terjun ke laut untuk menghindari asap tebal dan kobaran api.

    Mereka mengaku bisa berenang dan bertahan sekitar 1 jam di laut sebelum bantuan dari Tim SAR tiba.

    “Sekarang kami sudah ada di pulau Serei di Minahasa Utara bersama sekitar 50 orang yang selamat. Sementara ada beberapa korban langsung dijemput mobil ambulans,” tambahnya lagi.

    Kapal Motor Barcelona 5 yang terinformasi berlayar dari Pelabuhan Kabupaten Kepulauan Talaud menuju Pelabuhan Manado terbakar di sekitar perairan Pulau Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Minggu (20/7).

    Dalam siaran langsung yang dibagikan akun FB Abdurahman Agu, banyak penumpang mengapung di sekitar kapal yang terbakar di perairan tersebut.

    Belum ada informasi detil dari pihak berwenang terkait dengan penyebab KM Barcelona 5 terbakar.

    Pewarta: Hence Paat
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Evakuasi korban kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya

    Evakuasi korban kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya

    Kamis, 3 Juli 2025 18:38 WIB

    Warga melihat daftar korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Kamis (3/7/2025). Hingga Kamis (3/7) petang, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi enam orang korban meninggal dunia dan 29 orang korban selamat yang merupakan penumpang kapal yang tenggelam di Selat Bali setelah berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.

    Polisi berjaga di dekat kantong jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di ruang jenazah RSU Negara, Jembrana, Bali, Kamis (3/7/2025). Hingga Kamis (3/7) petang, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi enam orang korban meninggal dunia dan 29 orang korban selamat yang merupakan penumpang kapal yang tenggelam di Selat Bali setelah berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemulangan jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya

    Pemulangan jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya

    Kamis, 3 Juli 2025 22:07 WIB

    Iring-iringan mobil ambulans yang membawa jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025). Sebanyak enam korban meninggal dunia yang ditemukan Tim SAR gabungan telah diserahkan kepada pihak keluarga dan selanjutnya pencarian korban yang belum diketemukan akan dilanjutkan esok hari. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/rwa.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (tengah) bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto saat penyerahan jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya kepada pihak keluarga di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025). Sebanyak enam korban meninggal dunia yang ditemukan Tim SAR gabungan telah diserahkan kepada pihak keluarga dan selanjutnya pencarian korban yang belum diketemukan akan dilanjutkan esok hari. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/rwa.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pendaki Denmark Jatuh di Rinjani, Evakuasi Pakai Helikopter

    Pendaki Denmark Jatuh di Rinjani, Evakuasi Pakai Helikopter

    Denpasar, Beritasatu.com – Tim SAR Mataram mengerahkan satu unit helikopter untuk melakukan evakuasi terhadap pendaki asal Denmark yang terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani.

    Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali memakan korban. Kali ini, seorang pendaki wanita asal Denmark yang sebelumnya dilaporkan sebagai warga negara Belanda, terjatuh saat melewati jalur ekstrem dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Korban berinisial SVTH mengalami luka-luka dan membutuhkan evakuasi segera melalui jalur udara.

    Laporan awal diterima Kantor SAR Mataram dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) sekitar pukul 14.00 Wita. Tim rescue dari Pos SAR Kayangan langsung diberangkatkan dengan perlengkapan mountaineering, komunikasi, dan medis lengkap.

    Melihat kondisi medan yang berat dan korban berada di lokasi yang sulit dijangkau, Kepala SAR Mataram Muhamad Hariyadi berkoordinasi dengan SAR Denpasar dan SGI Air Bali untuk menurunkan helikopter.

    “Evakuasi dilakukan oleh SGI Air Bali pada pukul 14.45 WITA dan tim berhasil mendarat di lokasi pada 16.41 Wita,” jelas Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya kepada wartawan, Kamis (17/7/2025).

    Korban berhasil dievakuasi dalam kondisi masih sadar namun mengalami luka di bagian kepala. Setelah berhasil dibawa keluar dari kawasan Rinjani, korban langsung dievakuasi medis ke Poliklinik Nusa Medika di Lombok.

    “Kondisi korban stabil, hanya ada luka di kepala. Selanjutnya dirujuk ke RS BIMC di Kuta, Badung untuk perawatan lebih lanjut,” tambahnya.

    Proses evakuasi ini melibatkan berbagai instansi dan elemen relawan, antara lain kantor SAR Mataram dan Denpasar, BTNGR, SGI Air Bali, Klinik Nusa Medika, Rumah Sakit BIMC, TNI, Polri, BPBD, Rinjani Squad, EMHC, Damkar, porter, guide, dan relawan lokal lainnya.

  • 9
                    
                        Pendaki Asal Swiss Jatuh di Rinjani, Helikopter Diterbangkan Menuju Lokasi
                        Regional

    9 Pendaki Asal Swiss Jatuh di Rinjani, Helikopter Diterbangkan Menuju Lokasi Regional

    Pendaki Asal Swiss Jatuh di Rinjani, Helikopter Diterbangkan Menuju Lokasi
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Seorang pendaki warga negara asing (WNA) asal Swiss, bernama Benekdikt Emmeneger (46), dilaporkan terjatuh di
    Gunung Rinjani
    pada Rabu (16/7/2025).
    Tim SAR gabungan sedang menuju lokasi. Tidak hanya itu, satu unit helikopter juga diterbangkan menuju lokasi untuk mempercepat evakuasi terhadap korban jika memungkinkan.
    Korban dilaporkan selamat dan mengalami patah tulang dan saat ini masih menunggu proses evakuasi.
    Menurut Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman, WNA asal Swiss itu terjatuh di jalur turun dari puncak menuju ke Danau Segara Anak pada Rabu menjelang siang.
    “Tim evakuasi telah bergerak baik dari relawan, SAR dan petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), BPBD Lombok Timur, TNI-Polri,  helikopter telah diterbangkan dari Bali menuju ke Sembalun. Jika memungkinkan ke lokasi tempat korban untuk mempercepat proses evakuasi,” kata Yarman.
    Yarman mengatakan, korban jatuh di jalur bebatuan sebelum jembatan pertama menuju
    basecamp
    Segara Anak sekitar pukul 11.00 Wita dan dilaporkan ke BTNGR  pada pukul 11.30 Wita.
    WNA ini mendaki Rinjani pada Selasa, 15 Juli 2025, bersama empat orang rekan, termasuk anaknya yang masih berusia 12 tahun. 
    “Dia naik dari pintu pendakian Sembalun, dan terjatuh saat turun menuju Danau Segara Anak. Korban turun dari puncak, dari Pelawangan (Sembalun) dan jatuh di jalur menuju danau, mungkin ada batu atau apa, kita belum pastikan,” kata Yarman.
    Pendaki asal Swiss ini  menggunakan jasa asuransi, sehingga kemungkinan akan dievakuasi menggunakan helikopter, namun akan  dilihat dulu apakah helikopter memungkinkan untuk mendarat di titik lokasi pendaki terjatuh.
    Pihaknya belum bisa memastikan apakah korban terjatuh di medan yang berat dan ekstrem atau tidak.
    Informasi terakhir, tim evakuasi BTNGR, Edelweis Medical Health Center Sembalun, dan tim SAR gabungan sudah bergerak menuju titik jatuhnya korban. Helikopter juga sudah terbang menuju lokasi.
    Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram, Saidar Rahmanjaya menjelaskan bahwa tim rescue Pos SAR Kayangan telah bergerak menuju lokasi.
    Tim ini kemudian disusul oleh personel tambahan dari Kantor SAR Mataram untuk memperkuat upaya evakuasi.
    “Tim SAR dilengkapi dengan berbagai perlengkapan, seperti peralatan
    mountaineering
    , komunikasi, medis, evakuasi, kendaraan operasional, dan pendukung lainnya,” katanya.
    Saidar menjelaskan, operasi penyelamatan ini melibatkan koordinasi lintas instansi dan berbagai unsur, seperti Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Rinjani Squad, Damkar, Relawan Rinjani, porter, guide, dan unsur terkait lainnya.
    “Semua tim bersinergi untuk menjangkau lokasi korban dan memberikan pertolongan secepatnya.” kata dia.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.