Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Kronologi Rombongan Mahasiswa KKN Unand Tersesat di Hutan Limapuluh Kota

    Kronologi Rombongan Mahasiswa KKN Unand Tersesat di Hutan Limapuluh Kota

    Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 24 orang tersesat di hutan Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar). Koordinator Pos SAR Kabupaten Limapuluh Kota Roni Nur menyebutkan, 24 orang yang tersesat tersebut terdiri dari wali nagari atau kepala desa, pemuda setempat dan 17 mahasiswa program kerja kuliah nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand).

    Rombongan itu merupakan peserta tracking, dilaporkan hilang kontak pada Kamis (31/7) pukul 22.00 WIB.

    “Kontak terakhir dengan rombongan itu pukul 16.00 WIB, namun setelah itu tidak ada kabar lagi,” kata Roni. Dikutip dari Antara, Jumat (1/8).

    Mereka awalnya berangkat dari Kantor Wali Nagari Pauh Sangik pada Kamis (31/7) sekitar pukul 09.00 WIB untuk melihat kopi hutan. Belasan mahasiswa Unand itu didampingi langsung wali nagari atau kepala desa beserta pemuda setempat.

    Sesuai jadwal, seharusnya rombongan kembali ke lokasi awal pukul 18.00 WIB. Namun, hingga pukul 22.00 tidak ada kabar dan dinyatakan hilang kontak.

    Mendapat laporan dari masyarakat terkait hilangnya 24 orang, Tim SAR Posko Kabupaten Limapuluh Kota yang terdiri dari tujuh personel bergerak cepat menuju lokasi.

    Dalam misi pencarian tersebut, Tim SAR juga bekerja sama dengan personel kepolisian, TNI, Palang Merah Indonesia (PMI), relawan hingga masyarakat setempat.

    Peralatan yang digunakan di antaranya drone thermal, perlengkapan medis, alat komunikasi dan alat bantu navigasi.

    Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam lebih, Tim SAR akhirnya berhasil menemukan rombongan pejalan kaki pada Jumat (1/8) dini hari sekitar pukul 04.40 WIB dalam keadaan selamat dan langsung dievakuasi ke kantor Wali Nagari Pauh Sangik.

    Dia menyebutkan dari 24 pejalan kaki tersebut beberapa di antaranya mengalami cidera hingga kelelahan. Namun, Tim SAR gabungan dibantu petugas medis bergerak cepat memberikan untuk pertolongan agar cedera yang dialami tidak semakin parah.

    “Semua peserta tracking yang tersesat sudah berhasil ditemukan dalam kondisi selamat,” pungkasnya.

  • Misteri Hilangnya Azka Usai Datangi Watu Togok Pantai Siung

    Misteri Hilangnya Azka Usai Datangi Watu Togok Pantai Siung

    Liputan6.com, Jakarta Senja di pantai selatan Yogyakarta menyambut kedatangan wanita bertubuh langsing. Usai memarkirkan sepeda motor, dia menuju pantai. Jam menunjukkan pukul 17.30 WIB. Langit berubah gelap. Dia lantas menyewa sebuah tenda berwarna biru untuk bermalam di bibir Pantai Siung.

    Wanita tersebut bernama Azka Nurfadillah. Kamis tanggal 27, dia sendirian datang ke pantai yang terkenal dengan jalur panjat tebingnya itu.

    Di kalangan pelancong, Pantai Siung ibarat surga tersembunyi di balik bukit kapur dan hamparan pohon jati. Lokasinya terpencil, namun hamparan pasir putih dan suara deburan ombak selalu setia menyambut siapa saja yang datang, termasuk Azka.

    Di Pantai Siung terdapat 250 jalur panjat tebing berstandar internasional. Selain itu semua, satu lagi menjadi magnet kuat Pantai Siung adalah Watu Togok.

    Watu dalam bahasa Indonesia berarti batu. Bentuknya tinggi menjulang. Lokasi berada di antara batuan karang. Tidak mudah untuk ke sana. Selain jalan terjal, juga hanya bisa dilakukan saat air laut surut.

    Watu Togok ini juga yang bikin Azka penasaran. Berbekal video, Azka mulai mencari tahu jalur menuju Watu Togok kepada tim SAR. Namun tim SAR mengingatkan agar Azka mengurunkan niatnya.

    “Lokasi tersebut sangat berbahaya dan tertutup untuk umum,” kata Koordinator SAR Satlinmas Korwil I Yogyakarta Sunu Handoko Bayu Sagara, Selasa (29/7).

    Bukannya balik kanan, Azka tetap nekat. Siang pukul 13.00 WIB, tim SAR menerima laporan dari seorang nelayan. Azka terlacak berada di Watu Togok, yaitu di balik gunung sisi timur Pantai Siung.

    Tanpa menunggu waktu, tim SAR segera menuju lokasi menjemput korban dan membawa kembali ke pantai.

    Hari berganti, Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, anggota tim SAR masih melihat Azka duduk di depan tendanya. Namun pada pukul 07.00 WIB, Azka sudah tidak ada di tenda.

    Minggu tanggal 27 Juli 2025, tim SAR mendapat laporan dari tukang parkir bahwa sepeda motor yang dikendarai Azka masih berada di parkiran.

  • Begini Sulitnya Pencarian Wisatawan Azka di Watu Togok, 3 Hari Belum Ditemukan

    Begini Sulitnya Pencarian Wisatawan Azka di Watu Togok, 3 Hari Belum Ditemukan

    Azka diketahui pertama kali tiba di Pantai Siung pada Kamis (24/7), sekira pukul 17.30 WIB. Dia menyewa tenda untuk berkemah.

    Keesokan harinya, Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIB, yang bersangkutan datang ke pos SAR menanyakan jalan menuju Watu Togok sambil menunjukkan video dari HP-nya.

    “Kami sudah mengimbau agar tidak ke sana karena lokasi tersebut sangat berbahaya dan tertutup untuk umum,” ujar Sunu.

    Sekira pukul 13.00 WIB, pihaknya menerima laporan dari seorang nelayan bahwa ada perempuan berada di Watu Togok, yaitu di balik gunung sisi timur Pantai Siung. Tim SAR segera menuju lokasi tersebut dan berhasil menemukan korban.

    “Kami sempat menemuinya, memberikan imbauan dan mengajak kembali ke pantai. Saat itu, dia menuruti dan kembali ke tenda,” jelasnya.

    Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, anggota tim SAR masih melihat Azka duduk di depan tendanya. Namun pada pukul 07.00 WIB, pemilik tenda membongkar perlengkapan karena masa sewa telah habis, dan korban sudah tidak terlihat.

    Minggu, 27 Juli 2025, pihak SAR mendapat laporan dari tukang parkir bahwa terdapat sepeda motor Honda Vario 160 yang sejak Kamis belum diambil pemiliknya.

  • Kronologi Wanita Asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Sempat Nekat ke Watu Togok

    Kronologi Wanita Asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Sempat Nekat ke Watu Togok

    Liputan6.com, Jakarta Azka Nurfadillah, perempuan berusia 28 tahun asal Pondok Ranggon, Jakarta Timur, dilaporkan hilang di kawasan Pantai Siung, Tepus, Gunungkidul, Sabtu (26/7). Keberadaan Azka masih misterius. Proses pencarian dilakukan oleh tim gabungan.

    Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi I, Sunu Handoko menjelaskan bahwa pencarian dilakukan setelah pihaknya menerima laporan kehilangan dari petugas parkir dan hasil pengecekan identitas kendaraan di lokasi.

    Azka diketahui pertama kali tiba di Pantai Siung pada Kamis (24/7), sekira pukul 17.30 WIB. Dia menyewa tenda untuk berkemah.

    Keesokan harinya, Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIB, yang bersangkutan datang ke pos SAR menanyakan jalan menuju Watu Togok sambil menunjukkan video dari HP-nya.

    “Kami sudah mengimbau agar tidak ke sana karena lokasi tersebut sangat berbahaya dan tertutup untuk umum,” ujar Sunu.

    Sekira pukul 13.00 WIB, pihaknya menerima laporan dari seorang nelayan bahwa ada perempuan berada di Watu Togok, yaitu di balik gunung sisi timur Pantai Siung. Tim SAR segera menuju lokasi tersebut dan berhasil menemukan korban.

    “Kami sempat menemuinya, memberikan imbauan dan mengajak kembali ke pantai. Saat itu, dia menuruti dan kembali ke tenda,” jelasnya.

    Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, anggota tim SAR masih melihat Azka duduk di depan tendanya. Namun pada pukul 07.00 WIB, pemilik tenda membongkar perlengkapan karena masa sewa telah habis, dan korban sudah tidak terlihat.

    Minggu, 27 Juli 2025, pihak SAR mendapat laporan dari tukang parkir bahwa terdapat sepeda motor Honda Vario 160 yang sejak Kamis belum diambil pemiliknya.

    “Kami lakukan pengecekan dan ternyata benar itu kendaraan milik Azka. Di atas motor ada helm dan tas. Motor tidak dikunci setang dan kuncinya masih menempel,” beber Sunu.

    Setelah koordinasi dengan Polsek Tepus, dilakukan pemeriksaan isi tas dan ditemukan dompet berisi SIM, satu unit HP, pakaian dan barang-barang pribadi lainnya milik korban. Menyikapi hal itu, Tim SAR segera menyisir kembali kawasan Watu Togok, baik melalui jalur darat maupun menggunakan drone.

    “Korban belum berhasil kami temukan. Kami akan terus melanjutkan pencarian dengan dukungan personel gabungan dari AL Pos Sadeng, Koramil Tepus, Polsek Tepus, Polair Polres Gunungkidul, serta warga setempat,” tuturnya.

    Dia menambahkan, kondisi medan pencarian sangat sulit karena Watu Togok merupakan kawasan terjal dan tersembunyi. Meski demikian, upaya penyisiran tetap dilakukan secara maksimal.

    “Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan korban atau melihat hal mencurigakan di sekitar lokasi agar segera menghubungi posko SAR atau aparat setempat,” pungkasnya.

  • Tim SAR Temukan Dua Jasad Remaja Tenggelam saat Mancing di Pantai Lampung Selatan

    Tim SAR Temukan Dua Jasad Remaja Tenggelam saat Mancing di Pantai Lampung Selatan

    JAKARTA – Tim SAR gabungan bersama masyarakat menemukan dua jasad remaja laki-laki yang dilaporkan tenggelam saat mandi di pantai dusun Karya Sakti, Desa Karya Tunggal, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan.

    Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Lampung Selatan Rully Fikriansyah mengatakan Tim SAR gabungan bersama masyarakat setempat sudah berhasil menemukan dua orang remaja yang dilaporkan hilang saat memancing di laut.

    “Iya benar, dua orang warga Desa Karya Tunggal, yang tenggelam di laut Air terjun Dusun Karya Sakti sudah diketemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata dia mengutip Antara.

    Menurutnya, dua orang remaja itu bernama Rudi Irawan (25) dan Diki (21), keduanya warga Dusun Karya Baru, Desa Karya Tunggal, yang dilaporkan hilang pada Sabtu (26/7) pukul 16:30 WIB.

    “Korban atas nama Diki diketemukan Sabtu (26/7) pada pukul 20:15 WIB, sedangkan Rudi Irawan ditemukan Minggu pagi tadi sekitar pukul 08:30 WIB dan langsung di bawa ke rumah duka,” ucapnya.

    Dirinya menerangkan, dengan telah ditemukannya dua orang remaja tersebut, operasi SAR dinyatakan ditutup dan kedua korban akan di makamkan di TPU setempat pada siang hari ini.

    Ia menjelaskan, kronologi kejadiannya pada hari Sabtu tanggal 26 Juli 2025 sekitar pukul 16:30 WIB, korban sedang memancing di laut karya sakti, diduga korban terpeleset dan jatuh ke laut.

  • Terombang-ambing 3 Hari di Laut Flores, KM Mulya Abadi Dievakuasi Tim SAR
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Juli 2025

    Terombang-ambing 3 Hari di Laut Flores, KM Mulya Abadi Dievakuasi Tim SAR Regional 27 Juli 2025

    Terombang-ambing 3 Hari di Laut Flores, KM Mulya Abadi Dievakuasi Tim SAR
    Tim Redaksi
    SIKKA, KOMPAS.com –
    Tim SAR gabungan mengevakuasi
    KM Mulya Abadi
    setelah terombang-ambing di perairan utara Flores selama tiga hari.
    Kapal yang mengangkut semen dan sembako itu mengalami patah kemudi saat bertolak dari Pulau Jinato, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan menuju Pelabuhan Riung, Kabupaten Ngada, NTT pada Kamis (24/7/2025).
    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Fathur Rahman menerangkan, awalnya kapal tersebut ditemukan oleh kapal tengker Maersk Monte Lascar pada Sabtu (26/7/2025).
    “Saat itu kapal tengker ini sedang berlayar dengan rute Singapura-Australia,” ujar Fathur di Maumere, Minggu (27/7/2025).
    Kapal tengker Maersk Monte Lascar kemudian melaporkan ke Basarnas melalui sinyal distress.
    Setelah mendapati informasi posisi KM Mulya Abadi, Basarnas menghubungi tim SAR gabungan agar segera menuju titik koordinat.
    “Tim SAR langsung mengarahkan KN SAR Puntdewa 250 menuju posisi KM Mulya Abadi di titik koordinat 7°55’28.2”S – 121° 07’48”E,” ungkapnya.
    Setibanya di lokasi, tim SAR gabungan terlebih dahulu mengevakuasi delapan awak kapal.
    Selanjutnya, KM Mulya Abadi ditarik oleh KM Surya Indah menuju pelabuhan Riung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hilang di Pantai Siung Gunungkidul, Wanita asal Jakarta Tinggalkan Motor dan Identitas
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        27 Juli 2025

    Hilang di Pantai Siung Gunungkidul, Wanita asal Jakarta Tinggalkan Motor dan Identitas Yogyakarta 27 Juli 2025

    Hilang di Pantai Siung Gunungkidul, Wanita asal Jakarta Tinggalkan Motor dan Identitas
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang warga Jakarta, AN (28), saat ini sedang dalam pencarian oleh
    tim SAR
    setelah meninggalkan sepeda motornya di Kawasan
    Pantai Siung
    , Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
    AN memarkir sepeda motornya sejak Kamis, 24 Juli 2025.
    Sebelumnya, korban diketahui telah mengunjungi tebing Watu Togok, yang merupakan lokasi berbahaya dan tidak diperbolehkan untuk dijamah manusia.
    Lokasi tersebut terletak di balik gunung sebelah timur Pantai Siung.
    Koordinator Rescue Istimewa Wilayah Operasi I Pantai Wediombo, Sunu Handoko Bayu Sagara, menjelaskan bahwa AN adalah warga Jakarta Timur.
    Ia datang seorang diri dan menyewa tenda di Pantai Siung sekitar pukul 17.30 WIB pada hari kedatangannya.
    “AN mendatangi petugas SAR menanyakan jalan menuju lokasi Watu Togok dengan menunjukkan video pada HP, pada Jumat, 25 Juli 2025, pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Namun, oleh SAR dihimbau untuk tidak mendatangi Watu Togok karena tempat tersebut berbahaya dan tidak boleh dijamah oleh pengunjung,” kata Sunu saat dihubungi melalui telepon pada Minggu, 27 Juli 2025.
    Pada Jumat siang, sekitar pukul 13.00 WIB, seorang nelayan melihat seorang perempuan di sekitar Watu Togok dan melaporkannya kepada petugas Satlinmas.

    Petugas segera mengajak AN kembali ke Pantai Siung.
    “Pada hari Sabtu, 26 Juli 2025, pukul 02.00 WIB,
    Tim SAR
    masih melihat AN di depan tenda. Namun, pada pagi harinya, saat pemilik tenda mau membongkar karena masa sewanya sudah habis sekitar pukul 07.00 WIB, dia sudah tidak ada di tempat,” jelas Sunu.
    Hari ini, tim Satlinmas menerima informasi terkait temuan sepeda motor Honda Vario 160 milik AN.
    Setelah itu, tindakan dilanjutkan bersama Polsek Tepus.
    Hasil identifikasi oleh Polsek Tepus menemukan tas berisi HP, pakaian, dan dompet yang di dalamnya terdapat identitas SIM serta sejumlah barang lainnya.
    Terdapat juga helm dan tas di atas sepeda motor tersebut.
    “Sepeda motor dalam keadaan tidak dikunci setang dan kunci kontak ada,” ungkap Sunu.
    Sunu menambahkan bahwa tim Satlinmas bersama TNI/Polri langsung melakukan penyisiran. Pencarian dilakukan melalui darat serta menggunakan drone.
    “Hingga sore ini, saudari AN belum juga ditemukan,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pendaki Asal Sukabumi Meninggal di Gunung Slamet, Sempat Dilaporkan Sakit saat di Pos 5 – Page 3

    Pendaki Asal Sukabumi Meninggal di Gunung Slamet, Sempat Dilaporkan Sakit saat di Pos 5 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang pendaki bernama Yuswandi (46), warga Kampung Kebon Pala I, Desa Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia saat mendaki Gunung Slamet melalui jalur Bambangan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

    Jenazahnya berhasil dievakuasi oleh tim search and rescue (SAR) gabungan yang dikoordinasi oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap.

    “Setelah dievakuasi oleh tim SAR gabungan, jenazah pendaki atas nama Yuswandi (46), warga Kampung Kebon Pala I, Desa Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tiba di View Slamet, Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, tengah malam tadi, pukul 00.30 WIB,” kata Kepala KPP/Basarnas Cilacap M Abdullah di Purbalingga, Minggu (27/7/2025).

    Setibanya di Dukuh Bambangan, jenazah langsung diperiksa oleh petugas dari Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga. Setelah proses pemeriksaan selesai, jenazah dibawa ke RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga sebelum dipulangkan ke rumah duka di Sukabumi.

    Terkait dengan kronologi kejadian, dia mengatakan berdasarkan laporan seorang porter yang diterima petugas Pos Pendakian Gunung Slamet di Bambangan, pada Sabtu (26/7), pukul 16.30 WIB, disebutkan adanya pendaki mengalami sakit di Pos 5 jalur pendakian.

    “Namun, pada pukul 17.45 WIB, yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia oleh salah satu pendaki yang juga seorang dokter,” katanya.

     

  • Diterjang Badai Tengah Malam, 2 Nelayan Mentawai Diselamatkan SAR

    Diterjang Badai Tengah Malam, 2 Nelayan Mentawai Diselamatkan SAR

    Padang, Beritasatu.com– Operasi penyelamatan dramatis dilakukan Tim SAR gabungan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terhadap dua nelayan yang kapalnya mati mesin dan terombang-ambing di tengah laut di perairan Gosong, Dusun Mappadegat, Kecamatan Sipora Utara. Evakuasi berlangsung ekstrem di tengah gelombang setinggi 2,5 meter dan badai angin kencang hingga 20 knot.

    Perahu jenis long boat yang digunakan kedua nelayan dilaporkan mengalami kerusakan mesin dan tak bisa kembali ke daratan. Mendapat laporan tersebut, Kantor SAR Mentawai langsung menerjunkan satu unit perahu karet bermesin Rigid Inflatable Boat (RIB) untuk menjangkau lokasi.

    Namun cuaca ekstrem menyulitkan akses penyelamatan. Gelombang tinggi dan badai membuat RIB tidak mampu menembus titik koordinat kapal nelayan. Operasi pun dialihkan menggunakan KN SAR Ramawijaya yang diberangkatkan dari Tuapeijat menuju lokasi sejauh 2,5 mil laut.

    “Kami tiba di lokasi sekitar pukul 00.30 WIB dini hari, Sabtu 26 Juli 2025, setelah menembus gelombang tinggi. Proses evakuasi cukup menantang karena cuaca kembali memburuk saat tim melakukan penyelamatan,” ujar Kepala Kantor SAR Mentawai, Rudi, Sabtu (26/7/2025).

    Kedua nelayan berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat meski mengalami kedinginan akibat terlalu lama terpapar angin dan ombak. Setelah berhasil diangkat ke kapal penyelamat, keduanya langsung dibawa ke Pelabuhan Tuapeijat untuk pemeriksaan kesehatan awal.

    “Syukurlah keduanya stabil. Namun ini jadi peringatan penting bagi seluruh nelayan dan pelaku pelayaran di Mentawai agar lebih waspada,” kata Rudi.

    Ia juga mengimbau masyarakat pesisir dan operator kapal untuk selalu memantau informasi cuaca sebelum melaut, mengingat dalam beberapa pekan terakhir cuaca ekstrem masih mengancam kawasan perairan Sumatera Barat, terutama Mentawai.

    Operasi ini menegaskan kembali pentingnya kesiapsiagaan dan profesionalitas tim SAR di tengah kondisi cuaca yang terus berubah akibat anomali iklim laut.

  • Bus Pulau Indah Terjun ke Jurang Sungai di Kaltim, 2 Orang Tewas

    Bus Pulau Indah Terjun ke Jurang Sungai di Kaltim, 2 Orang Tewas

    Paser, Beritasatu.com – Bus Pulau Indah terjun ke jurang Sungai Busui sedalam lebih dari 7 meter di Desa Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis (24/7/2025) sekitar pukul 03.00 Wita. Dua orang dilaporkan meninggal dunia, dan belasan lainnya luka-luka.

    Dalam rekaman video amatir yang beredar, terlihat bus Pulau Indah masih teronggok di dasar jurang aliran Sungai Busui. Tim SAR gabungan mengeluarkan satu per satu korban lalu mengevakuasinya ke rumah sakit, termasuk sopir bus yang terjepit di balik kemudi selama 3 jam.

    Bus yang membawa lebih dari 20 penumpang itu kecelakaan dalam perjalanan dari Banjarmasin menuju Samarinda. Diduga hilang kendali, bus milik PT Samarinda Lestari meluncur ke jurang hingga terperosok ke aliran Sungai Busui.

    Petugas administrasi PT Samarinda Lestari Kirno mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kronologi pasti dari kecelakaan itu, karena masih menunggu laporan dari perwakilan PO Bis Pulau Indah yang masih berada di lokasi kecelakaan. 

    Bahkan, hingga saat ini, belum bisa dipastikan jumlah penumpang yang ada didalam bis nahas itu, karena manifest penumpang belum diterima.

    “Untuk kronologi pastinya kami belum tahu persis karena masih menunggu laporan teman-teman yang ada di lapangan. Untuk manifest juga belum kami terima,” kata Kirno kepada Beritasatu.com.

    Kendati demikian, sebagian besar penumpang yang selamat telah dialihkan ke bus yang lain untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Balikpapan. Sedangkan untuk korban luka dan meninggal dunia, saat ini telah dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan pertolongan medis.