Kementrian Lembaga: Tim SAR

  • Jet Tempur & Helikopter AS Tiba-Tiba Jatuh Dekat RI

    Jet Tempur & Helikopter AS Tiba-Tiba Jatuh Dekat RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) jatuh di laut dekat RI, Laut Cina Selatan (LCS), dalam dua insiden terpisah Minggu. Kecelakaan pertama melibatkan helikopter MH-60R Sea Hawk sementara yang kedua melibatkan jet tempur Boeing F/A-18F Super Hornet.

    Mengutip AFP, Senin (27/10/2025), kecelakaan pertama melibatkan helikopter MH-60R Sea Hawk, yang jatuh saat melakukan operasi rutin dari kapal induk USS Nimitz. Armada Pasifik Angkatan Laut AS, mengatakan awak helikopter tersebut telah ditemukan oleh tim SAR.

    Setengah jam kemudian, menurut Angkatan Laut, sebuah jet tempur Boeing F/A-18F Super Hornet juga jatuh di LCS, saat melakukan operasi rutin dari USS Nimitz. Pernyataan Angkatan Laut menyatakan bahwa kedua awak kapal berhasil melontarkan diri dari kapal dan berhasil diselamatkan dengan selamat.

    “Semua personel yang terlibat selamat dan dalam kondisi stabil,” kata Angkatan Laut AS.

    “Penyebab kedua insiden saat ini sedang diselidiki,” tambahnya.

    Kecelakaan ini terjadi saat Presiden AS Donald Trump berada di Malaysia dalam kunjungan pertamanya ke Asia di masa jabatan keduanya. Ini juga terjadi saat Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth bersiap untuk memulai lawatan ke beberapa negara di Asia.

    Awal tahun ini, dua pesawat tempur AS jatuh dari kapal induk Angkatan Laut AS, Harry S. Truman. Kejadian berlangsung di perairan di Timur Tengah.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Helikopter dan Jet Angkatan Laut AS Jatuh di Laut Cina Selatan

    Helikopter dan Jet Angkatan Laut AS Jatuh di Laut Cina Selatan

    Jakarta

    Dua pesawat milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) jatuh di Laut Cina Selatan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    Dilansir AFP, Senin (27/10/2025), Armada Pasifik Angkatan Laut AS mengatakan kecelakaan pertama melibatkan helikopter MH-60R Sea Hawk jatuh di perairan Laut Cina Selatan saat melakukan operasi rutin dari kapal induk USS Nimitz. Ketiga awak helikopter telah ditemukan tim SAR.

    Sekitar setengah jam setelah kejadian itu, menurut Angkatan Laut, sebuah jet tempur Boeing F/A-18F Super Hornet jatuh di Laut Cina Selatan, juga “saat melakukan operasi rutin” dari USS Nimitz.

    Angkatan Laut AS menyatakan kedua awak kapal berhasil menyelamatkan diri dari kapal. Mereka juga berhasil diselamatkan dengan selamat.

    “Semua personel yang terlibat selamat dan dalam kondisi stabil,” kata Angkatan Laut AS. “Penyebab kedua insiden saat ini sedang diselidiki”.

    Awal tahun ini, dua pesawat tempur AS jatuh dari kapal induk Angkatan Laut AS, Harry S. Truman, saat beroperasi di Timur Tengah.

    (zap/idn)

  • Diduga Hirup Gas Beracun, Petani Ngawi Tewas di Dalam Sumur Sawah

    Diduga Hirup Gas Beracun, Petani Ngawi Tewas di Dalam Sumur Sawah

    Ngawi (beritajatim.com)– Seorang petani di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ditemukan tewas di dalam sumur sawah miliknya sedalam enam meter pada Minggu (26/10/2025). Korban diketahui bernama Suwardi (67), warga Desa Mangunharjo, Kecamatan Ngawi.

    Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh istrinya, Suparti (50), yang saat itu menyusul suaminya ke sawah. Saat tiba di lokasi, Suparti mendengar suara benda jatuh dari arah sumur. Ketika dilihat, ternyata suaminya sudah berada di dasar sumur dalam posisi tengkurap dan tidak bergerak.

    Menurut keterangan warga sekitar, korban sebelumnya tengah memperbaiki pompa air Sanyo yang digunakan untuk mengairi sawahnya. Diduga, Suwardi terjatuh setelah menghirup gas beracun yang keluar dari dalam sumur.

    “Baru datang terdengar suara bluk gitu, terus istrinya teriak minta tolong. Tidak ada satu pun warga yang berani masuk karena sumurnya mengandung gas beracun,” ujar Eko Abim Riyanto, warga setempat.

    Tim SAR gabungan Ngawi yang tiba di lokasi langsung melakukan upaya penyelamatan. Petugas terlebih dahulu mengeluarkan gas dari dalam sumur sebelum satu anggota turun menggunakan perlengkapan keselamatan lengkap, termasuk tabung oksigen.

    “Sumurnya sangat sempit, diameternya sekitar 60 sentimeter. Kita kesulitan karena harus membawa oksigen ke dalam. Proses evakuasi butuh waktu sekitar 40 menit,” kata Joko Setyono, anggota Tim SAR Sikat Ngawi.

    Sementara itu, Kapolsek Ngawi AKP Jais Bintoro membenarkan dugaan bahwa korban meninggal akibat menghirup gas beracun saat memperbaiki pompa air. Polisi bersama tim medis telah melakukan visum di lokasi kejadian.

    Setelah dievakuasi, jenazah Suwardi yang diketahui memiliki tiga anak itu dibawa ke rumah duka yang berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi kejadian. Pihak kepolisian kemudian menyerahkan jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan. [fiq/suf]

  • Bus Wisata Terguling di Tol Pemalang, 4 Penumpang Meninggal Sudah Dipulangkan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Oktober 2025

    Bus Wisata Terguling di Tol Pemalang, 4 Penumpang Meninggal Sudah Dipulangkan Regional 26 Oktober 2025

    Bus Wisata Terguling di Tol Pemalang, 4 Penumpang Meninggal Sudah Dipulangkan
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Bus wisata dari arah Semarang terguling sekitar pukul 08.30 WIB dalam kecelakaan lalu lintas di jalur keluar Tol Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (25/10/2025).
    Proses evakuasi korban kecelakaan maut bus rombongan warga asal Semarang telah selesai.
    4 penumpang meninggal telah dievakuasi dan sedang dibawa pulang ke Semarang.
    “Pada pukul 11.45 WIB seluruh penumpang berhasil dievakuasi,” ujar Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Semarang Budiono, Sabtu malam.
    Dia melaporkan, 16 orang selamat dengan kondisi 13 di antaranya mengalami luka ringan, 1 penumpang luka berat.
    Sementara 4 penumpang lainnya dinyatakan meninggal.
    Menurut Budiono, dugaan sementara insiden kecelakaan disebabkan rem blong yang membuat bus hilang kendali di tikungan ke luar tol.
    “Diduga karena rem blong, bus hilang kendali dan menabrak pembatas jalan saat berada di tikungan arah Exit Tol Pemalang. Akibatnya, kendaraan terguling dan beberapa penumpang terhimpit oleh bodi bus,” kata Budiono.
    Tim SAR dari Unit Siaga SAR (USS) Pemalang langsung menuju lokasi usai mendapat laporan kecelakaan sekitar pukul 09.30 WIB untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan.
    Proses evakuasi dilakukan dengan penanganan khusus menggunakan peralatan ekstrikasi guna mengeluarkan penumpang yang terjebak di dalam bodi bus.
    Budi menyebut, saat ini Sseluruh korban telah dibawa ke dua rumah sakit, yakni RS Siaga Medika Pemalang dan RSI Al-Ikhlas Pemalang.
    Sementara korban meninggal masih dalam perjalanan pulang ke Semarang untuk proses pemakaman pada Minggu (26/10/2025) pagi.
    Dia merini identitas empat korban meninggal yakni, Komsiyah, Sri Fitriyati, Endah Cipta Ningrum, dan Abdul Ghofur. Keempatnya merupakan warga Kelurahan Bendan Ngisor, Semarang.
    “Saya ucapkan terima kasih banyak kepada seluruh unsur yang terlibat dalam upaya penyelamatan,” imbuh Budi.
    Lebih lanjut, kini polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan, mulai dari kemungkinan pengemudi mengantuk atau adanya gangguan mesin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wanita Ngawi Diduga Hilang Saat Buang Hajat Ditemukan Selamat

    Wanita Ngawi Diduga Hilang Saat Buang Hajat Ditemukan Selamat

    Ngawi (beritajatim.com) – Setelah tiga hari dinyatakan hilang saat buang hajat di tepi sungai, Sri Wahyuni (49), warga Dusun Cantel, Desa Cantel, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Jumat (24/10/2025) pagi.

    Berdasarkan laporan resmi Satpol PP Kabupaten Ngawi Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Sri Wahyuni ditemukan oleh warga di area kebun tebu, sekitar 300 meter dari lokasi awal kejadian. Saat ditemukan, kondisi korban lemah dan mengalami hipotermia, namun masih sadar.

    “Korban ditemukan dalam keadaan selamat, hanya mengalami hipotermia. Setelah dilakukan penanganan awal di rumah warga, kemudian dibawa ke Puskesmas setempat untuk perawatan lebih lanjut,” jelas Rochmat Angga Permadi, Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Ngawi.

    Peristiwa itu bermula pada Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, ketika Sri Wahyuni berpamitan kepada anaknya untuk buang hajat di sungai yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya. Namun hingga pukul 10.20 WIB, korban tak kunjung kembali. Anaknya kemudian menyusul ke sungai, namun tak menemukan keberadaan ibunya hingga akhirnya melapor ke kepala desa.

    Laporan tersebut ditindaklanjuti dengan pengerahan tim SAR gabungan yang melakukan pencarian intensif di sepanjang aliran sungai hingga Bengawan Solo. Cuaca hujan dan derasnya arus menjadi tantangan utama selama proses pencarian.

    Operasi melibatkan sejumlah unsur, di antaranya Unit Siaga SAR Bojonegoro, Damkar Ngawi, Polsek Pitu, Koramil Pitu, SAR SIKATAN Ngawi, SAR MTA Madiun dan Ngawi, Ngawi Rescue, GMR, Gareng, Elpeje Rescue, serta masyarakat setempat.

    Setelah ditemukan dalam kondisi selamat, operasi pencarian resmi ditutup pada pukul 08.00 WIB. Seluruh unsur SAR dikembalikan ke satuan masing-masing setelah memastikan korban mendapatkan perawatan medis.

    Petugas mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama pada musim hujan atau ketika debit air meningkat. “Syukurlah korban berhasil ditemukan selamat. Kami berterima kasih kepada seluruh unsur SAR dan warga yang terlibat dalam pencarian,” tambah Rochmat. [fiq/beq]

  • Ditjen Pesantren di Kemenag, Hadiah Hari Santri yang Dipicu Tragedi Ponpes Al Khoziny
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Oktober 2025

    Ditjen Pesantren di Kemenag, Hadiah Hari Santri yang Dipicu Tragedi Ponpes Al Khoziny Nasional 23 Oktober 2025

    Ditjen Pesantren di Kemenag, Hadiah Hari Santri yang Dipicu Tragedi Ponpes Al Khoziny
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Agama RI untuk membentuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren yang akan bertugas mengawasi seluruh pondok pesantren di Indonesia.
    Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i menyampaikan bahwa perintah tersebut telah tertuang dalam surat nomor B-617/M/D-1/HK.03.00/10/2025 tanggal 21 Oktober 2025.
    “Bapak Presiden melalui Mensesneg memerintahkan untuk segera mendirikan Dirjen Pesantren di Kementerian Agama Republik Indonesia,” ujar Syafi’i seusai Apel Peringatan Hari Santri 2025 di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat, Rabu pagi.
    Mengulik lebih dalam, terungkap fakta alasan di balik perintah Prabowo untuk membentuk Ditjen Pesantren yang selama ini berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
    Jauh sebelum surat itu diterbitkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengusulkan pembentukan Direktorat Jenderal Pendidikan Kepesantrenan di Kementerian Agama (Kemenag) untuk mengawasi sekitar 40.000 pondok pesantren yang berdiri di Indonesia.
    Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia MUI mengatakan bahwa tragedi ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, menandakan pentingnya Ditjen Pesantren.
    “Kementerian Agama, yaitu sudah berkali-kali kita sampaikan bahwa membina, mengawasi semua pesantren yang 40.000 lebih ya, ini sudah sepatutnya dibutuhkan satu struktur birokrasi, yaitu sejak awal sudah kita katakan ada Direktorat Jenderal Pendidikan Kepesantrenan, khusus,” kata Amirsyah di Kantor Pusat MUI, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).
    Menurut dia, kapasitas struktur birokrasi yang ada saat ini, yakni Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, belum cukup.
    Dengan jumlah pesantren yang sangat banyak itu, menurut Amirsyah, Kemenag harus segera menerjunkan dirjen khusus untuk mengawasi ponpes.
    “Kalau sekarang kan baru setingkat Direktur ya, ini harus Direktur Jenderal. Supaya apa? Supaya bisa sekup yang luas ini, ya bayangkan 41.000 lebih. Tidak mudah ngawas ini, tidak mudah sekali lagi,” kata Amirsyah.
    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi akhirnya buka suara terkait alasan Presiden Prabowo membentuk Ditjen Pesantren yang rupanya bermula dari peristiwa di Ponpes Al Khoziny.
    Akibat tragedi tersebut, Prabowo merasa perlu memberikan perhatian lebih kepada ponpes di Indonesia.
    Terlebih, jumlah sekolah berasrama berbasis agama itu mencapai lebih dari 42.000.
    “Dari peristiwa itu kita mendapatkan fakta bahwa nampaknya kita semua pemerintah perlu untuk memberikan perhatian yang lebih kepada pondok-pondok pesantren,” beber Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu.
    Peristiwa yang terjadi belakangan seolah membuktikan masih ada bangunan ponpes yang tidak sesuai prosedur keamanan.
    Oleh karenanya, kata Prasetyo, Prabowo juga meminta masalah ini diselesaikan melalui kementerian/lembaga terkait.
    “Bapak Presiden memberikan petunjuk kepada kita, yang diwakili oleh Kementerian PU, untuk melakukan asesmen terhadap bangunan-bangunan pondok pesantren kita dari sisi keamanan secara teknis,” kata Prasetyo.
    Prabowo menginginkan ada perhatian khusus untuk pendidikan dan pelatihan para santri, yang jumlahnya berkisar 16 juta orang di seluruh Indonesia.
    “Jadi, itu beberapa hal yang menjadi perhatian dari Bapak Presiden yang diperintahkan kepada kita jajaran terkait, untuk kemudian beliau memberikan semacam restu untuk Kementerian Agama membuat Ditjen Pondok Pesantren,” kata dia.
    Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik keputusan Kepala Negara yang menyetujui pembentukan Ditjen Pesantren sebagai bentuk kehadiran negara yang nyata dalam pemberdayaan pesantren di era modern.
    “Persetujuan Presiden atas pembentukan Ditjen Pesantren merupakan kado istimewa bagi seluruh santri di Hari Santri Nasional tahun ini, karena menjadi bukti nyata hadirnya negara dalam memperkuat ekosistem pendidikan dan pemberdayaan pesantren di Indonesia,” ungkapnya dalam rilis pers, Rabu.
    Lebih lanjut, Puan menilai kehadiran Ditjen Pesantren akan membuka peluang lebih besar bagi penguatan peran pesantren secara kelembagaan dan strategis.
    “Tidak hanya dalam bidang pendidikan agama, tetapi juga pengembangan ekonomi umat, literasi digital, hingga peningkatan kualitas para santri,” sebut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
    Bertepatan dengan Hari Santri 2025, ini adalah momentum penting untuk meneguhkan kembali peran santri dan pesantren sebagai penjaga moral bangsa sekaligus penggerak kemajuan peradaban Indonesia di era modern.
    “Saya berharap keberadaan Ditjen Pesantren akan memperkuat tata kelola pendidikan pesantren, meningkatkan kapasitas santri, serta memastikan pesantren menjadi pilar pemberdayaan masyarakat yang mandiri dan berdaya saing,” lanjut Puan.
    Tiga pekan lebih berjalan, tim penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim belum juga menetapkan adanya tersangka dalam kasus runtuhnya mushala Ponpes Al Khoziny.
    “Belum ada info tambahan, masih proses sidik,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Rabu (22/10/2025).
    Runtuhnya bangunan tiga lantai mushala Ponpes Al Khoziny yang terletak di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terjadi pada Senin (29/10/2025).
    Berdasarkan analisis tim gabungan, penyebab ambruknya bangunan tersebut dikarenakan kegagalan konstruksi di mana akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
    Tragedi tersebut telah menelan 63 korban jiwa dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
    Kini, tragedi tersebut masih dalam tahap penyidikan kepolisian di Polda Jawa Timur.
    Proses evakuasi korban dan pengangkatan puing bangunan telah ditutup oleh tim SAR gabungan sejak Selasa (7/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Hilang di Sukosari Bondowoso Ditemukan di Jurang Sedalam 10 Meter

    Korban Hilang di Sukosari Bondowoso Ditemukan di Jurang Sedalam 10 Meter

    Bondowoso (beritajatim.com) —Setelah melalui upaya pencarian intensif selama beberapa hari, tim SAR gabungan akhirnya menemukan korban hilang atas nama Denisa alias Bu Ahik, warga Dusun Jati Rejo, Desa Kerang, Kecamatan Sukosari, Kabupaten Bondowoso, pada Selasa (21/10/2025) pagi.

    Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristanto, menyampaikan bahwa korban ditemukan oleh seorang petani tebu di dasar jurang sedalam sekitar 10 meter, tidak jauh dari area perkebunan setempat.

    “Sekitar pukul 07.15 WIB kami menerima laporan dari warga yang menemukan korban di dalam jurang sungai. Tim SAR gabungan langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi dan membawa korban ke Puskesmas Sukosari guna menjalani observasi medis,” ujar Kristanto.

    Ia menjelaskan, pencarian korban dilakukan sejak dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pada Sabtu (18/10/2025). Korban diketahui memiliki riwayat depresi dan terakhir terlihat pada Kamis dini hari, 16 Oktober 2025, setelah sebelumnya sempat menjalani pengobatan di RS Bhayangkara Bondowoso.

    Sejak laporan diterima, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Bondowoso, Koramil dan Polsek Sukosari, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, relawan SAR MA, relawan BP 13.11, dan masyarakat setempat melakukan pencarian menyisir wilayah Desa Kerang, Desa Sukosari Lor, hingga perbatasan Desa Wonokusumo dan Bondoarum.

    “Medan yang kami hadapi cukup berat. Banyak jurang, semak tebu, dan bambu yang rapat, sehingga butuh kehati-hatian dalam penyisiran. Pencarian juga sempat terkendala cuaca mendung dan medan berlumpur,” tambah Kristanto.

    BPBD Bondowoso juga menyiagakan peralatan lengkap seperti motor trail, tandu, senter, hingga perlengkapan rapling untuk menjangkau area sulit. Setiap tim dibagi menjadi empat sru (kelompok pencarian) agar area pencarian lebih luas.

    Kristanto menambahkan, keberhasilan evakuasi ini merupakan hasil kerja sama dan koordinasi lintas sektor yang solid.

    “Kami mengapresiasi semua pihak yang terlibat, termasuk masyarakat yang terus membantu sejak awal laporan diterima. Semangat kebersamaan ini adalah bentuk nyata dari kesiapsiagaan dan kepedulian terhadap sesama,” ungkapnya. (awi/ted)

  • Pendaki Terjatuh di Jurang Gunung Burangrang, Tim SAR Diterjunkan untuk Evakuasi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        19 Oktober 2025

    Pendaki Terjatuh di Jurang Gunung Burangrang, Tim SAR Diterjunkan untuk Evakuasi Bandung 19 Oktober 2025

    Pendaki Terjatuh di Jurang Gunung Burangrang, Tim SAR Diterjunkan untuk Evakuasi
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com
    – Seorang pendaki dilaporkan jatuh di area lembahan Gunung Burangrang, Kecamatan Pasirlangu, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (19/10) siang.
    Korban yang diketahui atas nama Jhomas (30), melakukan pendakian seorang diri melalui jalur Tanjakan Mentari sebelum terjatuh di ketinggian sekitar 1.710 meter di atas permukaan laut, atau sekitar 531 meter dari puncak.
    Informasi jatuhnya pendaki diterima Kantor SAR Bandung sekitar pukul 15.10 WIB.
    Berdasarkan laporan awal, Jhomas terjatuh sejak pukul 11.00 WIB dan tidak mampu melanjutkan perjalanan akibat kondisi fisik yang melemah.
    Jhomas sempat menghubungi pihak basecamp memberitahu kondisi terkini sekaligus meminta pertolongan atas kecelakaan yang ia alami.
    Menindaklanjuti laporan tersebut, Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, langsung mengerahkan tim penyelamat ke lokasi.
    “Tim terus melakukan koordinasi dengan pihak basecamp Mentari Burangrang serta korban yang masih dapat dihubungi,” ujar Ade dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (19/10/2025).
    Dalam operasi evakuasi ini, tim rescue dilengkapi satu unit rescue car, satu unit motor trail, seperangkat alat SAR gunung hutan, satu unit UAV thermal, serta perlengkapan medis, dan alat pelindung diri.
    Sekitar pukul 17.17 WIB, tim SAR tiba di basecamp Mentari Burangrang untuk menentukan jalur penyelamatan menuju area lembahan tempat korban dilaporkan terjatuh.
    Hingga berita ini ditulis, proses evakuasi masih berlangsung dengan kondisi medan yang curam dan vegetasi lebat yang menyulitkan tim mencapai titik korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terpeleset Saat Turun Gunung Burangrang, Seorang Pendaki Terjatuh ke Jurang

    Terpeleset Saat Turun Gunung Burangrang, Seorang Pendaki Terjatuh ke Jurang

    Liputan6.com, Bandung Seorang pendaki dilaporkan terjatuh ke jurang di kawasan Lembah Gunung Burangrang, Kecamatan Pasirlangu, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu (19/10/2025) siang. Korban bernama Jhomas (30) mengalami cedera dan tidak mampu melanjutkan perjalanan setelah terpeleset saat menuruni jalur Tanjakan Mentari.

    Informasi awal diterima oleh Tim Siaga Kantor SAR Bandung pada sekitar pukul 15.10 WIB, setelah Jhomas sendiri berhasil menghubungi pihak basecamp dan SAR Bandung untuk meminta bantuan evakuasi.

    Menurut keterangan, insiden terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di ketinggian sekitar 1.710 meter di atas permukaan laut (mdpl), atau sekitar 531 meter dari puncak Gunung Burangrang.

    “Korban melakukan pendakian seorang diri atau solo hiking. Dalam perjalanan turun menuju basecamp, ia terpeleset dan jatuh ke jurang di area Lembah Burangrang. Saat ini korban masih bisa dihubungi dan memberikan informasi lokasi,” jelas Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Ade Dian segera memerintahkan tim rescue menuju lokasi untuk melakukan operasi evakuasi.

    Tim SAR bergerak cepat dengan membawa sejumlah alat utama (alut), di antaranya 1 unit mobil rescue, 1 unit motor trail, 1 set peralatan SAR gunung hutan, 1 unit UAV thermal, serta 1 set peralatan medis dan alat pelindung diri (APD) personal.

    Sekitar pukul 17.17 WIB, tim rescue Kantor SAR Bandung telah tiba di Basecamp Mentari Burangrang. Mereka langsung melakukan koordinasi lapangan, menentukan jalur tercepat menuju lokasi korban, serta membagi tim berdasarkan medan dan kebutuhan evakuasi.

     

  • Kapal Tongkang Tabrak Longboat, Dua Warga Dilaporkan Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Oktober 2025

    Kapal Tongkang Tabrak Longboat, Dua Warga Dilaporkan Hilang Regional 18 Oktober 2025

    Kapal Tongkang Tabrak Longboat, Dua Warga Dilaporkan Hilang
    Tim Redaksi
    MUNA, KOMPAS.com
    – Sebuah kapal tongkang bernama Buana menabrak longboat di perairan antara Tampo dan Pulau Renda, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Sabtu (18/10/2025) sore.
    Akibat insiden tersebut, dua orang penumpang di longboat dilaporkan hilang.
    “Memang ada laka laut, tapi sebab-sebabnya saya kurang tahu persis. Saat ini, masih dalam penyelidikan,” ungkap Kasi Humas Polres Muna, Iptu Muhamad Jufri, saat dihubungi melalui telepon.
    Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa di dalam longboat terdapat tiga penumpang, yaitu Muhtari (48), La Rone (53), dan La Onus (50).
    Kecelakaan terjadi ketika kapal tongkang yang ditarik kapal tugboat melintas dan tiba-tiba perahu longboat muncul di antara keduanya.
    Akibatnya, kapal tongkang menabrak longboat yang kemudian hancur dan tenggelam.
    “Saya dengar informasi dari kapolsek (Tampo), itu kapal sama-sama jalan. Apakah (kapal longboat) terkait di tali, kita belum tahu. Jadi, bukan memancing, hanya sama-sama jalan,” tambah Jufri.
    Dari ketiga penumpang, Muhtari berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, sementara dua penumpang lainnya masih dalam pencarian.
    Kepala Basarnas Kendari, Amiruddin AS, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari anggota Polsek Tampo terkait kecelakaan kapal tersebut.
    “Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 17.10 Wita, Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna diberangkatkan menuju posisi terakhir untuk memberikan bantuan SAR,” kata Amiruddin.
    Tim SAR Muna menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 20 mil laut dari kantor siaga Unit SAR.
    Hingga berita ini diturunkan, pencarian terhadap dua orang korban masih terus dilakukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.