Kementrian Lembaga: SKK Migas

  • Sosok Irjen Ibnu Suhendra, Jenderal Bintang 2 yang Dilantik Bahlil jadi Pengawas Internal SKK Migas – Halaman all

    Sosok Irjen Ibnu Suhendra, Jenderal Bintang 2 yang Dilantik Bahlil jadi Pengawas Internal SKK Migas – Halaman all

    Berikut rangkuman tentang sosok Irjen Ibnu Suhendra yang kini dilantik menjadi Pengawas Internal pada SKK Migas, ternyata lulusan Akpol 1993

    Tayang: Selasa, 29 April 2025 09:28 WIB

    Capture YouTube Kompas TV via Tribun Wow

    Ibnu Suhendra saat masih menjadi Analis Utama Intelijen Densus 88 Antiteror dengan pangkat Brigjen Pol ketika mengungkap fakta tentang terduga teroris di Makassar yang berencana melakukan aksi bunuh diri, dalam konferensi pers Kamis (7/1/2021). 

    TRIBUNNEWS.COM – Nama Irjen Ibnu Suhendra saat ini sedang menjadi perhatian.

    Hal ini lantaran Irjen Ibnu Suhendra ditunjuk sebagai Pengawas Internal pada SKK Migas.

    Irjen Ibnu Suhendra resmi dilantik oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

    Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Irjen Ibnu Suhendra dilakukan di Jakarta, Senin (28/4/2025), dilansir dari web resmi ESDM.

    Lantas siapa Irjen Ibnu Suhendra sebenarnya ?

    Berikut Tribunnews rangkum terkait sosok Irjen Ibnu Suhendra, Jenderal Bintang Dua yang dilantik Bahlil Lahadalia sebagai Pengawas Internal pada SKK Migas :

    Ibnu Suhendra memiliki nama dan gelar lengkap Irjen. Pol. Ibnu Suhendra, S.I.K. 

    Irjen Ibnu Suhendra adalah perwira tinggi (Pati) Polri yang menyandang gelar Jenderal Bintang Dua.

    Irjen Ibnu Suhendra merupakan alumni Akademi Polisi atau Akpol 1993.

    Ia dikenal berpengalaman di Bidang Reserse.

    Ibnu Suhendra saat ini ditunjuk menjadi Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

    Irjen Ibnu Suhendra dilantik sebagai Pengawas Internal pada SKK Migas.

    Sebelumnya, Irjen Ibnu Suhendra adalah Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI).

    Selain itu, Ibnu Suhendra juga diketahui pernah mengisi posisi Analis Kebijakan Utama Bidang Intelijen Densus 88 AT Polri.

    Sepak Terjang

    Irjen Ibnu Suhendra memiliki pengalaman yang mumpuni dalam menangani beberapa kasus besar.

    Namanya pernah muncul dalam penanganan kasus Bom Bali II.

    Ia juga terlibat dalam Operasi Penegakan Hukum di Poso sampai dengan Operasi Penegakan Hukum Bom Gereja di Surabaya di tahun 2018.

    Simak inilah daftar kasus yang pernah ditangani oleh Irjen Ibnu Suhendra dilansir Wikipedia :

    Bom Bali II (2005)
    Operasi Penegakan Hukum di Poso (2006 – 2007)
    Operasi Penegakan Hukum Dr. Azhari Batu Malang (2005)
    Operasi Penegakan Hukum di Wonosobo (2005)
    Operasi Penegakan Hukum Nurdin M. Top (2009)
    Operasi Penegakan Hukum Pelatihan Militer Teroris di Jantho Aceh (2010)
    Operasi Penegakan Hukum di Medan, Perampokan Bank Cimb (2010)
    Operasi Penegakan Hukum di Poso (2010)
    Operasi Penegakan Hukum di Ambon (2011)
    Operasi Penegakan Hukum Sigit Qordowi (2011)
    Operasi Penegakan Hukum di Bali (2011)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri di Polres Cirebon (2011)
    Operasi Penegakan Hukum di Poso (2012)
    Operasi Comodo 2012, Menangkap Pengedar 1,5 Juta Butir Ekstasi, Fredy Budiman di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta (2012)
    Operasi Penegakan Hukum Aman Maleo Ii Di Poso (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Abu Roban di Batang Dan Kebumen (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri di Polres Poso (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Jaringan Teroris Nurulhaq, Pembunuhan Polisi di Jakarta, Bom Vihara Ekayana, Bom Polsek Raja Polah (2013)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Thamrin Dan Penembak Jalanan, Jakarta (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Rencana Penembakan Dan Pengeboman Mal, Surabaya (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri Polres Solo (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Rencana Bom Istana Negara (2016)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Cicendo di Bandung (2017)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Bunuh Diri Kp. Melayu di Jakarta (2017)
    Operasi Penegakan Hukum Rencana Bom Radioaktif di Bandung (2017)
    Operasi Penegakan Hukum Bom Gereja di Surabaya (2018)

    (Tribunnews/Ika Wahyuningsih)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Bahlil Lantik Jenderal Polisi Jabat SKK Migas Kementerian ESDM, Apa Alasannya?

    Bahlil Lantik Jenderal Polisi Jabat SKK Migas Kementerian ESDM, Apa Alasannya?

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melantik sejumlah pejabat baru di lingkungan Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Senin, 28 April 2025.

    Salah satu yang menarik perhatian adalah pelantikan jenderal bintang dua polisi untuk memperkuat fungsi pengawasan.

    Pertama, Bahlil melantik Inspektur Jenderal Polisi Ibnu Suhaendra sebagai Pengawas Internal SKK Migas.

    Sebelumnya, Ibnu menjabat sebagai Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

    “Yang pertama kita lantik adalah inspektur dari SKK, Pak Ibnu dari polisi. Kenapa ini penting? Dalam rangka melakukan pengawasan dan optimalisasi terhadap program peningkatan lifting untuk menuju swasembada energi,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Selasa, 29 April 2025.

    Bahlil berharap Ibnu mampu mengawasi berbagai praktik ilegal, termasuk pengeboran liar (illegal drilling), yang selama ini menjadi salah satu kendala peningkatan produksi minyak dan gas nasional.

    “Salah satu program yang hari ini kita lakukan adalah bagaimana kita meningkatkan lifting. Makanya enggak boleh ada illegal drilling,” ujarnya.

    Selain memperkuat pengawasan, Bahlil mengungkapkan bahwa pihaknya tengah memperbaiki regulasi agar sumur-sumur minyak yang dikelola masyarakat bisa dilegalkan dan hasil produksinya dibeli Pertamina dengan harga yang layak.

    “Sumur-sumur yang masyarakat kelola itu harus dilegalkan dan bisa diakui produksinya sebagai bagian daripada lifting yang akan ditampung oleh Pertamina dengan harga yang baik. Selama ini kan menjadi ilegal. Nah, memang itu tugas Pak Ibnu, agak butuh ekstra tenaga,” tuturnya.

    “Bintang dua, bos. Itu BNPT, dulu bagian tangkap-tangkap teroris. Pak Ibnu itu orang paten,” kata Bahlil, meyakini Ibnu adalah sosok yang tepat untuk mengemban tugas berat ini.

    Selain Ibnu, Bahlil juga melantik dua pejabat lainnya. Sunindyo Suryo Herdadi dipercaya sebagai Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM.

    Sebelumnya, Sunindyo menjabat sebagai Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan, Badan Geologi.

    Kemudian, Upik Jamil dilantik sebagai Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM. Upik sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Umum di Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM.

    Alasan Presiden Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan Presiden Prabowo Subianto membentuk Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025.

    Satgas ini bertujuan mengatasi tumpang tindih perizinan hilirisasi dan memberikan sanksi kepada oknum yang menghambat proses tersebut.

    Menurut Bahlil, meski di tingkat menteri sudah ada kesepakatan, di bawahnya masih ada oknum yang tidak sejalan. Satgas juga ditugaskan merumuskan dan menentukan lokasi serta sumber daya bahan baku hilirisasi di berbagai sektor, seperti ESDM, kehutanan, perikanan, dan pertanian. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Peringati Hari Otda ke-29, Bupati Blora Arief Rohman Soroti Peningkatan Layanan Publik dan SDM

    Peringati Hari Otda ke-29, Bupati Blora Arief Rohman Soroti Peningkatan Layanan Publik dan SDM

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Bupati Blora, Arief Rohman, menyampaikan sejumlah komitmen Pemkab Blora dalam rangka sinkronisasi pembangunan dengan Pemprov dan Pemerintah Pusat. 

    Hal itu disampaikan saat upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXIX, di halaman Kantor Bupati Blora, Jum’at (25/4/2025).

    Bupati Arief, mengatakan ada beberapa hal strategis yang perlu menjadi perhatian semua di daerah, untuk sinkronisasi dengan provinsi maupun pusat. 

    Dalam hal mendukung program nasional Swasembada Pangan, Bupati Arief akan menguatkan sumber daya manusia pertanian, akses distribusi pemasaran, serta optimalisasi lahan pertanian yang ada di Blora.

    “Kita juga harus swasembada energi, terus kita berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk optimalisasi sumber daya domestik, apalagi Blora ini Pertamina dan SKK Migas,” terangnya.

    Termasuk mengelola sumberdaya air dengan peningkatan infrastruktur, pengembangan teknologi inovatif, penegakan hukum, hingga penyusunan perangkat kebijakan yang signifikan.  

    Pihaknya meminta para jajaran OPD untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

    Bupati Arief berkomitmen membuka lapangan kerja melalui kemudahan memulai bisnis, akses permodalan, pengembangan ekonomi desa dan sektor informal, serta kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan akademisi. 

    Kemudian, peningkatan akses dan kualitas Pendidikan dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk pemerataan akses, peningkatan kualitas, serta pengawasan dan keterlibatan publik. 

    Selain itu, Arief juga berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas dengan cara pendekatan menyeluruh yang melibatkan semua pihak untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. 

    Bahkan Arief juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas daerah melalui penguatan sumber daya manusia aparatur, peningkatan kapasitas keuangan daerah, dan penguatan kelembagaan serta tata kelola.

    “Harapannya, dengan peningkatan kapasitas daerah, otonomi daerah dapat dijalankan dengan efektif dan efisien untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

    Arief mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan capaian pelaksanaan otonomi daerah di usia ke-29 tahun ini sebagai pijakan untuk terus mengoptimalkan penyelenggaraan urusan dan meningkatkan pelayanan publik di tengah tantangan dan dinamika yang ada.

    Menurutnya penguatan kapasitas daerah menjadi hal yang harus dikedepankan dalam mengelola sumber daya, mendorong tata kelola yang lebih transparan dan akuntabel, serta meningkatkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah guna menghadirkan pemerintahan yang adaptif, responsif, serta mampu menjawab kebutuhan dan harapan masyarakat secara tepat dan berkelanjutan. 

    ”Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-29 ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun Blora yang lebih maju dan berkelanjutan,” paparnya.(Iqs)

  • Produksi Minyak RI Bisa Bangkit Lagi, Ini Datanya

    Produksi Minyak RI Bisa Bangkit Lagi, Ini Datanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia masih memiliki harapan untuk bisa meningkatkan produksi minyak bumi di dalam negeri. Buktinya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan masih ada cekungan-cekungan minyak dan gas bumi (migas) yang belum tereksplorasi.

    Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar mengatakan, sejatinya Indonesia memiliki hingga 128 cekungan migas. Di mana, baru 20 cekungan diantaranya yang sudah berproduksi.

    Detilnya, ada 27 cekungan discovery, 5 cekungan terbukti dengan sistem petroleum, 3 cekungan indikasi hidrokarbon, 8 cekungan dengan data geologi dan geofisika, dan 65 cekungan belum tereksplorasi.

    “Nah, dari 128 (cekungan) ini hanya 20 basin yang sudah produksi. Kita akan tambah 21 basin produksi dengan onstreamnya nanti lapangan abadi dari WK Masela. Sehingga milestone masalah ini memang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh pelaku industri hulu migas,” terang Asnidar dalam Media Briefing IPA Convex, di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

    Atas adanya cekungan itu, SKK Migas optimis terhadap peluang investasi sekaligus tambahan produksi sektor migas di dalam negeri.

    Produksi minyak RI

    Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto mengatakan pihaknya mencatat realisasi produksi rata-rata minyak dan gas pada 2024 mencapai 1,79 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).

    Dia mengungkapkan angka tersebut terdiri dari produksi rata-rata harian minyak sebesar 580.224 barel per hari (BOPD), dan gas bumi sebesar 5.481 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

    “Bapak-Ibu yang saya hormati, dapat kami laporkan di 20 KKKS terbesar dan KKKS selainnya kita kelompokkan di nomor 21 itu, realisasi tahun lalu adalah sebesar 580.224 barrels oil per day,” kata Djoko dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Kamis (27/2/2025).

    Sementara itu, produksi rata-rata harian periode Januari-Februari 2025 tercatat sebesar 1,79 juta BOEPD. Terdiri dari minyak sebesar 577.649 dan produksi gas sebesar 6.839 MMSCFD.

    “Jadi, alhamdulillah karena kita memang saat ini banyak proyek-proyek gas, kita menemukannya adalah gas,” kata dia.

    Di sisi lain, Djoko membeberkan bahwa target lifting produksi migas Indonesia pada tahun 2025 yakni sebesar 1,61 juta BOEPD. Target ini terdiri dari 605 ribu barel minyak bumi dan gas sebesar 5.628 MMSCFD.

    “Nah, untuk 2025 APBN-nya adalah 605.000 barrels oil per day, sedangkan angka work program and budget itu 599.821. Ini yang sudah kami tanda tangani, kami setuju di KKKS masing-masing. Sehingga ada perbedaan sekitar 6.000 barrels oil per day, ini yang kita sering sebut filling the gap,” katanya.

    Sebagai informasi, produksi minyak adalah volume minyak yang dihasilkan dari perut bumi. Sedangkan lifting minyak sendiri merupakan volume minyak terangkut yang siap untuk dijual.

    (pgr/pgr)

  • PLN Butuh 20 Kargo LNG Untuk Pembangkit Hingga Akhir Tahun Ini

    PLN Butuh 20 Kargo LNG Untuk Pembangkit Hingga Akhir Tahun Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) mengungkapkan bahwa pihaknya membutuhkan pasokan gas dari Liquefied Natural Gas (LNG) sekitar 20 kargi mulai bulan Juli hingga akhir tahun 2025.

    Direktur Gas dan BBM PLN EPI Rakhmad Dewanto mengatakan, sekarang ini perusahaan sudah memnuhi kebutuhan gas hingga Juni 2025, dan masih menunggu arahan dari pemerintah untuk pasokan gas Juli hingga Desember.

    “Jadi kalau berdasarkan perkiraan kita mungkin dari bulan Juli sampai Desember kita masih menunggu arahan pemerintah untuk pemenuhan 16 sampai 20 kargo LNG. Supaya kita bisa memastikan pasokan listrik berjalan dengan aman,” jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Jumat (25/4/2025).

    Rakhmad mengatakan, saat ini kebutuhan gas untuk pembangkit mengalami peningkatan. “Artinya kita upayakan energi lain ini bisa kita maksimalkan. Tetapi memang di PLN ini penggunaan gas ini memang istilahnya sesuatu yang kalau memang sudah bisa kita hindari dari energi lain memang mau tidak mau kita harus menggunakan gas,” tambahnya.

    Pihaknya juga tengah mencari beberapa kemungkinan pemasok gas lainnya jika memiliki kelebihan pasokan baik LNG maupun gas pipa

    “Kemudian yang kedua juga kita mengeksplor possibility diskusi dengan beberapa pemasok LNG maupun gas pipa apabila ada tambahan pasokan baik dari ekses produksi mungkin ataupun ada penjadwalan ulang dari pembeli-pembeli lainnya yang bisa kita alihkan untuk PLN. Nah ini kita koordinasi erat dengan baik SKK Migas maupun dengan Dirjen Migas maupun dengan produsen gas dan LNG,” tandasnya.

    (pgr/pgr)

  • Pengusaha Ungkap Sejumlah Syarat Agar RI jadi Magnet Investasi Hulu Migas

    Pengusaha Ungkap Sejumlah Syarat Agar RI jadi Magnet Investasi Hulu Migas

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesian Petroleum Association (IPA) mengungkap sejumlah kriteria agar RI menjadi magnet investasi sektor hulu minyak dan gas bumi (migas).

    Senior Manager Exploration Petronas Indonesia yang mewakili anggota perusahaan IPA, Ruszaidi B Kahar mengatakan, para investor utamanya menyoroti kondisi stabilitas politik dari negara tujuan investasi. Menurutnya, para investor tidak akan mau membenamkan modal di negara dengan kondisi politik yang tak stabil.

    “Politiknya tidak stabil, ada kerusuhan dan sebagainya [investor tidak mau],” ucap Ruszaidi dalam acara Media Briefing IPA Convex di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

    Dia juga mengungkapkan faktor lain agar Indonesia menjadi magnet investasi adalah terkait kelancaran operasional. Hal ini mencakup kemudahan dalam menjalankan aktivitas bisnis di lapangan.

    Ruszaidi mengatakan, hal tersebut khususnya terkait proses perizinan hingga pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan produksi. Selain itu, dia menilai pemerintah juga perlu memberikan kebijakan fiskal kepada investor.

    “Jika berdasarkan karakteristik wilayah kerja yang ada, misalnya low risk, mid risk dan high risk, maka wilayah yang high risk sebaiknya diberikan fiskal term yang lebih fleksibel,” tuturnya.

    Dia pun menegaskan jika sejumlah faktor tersebut tidak dipenuhi oleh suatu negara, maka investor bisa saja beralih mencari potensi dari negara lain.

    “Sekiranya faktor ini dapat memperoleh titik pas pada negara ini, mungkin akan dimasukkan dalam kategori sebagai negara yang berpotensi untuk diinvestasikan,” ucap Ruszaidi.

    Di sisi lain, Ruszaidi mengatakan, Indonesia memiliki keunggulan terkait dengan sumber daya. Apalagi, SKK Migas mencatat masih ada 65 basin atau cekungan potensial yang belum disentuh.

    Dia menyebut, dengan potensi sumber daya alam itu, Indonesia bisa saja menjadi negara pilihan untuk investasi. Ini khususnya untuk perusahan-perusahaan migas global.

    “Indonesia termasuk beruntung karena letaknya cukup strategis dengan sumber daya alam yang berlimpah,” kata Ruszaidi.

  • Dalam 3 Tahun Investasi Hulu Migas RI Tembus Rp 5,05 Triliun

    Dalam 3 Tahun Investasi Hulu Migas RI Tembus Rp 5,05 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan bahwa investasi sektor hulu migas dalam negeri melebihi US$ 300 juta setara Rp 5,05 triliun (asumsi kurs Rp 16.853 per US$) dalam 3 tahun belakangan.

    Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar bilang, angka tersebut menunjukkan bahwa geliat investasi sektor hulu migas nasional masih menarik bagi investor asing.

    “Kalau ditanya, apakah Indonesia masih menarik bagi bisnis oil and gas di upstream? Ini kami coba potret dulu dari sisi activity. Dalam beberapa 3 tahun terakhir ini, sekitar US$ 300 juta yang sedang dilakukan activity di open area,” jelasnya dalam Media Briefing IPA Convex, di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

    Atas hal itu, SKK Migas masih optimis untuk bisa menggaet investor lebih masif lagi untuk bisa berinvestasi di dalam negeri. Terbukti, selama 2 tahun belakangan, kegiatan joint study atau mekanisme penawaran wilayah kerja (WK) antara pemerintah dan investor tercatat cukup banyak.

    Hasilnya, lanjut Asnidar, ada sebanyak 5 temuan potensi migas yang tersebar di dalam negeri. Mulai dari Lapangan Hidayah Jawa Timur, Lapangan Layaran Laut Utara Aceh, Lapangan Tangkulo South Andaman, Lapangan Timpan Selat Malaka Aceh, hingga Lapangan Geng North Kalimantan Timur. “Jadi inilah momentum yang tepat saatnya sehingga kita masuk lagi ke peta migas secara global,” tandasnya.

    (pgr/pgr)

  • Aktivitas Eksplorasi Migas di Open Area RI Serap Investasi Rp5 Triliun

    Aktivitas Eksplorasi Migas di Open Area RI Serap Investasi Rp5 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan investasi aktivitas eksplorasi hulu migas di lapangan terbuka atau open area mencapai US$300 juta atau setara Rp5,05 triliun (asumsi kurs Rp16.858 per US$) dalam 3 tahun terakhir.

    Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar mengatakan, investasi itu menunjukkan industri hulu migas RI masih menarik bagi investor.

    “Kalau ditanya apakah Indonesia masih menarik bagi bisnis oil and gas? Dalam 3 tahun terakhir ini, sekitar US$300 juta yang sedang dilakukan activity di open area,” katanya dalam acara Media Briefing IPA Convex 2025 di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

    Asnidar menuturkan, euforia joint study yang meningkat dalam 2 tahun belakangan turut mendorong antusiasme investasi. Selain itu, investasi juga ditopang oleh berbagai penemuan penting selama 5 tahun terakhir.

    Penemuan itu antara lain lapangan Hidayah di Jawa Timur, Layaran dan Tengkulo di Laut Utara Aceh, serta Timpan dan cekungan Selat Makassar. Dia pun memamerkan bahwa kini Indonesia memiliki posisi penting di sektor hulu migas global.

    “Inilah momentum yang tepat sehingga kita masuk lagi ke peta migas secara global,” katanya.

    Tak puas, Asnidar menuturkan, pihaknya terus melakukan penjajakan kerja sama dengan para investor. Dia menyebut hingga saat ini terdapat 40 investor yang memiliki minat untuk berinvestasi di Indonesia.

    “Kami kejar investor, kami selalu mengawal ini. Nah, saat ini adalah sudah lebih dari 40 potensial investor, wajah-wajah baru yang sudah melirik lagi ke Indonesia,” katanya.

    Asnidar mengatakan, beberapa investor pendatang baru telah menunjukkan komitmen kuat itu seperti EnQuest dari Inggris, SK Earthon dari Korea Selatan, Posco dari Korea Selatan, dan Woodside Energy dari Australia.

    Dia pun mengungkapkan investor baru itu siap menandatangani kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) pada gelaran IPA Convex 2025, Mei mendatang. Asnidar memperkirakan paling tidak lima wilayah kerja akan resmi ditandatangani pada periode tersebut.

    “Semoga nanti insyaallah paling tidak ada lima [WK] yang sudah settle,” katanya.

  • Masih Ada Harapan Produksi Minyak RI Bisa Bangkit Lagi, Ini Datanya

    Masih Ada Harapan Produksi Minyak RI Bisa Bangkit Lagi, Ini Datanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia masih memiliki harapan untuk bisa meningkatkan produksi minyak bumi di dalam negeri. Buktinya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan masih ada cekungan-cekungan minyak dan gas bumi (migas) yang belum tereksplorasi.

    Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar mengatakan, sejatinya Indonesia memiliki hingga 128 cekungan migas. Di mana, baru 20 cekungan diantaranya yang sudah berproduksi.

    Detilnya, ada 27 cekungan discovery, 5 cekungan terbukti dengan sistem petroleum, 3 cekungan indikasi hidrokarbon, 8 cekungan dengan data geologi dan geofisika, dan 65 cekungan belum tereksplorasi.

    “Nah, dari 128 (cekungan) ini hanya 20 basin yang sudah produksi. Kita akan tambah 21 basin produksi dengan onstreamnya nanti lapangan abadi dari WK Masela. Sehingga milestone masalah ini memang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh pelaku industri hulu migas,” terang Asnidar dalam Media Briefing IPA Convex, di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

    Atas adanya cekungan itu, SKK Migas optimis terhadap peluang investasi sekaligus tambahan produksi sektor migas di dalam negeri.

    Produksi minyak RI

    Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto mengatakan pihaknya mencatat realisasi produksi rata-rata minyak dan gas pada 2024 mencapai 1,79 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).

    Dia mengungkapkan angka tersebut terdiri dari produksi rata-rata harian minyak sebesar 580.224 barel per hari (BOPD), dan gas bumi sebesar 5.481 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

    “Bapak-Ibu yang saya hormati, dapat kami laporkan di 20 KKKS terbesar dan KKKS selainnya kita kelompokkan di nomor 21 itu, realisasi tahun lalu adalah sebesar 580.224 barrels oil per day,” kata Djoko dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Kamis (27/2/2025).

    Sementara itu, produksi rata-rata harian periode Januari-Februari 2025 tercatat sebesar 1,79 juta BOEPD. Terdiri dari minyak sebesar 577.649 dan produksi gas sebesar 6.839 MMSCFD.

    “Jadi, alhamdulillah karena kita memang saat ini banyak proyek-proyek gas, kita menemukannya adalah gas,” kata dia.

    Di sisi lain, Djoko membeberkan bahwa target lifting produksi migas Indonesia pada tahun 2025 yakni sebesar 1,61 juta BOEPD. Target ini terdiri dari 605 ribu barel minyak bumi dan gas sebesar 5.628 MMSCFD.

    “Nah, untuk 2025 APBN-nya adalah 605.000 barrels oil per day, sedangkan angka work program and budget itu 599.821. Ini yang sudah kami tanda tangani, kami setuju di KKKS masing-masing. Sehingga ada perbedaan sekitar 6.000 barrels oil per day, ini yang kita sering sebut filling the gap,” katanya.

    Sebagai informasi, produksi minyak adalah volume minyak yang dihasilkan dari perut bumi. Sedangkan lifting minyak sendiri merupakan volume minyak terangkut yang siap untuk dijual.

    (pgr/pgr)

  • SKK Migas: Nilai aktivitas hulu di open area senilai 300 juta dolar AS

    SKK Migas: Nilai aktivitas hulu di open area senilai 300 juta dolar AS

    Jadi inilah momentum yang tepat sehingga kita masuk lagi ke peta migas secara global

    Jakarta (ANTARA) – SKK Migas menyampaikan, aktivitas eksplorasi hulu minyak dan gas bumi (migas) di open area dalam tiga tahun terakhir bernilai  300 juta dolar AS atau sekitar Rp5,057 triliun (kurs Rp16.859,99).

    “Dalam 3 tahun terakhir, ada sekitar 300 juta dolar AS yang sedang dilakukan activity di open area,” kata Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar dalam Media Briefing IPA Convex 2025 di Jakarta, Kamis.

    Asnidar menyampaikan bahwa tingginya nilai kegiatan hulu migas yang dilakukan di open area menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi destinasi yang menarik untuk bisnis minyak dan gas bumi.

    Menurut dia, euforia joint study yang meningkat dalam dua tahun belakangan juga turut mendorong antusiasme investasi. Berbagai penemuan penting pun tercatat selama lima tahun terakhir, antara lain lapangan Hidayah di Jawa Timur, Layaran dan Tengkulo di Laut Utara Aceh, serta Timpan dan cekungan Selat Makassar.

    “Jadi inilah momentum yang tepat sehingga kita masuk lagi ke peta migas secara global,” tutur Asnidar.

    Selain kegiatan tersebut, SKK Migas juga aktif menjajaki kerja sama dengan investor. Hingga saat ini, lebih dari 40 calon investor potensial sudah berkomunikasi intensif dengan SKK Migas, menunjukkan minat yang kuat untuk berpartisipasi di proyek-proyek hulu migas nasional.

    Asnidar berusaha untuk memanfaatkan momentum tersebut dalam menggenjot industri hulu migas Indonesia, sehingga Indonesia dapat masuk ke peta migas global. Terlebih, Indonesia memiliki 128 cekungan yang berpotensi mengandung minyak dan gas bumi (migas).

    Saat ini, lanjut dia, hanya 20 cekungan yang sudah berproduksi dan 27 cekungan berada di tahap discovery atau penemuan.

    “Indonesia yang selama ini disampaikan sunset (migas) dan lain-lain, dengan adanya momentum ini, kami ingin masuk lagi ke peta migas global. Inilah momentum yang ingin kami kejar,” ucap Asnidar.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025