Kementrian Lembaga: SKK Migas

  • Prabowo Bakal Saksikan Perjanjian Jual Beli Gas Blok Masela

    Prabowo Bakal Saksikan Perjanjian Jual Beli Gas Blok Masela

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menyaksikan tiga kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) dari proyek Lapangan Abadi di Blok Masela pada Rabu, (21/5/2025) yang akan berlangsung pada acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention dan Exhibition (Convex) 2025 di ICE BSD, Tangerang.

    Penandatanganan kontrak ini merupakan bagian dari kesepakatan awal atau Head of Agreement (HoA) untuk penjualan gas alam cair (LNG) dari proyek strategis tersebut.

    Kepala SKK Migas Djoko Siswanto atau biasa disapa Djoksis mengatakan kontrak perjanjian jual beli gas tersebut kini sudah memasuki tahap finalisasi.

    “Isyaallah finalisasinya nanti malam. Yang udah pasti nanti tanda tangan kontrak ya, ada tiga kontrak. rencananya ya (Disaksikan Prabowo),” katanya.

    Djoksis mengatakan tiga kontrak yang akan ditandatangani tersebut melibatkan pembeli utama LNG Blok Masela, yaitu PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

    “Satu lagi juga ada permintaan untuk yang committed kerjasama dengan yang buyer yang dikelola oleh sekarang yang di Bontang ya,” katanya.

    Sebelumnya, Djoksis mendorong Inpex Masela, Ltd segera memasarkan gasnya melalui Head of Agreement (HoA) jual beli gas yang ditargetkan mulai Juni tahun ini.

    “Untuk komersialisasi, rencananya bulan Juni Inpex mau memasarkan gasnya, tapi mudah-mudahan untuk Head of Agreement, untuk yang dengan domestik itu bisa ditandatangani nanti di acara IPA bulan depan. Ada untuk dengan PLN, ada dengan Pupuk, sama PGN,” kata Djoko di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2025).

    Djoksis mengatakan, SKK Migas masih dalam proses negosiasi dengan pihak Inpex Masela untuk jumlah total gas yang dalam perjanjian jual beli gas (PJBG). Sementara produksi Inpex saat ini, tercatat sebesar 1.200 mm.

    “Ya paling tidak, lebih kurang 200 mm sudah bisa untuk domestik sementara ini ya,” jelasnya.

    Lebih jauh, Djoko menargetkan final investment decision (FID) atau keputusan melanjutkan pembangunan proyek blok Masela rampung pertengahan tahun depan.

    “Jadi kalau tambahkan 6 bulan, ya pertengahan lah (tahun depan), mudah-mudahan FID,” tutupnya.

    Untuk diketahui, IPA Convex 2025 rencananya akan digelar selama tiga hari, mulai tanggal 20 hingga 22 Mei 2025, di ICE BSD, Tangerang, Banten. Acara yang mengusung tema Delivering Growth with Energy Resilience in Lower Carbon Environment ini rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada gelaran hari kedua. Baca terus informasi terbaru terkait IPA Convex 2025 di dtk.id/ipaconvex2025.

    Tonton juga Video: IPA Convex 2024 Jadi Momentum Bagi Ketahanan Energi Indonesia

    (kil/kil)

  • KUFPEC Gelontorkan Rp 24,8 T buat Garap ‘Harta Karun’ di Natuna

    KUFPEC Gelontorkan Rp 24,8 T buat Garap ‘Harta Karun’ di Natuna

    Jakarta

    Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC) Indonesia (Anambas) B.V gelontorkan dana investasi untuk pengembangan atau plan of development (POD-I) blok Anambas di lepas pantai Laut Natuna mencapai sekitar US$ 1,54 miliar atau sekitar Rp 24,8 triliun.

    Hal itu terungkap dalam persetujuan POD-I KUFPEC untuk wilayah kerja blok Anambas, yang disetujui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Intercontinental Hotel, Jakarta, Kamis (15/5/2025).

    “Melalui kontrak tersebut, konsorsium KUFPEC Indonesia berkomitmen melaksanakan eksplorasi tiga tahun pertama,” kata Duta Besar Indonesia untuk Kuwait Lena Maryana Mukti dalam konferensi persnya di Intercontinental Hotel, Jakarta, Kamis (15/5/2025).

    Lena menuturkan, saat ini ada delapan proyek eksplorasi KUFPEC di Indonesia dalam bentuk kepemilikan saham. Ia merinci, di Pulau Buton 30%, Laut Natuna Blok A 33,3%, Pulau Seram 30%, ONWJ Barat Daya Jawa 5%, Blok SAS di Tenggara Sumatera 5%, dan Blok Epindo 40%.

    “Dari gambaran ini bisa terlihat dari keseriusan KUFEC melakukan investasi di tanah air,” jelasnya.

    ia menambahkan, KUFPEC juga menemukan cadangan minyak baru di Natura yang telah dipastikan oleh SKK Migas. Lena mengatakan, cadangan tersebut merupakan penemuan eksplorasi lepas pantai pertama yang dioperasikan oleh KUFPEC.

    Sementara blok Anambas, memiliki cadangan sebesar 185 bscf gas dan sekitar 7 mmsc minyak. Sementara untuk produksi gas, blok Anambas sendiri memiliki kapasitas sebesar 55 mmscfd dan kondensat sebesar 2 ribu bcpd.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan, ke depan SKK Migas akan mendorong percepatan final investment decision (FID) dengan KUFPEC. Ia menargetkan blok Anambas dapat onstream di kuartal IV 2027.

    KUFPEC sendiri memenangkan lelang reguler tahap I dengan hak partisipasi blok Anambas sepenuhnya. Adapun pengelolaan blok Anambas akan dilakukan selama 30 tahun dengan skema kontrak bagi hasil gross split.

    “Meskipun KUFPEC mengatakan optimis di awal 2028, tetapi SKK Migas berjanji akan membantu mempercepat perizinan dan sebagainya, mensupport agar supaya ini bisa onstream itu pada Q4 2027 dan FID-nya di Q4 tahun ini,” kata Djoko.

    Sementara itu, CEO KUFPEC Eisa Al-Maraghi menjelaskan, perusahaannya telah menggelontorkan dana investasi hampir US$ 3 miliar selama 40 tahun terakhir. Menurutnya, Indonesia merupakan pasar yang menarik untuk berinvestasi.

    Ia juga mengatakan, KUFPEC berencana melakukan investasi besar-besar di sektor migas Indonesia. Menurutnya, investasi di sektor migas sejalan dengan peta jalan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi.

    “KUFPEC akan terus memainkan peran vital untuk memungkinkan pemerintah Indonesia mencapai tujuannya terkait energi dan berharap dapat memperluas hubungan yang sangat baik, yang kami miliki dengan semua otoritas untuk memasuki anggaran baru dan membuat aliansi strategis dan kemitraan antara KUFPEC, Indonesia, dan tim SKK,” ungkapnya.

    Tonton juga Video: Menlu Tegaskan Kerja Sama dengan China Tak Ubah Kedaulatan RI di Laut Natuna

    (rrd/rrd)

  • Perusahaan Minyak Kuwait Dapat Lampu Hijau Garap Harta Karun Migas di Natuna

    Perusahaan Minyak Kuwait Dapat Lampu Hijau Garap Harta Karun Migas di Natuna

    Jakarta

    SKK Migas resmi menyetujui rencana pengembangan (Plan of Development/POD) tahap pertama untuk wilayah kerja Blok Anambas yang dikelola perusahaan migas asal Kuwait, Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC). Proyek ini menjadi bukti bahwa sektor hulu migas Indonesia masih menarik minat investor asing.

    “Investasi di Indonesia itu bukan sekadar jargon. Dengan adanya pengembangan lapangan ini, terlihat bahwa hulu migas kita masih sangat menarik bagi perusahaan luar negeri. KUFPEC adalah salah satu pemain besar di Timur Tengah,” ujar Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, dalam acara di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

    Blok Anambas diketahui memiliki cadangan sebesar 185 bscf gas dan sekitar 7 juta barel minyak. Produksi awal ditargetkan sebesar 55 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) untuk gas dan 2.000 barel kondensat per hari (bcpd). Proyek ini ditargetkan mulai berproduksi pada kuartal IV 2027.

    Djoko mengatakan, SKK Migas akan mendorong percepatan keputusan investasi akhir atau Final Investment Decision (FID) bersama KUFPEC agar proyek bisa berjalan sesuai target. Blok ini akan dikelola penuh oleh KUFPEC selama 30 tahun ke depan dengan skema kontrak gross split.

    “Otomatis, ini akan meningkatkan ketahanan energi nasional dan mendukung pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri,” tambah Djoko.

    Sementara itu, CEO KUFPEC Eisa Al-Maraghi mengungkapkan komitmennya untuk terus memperbesar investasi di Indonesia. Ia menyebut, selama 40 tahun terakhir, KUFPEC telah menggelontorkan hampir US$ 3 miliar untuk sektor migas di berbagai negara, termasuk Indonesia.

    “Indonesia adalah pasar strategis bagi KUFPEC. Kami berharap dapat memperluas hubungan yang sudah sangat baik ini dengan otoritas Indonesia, termasuk SKK Migas, demi membentuk kemitraan jangka panjang yang strategis,” ujar Eisa.

    Ia menambahkan, KUFPEC siap mendukung agenda energi pemerintah Indonesia dan akan terus berkontribusi terhadap pencapaian target energi nasional.

    Tonton juga Video: Bahlil Ungkap Upaya RI Tingkatkan Lifting Migas: Perkuat Sumur-sumur

    (rrd/rrd)

  • Jargas PGN Tembus 59 Ribu Rumah di Jatim

    Jargas PGN Tembus 59 Ribu Rumah di Jatim

    Jakarta: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga sebanyak 59.000 sambungan rumah (SR) di Jawa Timur selama 2025 hingga 2026. 
     
    Wilayah yang akan menikmati program ini adalah Kota Surabaya dan Gresik, dua kawasan strategis yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di provinsi ini.
     
    Komitmen ini menjadi bagian dari langkah strategis PGN untuk memperluas pemanfaatan energi bersih sekaligus mendukung program transisi energi nasional.
    Dukungan penuh dari Emil Dardak
    Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan apresiasinya terhadap ekspansi jargas yang dilakukan PGN. Menurutnya, ini bukan hanya soal distribusi energi, tetapi juga bagian dari pembangunan berkelanjutan di provinsi yang berpenduduk lebih dari 40 juta jiwa tersebut.

    “Jargas merupakan sumber energi yang lebih berkelanjutan. Disamping itu, dapat membantu pemerintah untuk menekan subsidi elpiji,” ujar Emil dalam keterangan tertulis, Jumat, 9 Mei 2025.
     
    Ia menambahkan, dengan tambahan hampir 60.000 sambungan baru, semakin banyak masyarakat yang mendapatkan layanan gas bumi langsung ke rumah. “Masyarakat tidak perlu repot membeli gas tabung, karena gas akan langsung tersalurkan ke rumah masing-masing,” katanya.
     

    Perizinan dipermudah
    Emil menjelaskan bahwa Pemprov Jatim telah mempermudah proses perizinan demi memperlancar pembangunan jargas ini. Ia juga memastikan bahwa Pemprov akan terus mendorong masyarakat untuk beralih ke energi bersih dan menertibkan penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan.
     
    “Kami memprioritaskan program jargas karena selain manfaat ekonominya, juga berdampak baik untuk lingkungan,” ucap dia.
    Swasembada energi lewat gas bumi
    Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, menyebutkan bahwa pembangunan jargas ini adalah bagian dari kontribusi PGN dalam mewujudkan swasembada energi nasional, sekaligus mengurangi beban subsidi negara.
     
    “Kami memiliki semangat untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi dan mengurangi beban subsidi negara. Salah satu poin penting yang juga kami gencarkan adalah edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan energi bumi yang lebih bersih dan praktis,” kata Arief.
     
    Langkah ini juga sejalan dengan Asta Cita nomor 2 dari pemerintahan Prabowo-Gibran yang menekankan kemandirian energi sebagai fondasi menuju Net Zero Emission pada 2060.
    Jargas untuk rumah tangga, UMKM, hingga industri
    PGN mencatat, jumlah pengguna gas bumi di wilayah Subholding Gas Regional (SOR) III, yang mencakup Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Kawasan Timur Indonesia, telah melampaui 200.000 pelanggan.
     
    Pengguna tersebut berasal dari berbagai segmen, mulai dari rumah tangga, pelaku UMKM, hingga industri besar.
     
    “Dengan ekspansi jaringan gas, PGN berharap dapat berkontribusi meningkatkan perekonomian masyarakat Jawa Timur. Kami juga menjaga ketersediaan pasokan. Oleh karena itu, kami terus berkolaborasi dengan pihak upstream, seperti SKK Migas dan Kementerian ESDM,” ujar Arief.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • PGN Percepat Pembangunan Jaringan Gas di Jatim, Dapat Dukungan Penuh dari Wakil Gubernur

    PGN Percepat Pembangunan Jaringan Gas di Jatim, Dapat Dukungan Penuh dari Wakil Gubernur

    JABAR EKSPRES – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperkuat komitmennya dalam memperluas jaringan gas (jargas) rumah tangga di Jawa Timur. Upaya percepatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, menjadi langkah strategis untuk mendorong pemanfaatan energi bersih yang lebih luas di wilayah tersebut.

    PGN menargetkan pembangunan sekitar 59.000 sambungan rumah (SR) baru pada 2025–2026, yang akan difokuskan di Kota Surabaya dan Gresik.

    Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyambut positif langkah PGN ini. Menurutnya, jargas bukan hanya menghadirkan energi bersih yang ramah lingkungan, tetapi juga sangat membantu sektor rumah tangga dan usaha kecil, termasuk pusat kuliner lokal.

    “Jargas adalah solusi energi yang berkelanjutan. Selain mengurangi ketergantungan pada elpiji bersubsidi, jaringan gas juga lebih praktis dan efisien,” ungkap Emil.

    Ia menambahkan bahwa Pemprov Jatim telah mempermudah proses perizinan dan mendukung penuh program jargas sebagai bagian dari transisi energi yang bersih. Pemerintah daerah juga akan terus mendorong perubahan pola konsumsi energi masyarakat menuju sumber yang lebih ramah lingkungan.

    Dengan dukungan dari pemerintah daerah, PGN optimistis proyek ini akan berjalan tepat waktu dan sesuai target. Langkah ini sejalan dengan Asta Cita poin ke-2 dari visi pemerintahan Prabowo-Gibran, yaitu mewujudkan swasembada energi sebagai bagian dari transisi menuju Net Zero Emission 2060.

    Dalam rangka memperkuat sinergi, Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, bersama Direktur Komersial Ratih Esti Prihatini, melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Emil Dardak di Surabaya pada Kamis (8/5).

    “Kami mendukung penuh program pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi dan mengurangi beban subsidi. Kami juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar beralih ke gas bumi yang lebih bersih dan nyaman,” ujar Arief.

    Wilayah kerja PGN di SOR III meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Kawasan Timur Indonesia, dengan total lebih dari 200.000 pelanggan, mulai dari rumah tangga hingga industri.

    “Dengan ekspansi jargas ini, kami berharap bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Kolaborasi dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM juga terus kami lakukan untuk menjamin pasokan gas yang stabil,” tutup Arief.

  • SLB OneSubsea Bangun Fasilitas Pengembangan Bawah Laut di Balikpapan – Halaman all

    SLB OneSubsea Bangun Fasilitas Pengembangan Bawah Laut di Balikpapan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Raksasa teknologi energi global, SLB OneSubsea, berinvestasi di pembangunan fasilitas pengembangan bawah laut terbaru di Balikpapan, Kalimantan Timur.

    Managing Director SLB Indonesia, Nurzhan Ongaltayev mengatakan, fasilitas ini akan menjadi pusat layanan pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur bawah laut guna mendukung proyek-proyek eksplorasi serta produksi energi lepas pantai di Indonesia.

    “Langkah ini menandai komitmen jangka panjang SLB terhadap pertumbuhan industri hulu migas nasional, khususnya dalam mendukung inisiatif pemerintah memperkuat ekosistem energi lepas pantai berbasis teknologi tinggi dan sumber daya lokal,” ujarnya dikutip Minggu (4/5/2025).

    Fasilitas seluas 3.000 meter persegi ini berlokasi di kawasan Pertamina Shorebase Tanjung Batu (PSTB) dan dirancang untuk melayani berbagai kebutuhan pembaruan komponen, layanan intervensi, hingga pemeliharaan sistem produksi bawah laut yang kompleks.

    Nurzhan menambahkan, fasilitas ini akan menjadi ujung tombak dalam meningkatkan efisiensi proyek bawah laut nasional, dengan tetap mengedepankan keselamatan kerja dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

    Sebagai bagian dari pendekatan berkelanjutan, SLB OneSubsea juga telah memulai program pemberdayaan tenaga kerja lokal dan pelatihan teknis guna mendukung operasional fasilitas tersebut.

    Inisiatif ini diharapkan mampu mempercepat pengembangan kompetensi industri dalam negeri dan membuka lapangan kerja di Kalimantan Timur dan sekitarnya.

    “Fasilitas ini akan menjadi wadah penting untuk peningkatan kapasitas dan keterampilan tenaga kerja nasional, menciptakan kontribusi nyata terhadap transformasi industri energi Indonesia,” kata Ongaltayev.

    Acara peresmian fasilitas dihadiri Wali Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas’ud dan Deputi Eksploitasi SKK Migas, Prof. Ir. Taufan Marhaendrajana.

    Wali Kota Rahmad Mas’ud menyebut kehadiran fasilitas ini jadi momentum penting bagi Balikpapan sebagai kota energi, sekaligus bukti peran strategis daerah dalam mendukung keberlanjutan produksi gas bumi nasional.

    Prof. Taufan menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat, daerah, kontraktor KKKS, hingga pelaku industri jasa penunjang, dalam mendukung kesuksesan proyek energi strategis.

    SLB memandang Indonesia sebagai wilayah kunci dalam peta energi global. Investasi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat kehadiran lokal melalui kolaborasi dengan klien, pemasok domestik, dan pemanfaatan inovasi teknologi.

    “Fasilitas ini akan memperkuat kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan eksplorasi laut dalam serta mempercepat pencapaian target produksi gas nasional,” tegas Ongaltayev.

    Fasilitas ini akan segera beroperasi penuh dalam beberapa bulan mendatang.

    Laporan Reporter Eko Sutriyanto

     

  • Kata Komisi XII DPR Soal Kementerian ESDM Tingkatkan Lifting Migas Nasional – Halaman all

    Kata Komisi XII DPR Soal Kementerian ESDM Tingkatkan Lifting Migas Nasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR RI, Rusli Habibie, mengapresiasi langkah konkret yang diambil oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam meningkatkan lifting minyak dan gas (migas) nasional.

    Menurutnya, upaya ini penting dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, sejalan dengan target Presiden Prabowo Subianto yang ingin mendorong produksi minyak mencapai 900 ribu hingga 1 juta barel per hari (BOPD).

    “Peningkatan lifting migas ini bukan pekerjaan mudah, tapi saya melihat Kementerian ESDM sudah berada di jalur yang benar. Upaya ini sangat penting untuk memastikan ketahanan energi nasional tetap terjaga,” ujar Rusli dalam keterangannya di Jakarta.

    Mantan Gubernur Gorontalo itu menyebutkan bahwa berbagai strategi telah dan sedang dilakukan pemerintah, seperti reaktivasi sumur-sumur migas yang tidak aktif namun masih menyimpan potensi besar. Teknologi enhanced oil recovery (EOR) dan kerja ulang (workover) menjadi andalan dalam menghidupkan kembali sumur lama agar bisa kembali berproduksi secara optimal.

    Ia juga menyoroti percepatan proyek-proyek strategis nasional migas seperti Indonesia Deepwater Development (IDD) dan Abadi Masela yang terus didorong oleh SKK Migas. “Proyek-proyek ini punya peran strategis untuk menopang produksi jangka panjang,” ungkap politisi Partai Golkar itu.

    Selain itu, pembenahan iklim investasi juga dinilai krusial. Proses perizinan yang cepat dan kepastian hukum yang kuat menjadi kunci agar sektor hulu migas makin atraktif bagi investor. “Kita harus menciptakan ekosistem yang kondusif agar investor punya kepastian dan kenyamanan untuk menanamkan modalnya,” tambahnya.

    Rusli juga memberikan perhatian terhadap maraknya praktik pengeboran ilegal (illegal drilling), terutama di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi. Ia mendorong pemerintah membuka ruang kerja sama antara pelaku pengeboran rakyat dengan BUMD atau koperasi, agar aktivitas tersebut dapat tertata secara legal dan produktif.

    Tak kalah penting, Rusli menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi modern, seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan teknologi seismic terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam eksplorasi migas.

    “Dengan strategi yang tepat dan dukungan teknologi modern, saya optimis lifting migas kita bisa meningkat signifikan. Ini jadi bagian penting dalam membangun kemandirian dan ketahanan energi nasional ke depan,” tutup Rusli.

    Sebelumya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan ke Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

    Dalam kunjungan tersebut, Bahlil mengapresiasi dedikasi dan inovasi yang telah dilakukan oleh Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Sunaryanto melalui PHM dalam mempertahankan tingkat produksi migas di tengah tantangan operasi yang kompleks terutama di lapangan-lapangan migas yang mature.

    Inovasi yang dilakukan oleh PHI meliputi digitalisasi dan mengadopsi teknologi terkini dalam mengelola lapangan migas yang mature.

    Bahlil berpesan agar PHM fokus meningkatkan lifting minyak untuk mendukung ketahanan energi nasional.

    “Saya berharap PHM terus fokus dalam meningkatkan lifting minyak untuk mendukung ketahanan energi nasional, tentunya dengan dukungan penuh dari seluruh pelaku industri migas,” kata dia.

  • Menteri ESDM Tinjau Kegiatan Operasional Hulu Migas PHM

    Menteri ESDM Tinjau Kegiatan Operasional Hulu Migas PHM

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), menerima Kunjungan Kerja (kunker) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Kunjungan ini dilakukan di lapangan Senipah Peciko South Mahakam (SPS) yang berlokasi di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

    Bahlil meninjau langsung infrastruktur serta kegiatan operasional hulu minyak dan gas bumi, untuk memastikan keberlanjutan produksi energi nasional. Kunjungan ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan produksi migas nasional secara berkelanjutan.

    Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Chalid Said Salim menyampaikan apresiasi kepada Menteri ESDM RI atas kunjungannya ke lapangan SPS.

    “Kunjungan ini bukan hanya menjadi kehormatan bagi kami, namun juga menjadi wujud nyata dukungan dan perhatian pemerintah terhadap kerja kami di sektor hulu migas. Dukungan tersebut merupakan energi pendorong bagi kami untuk terus mengedepankan kinerja yang unggul dan berkelanjutan,” jelas Chalid, dikutip Kamis (1/5/2025).

    Sementara itu, dalam pemaparan terkait kinerja, General Manager PHM Setyo Sapto Edi menegaskan perusahaan mengedepankan inovasi dan penerapan teknologi, digitalisasi, dan prinsip keselamatan kerja. Kedua hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan produksi secara berkelanjutan, sejalan dengan target produksi migas nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.

    “Di PHM, kami berkomitmen menjalankan operasi hulu migas yang selamat, andal, patuh, dan efisien dengan dikelola oleh PHM mengedepankan inovasi serta mengadopsi teknologi terkini. Lapangan SPS adalah salah satu contoh bagaimana pengelolaan lapangan mature dapat dilakukan secara optimal dengan tetap menjaga produktivitas dan memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan,” jelas Setyo.

    Setyo mengatakan pencapaian produksi PHM year to date Maret 2025 sebesar 439 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) gas dan minyak sebesar 25.1 Ribu Barrel Oil Per Day (MBOPD). Sementara untuk pengeboran, PHM telah berhasil melakukan pengeboran sebanyak 20 sumur tajak. Keberhasilan ini didukung oleh strategi PHM dalam hal optimalisasi lapangan, penerapan teknologi terkini, serta efisiensi operasi yang memungkinkan produksi tetap stabil di tengah tantangan industri migas global.

    Selain pencapaian produksi, PHM juga menegaskan komitmennya terhadap keselamatan kerja. Hingga 29 Maret 2025, PHM telah mencatat 571 hari atau setara dengan 44.294.278 jam kerja tanpa kecelakaan.

    “Pencapaian ini merupakan hasil dari implementasi budaya keselamatan yang kuat di seluruh lini operasi di PHM, termasuk program pelatihan intensif dan peningkatan kepatuhan terhadap standar keselamatan,” imbuhnya.

    Dia mengatakan semua pencapaian positif yang telah diraih oleh PHM dan anak perusahaannya karena adanya dukungan dari Pemerintah baik yang di pusat maupun yang di daerah. Dilakukan pula kolaborasi erat dengan seluruh pemangku kepentingan, serta dedikasi pekerja merupakan kunci untuk mencapai target produksi nasional.

    “Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi seluruh elemen perusahaan serta dukungan dari berbagai pemangku kepentingan. Kami akan terus berupaya meningkatkan kinerja operasi dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan keberlanjutan, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal bagi terwujudnya ketahanan energi nasional,” ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengapresiasi dedikasi dan inovasi yang telah dilakukan oleh PHI melalui PHM dalam mempertahankan tingkat produksi migas di tengah tantangan operasi yang kompleks terutama di lapangan-lapangan migas yang mature.

    “Saya berharap PHM terus fokus dalam meningkatkan lifting minyak untuk mendukung ketahanan energi nasional, tentunya dengan dukungan penuh dari seluruh pelaku industri migas. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif dan mendukung upaya eksplorasi serta pengembangan lapangan-lapangan migas baru,” ujar Bahlil.

    Bahlil juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan industri hulu migas untuk mencapai target produksi nasional, serta menegaskan bahwa pemerintah akan terus menciptakan iklim investasi yang mendukung percepatan kegiatan eksplorasi dan produksi.

    Pada kunker tersebut, Menteri ESDM RI didampingi oleh Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri. Setibanya di Lapangan SPS, rombongan disambut langsung oleh , Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Sunaryanto, General Manager PHM Setyo Sapto Edi, beserta jajaran manajemen lainnya.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan komitmen Pertamina dalam meningkatkan produksi gas dalam rangka mendukung target produksi gas nasional sebesar 12 miliar kaki kubik per hari (BCFD) pada tahun 2030.

    “Komitmen pada peningkatan produksi migas dibuktikan dengan 60% Capex Pertamina dialokasi di sektor hulu hingga 2029,” pungkas Fadjar.

    (rah/rah)

  • Mau Tertibkan Sumur Minyak Ilegal, Kepala SKK Migas: Sumatera Selatan Terutama

    Mau Tertibkan Sumur Minyak Ilegal, Kepala SKK Migas: Sumatera Selatan Terutama

    SENIPAH – Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto memastikan akan melakukan penertiban terhadap sumur minyak yang selama ini dikelola oleh masyarakat secara ilegal. Nantinya sumur minyak ilegal ini akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

    Menurut Djoko, penertiban ini akan menyasar sejumlah daerah terutama Sumatera Selatan yang memiliki WK migas terbesar seperti Blok Rokan yang dikelola oleh Pertamina. Tak hanya Sumatera Selatan, penertiban juga akan dilakukan hingga wilayah Aceh dan wilayah Jawa.ar.

    “Ada (target). Sumatera Selatan terutama. Ada Aceh, ada Jawa,” ujar Djoko singkat kepada awak media saat ditemui di Onshore Receiving Facility ENI Muara Bakau B.V Senipah, Kalimantan Timur, Rabu, 30 April.

    Saat ini Djoko menyebut pihaknya bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyusun regulasi pengelolaan sumur minyak ilegal oleh BUMD yang ditargetkan akan rampung bulan Mei.

    “Kita sedang proses regulasinya. Mudah-mudahan selesai dalam bulan depan ya,” tandas Djoko.

    Hal ini sejalan dengan pernyataan Bahlil sebelumnya yang akan memberantas ilegal drilling dengan pembentukan regulasi baru. Bahlil bilang, perbaikan regulasi ini dimaksudkan agar sumur-sumur minyak yang selama ini dikelola oleh masyarakat dapat diakui produksinya sebagai bagian dari lifting yang kemudian akan ditampung oleh Pertamina dengan harga yang lebih baik.

    “Sumur-sumur yang masyarakat kelola harus dilegalkan dan bisa diakui produksinya sebagai bagian dari lifting yang akan ditampung oleh Pertamina dengan harga yang baik,” ujar Bahlil kepada awak media di Gedung Kementerian ESDM, Senin, 28 April.

    Sementara itu, Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan, sebaran sumur minyak masyarakat berada di Sumatera Selatan (Musi Banyuasin), Aceh, Jambi, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dengan jumlah di Sumatera Selatan mencapai lebih dari 7.700 sumur.

    “Berdasarkan laporan yang kami terima dari berbagai instansi, sebaran sumur minyak masyarakat yang berada di Sumsel, yaitu Musi Banyuasin Sumatra Selatan, Aceh, Jambi, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” uajr Tri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Senin, 28 April.

    Menurutnya, pengeboran terhadap 7.700 sumur tersebut melibatkan 230.000 orang dengan rerata 30 orang per sumur. Sementara untuk produksi minyak per hari dari sumur ilegal ini mencapai 6000 hingga 10.000 barel per hari.

    “Produksi antara 6.000 sampai dengan 10.000 barrel oil per day, ini tergantung hari dan situasi, tapi in average antara 6.000-an sampai 10.000,” tandas Tri.

  • Pasokan Gas Pipa Anjlok, 3 Sumber Gas Cair Ini Jadi Alternatif

    Pasokan Gas Pipa Anjlok, 3 Sumber Gas Cair Ini Jadi Alternatif

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia berpotensi kekurangan atau defisit pasokan gas bumi yang dialirkan melalui pipa mulai tahun 2025 hingga 2035. Sebagai solusinya Indonesia bisa memanfaatkan gas berupa liquefied natural gas (LNG).

    Direktur Utama PT PGN, Arief Setiawan Handoko menyebutkan sebagai solusi jangka panjang untuk mengantisipasi kekurangan gas Indonesia adalah dengan memanfaatkan regasifikasi LNG, yang setidaknya bisa diperoleh dari tiga sumber yakni Kilang LNG Tangguh, Bontang, dan Donggi Senoro.

    Kebutuhan LNG itu untuk bisa memenuhi kebutuhan gas untuk sektor kelistrikan dan industri pupuk di Indonesia. Maka, PGN berharap kepada pemerintah untuk bisa mendapatkan alokasi dari ketiga kilang LNG tersebut. 

    “Maka sebagai solusi atau bridging maupun solusi jangka panjang diperlukan pasokan gas bumi dari hasil regasifikasi LNG domestik. Ini untuk keberlanjutan pemenuhan kebutuhan gas sektor pupuk dan kelistrikan. Makanya sejak di 2024 tengah-tengah, itu sudah kita minta dari SKK Migas dan ESDM untuk mendapatkan alokasi LNG baik dari Tangguh maupun dari Bontang, serta di DSLNG,” jelas Arief dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI, Jakarta, dikutip Selasa (29/4/2025).

    Alasan dibalik berkurangnya pasokan gas pipa, kata Arief, lantaran belum adanya produksi dari lapangan gas baru, sedangkan produksi yang ada saat ini sudah mengalami penurunan alami atau natural declining.

    “Dengan profil pasokan existing mengalami tren penurunan, yaitu berupa naturally declining, yang belum dapat diimbagi dengan produksi dari lapangan gas bumi baru,” tambahnya.

    Sayangnya, Arief menyebutkan pemanfaatan LNG dari regasifikasi masih penuh dengan tantangan. Hal utama yang menjadi tantangan untuk memanfaatkan regasifikasi LNG adalah harga yang terlalu tinggi yang akan berdampak pula pada kemampuan pembeli gas.

    “Yang utama sebetulnya adalah dari sisi harga, yang kemudiannya kenapa dari harga, karena kita akan coba mendekatkan willingness atau ability to pay dari para buyers kita atau pengguna akhir kita dengan harga LNG itu sendiri,” bebernya.

    Kemudian, tantangan lain yang dihadapi perusahaan adalah keterbatasan infrastruktur LNG untuk sektor kelistrikan. Dengan begitu, pihaknya berharap bisa mendapatkan dukungan dari pemerintah. Mengingat gas sendiri adalah salah satu sumber energi untuk mencapai transisi energi dalam negeri.

    “Jadi dengan semangat bersama Indonesia Maju, kita coba memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui sumber daya pangan dan energi sebagai energi transisi menuju net zero emission, akhir ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi biru,” tandasnya.

    (pgr/pgr)