Kementrian Lembaga: SKK Migas

  • Wujudkan Astacita, BPH Migas perkuat sinergi hulu-hilir migas

    Wujudkan Astacita, BPH Migas perkuat sinergi hulu-hilir migas

    Acara Joint Convention Semarang 2025 bertema \\

    Wujudkan Astacita, BPH Migas perkuat sinergi hulu-hilir migas
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 Juli 2025 – 12:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkuat sinergi antara sektor hulu dan hilir migas dalam upaya mewujudkan visi swasembada energi nasional sebagaimana tertuang dalam Astacita Presiden Prabowo Subianto.

    Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan penguatan kerja sama antar-stakeholder menjadi penting untuk mendukung arah kebijakan energi nasional, terutama dalam konteks peningkatan produksi migas dan optimalisasi pemanfaatan gas bumi di dalam negeri.

    “Bagaimana kita bisa integrasikan semua stakeholder agar kemudian tujuan hulu migas untuk meningkatkan produksi dan lifting minyak bumi dan gas, sedang hilir migas adalah bagaimana kami bisa meningkatkan penggunaan gas domestik dan juga memaksimalkan utilisasi gas pipa yang sudah ada, kita bersinergi. Mari kita coba memitigasi berbagai hal dalam rangka mencapai Astacita Presiden Prabowo,” ujar Yapit saat menjadi pembicara dalam Joint Convention Semarang 2025 di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/7/2025).

    “Bagaimanapun juga, lifting gas KKKS tetap memerlukan infrastruktur dari sisi hilir migas,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Yapit menjelaskan peluang untuk memperluas peran badan usaha di sektor pengangkutan gas bumi juga terus dibuka lebar. Hal itu dinilainya dapat memperkuat ekosistem hilir migas serta meningkatkan keterlibatan badan usaha baik itu BUMN ataupun badan usaha swasta dalam mendukung ketahanan energi nasional.

    “Badan usaha pengangkutan diharapkan bisa bertambah lagi. Siapa tahu teman-teman yang hadir di sini melihat opportunity pengangkutan gas bumi maupun niaga gas bumi, dipersilakan. Kita akan support, BPH Migas pada dasarnya berdiri di atas tiga platform kepentingan yaitu pemerintah, badan usaha, dan masyarakat,” terang Yapit.

    Sementara, dalam sambutan kuncinya, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menjelaskan arah kebijakan energi nasional ke depan harus selaras dengan Astacita Presiden, khususnya dalam mewujudkan swasembada energi.

    “Kami menerjemahkan di sini swasembada itu, pertama adalah ketahanan energi, kemudian kedua adalah kemandirian energi. Ini dua hal yang berbeda tapi sebetulnya esensinya sama. Kita ingin memastikan bahwa energi di dalam negeri ini tersedia dengan cukup,” urainya.

    Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Rikky Rahmat Firdaus mengutarakan ketahanan energi menjadi fondasi utama untuk memastikan ketersediaan energi yang terjangkau dan berkelanjutan bagi masyarakat.

    “Kolaborasi dan inovasi adalah essential (penting). Kami berterima kasih kepada panitia yang telah menghubungkan para penyedia jasa dan asosiasi, untuk membantu kita bersama dalam konteks sinergi menuju swasembada energi,” ungkapnya.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) Arief Setiawan Handoko menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk terus membangun infrastruktur gas bumi yang terintegrasi, demi mendukung pemerataan energi dan peningkatan layanan kepada masyarakat.

    Kegiatan itu merupakan forum dua tahunan yang menjadi wadah strategis bagi para profesional di bidang energi, geosains, dan rekayasa sumber daya untuk bertukar pengetahuan, memperluas jejaring, serta merumuskan langkah nyata menuju kemandirian energi Indonesia. Mengusung tema “Sustainable Energy Resilience: Indonesia’s Path to Self Sufficiency”, Joint Convention 2025 sejalan dengan Astacita.

    Acara tersebut diselenggarakan lima asosiasi profesional nasional, yaitu Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI), Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), dan Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI).

    Sedangkan, Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) bergabung sejak 2023 sebagai co-host. Kehadiran kelima asosiasi tersebut memperkuat sinergi lintas sektor dalam membahas isu-isu terkini di bidang energi, keberlanjutan, dan sumber daya mineral.

    Sumber : Antara

  • SKK Migas optimistis target lifting minyak 2025 tercapai

    SKK Migas optimistis target lifting minyak 2025 tercapai

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) optimistis target lifting minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605.000 barel per hari (bph) akan tercapai, didorong oleh kontribusi Medco dan Blok Cepu.

    Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI, yang membidangi energi, lingkungan hidup, dan investasi, di Jakarta, Selasa, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa realisasi lifting minyak per Mei 2025 sudah mencapai 567.900 bph (brel per hari), atau 94 persen dari target APBN.

    “Kemarin baru diresmikan Cepu, itu akan naik di bulan Juli tambahannya 30.000 barel per hari sehingga sudah bisa melebihi target APBN pada Juli dan seterusnya,” kata Djoko.

    Djoko menjelaskan bahwa proyeksi produksi minyak hingga akhir tahun akan beragam, bergantung pada skenario yang terjadi.

    Berdasarkan proyeksi SKK Migas, untuk skenario terendah (low case), produksi diperkirakan mencapai 601.296 bph. Sementara itu, dalam skenario menengah (mid case), produksi berpotensi menyentuh 634.807 bph. Jika kondisi sangat optimal dalam skenario tinggi (high case), produksi bahkan bisa mencapai 641.807 bph.

    Menurut Djoko, jika sosialisasi Peraturan Menteri (Permen) mengenai sumur masyarakat berhasil dan proyek terkait bisa onstream pada September, target 605.000 bph dapat tercapai.

    “Kami berharap kalo di bulan September (sumur masyarakat) onstream, maka sudah bisa mencapai 605.000 barel oil per hari,” ujar Djoko.

    Untuk menjaga momentum peningkatan ini, Djoko berharap dukungan Komisi 12 DPR RI agar dapat berdiskusi dengan ExxonMobil untuk menunda jadwal perawatan hingga Januari tahun depan.

    “Jika perawatan di ExxonMobil dilakukan saat ini, produksi dapat turun drastis hingga 580.000 bph karena semua produksi harus dihentikan sementara,” ujar Djoko.

    Penundaan ini dianggap krusial agar produksi dapat tetap maksimal hingga akhir tahun, terutama menjelang Januari 2026. Pada bulan tersebut, diharapkan semua sumur masyarakat sudah dapat berproduksi secara maksimal, yang akan membantu menjaga kesinambungan produksi pada 2026.

    Selain itu, Djoko juga membeberkan strategi “fill the gap” untuk mencapai target 605.000 bph pada 2025. Salah satu upaya adalah dengan membuka kembali sumur-sumur ExxonMobil.

    “Alhamdulillah, ExxonMobil sudah mulai membuka sumurnya. Dari empat sumur, minggu ini akan dibuka semua sehingga bisa menambah 30.000 bph. Ini akan sangat membantu ‘fill the gap’ untuk mencapai target APBN, terutama jika sumur-sumur masyarakat bisa berproduksi pada bulan Agustus,” pungkasnya.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • SKK Migas optimistis target lifting minyak 2025 tercapai

    SKK Migas optimistis target lifting minyak 2025 tercapai

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) optimistis target lifting minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605.000 barel per hari (bph) akan tercapai, didorong oleh kontribusi Medco dan Blok Cepu.

    Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI, yang membidangi energi, lingkungan hidup, dan investasi, di Jakarta, Selasa, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa realisasi lifting minyak per Mei 2025 sudah mencapai 567.900 bph (brel per hari), atau 94 persen dari target APBN.

    “Kemarin baru diresmikan Cepu, itu akan naik di bulan Juli tambahannya 30.000 barel per hari sehingga sudah bisa melebihi target APBN pada Juli dan seterusnya,” kata Djoko.

    Djoko menjelaskan bahwa proyeksi produksi minyak hingga akhir tahun akan beragam, bergantung pada skenario yang terjadi.

    Berdasarkan proyeksi SKK Migas, untuk skenario terendah (low case), produksi diperkirakan mencapai 601.296 bph. Sementara itu, dalam skenario menengah (mid case), produksi berpotensi menyentuh 634.807 bph. Jika kondisi sangat optimal dalam skenario tinggi (high case), produksi bahkan bisa mencapai 641.807 bph.

    Menurut Djoko, jika sosialisasi Peraturan Menteri (Permen) mengenai sumur masyarakat berhasil dan proyek terkait bisa onstream pada September, target 605.000 bph dapat tercapai.

    “Kami berharap kalo di bulan September (sumur masyarakat) onstream, maka sudah bisa mencapai 605.000 barel oil per hari,” ujar Djoko.

    Untuk menjaga momentum peningkatan ini, Djoko berharap dukungan Komisi 12 DPR RI agar dapat berdiskusi dengan ExxonMobil untuk menunda jadwal perawatan hingga Januari tahun depan.

    “Jika perawatan di ExxonMobil dilakukan saat ini, produksi dapat turun drastis hingga 580.000 bph karena semua produksi harus dihentikan sementara,” ujar Djoko.

    Penundaan ini dianggap krusial agar produksi dapat tetap maksimal hingga akhir tahun, terutama menjelang Januari 2026. Pada bulan tersebut, diharapkan semua sumur masyarakat sudah dapat berproduksi secara maksimal, yang akan membantu menjaga kesinambungan produksi pada 2026.

    Selain itu, Djoko juga membeberkan strategi “fill the gap” untuk mencapai target 605.000 bph pada 2025. Salah satu upaya adalah dengan membuka kembali sumur-sumur ExxonMobil.

    “Alhamdulillah, ExxonMobil sudah mulai membuka sumurnya. Dari empat sumur, minggu ini akan dibuka semua sehingga bisa menambah 30.000 bph. Ini akan sangat membantu ‘fill the gap’ untuk mencapai target APBN, terutama jika sumur-sumur masyarakat bisa berproduksi pada bulan Agustus,” pungkasnya.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • SKK Migas Putar Otak Dongkrak Lifting Migas 1 Juta Barel per Hari 2030

    SKK Migas Putar Otak Dongkrak Lifting Migas 1 Juta Barel per Hari 2030

    Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah mengupayakan berbagai strategi untuk mencapai target lifting minyak nasional sebesar 1 juta barel per hari pada tahun 2030. 

    Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan target tersebut dirancang secara menyeluruh dengan mengandalkan eksplorasi, peningkatan cadangan melalui reserve to production (R2P), enhanced oil recovery (EOR), dan optimalisasi aset yang ada.

    “Untuk sampai 2029-2030 mencapai 900.000 sampai 1 juta barel. Kami sudah menyiapkan programnya secara garis besar dari eksplorasi, dari EOR, dari reserve to production, kemudian improving assisting asset,” ujar Djoko dalam RDP Komisi XII DPR RI, Selasa (1/7/2025). 

    Upaya ini dimulai dari kegiatan pengeboran masif yang dilakukan pada 2024. Tahun ini, SKK Migas menargetkan pengeboran hingga 1.000 sumur untuk menjaga tingkat produksi agar tidak menurun secara signifikan. 

    SKK Migas berharap jumlah pengeboran tersebut dapat dipertahankan pada tahun depan dengan hasil yang lebih baik. Hal ini didukung dengan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan data yang lebih akurat.

    “Mudah-mudahan ini keberhasilannya lebih baik karena kita sudah punya pakai AI sekarang, artificial intelligence, sama data-datanya sudah cukup baik,” tambahnya.

    Dalam jangka menengah, beberapa proyek strategis akan mulai on-stream dan diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi migas. Pada 2025, proyek Forel dan Terubuk diresmikan oleh Presiden dan ditargetkan dapat menambah produksi sebesar 15.593 barel per hari. 

    Selain itu, tambahan produksi minyak dari Banyu Urip sebesar 30.000 barel per hari juga disebut mendukung capaian tersebut.

    “Tahun 2026 nanti akan on-stream di Jabung, di PHE ONWJ, Salawati Oil Phase 2, dan juga mempertahankan di BUIC oleh Exxon,” ujarnya. 

    Adapun, total proyeksi lifting migas dari hasil sumur yang on-stream tahun depan mencapai 37.650 barel oil per day. 

    Pada 2027, sejumlah proyek baru seperti Geng North, Genting Oil, Ande-ande Lumut, dan Hidayah Petronas akan ikut berkontribusi dengan proyeksi lifting 42.763 bopd. 

    Pada 2028, SKK Migas menjadwalkan on-stream proyek Ubadari, EOR Minas, dan lapangan Badik, termasuk West Badik yang dikelola oleh Pertamina. Adapun, total proyeksi lifting mencapai 14.780 barel per day. 

    Sedangkan di tahun 2029, tambahan produksi berasal dari lapangan Tuna, Sadewa, Kerendan, Handil BKP, dan program EOR lainnya dengan tambahan 87.000 barel per day. 

    Target ambisius ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 2030, ketika proyek Masela diharapkan mulai berproduksi dan kondensat dari proyek Abadi bisa memberikan kontribusi sebesar 18.131 barel per hari. 

    “Kemudian 2030 diharapkan masalah abadi ini dapat menghasilkan kondensat sebesar 18.131 barel oil per day,” katanya.

    Sejumlah proyek saat ini masih dalam tahap Final Investment Decision (FID), termasuk proyek Andaman di Aceh. Pihaknya juga telah memasukkan lokasi-lokasi strategis seperti Ande-ande Lumut, Tuna, Kaliberau, Hidayah, hingga Masela ke dalam roadmap migas nasional. 

    “Proyek-proyeknya sudah dimulai, beberapa sedang FID Pak, seperti Andaman di Aceh, itu sedang diproses FID-nya, begitu pula untuk gas,” pungkasnya.

     

  • Sederet Ladang Minyak RI yang Mulai Produksi hingga 2030

    Sederet Ladang Minyak RI yang Mulai Produksi hingga 2030

    Jakarta

    Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Djoko Siswanto menyebut sejumlah lapangan minyak bakal produksi atau onstream. Dengan berproduksinya lapangan-lapangan tersebut diharapkan dapat mengejar target lifting minyak 1 juta barel per hari di 2029-2030

    Djoko mengatakan, beberapa lapangan produksi tahun ini dan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto yakni Terubuk, Forel serta Banyu Urip.

    “Jadi untuk 2025 tahun ini alhamdulillah proyek Forel dan Terubuk diresmikan oleh Pak Presiden dan juga Banyu Urip. Di 2025 itu bisa menambah 15 ribu (barel), sehingga kita bisa mempertahankan decline-nya,” ungkap Djoko dalam RDP bersama Komisi XII DPR di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

    Sementara, pada tahun depan beberapa lapangan akan produksi yakni Lapangan Jabung, OO-OX, Salawati, dan Banyu Urip Infill Clastic (BUIC). Berikutnya, di tahun 2027 ada Ande-ande Lumut, Geng North-Gehem, Hidayah, Gendalo, Tambakboyo dan Bajubang.

    “Kemudian 2027 nanti ada dari Geng North, dari Genting Oil, dari Ande-Ande Lumut, dari Hidayah Petronas ini bisa 25 ribu, Ande-ande Lumut 20 ribu,” ungkapnya.

    Sementara untuk lapangan yang onstream tahun 2028 antara lain Ubadari, CEOR Minas, Badik-West Badik. Sedangkan tahun 2029, lapangan yang ditargetkan onstream yakni Tuna, Sadewa, Kerendan, NSO-R, Handil, & Bekapai CEOR.

    “Itu 87 ribu (barel) tambahannya,” imbuhnya.

    Djoko menambahkan, proyek-proyek ini diyakini mampu mendorong pencapaian target lifting 1 juta barel pada tahun 2029-2030. Adapun di tahun 2030, terdapat beberapa lapangan yang juga ditargetkan onstream, salah satunya Abadi Masela.

    “Kami sudah menyiapkan programnya, secara garis besar dari eksplorasi, dari EOR, dari reserve to production, kemudian improving assisting asset. Kita tahun ini ngebor seribu sumur, ini untuk menjaga decline,” pungkasnya.

    (acd/acd)

  • Sampai Mei 2025, Produsen Minyak & Gas Setor Rp 84 Triliun ke Negara

    Sampai Mei 2025, Produsen Minyak & Gas Setor Rp 84 Triliun ke Negara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, hingga Mei 2025 penerimaan negara dari hulu minyak dan gas bumi (migas) sudah mencapai US$ 5,18 miliar atau setara Rp 83,9 triliun (asumsi kurs Rp 16.197 per US$).

    Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan bahwa realisasi penerimaan negara dari hulu migas tersebut terhitung mencapai 39,8% target yang telah ditetapkan dalam APBN 2025 sebesar US$ 13,03 miliar atau setara Rp 211,04 triliun.

    “Penerimaan negara, sampai dengan Mei (2025) US$ 5,18 miliar atau 39,8% (dari target APBN),” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

    Dia menjelaskan, realisasi penerimaan negara masih di bawah target tersebut karena realisasi harga minyak yang terpantau menurun sejak awal tahun 2025.

    “Ini dikarenakan harga minyak yang turun, targetnya adalah US$ 82 (per barel), tapi realisasinya itu angkanya US$ 65-77 per barel,” paparnya.

    Dengan begitu, dia mengungkapkan proyeksi penerimaan negara dari sektor hulu migas dalam negeri hingga akhir 2025 ini juga diperkirakan tidak mencapai target yang telah ditentukan atau hanya 81% dari target APBN 2025.

    “Perkiraan akhir tahun sebesar US$ 10,8 miliar atau 81%, karena harga minyak yang di bawah APBN,” tandasnya.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • ESDM membidik tambahan lifting 15 ribu bph dari pelegalan sumur rakyat

    ESDM membidik tambahan lifting 15 ribu bph dari pelegalan sumur rakyat

    Kami mengharapkan tambahan liftingnya itu adalah sekitar 10 ribu-15 ribu barel per hari.

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyatakan pihaknya membidik tambahan lifting minyak sebesar 10 ribu-15 ribu barel per hari (bph) dari sumur rakyat yang dilegalkan oleh pemerintah.

    Pelegalan tersebut menyusul terbitnya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja Untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.

    “Kami mengharapkan tambahan liftingnya itu adalah sekitar 10 ribu-15 ribu barel per hari,” ujar Yuliot dalam Konferensi Pers Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa.

    Saat ini, Kementerian ESDM sedang melakukan inventarisasi sumur rakyat bersama tim gabungan yang terdiri atas pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, SKK Migas, serta kementerian dan lembaga terkait lainnya, termasuk aparat penegak hukum.

    Inventarisasi tersebut meliputi proses perizinan, memetakan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang berlokasi di dekat sumur rakyat, dan apakah sumur rakyat tersebut layak direkomendasikan untuk dilegalkan.

    Yuliot memperkirakan inventarisasi akan berlangsung selama satu bulan, sehingga pada Agustus nanti, pemerintah sudah bisa menghitung lifting dari sumur rakyat menjadi bagian dari lifting nasional.

    “Jadi, dengan proses yang ada, kami harapkan mungkin lifting 15 ribu bph, tapi target optimistis dari Kementerian ESDM itu adalah sekitar 10 ribu–15 ribu barel per hari,” kata Yuliot.

    Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025, kata Yuliot, bertujuan untuk meningkatkan produksi migas; mengurangi dampak lingkungan, gangguan keamanan dan sosial, serta melindungi investasi; perbaikan tata kelola migas; serta implementasi teknologi terbaru di bidang migas.

    Permen tersebut ditetapkan pada 3 Juni 2025 dan diundangkan pada 10 Juni 2025.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menuju 1 Juta Bph, Blok Cepu Bakal Kasih Cadangan Minyak Baru

    Menuju 1 Juta Bph, Blok Cepu Bakal Kasih Cadangan Minyak Baru

    Bojonegoro, CNBC Indonesia – Produksi minyak Indonesia berpotensi bertambah setelah ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) berencana menambah produksi dari Lapangan Kedung Keris di Blok Cepu.

    Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Djoko Siswanto menyebut jumlah minyak yang bisa dikeruk mencapai belasan ribu barel per hari.

    “Kita akan segera kembangkan untuk dilakukan pengeboran dan insya Allah itu akan mendapat produksi juga lebih kurang sekitar 16.000 barel oil per day beberapa tahun ke depan,” kata Djoko di lapangan Banyu Urip, Bojonegoro dikutip Jumat (26/6/2025).

    Sementara itu Presiden ExxonMobil Indonesia, Wade Floyd juga mengungkapkan hal serupa, tambahan minyak ini bakal menambah stok dari target yang ditetapkan untuk nasional.

    “Di Kedung Keris diharapkan ada satu sumur yang akan memproduksi sekitar 15 ribu barel per hari,” ujar Floyd.

    Lapangan West Kedung Keris (minyak) yang akan dikembangkan pada periode 2025-2027 dengan nilai investasi US$ 48 juta.

    Untuk diketahui, ExxonMobil selaku operator pertama kali menemukan lapangan Banyu Urip dengan cadangan mencapai 450 juta barel. Mulai berproduksi pada 2008 dengan kapasitas 20 ribu barel sehari di 2009, dan terus naik sampai sekarang.

    Pada tahun 2011, ExxonMobile kemudian menemukan cadangan baru di lapangan Kedung Keris dan bakal menambah pasokan minyak.

    Menteri ESDM menyebut peningkatan produksi minyak ini merupakan langkah nyata menuju target swasembada energi pada 2029-2030.

    “Kami laporkan hari ini kita resmikan juga blok minyak yang ada di Cepu sebesar 30 ribu bph atas arahan pak Presiden untuk urusan energi harus masuk swasembada target 2029-2030 harus 900-1 juta barel,” ujar Bahlil.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo Optimistis Indonesia Capai Lumbung Pangan Dunia dan Kemandirian Energi

    Prabowo Optimistis Indonesia Capai Lumbung Pangan Dunia dan Kemandirian Energi

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan keyakinannya bahwa Indonesia tidak hanya akan mencapai swasembada pangan, tetapi juga akan menjadi lumbung pangan dunia.

    Hal itu disampaikannya dalam sambutan peresmian pembangunan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan serta pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebagai bagian dari program menuju kemandirian energi nasional.

    “Saya sudah katakan, keyakinan saya bahwa Indonesia tidak hanya akan swasembada pangan, kita akan menjadi lumbung pangan dunia,” ujar Prabowo dalam forum tersebut.

    Orang nomor satu di Indonesia itu menambahkan bahwa dengan pencapaian ini, Indonesia akan memiliki ketahanan dalam menghadapi kemungkinan krisis global.

    Menurutnya, ketahanan pangan dan energi merupakan kunci utama dalam menjaga kedaulatan dan keberlangsungan suatu bangsa.

    “Energi juga bagian yang sangat penting dalam kedaulatan suatu bangsa. Kita bersyukur memiliki sumber-sumber energi terbarukan yang luar biasa. Hari ini adalah bukti kemampuan bangsa Indonesia menuju swasembada energi,” tegasnya.

    Presiden Ke-8 RI itu juga mengapresiasi dimulainya pembangunan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan serta peresmian PLTP sebagai simbol bahwa Indonesia sedang menuju kemandirian energi.

    “Kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri dan mampu menyediakan energi untuk seluruh rakyat Indonesia secara efisien dan ekonomis,” kata Prabowo.

    Tak hanya itu, Kepala negara pun menyampaikan penghargaan kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), SKK Migas, dan para mitra baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

    Secara khusus, Presiden menyebut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan jajarannya yang dinilai telah bekerja dengan baik, tanpa kepentingan pribadi atau kelompok.

    “Saya juga bangga melihat anak-anak muda kita insinyur-insinyur muda, para pekerja di lapangan sudah mampu mengelola proyek-proyek yang sangat canggih dan rumit. Ini sangat membanggakan saya,” ujarnya.

    Prabowo turut menyampaikan apresiasi kepada sejumlah mitra strategis seperti Medco Energi yang dipimpin oleh Hilmi Panigoro, serta ExxonMobil, yang telah lama bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam pengembangan sektor energi.

    “Kepada semua mitra kami dari swasta dan luar negeri yang telah aktif dan efektif, saya ucapkan terima kasih. Kerja sama ini membuktikan bahwa kita mampu membangun masa depan energi bangsa dengan solid,” pungkas Prabowo.

  • Prabowo optimistis Indonesia jadi negara emisi karbon nol tepat waktu

    Prabowo optimistis Indonesia jadi negara emisi karbon nol tepat waktu

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Prabowo optimistis Indonesia jadi negara emisi karbon nol tepat waktu
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 26 Juni 2025 – 19:05 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto optimis Indonesia menjadi salah satu negara yang mencapai target emisi karbon nol (zero carbon emission) tepat waktu.

    Hal ini disampaikan Prabowo melalui konferensi video saat meresmikan pembangunan dan pengoperasian energi terbarukan di 15 provinsi serta peningkatan produksi minyak sebesar 30.000 barel per hari di Blok Cepu, di Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis.

    “Kita akan mungkin menjadi negara di dunia yang bisa menuju zero carbon emission tepat pada waktu yang direncanakan. Tetapi yang lebih penting adalah bahwa kita bisa menghasilkan energi dengan efisien,” kata Prabowo.

    Prabowo juga menegaskan pentingnya kemandirian energi sebagai bagian dari visi besar menuju kedaulatan nasional.

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo meresmikan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan, termasuk lima Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), sebagai bagian dari strategi pemerintah memperluas akses energi bersih dan efisien di seluruh pelosok tanah air.

    “Saya merasa bersyukur saya dibantu oleh kalian semua di setiap eselon di setiap eselon mulai dari kementerian-kementerian, direktorat-direktorat jenderal, satuan-satuan kerja provinsi-provinsi, para gubernur, para wakil gubernur, para sekda, para bupati, para walikota semuanya,” lanjutnya.

    Prabowo turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk jajaran Kementerian ESDM, SKK Migas, Medco Energi, dan ExxonMobil yang dinilai konsisten dalam mendukung pengembangan sektor energi nasional.

    “Saya telah mendapat laporan bahwa cadangan minyak dan gas kita sangat besar, sekarang teknologinya sudah ada untuk kita bisa mempercepat pembangunan proyek-proyek yang bisa menghasilkan energi itu. Tetapi yang sangat strategis nanti adalah energi terbarukan terutama energi dari tenaga surya,” ucap Presiden.

    Prabowo mengatakan energi surya memungkinkan setiap desa, kecamatan, kabupaten, bahkan pulau-pulau terpencil untuk swasembada energi. Hal tersebut merupakan harapan besar untuk masa depan Indonesia yang cerah.

    Sumber : Antara