Kementrian Lembaga: SKK Migas

  • PGN Salurkan Tambahan Gas 27 BBtud dari Natuna ke Industri Batam-Jawa Barat

    PGN Salurkan Tambahan Gas 27 BBtud dari Natuna ke Industri Batam-Jawa Barat

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN mengonfirmasi telah mendapat pasokan gas sebesar 27 billion British thermal units per day (BBtud) dari West Natuna Gas Supply Group. Pengaliran gas itu dilakukan oleh Medco E&P Grissik Ltd. dan PetroChina International Jabung Ltd. 

    Adapun, pengaliran gas kepada PGN itu menyusul kelangkaan pasokan yang dialami oleh anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut. Imbasnya, gas untuk industri pun seret.

    Keterbatasan pasokan gas untuk industri itu pun banyak dikeluhkan oleh para pelaku usaha. Menurut para pengusaha, pembatasan gas mengganggu produktivitas kinerja produksi pengolahan.

    Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman mengatakan, pasokan gas dari West Natuna Gas Supply Group sudah mulai diterima pada Jumat (22/8/2025) ini.

    “Tambahan pasokan gas yang diterima PGN dialirkan untuk pelanggan existing PGN terutama di wilayah Batam, Dumai, dan Jawa bagian barat,” ujar Fajriyah kepada Bisnis.

    Pemenuhan gas itu dilakukan dengan mekanisme swap gas multi-pihak. Mekanisme swap gas multi-pihak merupakan perjanjian kolaboratif antara SKK Migas, kontraktor hulu migas, pembeli gas seperti PGN, dan perusahaan gas internasional untuk menjaga stabilitas pasokan gas domestik.

    Dalam mekanisme ini, volume gas dari satu sumber dialirkan melalui pihak lain kepada pembeli gas (PGN) untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri, memastikan ketersediaan pasokan sambil tetap menghormati komitmen kontraktual lainnya.

    “Kami berterima kasih atas dukungan Kementerian ESDM, SKK Migas, dan stakeholder terkait atas tambahan alokasi gas untuk kebutuhan penyaluran melalui PGN,” ucap Fajriyah.

    Dalam kesempatan terpisah, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan, perjanjian swap gas multi-pihak tersebut melibatkan berbagai kontraktor hulu migas dan pembeli gas, antara lain West Natuna Supply Group (Medco E&P Natuna Ltd., Premier Oil Natuna Sea B.V., dan Star Energy (Kakap) Ltd.).

    Lalu, South Sumatra Sellers (Medco E&P Grissik Ltd., PetroChina International Jabung Ltd.), PT Pertamina (Persero), PGN, Sembcorp Gas Pte Ltd., dan Gas Supply Pte Ltd.

    Menurut Djoko, perjanjian ini disusun melalui koordinasi erat antar semua pihak untuk memastikan kepentingan seluruh pihak tetap terjaga. Dia menyebut, pengaliran swap gas multi-pihak ini memastikan tambahan pasokan untuk kebutuhan industri dalam negeri dapat terjaga dengan baik.

    “Skema ini hanya mungkin terlaksana melalui kerja sama erat antara kontraktor hulu, pembeli gas, dan pemerintah. Dengan langkah ini, stabilitas pasokan domestik tetap terjamin, sementara kontrak lain yang sudah berjalan tetap terlaksana,” jelas Djoko melalui keterangan resmi.

    Dia menjelaskan, tambahan gas ini bukan berarti semua industri atau industri baru akan mendapat gas. Menurutnya, pasokan ini untuk menjaga industri existing tetap mendapatkan gas.

    Dia meminta semua harus memahami bahwa minyak dan gas bumi adalah energi tak terbarukan, yang akan habis jika tidak ada penemuan baru. Meskipun tingkat penemuan eksplorasi di Indonesia telah meningkat dari 10:1, menjadi 10:3, tetapi risiko tidak ditemukan migas masih 70%.

    “Apalagi, pada umumnya, temuan eksplorasi, khususnya gas, berada di remote area terutama offshore. “Biaya eksplorasi sangat mahal, dengan risiko dry hole 70%,” ucapnya.

  • Belajar dari Blora, Bagaimana Seharusnya Sumur Minyak Rakyat Beroperasi?

    Belajar dari Blora, Bagaimana Seharusnya Sumur Minyak Rakyat Beroperasi?

    Liputan6.com, Blora – Sudah enam hari berlalu, semburan api di sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, masih terus berkobar. Sudah beragam upaya pemadaman dilakukan, namun tak jua berhasil. Kebakaran sumur minyak ilegal bukan pertama kali terjadi, di banyak daerah penghasil minyak, sumur-sumur minyak ilegal kerap mendatangkan malapetaka. Tapi di sisi lain, sumur-sumur minyak rakyat itu menjadi penopang ekonomi bagi warga sekitar. Lalu bagaimana seharusnya sumur minyak rakyat beroperasi?

    Anggota Komisi XII DPR RI Yulian Gunhar, mendesak pemerintah melegalkan keberadaan sumur minyak rakyat secepatnya. Mengingat kondisi sumur ilegal rakyat sudah diambang batas kewajaran. Apalagi menurutnya, regulasi berupa Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025 telah diterbitkan sebagai payung hukum untuk legalisasi sumur rakyat, termasuk yang jumlahnya cukup besar di Provinsi Sumatera Selatan.

    “Pemerintah jangan hanya berhenti pada tataran regulasi. Langkah konkret untuk melegalisasi sumur minyak rakyat harus segera dilakukan. Data terakhir perwakilan SKK Migas Sumsel saja, ada sekitar 21 ribu sumur minyak rakyat di Sumsel, dan itu sudah diajukan ke pusat untuk dilegalisasi,” ungkap Yulian Gunhar dalam keterangannya, Jumat (22/8/2025).

    Gunhar juga mengatakan, legalisasi ini penting untuk menjaga ketahanan energi nasional dan mewujudkan swasembada energi. Selama ini, produksi minyak dari sumur rakyat tidak jelas arahnya, meski jumlahnya fantastis. Di Kabupaten Musi Banyuasin misalnya, sumur rakyat dengan kedalaman 100–200 meter dan modal Rp80–200 juta bisa menghasilkan sekitar 20 ribu barel per hari. Sementara itu, produksi dari sumur resmi hanya sekitar 3 ribu barel per hari.

    “Kalau ini diserap secara resmi, jelas akan menambah produksi nasional untuk mencapai target lifting sekaligus mengurangi ketergantungan impor. Negara juga akan mendapatkan tambahan penerimaan yang signifikan,” ujar legislator asal Sumsel ini.

    Gunhar menekankan, pengawasan atas sumur rakyat nanti tidak cukup hanya dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Dengan aturan baru ini, SKK Migas turut diberi mandat untuk mengawasi, bahkan bisa melibatkan koperasi, BUMD, maupun UMKM, asalkan dengan mekanisme yang tidak merusak lingkungan.

    Selain itu, Gunhar menyinggung berbagai hambatan teknis di sektor hulu migas yang harus segera dicarikan solusi. Misalnya aturan daerah yang sudah tidak sesuai kondisi lapangan, persoalan pembebasan lahan, hingga tumpang tindih status tanah dengan kawasan hutan atau tanah adat.

    “Produksi minyak nasional saat ini sekitar 605 ribu barel per hari. Karena sifatnya tidak terbarukan, jelas sulit dipertahankan tanpa eksplorasi dan pengeboran baru. Tapi kalau aturan dan masalah di lapangan tidak dibenahi, upaya peningkatan produksi akan terus terganjal,” jelasnya.

    Gunhar menegaskan bahwa keberadaan Permen ESDM No 14/2025 harus menjadi momentum penting untuk menata kembali sektor energi nasional dengan lebih berpihak pada rakyat.

    “Legalisasi sumur rakyat adalah pintu masuk untuk menjaga kedaulatan energi, sekaligus memperkuat peran rakyat dalam sektor strategis ini. Pemerintah harus memastikan kebijakan ini berjalan, bukan hanya berhenti di atas kertas,” pungkasnya.

    Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin mengatakan, setelah terbit Undang-Undang serta Permen ESDM No 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Migas, Pemprov Jateng telah membentuk Satgas khusus untuk mengatur pengelolaan pengeboran, terutama pada sumur tua.

    “Banyak yang mengira setiap sumur baru otomatis akan dilegalkan. Padahal aturan itu mengatur sumur tua yang sudah ada, dengan syarat harus ditinjau dan disurvei agar tidak membahayakan warga sekitar. Tapi, kami berupaya api segera terkendali,” katanya, Jumat (22/8/2025).

    Selain Blora, potensi kasus serupa juga ada di Cilacap dan daerah lain. Karena itu, pemerintah provinsi bersama Pertamina dan para ahli akan menertibkan sumur-sumur tak berizin. Terkait relokasi, pihaknya belum ada rencana relokasi warga, namun penertiban akan dilakukan.

    “Untuk rumah warga yang rusak, Pemprov akan melakukan pendataan dan memastikan bantuan segera diberikan. Semua laporan tetap kami kaji, termasuk dokumen pendukungnya. Pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten terus berkoordinasi agar kasus serupa bisa dicegah,” katanya.

    Siapa yang Bertanggung Jawab?

    Terkait jatuhnya korban jiwa di kalangan masyarakat, Praktisi Hukum di Blora, Zaenul Arifin, menilai kejadian ini tidak bisa dianggap sebagai peristiwa biasa. Perlu dicarikan solusinya.

    “Perlu mencari solusinya mengingat potensi dan dampaknya, serta perlu dimintai pertanggungjawaban bagi pelakunya, karena sebab dan korbannya,” ungkap Zaenul kepada Liputan6.com, Jumat (22/8/2025).

    Menurut Zaenul, khusus terkait dengan sebab dan akibat, karena penambangan, eskplorasi, eksploitasi tersebut dilakukan secara ilegal dan mengakibatkan adanya korban, baik luka maupun kematian di dunia, maka pihak-pihak terkait harus mendapatkan hukuman yang setimpal.

    “Sudah sepatutnya untuk dikenai pertanggungjawaban, sesuai aturan hukum yang berlaku,” ucapnya.

    Sejauh ini, penyidik ​​​​Polres Blora telah memintai keterangan 12 orang Saksi. Sedikitnya, mereka mendapat sekitar 15 pertanyaan untuk masing-masing Saksi.

    Karena tragedi ini sudah menjadi ketegangan nasional bahkan internasional, penyidik ​​​​Polri mengamati penting untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dalam peta, serta menganalisis permasalahan.

    Hal ini agar pihak-pihak yang berkepentingan, antara investor lain, pengelola minyak dan pemilik lahan, nantinya dapat dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

    “Kepada masing-masing pihak yang terlibat, turut terlibat potensi untuk dijatuhi hukuman pidana oleh Aparat Penegak Hukum (APH),” ujar Zaenul.

     

     

  • RI Kurangi Ekspor Gas Bumi demi Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri

    RI Kurangi Ekspor Gas Bumi demi Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri

    Jakarta

    Pemerintah mengalihkan sebagian pasokan gas yang sebelumnya diekspor untuk kebutuhan dalam negeri. Langkah ini diambil setelah pasokan sempat terganggu akibat kebakaran pipa gas.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan kondisi pasokan gas kini sudah kembali normal. “Pasokan gas domestik setelah kemarin terjadi kebakaran pipa sudah dapat alokasinya. Jadi sebenarnya nggak ada masalah sampai sekarang. Sebagian dari ekspor juga tidak dilakukan,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

    Ia menyebut tambahan suplai gas juga terus masuk sehingga kebutuhan dalam negeri bisa tercukupi. “Kita masukkan terus gas yang baru muncul. Kemudian kita suplai untuk kebutuhan domestik, termasuk terkait pipa yang kemarin terbakar,” jelasnya.

    Sementara itu, SKK Migas menyampaikan skema swap gas multi-pihak mulai dialirkan per 22 Agustus 2025 untuk menjaga stabilitas pasokan domestik, termasuk sektor industri melalui penyaluran oleh PGN.

    Kesepakatan ini melibatkan West Natuna Supply Group, South Sumatra Sellers, Pertamina, PGN, hingga Sembcorp Gas. Dari perjanjian tersebut, sebanyak 27 BBTUD gas West Natuna akan dipasok ke PGN melalui pengaliran Medco E&P Grissik Ltd. dan PetroChina International Jabung Ltd.

    Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menegaskan mekanisme ini menjamin pasokan domestik tetap terjaga tanpa mengganggu kontrak ekspor. “Stabilitas pasokan domestik tetap terjamin, sementara kontrak lain yang sudah berjalan tetap terlaksana,” ujarnya.

    Tonton juga video “Mendag Ungkap Akan Perluas Pasar Ekspor ke Amerika Latin-Afrika” di sini:

    (rrd/rrd)

  • Bahlil Pastikan Pasokan Gas Bumi Aman Usai Kebakaran Pipa

    Bahlil Pastikan Pasokan Gas Bumi Aman Usai Kebakaran Pipa

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pasokan gas di Indonesia sudah kembali normal, meski sempat mengalami penurunan akibat insiden kebakaran pipa beberapa waktu lalu.

    “Jadi gini, pasokan gas domestik setelah kemarin terjadi kebakaran pipa, itu kita sudah dapat alokasinya. Jadi sebenarnya nggak ada masalah sampai sekarang, kan? Dan sudah clear,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

    Bahlil menjelaskan persoalan tersebut diatasi dengan mengalihkan sebagian gas yang sebelumnya dialokasikan untuk ekspor menjadi pasokan kebutuhan dalam negeri. Selain itu, ada suplai tambahan untuk menutup kekurangan di sejumlah wilayah.

    “Jadi sebagian yang dari ekspor kita tidak lakukan. Kita masukkan, ditambah dengan gas yang baru muncul juga,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengakui adanya penurunan volume gas beberapa waktu lalu. Hal itu disebabkan kebakaran di gas line CO₂ removal di Stasiun Pengumpul milik PT Pertamina EP di Desa Cidahu, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang mengakibatkan penghentian sementara pasokan gas.

    Selain itu, proses perbaikan infrastruktur di Medco juga memengaruhi distribusi, sehingga gas yang bisa disalurkan hanya yang tersedia dalam pipa.

    “Nah akibatnya, maka gas yang ada dalam pipa itu berkurang, ketika berkurang tekanannya ikut menurun. Secara perlahan, kita isi gasnya pelan-pelan supaya tekanannya kembali normal, dan alhamdulillah itu sudah tidak ada masalah sejak 15 Agustus,” kata Djoko.

    Lihat juga Video: Pipa Gas Pertamina di Subang Meledak, Langit Memerah-Warga Panik

    (rrd/rrd)

  • Dewan Energi Nasional Putar Otak Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari

    Dewan Energi Nasional Putar Otak Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari

    Bisnis.com, JAKARTA — Dewan Energi Nasional (DEN) optimistis dapat mewujudkan target produksi minyak 1 juta barel per day pada 2030. Hal ini sejalan dengan prioritas dalam pemerintahan Prabowo Subianto terkait ketahanan energi nasional. 

    Merujuk pada catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terdapat peningkatan lifting minyak sebanyak 4.000 barel per hari (bph) dari 576.000 bph pada pertengahan tahun 2024 menjadi 580.000 bph pada periode yang sama di 2025.

    Anggota Dewan Energi Nasional Abadi Poernomo mengatakan sejauh ini upaya-upaya dalam meningkatkan produksi migas sudah on the right track. Dia pun optimistis bahwa Indonesia dapat mencapai target produksi satu juta barel minyak per hari pada 2030. 

    “Peningkatan lifting minyak ini sudah on track untuk target satu juta bph. Namun, memang masih ada kesenjangan antara kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) nasional yang mencapai sekitar 1,5 juta bph dengan hasil lifting,” kata Abadi dalam keterangan tertulis, Rabu (20/8/2025). 

    Alhasil, hingga saat ini Indonesia masih mengimpor minyak mentah dan produk jadi BBM untuk menutupi gap yang ada. Untuk itu, target produksi 1 juta barel per day menjadi upaya besar untuk mewujudkan swasembada energi. 

    Menurut dia, swasembada energi justru lebih penting dari sekada ketahanan energi yang masih bisa dipenuhi lewat importasi. Swasembada artinya Indonesia tak lagi bergantung pada produk impor. 

    Dalam setahun, Indonesia mengimpor migas senilai US$40 miliar atau sekitar Rp650 triliun dan menekankan pentingnya swasembada energi hingga mengurangi ketergantungan impor.

    Untuk itu, program prioritas Prabowo Subianto ke depan terkait ketahanan energi akan dilakukan melalui peningkatan produksi migas, percepatan transisi energi bersih, dan subsidi energi yang tepat sasaran. 

    Adapun, secara keseluruhan, di tahun 2026 dukungan fiskal pemerintah mencapai Rp402,4 triliun untuk ketahanan energi. 

    Sejauh ini, dia menjelaskan SKK Migas telah menjalankan sejumlah strategi untuk meningkatkan produksi migas yang meliputi beberapa pilar utama. 

    Pertama, eksplorasi yang ekstensif untuk menemukan cadangan baru yang besar hingga reaktivasi sumur-sumur tua yang tersebar di berbagai wilayah. 

    “Meskipun sumur-sumur tua mungkin hasilnya kecil-kecil, tetapi kalau banyak akan menjadi banyak juga,” imbuhnya. 

    Kedua, optimalisasi lapangan-lapangan tua melalui teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) juga dapat memaksimalkan pengangkatan sisa minyak dari dalam reservoir. 

    Ketiga, dia juga mendorong adanya penemuan cadangan baru, sebab sumber daya fosil suatu saat akan habis.

    Senada, Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS), Ali Ahmudi Achyak mengatakan meskipun Indonesia tengah menggaungkan transisi energi, namun peran hulu migas dalam swasembada energi masih sangat krusial. 

    Apalagi, porsi energi fosil dalam bauran energi nasional masih dominan yakni di atas 80%. Untuk itu, semua pihak harus tetap berpijak pada realitas. 

    Pasalnya, dengan mengesampingkan peran hulu migas demi idealisme transisi energi yang terburu-buru justru dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan program hilirisasi yang sedang berjalan.

     “Proses transisi energi harus berjalan mulus dengan mengombinasikan sumber daya fosil dengan energi terbarukan secara bertahap. Terlebih lagi, peningkatan produksi hulu migas bisa menjadi langkah konkret untuk mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat fondasi energi nasional,” ujar Ali. 

    Oleh karena itu, optimalisasi peran SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam mengatur dan mengelola lapangan-lapangan eksisting maupun mencari potensi cadangan baru menjadi penting. 

    Data SKK Migas menyebutkan hingga pertengahan tahun 2025 pengeboran sumur pengembangan sudah menyelesaikan 409 sumur atau meningkat 14% dibandingkan periode yang sama 2024 sebanyak 358 sumur. 

    Tak hanya itu, kegiatan workover telah menyelesaikan 517 sumur atau meningkat 6% dan kegiatan well service mencapai 20.644 kegiatan atau naik 12%.

    Dalam hal ini, Ali mendorong dukungan pemerintah, mengingat karakteristik industri hulu migas yang padat modal, padat teknologi, dan memiliki risiko yang sangat tinggi, baik dari sisi finansial, hukum, maupun keselamatan kerja.

    “Dengan situasi seperti ini tidak banyak investor yang kemudian berani mengambil risiko. Agar investor ini berani maka pemerintah perlu memberikan kepastian hukum. Selain itu perlunya penyediaan insentif fiskal, seperti pemotongan pajak, untuk menarik lebih banyak minat para investor,” pungkasnya. 

  • PGN Klaim Pasokan Gas untuk Industri Mulai Normal

    PGN Klaim Pasokan Gas untuk Industri Mulai Normal

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengklaim pasokan gas pipa untuk industri telah normal dan stabil.

    Keterbatasan pasokan gas untuk industri sebelumnya banyak dikeluhkan oleh para pelaku industri. Menurut para pengusaha, pembatasan gas mengganggu produktivitas kinerja produksi pengolahan.

    Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman mengatakan, pihaknya terus memperkuat komitmennya dalam menjaga keandalan pasokan gas nasional melalui optimalisasi infrastruktur dan dukungan penuh dari pemerintah serta para pemangku kepentingan. Dia mengklaim saat ini tekanan gas dalam jaringan pipa telah normal dan dijaga stabilitasnya.

    Seiring dengan stabilisasi tersebut, pelanggan di sejumlah wilayah Jawa bagian barat yang sebelumnya terdampak telah kembali beroperasi.

    Fajriyah menyampaikan bahwa seluruh direksi PGN secara aktif memantau perkembangan operasional di wilayah Jawa bagian barat dan sebagian Sumatra secara real-time melalui Integrated Monitoring Center yang berbasis digital di Jakarta.

    Pemantauan ini menjadi bagian dari upaya PGN dalam memastikan kelancaran distribusi gas. PGN juga terus konsisten melakukan langkah-langkah strategis untuk memastikan keandalan penyaluran energi bagi pelanggan.

    “Tambahan pasokan gas saat ini telah membantu meningkatkan keandalan infrastruktur. Penyaluran kepada pelanggan akan dilakukan secara berkelanjutan,” ucap Fajriyah melalui keterangan resmi, Rabu (20/8/2025).

    Dia pun mengapresiasi kerja sama dan pengertian pelanggan dalam mengelola konsumsi gas, yang berperan penting dalam mendukung upaya stabilisasi sistem. Selain itu, PGN juga mengaku bersyukur atas dukungan yang telah diberikan oleh Kementerian ESDM, SKK Migas, PT Pertamina (Persero), serta seluruh pemangku kepentingan.

    Fajriyah menambahkan bahwa pemenuhan kebutuhan energi pelanggan tetap menjadi prioritas utama PGN. Dalam tahap ini, PGN terus memperkuat keandalan dan keamanan infrastruktur untuk memastikan penyaluran gas bumi berjalan optimal.

    Adapun, seluruh langkah mitigasi dilakukan sesuai dengan prosedur pengelolaan perusahaan yang baik serta memperhatikan aspek HSSE.

    “PGN memahami bahwa energi adalah bagian dari fondasi utama produktivitas pelanggan. Karena itu, kami terus berkomitmen menjaga keandalan pasokan dan memperkuat infrastruktur gas, baik untuk kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang,” tutup Fajriyah.

  • Bupati Blora Geram Sumur Minyak yang Terbakar & Tewaskan 3 Warga Ternyata Ilegal: Urus Izin Dulu!

    Bupati Blora Geram Sumur Minyak yang Terbakar & Tewaskan 3 Warga Ternyata Ilegal: Urus Izin Dulu!

    Bupati alumni Pondok Pesantren Khozinatul Ulum Blora ini mengimbau kepada masyarakat untuk menahan diri dan tidak lagi melakukan aktivitas penambangan tanpa izin. Serta, meminta masyarakat untuk mengurus legalitas terlebih dahulu.

    “Urus izinnya terlebih dahulu, karena di Permen 14 tentang sumur minyak rakyat sudah diatur syarat-syaratnya. Kalau sudah ada izin, baru bisa beroperasi,” ucapnya.

    Putra KH. Ali Muhdlor ini menambahkan, saat ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian ESDM, Plt Dirjen Migas, SKK Migas, hingga Gubernur Jawa Tengah.

    Keputusan sementara, sumur minyak di Desa Gandu diminta setop sementara.

  • Industri Disebut Tak Perlu Khawatir Kekurangan Pasokan Gas

    Industri Disebut Tak Perlu Khawatir Kekurangan Pasokan Gas

    Jakarta

    PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjelaskan saat ini tekanan gas di dalam infrastruktur pipa secara berangsur stabil. Hal ini karena diperolehnya tambahan gas untuk mengisi stok gas dalam jaringan pipa PGN.

    Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman mengatakan kepastian tambahan pasokan gas lainnya juga telah dikonfirmasi dan akan dimanfaatkan untuk meningkatkan keandalan operasional dalam rangka menjaga kestabilan pasokan gas kepada pelanggan.

    Fajriyah mengatakan tambahan tersebut berkat adanya dukungan dari Kementerian ESDM, SKK Migas, PT Pertamina (Persero) dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk menjaga keandalan dan stabilisasi pasokan gas bagi pelanggan di wilayah Jawa Barat dan sebagian Sumatera.

    “Hal ini merupakan bentuk sinergi PGN dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mengupayakan stabilisasi dan penguatan pasokan gas, untuk memastikan keberlangsungan layanan kepada pelanggan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).

    Fajriyah menegaskan PGN selalu mengupayakan ketersediaan pasokan gas bumi demi mendukung kelangsungan operasional seluruh pelanggan. Terutana kepada sektor industri, yang memiliki multiplier effect terhadap perekonomian nasional.

    Disatu sisi, PGN juga mengingatkan pentingnya pengendalian pemakaian gas oleh pelanggan.

    “PGN mengapresiasi dukungan penuh pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait serta terus berkoordinasi aktif untuk mendapatkan solusi terbaik dalam mendapatkan pasokan gas secara berkelanjutan,” tutup Fajriyah.

    (kil/kil)

  • Pasokan Gas Industri Pulih, SKK Migas Pastikan Tak Ada Lagi Gangguan

    Pasokan Gas Industri Pulih, SKK Migas Pastikan Tak Ada Lagi Gangguan

    Jakarta

    SKK Migas memastikan pasokan gas untuk kebutuhan industri kini sudah kembali normal, setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan volume produksi.

    “Perlahan sudah membaik, semua sudah beres dan tidak ada masalah,” kata Kepala SKK Migas Djoko Siswanto di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025).

    Djoko menjelaskan, penurunan volume gas disebabkan kebakaran pada Gas Line CO2 Removal di Stasiun Pengumpul Desa Cidahu, Pagaden Barat, Subang, Jawa Barat milik PT Pertamina EP. Insiden itu membuat pasokan gas sempat dihentikan sementara. Selain itu, perbaikan infrastruktur di Medco juga ikut menekan aliran gas sehingga hanya tersalurkan dari sisa yang ada di pipa.

    “Akibatnya, tekanan gas ikut berkurang. Perlahan kita isi kembali supaya tekanannya normal, dan sejak 15 Agustus sudah tidak ada masalah,” jelasnya.
    Sebelumnya, PT PGN Tbk (PGN) sempat menyampaikan adanya penurunan volume gas dari pemasok pada Agustus 2025, yang berdampak pada sebagian pelanggan di Jawa Barat.

    Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman menjelaskan kondisi itu terjadi akibat pemeliharaan tak terencana di beberapa pemasok gas, ditambah tambahan pasokan gas yang masih dalam progres.

    “Mengingat PGN belum mendapatkan tambahan kargo LNG domestik untuk Agustus 2025, kami menyampaikan kepada pelanggan terdampak agar melakukan pengaturan pemakaian gas. Untuk pelanggan dengan sistem dual fuel, diminta mempersiapkan bahan bakar lain sebagai energi pengganti,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

    Fajriyah menambahkan, PGN bersama pemangku kepentingan sedang mempercepat upaya memperoleh tambahan pasokan, termasuk LNG, agar distribusi gas kepada pelanggan bisa segera pulih.

    “Kami memohon maaf atas situasi ini dan memahami dampaknya pada operasional pelanggan. PGN akan terus memberikan pembaruan informasi secara berkala melalui saluran resmi perusahaan, serta memastikan koordinasi intensif agar pasokan dan layanan segera normal,” katanya.

    (rrd/rrd)

  • PetroChina-Pemprov Jambi jalin kerja sama pemberdayaan masyarakat

    PetroChina-Pemprov Jambi jalin kerja sama pemberdayaan masyarakat

    Kami tidak hanya memberikan kontribusi finansial melalui pajak dan Dana Bagi Hasil (DBH). MoU ini adalah simbol keikutsertaan PetroChina melalui program sosial,

    Jakarta (ANTARA) – PetroChina International Jabung Ltd memperkuat kerja sama strategis dengan Pemerintah Provinsi Jambi untuk mengembangkan berbagai program sosial dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

    “Kemitraan ini bukan hanya soal operasional migas, tetapi juga upaya bersama membangun akses, infrastruktur, dan fasilitas publik yang bermanfaat luas bagi masyarakat Jambi,” ucap Vice President Business Support PetroChina Alfiani dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan, PetroChina senantiasa mendukung visi Pemerintah Provinsi Jambi dalam mendorong kemajuan daerah secara berkelanjutan.

    Dengan kerja sama ini, PetroChina akan mengembangkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat Jambi.

    Komitmen kerja sama antara PetroChina dengan Pemprov Jambi ditandai melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang digelar di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (13/8).

    Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan berbagai program sosial yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

    Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris menyampaikan apresiasi terhadap komitmen PetroChina dalam mendukung pembangunan daerah.

    Kerja sama yang dibangun antara PetroChina dan Pemerintah Provinsi sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

    “Banyak hal positif yang dapat kita kerjakan bersama untuk mendukung pembangunan daerah. Kolaborasi ini diharapkan memberi manfaat optimal bagi masyarakat di Jambi, baik di bidang lingkungan, ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan,”ujar Al Haris.

    Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mengoperasikan Wilayah Kerja Jabung di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas, PetroChina telah terlibat dalam berbagai program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) di sekitar wilayah Jambi, terutama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur.

    Beberapa program PPM dalam dua tahun terakhir termasuk bantuan ternak untuk mendukung ketahanan pangan di Betara, Tanjung Jabung Barat; sertifikasi dan bantuan alat untuk kelompok pembatik melalui program Canting Emas; dan upaya pengembangan literasi di Tanjung Jabung Timur.

    Kemudian pengembangan kawasan mangrove Pangkal Babu di Tanjung Jabung Barat; dan pelatihan menyulam dan bordir untuk penyandang disabilitas di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.