Kementrian Lembaga: SKK Migas

  • PLN Tambah Setrum di Blok Rokan

    PLN Tambah Setrum di Blok Rokan

    Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) meningkatkan keandalan pasokan listrik Wilayah Kerja (WK) Rokan di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau yang dikelola Pertamina Hulu Rokan (PHR). 

    Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Prianto mengapresiasi kerja sama antara PT PLN Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN), dengan PT Pertamina Hulu Rokan dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJTBL) daya listrik dengan kapasitas 300 Mega Volt Ampere (MVA). Adi menjelaskan, kerja sama ini akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan PHR. 

    “PLN berkomitmen untuk bersinergi dan menyediakan suplai listrik andal, menjawab kebutuhan PHR saat ini maupun di masa depan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (28/9/2025).

    Tahap awal mencakup pasokan listrik sebesar 100 MVA dari sistem Sumatra yang terdiri atas 70 MVA sambungan tegangan tinggi di Balam dan Petapahan yang ditargetkan Commercial Operation Date (COD) pada Oktober 2027, serta 30 MVA sambungan tegangan menengah di Dumai dan Rumbai yang ditargetkan COD pada Oktober 2026.

    Untuk menjamin pasokan listrik ke PHR, MCTN selaku anak perusahaan PLN berperan sebagai penyedia layanan fasilitas ekstra berupa converter yang berperan untuk menyesuaikan frekuensi layanan dari standar 50 Hertz (Hz) menjadi 60 Hz.

    Dengan pertimbangan fleksibilitas dan keandalan, PLN juga akan menyediakan fasilitas pasokan listrik dari jaringan Sumatra yang dilengkapi converter berkapasitas total 175 MW (210 MVA), terdiri atas sambungan tegangan tinggi sebesar 150 MW (180 MVA) dan tegangan menengah sebesar 25 MW (30 MVA).

    “Keandalan listrik di WK Rokan akan menjaga kesinambungan produksi energi nasional yang hasilnya kembali untuk masyarakat, mulai dari penerimaan negara hingga dukungan bagi pembangunan,” tambah Adi. 

    Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza mengatakan, keberadaan listrik andal akan memperkuat langkah PHR dalam mengelola sumur-sumur mature field di WK Rokan.

    “Dengan adanya Perjanjian Jual Beli (Tenaga) Listrik ini kita akan menambah keandalan listrik di Rokan dan tentunya kita bisa menjaga produksi nasional,” kata Oki.

    Di sisi lain, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Djoko Siswanto, menyambut baik kerja sama tersebut. Menurutnya, keandalan listrik PLN menjadi faktor kunci dalam mendukung produksi PHR.

    “Listrik sangat diandalkan sekali buat mendukung produksi. Sangat-sangat vital sekali, mungkin (listrik) jantungnya dari pada produksi di Rokan,” ujar Djoko.

  • Cerita Dwi Soetjipto, Menulis Ulang Hidup di Atas Sadel Menuju Puncak Ijen

    Cerita Dwi Soetjipto, Menulis Ulang Hidup di Atas Sadel Menuju Puncak Ijen

    Liputan6.com, Jakarta Di usianya yang hampir tujuh dekade, ketika banyak orang mulai mengurangi aktivitas fisik dan memilih hidup tenang, Dwi Soetjipto justru menantang dirinya untuk menaklukan Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM 2025.

    Etape terakhir Trilogy Main sepeda seri balap sepeda tanjakan yang paling bergengsi di Indonesia. Mantan Direktur Utama Pertamina dan Kepala SKK Migas ini berhasil finish pada dua seri sebelumnya.

    Bromo KOM sudah ia lalui, Kediri Dholo KOM dengan gradien 24 persen juga ia taklukkan, dan tantangan terbesarnya di Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM berjarak 86,9 Kilometer.

    Pria kelahiran 1956 ini turun di kategori Man Age 60+. Ia mengenakan nomor 919 dengan roadbike Bastion berbahan karbon dan titanium yang selalu menjadi andalannya.

    Sepedanya itu ia kayuh untuk menaklukan tanjakan super ekstrem jalur Hors Categorie (HC) dengan gradiens puncaknya 34 persen, dengan total elevasi mencapai 1.708 meter yang ada pada rute Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM.

    Dwi mengakui dengan gradien mencapai 34 persen, jalur ini menguji tidak hanya kekuatan fisik, tetapi juga mental. Apalagi ini adalah pengalaman pertamanya menjajal track Banyuwangi.

    Dwi sadar seri terakhir ini adalah yang paling berat. Makanya ia melakukan persiapan serius. Ia berlatih di Bogor dengan rute menanjak seperti Kebo, Cipanas, hingga Puncak, sebulan penuh sebelum berangkat ke Banyuwangi.

    Ia dan enam rekannya juga sudah menjajal jalur menuju Djawatan Banyuwangi sebagai pemanasan.

    “Ini jalur terberat dari trilogi Mainsepeda,” kata pria yang kini berusia 69 tahun tersebut, Sabtu (27/09/2025)

    Dwi memang tidak menargetkan podium. Baginya, garis finish hanyalah simbol. Yang terpenting adalah menjaga konsistensi, menaklukkan diri sendiri, dan membagi semangat bersepeda kepada orang lain.

    “Usia memang handicap, tapi kalau keinginan sudah kuat, saya yakin bisa. Karena pada akhirnya, hidup ini bukan soal menang atau kalah, melainkan bagaimana kita tetap bergerak maju,” kata pria kelahiran 1956 tersebut.

    Tapi siapa sangka, berangkat tanpa target upayanya justru berakhir manis. Ia berhasil finish sekira pukul 13.00 WIB atau setengah jam sebelum cut of time. Prestasi membanggakan mengingat usianya yang tak lagi muda.

    Dengan hasil tersebut, Dwi memperoleh medali Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM untuk melengkapi medali dari dua seri sebelumnya yang bisa dirangkai menjadi piramida prestisius dan menjadi bukti keberhasilannya dalam Mainsepeda Thrilogy.

    Bagi Dwi Soetjipto, ini bukan hanya lomba, melainkan babak baru dalam menulis ulang kisah hidupnya, satu kilometer demi satu kilometer. Bersepeda seolah menjadi jalan baginya untuk kembali merasa muda.

    Awalnya, sekitar tahun 2005, Dwi hanya mengayuh sepeda gunung untuk sekadar menjajal medan ekstrem Bukit Kapur Gresik. Lama kelamaan, rutinitas itu berubah menjadi kebiasaan yang lebih serius.

    Dari sekadar menempuh jalan menuju kantor bersama karyawan sambil berbagi kegiatan sosial, hobinya bertransformasi menjadi sebuah ritus baru, menjaga kesehatan, membangun disiplin, dan menemukan kedekatan batin dengan orang-orang terdekat.

    Tahun 2020, ia beralih ke roadbike, dan sejak itu intensitasnya makin teratur. Tiga kali dalam sepekan, Dwi memutar pedal, dengan jarak tempuh rata-rata 60 kilometer setiap kali berlatih.

    Baginya, tantangan sesungguhnya bukan hanya di lintasan menanjak, melainkan di dalam diri sendiri.

    “Yang terberat itu bukan melawan usia, tapi membiasakan diri bangun pagi. Makanya saya selalu minta teman untuk menjemput, agar saya terdorong keluar rumah. Setelah itu, tubuh justru merasa lebih segar,” ujarnya.

    Filosofi ini ia wujudkan dalam komunitas yang ia dirikan yakni MOBCC, Mind Over Body Cycling Club, dengan keyakinan bahwa tubuh sesungguhnya digerakkan oleh kekuatan pikiran.

    Keseriusannya bersepeda membuat namanya tercatat dalam berbagai ajang, dari Gran Fondo New York (GFNY) Bali, hingga masuk dalam jajaran 110 pesepeda tercepat dunia di event internasional.

  • SKK Migas Umumkan Temuan Harta Karun 999 Juta Barel

    SKK Migas Umumkan Temuan Harta Karun 999 Juta Barel

    Jakarta

    Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mengumumkan penemuan sumber daya minyak dan gas bumi (Migas) sekitar 999 juta barel ekuivalen minyak (MMBOE) dari hasil aktivitas pengeboran eksplorasi.

    Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto mengatakan bahwa temuan tersebut terdiri dari 20 struktur yang sudah mendapat persetujuan status eksplorasi (PSE).

    Adapun hingga Agustus 2025, realisasi pengeboran eksplorasi sudah mencapai 18 sumur dari 46 sumur yang ditargetkan tahun ini.

    “Ada 20 struktur yang sudah rilis persetujuan status eksplorasinya, adapun temuan sumber daya sekitar 999 juta barrel oil equivalent, ini minyak dan gas,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Selasa (23/9/2025).

    Djoko menambahkan, dari temuan tersebut ada empat struktur yang langsung masuk tahap put on production (POP) dengan cadangan 63 juta barrel minyak dan 19,8 BCF gas.

    Rinciannya berasal dari struktur Padang Pancuran estimasinya sebanyak 400 BOPD yang diperkiraan onstream pada kuartal IV 2025, West Kalabu dengan estimasi 100 BOPD yang diperkirakan onstream kuartal IV 2025, Chen 2, DIP estimasi 200 BOPD yang diperkirakan onstream di kuartal IV 2025 dan Sangata 2 dengan estimasi 100 BOPD yang diperkirakan onstream di kuartal IV 2025.

    “Ini bisa menambah produksi yang kita harapkan bisa mencapai nanti 605 ribu barrel oil per day,” katanya.

    Selain itu, 4 struktur lain masih dalam tahap evaluasi untuk POP dengan potensi cadangan 15 juta MMBO dan 233 BCFG, di antaranya Lapangan EPN, Duyung, Northwest Wilela, dan SAS-2.

    Tonton juga video “Pemerintah Berencana Bangun Kilang Minyak Kapasitas 1 Juta Barel per Hari” di sini:

    (kil/kil)

  • Investasi hulu migas hingga Agustus 2025 capai 8,9 miliar dolar AS

    Investasi hulu migas hingga Agustus 2025 capai 8,9 miliar dolar AS

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hingga Agustus 2025, total investasi di sektor hulu migas telah mencapai 8,9 miliar dolar AS.

    “Itu total investasi di kegiatan hulu migas, baik operasional (opex), belanja modal (capex), eksplorasi, dan produksi,” kata Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR RI–yang membidangi energi, sumber daya mineral, lingkungan hidup, dan investasi– di Jakarta, Selasa.

    SKK Migas menargetkan investasi hulu migas pada 2025 sebesar 16,5–16,9 miliar dolar AS atau setara Rp269,07 triliun.

    Namun, khusus untuk investasi eksplorasi, realisasinya masih tergolong rendah. Djoko menyebut dari target 1,5 miliar dolar AS pada 2025, baru sekitar 500 juta dolar AS yang terealisasi hingga Agustus.

    Sebagai perbandingan, investasi eksplorasi tahun 2024 tercatat sebesar 1,3 miliar dolar AS.

    Lebih lanjut, Djoko menyampaikan bahwa realisasi pengeboran sumur eksplorasi pada 2025 juga masih di bawah target. Hingga Agustus, baru 18 sumur yang ditajak dari total target 46 sumur, atau sekitar 36,9 persen.

    Meski begitu, outlook hingga akhir tahun diperkirakan bisa mencapai 43 sumur atau sekitar 93,5 persen.

    “Realisasi sampai saat ini 18 sumur, dan outlook 2025 diperkirakan bisa mencapai 43 sumur,” ujar Djoko.

    Djoko menyampaikan dari 17 sumur yang telah dianalisis, lima sumur berhasil menemukan hidrokarbon (discovery), tujuh sumur dinyatakan kering (dry hole), dan lima lainnya masih dalam proses pelaksanaan. Rasio keberhasilan eksplorasi mencapai sekitar 42 persen, dengan total sumber daya dari lima discovery mencapai 21 juta barel setara minyak (MMBOE).

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • TKDN Hulu Migas Lampui Target, Pakar: Industri Jadi Motor Ekonomi

    TKDN Hulu Migas Lampui Target, Pakar: Industri Jadi Motor Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor hulu minyak dan gas (migas) menunjukkan capaian positif sepanjang 2025. Realisasi TKDN yang melampaui target pemerintah dinilai sebagai bukti nyata peran industri lokal dalam memperkuat perekonomian nasional.

    Data SKK Migas mencatat, hingga Juni 2025, TKDN pada proyek strategis nasional (PSN) telah mencapai 58%, jauh di atas target 18%. Sementara itu, pada proyek non-PSN, TKDN tercatat sebesar 59%, melampaui target 57%.

    Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Eka Bhayu Setta mengatakan pencapaian TKDN hulu migas menunjukkan multiplier effect yang nyata terhadap perekonomian nasional. 

    “Industri dalam negeri tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut aktif berkontribusi dalam rantai pasok migas,” kata dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (21/9/2025). 

    Sepanjang Semester I/2025, nilai kontrak barang dan jasa di sektor hulu migas mencapai US$3,57 miliar atau sekitar Rp58,7 triliun. 

    Dari jumlah tersebut, belanja dalam negeri menembus US$1,83 miliar atau sekitar Rp30,1 triliun, menunjukkan kontribusi besar bagi industri nasional.

    Tak hanya memberi dampak ekonomi makro, penerapan TKDN juga dirasakan di daerah. Pihaknya juga disebut telah merevisi kebijakan pengadaan, sehingga memungkinkan perusahaan lokal mengakses kontrak hingga Rp50 miliar. 

    Langkah tersebut diyakini mendorong lahirnya lebih banyak pengusaha lokal yang terlibat dalam rantai pasok industri migas.

    “Ke depan, TKDN harus terus ditingkatkan agar setiap dolar investasi migas yang masuk ke Indonesia memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa,” jelasnya.

    Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, menegaskan penerapan TKDN bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga pemberdayaan. 

    “Selain menopang ketahanan energi, sektor hulu migas juga berkontribusi langsung terhadap pemberdayaan industri hulu migas melalui penerapan TKDN,” tuturnya.

    Dengan capaian ini, sektor hulu migas tidak hanya memperkuat ketahanan energi, tetapi juga menjadi motor penting pemberdayaan industri nasional dan daerah, sekaligus mendukung target pertumbuhan ekonomi pemerintah menuju Visi Indonesia Emas 2045.

    Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Syahrial Abdi menyebut keberadaan industri hulu migas memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat daerah.

    Di antara kontribusi paling nyata adalah dana bagi hasil (DBH) migas yang menjadi penopang Anggaran dan Belanja Daerah (APBD). Tahun 2023, DBH Migas untuk Riau tercatat sebesar Rp3,2 triliun, turun menjadi Rp2,3 triliun pada 2024, dan diperkirakan naik sedikit menjadi Rp2,6 triliun pada 2025, dengan asumsi harga minyak US$ 82 per barel.

     Keberadaan industri hulu migas juga turut melengkapi benefit dari sektor hilir migas yang memutar roda ekonomi daerah. Data Badan Pusat Statistik mencatat, ekonomi Riau semester II 2025 tumbuh 4,59% sekaligus menempatkannya sebagai wilayah dengan Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) kedua terbesar di Sumatera setelah Sumatera Utara.

     “Ini mungkin bisa langsung mendorong pembangunan daerah secara tidak langsung untuk pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Artinya ada uang yang berputar juga di masyarakat,” pungkasnya.

  • PT Sele Raya Belida Temukan Harta Karun Migas Baru, Ini Lokasinya

    PT Sele Raya Belida Temukan Harta Karun Migas Baru, Ini Lokasinya

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Sele Raya Belida, sebagai operator di Wilayah Kerja (WK) Belida menemukan cadangan minyak dan gas (migas) baru di Sumur Sungai Anggur Selatan (SAS) 2.

    Sumur Sungai Anggur Selatan-2 berlokasi di bagian selatan WK Belida, tepatnya di Desa Tapus, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan. Dari pengeboran ditemukan cadangan migas pada lapisan reservoar baru yang belum teridentifikasi di Sumur Sungai Anggur Selatan-1.

    Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro mengatakan, sumur SAS-2 menunjukan kemampuan alir sebesar 3.856 barel minyak per hari (bph) dan 3,257 MMSCFD gas. 

    “Keberhasilan ini semakin memperkuat optimisme kita untuk mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030. Kami berharap temuan ini dapat segera memberikan kontribusi nyata melalui Early Production di akhir tahun 2025,” ucap Hudi melalui keterangan resmi dikutip Minggu (14/9/2025).

    Hudi mengatakan, keberhasilan pengeboran sumur SAS-2 ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membuka peluang penemuan cadangan migas lainnya di WK Belida dan wilayah sekitarnya. Penambahan cadangan dan produksi dari WK Belida akan mendukung pencapaian target pemerintah dalam peningkatan produksi dan ketahanan energi nasional.

    Sementara itu, President & General Manager PT Sele Raya Belida Juchiro Tampi menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari koordinasi erat dengan SKK Migas, para kontraktor, dan dukungan masyarakat sekitar.

    Menurutnya, selama proses pengeboran, setiap tantangan teknis dapat diatasi dengan baik. Pihaknya mengklaim selalu menempatkan aspek keselamatan (safety) sebagai prioritas utama.

    Dia menyebut, seluruh kegiatan pemboran berjalan aman tanpa insiden (zero accident).

    “PT Sele Raya Belida kini berkoordinasi dengan SKK Migas agar minyak dan gas dari sumur ini dapat segera diproduksikan, dengan target Early Production pada kuartal IV tahun 2025,” ujar Juchiro.

    Senior Manager Exploration & Exploitation PT Sele Raya Belida Doni Argiyanto menjelaskan, pihaknya berhasil menemukan minyak dan gas pada lapisan batu pasir Formasi Talang Akar. Pengeboran dimulai pada 16 Juni 2025 dan mencapai Total Depth (TD) atau kedalaman akhir sumur pada 18 Agustus 2025.

    “Sumur ini telah dilakukan akuisisi data Geologi dan Geofisika yang disetujui SKK Migas, meliputi wireline logging, Side Wall Core (SWC), dan Reservoir Data Testing (RDT), serta dilanjutkan dengan Uji Kandung Lapisan (UKL),” katanya. 

    Doni menyebut, dari hasil tersebut, ditemukan kolom minyak dan gas setebal sekitar 39 kaki. UKL menunjukkan kemampuan alir sebesar 3.856 barel minyak per hari dan 3,257 MMSCFD gas. 

    “Kegiatan UKL akan terus dilanjutkan hingga selesai,” imbuhnya.

  • Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim Sumsel

    Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim Sumsel

    Jakarta

    PT Sele Raya Belida, operator di Wilayah Kerja (WK) Belida, Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) , baru saja menyelesaikan pengeboran Sumur Sungai Anggur Selatan (SAS)-2.

    Sumur Sungai Anggur Selatan-2 berlokasi di bagian selatan WK Belida, tepatnya di Desa Tapus, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.

    Dari pengeboran ditemukan cadangan minyak dan gas pada lapisan reservoar baru yang belum teridentifikasi di Sumur Sungai Anggur Selatan-1.

    Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro, menyampaikan apresiasinya atas penyelesaian pengeboran sumur SAS-2 ini.

    Menurutnya sumur SAS-2 menunjukan kemampuan alir sebesar 3.856 barrel minyak per hari dan 3,257 MMSCFD gas.

    “Penemuan cadangan baru di Sumur Sungai Anggur Selatan-2 merupakan kabar baik bagi upaya peningkatan produksi nasional,” sebut Hudi dalam keterangannya, Sabtu (13/9/2025).

    Penemuan cadangan baru tersebut mendorong upaya mencapai target produksi 1 juta barrel minyak per hari dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030. SKK Migas berharap temuan ini dapat segera memberikan kontribusi nyata melalui Early Production di akhir tahun 2025.

    President & General Manager PT Sele Raya Belida Juchiro Tampi menambahkan keberhasilan ini tidak terlepas dari koordinasi dengan SKK Migas, para kontraktor, dan dukungan masyarakat sekitar wilayah kerja.

    “Selama proses pengeboran, setiap tantangan teknis dapat diatasi dengan baik. Kami selalu menempatkan aspek keselamatan sebagai prioritas utama. Syukur, seluruh kegiatan pemboran berjalan aman tanpa insiden (zero accident). PT Sele Raya Belida kini berkoordinasi dengan SKK Migas agar minyak dan gas dari sumur ini dapat segera diproduksikan, dengan target early production pada kuartal IV tahun 2025,” ujar Juchiro.

    Sebagai informasi, Sumur Sungai Anggur Selatan-2 berhasil menemukan minyak dan gas pada lapisan batu pasir Formasi Talang Akar. Pengeboran dimulai pada 16 Juni 2025 dan mencapai kedalaman akhir sumur pada 18 Agustus 2025.

    Sumur ini telah dilakukan akuisisi data Geologi dan Geofisika yang disetujui SKK Migas, meliputi wireline logging, Side Wall Core (SWC), dan Reservoir Data Testing (RDT), serta dilanjutkan dengan Uji Kandung Lapisan (UKL).

    “Dari hasil tersebut, ditemukan kolom minyak dan gas setebal sekitar 39 kaki. UKL menunjukkan kemampuan alir sebesar 3.856 barrel minyak per hari dan 3,257 MMSCFD gas. Kegiatan UKL akan terus dilanjutkan hingga selesai,” jelas Doni Argiyanto, Senior Manager Exploration & Exploitation PT Sele Raya Belida.

    (hal/hns)

  • Sele Raya Belida Temukan Cadangan Migas Baru di Sumsel, Target Produksi Akhir 2025 – Page 3

    Sele Raya Belida Temukan Cadangan Migas Baru di Sumsel, Target Produksi Akhir 2025 – Page 3

    President & General Manager PT Sele Raya Belida, Juchiro Tampi, menambahkan bahwa capaian ini lahir dari sinergi erat antara perusahaan, SKK Migas, kontraktor, serta dukungan masyarakat sekitar.

    Ia menegaskan bahwa seluruh kegiatan pengeboran dijalankan dengan prioritas keselamatan dan berhasil mencapai zero accident.

    Sementara itu, Doni Argiyanto, Senior Manager Exploration & Exploitation PT Sele Raya Belida, menjelaskan bahwa SAS-2 menemukan minyak dan gas pada batu pasir Formasi Talang Akar. Pengeboran dimulai 16 Juni 2025 dan mencapai kedalaman akhir pada 18 Agustus 2025, disertai akuisisi data geologi dan geofisika yang lengkap.

    Keberhasilan ini diharapkan membuka peluang penemuan cadangan migas baru di WK Belida dan sekitarnya, sekaligus mendukung ketahanan energi nasional serta target peningkatan produksi migas pemerintah.

  • Bahlil Bantah Kelangkaan BBM Mulai Terjadi, Tegaskan Stok Pertamax Aman

    Bahlil Bantah Kelangkaan BBM Mulai Terjadi, Tegaskan Stok Pertamax Aman

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk sektor swasta tetap aman, meskipun ada laporan sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) non-Pertamina mengalami keterbatasan stok.

    Menurutnya, pemerintah telah memberi ruang impor BBM untuk swasta sebesar 110% dari baseline 2024.

    “Saya sudah sampaikan kemarin, total impor untuk swasta itu 110%. Baseline-nya 100% di 2024, lalu ditambah 10% pada 2025,” kata Bahlil usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Kamis (4/9/2025).

    Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa jika masih ada kekurangan pasokan, swasta diperbolehkan melakukan kolaborasi dengan PT Pertamina (Persero) untuk memenuhi kebutuhan.

    “Kami sudah lakukan rapat koordinasi dengan SKK Migas dan Pertamina, dan diputuskan bahwa kalau masih ada kekurangan dari swasta, bisa berkolaborasi dengan teman-teman Pertamina agar semua bisa teratasi,” ujarnya.

    Bahlil juga membantah kabar bahwa stok RON 92 (Pertamax) di SPBU Pertamina mulai terbatas.

    “Enggak. Saya baru selesai rapat kok sama mereka,” ujarnya menepis isu kelangkaan.

    Terkait mekanisme kolaborasi antara swasta dan Pertamina, Bahlil menyebut hal itu akan dilakukan secara business-to-business (B2B) dan akan dibicarakan lebih lanjut antarperusahaan.

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memastikan pasokan energi tetap stabil di tengah meningkatnya aktivitas ekonomi dan transisi menuju energi bersih.

    “Nanti B2B, nanti dibicarakan,” pungkas Bahlil.

  • Produksi PEP Jambi Field Tembus 1.243 BOPD Lewat Sumur PPS-020 di Puspa Asri – Page 3

    Produksi PEP Jambi Field Tembus 1.243 BOPD Lewat Sumur PPS-020 di Puspa Asri – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina EP (PEP) Jambi Field, mencatat capaian dalam menjaga ketahanan energi nasional lewat sumur pengembangan Puspa Asri (PPS-020) dengan uji produksi sumur menembus 1.243 barel minyak per hari (BOPD) secara open flow.

    Angka uji produksi tersebut masih akan diproduksi secara bertahap, dimulai dari bean 7 dengan angka produksi 400 BOPD. Sumur yang berada di Desa Lopak Alai, Kecamatan Kumpeh Ulu,Kabupaten Muaro Jambi ini berhasil melampaui jauh dari target awal dan mengalir dengan alami (natural flow).

    PEP Jambi Field yang merupakan bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1 melakukan pengeboran sumur secara Directional (J-Type) dengan RIG NYT-19 (700 HP) hingga mencapai kedalaman akhir di 1,439 mMD.

    Lebih dari sekedar melampaui target produksi, komitmen PEP Jambi Field juga menjadi bukti dari strategi operasi yang efektif. Uji produksi PPS-020 dari lapisan R10 dan R11 tuntas dalam 21 hari sesuai target, sekaligus mencatat Zero Non Productive Time (NPT).

    “Capaian yang patut dibanggakan dari operasi pemboran sumur PPS-020 adalah Zero NPT, terhitung capaian target 21 hari sesuai rencana. Sumur mulai dibor pada 30 Juli 2025 dan pada tanggal 20 Agustus berhasil melakukan uji produksi,” ungkap General Manager PHR Zona 1 Hari Widodo.

    Sumur PPS-020 juga menerapkan program unggulan Perseroan, yaitu OPTIMUS (Optimalisasi Site Preparation, Optimalisasi Well Architecture, dan Optimalisasi Drilling Fluid).

    Dengan langkah yang efektif dan efisien, biaya pengeboran berhasil merealisasikan biaya hanya 73% dari Authority for Expenditure (AFE) yang telah ditetapkan SKK Migas.

    “Proyek ini menjadi semangat baru bagi kami untuk terus menjaga komitmen dalam mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Hari.