Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Jelang Malam Takbiran, Polri Siagakan 164.298 Personel Gabungan – Page 3

    Jelang Malam Takbiran, Polri Siagakan 164.298 Personel Gabungan – Page 3

    Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mengeluarkan sejumlah imbauan dan menyiapkan sejumlah hal jelang malam takbiran nanti, Minggu (30/3/2025).

    Salah satunya masyarakat diimbau tidak melakukan konvoi saat malam takbiran, khususnya bagi warga dari wilayah sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang yang berencana masuk ke Ibu Kota.

    “Jadi kalau orang yang sekiranya bergerombol dan tidak sesuai dengan ketentuan wilayah, akan kita putar balik,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu 29 Maret 2025.

    Dia mengingatkan kepada masyarakat agar tidak menggunakan sarana transportasi seperti sepeda motor, apalagi menggunakan bak terbuka untuk melintas satu daerah ke daerah lain.

    “Tentunya akan kita lakukan beberapa penyekatan. Jadi, orang Bekasi ya di Bekasi saja, orang Depok di Depok saja,.orang Tangerang, di Tangerang saja,” kata Latif.

    Dia menjelaskan, Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan untuk melakukan pengamanan di titik-titik perbatasan Jakarta.

    “Oleh sebab itu, nanti titik-titik seperti Kalimalang untuk Depok di PGC, terus yang dari Tangerang di Daan Mogot, dan Kalimalang akan kita lakukan pengamanan,” terang Latif.

  • 3 Imbauan Polda Metro Jaya Jelang Malam Takbiran, Harap Masyarakat Tidak Konvoi ke Jakarta – Page 3

    3 Imbauan Polda Metro Jaya Jelang Malam Takbiran, Harap Masyarakat Tidak Konvoi ke Jakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mengeluarkan sejumlah imbauan dan menyiapkan sejumlah hal jelang malam takbiran nanti, Minggu (30/3/2025).

    Salah satunya masyarakat diimbau tidak melakukan konvoi saat malam takbiran, khususnya bagi warga dari wilayah sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang yang berencana masuk ke Ibu Kota.

    “Jadi kalau orang yang sekiranya bergerombol dan tidak sesuai dengan ketentuan wilayah, akan kita putar balik,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu 29 Maret 2025.

    Dia mengingatkan kepada masyarakat agar tidak menggunakan sarana transportasi seperti sepeda motor, apalagi menggunakan bak terbuka untuk melintas satu daerah ke daerah lain.

    “Tentunya akan kita lakukan beberapa penyekatan. Jadi, orang Bekasi ya di Bekasi saja, orang Depok di Depok saja,.orang Tangerang, di Tangerang saja,” kata Latif.

    Dia menjelaskan, Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan untuk melakukan pengamanan di titik-titik perbatasan Jakarta.

    “Oleh sebab itu, nanti titik-titik seperti Kalimalang untuk Depok di PGC, terus yang dari Tangerang di Daan Mogot, dan Kalimalang akan kita lakukan pengamanan,” terang Latif.

    Kemudian, dia mencontohkan jika ada masyarakat yang sekiranya bergerombol yang tidak sesuai dengan ketentuan wilayah akan disuruh untuk putar balik.

    “Diharapkan memang untuk perlaksanaan takbiran sebaiknya di wilayah lingkungan masing-masing jadi tidak menggunakan sarana transportasi,” papar Latif.

    Berikut sederet imbauan dan hal yang disampaikan Ditlantas Polda Metro Jaya jelang malam takbiran nanti, Minggu (30/3/2025) dihimpun Tim News Liputan6.com:

     

    Menyambut Hari Raya Idul Fitri, ratusan santri bersama warga di Desa Bayah Timur, Kabupaten Lebak, Banten, menggelar pawai obor. Selain membawa obor, peserta arak-arakan juga mengumandangkan takbir dengan iringan beduk dan musik qasidah.

  • Kisah Getir PSK di Maumere , Diantar Suami untuk Layani Pelanggan Demi Hidupi Anak-anaknya

    Kisah Getir PSK di Maumere , Diantar Suami untuk Layani Pelanggan Demi Hidupi Anak-anaknya

    Menurutnya, dari hasil pemeriksaan, tidak ada unsur TPPO dalam praktek prositusi itu.

    Enam PSK itu kini sudah dipulangkan setelah dilakukan pembinaan dan menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.

    “Semua adalah inisiatif pribadi karena desakan ekonomi dan kondisi lainya,” tandasnya.

    Berbeda dengan M. Kisah hidup C, wanita 46 tahun asal Sikka, Kecamatan Nita juga mengusik nurani. C mengaku terpaksa menjadi PSK demi menghidupi tujuh anaknya.

    C merupakan single moms yang sudah empat kali menikah. Dari empat kali pernikahannya itu, ia memiliki tujuh anak yang saat ini menjadi tanggung jawabnya.

    “Saya juga ada pekerjaan, tapi terpaksa melayani tamu demi anak-anak,” ungkap C berlinang airmata.

    Ia mengaku dijemput paksa Satpol PP saat ia berada di rumah saudaranya.

    “Saya memang sering layani tamu di kamar hotel, tapi saat penggerebekan saya sedang kosong (tanpa tamu),” katanya.

    Segel Hotel

    Pengungkapan praktek prositusi ilegal itu membuat Kasat Pol PP, kabupaten Sikka, Buang Dacunha mengambil langkah tegas menyegel hotel Gardena.

    Penyegelan itu karena menurutnya pemilik hotel Gardena telah menyalahi aturan perijinan.

    “Setelah diketahui bahwa hotel Gardena sudah beralih menjadi kos esek-esek, sejak hari ini, kami tutup,” tegas Buang Dacunha.

    Ia mengatakan penyegelan itu dilakukan hingga selesai proses penyelidikan yang dilakukan penyidik Satpol PP.

    “Kita masih buru pengelolanya bernama Paskal. Dia yang menerima biaya sewa kamar dari PSK. Selama belum selesai, hotel ini tidak dibuka, kecuali buat ijin baru,” katanya.

    Ia bahkan mengancam memproses hukum pemilik hotel Gardena jika tidak kooperatif dalam proses penyelidikan.

    “Ini jelas sudah melanggar karena ijinnya dialihkan, bisa saja kita proses hukum,” tutupnya.

  • Brutalitas Aparat di Aksi Tolak Revisi UU TNI Tuai Kecaman

    Brutalitas Aparat di Aksi Tolak Revisi UU TNI Tuai Kecaman

    PIKIRAN RAKYAT – Tindakan kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh aparat keamanan dalam menangani demonstrasi menolak Undang-Undang (UU) TNI di berbagai kota menuai kritik dari berbagai pihak. Laporan menyebutkan bahwa sejumlah peserta aksi dan relawan medis mengalami luka-luka akibat tindakan represif aparat.

    Unjuk Rasa ‘Suara Ibu Indonesia’ di Jakarta

    Di Jakarta, Jumat 28 Maret 2025, sekelompok perempuan yang tergabung dalam ‘Suara Ibu Indonesia’ (SII) menggelar aksi damai menolak tindakan represif aparat terhadap mahasiswa dan warga yang menolak UU TNI.

    Kelompok ini terdiri dari akademisi, penulis, dan buruh yang mengenakan pakaian putih serta membawa poster sambil berorasi secara bergantian.

    “Stop kekerasan terhadap mahasiswa! Batalkan revisi Undang-Undang (UU) TNI,” seru mereka dalam tuntutannya.

    Salah satu orator, Ririn Sefsani, menyoroti bagaimana aparat tidak hanya menggunakan seragam resmi, tetapi juga melibatkan organisasi massa dalam menghadang demonstran.

    “Mereka tidak hanya pakai seragam, mereka yang atas nama ormas pun digunakan untuk mengadang aksi mahasiswa,” ujarnya.

    Ririn juga menekankan bahwa aparat harus memahami tugas dan tanggung jawab mereka.

    “Mereka (aparat) sangat pongah. Mereka dapat gaji dari kami-kami yang bayar pajak, dari kalian yang bayar pajak. Mereka dipercaya pegang senjata, janganlah melakukan tindakan represif terhadap anak bangsa,” tuturnya.

    Kekerasan Aparat di Kota Malang

    Kasus kekerasan oleh aparat tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di Kota Malang. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pos Malang mengungkapkan adanya pola kekerasan sistematis terhadap demonstran anti-UU TNI.

    “Polanya masih sama, menggunakan pendekatan yang sifatnya eksesif. Kemudian melakukan intimidasi kepada massa aksi,” tutur Daniel Alexander Siagian dari LBH Pos Malang.

    Dalam aksi di Malang pada Minggu 23 Maret 2025, sejumlah peserta demo mengalami cedera, termasuk petugas medis dan jurnalis. Bahkan, LBH Pos Malang melaporkan bahwa anggota TNI terlibat dalam kekerasan, termasuk melakukan “intimidasi, pelecehan seksual verbal, dan ancaman pembunuhan” terhadap petugas medis.

    Seorang mahasiswa dilaporkan mengalami luka serius akibat tindakan aparat. Sementara itu, enam orang sempat ditahan tetapi sudah dibebaskan.

    “Setidaknya satu orang mengalami luka berat, tulang rahang patah dan gigi rontok,” kata LBH Pos Malang.

    LBH Surabaya juga melaporkan bahwa pada 25 Maret 2025, 25 orang yang sempat ditangkap telah dibebaskan.

    Pola Kekerasan Aparat

    Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mencatat beberapa pola kekerasan yang dilakukan aparat dalam menangani aksi protes anti-UU TNI, antara lain:

    “Tidak pakai seragam dan mengenakan pakaian sipil, bebas. Dan mereka yang nangkepin dan mukulin anak-anak ini,” kata Muhammad Isnur dari YLBHI.

    Kekerasan terhadap Petugas Medis

    Isnur menyoroti tindakan aparat terhadap petugas medis, yang disebutnya melanggar prosedur pengamanan aksi. “Mereka melanggar SOP (Standar Operasional Prosedur). SOP itu mereka pakai seragam,” ucapnya

    “Brimob sejak awal terlibat bahkan dia melakukan tindakan represif ya, (peserta aksi) dikejar-kejar pakai motor,” ujar Isnur.

    Penghalangan Pendampingan Hukum

    Menurut Isnur, beberapa wilayah menghalangi pengacara untuk bertemu dengan korban. “Lawyer itu di beberapa wilayah dihalangi untuk masuk ketemu (korban),” tuturnya.

    Kesaksian Korban Kekerasan Aparat

    Azuri (24), mahasiswa di Malang, menjadi salah satu korban kekerasan aparat. Dia mengaku kepalanya dipukul hingga harus dijahit tiga jahitan.

    “Kemarin (kepala) dijahit sekitar tiga jahitan,” katanya.

    Azuri menceritakan bahwa saat aksi protes memanas, ia berusaha melarikan diri, tetapi malah dikepung oleh sekelompok orang berpakaian preman di parkiran hotel.

    “Ada yang (pukul) pakai tangan, ada yang pakai tongkat pentungan,” ucapnya.

    Setelah kejadian itu, Azuri dibawa ke pos Satpol PP dalam keadaan tangan diborgol. Dia mengaku mengalami intimidasi oleh aparat dan bahkan KTP serta SIM miliknya disita.
    Saat hendak dibawa ke rumah sakit, aparat menolak.

    “Dari pihak kepala kepolisian itu ngomong ‘Ini enggak usah dibawa ke rumah sakit ini langsung dibawa ke Polres saja’,” tuturnya menirukan ucapan aparat.

    Azuri kemudian dibawa ke Polres Malang, diperiksa, dan dituduh melakukan tindakan kekerasan. Dia membantah tuduhan tersebut dan akhirnya dibebaskan setelah didampingi LBH Pos Malang.

    “Kalau sudah benar-benar pulih mungkin ya bisa kembali (unjuk rasa),” tuturnya.

    Tanggapan TNI dan Kepolisian

    Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, menyatakan permohonan maaf apabila ada prajurit TNI yang melakukan kekerasan terhadap mahasiswa.

    “Kalau memang ada prajurit TNI yang bertindak di luar ketentuan yang seharusnya, atau misalnya melakukan kekerasan, yang pertama, kami mohon maaf atas perlakuan prajurit tersebut,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.

    Kristomei juga mempersilakan pihak yang memiliki bukti untuk melaporkan pelaku kekerasan ke polisi militer agar bisa diproses hukum.

    Sementara itu, hingga Jumat 28 Maret 2025 malam, pihak kepolisian belum memberikan tanggapan kepada BBC atas dugaan kekerasan ini. Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Sandi Nugroho, serta Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjen Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, tidak merespons permintaan wawancara.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jelang Malam Takbiran, Polri Siagakan 164.298 Personel Gabungan – Page 3

    Polda Metro Jaya Imbau Masyarakat Tidak Konvoi ke Jakarta saat Malam Takbiran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat tidak melakukan konvoi saat malam takbiran, khususnya bagi warga dari wilayah sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang yang berencana masuk ke Ibu Kota.

    “Jadi kalau orang yang sekiranya bergerombol dan tidak sesuai dengan ketentuan wilayah, akan kita putar balik,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2025).

    Latif menjelaskan bahwa Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan untuk melakukan pengamanan di titik-titik perbatasan Jakarta.

    “Oleh sebab itu, nanti titik-titik seperti Kalimalang untuk Depok di PGC, terus yang dari Tangerang di Daan Mogot, dan Kalimalang akan kita lakukan pengamanan,” jelasnya.

    Menurutnya, perayaan malam takbiran sebaiknya dilakukan di wilayah masing-masing tanpa harus melakukan konvoi berbondong-bondong dengan sepeda motor atau mobil bak terbuka.

    “Tentunya akan kita lakukan beberapa penyekatan. Jadi orang Bekasi tetap di Bekasi, orang Depok di Depok, orang Tangerang di Tangerang. Bukannya tidak boleh, tetapi kalau mereka bergerombol, itu menimbulkan mudarat,” tegasnya.

  • Longsor Terjang Kebumen di 7 Desa, Berikut Perinciannya…
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Maret 2025

    Longsor Terjang Kebumen di 7 Desa, Berikut Perinciannya… Regional 29 Maret 2025

    Longsor Terjang Kebumen di 7 Desa, Berikut Perinciannya…
    Tim Redaksi

    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kebumen pada Jumat (28/3) sore hingga saat ini telah menyebabkan berbagai bencana alam, termasuk banjir dan tanah longsor.
    Berdasarkan laporan dari Pusdalops PB BPBD Kabupaten Kebumen, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan longsor pada 7 titik di 7 desa di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.
    Humas BPBD Kabupaten Kebumen Heri Purwanto mengatakan, hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di lima kecamatan.
     
    Pertama, longsor di Desa Kedungjati, Kecamatan Sempor, menutup akses jalan penghubung Klopogodo-Poh Kumbang.
    “Tanah longsor juga terjadi di Desa Grengeng dan Giripurno (Kecamatan Karanganyar), Desa Peniron (Pejagoan), serta Desa Tirtomoyo dan Tegalrejo (Poncowarno). Sementara itu, Desa Karanggayam juga melaporkan tanah longsor yang menutup beberapa akses jalan,” kata Heri dalam keterangan resminya, Sabtu (28/3/2025).
    Berikut data update lokasi tanah longsor di Kebumen:
    1. Desa Kedungjati
    1. Desa Grenggeng
    2. Desa Giripurno
    1. Desa Peniron
    2. Desa Tegalrejo
    1. Desa Karanggayam
    Tim gabungan dari BPBD Kebumen, TNI, Polri, Satpol PP Damkar, serta berbagai relawan seperti PMI, SAR Elang Perkasa, dan Banser/Bagana, telah dikerahkan untuk evakuasi dan penanganan bencana.
    “Itu data sampai pagi tadi Sabtu (29/3/2025) nanti sore bisa kita
    update
    lagi. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berlanjut,” kata Heri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Longsor Terjang Kebumen di 7 Desa, Berikut Perinciannya…
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Maret 2025

    Update Banjir di Kebumen, Terjang 22 Desa di 31 Titik, Ini Lokasinya Regional 29 Maret 2025

    Update Banjir di Kebumen, Terjang 22 Desa di 31 Titik, Ini Lokasinya
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kebumen pada Jumat (28/3) sore hingga saat ini telah menyebabkan berbagai bencana alam, termasuk banjir dan angin kencang di sejumlah wilayah.
    Berdasarkan laporan dari Pusdalops PB BPBD Kabupaten Kebumen, hujan deras disertai angin kencang berdampak pada 31 titik banjir di 22 desa serta 5 titik pohon tumbang di 5 desa.
    Humas BPBD Kabupaten Kebumen Heri Purwanto mengatakan, sebanyak 7 kecamatan terdampak banjir, dengan total 31 titik genangan. Beberapa daerah yang sempat terendam antara lain:
    1. Kelurahan Kebumen

    a. Jalan Moro Sutta
    – Genangan air setinggi 30 Cm (Sudah surut)
    b. Jalan Kusuma
    – Pertigaan pasar koplak Genangan air setinggi 30 Cm (Sudah surut)
    c. Jalan A.Yani
    – Genangan air setinggi 30 Cm (Sudah surut)
    d. Jalan Mayjen Suprapto
    – Genangan air setinggi 30 Cm (Sudah surut)
    2. Desa Sumberadi
    3. Desa Jatisari
    4. Desa Roworejo
    1. Desa Karangjambu
    2. Desa Tanggeran
    3. Desa Kejawang
    1. Kelurahan Plarangan
    2. Kelurahan Panjatan
    3. Desa Candi
    4. Desa Karangkemiri
    2. Desa Krakal
    3. Desa Bojongsari
    4. Desa Surotrunan
    1. Desa Merden
    1. Desa Pringtutul
    1. Desa Arjosari

    2. Desa Bonjok
    3. Desa Sekarteja
    4. Desa Tegalsari
    Akibat bencana ini, sebanyak 72 kepala keluarga (204 jiwa) mengungsi di Gedung Serbaguna Desa Arjosari, Kecamatan Adimulyo.
    Dari jumlah tersebut, terdapat 61 laki-laki, 59 perempuan, 46 anak-anak, 34 lansia, dan 12 balita.
    “Sebagian warga lainnya mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman,” kata Heri pada Sabtu (29/3/2025)
    Tim gabungan dari BPBD Kebumen, TNI, Polri, Satpol PP Damkar, serta berbagai relawan seperti PMI, SAR Elang Perkasa, dan Banser/Bagana, telah dikerahkan untuk evakuasi dan penanganan bencana.
    Kebutuhan mendesak yang masih diperlukan mencakup evakuasi warga terdampak serta bantuan pangan dan sandang.
    “Itu data sampai pagi tadi Sabtu (29/3/2025) nanti sore bisa kita update lagi. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berlanjut,” kata Heri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KDM Sidak Proyek Eiger Camp Gunung Tangkuban Parahu, Bakal Telusuri Perizinan

    KDM Sidak Proyek Eiger Camp Gunung Tangkuban Parahu, Bakal Telusuri Perizinan

    JABAR EKSPRES  – Gubernur Jabar Dedi Mulyadi meninjau langsung proyek Eiger Camp di lereng Gunung Tangkuban Parahu, Sabtu (29/3). Pihaknya bakal menelusuri perizinan proyek tersebut.

    Pria yang akrab disapa KDM itu menuturkan, di kawasan itu sudah nampak berdiri bangunan rangka baja. “Ini area dikelola PT Eiger, mungkin KSO PTPN, ” katanya dalam video yang juga dibagikan dalam akun medsosnya itu.

    KDM melanjutkan, kawasan itu juga telah ditutup oleh Satpol PP Jabar. Menurutnya perizinan dari proyek itu juga mencurigakan. Sehingga patut untuk ditelusuri.

    “Yang jadi masalah karena perizinan telah keluar. Ini akan saya teliti. Dan kenapa juga Pemkab KBB bisa berikan izin,” ujarnya.

    KDM melanjutkan, kawasan itu mestinya jadi area sakral yang biasa digunakan Kopasus untuk berlatih. Karena itu seharusnya kawasan itu tetap dalam bentuk hutan lebat.

    “Kebijakan tata ruang yang salah telah akibatkan pola pengembangan wisata yang tidak baik. Ini bisa ancam ekosistem dan lingkungan,” cetusnya.

    Menurut KDM, kondisi itu sebenarnya juga bakal merugikan pelaku usaha. “Mereka sudah dapat izin namun pada akhirnya harus ditutup. Karena tidak diteliti dengan baik perizinannya,” tutupnya.

    Kasus lahan di Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, itu mencuat beberapa hari terakhir. Itu bermula dari foto yang dibagikan akun Instagram Ketua Asosiasi Profesi Pemandu Geowisata Indonesia (PGWI) Deni Sugandi.

    Ia mengambil foto tersebut melalui pesawat drone saat melaksanakan kegiatan pemanduan wisata Geourban Gunung Tangkuban Parahu bersama anggota komunitasnya, pada 23 Maret 2025. (son)

  • DPMPTSP KBB Belum Bisa Pastikan Kelengkapan Perizinan Eiger Camp, Ini Alasannya!

    DPMPTSP KBB Belum Bisa Pastikan Kelengkapan Perizinan Eiger Camp, Ini Alasannya!

    JABAR EKSPRES – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Tony Prihantoro, mengaku belum bisa memberikan keterangan terkait kelengkapan izin proyek pembangunan wisata Eiger Camp.

    Pasalnya, seluruh pegawai atau staf DPMPTSP Kabupaten Bandung Barat yang mengurus data terkait persoalan itu tengah cuti bersama. Sehingga menurut dia, perlu waktu untuk memeriksa kelengkapan izin proyek Eiger Camp tersebut.

    “Kita cek dulu, ini masih nunggu info dari staf karena sudah masuk cuti bersama. Paling nanti setelah Lebaran,” ujar Toni saat dikonfirmasi, Jumat (28/3/2025).

    Sekadar diketahui, proyek pembangunan wisata Eiger Camp itu berada di Desa Kayawangi, Kecamatan Parongpong, KBB.

    Selain proyek pembangunan wisata Eiger Camp, di lokasi yang sama juga terdapat penginapan Bobocabin. Dokumen perizinan kedua kawasan itu rencananya bakal diinvestigasi keabsahannya guna memastikan bahwa pembangunan telah memenuhi kaidah-kaidah lingkungan di Kawasan Bandung Utara (KBU).

    BACA JUGA:Khawatir Picu Banjir Bandang, Satpol PP Jabar Segel Proyek Pembangunan Eiger Camp

    “Bobocabin dan Eiger Camp ini disinyalir satu kegiatan karena akses pintu masuk satu. Kita pelajari perizinan untuk memastikan keabsahan dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) agar tahu siapa yang terlibat dalam pengurusan izin proyek ini,” kata Supriyono, PPNS Satpol PP Jawa Barat saat ditemui, Jumat.

    Berdasarkan pantauan Satpol PP Jabar, area perkebunan teh Sukawana seluas 5 hektare dijadikan lokasi penginapan Bobocabin dan wisata Eiger Camp.

    Lokasi Eiger Camp, dikatakan Supriyono masih berjalan kontruksi berupa pembuatan akses jalan serta konstruksi bangunan. Terlihat aktivitas pekerja memasang tiang pancang, pondasi beton, serta pemapasan lereng memakai alat berat. Kegiatan itu membabat tanaman teh dan vegetasi di area KBU.

    Petugas Satpol PP Jawa Barat telah menghentikan sementara kegiatan proyek wisata mulai hari ini karena diduga ilegal lantaran berada di wilayah resapan air. Penghentian aktivitas ini instruksi langsung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi karena diduga menyalahi tata ruang.

    BACA JUGA:Alih Fungsi Lahan di Kawasan Bandung Utara Biang Kerok Banjir Bandang di KBB?

  • 2
                    
                        Buka Lahan Kebun Teh di Kaki Gunung Tangkuban Parahu, Proyek Eiger Camp Disegel Satpol PP
                        Bandung

    2 Buka Lahan Kebun Teh di Kaki Gunung Tangkuban Parahu, Proyek Eiger Camp Disegel Satpol PP Bandung

    Buka Lahan Kebun Teh di Kaki Gunung Tangkuban Parahu, Proyek Eiger Camp Disegel Satpol PP
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com
    – Proyek pembangunan wisata
    Eiger Camp
    yang terletak di kaki
    Gunung Tangkuban Parahu
    disegel aparat Satuan Polisi Pamong Praja (
    Satpol PP
    ) Jawa Barat.
    Proyek ini membuka lahan perkebunan teh di area PT Perkebunan Nusantara VIII, tepatnya di Kampung Sukawana, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
    Supriyono, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dari Satpol PP Jawa Barat, menjelaskan bahwa tindakan penyegelan dilakukan atas instruksi Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , terkait dugaan pelanggaran lingkungan.
    “Instruksi dari KDM jelas, hentikan kegiatan karena ini tidak sesuai dengan tata ruang yang ada. Apalagi ini bisa menimbulkan efek negatif, yakni bencana banjir dan longsor,” ujar Supriyono usai menyegel lokasi pada Jumat (28/3/2025).
    Di lokasi proyek, terlihat sudah terbangun fondasi dan tiang pancang.
    Selain itu, lahan perkebunan teh juga sudah digunduli untuk dijadikan jalan masuk menuju titik lokasi wisata.
    “Dari hasil pantauan, pembangunan Eiger Camp sudah terpasang pancang dan fondasi, tetapi pembangunan atap di atas tiang pancang belum selesai,” imbuh Supriyono.
    Pembangunan infrastruktur bangunan dan pembuatan akses jalan ini diduga merusak resapan air di Kawasan Bandung Utara (KBU), yang dapat memicu bencana banjir di Cekungan Bandung.
    “Kami sinyalir kegiatan itu ilegal karena dijalankan tanpa mengikuti aturan, mengingat berada di area resapan air, hutan, dan tanaman kebun teh.”
    “Ini sangat membahayakan masyarakat yang berada di bawahnya, karena berpotensi memicu longsor dan banjir,” tegas Supriyono.
    Satpol PP juga menemukan kejanggalan terkait tertutupnya barcode dalam dokumen izin persetujuan bangunan gedung (PBG) yang terpasang di lokasi pembangunan.
    “Kami sudah memotret dokumennya berupa PBG. Dari pengamatan kasat mata, dokumennya terlihat lengkap.”
    “Namun, kami akan menelusuri ke pihak perizinan untuk memastikan keabsahan dokumen tersebut, karena dokumen itu ganjil tanpa adanya barcode yang bisa mengecek keabsahan PBG,” ujarnya.
    Sementara itu, Jemy Septendi, Penyusun Dokumen Amdal Eiger Camp dari PT Mitra Reka Buana, mengeklaim proyek tersebut sudah mengantongi izin lengkap dengan proses yang berjalan sejak 2021.
    “Dokumen dan perizinan lengkap, termasuk dokumen Amdal dan Analisis Dampak Lingkungan. Koefisien dasar bangunan juga hanya 2% dari izin yang diberikan,” kata Jemy.
    Jemy menganggap penyegelan yang dilakukan Pemprov Jabar sebagai peringatan yang bersifat sementara.
    Ia berpendapat bahwa Satpol PP hanya miskomunikasi dengan pihak Eiger, karena semua dokumen perizinan sudah lengkap.
    “Terkait penyegelan itu hanya miskomunikasi saja, itu cuma penyegelan sementara karena barcode PBG, tapi sekarang barcode sudah kami share,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.