Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Balon Udara Nyaris Habiskan Rumah Warga di Pacitan, Jaringan Listrik PLN Terbakar

    Balon Udara Nyaris Habiskan Rumah Warga di Pacitan, Jaringan Listrik PLN Terbakar

    Pacitan (beritajatim.com) – Sebuah balon udara tanpa awak nyaris menyebabkan kebakaran besar di rumah warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Pacitan, Jumat (7/6/2025) pagi. Balon berukuran besar itu terbakar usai menimpa jaringan listrik milik PLN yang melintang tepat di atas rumah milik Tatuk Purwanto.

    “Yang terbakar atap rumah dan jaringan kabel TM (Tegangan Menengah) milik PLN,” ujar Sugino, Kepala Seksi Pengendalian dan Operasi Damkarmat Satpol PP Kabupaten Pacitan saat dikonfirmasi.

    Laporan kejadian diterima petugas Damkar pada pukul 07.45 WIB. Tiga personel piket langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman guna mencegah api merambat dan membakar seluruh rumah di bawahnya.

    “Sekitar 30 balon udara berhasil dievakuasi dari sekitar lokasi. Kami juga melakukan pembasahan untuk memastikan tidak ada sisa api yang bisa memicu kebakaran susulan,” jelas Sugino.

    Berdasarkan informasi yang diterima, balon udara tersebut diperkirakan datang dari arah timur dan jatuh mengenai kabel listrik sebelum sebagian materialnya mengenai atap rumah.

    “Tidak ditemukan tanda atau identitas yang menunjukkan asal balon udara itu. Kalaupun ada, mungkin sudah ikut terbakar,” pungkas Sugino. [tri/aje]

  • Kapolres Pimpin Pengamanan Takbir Keliling Malam Idul Adha di Inhu Riau

    Kapolres Pimpin Pengamanan Takbir Keliling Malam Idul Adha di Inhu Riau

    Indragiri Hulu

    Kapolres Indragiri Hulu (Inhu) AKBP Fahrian Saleh Siregar memimpin langsung pengamanan takbir keliling malam Idul Adha 1446 H. Pawai takbir keliling ini diikuti oleh ratusan warga.

    “Personel kami telah disebar di titik-titik strategis sepanjang rute pawai. Kami juga berkolaborasi dengan pihak TNI, Satpol PP, Dishub, dan stakeholder terkait lainnya guna memastikan bahwa kegiatan ini berlangsung dengan tertib, aman, dan penuh khidmat,” ujar Kasi Humas Polres Inhu Aiptu Misran, dalam keterangannya, Kamis (5/6/2025).

    Pawai takbir keliling dimulai dari depan Gedung Sejuta Sungkai, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Rengat pukul 20.00 WIB. Sejumlah tokoh agama dan masyarakat serta jajaran pemerintah kabupaten turut hadir dalam pawai tersebut.

    Polres Inhu menurunkan 140 personel untuk menjamin kelancaran dan keamanan selama jalannya pawai tersebut. Pawai ini tidak hanya menjadi ajang tahunan untuk menyambut Hari Raya Idul Adha.

    Bupati Inhu Agus Hartanto turut hadir melepas peserta pawai takbir keliling. (dok. Istimewa)

    Adapun rute pawai takbir keliling melewati jalan-jalan protokol, dimulai dari Jalan Ahmad Yani-Jalan Ade Irma Surya-Jalan MT Haryono-Jalan Kapten Piere Tandean-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Hang Lekir-Jalan Rumah Tinggi-Jalan Narasinga-Jalan Sultan-Jalan H Agus Salim dan berakhir di RTH Rengat.

    Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Inhu Sabtu P Sinurat, Wakil Ketua I DPRD Inhu H Adek Chandra, Kasdim 0302/Inhu Mayor Inf. Kabul, Sekda Paino, dan perwakilan dari Kemenag serta tokoh masyarakat dan agama.

    “Kesediaan berqurban merupakan bukti keimanan dan kepasrahan total seorang hamba terhadap Tuhannya. Nilai-nilai pengorbanan dan keikhlasan ini yang seharusnya menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari,” ucap Ade.

    Ade juga mengajak seluruh peserta pawai untuk menjaga ketertiban dan keamanan sebagai bagian dari syiar Islam, sembari menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang telah berperan dalam penyelenggaraan pawai takbir keliling tahun ini.

    (mei/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Antisipasi Konvoi dan Kriminalitas di Tuban, Personel Gabungan Gelar Patroli Skala Besar

    Antisipasi Konvoi dan Kriminalitas di Tuban, Personel Gabungan Gelar Patroli Skala Besar

    Tuban (beritajatim.com) – Ratusan personel Polres Tuban dikerahkan dalam rangka mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di kabupaten Tuban pada malam takbiran Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M.

    Kegiatan patroli skala besar ini dilaksanakan secara gabungan bersama unsur TNI dari Kodim 0811 Tuban dan Satuan Polisi Pamong Praja. Kamis, (05/06/2025) malam, dimulai dari apel di Mapolres Tuban, dilanjut menyasar sejumlah titik rawan maupun lokasi yang berpotensi terjadi kerumunan massa atau konvoi hingga aksi kriminalitas.

    Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Tanasale, S.I.K., mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan situasi yang kondusif dan memberikan rasa aman bagi masyarakat yang sedang merayakan malam takbiran.

    “Patroli gabungan ini wujud sinergitas antara Polri, TNI dan pemerintah daerah dalam menjaga ketertiban umum khususnya pada malam takbiran,” ungkap AKBP Tanasale sapanya.

    Lanjut, ia mengimbau kepada masyarakat demi keamanan bersama dan mencegah terjadinya kecelakaan lalulintas agar tidak melaksanakan takbir keliling menggunakan kendaraan di jalan raya.

    “Demi keamanan bersama, mari kita kumandangkan takbir di masjid maupun mushola sekitar,” kata Perwira polisi kelahiran Ambon itu.

    Selain itu, pihaknya berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak melakukan kegiatan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain, seperti konvoi kendaraan yang ugal-ugalan atau penggunaan petasan.

    “Patroli ini juga dilaksanakan oleh Polsek jajaran, dengan harapan agar malam takbiran dapat berlangsung dengan aman damai dan penuh khidmat menjelang pelaksanaan salat Idul Adha keesokan harinya,” pungkasnya. [dya/ian]

  • Megawati Dijadwalkan Ziarah ke Makam Bung Karno pada 6 Juni 2025

    Megawati Dijadwalkan Ziarah ke Makam Bung Karno pada 6 Juni 2025

    Blitar, Beritasatu.com – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir  Soekarno, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dijadwalkan akan melakukan ziarah ke makam ayahandanya di Kota Blitar, Jumat (6/6/2025).

    Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilakukan Megawati setiap tahun untuk mengenang jasa-jasa Bung Karno sebagai proklamator dan bapak bangsa.

    Ziarah ini juga akan diikuti oleh sejumlah pengurus DPP PDI Perjuangan serta tokoh-tokoh nasional lainnya.

    Untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan tersebut, Polres Blitar Kota telah menyiapkan skema pengamanan ketat. Kabag Ops Polres Blitar Kota Kompol Agus Tri mengatakan sebanyak 245 personel gabungan akan diterjunkan dalam pengamanan kegiatan ini.

    “Personel yang dikerahkan terdiri dari berbagai satuan, mulai dari pengamanan jalur, pengawalan, hingga pengamanan di lokasi makam,” ujar Kompol Agus Tri saat ditemui pada Kamis  (5/6/2025)

    Ia menambahkan, anggota polisi wanita (polwan) juga akan ditempatkan di area strategis di sekitar lokasi ziarah.

    Sebelum kedatangan rombongan, tim dari Satuan Brimob Polda Jawa Timur akan melakukan sterilisasi area makam Bung Karno. Hal ini untuk memastikan seluruh lokasi aman dari potensi gangguan yang dapat menghambat jalannya kegiatan.

    Selain unsur kepolisian, pengamanan juga akan melibatkan instansi lainnya, seperti Dinas Perhubungan, Komando Distrik Militer (Kodim), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). 

    “Sinergi lintas instansi ini diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi tamu yang hadir maupun masyarakat sekitar,” imbuhnya. 

    Kegiatan ziarah Megawati juga akan diisi dengan doa bersama dan tabur bunga di pusara Bung Karno. 

    Perayaan Hari Lahir Bung Karno setiap 6 Juni tidak hanya menjadi peringatan pribadi bagi keluarga besar Soekarno, tetapi juga menjadi bagian dari upaya menjaga semangat kebangsaan dan warisan pemikiran sang proklamator.

  • Ayam Goreng Widuran Solo Boleh Kembali Berjualan, Wali Kota: Harus Jujur dan Tulis ‘Non-Halal’ Besar

    Ayam Goreng Widuran Solo Boleh Kembali Berjualan, Wali Kota: Harus Jujur dan Tulis ‘Non-Halal’ Besar

    Liputan6.com, Solo – Pemerintah Kota Solo memastikan bahwa hasil uji laboratorium terhadap produk Ayam Goreng Widuran telah keluar. Pemilik rest ayam goreng yang beralamat di Jalan Sutan Syahrir No 71, Kepatihan Kulon, Jebres, Solo itu dibolehkan kembali berjualan dengan syarat mencantumkan label ‘Non-Halal’ agar diketahui oleh masyarakat.

    Wali Kota Solo Respati Ardi mengatakan berdasarkan hasil asesmen, terbukti bahwa produk makanan berupa ayam goreng kremes mengandung bahan baku yang tidak halal. Hal tersebut juga telah diakui secara langsung oleh pemilik Ayam Goreng Widuran sehingga tidak menimbukan permasalahan tambahan karena sejak awal diketahui produknya berbahan non-halal.

    “Asesmennya itu kita serahkan bahwa menurut perlindungan konsumen, bagi pelaku usaha yang sudah mendeclare sesuatu ya itu kita kembalikan ke sana. Udah, itu aja. Artinya, dari pelaku usaha sudah mendeklarasikan dia non-halal, yo wis,” ujar Respati kepada wartawan di rumah dinas Loji Gandrung, Solo pada Rabu sore (4/6/2024).

    Untuk itu, Wali Kota Solo itu mempersilaka kepada pemilik Ayam Goreng Widuran untuk kembali berjualan. Seperti diketahui ayam goreng yang telah berdiri sejak 52 tahun itu tutup sementara sejak Senin (26/5/2025) lalu setelah disidak Wali Kota Solo Respati Ardi dan Kepala Dinas Perdagangan Solo serta Kepala Satpol PP Solo. Sidak itu dilakukan setelah viral terkait penggunaan bahan baku non-halal.

    “Ya kita persilakan. Silakan kalau mau buka kembali. Tapi saya ajak bagi pelaku usaha, siapapun, tidak ada pengkhususan bagi Ayam Goreng Widuran. Siapa pun, mau sertifikasi halal, segera melalui PUT. Yang tidak, ya silakan katakan jujur, tidak halal dan ditulisi sing gede. Dan yang penting itu ngajari karyawannya untuk ngomong ke konsumen apakah halal atau tidak,” ucapnya.

  • Kasus Dugaan Pengeroyokan Pedagang Es Krim oleh Oknum Satpol PP Lumajang Berakhir Damai

    Kasus Dugaan Pengeroyokan Pedagang Es Krim oleh Oknum Satpol PP Lumajang Berakhir Damai

    Lumajang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meminta maaf terkait kasus dugaan pengeroyokan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan es krim oleh oknum petugas Satpol PP.

    Kasus dugaan pengeroyokan terhadap pedagang es krim bernama Misrat (50) warga Desa Tegal Ciut, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur itupun berakhir damai.

    Sebelumnya Misrat melaporkan oknum Satpol PP ke Polres Lumajang karena telah melakukan pengeroyokan terhadapnya. Sebelumnya aa mengaku telah dikeroyok oleh lima orang oknum petugas saat sedang berjualan di kawasan Alun-alun Lumajang pada Minggu (11/5/2025).

    Akibat pengeroyokan itu, Misrat mengalami luka lebam di bagian wajah dan mengalami robek di pipi sebelah kiri.

    Sementara, pihak kepolisian sebelumnya sempat mengungkap rekaman kamera CCTV di sekitar Alun-alun Lumajang yang menunjukkan tidak adanya aksi pemukulan oleh oknum Satpol PP terhadap Misrat.

    Selanjutnya kasus itu dilaporkan telah berakhir dengan damai, Misrat diketahui telah mencabut laporan yang dibuatnya ke polisi.

    Dalam berita acara mediasi yang diterima di Lumajang, lima oknum anggota Satpol PP yang diduga melakukan pengeroyokan ikut bertanda tangan dalam kesepakatan damai.

    Informasinya, kelima orang tersebut masih berstatus sebagai pegawai kontrak di Satpol PP Lumajang.

    Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, kasus dugaan pengeroyokan tersebut sudah diselesaikan dengan damai, Selasa (3/6/2025).

    “Soal pengeroyokan sudah diselesaikan dengan damai, Satpol PP juga sudah ketemu dengan pak Misrat dan meminta maaf. Yang bersangkutan menerima untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dan mencabut laporan,” katanya, Kamis (5/6/2025).

    Terkait kasus itu, Bunda Indah, sapaan akrab Bupati Lumajang menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Misrat yang merasa sudah diperlakukan tidak adil oleh petugas Satpol PP.

    “Kami pemerintah daerah memohon maaf khususnya kepada pak Misrat dan warga Lumajang secara umum atas kejadian ini, semoga kejadian serupa tidak terulang kembali,” ungkapnya. [has/aje]

  • Cegah Curanmor, Pemkot Surabaya Gencarkan Pemasangan Portal dan CCTV di Kampung

    Cegah Curanmor, Pemkot Surabaya Gencarkan Pemasangan Portal dan CCTV di Kampung

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Surabaya terus menggencarkan upaya preventif untuk menekan angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor), salah satunya dengan memperluas pemasangan pintu portal dan paket CCTV di sudut-sudut perkampungan.

    Ketua LPMK Tambaksari, Sutowo, menyampaikan hal ini dalam Forum Group Discussion (FGD) “Wawasan Series: Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan” yang digelar di Hall Suara Surabaya, Rabu (4/6/2025). Ia menyebut program pemasangan portal dan CCTV saat ini tengah digalakkan Wali Kota Surabaya.

    “Program Pak Wali Kota itu pemasangan CCTV yang masuk ke dalam gapura dan masuk ke perkampungan itu sudah mulai jalan serta pemasangan portal juga,” ujar Sutowo.

    Ia menekankan pentingnya pemerataan pemasangan portal dan CCTV di setiap kampung, karena para pelaku kejahatan kini semakin lihai mencari celah, termasuk beraksi saat portal sudah dibuka di siang hari.

    “Namanya kejahatan dengan berbagai macam upaya ternyata yang mengambil di wilayah perkampungan ternyata siang hari saat portalnya sudah dibuka,” tambahnya.

    Sutowo juga menduga maraknya curanmor di lingkungan permukiman tak lepas dari keterlibatan pihak yang mengenal wilayah tersebut. “Rata-rata yang mengeksekusi kendaraan bermotor bukan dari kampung sendiri tapi informasinya adalah orang jahat dari wilayah itu,” ungkapnya.

    Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Zaini Achmad, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian terkait pemasangan portal, meski masih ada pro dan kontra di masyarakat.

    “Ini koordinasi dengan kepolisian. Tapi tidak mudah, mengkomunikasikan ke masyarakat karena pasti ada pro kontra,” kata Zaini.

    Ia menambahkan bahwa Satpol PP telah memetakan lokasi rawan curanmor, seperti tempat kos, warung, hingga parkiran sekolah. Pemkot juga berencana menertibkan penitipan motor di kos-kosan dan memperkuat pengawasan area parkir sekolah.

    “Termasuk di kos-kosan ada tempat penitipan parkir, ini kita akan tertibkan bekerjasama dengan polisi,” imbuhnya.

    Berdasarkan data Radio Suara Surabaya, sebanyak 529 motor dilaporkan hilang selama Maret hingga Mei 2025. Jika dirata-rata, lima motor hilang setiap hari di wilayah Surabaya Raya—Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Rinciannya, 141 unit hilang pada Maret, dan masing-masing 194 unit pada April dan Mei.

    Malam hari masih menjadi waktu paling rawan, namun tren pencurian di siang hari juga meningkat dari 20 kasus pada Maret menjadi 37 pada Mei. Lokasi paling rawan adalah rumah atau kos (37-39 persen), disusul warung, kafe, dan toko (14,9–17,7 persen). Modus pencurian bervariasi, mulai dari dibawa kabur orang baru kenal, diminta paksa, hingga kelalaian pemilik yang lupa mencabut kunci.

    FGD yang digelar Suara Surabaya Media bersama Pemkot ini menghadirkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, Kasubdit Jatanras Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur, serta Bupati Bangkalan, Kapolres Bangkalan, Koordinator RT/RW, Ketua Karang Taruna, mantan pelaku curanmor, hingga pelaku usaha dan korban pencurian.

    Diskusi ini mendorong sinergi lintas sektor dalam mencegah curanmor, sekaligus mengklarifikasi dugaan wilayah tertentu sebagai jalur pelarian kendaraan curian. Hasilnya akan dirumuskan menjadi aksi nyata dan kolaborasi strategis menuju Surabaya yang lebih aman. [beq]

  • Damkar Pacitan Evakuasi Burung Hantu dari Plafon Mes Perusahaan Rokok

    Damkar Pacitan Evakuasi Burung Hantu dari Plafon Mes Perusahaan Rokok

    Pacitan (beritajatim.com) – Empat ekor burung hantu yang bersarang di plafon kamar mes sebuah perusahaan rokok di lingkungan Barehan, Kelurahan Sidoharjo, Pacitan, dievakuasi oleh petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Pacitan pada Rabu pagi (4/6/2025).

    Keberadaan burung hantu tersebut dilaporkan oleh Titis Widowati, seorang cleaning service di lokasi. Ia mengaku awalnya tak mempermasalahkan keberadaan satwa malam itu, namun kemudian mulai merasa terganggu.

    “Awalnya tidak mengganggu, tapi lama-lama banyak sisa makanan dan kotoran. Baunya menyengat,” kata Titis kepada Beritajatim.

    Tujuh anggota tim Damkar Pacitan segera diterjunkan ke lokasi. Mereka menghadapi tantangan tersendiri karena lokasi sarang berada di plafon pojok lantai atas dengan atap berbahan asbes yang cukup rapuh.

    “Karena atapnya berbahan asbes dan cukup rapuh, petugas harus menempatkan papan untuk menopang tangga saat melakukan evakuasi,” terang Sugino, Kepala Seksi Pengendalian dan Operasi Damkar Satpol PP Pacitan.

    Menggunakan alat bantu penjepit ular, petugas berhasil menangkap tiga ekor burung hantu secara bertahap. Satu ekor lainnya berhasil meloloskan diri saat proses evakuasi berlangsung.

    Sugino menegaskan pihaknya siap merespons setiap laporan warga, termasuk penanganan terhadap satwa liar yang memasuki area permukiman.

    “Burung hantu memang satwa liar yang dilindungi. Setelah ditangkap, kami pastikan akan dilepasliarkan ke habitat yang lebih sesuai,” jelasnya.

    Evakuasi berlangsung sekitar satu jam dan tidak menimbulkan kerusakan berarti pada bangunan. Damkar Pacitan juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan satwa liar agar bisa ditangani secara aman dan profesional. [tri/beq]

  • Dulu Gemes Kini Ngeri, Buaya 2 Meter di Blitar Buat Pusing Pemilik

    Dulu Gemes Kini Ngeri, Buaya 2 Meter di Blitar Buat Pusing Pemilik

    Blitar (beritajatim.com) – Riadi Warga Desa Salam Wonodadi Kabupaten Blitar dibuat resah dan pusing dengan buaya peliharaannya. Pria berusia 48 tahun itu, bingung karena buaya peliharaanya itu telah mencapai 2 meter lebih panjangnya.

    Kondisi itu membuat Riadi bingung dan khawatir kalau buaya itu lepas dari kandang besi yang dibuatnya. Pria asal Wonodadi, Blitar itu pun kini telah melapor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sejak 2023, namun responsnya lambat.

    Kepala Desa Salam Kurniawan Zuhri mengatakan sebenarnya buaya ini sudah dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sejak November 2023 lalu. Namun sejak laporan pertama itu, buaya hanya dipantau dan belum dilakukan evakuasi. Dia kembali melapor ke BKSDA akhir Mei. Ternyata saat ini kewenangannya sudah berpindah kepada Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL).

    “Buaya itu sudah dipelihara sejak berukuran kadal oleh pemilik rumah yang mendapatkannya dari adiknya, sebagai oleh-oleh dari Papua sekitar 8 tahun lalu. Pemiliknya sempat berpikir kalau hewan itu tidak bisa besar,” ujar Zuhri, Rabu (4/06/2025).

    Selama ini buaya peliharaan Riadi itu diberi makan daging ayam. Buaya itu dipelihara Riadi dari kecil dan kini semakin membesar dengan panjang mencapai 2 meter.

    Hal itulah yang membuat, Riadi sebagai pemilik rumah mulai merasa khawatir. Lalu, meminta bantuan kepala desa untuk menghubungkan kepada lembaga yang berwenang mengevakuasi buaya ini.

    Usai buntu meminta bantuan BKSDA untuk mengevakuasi buaya tersebut. Kepala desa akhirnya menghubungi Damkar Kabupaten Blitar. Petugas langsung melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan BPSPL.

    “ Saya dapat info kalau buayanya akan dilakukan evakuasi. Kalau tidak sore ini (kemarin,red) ya besok mas. Petugas Damkar koordinatornya,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Seksi Pemadam, Penyelamatan, Sarpras Satpol PP & Damkar Kabupaten Blitar Tedi Prasojo mengatakan pihaknya sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi buaya. Kondisinya saat ini masih aman, selama tidak ada oknum yang jail tangannya.

    Saat dilihat, buaya itu berada di dalam kandang darurat bekas kolam lele dengan dinding setebal hanya 7 centimeter. Lokasinya pun berada di belakang rumah sehingga pemilik melarang anak-anak bermain di sekitar area kandang.

    “Pemadam Kebakaran (Damkar) tidak memiliki alat khusus untuk mengevakuasi buaya sebesar itu. Saat ini kami sedang melakukan koordinasi dengan BPSPL, agar buaya yang belum diketahui jenis pastinya ini bisa segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” pungkasnya. (owi/ian)

  • Jam Malam Pelajar Jabar, Polisi hingga Satpol PP Patroli di Keramaian Bandung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 Juni 2025

    Jam Malam Pelajar Jabar, Polisi hingga Satpol PP Patroli di Keramaian Bandung Bandung 4 Juni 2025

    Jam Malam Pelajar Jabar, Polisi hingga Satpol PP Patroli di Keramaian Bandung
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Dalam mendukung program penerapan
    jam malam
    Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    , Jajaran Polrestabes Bandung dan Satuan Polisi Pamong Praja menggelar sosialisasi di tempat keramaian masyarakat di
    Kota Bandung
    .
    Para petugas melakukan imbauan kepada masyarakat, khususnya para pelajar, untuk segera pulang sebelum pukul 21.00 WIB.
    “Kepada adek-adek pelajar yang masih di luar, kami mengimbau untuk segera pulang sebelum jam 9 malam,” kata seorang petugas melalui pengeras suara, Selasa (3/6/2025).
    Imbauan itu terus diserukan petugas sambil berkeliling di tempat keramaian.
    Berdasarkan pantauan, petugas gabungan ini berpatroli di sekitar Jalan Asia Afrika hingga Jalan Braga.
    Mereka mengimbau para remaja yang tengah
    nongkrong
    bersama teman-temannya untuk segera pulang.
    “Adek masih sekolah?” kata seorang polwan menyapa seorang remaja yang saat itu tengah berswafoto di pinggir Jalan Braga.
    “Iya, Bu, kami masih SMA, bagaimana, Bu?” kata salah seorang remaja menjawab.
    “Adek-adek kalau masih SMA diimbau untuk pulang ya sebelum jam 9 malam, kan sudah ada imbauan dari Pak KDM (Kang Dedi Mulyadi). Rumahnya di mana?” ucap Polwan tersebut.
    “Di Cihampelas, Bu,” jawab para remaja tersebut.
    “Nah, sok data dulu ya, setelah itu langsung pulang ya,” seru polwan.
    Setelah didata, para remaja itu pun akhirnya mengikuti arahan petugas untuk pulang.
    Tak sampai situ, respons para remaja ini pun bervariasi.
    Petugas bahkan menemukan dua pelajar putri yang berlari menembus keramaian petugas.
    Dua remaja putri ini mengaku takut, tetapi petugas langsung menenangkan dan menjelaskan soal imbauan jam malam yang digagas Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
    “Enggak usah takut, De, ini cuman imbauan saja,” kata petugas sambil tersenyum.
    Setelah dijelaskan, dua remaja putri ini pun akhirnya mengerti dan mengaku ke daerah Braga bersama sang ayah.
    Petugas kemudian memanggil ayah remaja tersebut dan memberikan pengertian agar anaknya tak berkeliaran hingga larut malam.
    Pelaksanaan sosialisasi petugas gabungan ini dimulai dari pukul 20.30 WIB.
    Sosialisasi ini tak hanya dilakukan dengan berjalan menyisir wilayah Asia Afrika dan Braga, Polrestabes Bandung juga mengerahkan mobil penyuluhan Binmas yang berputar sambil memberikan imbauan melalui pengeras suara.
    “Anak-anak sekolah yang masih berada di Jalan Asia Afrika silakan untuk meninggalkan tempat dan segera pulang, besok sekolah. Silakan kembali ke rumah,” ucap petugas dalam pengeras suara tersebut.
    Dalam pelaksanaannya, sejumlah remaja baik yang didampingi orangtua, pembimbing, ataupun
    nongkrong
    bersama teman sebaya masih banyak ditemui petugas.
    Meski begitu, mereka akhirnya membubarkan diri setelah mendapatkan imbauan dari petugas.
    Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, menjelaskan bahwa petugas gabungan saat ini tengah melakukan sosialisasi sekaligus mengedukasi masyarakat, khususnya kepada pelajar, terkait himbauan jam malam.
    “Untuk para pelajar, pada pukul 21.00 sudah tidak berada lagi di jalanan karena dikenakan jam malam. Maka dari itu, kami hari ini sifatnya adalah mengedukasi, persuasif kepada para pelajar,” ucapnya.
    “Nanti kami akan laksanakan peringatan jika memang masih ditemukan di tempat-tempat hiburan atau di jalan-jalan agar segera kembali ke rumahnya masing-masing,” ucap Budi di Jalan Asia Afrika, Selasa (3/6/2025) malam.
    Kegiatan sosialisasi saat ini dilakukan secara persuasif.
    Petugas yang menemukan pelajar yang masih berkeliaran akan didata, tetapi untuk selanjutnya pelajar yang kedapatan berkeliaran di atas pukul 21.00 yang terdata akan langsung dipanggil orangtuanya.
    “Tapi, nanti berikutnya kami akan panggil orangtuanya setelah ini, tetapi sementara ini kami hanya mengimbau dan menganjurkan agar para pelajar ini kembali ke rumahnya setelah jam 9 malam,” ucapnya.
    Kegiatan ini akan dilakukan secara kontinu oleh jajaran polsek hingga kecamatan yang akan melakukan patroli di tempat-tempat berkumpulnya para pelajar di masing-masing wilayah.
    “Yang pasti, untuk para Kapolsek, dengan amat, dan juga Danramil, nanti akan melaksanakan kegiatan yang sama setiap hari di tempat-tempat yang diduga tempat berkumpulnya para pelajar di malam hari,” ucapnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.