Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Anak yang Ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama Disiksa oleh Ayahnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Juni 2025

    Anak yang Ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama Disiksa oleh Ayahnya Megapolitan 11 Juni 2025

    Anak yang Ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama Disiksa oleh Ayahnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Anak perempuan berinisial MK (7) yang ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, disiksa bertubi-tubi oleh ayahnya sendiri.
    Hal ini disampaikan oleh Eko, personel Satpol PP yang membawa MK ke puskesmas Cipulir 2, Rabu (11/5/2025) pagi.
    “Ayahnya sangat kejam katanya. Dia dibakar di sawah. Diobatin tapi disiksa lagi,” jelas Eko kepada wartawan di lokasi penemuan korban, Rabu.
    Luka yang ada di wajah korban diduga akibat perbuatan ayahnya. Di bawah matanya juga terdapat luka lebam begitu pula dengan bagian kakinya.
    Selain disiksa, korban juga diberi makan dengan seadanya tanpa lauk pauk.
    “(Katanya) setiap hari dia cuma dikasih makan sesendok nasi,” ungkap Eko.
    Korban diduga disiksa ayahnya di Surabaya, Jawa Timur. Menurut pengakuan korban, ia berangkat dari Stasiun Pasar Turi bersama ayahnya menggunakan kereta api menuju Jakarta.
    Setibanya di Jakarta, sang ayah membawanya ke Pasar Kebayoran Lama. Namun, ayah MK pergi begitu saja tanpa membawa anaknya lagi.
    Hal tersebut disaksikan Budiono, satpam Pasar Kebayoran Lama yang sedang berjaga. Budiono berkata, pria itu datang bersama MK pukul 02.00 WIB dini hari.
    Awalnya, Budiono mengira mereka hanya ingin numpang tidur. Namun, hingga matahari terbit, ayah korban tidak juga menjemput MK.
    “Dikira di sini kan numpang tidur. Tapi sampai sekarang gak ada. Berarti kan buang anak, naruh doang,” kata Budiono kepada wartawan di lokasi penemuan, Rabu.
    Berdasarkan pengamatan Budiono, pria yang menelantarkan MK mengenakan kemeja putih dan masker. Dia juga memiliki perawakan yang tinggi.
    “Ciri-cirinya orangnya agak tinggi, pakai kemeja putih, pakai masker,” ungkapnya.
    Saat ini korban sudah dibawa ke RSUD Kebayoran Lama untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
    Kasus ini pun diambil alih oleh tim Tindak Pidana Perempuan dan Anak (TPPA) dan Pidana Perdagangan Orang (PPO) Bareskrim Polri mengingat lokasi kasus kekerasan dan penyiksaan sebelumnya terjadi di luar Jakarta.
    “Untuk saat ini penanganan ditangani oleh Bareskrim Polri, karena memang kan terkait dugaan adanya kekerasan atau penganiayaan ini terjadi di kampungnya,” kata Kanit PPA Polres Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu Civilia saat ditemui di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Saksi duga seorang ayah buang anaknya di Pasar Kebayoran Lama

    Saksi duga seorang ayah buang anaknya di Pasar Kebayoran Lama

    Jakarta (ANTARA) – Saksi menduga seorang ayah berinisial YA membuang anak perempuannya, berinisial MK (7) dalam kondisi mengenaskan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

    “Dikira di sini numpang tidur. Tapi, sampai sekarang tak ada, berarti buang anak, taruh anak saja,” kata salah seorang saksi mata yang juga satpam Pasar Kebayoran Lama, Budiono kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Budiono mengatakan pada awalnya dia menyaksikan seorang pria mendatangi pasar pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

    Pelaku tak dikenal itu memiliki ciri-ciri badan berpostur tinggi, memakai kemeja putih dan bermasker.

    Dari gerak-geriknya, sang satpam melihat pria itu menaruh anaknya di lantai beralaskan kardus.

    Kemudian, sang anak baru diketemukan orang sekitar pada Rabu pagi pukul 05.00 WIB.

    Saat ditemukan, terlihat kondisi anak mengenaskan dengan tulang menonjol di pundak, muka terbakar dan dagu yang terluka.

    “Dia sempat cerita dianiaya ayahnya, anak tujuh tahun udah bisa ngomong cerdas. Sebenarnya anaknya juga pintar ngomong,” jelasnya.

    Anak berinisial MK (7) yang diduga disiksa orang tuanya dan ditemukan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tampak dehidrasi dan luka akibat benda tajam saat ditemukan pertama kali.

    Pada awalnya, Satpol PP Kebayoran Lama sedang melakukan patroli di kawasan Pasar Kebayoran Lama pada Rabu pagi pukul 07.20 WIB.

    Sang anak ditemukan seorang diri dan mengaku telah disiksa oleh orang tuanya. Posisinya di atas kardus dan sedang tertidur di lorong pasar.

    Namun, anak tersebut belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait penyiksaan atau penganiayaan yang dialami lantaran masih kesulitan bicara.

    Saat ini sang anak yang sebelumnya dirawat di Puskesmas Cipulir II kini dialihkan ke RSUD Kebayoran Lama untuk penanganan lebih lanjut.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • 2
                    
                        Lahan Parkir Disegel, Minimarket Surabaya Akui Jumlah Pengunjung Merosot Tajam: Kayak Hanya Transit
                        Regional

    2 Lahan Parkir Disegel, Minimarket Surabaya Akui Jumlah Pengunjung Merosot Tajam: Kayak Hanya Transit Regional

    Lahan Parkir Disegel, Minimarket Surabaya Akui Jumlah Pengunjung Merosot Tajam: Kayak Hanya Transit
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Salah satu minimarket di Surabaya, Jawa Timur mengaku, mengalami dampak dalam jumlah pengunjung.
    Ini terjadi usai lahan parkir di tempatnya disegel akibat tak memiliki
    juru parkir
    (jukir) resmi.
    Diketahui, Wali Kota Surabaya,
    Eri Cahyadi
    menyegel 2 minimarket yang berada di kawasan Jalan Dharmahusada, Kecamatan Genteng, karena tidak memiliki jukir dengan rompi perusahaan.
    “Berdampak, soalnya yang ke sini hitungannya kayak orang transit, perjalanan. Lah itu kayak mau berhenti
    enggak
    jadi,” kata salah satu kepala minimarket, Rudi, saat ditemui di lokasi, Rabu (11/6/2025).
    Rudi mengatakan, sempat didatangi oleh Eri Cahyadi dan beberapa anggota Satpol PP Surabaya, Selasa (10/6/2025).
    Selanjutnya, minimarketnya ditutup karena tidak ada jukir resminya.
    Sesaat kemudian, kata Rudi, petugas Satpol PP kembali datang untuk membuka minimarketnya lagi.
    Namun, area parkir toko modern tetap disegel sampai ada jukir dengan rompi peruhsaan.
    “Petugas itu datang lagi, yang bermasalah cuma kendala parkiran bukan izin usahanya. Kalau izin usahanya kan tetap
    enggak
    ada masalah, jadi toko bisa tetap berjalan normal,” ucapnya.
    Lebih lanjut, Rudi mengaku, jukir yang ada di toko modernnya merupakan permintaan dari pihak RT setempat.
    Akan tetapi, dia sendiri tidak tahu bagaimana perjanjian dengan perusahaannya.
    “(Jukir sebelumnya) dari RT setempat, sing (yang) lama dari RT setempat. (Setelah lahan parkir disegel) kita lempar ke pihak koordinator, kan kita di toko cuma jaga,” jelasnya.
    Saat ini, Rudi juga masih belum mengetahui, kapan dibukanya lagi lahan parkir di minimarketnya itu.
    Dia hanya menunggu sampai atasannya memberik intruksi selanjutnya.
    “Kurang tahu kalau itu, kita juga nunggu keputusan dari kantor untuk sama pembukaan segelnya itu kapan. Kalau masalah perizinan terus masalah (segel) itu, kita lempar ke perusahaan langsung,” ujarnya.
    Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyebut, toko modern yang lahan parkirnya disegel bisa langsung beroperasi, setelah pihak perusahaan menugaskan
    jukir resmi
    .
    “Saya bilang,
    awakmu iso nekakno uwong
    (kamu bisa mendatangkan orang) atau telpon koordinator
    dikei
    (dikasih) jukir, oke silahkan (buka segel),” kata Eri, saat berada di lokasi, Selasa (10/6/2025).
    Eri mengatakan, hanya menyegel lahan parkir minimarket yang tidak memiliki jukir resmi.
    Namun, otomatis perusahaan menutup tokonya karena tak lagi punya tempat untuk kendaraan pelanggan.
    “Teman-teman menutup sendiri, kalau tidak silakan tapi tidak boleh ada parkir sebelum ada jukir, dan tidak boleh parkir di jalan raya karena izinnya seperti itu,
    sanksine gede dee
    (sanksinya besar dia),” ucapnya.
    Lebih lanjut, Eri juga mengingatkan, kepada para pengusaha minimarket tersebut untuk tidak membuat kegaduhan di Surabaya.
    Salah satunya dengan mematuhi aturan yang sudah dibuat pemerintah.
    “Setiap izin usaha itu harus ada tempat parkirnya, kalau
    enggak
    ada jukirnya saya tutup, kalau tidak ada tempat parkir
    enggak onok
    jukir, gimana usahanya bisa buka,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kritik Penyegelan Minimarket, DPRD Surabaya: Sudah Bayar Pajak, Kok Masih Harus Bayar Jukir Resmi?

    Kritik Penyegelan Minimarket, DPRD Surabaya: Sudah Bayar Pajak, Kok Masih Harus Bayar Jukir Resmi?

    Surabaya (beritajatim.com) — Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya, Alif Iman Waluyo mengkritisi langkah Wali Kota Eri Cahyadi yang menyegel sejumlah lahan parkir minimarket karena tidak menyediakan juru parkir (jukir) resmi.

    Dia menilai kebijakan tersebut justru membebani pelaku usaha yang sudah patuh membayar pajak parkir. “Ada pajak parkir yang ditarik dari pelaku usaha, tapi yang harus nyediakan dan menggaji jukirnya juga pelaku usaha. Kalau enggak, tokonya bisa disegel. Ini kan membebani,” ujar Alif, Rabu (11/6/2025).

    Menurut Alif, pelaku usaha seperti jaringan minimarket Alfamart dan Indomaret telah menjalankan kewajiban pajaknya kepada pemerintah kota Surabaya. Namun kini justru dibebani lagi untuk menggaji jukir resmi, padahal mereka tidak memiliki kendali penuh atas kondisi lapangan yang seringkali dikuasai oleh jukir liar.

    Alif menyebut, pengusaha tidak punya daya untuk melawan praktik jukir liar yang diduga kerap dilindungi oknum tertentu. Dalam kondisi seperti ini, justru pemerintah harus hadir, bukan malah memberikan tekanan lebih besar kepada pelaku usaha.

    “Tidak punya daya untuk melawan preman parkir. Jadi kebijakannya malah membebankan pengusaha. Jangan ditekan pengusahanya, mereka penyumbang PAD,” tegasnya.

    Alif menyatakan bahwa niat Pemkot untuk menertibkan parkir memang baik. Namun cara dan pendekatan yang diambil seharusnya lebih adil dan tidak kontraproduktif.

    “Tujuannya baik, tapi caranya ya ndak gitu lah. Harus ada kejelasan peran dan tanggung jawab. Ini menyangkut tiga hal sekaligus pemerintah kota, pemilik gerai, juru parkir (baik dari ormas atau warga setempat), dan juga masyarakat pengguna parkir,” katanya.

    Dia juga mendorong Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk segera turun ke lapangan untuk memverifikasi titik-titik pelaku usaha tidak hanya minimarket yang telah membayar pajak parkir namun tetap diganggu praktik jukir liar. Alif menyebut ini sebagai langkah penting untuk menjaga keadilan dan kepastian hukum bagi pelaku usaha.

    “Dinas terkait harus turun, melakukan cek mana yang bayar pajak parkir tapi masih ada parkir liar. Jangan sampai pengusaha jadi korban kebijakan yang tidak konsisten,” tegas politisi muda dari Fraksi Gerindra itu.

    Komisi C DPRD Surabaya, lanjutnya, akan mengkaji lebih lanjut dasar kebijakan penyegelan tersebut dan mengundang dinas terkait untuk menjelaskan arah regulasi secara komprehensif. “Penataan sistem parkir di Surabaya harus dilakukan dengan cara yang tidak hanya tegas, tapi juga berpihak dan berkeadilan,” tandas Alif.[asg/kun]

  • Jaksel bantu BPJS korban penyiksaan oleh orang tua di Kebayoran Lama

    Jaksel bantu BPJS korban penyiksaan oleh orang tua di Kebayoran Lama

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan membantu BPJS Kesehatan untuk anak berinisial MK (7) yang menjadi korban penyiksaan oleh orang tuanya di Pasar Kebayoran Lama.

    “Iya akan dibawa ke RSUD ditangani dulu, nanti sosial bantu BPJS-nya,” kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Bernard Tambunan saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Bernard mengatakan saat ini korban tengah menjalani perawatan dan jika sudah dinyatakan sembuh, maka kemungkinan akan dibawa ke panti.

    Pihaknya masih memastikan identitas sang anak maupun orangtua dengan berkoordinasi bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan.

    “Kita akan kerjasama dengan pihak BPJS, Dinas Kesehatan dan Dukcapil Jakarta Selatan,” katanya.

    Anak berinisial MK (7) yang diduga disiksa orang tuanya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengalami dehidrasi dan luka akibat benda tajam saat ditemukan pertama kali.

    Pada awalnya, Satpol PP Kebayoran Lama sedang melakukan patroli di kawasan Pasar Kebayoran Lama pada Rabu pagi pukul 07.20 WIB.

    Sang anak ditemukan seorang diri dan mengaku telah disiksa oleh orang tuanya. Posisinya di atas kardus dan sedang tertidur di lorong pasar.

    Namun anak tersebut belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait penyiksaan atau penganiayaan yang dialami lantaran masih kesulitan bicara.

    Saat ini sang anak yang sebelumnya dirawat di Puskesmas Cipulir II kini dialihkan ke RSUD Kebayoran Lama untuk penanganan lebih lanjut.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gulkarmat edukasi pencegahan kebakaran di Kepulauan Seribu

    Gulkarmat edukasi pencegahan kebakaran di Kepulauan Seribu

    Jakarta (ANTARA) –

    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengedukasi warga di Pulau Pramuka, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, terkait tata cara pencegahan, penanganan dan pengendalian kebakaran.

    “Ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran, sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat,” kata Kepala Sektor VII Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Yuli Sahroni di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan bahwa kegiatan ini melibatkan 23 peserta yang merupakan warga Pulau Pramuka. Para peserta mendapatkan pelatihan langsung dari petugas pemadam dengan dukungan dari unsur Polri, Satpol PP dan Suku Dinas Perhubungan.

    Menurut dia, kegiatan ini bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan kebakaran serta menyelamatkan nyawa dan harta benda apabila insiden tersebut terjadi.

    “Tujuan utamanya adalah mengurangi risiko kerusakan dan melindungi keselamatan masyarakat,” kata dia.

    Kegiatan Sosialisasi Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan berlangsung di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Tanjung Elang, Pulau Pramuka.

    Seorang peserta pelatihan, Lina (34) berharap yang dipelajari dalam pelatihan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama kalau terjadi kebakaran.

    Ia menilai latihan ini juga menjadi sarana edukasi dan pelatihan praktis bagi warga dalam menghadapi kemungkinan bencana kebakaran, khususnya di kawasan permukiman padat yang rawan risiko.

    Sebelumnya, anggota DPD RI daerah pemilihan DKI Jakarta Fahira Idris meminta agar upaya pencegahan kebakaran di Provinsi DKI Jakarta dilakukan secara lebih sistematis dan komprehensif sehingga tidak terjadi lagi kebakaran yang merugikan warga seperti yang terjadi di Kapuk Muara Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6).

    “Saya menyampaikan duka dan simpati kepada warga yang terdampak kebakaran di Kapuk Muara, Jakarta Utara,” kata dia di Jakarta, Selasa (10/6).

    Fahira mengharapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun rangkaian kebijakan yang lebih komprehensif karena kebakaran tidak hanya menimbulkan kerugian material tetapi juga menyangkut keselamatan dan masa depan warga.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Satpol PP amankan anak yang disiksa orang tua di Pasar Kebayoran Lama

    Satpol PP amankan anak yang disiksa orang tua di Pasar Kebayoran Lama

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengamankan seorang anak yang disiksa oleh orang tuanya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Rabu sekitar pukul 07.20 WIB.

    “Pagi tadi kami Satpol PP menemukan seorang anak di sekitar area PD Pasar Kebayoran Lama dengan kondisi memprihatinkan,” kata Kepala Satpol PP Kebayoran Lama, Dian Citra kepada wartawan di Jakarta.

    Dian mengatakan sang anak ditemukan seorang diri dan mengaku telah disiksa oleh orang tuanya.

    Namun anak tersebut belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait penyiksaan yang dialami lantaran masih kesulitan bicara. “Korban masih kesulitan bicara, belum tahu orang tuanya siapa dan warga mana,” katanya.

    Satpol PP Kebayoran Lama telah membawa sang anak ke Puskesmas Cipulir II dan kemudian berkoordinasi dengan pihak Kepolisian. “Sudah dikoordinasikan ke Kepolisian, kesehatan dan sosial,” ujarnya.

    Satpol PP Kebayoran Lama berharap pelaku penyiksaan segera ditemukan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Korban kebakaran di Krukut dapat bantuan nasi dan sop kambing

    Korban kebakaran di Krukut dapat bantuan nasi dan sop kambing

    Jakarta (ANTARA) – Para korban kebakaran di Krukut, Tamansari, Jakarta Barat mendapat bantuan berupa 107 paket nasi dan sop daging, Selasa.

    Lurah Tamansari Abdul Malik Raharusun mengatakan penyaluran bantuan paket nasi dan sop daging sebagai bentuk keprihatinan atas musibah kebakaran di RW03 Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari.

    “Kami bersama tim PKK kelurahan dan PPSU menyalurkan bantuan sop daging yang diolah dari kurban empat ekor kambing pada perayaan Idul Adha. Empat ekor kambing ini merupakan hasil sumbangan para donatur,” ujarnya di Jakarta, Selasa.

    Ia menjelaskan paket nasi dan sop kambing diturunkan di posko pengungsian Masjid Al Huda RW03 Kelurahan Krukut.

    “Mudah-mudahan bantuan yang kami berikan ini bisa meringankan beban warga. Tetap sabar dalam menghadapi ujian serta waspada terhadap potensi kebakaran,” katanya.

    Pihak pabrik lilin yang terbakar di Krukut, Tamansari, Jakarta Barat sepakat untuk kembali membangun 28 rumah warga yang ikut terbakar di wilayah tersebut. Hal itu disepakati dalam mediasi difasilitasi oleh pihak Kelurahan Krukut.

    “Bahwa pihak pemilik pabrik lilin akan akan bertanggung jawab kepada para korban yang terdampak dengan membangun kembali rumah-rumah warga yang terdampak sebanyak 28 rumah,” ujar Lurah Krukut Ilham Nurkarim.

    Pembangunan rumah-rumah itu akan diawali dengan survei lapangan mulai minggu depan.

    “Terkait target jangka waktu penyelesaian pembangunan akan ditentukan lebih lanjut oleh tim kecil yang terdiri dari ketua RW03, LMK RW03, Ketua RT 002/03, Ketua RW 003/03, pemilik pabrik lilin dan perwakilan korban kebakaran dan akan dimonitor oleh Lurah Krukut, bhabinkamtibmas, babinsa dan Satpol PP,” ujarnya.

    Ia mengatakan rumah warga yang terdampak kebakaran di atas saluran air atau menempel tembok SMK 35 Jakarta tidak akan dibangun kembali.

    Ia mengatakan pabrik lilin tidak akan beraktivitas kembali di lokasi itu, baik pembuatan maupun penyimpanan.

    “Kemudian akan memindahkan barang-barangnya dari lokasi segera setelah garis police line dibuka,” kata Ilham.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: M. Hari Atmoko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemilik pabrik lilin yang terbakar diingatkan untuk ikuti kesepakatan

    Pemilik pabrik lilin yang terbakar diingatkan untuk ikuti kesepakatan

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengingatkan kepada pemilik pabrik lilin untuk mengikuti poin-poin kesepakatan bersama warga yang terdampak akibat kebakaran pabrik lilin itu di Krukut, Tamansari, Jakarta Barat.

    Kesepakatan itu pun dihasilkan dalam mediasi yang dilakukan pihak Kelurahan Krukut dengan menghadirkan pihak pabrik dan warga yang terdampak.

    “Ya kalau saya udah instruksi ke Lurah Krukut untuk bantu memfasilitasi agar yang terjadi di wilayah itu bisa diselesaikan dan diikuti dengan cara baik,” kata Uus saat dihubungi di Jakarta, Selasa malam.

    Menurut dia, jika pabrik lilin mengikuti poin-poin kesepakatan yang sudah dibuat bersama, maka warga yang terdampak juga tidak dirugikan.

    “Kembalikan aja kepada aturan dan ketentuan. Kalau memang warga jadi korban jadi diselesaikan dengan cara baik sehingga warga yang terdampak tidak dirugikan,” ujar Uus.

    Pemilik pabrik lilin sepakat akan membangun kembali 28 rumah milik warga yang terdampak kebakaran di pabrik itu di kawasan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat.

    “Pemilik pabrik lilin akan akan bertanggung jawab kepada para korban yang terdampak dengan membangun kembali rumah-rumah warga yang terdampak kebakaran. Ini berdasarkan hasil mediasi,” kata Lurah Krukut Ilham Nurkarim di Jakarta, Selasa.

    Pembangunan rumah-rumah itu akan diawali dengan survei lapangan mulai minggu depan.

    “Terkait target jangka waktu penyelesaian pembangunan akan ditentukan lebih lanjut oleh tim kecil yang terdiri dari Ketua RW 03, LMK RW 03, Ketua RT 02, pemilik pabrik lilin dan perwakilan korban kebakaran dan akan dimonitor oleh kelurahan, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Satpol PP,” ujar Ilham.

    Kemudian, rumah warga yang terdampak kebakaran di atas saluran air atau menempel tembok SMK 35 Jakarta tidak akan dibangun kembali.

    Menurut dia, pabrik lilin tidak akan beraktivitas kembali dilokasi itu baik pembuatan maupun penyimpanan.

    “Mereka akan memindahkan barang-barangnya dari lokasi segera setelah garis polisi dibuka,” kata Ilham.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemilik pabrik akan bangun rumah warga terdampak kebakaran di Krukut

    Pemilik pabrik akan bangun rumah warga terdampak kebakaran di Krukut

    Jakarta (ANTARA) – Pemilik pabrik lilin sepakat akan membangun kembali 28 rumah milik warga yang terdampak kebakaran di pabrik itu di kawasan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat.

    “Pemilik pabrik lilin akan akan bertanggung jawab kepada para korban yang terdampak dengan membangun kembali rumah-rumah warga yang terdampak kebakaran. Ini berdasarkan hasil mediasi,” kata Lurah Krukut Ilham Nurkarim di Jakarta, Selasa.

    Pembangunan rumah-rumah itu akan diawali dengan survei lapangan mulai minggu depan.

    “Terkait target jangka waktu penyelesaian pembangunan akan ditentukan lebih lanjut oleh tim kecil yang terdiri dari Ketua RW 03, LMK RW 03, Ketua RT 02, pemilik pabrik lilin dan perwakilan korban kebakaran dan akan dimonitor oleh kelurahan, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Satpol PP,” ujar Ilham.

    Kemudian, rumah warga yang terdampak kebakaran di atas saluran air atau menempel tembok SMK 35 Jakarta tidak akan dibangun kembali.

    Menurut dia, pabrik lilin tidak akan beraktivitas kembali dilokasi itu baik pembuatan maupun penyimpanan.

    “Mereka akan memindahkan barang-barangnya dari lokasi segera setelah garis polisi dibuka,” kata Ilham.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025