Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Ranjau Paku Terkumpul 1 Kg dari 6 Ruas Jalan Jakarta Ini, Awas Ban Bocor!

    Ranjau Paku Terkumpul 1 Kg dari 6 Ruas Jalan Jakarta Ini, Awas Ban Bocor!

    Jakarta

    Ranjau paku ternyata masih menghantui pengguna kendaraan bermotor di Jakarta. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengumpulkan 1 kg ranjau paku di 6 ruas jalan utama Jakarta.

    Pengguna kendaraan bermotor diharapkan lebih waspada. Sebab, masih banyak ranjau paku yang bertebaran di jalanan utama Ibu Kota. Dishub DKI Jakarta melakukan operasi penyisiran ranjau paku di enam lokasi jalan utama. Dalam operasi ini, Dishub DKI Jakarta menggunakan empat unit kendaraan operasional (KDO) modifikasi magnet paku.

    Hasilnya, petugas mengamankan total 1 kg paku dari berbagai titik rawan tersebut. Rinciannya, 200 gram dari Jalan Gunung Sahari (Jakarta Pusat), 350 gram dari Jalan Raya Kalimalang dan Jalan DI Panjaitan (Jakarta Timur), 250 gram atau 18 paku dari Traffic Light(TL) Grogol (Jakarta Barat), serta 200 gram atau tujuh paku dari Jalan MT Haryono dan Jalan Gatot Subroto (Jakarta Selatan).

    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo memastikan pihaknya akan melakukan pengawasan dan penyisiran secara rutin melalui Sudinhub di lima wilayah berkoordinasi dengan Satpol PP dan Kepolisian.

    “Piket satuan pelayanan perhubungan juga akan melakukan patroli mobile di titik-titik rawan penyebaran paku. Operasi akan terus dilakukan untuk mencegah korban berjatuhan akibat ban pecah atau kecelakaan yang dipicu ranjau paku,” kata Syafrin dikutip website resmi Pemprov DKI Jakarta.

    Tips biar Tak Kena Ranjau Paku

    Relawan penyapu ranjau paku dari komunitas Saber (Sapu Bersih, komunitas pemburu ranjau paku), Abdul Rohim, pernah membeberkan tips agar pengendara tidak lagi kena ranjau paku. Menurut Rohim, yang paling penting saat melewati kawasan rawan ranjau paku adalah mengendalikan kecepatan.

    “Pokoknya kalau kita lewatin titik rawan ranjau itu kurangi kecepatan aja. Soalnya kecepatan di atas 40 km/jam rawan sekali terkena ranjau. Kalau kita kecepatan rendah itu nggak menancap,” kata Rohim kepada detikOto beberapa waktu lalu.

    “Apalagi kecepatan tinggi, terus beban berat atau berboncengan, tekanan angin kurang, itu mudah terkena ranjau itu,” katanya.

    Rohim bilang, ranjau paku tersebar di semua lajur, termasuk lajur kiri, tengah dan kanan.

    “Biasanya mereka selalu nebar di lajur tengah. Nanti setelah terlindas kendaraan, ranjau itu tersebar di sisi kiri dan sisi kanan. Kalau masih ngumpul di tengah itu berarti belum lama nebarnya. Kadang-kadang ada juga yang nebar di sisi kanan. Jadi jangan pikir jalur kanan aman, pokoknya semua lajur itu rawan,” ucap Rohim.

    Kalau melaju pelan, ranjau paku kadang-kadang juga bisa terlihat. Ranjau paku atau jari-jari payung kebanyakan berwarna hitam dan senada dengan warna aspal.

    “Tapi ada juga yang putih. Kalau jari-jari payung baru ditebar warnanya hitam. Kalau udah agak lama ada putihnya, catnya hilang karena gesekan ban sama aspal,” jelas Rohim.

    (rgr/din)

  • VIDEO: Jelang Demo Besar-Besaran Pati, Ribuan Aparat Dikerahkan

    VIDEO: Jelang Demo Besar-Besaran Pati, Ribuan Aparat Dikerahkan

    Menjelang aksi besar pada Rabu, 13 Agustus, situasi di Kabupaten Pati memanas. Ribuan warga memadati Alun-alun Pati sambil mendirikan posko donasi, dapur umum, hingga tenda evakuasi. Untuk mengantisipasi kericuhan, 2.684 personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, dan instansi terkait dikerahkan. Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi menegaskan pengamanan akan dilakukan secara profesional dengan pendekatan humanis, termasuk larangan membawa benda berbahaya.

    Ringkasan

  • VIDEO: Antisipasi Demo Besar di Pati, Pertokoan Tutup dan Waspada

    VIDEO: Antisipasi Demo Besar di Pati, Pertokoan Tutup dan Waspada

    Pertokoan dan perkantoran diimbau tutup dan waspada menjelang aksi besar pada Rabu, 13 Agustus, situasi di Kabupaten Pati. Selasa (12/8) malam ribuan warga memadati Alun-alun Pati sambil mendirikan posko donasi, dapur umum, hingga tenda evakuasi. Untuk mengantisipasi kericuhan, 2.684 personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, dan instansi terkait dikerahkan. Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi menegaskan pengamanan akan dilakukan secara profesional dengan pendekatan humanis, termasuk larangan membawa benda berbahaya.

    Ringkasan

  • VIDEO: Polisi Sudah Bersiap! Kondisi Terkini Jelang Demo Besar di Pati

    VIDEO: Polisi Sudah Bersiap! Kondisi Terkini Jelang Demo Besar di Pati

    Rabu (13/8) pagi suasana di Pati Jawa Tengah sudah ramai. Sebagian warga menyiapkan diri untuk menggelar aksi besar-besar. Untuk mengantisipasi kericuhan, 2.684 personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, dan instansi terkait dikerahkan. Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi menegaskan pengamanan akan dilakukan secara profesional dengan pendekatan humanis, termasuk larangan membawa benda berbahaya.

    Ringkasan

  • VIDEO: Demo Besar Pati, Warga Pati Mulai Turun ke Jalan!

    VIDEO: Demo Besar Pati, Warga Pati Mulai Turun ke Jalan!

    Rabu (13/8) pagi warga Pati Jawa Tengah sudah ramai turun ke jalan. Mereka bergabung dalam aksi besar-besaran sebagai respon atas sikap bupatinya yang dianggap arogan. Untuk mengantisipasi kericuhan, 2.684 personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, dan instansi terkait dikerahkan. Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi menegaskan pengamanan akan dilakukan secara profesional dengan pendekatan humanis, termasuk larangan membawa benda berbahaya.

    Ringkasan

  • Demo Pati, Masyarakat Minta Bupati Dilengserkan, Sudewo Minta Maaf

    Demo Pati, Masyarakat Minta Bupati Dilengserkan, Sudewo Minta Maaf

    Bisnis.com, JAKARTA – Viral di media sosial, Bupati Pati Sudewo membuat kebijakan menaikkan PBB hingga 250 persen. Ini menuai kekecewaan masyarakat, yang disampaikan demo Pati 13 Agustus 2025.

    Sejak pukul 08.30 WIB, massa aksi demo Pati sudah berkumpul di depan Gerbang Kantor Pemkab Pati. Orator menyampaikan melalui alat pengeras suara agar tidak menjadi pemimpin arogan dan menciptakan masyarakat yang arogan.

    “Tolong pihak aparat agar tetap menjaga saudara sedulur,” ungkap orator dalam aksi demo Pati, Rabu (13/8/2025).

    Masyarakat di Pati kompak agar Bupati Sudewo tidak menaikkan PBB hingga 250 persen. Kemudian, masyarakat menggalang posko untuk aksi 13 Agustus dengan mengumpulkan air minum, makanan kemasan, memasang tenda-tenda, dan masyarakat bergantian menjaga posko donasi tersebut.

    Sebanyak 1.000 orang warga Pati, Jawa Tengah, melakukan aksi demo untuk menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya, karena dianggap sebagai pemimpin yang arogan.

    Adapun aksi unjuk rasa masyarakat digelar di sekitar Alun-alun Kota Pati depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati, Rabu. Husen selaku inisiator dan Syaiful Ayubi sebagai orator aksi warga tersebut mengatakan bahwa Bupati Pati Sudewo perlu dilengserkan dari jabatannya karena dinilai bersikap arogan.

    Dia juga mengajak para pengunjuk rasa untuk siapkan diri menuntut pelengseran Bupati Pati hingga malam hari. Para pengunjuk rasa juga diminta untuk tertib dan tidak melakukan aksi anarkis.

    “Tunjukkan bahwa warga Pati itu santun dan berakhlak, cinta damai dan tidak arogan,” ujar Saiful dikutip dari Antara, Rabu (13/8/2025).

    Unjuk rasa warga Pati berawal dari kebijakan Pemerintah Kabupaten Pati yang menaikkan tarif pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen. Meskipun kenaikan tersebut merupakan batas maksimal dan tidak diberlakukan untuk seluruh objek pajak, karena ada yang kenaikannya hanya 50 persen

    Usai mengeluarkan pernyataan rencana kenaikan pajak, Bupati Pati Sudewo juga menantang masyarakat yang mengatakan bahwa tidak takut dengan aksi masyarakat dan mempersilahkan masyarakat 5.000 orang ataupun 50.000 orang untuk melakukan demo.

    Bupati Pati Sudewo Minta Maaf

    Sosok Sudewo dikenal akrab dengan Presiden Prabowo. Bupati Pati juga berasal dari Partai Gerindra.

    Kebijakan dan pernyataan Sudewo menyulut kemarahan warga. Beberapa hari setelah merilis rencana kenaikan PBB 250 persen, Bupati Pati Sudewo langsung meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi karena polemik kenaikan tarif pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga 250% yang akan dilakukannya.

    Ditambah lagi dengan dipicu kericuhan yang terjadi antara masyarakat dan satpol PP pada Selasa (5/8) dilakukan murni untuk ketertiban warga. Sudewo berdalih bahwa Pemkab tidak berniat merampas barang-barang peserta aksi, melainkan hanya ingin memindahkan barang-barang tersebut agar tidak mengganggu kirab boyongan Hari Jadi Kabupaten Pati dan kegiatan 17 Agustus 2025.

    Adapun pernyataannya yang sempat menuai kontroversi, Sudewo juga menyampaikan klarifikasi bahwa ucapannya soal “5.000 silakan, 50.000 massa silakan” tidak bermaksud menantang rakyat.

    “Saya hanya ingin menyampaikan agar aksi tersebut berjalan tertib dan murni sebagai penyampaian aspirasi, bukan ditunggangi pihak-pihak tertentu,” jelasnya di Pati pada Kamis (7/8), dikutip dari Antaranews.

    Demo Bupati Pati, Sudewo Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen

    Dikutip dari situs humaspati, Pemerintah Bupati Pati mengumumkan membatalkan rencana kenaikan hingga 250 persen. Keputusan ini diumumkan langsung di Pendopo Kabupaten Pati, didampingi Kajari, Dandim 0718 Pati, dan Kapolresta Pati pada Jumat (8/8/2025).

    “Bagi yang sudah terlanjur membayar, selisihnya akan dikembalikan oleh pemerintah. Teknisnya akan diatur oleh BPKAD bersama kepala desa,” jelas Sudewo.

    Lebih lanjut, dia mengatakan pembatalan dilakukan untuk menjaga keamanan, kondusivitas, serta mendukung kelancaran perekonomian dan pembangunan daerah.

    Namun, keputusan ini berdampak pada tertundanya sejumlah proyek yang telah direncanakan dalam perubahan anggaran 2025.

    “Beberapa pekerjaan infrastruktur jalan, permintaan dari kepala desa, hingga perbaikan plafon RSUD Suwondo yang rusak terpaksa ditunda. Termasuk rencana penataan alun-alun, yang semula akan dibuat lebih nyaman dan estetis, juga batal dikerjakan tahun ini,” ujarnya.

    Sudewo juga menepis anggapan bahwa penataan alun-alun memiliki muatan politik.

  • Didemo Ribuan Warga, di mana Bupati Pati Sudewo?

    Didemo Ribuan Warga, di mana Bupati Pati Sudewo?

    Liputan6.com, Jakarta Massa dari berbagai elemen menggelar demonstrasi di depan Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8). Mereka menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari kursi kepemimpinan. Massa bergantian melakukan orasi. Lantas ke mana Bupati Sudewo?

    Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com di lokasi, Bupati Sudewo diketahui berada di dalam pendopo. Kapolres Pati AKBP Jaka Wahyudi bersama Dandim Letkol Arm Timotius Berlian Yogi Ananto juga berada di dalam pendopo.

    Keduanya berupaya membujuk Sudewo untuk menemui massa yang sudah menumpuk di depan pendopo.

    Sementara itu, kondisi demonstran mulai memanas. Tensi emosi mereka meninggi lantaran tidak kunjung ditemui bupati.

    Sebelumnya diberitakan, demo ini dikawal 2.684 personel gabungan dari 14 polres jajaran, TNI, serta berbagai instansi untuk mengamankan jalannya unjuk rasa.

    “Pengamanan akan dilakukan secara profesional dan humanis. Kami tidak hanya fokus pada pengamanan massa, tetapi juga mengutamakan komunikasi yang baik agar situasi tetap terkendali tanpa gesekan,” kata Jaka Wahyudi.

    Adapun personel gabungan yang dilibatkan selain dari 14 polres jajaran, yakni Satbrimob Polda Jateng, Ditsamapta Polda Jateng, gabungan direktorat, bidang dan satker Mapolda Jateng, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Damkar, serta instansi terkait lainnya.

    Ia mengatakan seluruh petugas juga mendapat arahan teknis dan mental sesuai standar operasional prosedur, termasuk cara menghadapi potensi provokasi.

    “Kami ingatkan peserta aksi maupun masyarakat untuk tidak membawa barang terlarang, seperti minuman keras, narkoba, senjata tajam, senjata api, bahan peledak, petasan, maupun benda yang berpotensi digunakan untuk merusak fasilitas umum. Kami akan bertindak cepat jika ditemukan pelanggaran. Semua ini demi keselamatan bersama dan kelancaran kegiatan,” tegasnya.

    Sementara itu, Kordinator Lapangan Aksi Demo di Pati Ahmad Husein kepada Liputan6.com, Rabu (13/8/2025) mengatakan, pagi ini masyarakat sudah berkumpul, termasuk pedagang pasar.

    “Saya berterima kasih pada semua masyarakat, khususnya yang mendukung aksi kami,” katanya.

    Husein mengatakan, massa demonstran yang bakal datang mencapai 100 ribu orang. Sedangkan tuntutan terakhir yang dibawa masyarakat adalah lengserkan Bupati Sudewo.

    “(Misalkan nanti deadlock) kita tetap bertahan,” katanya.

    Husein yang mewakili masyarakat pendemo menegaskan, intinya masyarakat Pati sudah tidak butuh pemimpin yang arogan dan semena-mena.

    “Kami masyarakat gak butuh pemimpin yang arogan dan semena-mena,” katanya.

  • Warga Pati Gelar Demo Besar-besaran Tuntut Bupati Sudewo Lengser: Kami Gak Butuh Pemimpin Arogan

    Warga Pati Gelar Demo Besar-besaran Tuntut Bupati Sudewo Lengser: Kami Gak Butuh Pemimpin Arogan

     

    Liputan6.com, Pati – Masyarakat Pati akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran hari ini Rabu (13/8/2025), sebagai buntut dari sejumlah kebijakan Bupati Sudewo yang dianggap arogan dan tidak berpihak pada rakyat. Terkait hal itu, Polres Kota Pati menyiapkan skema pengamanan ketat dengan melibatkan 2.684 personel gabungan dari 14 polres jajaran, TNI, serta berbagai instansi untuk mengamankan jalannya unjuk rasa.

    “Pengamanan akan dilakukan secara profesional dan humanis. Kami tidak hanya fokus pada pengamanan massa, tetapi juga mengutamakan komunikasi yang baik agar situasi tetap terkendali tanpa gesekan,” kata Kepala Polresta Pati Komisaris Besar Polisi Jaka Wahyudi. 

    Adapun personel gabungan yang dilibatkan selain dari 14 polres jajaran, yakni Satbrimob Polda Jateng, Ditsamapta Polda Jateng, gabungan direktorat, bidang dan satker Mapolda Jateng, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Damkar, serta instansi terkait lainnya.

    Ia mengatakan seluruh petugas juga mendapat arahan teknis dan mental sesuai standar operasional prosedur, termasuk cara menghadapi potensi provokasi.

    “Kami ingatkan peserta aksi maupun masyarakat untuk tidak membawa barang terlarang, seperti minuman keras, narkoba, senjata tajam, senjata api, bahan peledak, petasan, maupun benda yang berpotensi digunakan untuk merusak fasilitas umum. Kami akan bertindak cepat jika ditemukan pelanggaran. Semua ini demi keselamatan bersama dan kelancaran kegiatan,” tegasnya.

    Sementara itu, Kordinator Lapangan Aksi Demo di Pati Ahmad Husein kepada Liputan6.com, Rabu (13/8/2025) mengatakan, pagi ini masyarakat sudah berkumpul, termasuk pedagang pasar. 

    “Saya berterima kasih pada semua masyarakat, khususnya yang mendukung aksi kami,” katanya.

    Husein mengatakan, massa demonstran yang bakal datang mencapai 100 ribu orang. Sedangkan tuntutan terakhir yang dibawa masyarakat adalah lengserkan Bupati Sudewo.

    “(Misalkan nanti deadlock) kita tetap bertahan,” katanya. 

    Husein yang mewakili masyarakat pendemo menegaskan, intinya masyarakat Pati sudah tidak butuh pemimpin yang arogan dan semena-mena.

    “Kami masyarakat gak butuh pemimpin yang arogan dan semena-mena,” katanya.

  • Macet Tak Berujung di Pasar Senen, Parkir Liar Jadi Biang Kerok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Macet Tak Berujung di Pasar Senen, Parkir Liar Jadi Biang Kerok Megapolitan 13 Agustus 2025

    Macet Tak Berujung di Pasar Senen, Parkir Liar Jadi Biang Kerok
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kondisi lalu lintas di Jalan Pasar Senen menuju Jalan Bungur Raya, Jakarta Pusat, kembali semrawut pada Selasa (12/8/2025).
    Separuh badan jalan di wilayah tersebut dipenuhi parkir liar, bajaj yang ngetem, dan pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar lapak di trotoar hingga badan jalan.
    Pantauan
    Kompas.com
    , kemacetan terjadi sepanjang 588 meter dari arah Kramat Bunder hingga pintu masuk Pasar Senen Blok 3.
    Lokasi terpadat berada di depan Masjid Raya Al Arif yang dipenuhi kendaraan terparkir dan aktivitas jual beli, sehingga mempersempit ruang kendaraan. 
    Suara klakson terdengar bersahut-sahutan, pengendara motor dan mobil kesulitan melintas. Beberapa pengendara bahkan terpaksa naik trotoar atau melawan arus demi menghindari titik macet.
    Sementara, deretan motor terparkir rapat di sisi kiri jalan, bersentuhan dengan gerobak pedagang. Suara mesin bajaj bercampur teriakan pedagang yang menawarkan barang dagangan memekakan telinga. 
    Kemacetan di Jalan Pasar Senen ini seolah menjadi pemandangan sehari-hari. Salah satu penyebabnya adalah parkir liar. 
    Roni (29), warga sekitar, mengatakan, macet di kawasan itu disebabkan karena lokasinya di persimpangan sekaligus akses keluar-masuk pasar. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan. 
    “Emang macet, karena ini persimpangan juga, terus akses pintu masuk keluar Blok 3 jadi wajar. Kalau soal PKL sama bajaj emang seenaknya sih saya lihat,” ujarnya.
    Namun, Roni mengaku tak pernah parkir di pinggir jalan, melainkan di dalam gedung Pasar Senen. Ia menilai parkir liar turut memperparah kemacetan.
    “Apalagi parkir sembarangan, tiba-tiba berhenti terus ya sudah bikin kendaraan lain yang di belakang jadi macet,” kata Roni.
    Sedianya, gedung baru Pasar Senen Jaya menyediakan area parkir yang luas. Namun, banyak pengunjung memilih parkir di pinggir jalan dengan alasan lebih praktis.
    Rendi (33), pengendara motor, mengaku sengaja parkir di pinggir jalan agar lebih mudah saat keluar dari pasar. 
    “Saya parkir di sini karena lebih gampang keluar. Kalau masuk ke area parkir resmi harus muter jauh dulu. Di sini tinggal keluar langsung ke jalan,” katanya.
    Linda (41), pembeli rutin di Pasar Senen juga mengatakan hal serupa.
    “Biasanya saya parkir di sini karena lebih dekat ke pintu masuk. Kalau ke parkiran dalam malah ribet, harus muter,” ujarnya.
    Sebaliknya, Naya (27), warga Senen, memilih parkir resmi di dalam gedung.
    “Saya lebih milih di dalam karena aman. Tapi memang banyak yang parkir liar di luar, mungkin biar lebih mudah aja masuknya,” ucapnya.
    Menurut Naya, keamanan menjadi pertimbangan utama.
    “Sekarang kita enggak bisa nebak apa yang terjadi. Bisa saja motor dilariin orang, terus tanggung jawabnya ke siapa? Mending di tempat resmi aja,” katanya.
    Naya pun jengah dengan situasi semrawut di kawasan tersebut. Dia berharap kondisi jalan di sekitar pasar segera ditertibkan.
    “Harapannya sih ditertibkan. Supaya kita merasa nyaman lewat sini, enggak numpuk dan macet terus,” ujarnya.
    Sementara, Budi (33), bukan nama sebenarnya, seorang juru parkir liar di wilayah tersebut mengaku hanya mencari nafkah dari aktivitasnya sehari-hari memarkir. 
    “Loh kita nyari duit juga. Kita mah kalau enggak ada yang parkir biasa aja, tapi kan banyak juga warga yang parkir,” ujarnya sambil mengawasi lapak parkir di depan Masjid Raya Al Arif.
    Menurut Budi, kemacetan memang sering terjadi di sekitar pasar. Penyebabnya, bukan hanya karena parkir liar. 
    “Ya macet mah macet aja, cuma sekitar sini doang,” katanya.
    Budi mengatakan, parkir liar di kawasan Pasar Senen sudah berlangsung lama dan menjadi sumber penghasilan sebagian warga.
    Menurut Budi, aparat pernah melakukan penertiban. Namun, parkir liar kembali marak. 
    “Udah dari lama kita di sini, enggak ada yang berani gusur. Pernah sih pernah ditegur mah. Sama petugas Satpol PP kayaknya waktu itu,” ujarnya.
    Budi menyebut, teguran petugas tidak membuat mereka meninggalkan lokasi karena tuntutan ekonomi lebih mendesak. 
    “Mau kerja lain juga susah, kita sudah biasa di sini,” katanya.
    Sementara, Wahyu (41), satpam di pintu 4 dan 5 Pasar Senen, menyebut, keberadaan parkir liar sulit dihilangkan.
    “Pernah dibersihin, tapi ya balik lagi. Mungkin karena itu memang sumber mata pencaharian mereka,” katanya.
    Meski menyebabkan kemacetan, Wahyu menilai, sebagian pedagang dan pengunjung justru merasa terbantu dengan keberadaan parkir liar.
    “Kalau enggak ada mereka, orang parkirnya bingung. Kebanyakan ya males parkir di dalam gedung. Tapi memang kalau lagi rame, macet,” ujarnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2.684 Personel Polisi Dikerahkan untuk Amankan Demo di Pati Hari Ini (13/8)

    2.684 Personel Polisi Dikerahkan untuk Amankan Demo di Pati Hari Ini (13/8)

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepolisian Resor Kota Pati, Jawa Tengah menerjunkan 2.684 personel gabungan dari 14 polres jajaran, TNI, serta berbagai instansi untuk mengamankan jalannya unjuk rasa terkait kebijakan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan seruan lengsernya Bupati Pati Sudewo.

    “Pengamanan akan dilakukan secara profesional dan humanis. Kami tidak hanya fokus pada pengamanan massa, tetapi juga mengutamakan komunikasi yang baik agar situasi tetap terkendali tanpa gesekan,” kata Kepala Polresta Pati Komisaris Besar Polisi Jaka Wahyudi di Pati dilansir dari Antara, Rabu (13/8/2025). 

    Adapun, personel gabungan yang dilibatkan selain dari 14 polres jajaran, yakni Satbrimob Polda Jateng, Ditsamapta Polda Jateng, gabungan direktorat, bidang dan satker Mapolda Jateng, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Damkar, serta instansi terkait lainnya.

    Dia mengatakan seluruh petugas juga mendapat arahan teknis dan mental sesuai standar operasional prosedur, termasuk cara menghadapi potensi provokasi.

    “Kami ingatkan peserta aksi maupun masyarakat untuk tidak membawa barang terlarang, seperti minuman keras, narkoba, senjata tajam, senjata api, bahan peledak, petasan, maupun benda yang berpotensi digunakan untuk merusak fasilitas umum. Kami akan bertindak cepat jika ditemukan pelanggaran. Semua ini demi keselamatan bersama dan kelancaran kegiatan,” tegasnya. 

    Polresta Pati juga berkoordinasi dengan koordinator aksi untuk menyepakati teknis pelaksanaan di lapangan. Pendekatan dialogis menjadi kunci agar aspirasi tetap tersampaikan dalam koridor hukum. Pemetaan titik rawan dan rekayasa lalu lintas pun telah disiapkan untuk menghindari kemacetan, dengan penempatan personel di persimpangan dan jalur utama.

    Selain personel pengamanan, Polresta Pati menyiagakan tim medis, pemadam kebakaran, serta tim pengurai massa untuk mengantisipasi penumpukan atau gesekan di lapangan. Seluruh kegiatan pengamanan akan terdokumentasi secara transparan untuk memastikan akuntabilitas.

    “Kami hormati hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat, tetapi harus dilakukan sesuai aturan. Tugas kami adalah menjaga, melindungi, dan mengayomi. Gunakan pendekatan persuasif terlebih dahulu sebelum langkah penegakan hukum,” ujarnya.

    Dia juga mengimbau warga yang tidak berkepentingan untuk menghindari lokasi aksi demi mencegah kerumunan dan potensi gangguan keamanan.

    Aksi unjuk rasa warga Kabupaten Pati untuk memprotes kenaikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) tahun 2025 hingga 250%. Akan tetapi, Bupati Pati Sudewo akhirnya mengambil membatalkan kenaikan tarif PBB tersebut.

    Kenaikan hingga 250% merupakan batas maksimal dan tidak diberlakukan untuk seluruh objek pajak, karena ada yang kenaikannya hanya 50%. Bahkan banyak yang kenaikannya hanya 50%.