Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Tujuh pohon tumbang saat hujan deras dan angin kencang di Jaktim

    Tujuh pohon tumbang saat hujan deras dan angin kencang di Jaktim

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Tujuh pohon tumbang saat hujan deras dan angin kencang di Jaktim
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 20 Agustus 2025 – 20:58 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak tujuh pohon di sejumlah lokasi di Jakarta Timur tumbang saat hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah tersebut pada Rabu sore. 

    “Total ada tujuh pohon yang tumbang karena hujan intensitasnya lebat dan disertai angin kencang,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan saat dihubungi di Jakarta.

    Meski tidak menimbulkan korban jiwa, tumbangnya pohon tersebut sampai pukul 17.45 WIB ini membuat lalu lintas tersendat.

    “Korban tidak ada, tapi pohon yang tumbang membuat arus lalu lintas sempat terhambat karena akses jalan tertutup batang pohon yang melintang,” ujar Yohan.

    Yohan menyebutkan, pihaknya langsung mengerahkan petugas bersama personel gabungan untuk melakukan evakuasi terhadap pohon tumbang ke tempat kejadian perkara (TKP).

    Personel gabungan tersebut terdiri dari petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.

    Lalu, personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).

    “Sedang ditangani petugas bersama warga bahu-membahu memotong batang pohon agar lalu lintas kembali normal,” katanya.

    Yohan mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.

    Hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Jakarta dan sekitar.

    Berikut lokasi tujuh pohon yang tumbang di Jakarta Timur (Jaktim):

    1. Jalan Bambu Wulung 2 Nomor 113A RT 005/RW 005, Bambu Apus, Cipayung

    2. Jalan Setu Cipayung Nomor 46 RT 006/RW 007, Cipayung, Cipayung

    3. Jalan H. Abdullah Nomor 602 RT 001/RW 003, Setu, Cipayung

    4. Jalan Komplek Polri Gang HEK 2 RT 012/RW 004, Ciracas

    5. Jalan Puskesmas Setu RT 007/RW 003 Nomor 119, Setu, Cipayung

    6. Jalan Mandor Hasan, Cipayung

    7. Jalan Raya Mabes Hankam, Ceger, Cipayung

    Berdasarkan data dari Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Jaktim yang diperoleh di Jakarta, Rabu, menyebutkan, selama periode Januari hingga pekan pertama November 2024 telah memangkas 20.453 pohon.

    Pengurangan dahan pohon dilakukan secara rutin tergantung kondisi pohon yang terdiri atas tiga kategori. Yakni pangkas ringan (merapikan), sedang (banyak cabang yang dipotong), dan berat (memotong ketinggian dan cabang yang dikhawatirkan tumbang).

    Dari 20.453 pohon dipangkas terdiri dari pangkas ringan sebanyak 6.783 pohon, pangkas sedang 8.023 pohon dan pangkas berat 5.177 pohon serta 45 pohon dilakukan penebangan.

    Sedangkan jumlah pohon yang tumbang pada Januari-November 2024 sebanyak 502 pohon dengan rincian pohon sempal (patah) 168 dan pohon tumbang 334.

    Sumber : Antara

  • Hujan dan Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Dua Motor di Jaktim
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Agustus 2025

    Hujan dan Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Dua Motor di Jaktim Megapolitan 20 Agustus 2025

    Hujan dan Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Dua Motor di Jaktim
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang menimpa dua motor di Jakarta Timur pada Rabu (20/8/2025) sore. 
    Kepala Satgas Korwil BPBD Kota Jakarta Timur, Ali mengatakan memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pohon tumbang juga sempat menimbulkan kemacetan.
    “Korban tidak ada, hanya memicu kemacetan dan dua motor yang terdampak akibat pohon tumbang,” kata Ali saat dikonfirmasi, Rabu (20/8/2025).
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur mencatat ada delapan pohon tumbang di wilayah Jakarta Timur akibat hujan deras disertai angin kencang.
    “Secara keseluruhan ada delapan pohon tumbang akibat pohon diakibatkan kondisi hujan disertai angin kencang,” kata dia.
    Ali menambahkan, pihaknya telah mengevakuasi seluruh pohon tumbang dengan mengerahkan sejumlah petugas gabungan.
    “Ditangani Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut), dan BPBD Jakarta, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat),” jelasnya.
    1. Jalan Bambu Wulung 2 RT 05, RW 05 Kel Bambu Apus, Cipayung.
    2. Jalan Raya Setu RT.1 RW.4, Setu, Kecamatan Cipayung.
    3. Jalan H Abdullah No.60, Setu, Kecamatan Cipayung.
    4. Jalan Komp Polri, RT.12 RW.4, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas.
    5. Jalan Raya Gongseng Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo.
    6. Jalan Puskesmas Setu RT.7 RW.3 Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung.
    7. Jalan Mandor Hasan Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung.
    8. Jalan Raya Mabes Hankam (Pintu 3 TMII).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Minta Pak Ogah Ditertibkan

    Pramono Minta Pak Ogah Ditertibkan

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merasakan sendiri parahnya kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Pramono meminta pak ogah yang membuat kemacetan tambah parah agar ditertibkan.

    Kemacetan di Jalan TB Simatupang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Pengendara mengeluhkan kemacetan di TB Simatupang yang diperparah dengan proyek pekerjaan di jalanan itu. Agar kemacetan tidak semakin parah, Pramono meminta agar pak ogah ditertibkan.

    “Koordinasi Bina Marga dan Dinas Perhubungan ini sangat-sangat penting di lapangan. Dinas Perhubungan, Satpol PP itu nampak di permukaan. Dan saya tidak mau di lapangan ada lagi pak ogah-pak ogah. Nggak boleh ada lagi, jadi untuk itu mohon Satpol PP dan sebagainya untuk (pak ogah) ditertibkan,” kata Pramono dikutip dari akun Instagramnya.

    Pramono mengaku merasakan sendiri kemacetan di TB Simatupang. Itu ia rasakan pada akhir pekan kemarin.

    “Ketika tanggal 16 kemarin saya sengaja mencoba, saya sama sopir saya, berdua aja. Memang parah. Memang kondisi lapangannya sangat sulit,” kata Pramono dikutip dari akun Instagramnya.

    Pramono menilai, beberapa bedeng proyek pekerjaan di Jalan TB Simatupang bisa dibuat lebih kecil lagi. Sehingga, ruang jalan yang bisa digunakan pengendara bisa lebih besar.

    “Beberapa pekerjaan itu sebenarnya bedengnya bisa dikecilin. Kita minta itu untuk dikecilin. Kalau perlu Gubernur yang tanda tangan saya tanda tangan. Itu untuk menunjukkan bahwa kita bertanggung jawab, dalam kondisi (macet) seperti ini kita hadir di saat itu,” ujar Pramono.

    “Sejak awal diberi tahu (ke masyarakat), kalau lewat sini pasti akan macet. Dan kita mengimbau mereka untuk mereka naik transportasi umum, dan itu harus berkali-kali terus disampaikan,” sambungnya.

    Salah satu biang kemacetan di jalan tersebut adalah karena adanya pekerjaan pemasangan pipa air limbah di kawasan itu. Pengendara diminta mencari alternatif lain!

    Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan terkait dengan pekerjaan pemasangan pipa air limbah. Pekerjaan pemasangan pipa air limbah di Jalan TB Simatupang itu dilakukan secara bertahap. Hal itu mencakup persiapan, penggalian, pemasangan pipa metode jacking sepanjang 2.549 meter, pembuatan manhole, hingga reinstatement.

    (rgr/dry)

  • Pram akan surati Pemerintah Pusat atasi kemacetan di TB Simatupang

    Pram akan surati Pemerintah Pusat atasi kemacetan di TB Simatupang

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/8/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    Pram akan surati Pemerintah Pusat atasi kemacetan di TB Simatupang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 20 Agustus 2025 – 15:07 WIB

    Elshinta.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo akan menyurati Pemerintah Pusat guna mengatasi masalah kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Menurut dia, kemacetan di TB Simatupang disebabkan adanya bedeng-bedeng proyek strategis nasional (PSN).

    “Untuk TB Simatupang, memang problemnya ada PSN. Itu adalah proyek Pemerintah Pusat dan keluhannya memang berkepanjangan,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.

    Pada 16 Agustus 2025, dia mengaku sempat menengok kawasan TB Simatupang tanpa dikawal untuk mengetahui tingkat kemacetan di sana. Dia menyebut tingkat kemacetan di wilayah itu tergolong parah. Dia pun menginginkan agar bedeng-bedeng proyek di wilayah tersebut dapat diperkecil untuk memperlancar arus lalu lintas.

    “Maka saya sudah perintahkan kepada jajaran Bina Marga, Dinas Perhubungan, Satpol PP yang pertama, saya minta untuk bedeng-bedengnya dikecilin. Tidak seperti sekarang, ada yang gede banget,” ujar Pramono.

    Lebih lanjut, dia mengimbau masyarakat agar menggunakan jalur alternatif yang ada. Dengan begitu, kemacetan di Jalan TB Simatupang dapat sedikit teratasi.

    “Masyarakat yang melewati TB Simatupang, bisa ada alternatif jalan lain. Apakah melalui jalan tol yang baru atau melalui dalam kota. Sebab kalau semuanya lewat TB Simatupang, pasti kemacetannya luar biasa,” jelas Pramono.

    Sumber : Antara

  • Cerita Heroik Petugas Berjibaku Padamkan Kebakaran Hebat Sumur Minyak di Blora

    Cerita Heroik Petugas Berjibaku Padamkan Kebakaran Hebat Sumur Minyak di Blora

    Liputan6.com, Jakarta Sudah tiga hari ini, petugas gabungan berjibaku berupaya memadamkan api yang masih menyembur dari sumur ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

    Belum lagi menyaksikan warga terdampak. Keharuan berkecamuk dan menyeruak di hati para petugas saat melihat warga satu dusun terpaksa mengungsi, demi keselamatan mereka.

    Petugas tidak kenal lelah untuk terus berupaya dan berjuang menghentikan kobaran api dan asap yang membubung tinggi.

    Sehari semalam para petugas harus berkutat di sekitaran kobaran api. Mereka tak kenal lelah dan aksinya tentu patut diapresiasi, didukung, dan terus diberi semangat agar rasa lelah menjadi lillah.

    Agung Tri salah satunya. Petugas dari Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Blora ini mengaku masih berada di lokasi sejak peristiwa kejadian kebakaran hebat dilaporkan.

    Dia mandi pun belum tentu sempat, apalagi bertemu sanak famili tercinta yang tinggal di Kecamatan Cepu. Meski begitu, Agung Tri tetap mempertahankan semangatnya bersama petugas dari berbagai unsur lainnya.

    “Saya bersama tim gabungan dari Damkar Satpol PP Blora, dari BPBD Blora, dari Pertamina EP Asset Cepu. Kemudian dari PPSDM Migas, dari kepolisian dan tentara sudah berada di lokasi sejak 17 Agustus 2025 siang saat terjadi musibah,” kata Agung Tri, mengawali ceritanya kepada Liputan6.com.

    Sadar upaya menanggulangi bencana adalah tanggung jawabnya, Agung Tri mengungkapkan kondisi dukanya para keluarga yang terdampak kebakaran hebat sumur ilegal di lokasi.

    “Susahnya di sini keluarga 1 dusun mengungsi, keluarga tidak ada di rumah. 1 dusun sekitar 300 KK dengan 750 orang kondisinya mengungsi. Mereka takut dan trauma kembali ke rumah karena adanya kejadian ini,” ungkapnya.

    Petugas yang belasan tahun menjadi honorer dan baru diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) belum lama ini, menyampaikan kesulitannya berada di lokasi.

    Aksesnya menuju lokasi sangat sulit dan cuaca tidak mendukung lantaran selama tiga hari ini turun hujan.

    “Sangat sulit menuju lokasi, kemudian cuaca tidak bersahabat dan besarnya tekanan gas disertai dengan kobaran api yang membubung tinggi,” tutur Agung Tri.

    Menurutnya, petugas BPBD Blora tidak ada rollingan atau bergantian. Jadi, mulai hari pertama dia standby di lokasi kebakaran.

    Agung Tri juga menyampaikan sukanya saat berada di lokasi yang terus membakar semangat bersama-sama dengan petugas lainnya.

    “Senangnya di sini, Alhamdulillah dari semua tim gabungan itu kompak, setiap ada kendala kejadian atau apa-apa responsnya cepat bersama,” tandasnya.

    Sebelumnya dikabarkan, kebakaran ini menyebabkan tiga warga meninggal, dua orang termasuk balita dirawat dan dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

    Selain itu, sejumlah rumah yang ada di sana mengalami kerusakan berat dan ringan, serta sejumlah hewan ternak penduduk setempat banyak yang mati dan diungsikan ke tempat aman.

  • Pramono larang “Pak Ogah” atur lalu lintas di TB Simatupang

    Pramono larang “Pak Ogah” atur lalu lintas di TB Simatupang

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo secara tegas melarang keberadaan pengatur lalu lintas swadaya atau juru parkir liar yang biasa disebut “Pak Ogah” di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

    Menurut dia, persoalan arus lalu lintas di wilayah tersebut seharusnya diatasi oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta kepolisian.

    “Saya juga sudah menginstruksikan untuk nggak boleh lagi ada Pak Ogah di tengah jalan yang mengatur lalu lintas. Semuanya harus menjadi tanggung jawab kepolisian, Satpol PP, Dinas Perhubungan,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.

    Dia menyebut keberadaan Pak Ogah di tengah jalan menjadi salah satu penyebab kemacetan di Jalan TB Simatupang.

    Untuk itu, dia menegaskan pihaknya akan mengatur agar ke depannya tak ada lagi Pak Ogah di wilayah tersebut.

    Lebih lanjut, Pramono menjelaskan faktor lain yang menyebabkan kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut adalah ruas jalan yang terlalu kecil.

    Terlebih, bedeng-bedeng proyek di daerah itu juga turut membuat ruas jalan semakin sempit.

    Oleh karena itu, dia mengatakan akan segera menyurati pihak Pemerintah Pusat untuk memperkecil bedeng tersebut.

    “Bahkan ada yang eskavatornya ada, kemudian ada alat kecil di sampingnya. Tidak bisa. Dan saya akan menulis surat kepada Pemerintah Pusat yang mengkoordinasikan PSN (Proyek Strategis Nasional) tersebut untuk membantu Jakarta supaya bisa mengurangi kemacetan di TB Simatupang,” ujar Pramono.

    Terkait kemacetan di Jalan TB Simatupang, dia juga menyampaikannya dalam rapat bersama jajarannya. Melalui video yang dia unggah melalui akun Instagram resminya, Pramono mengaku telah menjajal sendiri kemacetan di wilayah tersebut.

    “Memang kondisi lapangannya sangat sulit, beberapa pekerjaan itu sebenarnya bedengnya bisa dikecilin, kita minta itu untuk dikecilin. Kalau perlu Gubernur tanda tangan, saya tanda tangan,” tegas Pramono.

    Bagi dia, tindakan tersebut menunjukkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ikut bertanggung jawab atas kemacetan yang terjadi.

    Dia pun mengimbau agar masyarakat menggunakan jalur alternatif untuk mengurai kemacetan.

    “Sejak awal diberitahu (ke masyarakat) ‘kalau kamu lewat sini pasti macet’. Kita mengimbau mereka (masyarakat) untuk naik transportasi umum. Itu perlu terus disampaikan,” tutur Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono Anung Rasakan Sendiri Kemacetan di Jalan TB Simatupang, Janjikan Hal Ini – Page 3

    Pramono Anung Rasakan Sendiri Kemacetan di Jalan TB Simatupang, Janjikan Hal Ini – Page 3

    “Dinas Perhubungan, Satpol PP itu nampak di permukaan. Saya tidak mau di lapangan ada lagi ‘pak ogah-pak ogah’; enggak boleh ada lagi untuk itu mohon Satpol PP dan sebagainya untuk ditertibkan,” ujarnya.

    Pramono menyebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bertanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan macet di kawasan TB Simatupang.

     

  • Bentrok Demonstran Tolak PBB Naik dan Aparat di Bone Meluas, Puluhan Pengunjuk Rasa Ditangkap
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        19 Agustus 2025

    Bentrok Demonstran Tolak PBB Naik dan Aparat di Bone Meluas, Puluhan Pengunjuk Rasa Ditangkap Makassar 19 Agustus 2025

    Bentrok Demonstran Tolak PBB Naik dan Aparat di Bone Meluas, Puluhan Pengunjuk Rasa Ditangkap
    Tim Redaksi
    BONE, KOMPAS.com
    – Bentrokan antara massa pengunjuk rasa dan aparat gabungan TNI-Polri serta Satpol PP terus berlanjut hingga pukul 22.00 WITA pada Selasa (19/8/2025).
    Aksi unjuk rasa ini telah meluas ke empat titik, mengakibatkan puluhan pengunjuk rasa ditangkap.
    Unjuk rasa ini menuntut pembatalan kenaikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2), yang awalnya berlangsung damai.
    Namun, situasi berubah menjadi bentrokan fisik antara ribuan pengunjuk rasa dan aparat keamanan setelah massa berupaya masuk ke kantor Bupati.
    Massa yang sebelumnya berkumpul di depan kantor bupati di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Macanang, Kecamatan Taneteriattang Barat, akhirnya dihalau oleh aparat.
    Kondisi semakin memanas dengan aksi kejar-kejaran dan lemparan batu.
    Titik-titik bentrokan kini meliputi Jalan MT Haryono, Jalan Wahidin Sudirohusodo, sisi timur Jalan Ahmad Yani, serta Jalan HOS Cokroaminoto.
    “Massa dipukul mundur, tapi bentrok terus terjadi di empat titik. Sudah puluhan massa yang ditangkap,” ungkap Kifli melalui pesan singkat.
    Unjuk rasa ini dimulai dengan tertib pada pukul 13.15 WITA, namun berubah menjadi anarkis pada Selasa petang.
    Perubahan ini terjadi setelah Bupati Bone, Andi Asman Sulaeman, menolak untuk menemui pengunjuk rasa yang menuntut pembatalan kenaikan PBB-P2 yang mencapai 300 persen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Minta Bedeng Proyek Diperkecil untuk Kurangi Macet Jl TB Simatupang

    Pramono Minta Bedeng Proyek Diperkecil untuk Kurangi Macet Jl TB Simatupang

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memerintahkan jajaran Pemprov DKI segera mengatasi macet di Jalan TB Simatupang. Dia meminta bedeng atau pembatas proyek galian di jalan tersebut diperkecil dan pak ogah ditertibkan.

    Hal itu disampaikan Pramono dalam rapat bersama jajaran Pemprov DKI seperti dilihat dari video yang diunggah di akun Instagram resmi Pramono, Selasa (19/8/2025). Pramono awalnya bercerita sudah mengecek kemacetan di Jalan TB Simatupang.

    “Tanggal 16 kemarin saya sengaja mencoba. Saya sama sopir saya berdua saja. Memang parah,” ujar Pramono.

    Dia mengatakan kondisi di lapangan sangat sulit untuk mengurai kemacetan. Meski demikian, dia meminta bedeng proyek diperkecil untuk memberi ruang lebih bagi warga yang hendak melintas.

    “Beberapa pekerjaan itu sebenarnya bedengnya bisa dikecilin. Kita minta itu untuk dikecilin. Kalau perlu gubernur yang tanda tangan, saya tanda tangan. Itu menunjukkan bahwa kita bertanggung jawab dalam kondisi seperti ini kita hadir,” ujarnya.

    Dia juga meminta ada pengumuman yang jelas soal kondisi macet di Jalan TB Simatupang. Menurutnya, warga juga harus diimbau beralih ke angkutan umum.

    “Naik transportasi umum dan itu harus berkali-kali terus disampaikan,” ucapnya.

    Dia meminta petugas dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP siaga di Jalan TB Simatupang. Dia memerintahkan Satpol PP menindak tegas Pak Ogah di sepanjang jalan itu untuk kenyamanan warga.

    “Saya tidak mau di lapangan ada lagi pak ogah. Tidak boleh ada lagi. Jadi untuk itu mohon Satpol PP dan sebagainya untuk ditertibkan,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/maa)

  • Duduk Perkara Perseteruan Bobby Nasution-GRIB Jaya, Berujung Ancaman Bongkar Skandal ‘Blok Medan’

    Duduk Perkara Perseteruan Bobby Nasution-GRIB Jaya, Berujung Ancaman Bongkar Skandal ‘Blok Medan’

    GELORA.CO – Organisasi Kemasyarakatan Grib Jaya mengancam akan menggeruduk kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengadukan dugaan korupsi yang dilakukan Gubernur Sumut Bobby Nasution 

    Langkah Grib Jaya ini sebagai balasan setelah salah satu markas mereka di Sumatera Utara dihancurkan Pemprov.

    Mereka marah atas pembongkaran itu.

    Mereka pun memastikan akan melakukan ‘perlawanan’ dengan mendesak KPK untuk membongkar dugaan korupsi yang mengarah ke sosok menantu presiden

    Bobby Nasution kemudian menanggai rencana Grib Jaya akan menggeruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar dugaan kasus korupsi jalan dan blok medan diusut tuntas.

    Aksi penggerudukan itu karena sebelumnya, tim gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan instansi terkait merobohkan markas ormas DPD GRIB Jaya Sumut yang diduga menjadi tempat hiburan malam ilegal (Diskotek Marcopolo) dan sarang peredaran narkoba, di Desa Namorubejulu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, pada Kamis (14/8/2025). 

    Bobby Nasution mengatakan, respons dari Grib Jaya merupakan hal yang wajar.

     Dan tidak masalah jika ada aksi tersebut.

    “Ya gak apa-apa, mau gimana lagi (mau di demo ataupun pihak Grib ke KPK),” ucapnya usai Upacara HUT RI ke-80 di Lapangan Astaka, Deliserdang. 

    Duduk perkara

    Seperti diketahui, Ribuan anak buah Hercules Rosario Marshal berencana akan menggeruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

    Mereka meminta agar kasus korupsi di Sumut diusut tuntas. 

    Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP GRIB Jaya, Zulfikar, mengatakan, diskotek Marcopo sudah lama tutup.

     Kata dia, yang ada hanya markas atau kantor DPD Grib Sumut.

    “Diskotek Marcopolo sudah tutup. Ini hanya Kantor DPD Grib Sumut,”kilah Zulfikar.

    Meski dijelaskan telah ditutup, tapi tim gabungan menyampaikan jika bangunan tersebut tidak memiliki izin bangunan.

    Hal ini membuat Zulfikar terlihat emosi dan meminta jangan tebang pilih soal bangunan yang tak memiliki izin di wilayah Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

    “Saya minta bangunan yang tak memiliki izin, hari ini dibongkar juga. Jangan tebang pilih, jangan ini yang dihancurkan. Kenapa kami yang diperlakukan seperti ini. Bupati ingin menegakkan peraturan di Deliserdang. Kami dukung pak, tapi adil,”pungkas Zulfikar.

    Diduga ada keterkaitannya dengan perobohan markas DPP Grib Jaya Sumut ini, ribuan anak buah Hercules direncanakan akan menggeruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

    “Ribuan Kader Grib Jaya Siap Demo di KPK, Desak Usut Tuntas Aktor Intelektual Korupsi Sumut hingga Blok Medan,”tulis akun gribjaya_id, Sabtu (16/8/2025).

    Rencananya aksi demonstrasi ini akan digelar berjilid-jilid sampai KPK bisa mengusut tuntas kasus korupsi Topan Ginting hingga Blok Medan yang menjerat mantan Gubernur Maluku Utara.

    Terkait unggahan akun instagram Grib Jaya ini, Tribun-medan.com telah meminta tanggapan kepada Juru Bicara Grib Jaya, Razman Arif Nasution.

    Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada respon.

    Pesan yang dikirimkan melalui WhatsApp juga belum dibaca. 

    Alasan perobohan bangunan

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama Pemerintah Kabupaten Deliserdang, merobohkan diskotek berkedok markas organisasi masyarakat (Ormas) DPD GRIB Sumut. 

    Bangunan dengan kelir hijau bertuliskan “Markas Besar GRIB Jaya Sumut” tersebut, kini rata dengan tanah. 

    Hanya tersisa puing-puing bangunan berserakan di lahan milik PTPN II tersebut.

    Bahkan, paving blok yang tersusun rapi di sekeliling markas GRIB turut dibongkar dan kini sudah berganti jadi tanah.

    Keberadaan markas DPD GRIB Sumut di lahan serobotan itu memang belum lama.

    Tepatnya dimulai saat Samsul Tarigan jadi Ketua DPD GRIB Sumut. 

    Ia dilantik pada Juli 2024 lalu, oleh Hercules Marshal Rosario, mantan preman Tanah Abang Jakarta yang kini menjabat Ketua DPP GRIB Jaya.

    Sejak itulah, Samsul menjadikan bangunan di lahan serobotan itu, sebagai markas GRIB Jaya Sumut.

    Adapun bangunan di tengah perkebunan sawit itu memang sudah berdiri cukup lama. 

    Awalnya bangunan itu adalah Diskotek Sky Garden, kemudian berganti nama jadi Key Garden setelah digerebek petugas kepolisian. 

    Lalu, setelah disorot publik dan kembali digerebek kepolisian, diskotek tersebut berganti nama lagi jadi Marcopolo.

    Setelah Samsul menjabat sebagai Ketua GRIB Sumut, bangunan itu juga dijadikan Markas Besar GRIB Sumut.

    Gubernur Sumut Bobby Nasution membeberkan alasan kenapa markas ormas GRIB yang diketuai Samsul Tarigan dirobohkan.

    Bobby mengungkap gedung tersebut tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) maupun maupun persetujuan bangunan gedung (PBG).

    Ditambah, banyaknya laporan masyarakat tentang maraknya peredaran narkoba di lokasi tersebut.

    “Kami di sini menindaklanjuti keresahan masyarakat, terkait penyalahgunaan narkoba di salah satu tempat yang memang tidak ada legalitasnbya, baik izin bangunan, PBG tidak ada sama sekali,” kata Bobby Nasution, Kamis (14/8/2025).

    Bobby menerangkan, diskotek Marcopolo yang diduga milik Samsul Tarigan juga tidak memiliki izin hiburan malam, yang dikeluarkan Pemprov Sumut.

    Ditambah, Bobby menerima laporan dari Kapolda Sumut Irjen Whisnu tentang lokasi dijadikan tempat jual beli narkoba.

    “Ditambah, informasi dari pak Kapolda ada kegiatan jual beli narkoba di dalam bangunan yang kita hancurkan ini,” ucap Bobby.

    Perobohan markas GRIB Sumut dan diskotek Marcopolo ini berlangsung pada Kamis (14/8/2025), atau 2 hari setelah Samsul Tarigan dipenjara terkait kasus penguasaan lahan milik PTPN II.