Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Pemuda Ketahuan Bawa Bom Molotov di Depan Gedung DPRD Kota Malang

    Pemuda Ketahuan Bawa Bom Molotov di Depan Gedung DPRD Kota Malang

    Malang (beritajatim.com) – Seorang pemuda asal Karangploso, Kabupaten Malang, ditangkap warga yang berjaga di depan Gedung DPRD Kota Malang, pada Senin, 1 September 2025 malam. Dia ditangkap karena membawa benda yang diduga bom molotov.

    “Barusan di depan kantor DPRD ada satu anak yang terduga membawa bom molotov. Tadi kronologinya ditemukan oleh masyarakat dan teman-teman yang berjaga kemudian ada tiga orang, yang dua lari,” ujar Anggota DPRD Kota Malang, Harvard Kurniawan.

    Pemuda yang diketahui berusia 21 tahun itu awalnya berhenti di depan SMAN 4 Kota Malang. Dia ketahuan membawa benda diduga bom molotov yang terjatuh dari motor. Benda itu kabarnya sempat terbakar. Ditemukan sumbu dan bekas api pada bagian atas botol.

    Ini benda yang diduga molotov, ada isi BBM pertalite.

    “Tadi hampir sempat kena amukan massa karena pada dasarnya masyarakat di sini menjaga Kota Malang tapi tadi sudah diamankan yang bersangkutan dan ada bukti botol yang berisi bensin pertalite dan ketika ditanya yang bersangkutan tidak bisa menjawab,” ujar Harvard.

    Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Warga yang berjaga di depan Kantor DPRD Kota Malang langsung mengamankan pemuda itu. Bom molotov itu sempat meledup saat terjatuh. Diduga benda menyerupai bom molotov itu akan dilemparkan ke objek vital.

    “Yang bersangkutan ini di pojokan di depan SMAN 4 bertiga. Kemudian botol tersebut jatuh, bingung yang dua kabur. Sepertinya belum sempat dibakar tapi yang jelas sudah meletup duluan karena isinya otomatis ada BBMnya kan. Pasti kalau keguncang dikit dia gasnya kan keluar. Ada sumbunya, belum sempat kebakar, tapi ujung botol ada bekas luka meleleh seperti kebakar,” ujar Harvard.

    Untuk menghindari amukan massa, pemuda itu lalu diamankan ke Pos Satpol PP Kota Malang. Selanjutnya, pemuda itu dibawa ke Mako Polresta Malang Kota.

    “Kalau mahasiswa atau bukannya kami belum tahu. Tapi yang jelas ya masih muda lah anaknya. Masih belum tahu identitas detail mudah-mudahan dari pihak kepolisian bisa mengidentifikasi. Sehingga nanti ketemu jaringan-jaringan ini setidaknya bisa dicegah mitigasi sehingga diamankan,” ujar Harvard. (luc/but)

     

  • DPRD Makassar dibakar, Prabowo: ini tindakan makar, bukan aspirasi

    DPRD Makassar dibakar, Prabowo: ini tindakan makar, bukan aspirasi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menilai insiden pembakaran Kantor DPRD Makassar oleh massa saat unjuk rasa pada Jumat (28/8) lalu merupakan tindakan makar, bukan penyampaian aspirasi.

    Prabowo mengatakan bahwa peristiwa pembakaran Kantor DPRD Makassar, Sulawesi Selatan, tersebut menyebabkan empat korban yang merupakan aparat sipil negara (ASN) meninggal dunia.

    “Ingat, di Sulawesi Selatan ada empat ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik menjadi korban. Gedung DPR dibakar, ini tindakan-tindakan makar ini, ini bukan penyampaian aspirasi,” kata Prabowo saat memberikan keterangan pers usai menjenguk korban aksi demonstrasi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

    Presiden menekankan bahwa keempat ASN tersebut merupakan korban tak bersalah atas rangkaian peristiwa pembakaran dan tindak anarkis massa saat unjuk rasa.

    Prabowo menyatakan keprihatinannya atas tindakan sejumlah massa yang memang sengaja membakar, menyerang, merusak fasilitas umum, dan menciptakan amarah rakyat.

    Namun demikian, Prabowo memerintahkan seluruh aparat penegak hukum untuk menyelidiki pihak yang harus bertanggung jawab.

    “Saya menduga kita sudah ada indikasi-indikasi dan kita akan tidak ragu-ragu, saya tidak ragu-ragu membela rakyat, saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun saya hadapi atas nama rakyat,” tegas Prabowo.

    Berdasarkan data BPBD Makassar, keempat korban meninggal dunia di Kantor DPRD Makassar, yakni Budi Haryadi (30) yang bertugas sebagai anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

    Budi terpaksa melompat dari atap gedung DPRD Makassar saat terbakar. Meski sempat mendapatkan penanganan medis, tetapi kondisinya sudah kritis.

    Selain Budi, korban lainnya juga turut melompat dari lantai empat bernama Syaiful (43) sebagai Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kecamatan Ujung Tanah yang dinyatakan meninggal Rumah Sakit Grestelina, meski sebelumnya dirawat intensif, tetapi nyawanya tidak tertolong.

    Korban lainnya, Muhammad Akbar Basri alias Abay, Fotografer Humas DPRD Kota Makassar dan Sarinawati salah satu staf DPRD Makassar, jenazahnya ditemukan tim SAR berada di lantai tiga gedung setempat dalam kondisi hangus terbakar.

    Keduanya diduga ketakutan lalu bersembunyi di ruangan tersebut untuk menghindari tindakan anarkis massa yang saat mulai beringas naik ke atas ruangan gedung untuk mencari orang-orang DPRD sekaligus menjarah barang-barang.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polres Gresik Tindak Tegas Kerumunan Massa Pengganggu Kamtibmas

    Polres Gresik Tindak Tegas Kerumunan Massa Pengganggu Kamtibmas

    Gresik (beritajatim.com) – Aparat Kepolisian Resort (Polres) Gresik menindak tegas kerumunan massa yang mengganggu keamanan ketertiban masyarakat, atau kamtibmas di beberapa titik di wilayah Gresik. Tindakan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya menjaga kondusifitas serta mencegah potensi gangguan yang menimbulkan anarkisme.

    Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan, petugas gabungan dari polres, TNI, Satpol PP, perguruan silat, ormas serta warga dilibatkan dalam pengamanan kamtibmas. “Kami telah memerintah jajaran Polsek di wilayah Gresik melibatkan semua unsur menjaga keamanan serta kondusifitas di wilayah masing-masing,” katanya, Senin (1/9/2025).

    Selain melibatkan semua unsur eleman masyarakat, lanjut dia, Polres Gresik juga menggandeng Dewan Masjid Indonesia (DMI) Gresik turut serta melakukan himbauan terhadap masyarakat supaya tidak menciptakan kerumunan yang bisa mengundang massa. “Dari himbauan DMI itu, kami mohon orang tua tetap mengawasi anak-anaknya agar tidak keluar malam hari yang tidak jelas kegiatannya,” ujarnya.

    AKBP Rovan menegaskan terkait dengan situasi saat ini. Pihaknya tidak akan segan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran serupa ke depan. “Masyarakat wajib mematuhi aturan dan menjaga ketertiban lingkungan. Kerumunan tanpa izin, apalagi mengganggu warga, tidak bisa ditoleransi,” paparnya.

    Perwira menengah Polri ini juga menggelorakan tagline ‘Jaga Gresik Damai’ yang digelorakan di semua lapisan masyarakat demi terciptanya kondusifitas di wilayah hukum Polres Gresik. “Melalui tagline tersebut kami berharap kondisi Gresik yang sudah tenang jangan sampai disusupi orang yang tidak bertanggungjawab,” pungkas Rovan. [dny/kun]

  • Operasi Polisi Gerebek Kampus Unmul: 4 Mahasiswa jadi Tersangka dan 27 Molotov Diduga untuk Aksi Anarkis Disita

    Operasi Polisi Gerebek Kampus Unmul: 4 Mahasiswa jadi Tersangka dan 27 Molotov Diduga untuk Aksi Anarkis Disita

    Dari hasil pemeriksaan, empat mahasiswa berinisial MZ (alias F), MH (alias R), MAG (alias A), dan AF (alias F) ditetapkan sebagai tersangka. Mereka diduga aktif dalam pembuatan dan penyimpanan bom molotov. Sementara itu, 18 mahasiswa lainnya dinyatakan tidak terlibat.

    “Dari hasil penyelidikan, 18 mahasiswa hanya kebetulan berada di sekitar sekretariat FKIP, khususnya Prodi Sejarah, saat penangkapan berlangsung. Karena tidak ditemukan keterlibatan, mereka akan dipulangkan ke pihak kampus,” jelas Hendri.

    Polisi menduga kelompok tersebut memiliki pembagian peran. Ada yang meracik bom, memotong kain untuk sumbu, hingga mengantar bahan baku menggunakan sepeda motor. Bom molotov itu kemudian disimpan di sekitar gedung FKIP untuk mengelabui aparat. 

    Polisi kini juga memburu dua orang luar kampus yang diduga sebagai pemasok bahan baku, yakni Mr. X dan Mr. Y. Selain bom molotov, aparat menemukan styrofoam bertuliskan “PKI” di lokasi kejadian. Namun, Hendri menegaskan temuan itu masih ditelusuri lebih lanjut. 

    “Kami berharap temuan ini bukan cerminan ideologi adik-adik mahasiswa. Masih perlu penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan asal-usul simbol tersebut,” ujarnya.

    Menjelang aksi unjuk rasa, hampir 1.000 personel gabungan dari Polresta Samarinda, TNI, Satpol PP, Dishub, Damkar, Dinkes, hingga relawan dikerahkan untuk menjaga keamanan. Kapolresta menegaskan, kebebasan berpendapat adalah hak warga, tetapi harus dilakukan secara damai dan sesuai aturan.

    “Kami ingin menunjukkan bahwa aksi penyampaian pendapat di Samarinda dapat berjalan tertib dan berpendidikan. Polisi siap memberikan pengamanan yang humanis agar suara masyarakat tersampaikan tanpa aksi anarkis,” ucapnya.

  • Wakil Bupati Lombok Timur respon positif tuntutan masa aksi demo

    Wakil Bupati Lombok Timur respon positif tuntutan masa aksi demo

    “Apa yang menjadi tuntutan mahasiswa kami respon seperti informasi pelayanan publik,”

    Mataram (ANTARA) – Wakil Bupati Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Edwin Hadiwijaya merespon positif tuntutan masa aksi demo yang digelar ratusan mahasiswa pada 1 September 2025.

    “Apa yang menjadi tuntutan mahasiswa kami respon seperti informasi pelayanan publik,” kata Edwin saat menerima ratusan mahasiswa yang menggelar aksi demo di kantor Bupati Lombok Timur, Senin.

    Ia meminta agar pergerakan mahasiswa tetap menjaga idealisme dengan intelektualitas, jangan sampai idealisme tercemari atau ditumpangi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang dapat merugikan masyarakat.

    “Idealisme harus dijaga dengan intelektualitas. Pemerintah daerah akan tetap terbuka dalam hal pelayanan publik, termasuk menggelar dialog dengan cara intelektual,” katanya.

    Ia mengaku prihatin atas kejadian di beberapa wilayah yang berlangsung anarkis dan memunculkan korban jiwa serta merugikan masyarakat.

    “Atas nama pribadi dan pemerintah daerah terhadap kejadian yang menimbulkan korban jiwa, turut berduka cita dan berbelasungkawa,” katanya.

    Ia meminta massa aksi untuk menjaga kondusivitas Lombok Timur yang sudah kondusif, sehingga tidak merugikan masyarakat.

    “Silahkan sampaikan aspirasi, tetapi hindari aksi anarkis. Terhadap tuntutan transparansi, kami akan jamin keterbukaan transparansi,” katanya.

    Usai beraksi di kantor Bupati. Masa aksi bergeser melakukan aksi ke kantor Polres Lombok Timur. Masa aksi di Polres berlangsung kondusif, massa aksi diterima langsung oleh Kapolres Lombok Timur AKBP I Komang Sarjana di dampingi Dandim 1615 Lombok Timur Letkol Inf Eky Enderson.

    “Apa yang menjadi tuntutan massa aksi, kami akan tindak lanjuti, termasuk mengucapkan turut berbelasungkawa tragedi tewasnya pengendara Ojol,” ucap AKBP I Komang.

    Masa aksi melanjutkan aksinya ke kantor DPRD Lombok Timur dan mereka diterima Ketua DPRD M Yusri bersama para ketua Fraksi dan Komisi DPRD Lombok Timur.

    “Kami juga turun mengutuk ulah oknum anggota DPR yang dinilai telah melukai hati rakyat, dan oknum itu pun telah mendapat hukuman dari partai masing masing,” kata Yusi.

    Setelah puas berorasi dan menyampaikan aspirasi dan tuntutannya, mahasiswa membubarkan diri dengan tertib. Aksi tersebut mendapat pengamanan dan pengawalan ketat dari aparat gabungan kepolisian dan anggota TNI serta SatPol PP Lombok Timur.

    Pewarta: Akhyar Rosidi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Airlangga Ajak Heningkan Cipta untuk Korban Unjuk Rasa di BEI

    Airlangga Ajak Heningkan Cipta untuk Korban Unjuk Rasa di BEI

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para korban yang meninggal dunia akibat dinamika sosial dan politik pada akhir pekan lalu. Hal ini ia sampaikan dalam Konferensi Pers Stabilitas Pasar Modal Indonesia di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (1/9/2025).

    “Pertama, saya selaku pribadi dan dari Kementerian Perekonomian menyampaikan dukacita mendalam bagi para korban dan keluarga yang terkena dampak dari dinamika sosial dan politik yang terjadi di akhir pekan lalu,” kata Airlangga.

    “Dan secara khusus kami ucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk keluarga almarhum yang tercatat sejauh ini,” tambahnya.

    Dalam kesempatan itu, ia juga menyebut sejumlah nama korban yang meninggal dunia, di antaranya almarhum Affa Kurniawan (pengemudi ojek online), Sarinawati (Staf Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Makassar), Saiful Akbar (Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah), Budi Haryadi (Anggota Satpol PP Makassar), Rusdamdiansyah, Sumari, dan Rheza Sendy Pratama.

    Setelah menyebutkan nama-nama korban, Airlangga mengajak seluruh pihak yang hadir dalam acara tersebut untuk mengheningkan cipta dan mendoakan mereka.

    “Untuk itu marilah kita sama-sama mengheningkan cipta, dan bagi yang beragama Islam mari kita bacakan Al-Fatihah,” ucapnya.

    Airlangga menegaskan peristiwa ini menjadi pukulan berat bagi kehidupan bangsa Indonesia yang saat ini tengah berjuang membangun perekonomian yang kokoh.

    “Peristiwa ini tentu merupakan pukulan berat bagi bangsa di tengah upaya membangun ekonomi yang kokoh dan berdaulat,” kata Airlangga.

    (rrd/rrd)

  • Tim RAGA hingga TNI Patroli Skala Besar, Riau Aman dan Kondusif

    Tim RAGA hingga TNI Patroli Skala Besar, Riau Aman dan Kondusif

    Pekanbaru

    Kepolisian Daerah (Polda) Riau bersama personel TNI, Satpol PP, Dishub, menggelar patroli skala besar di Kota Pekanbaru. Selama patroli, wilayah Riau, khususnya Kota Pekanbaru dinyatakan aman dan kondusif.

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengatakan patroli skala besar ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen Polri sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

    “Patroli skala besar dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, sekaligus untuk menunjukkan bahwa Polri hadir di tengah-tengah masyarakat,” kata Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

    Patroli skala besar ini sekaligus menjadi warning agar masyarakat tidak melakukan perbuatan yang melawan hukum, menimbulkan gangguan kamtibmas yang dapat mengacaukan iklim investasi di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru.

    Kehadiran personel gabungan di lapangan juga diharapkan dapat mencegah potensi kejahatan dan menanggapi setiap laporan dengan cepat. Patroli skala besar juga dilaksanakan di beberapa kota dan kabupaten lain di Provinsi Riau dan hasilnya secara umum dilaporkan aman dan terkendali.

    Patroli skala besar melibatkan Tim RAGA (Riau Anti Geng dan Anarkisme) bersama aparat Brimob Polda Riau, personel Sabhara Polda Riau, Polresta Pekanbaru, aparat TNI, Satpol PP, hingga Dishub Kota Pekanbaru.

    Patroli dipimpin oleh Kepala Biro Operasi Polda Riau Kombes Ino Hariyanto, melibatkan puluhan personel gabungan, pada Minggu (31/8) malam. Patroli menyentuh beberapa titik yang dianggap rawan gangguan kamtibmas, mulai dari Polda Riau-Jalan Pattimura-Jalan Diponegoro- Masjid An-Nur-SSK-Jalan Sudirman-MTQ-Jalan Aripin Ahmad-Jalan Sukarno Hatta-Jalan Riau-Polresta Pekanbaru.

    “Situasi aman dan terkendali, tidak ada kejadian menonjol. Hanya ada kejadian kebakaran rumah tinggal yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia,” kata Jeki.

    Jeki menambahkan dalam kegiatan patroli tersebut, pihak kepolisian juga melakukan dialog dengan warga masyarakat. Warga diimbau untuk sama-sama menciptakan situasi yang aman dan kondusif.

    Ia menekankan patroli ini tidak hanya digelar di tengah situasi demo di mana-mana, tetapi dilaksanakan setiap saat.

    “Tidak hanya kali ini. Sebelum-sebelumnya, kami juga melaksanakan patroli secara terus-menerus setiap malam maupun siang hari untuk menjamin keamanan warga,” pungkasnya.

    (mei/imk)

  • Grab Sebut 2 Mitra Ojol Jadi Korban Aksi di Makassar, 1 Tewas, 1 Kritis
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        31 Agustus 2025

    Grab Sebut 2 Mitra Ojol Jadi Korban Aksi di Makassar, 1 Tewas, 1 Kritis Makassar 31 Agustus 2025

    Grab Sebut 2 Mitra Ojol Jadi Korban Aksi di Makassar, 1 Tewas, 1 Kritis
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Grab Indonesia menyesalkan aksi unjuk rasa anarkis yang menyebabkan salah satu mitra pengemudi bernama Rusdamdiansyah tewas.
    Pria yang akrab disapa Dandi itu telah bekerja sebagai pengemudi selama tujuh tahun. Pihak Grab Indonesia pun menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Dandi.
    “Keluarga besar Grab merasa kehilangan. Ini sungguh berat, bukan hanya bagi keluarga almarhum, tetapi juga bagi seluruh komunitas Grab di Makassar dan di Indonesia.”
    Demikian kata Director of East Indonesia Operations Grab Indonesia, Halim Wijaya, dalam keterangan resminya, Sabtu (30/8/2025) malam.
    Halim mengungkapkan, sebagai bentuk dukungan, Grab Indonesia bakal mengunjungi langsung rumah duka Dandi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
    “Saat ini, saya juga sedang menunggu pesawat untuk berangkat ke Makassar untuk memberikan santunan langsung dan penghormatan terakhir kepada almarhum dan keluarga,” ungkap Halim.
    Halim juga menegaskan, Grab siap memberikan dukungan atau pendampingan hukum bagi keluarga Dandi jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
    “Kami berdiri bersama seluruh mitra untuk memastikan keadilan ditegakkan dan hak-hak mereka terlindungi.”
    “Karena itu, Grab menyiapkan berbagai bentuk pendampingan, termasuk pendampingan hukum apabila dibutuhkan,” ujar dia.
    Halim juga mengungkapkan, tak hanya Dandi yang menjadi korban dalam peristiwa tragis di Kota Daeng pada Jumat (29/8/2025) malam itu.
    Ada juga salah satu mitra pengemudi yang diketahui bernama Budi Haryadi, yang kini masih dalam kondisi kritis akibat melompat dari lantai empat gedung DPRD Makassar, saat berupaya menyelamatkan diri.
    “Selain almarhum Rusdamdiansyah, kami juga mendapatkan informasi bahwa Budi Haryadi, yang sehari-hari bekerja sebagai anggota Satpol PP, dan tercatat sebagai mitra pengemudi Grab, saat ini dalam kondisi tidak sadarkan diri,” sebut Halim.
    Halim lantas mengimbau agar seluruh mitra transportasi berbasis online tetap menjaga kedamaian dan tenang di situasi saat ini. Tidak mudah terprovokasi dengan isu yang belum jelas kebenarannya.
    “Kami juga mengajak seluruh mitra dan keluarga besar Grab untuk tetap tenang, serta selalu mengutamakan keselamatan dan saling menjaga, dan menjadikan solidaritas sebagai kekuatan komunitas di Makassar dan seluruh Indonesia,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Grab Sebut 2 Mitra Ojol Jadi Korban Aksi di Makassar, 1 Tewas, 1 Kritis
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        31 Agustus 2025

    Grab Indonesia Benarkan Driver Ojol Jadi Korban Tewas Demo di Makassar Makassar 30 Agustus 2025

    Grab Indonesia Benarkan Driver Ojol Jadi Korban Tewas Demo di Makassar
    Tim Redaksi
    MAKASSAR, KOMPAS.com
    – Sosok pria yang tewas dalam unjuk rasa yang berakhir ricuh di depan kampus UMI, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (29/8/2025) malam, terungkap.
    Korban adalah Rusdamdiansyah atau Dandi, yang berprofesi sebagai ojek online (Ojol).
    Hal itu diungkap Grab Indonesia dalam akun Instagram resminya @grabid.
    “Dengan penuh duka, kami membenarkan bahwa sosok yang berpulang dalam insiden di Makassar semalam (29 Agustus 2025) adalah Mitra Pengemudi kami, Almarhum Rusdamdiansyah (Dandi),” tulis Grab Indonesia, dikutip Sabtu (30/8/2025).
    Dandi dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (30/8/2025) di RSUP CPI Makassar setelah mengalami kondisi kritis.
    Kepala BPBD Makassar, M Fadli Tahar sebelumnya juga mengatakan, seorang korban ditemukan tewas usai dikeroyok massa di depan kampus UMI Makassar.
    Ia mengatakan, korban laki-laki ini dikeroyok massa lantaran diduga merupakan anggota intel.
    “Jadi ada kejadian satu orang di depan kampus UMI. Itu meninggal juga, tapi ini bukan korban dari titik DPRD Makassar,” kata  dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Sabtu.
    Berdasarkan informasi yang didapat, korban yang merupakan warga sekitar itu berada di lokasi unjuk rasa untuk menonton langsung aksi demonstrasi.
    Dia pun terjebak hingga jadi korban penganiayaan oleh massa yang tidak terkendali tersebut.
    “Di sana kan demo juga (diduga dikroyok) yang meninggal warga. Kemungkinan korban ricuh di situ, bisa jadi itu (dikira Intel). Iya betul saat ini ada empat korban meninggal dunia,” beber Fadli.
     
    Fadli menyebutkan, untuk total korban luka dalam peristiwa pembakaran DPRD Makassar mencapai tujuan orang. Salah satunya masih dinyatakan kritis.
    “Total korban semuanya 10, tiga meninggal dan sisanya luka,” ujar dia.
    Selain Dandi, tiga korban meninggal lainnya yaitu:
    Kepala Bappeda Kota Makassar, Dahyal, mengatakan, peristiwa itu terjadi ketika anggota DPRD Makassar rapat paripurna yang dihadiri Wali Kota Makassar.
    “Satu (anggota) Satpol PP dan Kasi Kesra (Kecamatan) Ujung Tanah. Satu terjebak, perempuan atas nama Sarina, staf pendamping anggota dewan,” ujar Dahyal, Sabtu (30/8/2025).
    Berdasarkan data BPBD Makassar, total kerugian akibat unjuk rasa itu mencapai lebih dari Rp 253 miliar.
    Sebab, massa merusak gedung DPRD Makassar, DPRD Sulsel, dan dua pos polisi. Selain itu, massa juga merusak 67 mobil dan 15 motor berbagai jenis.
    Kematian Dandi diinformasikan langsung oleh akun resmi Grabid.
    Dalam unggahan yang dilihat
    Kompas.com,
    ucapan belasungkawa disampaikan langsung oleh akun transportasi daring tersebut.
    A post shared by Grab Indonesia (@grabid)
    Tertulis, almarhum telah lebih dari 7 tahun menjadi mitra Grab.
    “Beliau bukan sekadar Mitra Pengemudi, tetapi pejuang jalanan yang setia, sahabat bagi sesama Mitra, dan bagian dari keluarga besar Grab,” demikian isi pernyataan Grab Indonesia.
    “Doa terbaik kami panjatkan agar Almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kekuatan. Selamat jalan, Dandi. Doa kami selalu menyertaimu,” tulis Grab menutup pernyataannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fakta-Fakta Demo Ricuh di Makassar hingga Telan Korban Jiwa

    Fakta-Fakta Demo Ricuh di Makassar hingga Telan Korban Jiwa

    Korban akibat kerusuhan hingga pembakaran Kantor DPRD Kota Makassar yang terjadi pada Jumat (29/8/2025) malam bertambah.

    Kepala Bappeda Kota Makassar, Dahyal mengatakan, jumlah korban meninggal dunia menjadi tiga orang.

    “Ada tiga orang,” kata dia saat dikonfirmasi, Sabtu (30/8/2025) dini hari.

    Adapun Dahyal menjelaskan, korban kebakaran pertama adalah Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Syaiful, di mana dia hadir untuk rapat paripurna menggantikan posisi Camat Ujung Tanah, Amanda Syahwaldi.

    Kemudian, korban lainnya merupakan seorang anggota Satpol PP yang hingga kini belum diketahui identitasnya.

    “Satu (anggota) Satpol PP dan Kasi Kesra (Kecamatan) Ujung Tanah,” ungkap Dahyal.

    Sementara, satu korban lain ditemukan saat proses pemadapan api oleh personel dinas pemadam kebakaran, di mana mengevakuasi seorang wanita yang sudah dalam kondisi tak bernyawa.

    “Satu mayat terjebak, perempuan atas nama Sarina, staf pendamping anggota dewan Andi Tendri Uji,” ungkap Dahyal.