Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Marak Kos Bebas, Remaja Blitar Terjebak “Living Together” dan Hamil di Luar Nikah

    Marak Kos Bebas, Remaja Blitar Terjebak “Living Together” dan Hamil di Luar Nikah

    Blitar (beritajatim.com) – Fenomena “living together” atau kumpul kebo di Kota Blitar semakin merak. Pasangan muda mudi yang belum menikah atau masih pacaran kini makin banyak yang tinggal bersama di rumah kos.

    Kondisi ini dipicu oleh menjamurnya kos-kosan bebas yang tidak punya aturan ketat. Akibatnya, banyak remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas, bahkan tidak sedikit yang berakhir pada hamil di luar nikah.

    “Sama hampir mirip di daerah lain, kita bisa lihat di media sosial bahwa saat ini memang sangat rentan dan sangat memungkinkan seperti itu,” ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Blitar, Parminto pada Senin (15/09/2025).

    Living together menjadi lebih mudah dilakukan oleh para remaja karena menjamurnya kos di Bumi Bung Karno. Pasalnya keberadaan kos di Blitar kini memang tengah menjamur, bukan hanya yang legal namun yang ilegal dan bebas juga banyak bertebaran di sudut kota.

    Kondisi ini menjadikan peluang untuk living together para remaja Blitar menjadi sangat mungkin. Jika sudah living together maka yang mungkin selanjutnya terjadi adalah hamil di luar nikah.

    Data yang dimiliki oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Blitar menunjukkan bahwa hingga 15 September 2025 ini ada 14 anak yang mengajukan nikah dini. Mereka mengajukan nikah dini karena hamil duluan dan aktivitas pergaulan bebas yang menjurus pada perzinahan.

    Fakta mengejutkan bahwa penyebab kehamilan di luar nikah itu adalah pergaulan bebas media sosial dan fenomena living together yang didorong dengan menjamurnya kos bebas.

    “Sangat mungkin juga disebabkan oleh menjamurkan kos bebas, ketika mudah berduaan hal hal seperti itu (hamil diluar nikah) kan sangat mungkin, meskipun sekali lagi kami belum pernah meneliti atau melakukan penelitian ini,” bebernya.

    Sebenarnya fenomena living together di Kota Blitar ini cukup mengejutkan. Karena sejatinya Blitar merupakan kota kecil dan bukan kota pendidikan yang memungkinkan remaja dibawah umur tinggal bersama atau living together.

    Namun ternyata fenomena itu sudah masuk ke Bumi Bung Karno. Sekali lagi fenomena ini menjadi mungkin terjadi karena ada fasilitas penunjang yakni rumah kos yang kini tengah menjamur keberadaannya.

    “Makanya ini kita terus melakukan sosialisasi pencegahan nikah dini termasuk soal pergaulan, ini kita terus gencarkan agar fenomena ini tidak terus terjadi,” tegasnya.

    Angka remaja hamil di luar nikah di Kota Blitar sendiri terbilang cukup miris. Pasalnya pada tahun 2024 kemarin ada 18 anak yang mengajukan nikah dini tentu penyebab terbesarnya adalah hamil di luar nikah.

    Sementara hingga September 2025 ini sudah ada 14 anak yang mengajukan nikah dini, penyebabnya juga sama yakni hamil di luar nikah. Tentu ini harus menjadi evaluasi agar fenomena ini bisa dipatahkan.

    Disisi lain, pertumbuhan kos-kosan di Kota Blitar memang kian tak terbendung jumlahnya. Fenomena ini, di satu sisi berdampak menggerakkan roda perekonomian lokal, namun di sisi lain memunculkan berbagai persoalan sosial dan tata ruang yang pelik.

    Dari pantauan di lapangan, bangunan-bangunan baru dengan model kamar berderet, kini mudah ditemui di berbagai sudut kota, tidak hanya terkonsentrasi di sekitar area kampus atau perkantoran. Bahkan, gang-gang sempit di perkampungan padat penduduk pun kini dihiasi oleh papan-papan bertuliskan “Terima Kost Putri/Putra/Campur”.

    Tak hanya yang legal, kos-kosan liar dan terselubung pun kini tak sulit ditemui di Kota Blitar. Jumlah kos yang tak resmi ini pun kini juga terus bertambah setiap bulannya. Mirisnya dari beberapa kos ilegal tersebut ada yang menawarkan fasilitas sewa per jam.

    Kondisi ini tentu cukup miris dan mengkhawatirkan. Pasalnya dengan kondisi tersebut maka potensi kos kosan jadi sarang kriminalitas, narkoba hingga prostitusi pun kian nyata. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Blitar pun mengakui sulitnya melakukan pengawasan kos-kosan yang ada.

    “Cukup banyak, karena secara aturan mereka bisa mengurus izin kalau 10 kamar lebih baru bisa izin, sementara kalau 10 kamar ke bawah tidak usah izin inilah yang menjadi kendala,” ucap Ronny Yoza Pasalbessy, Kepala Satpol PP Kota Blitar pada Jumat (5/9/2025).

    Dari pandangan Ronny, aturan yang ada saat ini memang sedikit memberikan keleluasaan terhadap industri rumah kos di Kota Blitar. Pasalnya aturan yang ada saat ini hanya rumah kos 10 kamar lebih yang diwajibkan mengurus perizinan secara legal.

    Namun jika rumah kos itu hanya memiliki kamar 9 unit maka tidak perlu mengurus izin secara legal. Kondisi ini tentu menyulitkan Satpol PP melakukan pengawasan keberadaan rumah kos di Kota Blitar.
    “Sebenarnya rutin melakukan razia juga anggota,” tegasnya.

    Fakta di lapangan, rumah kos ilegal ini diduga bukan hanya dimiliki oleh masyarakat umum semata. Namun ada sejumlah pejabat daerah Kota Blitar yang juga memiliki usaha rumah kos.

    Dengan kondisi ini nampaknya harapan untuk penertiban rumah kos di Kota Blitar hanya akan jadi omong kosong belaka. Jika dibiarkan maka usaha rumah kos di Blitar akan menjamur di sudut-sudut kota. (owi/kun)

  • Petugas disiagakan saat uji coba “pelican crossing” di Stasiun Cikini

    Petugas disiagakan saat uji coba “pelican crossing” di Stasiun Cikini

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Pusat Arifin mengatakan petugas disiagakan untuk mengatur lalu lintas saat uji coba penyeberangan pejalan kaki yang dikontrol lampu lalu lintas atau dikenal sebagai persimpangan pelikan (pelican crossing) di sisi timur Stasiun Cikini.​​​​​​​

    “Kita lihat dahulu, kalau ini efektif pasti permanen. Kita mengakomodasi semua pihak, baik itu pengguna kereta api, KAI, maupun warga sekitar,” kata Arifin di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, untuk durasi penyeberangan yaitu sekitar 10 sampai 12 detik. Pemprov DKI Jakarta juga menempatkan petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP untuk mengantisipasi dampak lain dari uji coba tersebut.

    Ia mengatakan bahwa petugas Dishub bertugas mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi penumpukan atau kemacetan, terutama dari angkutan umum.

    Sementara petugas Satpol PP akan memastikan trotoar tetap tertib dari pedagang kaki lima (PKL) yang berpotensi mengganggu lalu lintas pejalan kaki.

    Arifin menyampaikan, uji coba ini akan berlangsung sekitar satu minggu sebelum diputuskan apakah pelican crossing akan dibuat permanen.

    Menurut dia, uji coba “pelican crossing” atau tempat penyebarangan orang disertai lampu lalu lintas khusus pejalan kaki ini sebagai respon atas banyaknya aduan dari penumpang kereta yang kerap melompati pagar untuk keluar-masuk stasiun.

    Karena akses resmi sebelumnya hanya tersedia di sisi utara dan selatan stasiun, sehingga sebagian penumpang memilih jalur pintas dengan memanjat pagar di area tengah.

    Arifin menyampaikan bahwa “pelican crossing” ini dibuat sebagai langkah cepat untuk mengurangi kebiasaan penumpang yang memanjat pagar.

    “Kita coba ambil salah satu solusi, yang hari ini kita uji-cobakan, kita buat pelican crossing, buat penyeberangan orang keluar masuk stasiun,” ujarnya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono harap warga tertib saat di “pelican crossing” Stasiun Cikini

    Pramono harap warga tertib saat di “pelican crossing” Stasiun Cikini

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berharap masyarakat tertib dan mematuhi peraturan setelah adanya penyeberangan pejalan kaki yang dikontrol lampu lalu lintas atau dikenal sebagai persimpangan pelikan (pelican crossing) pada sisi timur Stasiun Cikini.

    Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkolaborasi dengan PT KAI hari ini melakukan uji coba “pelican crossing” di sisi timur Stasiun Cikini.

    “Kami mengimbau, meminta, mengharapkan supaya masyarakat juga mematuhi hal-hal yang sudah kita persiapkan untuk itu. Zebra Cross-nya sudah kita selesaikan. Silahkan dilihat di lapangan,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Pusat, Senin.

    Dia mengatakan, “pelican crossing” merupakan tindak lanjut dari aduan masyarakat yang mengeluhkan tingginya pagar menuju Stasiun Cikini. Hal ini pun mengakibatkan masyarakat kesulitan untuk memasuki stasiun tersebut karena hanya memiliki satu pintu akses masuk.

    “Maka saya bersama dengan jajaran Balai Kota telah memutuskan kita buat Zebra Cross di sana dan kita buka. Sehingga demikian masyarakat sekarang ini kalau ke Cikini tidak perlu lagi muter yang terlalu jauh, mereka bisa langsung masuk ke Cikini,” kata Pramono.

    Sebelumnya, Kepala Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda Provinsi DKI Jakarta, Iwan Kurniawan mengatakan uji coba penerapan “pelican crossing” dan pembukaan pagar pada akses masuk stasiun ini menyesuaikan jam operasional commuter line, yaitu pukul 05.00-24.00 WIB.

    “Selain menyiapkan pelican crossing dengan lampu lalu lintas pengamannya, kami juga akan mengerahkan petugas Dinas Perhubungan dan Satpol PP, untuk memastikan mobilitas masyarakat dapat berjalan dengan lancar dan aman,” kata Iwan.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan pihaknya menghormati serta mendukung setiap langkah pemerintah maupun otoritas terkait dalam upaya meningkatkan keselamatan, kenyamanan, dan aksesibilitas bagi masyarakat di sekitar kawasan Stasiun Cikini.

    Ia menilai pembukaan pagar pembatas serta pemasangan fasilitas “pelican cross” merupakan bagian dari penataan kawasan yang diharapkan dapat mengatur arus lalu lintas kendaraan maupun pergerakan pejalan kaki secara lebih tertib dan aman.

    Meski demikian, KAI Daop 1 Jakarta menilai perlu adanya evaluasi terhadap potensi dampak yang mungkin timbul, antara lain kemacetan lalu lintas maupun aspek keselamatan bagi seluruh pihak yang berkepentingan.

    “Pada prinsipnya, KAI Daop 1 Jakarta siap berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan keberadaan fasilitas baru tersebut benar-benar mendukung keselamatan, keteraturan, dan kenyamanan masyarakat, baik bagi pengguna jasa kereta api maupun warga sekitar,” kata Ixfan.

    Sebagai masukan, Ixfan mengusulkan agar dinas terkait dapat menempatkan petugas pengatur lalu lintas, khususnya pada jam-jam sibuk.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menjajal Pelican Crossing Cikini, Solusi Penumpang KRL Agar Tak Lompat Pagar

    Menjajal Pelican Crossing Cikini, Solusi Penumpang KRL Agar Tak Lompat Pagar

    Jakarta

    Pelican crossing di sisi timur Stasiun Cikini, Jakarta Pusat (Jakpus) resmi dibuka hari ini. Warga yang hendak menyeberang dari Stasiun Cikini dapat memanfaatkan fasilitas ini sehingga tak perlu lagi melompati pagar.

    detikcom ikut menjajal menggunakan pelican crossing itu bersama masyarakat lain pada Senin (15/9/2025). Sebelum menyeberang, ada sensor di tiang lampu lalu lintas (lalin) yang perlu ditekan untuk menyalakan lampu penyeberangan.

    Namun, sebenarnya lampu indikator pejalan kaki dapat menyeberang menyala secara otomatis alias tanpa harus menyalakan sensor lampu penyeberangan.

    Jika lampu penyeberangan, traffic light akan menunjukkan lampu merah selama 23 detik. Lampu merah menjadi rambu agar pejalan jalan menunggu untuk menyeberang selama arus lalin kendaraan diberi kesempatan untuk melintas.

    Selanjutnya, lampu indikator pedestrian menyala hijau sebagai tanda calon penumpang KRL boleh mulai menyeberang ke arah Stasiun Cikini. Lampu hijau menyala selama 10 detik.

    Warga dapat menyeberang dari Stasiun Cikini tanpa melompati pagar lagi. (Taufiq/detikcom)

    Belum Tertib

    Namun, tampak masih banyak pengendara yang mengabaikan tanda lampu di pelican crossing. Para pengendara terlihat tetap melintas meski pejalan kaki sudah mulai menyeberang ketika lampu hijau pedestrian menyala.

    Di sisi lain ada juga warga yang tiba-tiba menyeberang tanpa menyentuh sensor di pelican crossing. Ada juga yang tiba-tiba lari bahkan saat lampu merah untuk penyeberang masih menyala.

    Selain itu, detikcom juga melihat banyak ojek online (ojol) yang menurunkan penumpang tepat di samping pelican crossing. Seakan ini jadi titik baru bagi penumpang naik turun di Stasiun Cikini.

    Pada hari pertama pembukaan pelican crossing ini terlihat masih ada sejumlah petugas dari Satpol PP dan Dishub yang berjaga di lokasi. Mereka turut mengatur dan mensosialisasikan pelican crossing kepada warga.

    Kasatpel Dishub Menteng Syamsudin mengatakan, petugas dari Dishub maupun Satpol PP akan berada di lokasi khususnya pada jam sibuk. Katanya ini sekaligus jadi kesempatan untuk sosialisasi penggunaan pelican crossing.

    “Untuk sementara ini kita (standby) terutama di jam-jam sibuk, kita qda baik dari Dishub atau Satpol PP akan ada,” kata Syamsudin.

    Pelican crossing di sisi timur Stasiun Cikini, Jakpus resmi dibuka. Warga dapat menyeberang dari Stasiun Cikini tanpa melompati pagar lagi. (Taufiq/detikcom)

    Kata Pram soal Pelican Crossing

    Pemprov DKI Jakarta telah membuat pelican crossing untuk akses menuju Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan warga kini tak perlu berputar terlalu jauh untuk masuk stasiun.

    “Cikini yang kemarin juga mendapatkan keluhan karena pagarnya ditinggikan sehingga orang kesulitan maka saya bersama dengan jajaran Balai Kota telah memutuskan kita buat zebra cross di sana dan kita buka. Sehingga demikian masyarakat sekarang ini kalau ke Cikini tidak perlu lagi muter yang terlalu jauh, mereka bisa langsung masuk ke Cikini,” ujar Pramono di Jakarta, Senin (15/9).

    Pramono berharap warga memanfaatkan fasilitas itu dengan baik. Dia juga mengajak warga mematuhi aturan.

    “Kami juga mengimbau masyarakat supaya mematuhi hal-hal yang sudah kita persiapkan untuk itu. Zebra cross-nya sudah kita selesaikan, silakan dilihat langsung di lapangan,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    (jbr/jbr)

  • Uji Coba Pelican Crossing di Stasiun Cikini Dimulai Besok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 September 2025

    Uji Coba Pelican Crossing di Stasiun Cikini Dimulai Besok Megapolitan 14 September 2025

    Uji Coba Pelican Crossing di Stasiun Cikini Dimulai Besok
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berkolaborasi dengan PT KAI akan melakukan uji coba membuka pagar dan memasang
    pelican crossing
    pada sisi timur Stasiun Cikini, Jakarta Pusat.
    Hal ini untuk menindaklanjuti aduan masyarakat mengenai pagar akses masuk Stasiun Cikini yang sering dipanjat karena jalan masuknya harus memutar.
    Kepala Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda Provinsi Jakarta Iwan Kurniawan mengatakan, pagar pembatas stasiun dibuka pada Minggu (14/9/2025) dan
    pelican crossing
    mulai beroperasi pada Senin (15/9/2025).
    “Kami di Pemprov DKI Jakarta berupaya memberikan solusi atas aduan masyarakat terkait pagar di Stasiun Cikini,” ujar Iwan dalam keterangannya, dikutip dari Warta Kota, Minggu.
    Uji coba penerapan
    pelican crossing
    dan pembukaan pagar pada akses masuk stasiun ini akan menyesuaikan jam operasional
    commuter line
    , yaitu pukul 05.00-00.00 WIB.
    Selain menyiapkan
    pelican crossing
    yang lengkap dengan lampu lalu lintas pengamannya, Pemprov Jakarta juga mengerahkan petugas Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk memastikan mobilitas masyarakat dapat berjalan lancar dan aman.
    Iwan juga mengimbau pengguna kendaraan yang melintasi sisi timur Stasiun Cikini agar mematuhi rambu lalu lintas dan mengutamakan keselamatan.
    “Mari kita menjaga ketertiban dan kenyamanan di Stasiun Cikini dengan memperhatikan keselamatan diri. Harap berhati-hati saat melintas di
    pelican crossing
    yang telah disediakan,” jelas dia.
    Pelican crossing
    adalah jenis penyeberangan pejalan kaki yang dilengkapi dengan lampu lalu lintas khusus.
    Nantinya pengguna jalan menekan tombol sensor untuk mengaktifkan lampu, sehingga lampu lalu lintas akan berhenti sementara kendaraan dan lampu hijau akan menyala untuk pejalan kaki menyeberang dengan aman.
     
    Nama “Pelican” sendiri merupakan singkatan dari
    pedestrian light controlled
    (kontrol lampu pejalan kaki).
    Hal ini dilakukan untuk memudahkan mobilitas para pengguna
    commuter line
    saat menyeberang dan memasuki area stasiun secara lebih aman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Irjen Suyudi Ario Seto Ungkap Pemusnahan 2 Hektar Ladang Ganja di Aceh Besar
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 September 2025

    Irjen Suyudi Ario Seto Ungkap Pemusnahan 2 Hektar Ladang Ganja di Aceh Besar Nasional 13 September 2025

    Irjen Suyudi Ario Seto Ungkap Pemusnahan 2 Hektar Ladang Ganja di Aceh Besar
    Editor
    KOMPAS.com
    – Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan ladang ganja seluas dua hektare di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Rabu (10/9/2025).
    Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), khususnya di Aceh yang masih menjadi salah satu daerah rawan peredaran narkotika jenis ganja.
    Dalam operasi itu, kurang lebih 5.000 batang ganja dengan berat sekitar 2,3 ton dimusnahkan tim gabungan.
    Ladang tersebut ditemukan di dua titik berbeda, yakni Desa Pulo, Kecamatan Seulimeum, seluas 1,3 hektare dengan sekitar 3.500 batang ganja seberat sekitar 1,4 ton, serta Desa Ie Seum, Kecamatan Masjid Raya, seluas 0,7 hektare dengan sekitar 1.500 batang ganja seberat sekitar 900 kg.
    Operasi pemusnahan dipimpin Kepala Satuan Tugas Pemusnahan Ladang Ganja Direktorat Narkotika BNN Komisaris Besar Riki Kurniawan dengan melibatkan 117 personel gabungan dari BNN Pusat, BNN Provinsi Aceh, Polri, TNI, Satpol PP, Kejaksaan Tinggi, Bea dan Cukai, Dinas Pertanian, serta Dinas Kehutanan.
    Kepala BNN Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan, pemusnahan ini merupakan bagian dari komitmen perang melawan narkoba.
    Pemusnahan ini dilaksanakan sesuai dengan amanat Pasal 92 Ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, terkait pemusnahan tanaman narkotika.
    “Dengan semangat
    war on drugs for humanity
    , BNN terus mengajak seluruh masyarakat untuk aktif mendukung program Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba),” kata Suyudi, seperti dikutip dari rilis BNN, Sabtu (13/9/2025).
    BNN meyakini bahwa partisipasi seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.
    “Dengan melakukan edukasi tentang bahaya narkoba, bersikap waspada, serta berani melaporkan segala bentuk penyalahgunaan narkoba, kita bersama-sama turut menyelamatkan masa depan bangsa,” kata Suyudi.
    BNN menegaskan, pelaku kepemilikan narkotika dapat dikenai ancaman pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun, sesuai Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
    Upaya ini, menurut Suyudi, juga sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, khususnya terkait penanggulangan narkoba untuk mewujudkan Generasi Emas 2045.
    “Upaya ini merupakan bagian dari program Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita, khususnya dalam hal penanggulangan narkoba,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Trotoar Ciater Tangsel Direvitalisasi, Akan Lebih Luas dan Ramah Difabel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 September 2025

    Trotoar Ciater Tangsel Direvitalisasi, Akan Lebih Luas dan Ramah Difabel Megapolitan 13 September 2025

    Trotoar Ciater Tangsel Direvitalisasi, Akan Lebih Luas dan Ramah Difabel
    Penulis

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) melanjutkan proyek revitalisasi trotoar di kawasan Jalan Raya Ciater, Serpong.
    Proyek ini ditargetkan menghadirkan fasilitas pejalan kaki yang lebih luas, nyaman, ramah difabel, serta memiliki nilai estetika.
    Kepala Bidang Drainase dan Pedestrian DSDABMBK Tangsel, Saflinawati, menjelaskan pembangunan ini merupakan kelanjutan dari proyek tahun sebelumnya.
    “Desain trotoar atau pedestrian di Kawasan Ciater ini tetap mengutamakan kenyamanan pejalan kaki, menyediakan jalur untuk disabilitas dan area penghijauan, dan menambah estetika,” ujar Salfinawati, Rabu (10/9/2025), dikutip dari situs resmi Pemkot Tangsel.
    Revitalisasi trotoar di Ciater dikerjakan sepanjang kurang lebih 1 kilometer dengan lebar bervariasi antara 3 hingga 4 meter.
    Proyek ini menelan anggaran sekitar Rp 7 miliar dan diharapkan menjadi ruang publik yang fungsional serta bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat.
    Selain itu, trotoar ini dirancang agar benar-benar mendukung aktivitas warga, khususnya kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.
    Untuk menjaga keberlanjutan fasilitas, DSDABMBK akan menggandeng Satpol PP serta masyarakat setempat agar trotoar digunakan sesuai peruntukannya.
    “Dinas SDABMBK bekerjasama dengan Satpol PP untuk penertiban dan juga dengan masyarakat atau warga setempat untuk menjaga agar dapat memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki dan disabilitas sesuai fungsi trotoar tersebut,” kata Saflinawati.
    Ia juga mengingatkan bahwa trotoar tidak boleh dialihfungsikan menjadi area parkir, lintasan kendaraan bermotor, tempat berjualan, atau dimodifikasi dengan beton tambahan.
    “Trotoar ini milik kita bersama, mari kita rawat dan jaga bersama kebersihan juga fasilitas yang ada,” tegasnya.
    Melalui revitalisasi ini, Pemkot Tangsel berharap trotoar Ciater dapat menjadi contoh ruang publik yang modern, ramah lingkungan, dan inklusif, sehingga benar-benar bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral, Eks Anggota Satpol PP Diduga Curi Beras di Toko Kelontong Probolinggo

    Viral, Eks Anggota Satpol PP Diduga Curi Beras di Toko Kelontong Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Warga Kota Probolinggo dihebohkan dengan rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang pria mencuri beras di sebuah toko kelontong di Gang Kemiri, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Jumat (12/9/2025). Video tersebut menyebar cepat di media sosial dan menimbulkan kehebohan karena sosok pelaku diduga mantan anggota Satpol PP.

    Pemilik toko, Diyah Agustina (50), mengaku awalnya curiga setelah mendapati beras merek Tinta seberat 10 kilogram hilang sepulang dari Bali. “Saya curiga, lalu cek CCTV. Ternyata benar ada orang yang ngambil,” ujarnya dengan nada kesal.

    Rekaman itu beredar luas di grup WhatsApp warga sekitar hingga akhirnya pelaku dikenali. Tak lama kemudian, pria yang diduga sebagai pelaku datang langsung ke rumah Diyah untuk meminta maaf dan menawarkan ganti rugi sebesar Rp100 ribu. Namun, Diyah menolak tawaran uang tersebut. “Dia mengaku pernah dinas di Satpol PP. Tapi saya tidak mau terima uangnya, cukup permintaan maaf saja,” jelasnya, Sabtu (13/9/2025).

    Meski kasus diselesaikan secara kekeluargaan, warga sekitar tetap menyayangkan aksi itu. Mereka menilai perbuatan tersebut mencoreng nama baik aparat penegak perda. Kepala Satpol PP Kota Probolinggo, Pujo Agung Satrio, turut menanggapi singkat. “Untuk kejadian itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan,” katanya.

    Meski persoalan dianggap tuntas, rekaman CCTV yang sudah viral masih menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan masyarakat Probolinggo. [ada/beq]

  • Pemkab Jembrana Normalisasi 2 Sungai Antisipasi Banjir Susulan di Bali
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        12 September 2025

    Pemkab Jembrana Normalisasi 2 Sungai Antisipasi Banjir Susulan di Bali Denpasar 12 September 2025

    Pemkab Jembrana Normalisasi 2 Sungai Antisipasi Banjir Susulan di Bali
    Editor
    JEMBRANA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali melakukan normalisasi terhadap dua sungai untuk mengantisipasi banjir susulan.
    Dua sungai di Desa Kaliakah dan Baluk, Kecamatan Negara yang alirannya berasal dari Sungai Remojo yang melintasi jalan raya Denpasar-Gilimanuk itu, dibersihkan dari sampah dan sedimentasi.
    “Kami harus bergerak cepat untuk normalisasi sungai mengantisipasi jika ada banjir lagi,” kata Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan saat meninjau normalisasi dua sungai tersebut, Jumat (12/9/2025).
    Dia mengatakan normalisasi sungai dengan pengerukan dan membersihkan sampah penyebab pendangkalan atau sedimentasi, akan membuat aliran air lebih lancar, daya tampung sungai juga bertambah.
    Dalam normalisasi ini, kata dia, diprioritaskan yang berdekatan dengan pemukiman warga seperti di Desa Kaliakah.
    “Normalisasi sungai adalah langkah efektif untuk memastikan aliran air lancar, apalagi di wilayah yang padat penduduk seperti Desa Kalialah ini,” katanya.
    Selain meninjau normalisasi sungai, bersama Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna dia juga ikut bergotong-royong bersama TNI, Polri, Satpol PP serta institusi lainnya membersihkan jalan dan rumah warga di Dusun Samblong, Kelurahan Sangkaragung yang dipenuhi lumpur akibat banjir.
    “Solidaritas dan kekompakan antarinstitusi untuk membantu warga korban bencana berjalan baik di Jembrana. Saya juga perintahkan camat, agar setiap desa melakukan gotong-royong membantu warga korban banjir,” katanya.
    Selain itu, dia juga meninjau dapur umum di Desa Pengambengan, yang wilayahnya menjadi salah satu yang parah diterjang banjir.
    Banjir besar terjadi di Kabupaten Jembrana Rabu (10/9) dinihari, yang menyebabkan ribuan rumah terendam air serta dua orang meninggal dunia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sebuah angkot tertimpa pohon tumbang di Pondok Labu

    Sebuah angkot tertimpa pohon tumbang di Pondok Labu

    Jakarta (ANTARA) – Satu angkutan kota tertimpa sebuah pohon yang tumbang di Jalan Margasatwa Raya, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Jumat.

    “Objek terdampak, yakni mobil angkutan, kabel optik dan kabel listrik,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan saat dihubungi di Jakarta.

    Pohon tersebut tumbang pada Jumat sore pukul 14.30 WIB. Pohon tersebut tumbang saat hujan deras yang disertai angin di kawasan tersebut. “Angin kencang disertai hujan lebat,” katanya.

    Kini, dampak pohon tumbang tersebut tengah ditangani petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Satpol PP, Koramil dan Polsek setempat.

    Tidak ada korban jiwa dan kerugian peristiwa tersebut masih dalam pendataan BPBD DKI.

    Berdasarkan keterangan di lokasi, mobil angkutan kota (angkot) tersebut merupakan angkutan umum jurusan Pasar Minggu-Pondok Labu. Sopirnya dipastikan selamat.

    Hujan deras melanda wilayah DKI Jakarta sejak Jumat siang juga menyebabkan genangan di beberapa lokasi.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.